A. PENDAHULUAN
Sebagai Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Puskesmas dengan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakatnya menyebabkan Puskesmas mempunyai peran penting dalam
meningkatkan daya ungkit yang besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
karena Puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan.
Salah satu bentuk upaya kesehatan yang maksimal adalah dengan kunjungan
rumah dalam hal ini kunjungan rumah dilakukan oleh pemegang program ISPA.Terutama
kunjungan dilakukan pada bayi dan balita yang terkena Pneumonia.
ISPA /Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidungsampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Salah satu penyebab utama kematian
bayi dan anak balita adalah penyakit ISPA yang sebagian besar di akibatkan oleh
penyakit Pneumonia.Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru sampai
alveoli.
Dalam penemuan kasus Pneumonia diperlukan juga bekerja sama dengan jejaring
dan jaringan. Oleh karena itu Puskesmas hendaknya juga melakukan kerja sama dalam
penemuan kasus Pneumonia dengan jejaring,yaitu BPM,Klinik,DPM serta jaringan
Puskesmas yaitu Puskesmas Pembantu serta Puskesling.
B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah
masyarakat di Indonesia.Kematian pada Balita (berdasarkan surfei kematian Balita tahun
2005) sebagian besar disebabkan karena pneumonia yaitu 23,6%.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli).Tanda dan gejalanya penyakit ISPA dapat berupa : batuk,kesukaran
bernafas,sakit tenggorokan,pilek,sakit telinga dan demam.Anak dengan batuk atau sukar
bernafas mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernafasan yang berat
lainnya.
Petugas kesehatan dan juga kader perlu mengenal anak-anak yang sakit serius
dengan gejala batuk atau sukar bernafas yang membutuhkan pengobatan dengan
antibiotika,yaitu pneumonia (infeksi paru) yang ditandai dengan nafas cepat dan mungkin
juga tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.Diharapkan dengan meningkatnya
pengetahuan kader tentang tanda dan gejala pneumonia ,angka kematian balita bisa
diturunkan.
Kunjungan rumah dilakukan untuk mengevaluasi pasien,keluarga dan
lingkungan. Apakah keadaan umum pasien sudah membaik atau memburuk,apakah obat
diminumkan secara teratur atau tidak. Apakah lingkungan rumah bersih,apakah memiliki
ventilasi yang baik atau tidak.Sehingga dapat di lakukan pencegahan secara dini
kematian akibat Pneumonia.
Tujuan Umum
Melakukan penemuan kasus serta pemantauan kasus pneumonia
Tujuan Khusus
C. SASARAN
1. Kasus Pneumonia
No KEGIATAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JU AGS SEP OKT NOV DES
L
1. Persiapan v v v v v v v v v v v v
2. Pelaksanaan v v v v v v v v v v v v
3. Evaluasi v v v v v v v v v v v v
Mengetahui :