Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI PENYULUHAN ISPA/PNEUMONIA DAN DIARE

PUSKESMAS KENARILANG

A. PENDAHULUAN

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang organ
saluran pernafasan mulai dari hidung, sinus, laring, hingga alveoli disebut juga Under
Respiratory infection (RUI).
Pnemonia adalah proes infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru ( alveoli ) yang
dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda-tanda klinis lainnya dan pemeriksaan penunjang
(Rontgen,Laboraturium). Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, ternasuk
infeksi oleh bakteria, virus, jamur, prasit, juga dapat disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik
dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu
banyak minum alkohol.
Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia Tuhan yang sangat
tinggi nilainya. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas
sumber daya manusia, oleh karena itu senantiasa perlu dipelihara dan ditingkatkan. Kondisi
sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat
dan menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk mengubah perilaku yang tidak sehat yang
dapat menimbulkan masalah kesehatan, perlu dan wajib dilaksanakan penyuluhan kesehatan.
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar. Diare
yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa mencapai
lebih dari 500 gram/hari. Penyakit diare dapat ditularkan melalui pemakaian botol susu yang
tidak bersih,menggunakan sumbet air yang tercemar ,buang air besar di sembarang tempat
,pencemaran makanan oleh serangga (lalat,kecoa dll)atau oleh tangan yang kotor..
Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam menyebabkan anak diare. Mulai dari
kebersihan alat makan anak sampai kebersihan setelah buang air kecil/buang air besar. Semua
yang dapat mengenai tangan anak atau langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi.
Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun.
Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan
menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balita. Tak kalah
penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam ASI terdapat antirotavirus
yaitu imunoglobulin. Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah urangnya informas i tentang
kebersihan lingkungan maupun makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang
bersih menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila a
da salah satu anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluarga lah yang harus
memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua keluarga paham
dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai
alasan, salah sa tunya adalah kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan
pada penyakit ini.

B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini ISPA masih merupakan masalah masyarakat di Indonesia. Kematian
pada balita (berdasarkan survei kematian balita tahun 2005) sebagian besar disebabkan
karena pneumonia yaitu 23, 6 % .
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai paru-paru (alveoli). Tanda dan
gejalanya penyakit Ispa dapat berupa : batuk, sukar bernafas, sakit tenggorokan, pilek, sakit
telinga dan demam. Anak dengan gejala batuk atau sukar bernafas mungkin menderita
pneumonia atau infeksi pernafasan berat lainnya.
Petugas kesehatan dan juga kader kesehatan perlu mengenal anak-anak yang sakit
serius khususnya usia balita 0-59 bulan dengan gejala batuk atau sukar bernafas yang
membutuhkan pengobatan dengan antibiotika, yaitu Pneumonia (Infeksi Paru) yang ditandai
dengan nafas cepat dan mungkin juga tarikkan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala
Pneumonia, maka angka kematian Balita bisa diturunkan.
Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi pada
anak, terutama pada anak berumur kurang dari 5 tahun (balita). Penyakit diare termasuk
dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa. Berdasarkan laporan
Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP KLB) tahun 2010, diare menempati
urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD. Diare paling banyak diderita oleh
kelompok umur 1-4 tahun disusul dengan kelompok umur dibawah 1 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa penderita diare paling banyak terdapat pada kelompok umur di bawah 5
tahun.
Data dari Puskesmas Kenarilang angka kesakitan Ispa /Pnemonia tahun 2018
sebanyak ... kasus, Diare sebanyak ... kasus. Dari data tersebut perlu dilakukan
penyuluhan penyakit Ispa/Pneumonia dan Diare di Posyandu-posyandu yang ada di
wilayah kerja puskesmas Kenarilang untuk menurunkan angka penderita Ispa/Pneumonia
dan Diare.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan angka penderita Ispa/Pneumonia dan Diare.
2. Tujuan Khusus
1. Memahami apa itu penyakit Ispa/Pneumonia dan Diare
2. Memahami penyebab penyakit Ispa/Pneumonia dan Diare
3. Mengenal tanda dan gejala penyakit Ispa/Pneumonia dan Diare
4. Memahami tindakan yang dapat dilakukan ketika anak mengalami penyakit
Ispa/Pneumonia dan Diare
5. Mengetahui cara mencegah penyakit Ispa/Pneuminia dan Diare

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
NO
1. Persiapan - Melakukan koordinasi dengan Kepala
Puskesmas dan PJ UKM untuk membuat
jadwal pelaksanaan sosialisasi penyuluhan
Ispa/Pneumonia dan Diare
- Membuat surat pemberitahuan pelaksanaan
kegiatan ke 42 Posyandu
- Menyiapkan materi penyuluhan
2. Pelaksanaan - Mengisi daftar hadir Sosialisasi Penyuluhan
- Melakukan penyuluhan tentang penyakit
Ispa/Pneumonia dan Diare
3 Evaluasi Sesi diskusi/tanya jawab atas materi yang
telah dipaparkan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara pelaksanaan kegiatan sosialisasi penyuluhan Ispa/Pneumonia dan Diare adalah
dengan cara penjelasan materi lewat ceramah dan tanja jawab/diskusi
F. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah 42 Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kenarilang

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 2019
I II III IV
1. Persiapan
- Melakukan koordinasi dengan
Kepala Puskesmas dan PJ
UKM untuk membuat jadwal
pelaksanaan sosialisasi
penyuluhan Ispa/Pneumonia
dan Diare
- Membuat surat pemberitahuan
pelaksanaan kegiatan ke 42
Posyandu
- Menyiapkan materi
penyuluhan
2. Pelaksanaan Penyuluhan

3. Evaluasi

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

a. Struktur :
1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk makalah atau lifleat serta disajikan dengan clip
cart agar penyampaian kepada pasien dan keluarga pasien lebih mudah.
b. Proses penyuluhan :
1) Penyuluhan kesehatan tentang Ispa/Pneumonia dan Diare berjalan dengan baik,
pasien dan keluarga dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
2) Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
c. Hasil penyuluhan
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan kegiatan dilakukan dalam format laporan dinas
2. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah selesai kegiatan meliputi surat tugas, daftar
hadir dan foto kegiatan
3. Evaluasi, dilakukan dengan membuat suatu laporan secara komprehensif diakhir
kegiatan

Anda mungkin juga menyukai