Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN PENYELENGGARA PROGRAM

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE


PUSKESMAS MAESAN 2014

A.PENDAHULUAN
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka
kesakitan diare dari tahun ke tahun. Didunia, sebanyak 6 juta anak meninggal
setiap tahun karena diare, sebagian kematian tersebut terjadi dinegara berkembang
(Parashar, 2003).
Diare merupakan salah satu penyakit yang sering mengenai bayi dan balita.
Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai lebih dari sepuluh
kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali seminggu.
Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebihdari empat kali,
sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih
dari 3 kali sehari (Hasan, 2007).Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi
buruk dan malnutrisi.Hal ini dikarenakan anak-anak cenderung makan lebih sedikit
saat mengalamidiare. Diare juga mempengaruhi pencernaan makanan secara
buruk. Akibatnya tubuh mungkin tidak dapat memanfaatkan makanan dengan
efektif (Ramaiah,2000).
Menurut data World Health Organization (WHO), dinegara berkembang pada
tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 10
keatian tersebut pada umur <2 tahun. Rata rata anak usia < 3 tahun dinegara
berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun.
Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2000
adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah 374/1000, tahun 2006 adalah
423/1000 penduduk. Kematian diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua
umur 23,2 per 100.000 penduduk semua umur (Hasil SKRT 2001).
Petugas kesehatan dan juga kader perlu mengenal anak-anak yang sakit serius
dengan gejala batuk atau sukar bernafas yang membutuhkan pengobatan dengan
antibiotika,yaitu pneumonia (infeksi paru) yang ditandai dengan nafas cepat dan
mungkin juga tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.Diharapkan dengan
meningkatnya pengetahuan kader tentang tanda dan gejala pneumonia ,angka
kematian balita bisa diturunkan.
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN UMUM KHUSUS
3. MANFAAT

4. SASARAN
BAB II
BENTUK KEGIATAN
1.
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan kader di desa Kendit
2. Tujuan Khusus
`

a. Meningkatkan pengetahuan kader tentang pneumonia.


b. Menekan angka kematian balita akibat pneumonia.

C.METODE
- Ceramah
- Tanya Jawab
D.WAKTU
- Hari

: Sabtu

- Tanggal

: 19 Mei 2012

- Pukul
- Tempat

: 09.00 s/d Selesai


: Balai Desa Kendit

E.PELAKSANA
- Narasumber
- Peserta

: Programer ISPA dan Bidan wilayah

: Kader Desa Kendit

F.BIAYA
Kegiatan dibebankan pada anggaran APBN BOK Bulan Mei 2012.
Transport

: 13 x Rp.10.000,-

= RP.130.000,-

Makmin peserta

: 13 x Rp.10.000,-

= RP.130.000,Rp. 260.000,-

G.SUSUNAN ACARA
Susunan Acara Penyuluha Pnemonia pada Kader Desa Kendit
Bulan Mei 2012
Hari /Tanggal
Jawab

Materi

Penanggung

Sabtu 19 Mei 2012


09.00-12.00

Susunan Acara
- Pembukaan oleh bidan wilayah

progrtamer ISPA

dan
- Penyampaian materi oleh programmer ISPA bidan
wilayah
- Evaluasi
- Diskusi dan Tanya jawab
12.00-13.00

- Kesimpulan
- Penutup

bidan wilayah

PEDOMAN KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM


BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN ( UMUM, KHUSUS )
3. MANFAAT
4. LANDASAN HUKUM
BAB II
BENTUK KEGIATAN
1. JENIS KEGIATAN ( UTAMA DAN TAMBAHAN )
a. Care seeking
b. p
2. SASARAN
3. SDM ( PELAKSANA LINSEK, LINPROG, MASYARAKAT )
a. UKP (Dr. Yudia Candrawati)
b. UKM (Fery Agus R. S.Kep, Ners., M. Mkes)
c. PENANGGUNG JAWAB PROGRAM (Anita Raahmawat
Amd. Kep)

d. Pelaksana Kegiatan Diwilayah Desa Yang


Bersangkutan
4. PRASARANA DAN SARANA
5. DOKUMENTASI/REKAMAN /PENCATATAN/ PELAPORAN:
INSTRUMEN, LEAFLET, FORMULIR, DLL
6. SUMBER DANA
7. ALUR KERJA/ URUTAN KERJA
8. JADWAL KEGIATAN
BAB III
SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
1. SASARAN EVALUASI DAN MONITORING ( MONEV:
INPUT, PROSES, OUT PUT, OUT COME, DAMPAK )
2. PELAKSANA MONEV
3. JADWAL MONEV
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai