Anda di halaman 1dari 20

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR (KADER

KESEHATAN) DI PUSKESMAS MAESAN


SEMESTER I
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
kader kesehatan yang selama ini dalam prose kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

1. Pemberi kebijakan
a. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
b. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
c. PembentukanOrganisasi Posyandu oleh Kepala Desa
d. Penetapan dana ADD untuk mendukung kegiatan Program
Kehatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan keder posyandu di awali dari :
a. Perencanaan
Dalam merancanakan pembentukan kader posyandu diawali dari
jumlah posyandu yang akan dibentuk disetiap desa. Dalam hal ini
jumlah posyandu binaan tiap desa bergantung dari kondisi tiap
desa tersebut. Jumlah kader kesehatan poyandu yang akan
ditunjuk telah disepakati 5 kader kesehatan sesuai jumlah meja
pelayanan yang adadi di posyandu. jumlah 5 kader kesehatan
akan dikalikan dengan jumlah pos yang ada.
b. Pelaksanaan
Dalam perjalanannya di seluruh wilayah kerja puskesmas
maesan, posyandu terbentuk sebanyak 68 posyandu. Adapun
berikut posyandu yang terbentuk setiap desa :

NO

DESA

Tanah
Wulan

Gambangan

POSYANDU

Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
IV
Flamboyan

Teratai I
Teratai II
Teratai III

I
II
III

N
O

DESA

Sumber
Anyar

POSYANDU

Seruni I
Seruni II
Seruni III
Seruni IV
Seruni V

Penanggun
gan

Mawar I
Mawar II
Mawar III

Teratai IV
Teratai V

Maesan

Sumber
Pakem

Pakuniran

Suger Lor

Gunung Sari

Melati
Melati
Melati
Melati

Mawar IV
Mawar V

I
II
III
IV

Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja

I
II
III
IV
V
VI

Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek

I
II
III
IV
V

Cempaka
Cempaka
Cempaka
Cempaka
Cempaka
Sedap
I
Sedap
II
Sedap
III
Sedap
IV
Sedap
V

I
II
III
IV
V

1
0

Suco Lor

1
1

Sumber
Sari

1
2

Pujer Baru

Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga

Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa

I
Iii
III
IV
V
VI

Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah

Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia

I
II
II
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI

I
II
III
IV
V
VI

Malam
Malam
Malam
Malam
Malam

c. Monitoring

Posyandu di seluruh wilayah kerja Puskesmas Maesan belum


seluruhnya mempunyai jumlah kader yang lengkap. Hal ini
dialami oleh posyandu di desa Pakuniran yang terjadi di seluruh

Posyandu Anggrek I V. Hal ini terjadi akibat tidak adanya


regenerasi kader kesehatan posyandu yang ada diwilayah desa
pakuniran. Banyaknya kader kesehatan posyandu yang
mengundurkan diri diakibatkan karena usia yang sudah lanjut
dan belum adanya regenerasi kader. Beberapa pos hanya di
hadiri oleh 2 3 kader kesehatan posyandu saja.

d. Evaluasi
Posyandu merupakan wujud dari keikut sertaan masyarakat dalam
peningkatan mutu kesehatan terutama yang direncanakan dan di
lakukan oleh masyarakat sendiri. Dalam ha lini masih ada posyandu
aktif yang belum mempunyai kader di setiap meja posyandu, ini
membuat rangkap tugas bagi kader posyandu yang juga akan
menghambat pelayanan terhadap masyarakat.
e. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan melakukan komunikasi lintas sektoral dengan jdwal yang
telah direncanakan sebelumnya. Pihak Puskesmas yang diwakili oleh
petugas kesehatan desa pakuniran diwajibkan berkomunikasi dengan
pihak pemerintah desa pakuniran agar dapat melakukan regenerasi
kader agar dapat terwujud pelayanan lima meja yang optimal.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 8 April 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR (KADER


KESEHATAN) DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER II
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, sudah
dilaksanakan dan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
kader kesehatan yang selama ini dalam proses kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

1. Pemberi kebijakan
a. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
b. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
c. PembentukanOrganisasi Posyandu oleh Kepala Desa
d. Penetapan dana ADD untuk mendukung kegiatan Program
Kehatan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan keder posyandu di awali dari :
a. Perencanaan
Dalam merancanakan pembentukan kader posyandu diawali dari
jumlah posyandu yang akan dibentuk disetiap desa. Dalam hal ini
jumlah posyandu binaan tiap desa bergantung dari kondisi tiap
desa tersebut. Jumlah kader kesehatan poyandu yang akan
ditunjuk telah disepakati 5 kader kesehatan sesuai jumlah meja
pelayanan yang ada di di posyandu. jumlah 5 kader kesehatan
akan dikalikan dengan jumlah pos yang ada.
b. Pelaksanaan
Dalam perjalanannya di seluruh wilayah kerja puskesmas
maesan, posyandu terbentuk sebanyak 68 posyandu. Adapun
berikut posyandu yang terbentuk setiap desa :

NO

DESA

Tanah
1 Wulan

2 Gambangan

POSYANDU

Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan

Teratai
Teratai
Teratai
Teratai

I
II
III
IV

I
II
III
IV
V

N
O

DESA

Sumber
Anyar

Penanggun
gan

POSYANDU

Seruni
Seruni
Seruni
Seruni
Seruni

I
II
III
IV
V

Mawar
Mawar
Mawar
Mawar

I
II
III
IV

Teratai V

3 Maesan

Sumber
4 Pakem

5 Pakuniran

Suger Lor

Gunung Sari

Melati
Melati
Melati
Melati

Mawar V

I
II
III
IV

Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja

I
II
III
IV
V
VI

Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek

I
II
III
IV
V

Cempaka
Cempaka
Cempaka
Cempaka
Cempaka
Sedap
I
Sedap
II
Sedap
III
Sedap
IV
Sedap
V

I
II
III
IV
V

1
0

Suco Lor

1
1

Sumber
Sari

1
2

Pujer Baru

Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga

Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa

I
Iii
III
IV
V
VI

Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah

Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia
Dahlia

I
II
II
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI

I
II
III
IV
V
VI

Malam
Malam
Malam
Malam
Malam

c. Monitoring

Posyandu di seluruh wilayah kerja Puskesmas Maesan belum


seluruhnya mempunyai jumlah kader yang lengkap. Hal ini
dialami oleh posyandu di desa Pakuniran yang terjadi di seluruh
Posyandu Anggrek I V. Ini terjadi akibat tidak adanya regenerasi

kader kesehatan posyandu yang ada diwilayah desa pakuniran.


Banyaknya kader kesehatan posyandu yang mengundurkan diri
diakibatkan karena usia yang sudah lanjut dan belum adanya
regenerasi kader. Beberapa pos hanya di hadiri oleh 2 3 kader
kesehatan posyandu saja.

d. Evaluasi
Perbaikan yang diharapkan terjadi pada semester I masih belum
terjadi. Hal ini akan terus menggangu pelayanan yang ada di
posyandu. Bila hal tersebut dibiarkan akan terus menghambat semua
pelayanan yang ada di posyandu.
e. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan terus menerus dan intensif melakukan komunikasi lintas
sektoral dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. Apa bila
diperlukan
Pihak Puskesmas dapat diikut sertakan dalam proses
peremajan dan rekrutment kader kesehatan posyandu. Apabila dirasa
perlu dapat dilakukan pelatihan kilat kader yang dibantu oleh petugas
Promosi Kesehatan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 10 November 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


( Pelaksana Lapangan Keluarga Berencana )
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER I
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
kader kesehatan yang selama ini dalam prose kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

1. Pemberi kebijakan
a. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
b. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
c. Kerjasama bidang kesehatan antara petugas Lapangan KB
dengan Dinas kesehatan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan
petugas plkb (petugas lapangan keluarga
berencana)posyandu di awali dari :
a. Perencanaan
Dalam perencanaankegiatannya plkb berpedoman pada kegiatan
yangtelah rutin dilakukan. Dalam hal ini pembinaan BKB ( Bina
Kelurga Balita), pendampingan PUS Pasangan Usia Subur ),
Pendampingan Akseptor KB, penemuan akseptor KB baru,
pendampingan kader Posyandu / Taman Posyandu, pengentasan
keluarga miskin, pendataan KB aktif, Konseling KB pada
pengguna aktif Maupun pasangan yang belum menggunakan
KB.Dalam halini petugas PLKB bekerja sama dengan lintas sektor
lain yaitu Kecamatan, Pemerintah Desa, Dinas Pendidikan
maupun Puskesmas sendiridalam pelaksanaan kegiatannya :
b. Monitoring
Dalam pelaksanaan kegiatan petugas PLKB puskesmas telah
bekerja sama dengan Puskesmas maesan terutama dalam
pembinaan Posyandu dalam pembinaan Keluarga Balita ( BKB ),
kerjasama bersama kader kesehatan Posyandu, pelayanan KB
dalam Safari pelayanan pemasangan AKDR ( Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim, pemasangan Implant/susuk KB, Pelayanan MOP

( Metode Operasi Pria ) yang selama ini telah rutin dilaksanakan


bersama Puskesmas maesan.

C. Evaluasi
Selama dalam proses kerjasama antara Puskesmas Maesan bersama
dengan petugas lapangan KB telah banyak dcapai hasil yang
memuaskan,terutama dalam pelayanan pemasangan alat kontasepsi
baik yang bersifat operatif maupun yang tidak.akan tetapi masih ada
beberapa kekurangan yang terjadi yaitu masih adanya kegagalan
pemasangan alat kontrasepsi akibat penolakan calon akseptor baru KB.
D. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan dalam pelaksanaaan program keluarga berencana yang
melibatkan Puskesmas dan petugas lapangan kelurga berencana dapat
ditingkatkan. Pemberian motivasi, penyuluhan dan pendampingan
kepada calon akseptor KB baru dapat juga di tingkatkan untuk
menghindari penolakan dalam penggunaan alat kontrasepsi yang
mungkin diakibatkan karena ketidak tahuan maupun ketakutan yang
terjadi terutama pada pengguna alat kontrasepsi pemula.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 14 April 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


( Pelaksana Lapangan Keluarga Berencana )
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER II
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
kader kesehatan yang selama ini dalam prose kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

a. Pemberi kebijakan
1. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
2. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
3. Kerjasama bidang kesehatan antara petugas Lapangan KB
dengan Dinas kesehatan.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan petugas plkb (petugas lapangan keluarga berencana)
posyandu di awali dari :
1. Perencanaan
Dalam perencanaan kegiatannya plkb
berpedoman pada
kegiatan yang telah rutin dilakukan. Dalam hal ini pembinaan
BKB ( Bina Kelurga Balita), pendampingan PUS Pasangan Usia
Subur ), Pendampingan Akseptor KB, penemuan akseptor KB
baru, pendampingan kader Posyandu / Taman Posyandu,
pengentasan keluarga miskin, pendataan KB aktif, Konseling KB
pada pengguna aktif Maupun pasangan yang belum
menggunakan KB.Dalam halini petugas PLKB bekerja sama
dengan lintas sektor lain yaitu Kecamatan, Pemerintah Desa,
Dinas Pendidikan maupun Puskesmas sendiridalam pelaksanaan
kegiatannya :
2. Monitoring
Dalam pelaksanaan monitoring pada semester I kegiatan
petugas PLKB puskesmas telah bekerja sama dengan Puskesmas
maesan terutama dalam pembinaan Posyandu dalam pembinaan

Keluarga Balita ( BKB ), kerjasama bersama kader kesehatan


Posyandu, pelayanan KB dalam Safari pelayanan pemasangan
AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, pemasangan
Implant/susuk KB, Pelayanan MOP ( Metode Operasi Pria ) yang
selama ini telah rutin dilaksanakan bersama Puskesmas maesan
namun pada monitoring semester II ini berfokus pada penemuan
Akseptor baru yang melakukan pemasangan implant/susuk KB
yang belum memahami tentang manfaat, tujuan, proses
pemasangan
implant/
susuk
KB
yang
membutuhkan
pendampingan, motivasi dan penyuluhan KB.
3. Evaluasi
Perbaikan yang diharapkan terjadi pada semester IIsudah mulai terjadi
perubahan.Selama dalam proses kerjasama antara Puskesmas Maesan
bersama dengan petugas lapangan KB telah banyak dicapai hasil yang
memuaskan,terutama dalam pelayanan pemasangan alat kontasepsi
baik yang bersifat operatif maupun yang tidak. Akseptor KB pada
pasangan usia subur sudah mulai mengerti dan memahami tentang
manfaat, tujuan, proses pemasangan dan efek dari KB.
4. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan dalam pelaksanaaan program keluarga berencana yang
melibatkan Puskesmas dan petugas lapangan kelurga berencana
diharapkan terus menerus dan intensif melakukan komunikasi kepada
akseptor KB baru dengan pemberian jadwal yang telah direncanakan
sebelumnya.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 14 April 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


(Tim Penggerak Pemerdayaan Kesejahteraan Keluarga)
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER I
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
kader kesehatan yang selama ini dalam proses kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

1. Pemberi kebijakan
a. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
b. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
c. Kerjasama bidang kesehatan antara petugas PKK desa.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan petugas TP PKK (Tim Penggerak PKK) posyandu di
awali dari :
a. Perencanaan
Dalam perencanaan kegiatannya TP PKK berpedoman pada
kegiatan pembangunan masyarakat yang pengelolaannya dari,
oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga
beriman, sehat sejahtera, maju mandiri kesetaraan dan keadilan
gender serta kesadaran hokum dan lingkungan yang kegiatannya
melakukan upaya bimbingan dan pembinaan kepada keluarga
dan kader PKK. Dalam halini petugas TP PKK bekerja sama
dengan lintas sektor lain yaitu Kecamatan, Pemerintah Desa,
maupun Puskesmas sendiridalam pelaksanaan kegiatannya :
b. Monitoring
Dalam pelaksanaan kegiatan petugas TP PKK telah bekerja sama
dengan Puskesmas maesan, Kecamatan/ Kelurahan terutama
dalam pembinaan kader TP PKK, pembinaan masyarakat baik
laki-laki, ibu balita, keluarga sejahtera dan kerjasama tokoh

masyarakat di desa. Memotivasi kader penggerak PKK sebagai


fasilitator, penggerak, pelaksana.
Dalam kegiatannya, anggota TP PKK melayani beberapa
posyandu binaan di wilayah kerja puskesmas maesan :

NO

DESA

Tanah
1 Wulan

POSYANDU

Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan
Flamboyan

2 Gambangan

Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai

3 Maesan

Melati
Melati
Melati
Melati

Sumber
4 Pakem

5 Pakuniran

Suger Lor

I
II
III
IV
V

I
II
III
IV
V

I
II
III
IV

Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja
Kamboja

I
II
III
IV
V
VI

Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek

I
II
III
IV
V

Cempaka I
Cempaka II
Cempaka III

N
O

DESA

Sumber
Anyar

Penanggun
gan

1
0

Suco Lor

1
1

Sumber
Sari

1
2

Pujer Baru

POSYANDU

Seruni
Seruni
Seruni
Seruni
Seruni

I
II
III
IV
V

Mawar
Mawar
Mawar
Mawar
Mawar

I
II
III
IV
V

Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga
Kenanga

Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa
Nusa

I
Iii
III
IV
V
VI

Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah
Indah

Dahlia I
Dahlia II
Dahlia III

I
II
II
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI

Cempaka IV
Cempaka V

Gunung Sari

Sedap
I
Sedap
II
Sedap
III
Sedap
IV
Sedap
V

Dahlia IV
Dahlia V
Dahlia VI

Malam
Malam
Malam
Malam
Malam

c. Evaluasi
Selama dalam proses kerjasama antara Puskesmas Maesan bersama
dengan petugas TP PKK telah banyak dicapai hasil yang
memuaskan,terutama dalam pembinaan tim penggerak TP PKK (kader
umum) dan juga pembinaan keluarga sejahtera di desa. akan tetapi
masih ada beberapa kekurangan yang terjadi yaitu masih adanya
kegagalan pada keluarga yang kebutuhan dasar manusianya masih
belum sepenuhnya terpenuhi secara materialnya yang mengacu
kepada kesejahteraan keluarga.
d. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan dalam pelaksanaaan program TP PKK yang melibatkan
Puskesmas dan keluarga di desa, kader TP PKK dapat ditingkatkan.
Pemberian penyuluhan kepada keluarga sejahtera dan pelatihan kader
TP PKK dapat juga di tingkatkan untuk menghindari kegagalan pada
keluarga dengan kebutuhan dasar manusia belum terpenuhi.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 14 April 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


(Tim Penggerak Pemerdayaan Kesejahteraan Keluarga)
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER II
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait terutama
Tim Penggerak PKK yang selama ini dalam prose kerja samanya telah terlaksana
dengan baik. Kegiatan ini bersifat :

1. Pemberi kebijakan
a. SK pembentukan Posyandu oleh Kepala Desa
b. SK Kader Posyandu oleh Kepala Desa
c. Kerjasama bidang kesehatan antara petugas PKK di desa.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Keterlibatan petugas TP PKK (tim penggerak PKK) posyandu di awali
dari :
a. Perencanaan
Dalam
pencapaian
peningkatan
program
kesehatan,
Puskesmas Maesan bekerja sama dengan TP PKK kecamatan
Maean telah dilaksanakan secara intensif terutama pada pokja
empat bidang kesehatan. Kerja sama ini diharapkan untuk
dapat meningkatkan pencapaian kesehatan
masyarakat
terutama dalam tataran keluarga.
b. Pelaksanaan

Dalam perjalannya puskesmas bekerja sama dengan TP PKK


bekerja sama dalam banyak hal bidang kesehatan terutama
dalam peningkatan kesehatan keluarga, kegiatan ini berjalan di
dalam program
posyandu, kesehatan ibu dan anak,
pemenuhan gizi seimbang didalam keluarga, penemuan kasus
kurang gizi maupun gizi buruk.TP PKK juga melakukan
pembinaan terhadap keluarga rawan dan pula keluarga pra
sejahtera yang berpotensi mengalami gangguan kesehatan.
Posyandu binaan terlingkup dalam program kerja puskesmas
maesan bersama TP PKK.
c. Monitoring
Dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di lapangan telah
terjalin kerja sama yang baik bersama TP PKK yaitu dengan
hadirnya Anggota TP PKK dalam kegiatan terutama di dalam
posyandu dan pembinaannya. Pembinaan keluarga rawan dan
keluarga pra sejahtera yang berpotensi mengalami gangguan
kesehatan.seringkali dalam penemuan balita sakit maupun
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan ditemukan oleh
anggota TP PKK bersama dengan kader kesehatan yang ada di
desa binaan.

d. Evaluasi
Didapatkan kegiatan yang dilakukan pihak puskesmas maesan
bersama anggota TP PKK terutama dalam kegiatan yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak , KB, posyandu. Hal ini telah
dilakukan dalam skala yang luas, yaitu didalam pelaksanaan kegiatan
bidang kesehatan melalui desa binaan dalam wilayah kerja
puskesmas maesan.
e. Tindak lanjut dan perbaikan
Diharapkan komunikasi dan kerjasama yang telah terlaksana dengan
baik ini dapat lebih ditingkatkan demi terlaksananya peningkatan
kesehatan yang mandari dalam tataran keluarga melalui kegiatan
kegiatan yang ada di desa binaan maupun program program
pemerintah.terutama kesehatan ibu dan anak, program KB, maupun
PHBS.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 14 April 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


( Lembaga Swadaya Masyarakat )
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER II
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait, tidak
lupa juga peran serta lembaga swadaya masyarakat . Hal ini pun diharapkan
dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan taraf kesehatan
yang diawasi, didanai, maupun dilaksanakan oleh masyarakat dalam wadah LSM.
Kegiatan ini bersifat :
1.

Pemberi kebijakan
a.

Surat Pemberitahuan kerja sama LSM dengan Dinas Kesehatan

b.

Surat Keputusan Bersama Dalam kerjasama kesehatan antara LSM


bersama Dinas Kesehatan

c.
Surat Pemberitahuan Pada PuskesmasTentang Kerjasama LSM Dan
Dinas Kesehatan

2.

Pelaksanaan Kegiatan

Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat di awali dari :


a.

Perencanaan

Dalam pencapaian peningkatan program kesehatan, LSM bekerja sama dengan


Dinas Kesehatan bersama jajarannya dalam melayani , mendata, merencanakan,
penemuan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, sampai pada
monitoring dan evaluasi perbaikan dalam pelaksanaan program yang telah
direncanakan.
b.

Pelaksanaan

Dalam perjalannya puskesmas bekerja sama bersama LSM dengan arahan dan
bimbingan dinas kesehatan, terutama dalam proses kesepakatan dan
kesepahaman akan pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam bentuk apapun
yang telah disepakati. Dalam hal ini LSM yang bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan bersama puskesmas maesan adalah lembaga swadaya masyarakat
adalah AIPHSS (Australian-Indonesia Partnership For Health Systems
Strengtening ). Yang saat ini bekerja sama dengan puskesmas maesan dalam hal
pelaksanaan proses akreditasi yang akan dilaksanakan pada bulan Januari 2015.
c.

Monitoring

Dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di lapangan telah terjalin kerja sama yang
baik antara AIPHSS, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas maesan dalam proses
perencanaan, pembuatan dan penyelesaian semua dokumen yang terkait
dengan proses kegiatan akreditasi. Dalam proses pembuatan kelengkapan
persyaratan akreditasi secara periodik dinas kesehatan bersama AIPHSS
melakukan pendampingan dalam penyelesaian segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses penyelesaian semua kelengkapan akreditasi.
d.

Evaluasi

Dalam proses pembuatan alat kelengkapan akreditasi, puskesmas maesan


masih mengalami kendala dalam proses pembuatan alat kelengkapan dan
semua bukti telusur yang diperlukan. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan dan
kurangnya informasi dalam proses akreditasi, ini disebabkan karena puskesmas
maesan belum pernah melaksanakan proses akreditasi maupun kegiatan yang
sejenis sehingga dalam proses pembuatannya mengalami hambatan.
e.

Tindak lanjut dan perbaikan

Diharapkan komunikasi dan kerjasama yang telah terlaksana dengan baik dapat
memberikan masukan yang baik bagi puskesmas maesan sehingga dalam proses
penyelesaian proses akreditasi dapat terlaksana dengan baik. Perlunya
pendampingan dan bimbingan dari dinas kesehatan dan AIPHSS secara intensif
dapat membantu puskesmas maesan dalam proses penyelesaian alat
kelengkapan akreditasi.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 07 Juli 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

HASIL EVALUASI PERAN SERTA LINTAS SEKTOR


( Lembaga Swadaya Masyarakat )
DI PUSKESMAS MAESAN
SEMESTER II
Pada pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program kesehatan, telah
banyak dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lintas sektoral terkait, tidak
lupa juga peran serta lembaga swadaya masyarakat . Hal ini pun diharapkan
dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan taraf kesehatan
yang diawasi, didanai, maupun dilaksanakan oleh masyarakat dalam wadah LSM.
Kegiatan ini bersifat :
1.

Pemberi kebijakan
a.

Surat Pemberitahuan kerja sama LSM dengan Dinas Kesehatan

b.

Surat Keputusan Bersama Dalam kerjasama kesehatan antara LSM


bersama Dinas Kesehatan

c.
Surat Pemberitahuan Pada PuskesmasTentang Kerjasama LSM Dan
Dinas Kesehatan
2.

Pelaksanaan Kegiatan

Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat di awali dari :


a.

Perencanaan

Dalam pencapaian peningkatan program kesehatan, LSM bekerja sama dengan


Dinas Kesehatan bersama jajarannya dalam melayani , mendata, merencanakan,
penemuan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, sampai pada
monitoring dan evaluasi perbaikan dalam pelaksanaan program yang telah
direncanakan.
b.

Pelaksanaan

Dalam perjalannya puskesmas bekerja sama bersama LSM dengan arahan dan
bimbingan dinas kesehatan, terutama dalam proses kesepakatan dan
kesepahaman akan pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam bentuk apapun
yang telah disepakati. Dalam hal ini LSM yang bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan bersama puskesmas maesan adalah lembaga swadaya masyarakat
adalah AIPHSS ( Australian-Indonesia Partnership For Health Systems
Strengtening ). Yang saat ini bekerja sama dengan puskesmas maesan dalam hal
pelaksanaan proses akreditasi yang akan dilaksanakan pada bulan Januari 2015.
c.

Monitoring

Dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di lapangan telah terjalin kerja sama yang
baik antara AIPHSS, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas maesan dalam proses
perencanaan, pembuatan dan penyelesaian semua dokumen yang terkait
dengan proses kegiatan akreditasi. Dalam proses pembuatan kelengkapan
persyaratan akreditasi secara periodik dinas kesehatan bersama AIPHSS
melakukan pendampingan dalam penyelesaian segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses penyelesaian semua kelengkapan akreditasi..
d.

Evaluasi

Dalam proses pembuatan alat kelengkapan akreditasi, puskesmas maesan


masih mengalami kendala dalam proses pembuatan alat kelengkapan dan
semua bukti telusur yang diperlukan. Hal ini terjadi akibat ketidaktahuan dan
kurangnya informasi dalam proses akreditasi, ini disebabkan karena puskesmas
maesan belum pernah melaksanakan proses akreditasi maupun kegiatan yang
sejenis sehingga dalam proses pembuatannya mengalami hambatan.
e.

Tindak lanjut dan perbaikan

Diharapkan komunikasi dan kerjasama yang telah terlaksana dengan baik dapat
memberikan masukan yang baik bagi puskesmas maesan sehingga dalam proses
penyelesaian proses akreditasi dapat terlaksana dengan baik. Perlunya
pendampingan dan bimbingan dari dinas kesehatan dan AIPHSS secara intensif

dapat membantu puskesmas


kelengkapan akreditasi.

maesan

dalam

proses

penyelesaian

alat

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maesan

Bondowoso, 06 Desember 2014


Yang Bertandatangan
Ketua Tim Monev

drg. Cicik Normaisa


NIP. 19701225 200604 2 009

Dr. Hj. Yudia Chandrawati


NIP.19670831 201001 002

Anda mungkin juga menyukai