Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA TAHUN 2023


PUSKESMAS SEKARAN

A. PENDAHULUAN
Sebagai Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Puskesmas dengan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakatnya menyebabkan Puskesmas mempunyai peran penting dalam
meningkatkan daya ungkit yang besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
karena Puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan.
Salah satu bentuk upaya kesehatan yang maksimal adalah dengan kunjungan
rumah dalam hal ini kunjungan rumah dilakukan oleh pemegang program ISPA.Terutama
kunjungan dilakukan pada bayi dan balita yang terkena Pneumonia.

ISPA /Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidungsampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Salah satu penyebab utama kematian
bayi dan anak balita adalah penyakit ISPA yang sebagian besar di akibatkan oleh
penyakit Pneumonia.Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru sampai
alveoli.

Strategi dalam penanggulangan pneumonia adalah penemuan dini dan


tatalaksana anak batuk dan atau kesukaran bernapas yang tepat.Sejak 1990
Departemen Kesehatan telah mengadaptasi, menggunakan dan menyebarluaskan
pedoman tatalaksana Pneumonia Balita yang bertujuan untukmenurunkan angka
kematian Balita karena Pneumonia. Saat ini pelaksanaan programP2 ISPA dalam upaya
penanggulangan Pneumonia akan lebih ditingkatkan sehingga cakupan penemuan dini
dan tata laksana Pneumonia Balita akan lebih dapat berhasil mencapai sasarannya.
Dalam upaya meningkatkan cakupan penemuan dan kualitas
tatalaksana penderita Pneumonia, telah diterapkan pendekatan manajemen terpadu balit
a sakit (MTBS) di unit pelayanan kesehatan.Disamping itu pula dikembangkan audit
kasus serta autopsi verbal untuk mengetahui kualitas dan dampak pemberian
tatalaksana pada penderita Pneumonia.

Dalam penemuan kasus Pneumonia diperlukan juga bekerja sama dengan jejaring
dan jaringan. Oleh karena itu Puskesmas hendaknya juga melakukan kerja sama dalam
penemuan kasus Pneumonia dengan jejaring,yaitu BPM,Klinik,DPM serta jaringan
Puskesmas yaitu Puskesmas Pembantu serta Puskesling.

B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih merupakan masalah
masyarakat di Indonesia.Kematian pada Balita (berdasarkan surfei kematian Balita tahun
2005) sebagian besar disebabkan karena pneumonia yaitu 23,6%.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli).Tanda dan gejalanya penyakit ISPA dapat berupa : batuk,kesukaran
bernafas,sakit tenggorokan,pilek,sakit telinga dan demam.Anak dengan batuk atau sukar
bernafas mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernafasan yang berat
lainnya.
Petugas kesehatan dan juga kader perlu mengenal anak-anak yang sakit serius
dengan gejala batuk atau sukar bernafas yang membutuhkan pengobatan dengan
antibiotika,yaitu pneumonia (infeksi paru) yang ditandai dengan nafas cepat dan mungkin
juga tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.Diharapkan dengan meningkatnya
pengetahuan kader tentang tanda dan gejala pneumonia ,angka kematian balita bisa
diturunkan.
Kunjungan rumah dilakukan untuk mengevaluasi pasien,keluarga dan
lingkungan. Apakah keadaan umum pasien sudah membaik atau memburuk,apakah obat
diminumkan secara teratur atau tidak. Apakah lingkungan rumah bersih,apakah memiliki
ventilasi yang baik atau tidak.Sehingga dapat di lakukan pencegahan secara dini
kematian akibat Pneumonia.

TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum
Melakukan penemuan kasus serta pemantauan kasus pneumonia

Tujuan Khusus

1. Meningkatan cakupan penemuan kasus Pneumonia


2. Tata laksana Pnemonia sesuai standar
3. Melakukan rujukan lanjutan Pneumonia jika diperlukan

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. PERSIAPAN
a. Membuat jadwal kegiatan (hari,jam,tempat)
b. Menentukan sasaran
c. Menyiapkan sarana-prasarana/ceklist kegiatan/koordinasi dengan lintas
upaya
2. PELAKSANAAN
a. Mengunjungi lokasi pematauan
b. Melakukan pemantauan , dilanjutkan diskusi-tanya jawab
c. Membuat komitmen Bersama sasaran
3. EVALUASI
a. Kesesuaian jadwal dan pelaksanaan
b. Kehadiran dan respon sasaran
c. Kendala /hambatan saat pelaksanaan kegiatan

B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Metode / Media dan alat yang digunakan : Wawancara, tanya jawab / diskusi
2. Sumber dana : Swadaya

C. SASARAN
1. Kasus Pneumonia

D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN BULAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JU AGS SEP OKT NOV DES
L

1. Persiapan v v v v v v v v v v v v

2. Pelaksanaan v v v v v v v v v v v v

3. Evaluasi v v v v v v v v v v v v

E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap
jadual yang direncanakan.
Dilakukan setiap hari oleh koordinator kegiatan dan atau PJ UKM.
Pelaporan adalah laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan validasi yang dibuat oleh
koordinator kegiatan di buku kegiatan / log book ditujukan kepada PJ UKM

F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatataan
Pencatatan kegiatan dibuat di buku kegiatan/notulis/form yang telah disediakan
yang memuat waktu pelaksanaan kegiatan, tempat, sasaran, pelaksana
kegiatan dan metodologi yang digunakan.
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dibuat sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan
sesuai hasil kegiatan. Laporan disampaikan pada Kepala Puskesmas , PJ UKM
dan diarsipkan
3. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara : melihat kesesuaian jadwal dan
pelaksanaan, kendala/hambatan saat pelaksanaan kegiatan, respon sasaran
terhadap pembinaan dan kehadiran peserta

Mengetahui :

Kepala Puskesmas Sekaran Koordinator Kegiatan

Tutuk Wijayantiningrum,S.Tr.Keb.,M.Kes Komsiatun


NIP. 19770719 200312 2 008 NIP. 19800913 200312 2 005

Anda mungkin juga menyukai