Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM KESEHATAN ISPA


TAHUN 2020

Disusun Oleh:
JULIKAH, SST
NIP. 19890704 201705 2 004

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS


ATU LINTANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan tahunan ini. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Habibana Wanabiyana
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kita sebagai ummatnya sampai akhir zaman,
Aamiin ... YRA.
Laporan Tahunan Program Ispa ini memuat hasil kegiatan program Kesehatan Ispa
selama 1 tahun yang merupakan cerminan pecapaian kegiatan kami tahun 2020, permasalahan
yang kami hadapi serta rencana kegiatan kami tahun 2020. Kami harapkan Laporan Tahunan
ini dapat dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan kinerja kami dalam melaksanakan
pelayanan program Kesehatan Ispa yang lebih baik di Puskesmas, baik secara lintas program
maupun lintas sektor didalam gedung maupun diluar gedung Puskesmas serta bisa dijadikan
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan program Kesehatan Ispa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Laporan Tahunan ini, kepada :
1. Abna Faradisioca, SKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Atu lintang yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasinya kepada kami.
2. Kepala Sub. Bag. TU yang telah membantu dalam pelaksanaan program Kesehatan
Jiwa ini
3. Semua staf karyawan UPTD Puskesmas Atu lintang yang telah banyak memberikan
bantuan serta masukan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan program
Kesehatan ……… baik didalam gedung maupun di luar gedung sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Tahunan Program Kesehatan Ispa ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan Laporan Tahunan ini,
untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun sehingga kami
dapat melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

Atu lintang, Desember 2020


Penyusun
Pengelola Program Ispa

JULIKAH,SST
NIP.19890704 201705 2 004

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS ATU LINTANG.............................2
A. Visi dan Misi .............................................................................................................2
B. Gambaran Umum ......................................................................................................2
C. Demografi .................................................................................................................4
BAB III TUGAS DAN FUNGSI PROGRAM KESEHATAN …........................................8
A. Tugas Pokok Program Kesehatan .............................................................................8
B. Fungsi Program Kesehatan .......................................................................................8
C. Gambaran Khusus Program Kesehatan .....................................................................9
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM...............................................................................11
A. Indikator Keberhasilan Program................................................................................11
B. Cakupan Program.......................................................................................................11
C. Capaian Program .......................................................................................................12
BAB V IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................................13
A. Identifikasi Masalah...................................................................................................13
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................13
BAB VI ANALISA PENYEBAB MASALAH.....................................................................14
A. Kegiatan Penyuluhan Kelompok Potensial................................................................14
B. Pemberdayaan Masyarakat........................................................................................14
BAB VII PRIORITAS MASALAH DAN PEMECAHANNYA..........................................15
A. Prioritas Masalah........................................................................................................15
B. Pemecahan Masalah...................................................................................................16
C. Hambatan dan Pemecahan Masalah...........................................................................17
BAB VIII PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)............................18
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................19
A. Kesimpulan ...............................................................................................................19
B. Saran ..........................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan
nasional yang ditata dalam Sistem Kesehatan Nasional diarahkan untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal dan produktif sebagai perwujudan dari kesejahteraan
umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 dan
undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal bagi setiap penduduk, pelayanan kesehatan harus dilaksanakan
secara menyeluruh dan terpadu dalam pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan
kesehatan keluaraga maupun pelayanan kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2006).
Usaha peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah seperti
membalikkan telapak tangan saja, karena masalah ini sangatlah kompleks, dimana
penyakit yang terbanyak diderita oleh masyarakat terutama pada yang paling rawan
yaitu ibu dan anak, ibu hamil dan ibu meneteki serta anak bawah lima tahun
(Rasmaliah, 2008:). Sebagai upaya mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010,
pemerintah telah menyusun berbagai program pembangunan dalam bidang kesehatan
antara lain kegiatan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) baik yang bersifat
promotif preventif, kuratif dan rehabilatif di semua aspek lingkungan kegiatan
pelayanan kesehatan (WHO, 2003). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
merupakan salah satu penyebab kematian yang paling banyak terjadi pada anak di
negara sedang berkembang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini menyebabkan 4 dari
15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya
sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (WHO, 2003). Penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa. dimana ditemukan adanya hubungan dengan terjadinya Chronic
obstructive pulmonary disease (WHO, 2003). Infeksi saluran Pernapasan Atas (ISPA)
dapat menyebabkan demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan (Bidulh, 2002). Salah
satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan
infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang
terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju
(WHO, 2003 ).
Di Indonesia terjadi lima kasus diantara 1000 bayi atau Balita, ISPA
mengakibatkan 150.000 bayi atau Balita meninggal tiap tahun atau 12.500 korban
perbulan atau 416 kasus perhari, atau 17 anak perjam atau seorang bayi tiap lima menit
(Siswono, 2007). Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab penyakit ISPA yaitu
antara lain: Umur, Jenis Kelamin, Keadaan Gizi, Kekebalan, Lingkungan, Imunisasi
Yang Tidak Lengkap dan Pemberian Asi Ekslusif yang tidak sesuai (Depkes, 2002).
Kurangnya pengetahuan ibu tentang Imunisasi pertusis menyebapkan banyaknya balita

1
terkena ISPA, Imunisasi pertusis yakni imunisasi yang diberikan agar balita tidak
rentan terkena Infeksi Saluran Pernapasan. Diperkirakan kasus pertusis sejumlah 51
juta dengan kematian lebih dari 600.000 orang, namun hanya 1,1 juta penderita
dilaporkan dari 163 negara dalam tahun 1983. Hampir 80 % anak- anak yang tidak di
imunisasi menderita sakit pertusis sebelum umur 5 tahun. Kematian karena pertusis, 50
% terjadi pada bayi (umur < 1 tahun). Anak berumur di bawah 2 tahun mempunyai
risiko terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut lebih besar dari pada anak di atas 2
tahun sampai 5 tahun, keadaan ini karena pada anak di bawah umur 2 tahun
imunitasnya belum sempurna dan lumen saluran nafasnya relatif sempit (Daulay,
2008).
Program P2 Ispa bertujuan untuk menurukan angka kesakitan dan kematian
yang disebabkan oleh penyakit pneumonia.Strategi dalam penanggulangan pneumonia
adalah penemuan dini dan tatalaksana anak batuk dan atau kesukaran bernafas yang
tepat.
Sejak 1990 Departemen Kesehatan telah mengadaptasi, menggunakan dan
menyebarluaskan pedoman tatalaksana pneumonia balita yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian balita karena pneumonia. Saat ini pelaksanaan program
P2 Ispa dalam upaya penanggulangan pneumonia akan lebih ditingkatkan sehingga
cakupan penemuan dini dan tatalaksana pneumonia balita akan lebih dapat berhasil
mencapai sasarannya.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat dan merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Untuk melihat sejauh mana upaya yang dilaksanakan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan tingkat
keberhasilan program-program kegiatan puskesmas, maka diperlukan evaluasi atas
kegiatan setiap bulan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi sejauh mana program P2 Ispa yang dilaksanakan di
Puskesmas Atu Lintang dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan
mengetahui perencanaan program P2 Ispa pada tahun 2020.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengevaluasi angka kematian pneumonia balita di UPTD Puskesmas
Atu Lintang

2
b. Untuk mengevaluasi angka kesakitan pneumonia balita di UPTD Puskesmas
Atu Lintang
c. Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dari program Ispa di
UPTD Puskesmas Atu Lintang
d. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPTD Puskesmas Atu Lintang
tahun 2020 dan untuk perbaikan di tahun berikutnya
e. Mengetahui sasaran desa yang sudah mencapai target
f. Mengetahui rencana kegiatan program Ispa di UPTD Puskesmas Atu Lintang
pada tahun 2020
g. Untuk melaksanakan pertanggung jawaban di bidang administrasi dalam
bentuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
h. Mendeteksi secara dini kasus ISPA yang datang ke pelayanan kesehatan dasar
i. Menangani kasus ISPA yang datang ke pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kompetensi masing-masing tenaga kesehatan.
j. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila ditemukan kasus.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS ATU LINTANG
( ANALISA SITUASI )

A. Visi dan Misi


a. Visi
Terwujudnya Pelayana Kesehatan Puskesmas Perawatan Kecamatan Atu Lintang
yang Optimal, Berkualitas dan Profesional
b. Misi
1. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kesehatan Melalui Peningkatan
Kualitas SDM
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan ketergantungan
pelayanan kesehatan
4.
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
B. Gambaran Umum
Puskesmas Atu lintang merupakan salah satu dari 17 Puskesmas yanga da di
wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Berdasarkan letak geografisnya Puskesmas Atu
lintang berada di wilayah Kecamatan Atu Lintang yang merupakan wilayah dataran
Tinggi
1. Jumlah Desa
Secara administrative wilayah kerja Puskesmas Atu lintang terdiri dari 11 Desa,
yaitu:
a. Desa Merah Jernang
b. Desa Merah Mege
c. Desa Merah Pupuk
d. Desa Pantan Damar
e. Desa Tanah Abu
f. Desa Bintang Kekelip
g. Desa Atu Lintang
h. Desa Kepala Akal
i. Desa Damar Mulyo
j. Desa Gayo Murni
k. Desa Merah Muyang
Jumlah RT dan RW serta dusun di wilayah kerja Puskesmas Atu lintang dapat dilihat
pada table berikut:

4
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah TD, RW dan Dusun,
Jarak dan Waktu ke Puskesmas Menurut Desa
Puskesmas Atu lintang
Tahun 2020

NO Luas Waktu
Jumlah Jarak ke
Desa Wilayah Tempuh ke
DUSUN Puskesmas
(KM2) Puskesmas
1 Merah Jernang 8,00 1 0,5 Km 5 Menit
2 Merah Mege 0,6 1 0,5 Km 5 Menit
3 Merah Pupuk 6,00 1 0,5 Km 5 Menit
4 Pantan Damar 3,25 1 1 Km 8 Menit
5 Tanoh Abu 9,00 1 1,5 Km 10 Menit
6 Bintang Kekelip 9,00 2 6 Km 10 Menit
7 Atu Lintang 3,00
8 Kepala Akal 20,00
9 Damar Mulyo 62,0
10 Gayo Murni 16,00
11 Merah Muyang 3,00
JUMLAH PUSKESMAS
Sumber: Pemerintah Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Atu lintang Tahun 2020

2. Luas Wilayah dan Batas Wilayah


a. Luas wilayah kerja Puskesmas Atu lintang sekirtar 82.5000 Ha dengan
ketinggian 2.000 Meter diatas permukaan laut.
b. Batas wilayah kerja Puskesmas Atu lintang adalah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pegasing.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jagong.
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pegasing
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Isak
3. Kondisi Daerah
Wilayah Kerja Puskesmas Atu lintang berada di wilayah Kecamatan Atu
Lintang Kabupaten Aceh Tengah, terdiri atas 11 Desa yang kondisi wiulayahnya
merupakan daerah Pegunungan , jarak tempuh dari Puskesmas Atu lintang ke Ibu
kota Kabupaten adalah 32 Km yang bisa dicapai dalam waktu 45 menit dengan
kendaraan roda Dua dan 4

C. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Atu lintang pada tahun 2020
adalah sebanyak …….. jiwa. Dengan komposisi penduduk sebagai berikut:

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Jenis Kelamin DAN Kelompok Umur
Puskesmas Atu lintang
Tahun 2020

5
Jumlah Penduduk
N Kelompok Umur
o (Tahun) Laki-laki+
Laki-Laki Perempuan
Perempuan
1 2 4 5 6
1 0-4 1.180 1.140 2.320
2 5-9 1.169 1.197 2.366
3 10-14 1.276 1.210 2.486
4 15-19 1.113 1.109 2.222
5 20-24 1.143 1.008 2.151
6 25-29 1.274 1.137 2.411
7 30-34 1.150 1.099 2.249
8 35-39 1.078 1.032 2.110
9 40-44 1.003 1.078 2.081
10 45-49 935 883 1.818
11 50-54 832 809 1.641
12 55-59 654 673 1.327
13 60-64 516 590 1.106
14 65-69 454 540 994
15 70-74 350 431 781
16 75+ 269 340 609
JUMLAH 14.396 14.276 28.672
Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 10
penduduk perempuan. Data tentang rasio jenis kelamin berguna untuk pengembangan
perencanaan pembangunan berwaasan gender.
Menurut wilayah, rasio jenis kelamin penduduk di wilayah Kerja Puskesmas
Atu lintang tahun 2020 sebesar 101 yang artinya jumlah penduduk laki-laki satu persen
lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk prempuan. Nilai ini berarti bahwa setiap
100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Rasio jenis kelamin terbesar terdapat di dewa
Naripan yaitu sebesar 106 yang terkecil terdapat di Desa Atu lintang. Rincian Data
Rasio Jenis Kelamin dapatdilihat pada Tabel 2.3 di bawah ini.

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jensi Kelamin
Dengan Rasio Jenis Kelamin Menurut Desa
Puskesmas Atu Lintang
Tahun 2020

N Desa Jumlah Penduduk Rasio Jenis Kelamin


o Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4 5
1 Merah Jernang
2 Merah Mege
3 Merah Pupuk
4 Pantan Damar
5 Tanoh Abu
6 Bintang Kekelip
7 Atu Lintang
8 Kepala Akal
9 Damar Mulyo
10 Gayo Murni

6
11 Merah Muyang
Jumalah Puskesmas 14.423 14.276 101,0
Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020
Struktur Penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan
dalam bentuk Piramida Penduduk. Dasar Piramida Penduduk menunjukkan Jumlah
Penduduk. Badan Piramida Penduduk bagian kanan menjukkan jumlah penduduk
perempuan menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur
penduduk yang terdiri dariu struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur
penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, social, budaya dan
ekonomi.
Gambar 2.1 Menunjukkan bahwa struktur penduduk di wilayah Puskesmas Atu
lintang termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya
jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun). Badan Piramida membengkak menunjukkan
banyaknya penduduk usia kerja terutama usia 25-44 tahun.
Gambar 2.1
Piramida Penduduk
Di Wilayah Kerja Puskesmas Atu lintang
Tahun 2020
75+
-269 340
70-74
-350 431
65-69
-454 540
60-64
-516 590
55-59
-654 673
50-54
-832 809
45-49
-935 883
40-44
-1,003 1,078
35-39
-1,078 1,032
30-34
-1,150 1,099
25-29
-1,274 1,137
20-24
-1,143 1,008
15-19
-1,113 1,109
10-14
-1,276 1,210
-1,169
5-9 1,197
-1,180
0-4 1,140
-1,500 -1,000 -500 0 500 1,000 1,500

Laki-Laki Perempuan

Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020

Menurut wilayah kerja, dengan luas 12,93 Km2 maka tingkat kepadatan
penduduk pada tahun 2012 sebesar 2220 jiwa per Km2. Tingkat kepadatan yang
tinggi dapat terlihat pada Desa Atu lintangraya yaitu sebesar 3269 jiwa per Km2.
Dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah sebesar 3,58 yang artinya
jumlah jiwa pada setiap rumah tangga adalah 3 sampai 4 orang. Jumlah penduduk
dan angka kepadatan penduduk per Desa tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan
Penduduk Menurut Desa
Puskesmas Atu lintang
Tahun 2020

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA- KEPADATA


NO DESA
WILAYAH PENDUDU RUMAH RATA N

7
JIWA/
RUMAH PENDUDUK
(Km2) K TANGGA
TANGG Per Km2
A
1 2 3 4 5 6 7
1 Merah Jernang 8,00

2 Merah Mege 0,6

3 Merah Pupuk 6,00

4 Pantan Damar 3,25

5 Tanoh Abu 9,00

6 Bintang Kekelip 9,00

7 Atu Lintang 3,00

8 Kepala Akal 20,00

9 Damar Mulyo 62,0

10 Gayo Murni 16,00

11 Merah Muyang 3,00

JUMLAH PUSKESMAS 28.699 8664 3,31 2220


Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020

Berhubungan dengan persebaran penduduk secara geografis dari gambar 2.2


dapat diketahui tidak terlalu banyak ketimpangan persebaran penduduk antar Desa.
Pada gambar 2.2 Desa Atu lintang dengan luas wilayah geografis sebesar 16%
terdapat 24% penduduk, Desa Atu lintangraya 15% terdapat 22% penduduk
sdangkan Desa Cisadap dengan luas wilayah geografis 30% terdapat penduduk
21%.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering
digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah rasio beban
ketergantungan atau Dependency Ratio. Rasio Rasio beban ketergantungan adalah
angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang tidak produktif
(umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang
termasuk umur produktif (umur 15-64 tahun). Secara kasar perbandingan angka
beban ketergantungan menunjukkan dinamika beban tanggungan umur nonproduktif
terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi
pula jumlah penduduk nonproduktif yang ditanggung oleh penduduk umur
produktif.

Tabel 2.5
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Poduktif dan Non Produktif
Puskesmas Atu lintang
Tahun 2020

Laki-Laki dan
No Usia Laki-Laki Perempuan %
Perempuan
1 2 3 4 5 6
1 0-14 tahun 3.652 3.547 7.199 25,10%

8
2 15-64 tahun 9.698 9.418 19.116 66.6%
3 65 tahun ke atas 1.073 1.311 2.384 8,30%
Jumlah 14.423 14.276 28.699  
Angka Beban
48,70% 51,60% 50,10%  
Tanggungan
Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020

Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur yang ditunjukkan


oleh Tabel 2.5, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun)
sebesar 25,1 %, yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,6%, dan yang
berusia tua (≥65 tahun) sebesar 8,3%. Dengan demikian maka angka beban
tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Indonesia pada tahun 2012 sebesar
50,1%. Hal ini berarti bahwa 100 orang Indonesia yang masih produktif akan
menanggung 50 orang yang belum atau sudah tidak produktif lagi. Apabila
dibandingkan dengan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan yaitu
48,7%, untuk laki-laki dan 51,6% untuk perempuan. Gambar 2.3 menunjukkan
angka beban ketergantungan Desa Atu lintang adalah 50,1% Desa dengan presentasi
angka beban ketergantungan tertinggi adalah Desa Atu lintang (51,8%) dan Desa
Naripan 51,73% Presentasi angka beban ketergantungan yang terendah adalah Desa
Sirawidan (48,83%)

Gambar 2.3
Angka Beban Tanggungan Menurut Desa
Di Wilayah Kerja Puskesmas Atu lintang

PANYINGKIRAN

IMBANAGARARAYA

CISADAP

PAWINDAN

IMBANAGARA

47.5 48 48.5 49 49.5 50 50.5 51 51.5 52 52.5


Sumber Data: Pemerintah Desa di Wilayah Puskesmas Atu lintang Tahun 2020

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI PROGRAM ISPA

A. Tugas Pokok Program Kesehatan ……


Petugas Program Ispa Puskesmas Atu lintang mempunyai tugas untuk :

1. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Ispa meliputi pendataan /


penemuan penderita Ispa
2. Melakukan rujukan penderita Ispa untuk penanganan lebih lanjut

9
3. Penyuluhan Tentang Ispa dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan
prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan Ispa secara keseluruhan.
5. Membuat catatan dan lapor an kegiatan dibidang tugas nya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban terhadap program yang
dilaksankan.

B. Fungsi Program Kesehatan Jiwa


Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Petugas Program Ispa Puskesmas Atu
lintang mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Penyusunan dan mengkoordinasika n perencanaan tahunan dan lima tahunan
Program Ispa Puskesmas Atu lintang.
2. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan ISPA di wilayah
kerja puskesmas Atu lintang.
3. Mengelola dan mengembangkan Ispa dengan cara komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) yaitu :
a. Mampu mengenal masalah pada pasien Ispa
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
c. Memberi pengertian kepada keluarga supaya merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan Ispa, dengan mendukung pemulihan pasien dan
memanfaatkan kesehattan Ispa yang ada.

C. Gambaran Khusus Program Ispa

Daftar Penderita Pasien Ispa Puskesmas Atu lintang


Tahun 2020

JENIS UMUR
NO NAMA ALAMAT
KELAMIN (TAHUN)
1 Juraidah P 38 Bintang Kekelip
Bintang Kekelip
2 Mardiana P 39
Bintang Kekelip
3 Pazrul L 10
4 Ainaya Hikari P 2 Merah Jernang
Merah Jernang
5 Sri Ningsih P 57
Merah Jernang
6 Casmiti P 73
7 Halimah P 33 Merah Mege
Merah Mege
8 Nafla Syakira P 5
Merah Mege
9 Neneng Rukayah P 50
10 Lia Amelia P 14 Atu Lintang
Atu Lintang
11 Sayuti P 73
Atu Lintang
12 Widia Simah Bengi P 19
Atu Lintang
13 Habib Maulana P 5

10
14 Elvina Sari P 43 Merah Pupuk
15 Siti Ramadani P 26 Merah Pupuk
16 Holila P 27 Pantan Damar
Pantan Damar
17 Sutaji L 38
Pantan Damar
18 Suparmo L 50
Pantan Damar
19 Vika Kustiana P 8
Pantan Damar
20 Sariyah P 76
21 Saifulah L 50 Kepala Akal
22 Aja Habibah P 55 Kepala Akal
23 Seri Murni P 41 Merah Muyang
Merah Muyang
24 Abdul Wahab L 55
Merah Muyang
25 Hasan Salih L 57
26 Alfi Syahrin L 14 Damar Mulyo
27 Neni Anggraini P 36 Damar Mulyo
28 Alifatun Najariyah P 39 Tanoh Abu
29 Dahniar P 42 Tanoh Abu
Tanoh Abu
30 Ahmad Zamrozi L 24
Tanoh Abu
31 Zuraini P 21
Tanoh Abu
32 Minto L 48
Tanoh Abu
33 Lazuardi L 7
Tanoh Abu
34 Supardan L 51
Tanoh Abu
35 Rasmina P 28
Tanoh Abu
36 Fitriani P 34
Tanoh Abu
37 Hadi Priyanto L 32
Tanoh Abu
38 Vira Rezki P 13
Tanoh Abu
39 Ngatimah P 60
Tanoh Abu
40 David Anugrah L 4
Tanoh Abu
41 Suminah L 68
42 Laten L 69 Gayo Murni
43 Ginem P 63 Gayo Murni

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Indikator Keberhasilan Program


Pelaksanaan kegiatan Program ISPA di Puskesmas Atu lintang menitik
beratkan pada pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif memiliki

11
beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan
program tersebut antara lain yaitu:
NO KEGIATAN PENCAPAIAN

1. Cakupan Penemuan penderita Pneumoni Balita 100%

2. Sweeping penemuan kasus Ispa 100%

3. Diteksi dini kasus Ispa 100%

4. Pemberian obat pada pasien Ispa 100%

5. Kunjungan Rumah 100%

B. Cakupan Program

Cakupan hasil pelaksanaan kegiatan tahun 2019 di puskesmas Atu lintang


apabila dilihat dari hasil cakupan Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP ) sebagaimana
yang terdapat dalam tabel berikut:
No Pencapaian (H)
Jenis Kegiatan Satuan Target (T) Puskesmas &
Jaringan
Cakupan
Penderita
1. Kasus 100% 0%
Pneumoni
Balita
Sweeping
2. Penemuan Kelompok 100% 75%
Kasus ISpa
Diteksi dini
3. Kasus 100% 100%
kasus Ispa
Pemberian obat
4. Rujukan 100% 100%
pada pasien Ispa
Kunjungan
5. Pasien 100% 75%
Rumah

C. Capaian Program
Dengan melihat indikator keberhasilan program diatas bila dibandingkan
dengan target indikator keberhasilan adalah sebagai berikut :
N
KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN
O

Cakupan Penderita
1. 100% 0% 100%
Pneumoni Balita

Sweeping penemuan
2. 100% 75% 25%
kasus Ispa

12
3. Diteksi dini kasus Ispa 100% 100% 0%

Pemberian obat pada


4. 100% 100% 0%
pasien Ispa

5. Kunjungan Rumah 100% 75% 100%

BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara target yang diharapkan pada Indikator
Penilaian Kinerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Atu Lintang Tahun 2020
dengan kenyataan capaian program Ispa Puskesmas Atu lintang yang telah
dilaksanakan. Untuk mengetahui kegiatan yang menjadi masalah maka dilakukan
identifikasi masalah, yaitu dapat pada tabel berikut :
MASALAH 1 MASALAH 2

Cakupan Penderita Sweeping Penemuan


KRITERIA Pneumonia Balita Kasus Ispa
tidak mencapai
target

Urgensi 5 3

Seriousness 4 3

Growth 3 3

13
TOTAL 12 9

B. Rumusan Masalah
Cakupan Penderita pneumonia balita tidak mencapai targetyaitu 0% di wilayah
Puskesmas Atu lintang pada Tahun 2020. Maka untuk itu di perlukan penanganan
yang lebih serius untuk mendiagnosa pasien Pneumonia Balita pada tahun 2020 untuk
pencapaian program ISPA.

BAB VI
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan selama tahun 2020 dapat dianalisa penyebab
masalah yang terjadi pada Program Ispa Puskesmas Atu lintang yaitu sebagai berikut :
A. Kegiatan Penyuluhan Kelompok Potensial
Penyebab masalah tersebut terjadi karena :
1. Kurangnya efektifnya petugas dalam melakukan penjaringan
2. Kurangnya alat dan bahan untuk penyuluhan
B. Pemberdayaan Masyarakat
Penyebab masalah tersebut terjadi karena :
1. Ketidaktahuan masyarakat mengenai bahaya dari Penyakit Ispa dan Pneumonia
2. Pengetahuan masyarakat masih kurang memadai sehingga penyampaian informasi
masih sulit

14
BAB VII
PRIORITAS MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Prioritas Masalah
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidak
tersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan
masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas Program ISPA di Puskesmas Atu
lintang. Untuk menentukan prioritas masalah, maka Petugas Program ISPA
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Hasil analisa dan
masukan dari lintas program atau lintas sektor terkait sangat membantu dalam proses
penentuan prioritas masalah.
Hasil penentuan prioritas masalah Program ISPA dengan menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth) ini hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

ALTERNATIF
PENYEBAB ALTERNATIF
NO. MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Cakupan Pengetahuan - Mengadakan Mengadakan
penderita masyarakat masih penyuluhan tentang penyuluhan tentang
Pneumonia kurang memadai ISPA /pneumonia penyakit
Balita tidak - Mengadakan sosialisasi ISPA/pneumonia
sehingga
mencapai tentang
target 0 % penyampaian
ISPA/pneumonia

15
informasi masih
sulit
Kurang Aktifnya - Melaksanakan Melaksanakan
petugas dalam penjaringan Penjaringan
melaksanakan
penjaringan/pelaca
kan

- Mengadakan
Ketidaktahuan penyuluhan tentang Mengadakan
masyarakat bahaya ISPA / penyuluhan tentang
pneumonia bahaya ISPA /
mengenai bahaya
- Mengadakan sosialisasi pneumonia
dari Penyakit Ispa
tentang bahaya
dan Pneumonia ISPA/pneumonia

- Pengajuan alat dan Melakukan kerjasama


bahan untuk penyuluhan lintas sector
Kurangnya alat dan - Pengajuan media
bahan untuk penyuluhan
- Pengajuan alat
penyuluhan
transportasi untuk
kegiatan ISPA
- Melakukan kerjasama
lintas sector

Kurang optimalnya - - melaksanakan - Melaksanakan


petugas dalam kunjungan rumah pada kunjungan
melaksanakan balita penderita rumah/care seeking
kunjungan rumah ispa/pneumonia

Kurang optimalnya - Mengadakan - Membuat jadwal


petugas dalam penyuluhan secara penyuluhan
berkala
memberikan
- Membuat jadwal
penyuluhan penyuluhan
Kurangnya - Pengajuan transport - Pengajuan transport
transport untuk untuk petugas & kader untuk petugas &
petugas & kader dalam kegiatan kader dalam
dalam kegiatan penjaringan ,Penyuluhan kegiatan
& Care seeking balita penjaringan
penjaringan
ispa ,Penyuluhan & Care
kasus,Penyuluhan seeking balita ispa
& Care seeking
balita ispa

B. Pemecahan Masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan kesepakatan di
antara tim manajemen Puskesmas Atu Lintang dengan didahului brainstorming (curah
pendapat) menggunakan tabel Alternatif Pemecahan Masalah, yaitu sebagai berikut:

PEMECAHAN PEMECAHAN PEMECAHAN


MASALAH 1 MASALAH 2 MASALAH 3

KRITERIA Penambahan dana Pengadaan Partisipasi kader


untuk sosialisasi tambahan dana dan bidan
dan penyuluhan untuk sosialisasi wilayah
dan pelatihan
kader

16
5 3 3
Urgensi
4 3 3
Seriosnes
3 3 3
Growth
12 9 9
Total

17
C. Hambatan dan Pemecahan Masalah

Program Upaya Kesehatan Ispa


Penyebab Masalah Cakupan Penemuan Kasus Penumoni Balita Tahun 2020
Penyebab Masalah Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Tidak Mencapai Target 0 % Tahun 2020

LINGKUNGAN ALAT METODE Kurang


optimalnya
Kurangnya Kurang petugas dalam
media dan Alat Optimalnya melaksanakan
penyuluhan petugas dalam kunjungan rumah
memberikan
penyuluhan
Cakupan
penemuan
penderita
Pneumonia
Balita tidak
Kurangnya transport untuk Pengetahuan Kurang Aktifnya Petugas mencapai target
petugas & kader dalam masyarakat masih dalam melakukan 0%
kegiatan penjaringan kurang memadai penjaringan
kasus,Penyuluhan & Care sehingga Ketidaktahuan
seeking balita ispa masyarakat mengenai
bahaya dari Penyakit
Ispa dan Pneumonia
MATERIAL
MANUSIA

18
BAB VIII
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Kebutuhan
Mitr
Kebutuha Anggaran
Upaya Target Penanggungjawa a Waktu Indikator Sumber
No Kesehatan
Kegiatan Tujuan Sasaran
Sasaran b
n Sumber
Kerj Pelaksanaan
Jenis Rincian
Kinerja Pembiayaan
daya Belanja Kegiata
a
n

1 Cakupan Melakukan Untuk memudahkan Lintas 100% Kepala puskesmas, PP promkes kader 100% Lintas
penemuan kerjasama petugas dalam program kerjasama petugas ISPA, PJ kerjasama program
melaksanakan kegiatan dengan UKM dengan
penderita lintas program dengan keterbatasan program lain program lain
Pneumoni alat transportasi dapat dapat
a balita 0 dilaksanakan dilaksanaka
% n
Melakukan Untuk membuat masyrakat 100% semua Kepala puskesmas, Petugas 100% semua
penjaringan petugas lebih aktif pasien Petugas ISPA, PJ ISPA pasien
dalam melaksanakan penderita ISPA UKM penderita
penjaringan dapat terjaring ISPA dapat
terjaring
Penyuluhan Untuk meningkatkan masyarakat 100% Kepala puskesmas, petugas 100%
tentang ISPA pengetahuan masyarakat petugas ISPA, PJ ISPA masyarakat
masyarakat sehingga dapat UKM dapat
penyampaian informasi mengetahui mengetahui
jadi mudah tentang ISPA tentang
ISPA
Penyuluhan untuk masyarakat 100% Kepala puskesmas Petugas 100%
tentang bahaya masyarakat petugas ISPA, PJ ISPA masyarakat
ISPA meningkatkan dapat mengerti UKM dapat
pengetahuan tentang bahaya mengerti
masyarakat mengenai ISPA tentang
bahaya dari ISPA bahaya
ISPA
Melakukan Untuk memudahkan Lintas 100% Kepala puskesmas, PP promkes kader 100% Lintas sector
kerjasama petugas dalam sektor kerjasama petugas ISPA, PJ kerjasama
melaksanakan kegiatan dengan sector UKM dengan

19
lintas sector dengan keterbatasan lain dapat program lain
alat transportasi dilaksanakan dapat
dilaksanaka
n
Kepala puskesmas, PP promkes kader
Melaksanakan Untuk memastikan Ibu balita 100 % balita petugas ISPA, PJ
kunjungan agar penderita penderita penderita ispa UKM
rumah/care pneumonia tidak jatuh pneumonia
ke klasifikasi berat
seeking

Pembuatan Untuk mengoptimalkan Jadwal 100% jadwal Kepala puskesmas, Jadwal 100%
jadwal petugas dalam penyuluhn petugas ISPA, PJ penyuluhan jadwal
penyuluhan memberikan dapat dibuat UKM penyuluhan
penyuluhan dapat dibuat
Pengajuan Untuk terpenuhinya Petugas 100% transport Kepala puskesmas, 100%
transport transport petugas dan dan kader untuk petugas petugas ISPA, PJ transport
kader dalam melakukan dan kader UKM untuk
untuk petugas penjaringan,penyuluhan dapat petugas dan
& kader & care seekinh terpenuhi kader dapat
dalam terpenuhi
kegiatan
penjaringan
,Penyuluhan
& Care
seeking balita
ispa

20
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Masalah pada Program Upaya Kesehatan Ispa adalah kurangnya peran serta
keluarga dalam penanganan pasien Ispa yang tertangani di wilayah Puskesmas Atu
lintang pada Tahun 2020.
1. Laporan tahunan P2 ISPA ini dirasakan sangat bermanfaat bagi Puskesmas, khusunya
dalam rangka mewujudkan “Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah/puskesmas”
kepada masyarakat, dimana laporan tahunan P2 ISPA ini dapat dijadikan pedoman
dan acuan kerja bagi puskesmas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pos
terdepan dalam system pelayanan yang prima kepada masyarakat yang dilayani.
2. Keberhasilan sesuatu kegiatan atau program tergantung dari bagaimana perencanaan
suatu kegiatan atau program itu dibuat, karena sangat terkait dengan fungsi –
fungsinya manajemen selanjutnya.
3. Tingkat kepedulian masyarakat kepada masalah kesehatan yang sangat bervariasi
antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain.
4. Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-anak,
penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena Pneumonia. Klasifikasi
penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang
diperlihatkan penderita, Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA diperlukan
kerjasama semua pihak, yaitu peranserta masyarakat terutama ibu-ibu, dokter, para
medis dam kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan menurunkan angka,
kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.
B. Saran
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan lintas sektor yang ada di
wilayah Puskesmas Atu lintang untuk kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan di
Tahun 2020.

Atu lintang, 31 Desember 2020


Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Atu lintang Pelaksana Program Ispa
Kabupaten Atu Lintang UPTD Puskesmas Atu lintang

ABNA FARADISIOCA, SKM JULIKAH, SST


NIP. 19790701 200604 1 012 NIP. 19890704 201705 2 004

21
22

Anda mungkin juga menyukai