Anda di halaman 1dari 20

MERESUM PENDEKATAN KONSELING

ADAM EVAN KRESNAWAN


19116005
7E BK KARYAWAN
1. PENDEKATAN BEHAVIORAL

Tokoh pendekatan behavioral adalah


Skinner
Teori belajar Skinner didasarkan atas
gagasan bahwa belajar adalah fungsi
perubahan perilaku individu secara
jelas. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh sebagai hasil respon individu
terhadap kejadian (stimulus) dari
lingkungan.
KONSEP DASAR PENDEKATAN BEHAVIOR

 Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-
faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi
terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang
kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh
banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.
 Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui
hukum-hukum belajar : (a) pembiasaan klasik; (b) pembiasaan operan; (c)
peniruan
 Karakteristik konseling behavioral adalah : (a) berfokus pada tingkah laku yang
tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan
konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan
masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
TEHNIK TEHNIK PENDEKATAN BEHAVIOR

 Latihan Asertif
 Desensitisasi Sistematis
 Pengkondisian Aversi
 Pembentukan Tingkah laku Model
2. PENDEKATAN REBT

 Tokoh pendekatan ini adalah Albert Ellis


 Albert Ellis dilahirkan pada tahun 1913 di
Pittsburgh, Amerika Syarikat. Pada saat
mencetuskan teorinya, dia mendapati
bahwa teori psikoanalasis yang dipelopori
oleh Freud tidak mendalam dan adalah
satu bentuk pemulihan yang tidak
saintifik. Pada awal tahun 1955, beliau
telah menggabungkan terapi-terapi
kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku
dan dikenali sebagai teori emosi-rasional
(RET/ Rational Emotive Therapy).
Semenjak itu beliau terkenal sebagai
bapak kepada teori RET dan salah satu
tokoh teori tingkah laku kognitif
KONSEP DASAR PENDEKATAN REBT
 Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan
bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional individu
itu menjadi tidak efektif.Reaksi emosional seseorang sebagian besar disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi yang
disadari maupun tidak disadari.Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan
irasional. Emosi menyertai individu yang berpikir dengan penuh prasangka, sangat personal, dan irasional.Berpikir irasional
diawali dengan belajar secara tidak logis yang diperoleh dari orang tua dan budaya tempat dibesarkan. Berpikir secara
irasional akan tercermin dari verbalisasi yang digunakan. Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah
dan verbalisasi yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat.Perasaan dan pikiran negatif serta penolakan diri harus
dilawan dengan cara berpikir yang rasional dan logis, yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara
verbalisasi yang rasional.
 Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis : ada tiga
pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C).
Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.
 Antecedent event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu yang berupa
fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi
calon karyawan merupakan antecendent event bagi seseorang. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi
diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief
atau rB) dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan yang rasional merupakan cara berpikir atau
system keyakinan yang tepat, masuk akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan yang tidak rasional
merupakan keyakinan ayau system berpikir seseorang yang salah, tidak masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.
Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan
senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat
langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN REBT
Pendekatan konseling rasional emotif menggunakan berbagai teknik yang bersifat kogntif, afektif, dan
behavioral yang disesuaikan dengan kondisi klien. Beberapa teknik dimaksud antara lain adalah sebagai
berikut :
Teknik-Teknik Emotif (Afektif)
 Assertiveadaptive
 Bermain peran
 Imitasi  

Teknik-teknik Behavioristik
 Reinforcement  
 Dengan sistem nilai yang positif.
 Social modeling

Teknik-teknik Kognitif
 Homework assigments
 Latihan assertive
3. PENDEKATAN GESTALT

 Tokoh pendekatan gestalt adalah Max Wertheimer dan Wolfgang Kohler


KONSEP DASAR PENDEKATAN GESTALT

 Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.
Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak,
dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah
keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
 Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk
mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Jadi
hakikat manusia menurut pendekatan konseling ini adalah : (1) tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan
konteksnya, (2) merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan
lingkungannya itu, (3) aktor bukan reaktor, (4) berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan
pemikirannya, (5) dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab, (6) mampu mengatur dan mengarahkan
hidupnya secara efektif.
 Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup
perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan,
rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-
ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal
pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif
dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani
perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN GESTALT

 Permainan Dialog
 Latihan Saya Bertanggung Jawab
 Bermain Proyeksi
 Teknik Pembalikan
 Tetap dengan Perasaan
4. PENDEKATAN REALITAS

 Tokoh pendekatan realitas adalah


William Glasser
 Dr. William Glasser, M.D. lahir di
Cleveland, Ohio pada tahun 1925.
Ia merupakan seorang psikiater
yang diakui secara internasional.
Karya  yang paling dikenal adalah
 pencipta Teori Pilihan dan penulis
Terapi Realitas, sebagai sebuah
metode psikoterapi yang ia
ciptakan pada tahun 1965 dan
sampai sekarang telah  diajarkan di
seluruh dunia.
KONSEP DASAR PENDEKATAN REALITAS

 Terapi Realitas merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan bentuk
bantuan langsung kepada konseli, yang dapat dilakukan oleh guru atau konselor di sekolah daam rangka
mengembangkan dan membina kepribadian/kesehatan mental konseli secara sukses, dengan cara memberi
tanggung jawab kepada konseli yang bersangkutan. Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh
optimis menerima bantuan dari terapist untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi
kenyataan tanpa merugikan siapapun. 
 Terapi Realitas lebih menekankan masa kini, maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh
mungkin pada masa lalunya, sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh
kesuksesan pada masa yang akan datang.
 William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan bentuk terapi ini. Menurutnya, bahwa tentang hakikat
manusia adalah:
1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan
dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya.
2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi
kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses.
3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap
orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN REALITAS

 Menggunakan role playing dengan konseli


 Menggunakan humor yang mendorong suasana yang segar dan relaks
 Tidak menjanjikan kepada konseli maaf apapun, karena terlebih dahulu diadakan
perjanjian untuk melakukan perilaku tertentu yang sesuai dengan keberadaan
klien.
 Menolong konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan dilakukannya.
 Membuat model-model peranan terapis sebagai guru yang lebih bersifat mendidik.
 Membuat batas-batas yang tegas dari struktur dan situasi terapinya
 Menggunakan terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas untuk
mengkonfrontasikan konseli dengan perilakunya yang tak pantas.
 Ikut terlibat mencari hidup yang lebih efektif.
5. PENDEKATAN CLIENT CENTERED

 Tokoh pendekatan client centered adalah


Carl R. Rogers
 Carl Rogers adalah seorang psikolog yang
terkenal dengan pendekatan terapi klinis
 yang berpusat pada klien (client
centered). Rogers kemudian menyusun
teorinya dengan pengalamannya sebagai 
terapis selama bertahun-tahun.Teori Rogers
mirip dengan pendekatan Freud, tetapi pada
hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud
karena Rogers menganggap bahwa manusia
pada dasarnya baik atau sehat.Dengan kata
lain, Rogers memandang kesehatan mental
sebagai proses perkembangan hidup alamiah,
sementara ], kejahatan, dan persoalan
kemanusiaan lain dipandang sebagai
penyimpangan dari kecenderungan alamia
KONSEP DASAR PENDEKATAN CLIENT
CENTERD
 Manusia sebagai makhluk hidup yang dapat menentukan sendiri apa yang ia
kerjakan dan yang tidak dia kerjakan, dan bebas untuk menjadi apa yang ia
inginkan. Setiap orang bertanggung jawab atas segala tindakannya.
 Manusia tidak pernah statis, ia selalu menjadi sesuatu yang berbeda, oleh
karena itu manusia mesti berani menghancurkan pola-pola lama dan mandiri
menuju aktualisasi diri
 Setiap orang memiliki potensi kreatif dan bisa menjadi orang kreatif.
Kreatifitas merupakan fungsi universal kemanusiaan yang mengarah pada
seluruh bentuk self expression.
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN CLIENT
CENTERED
 acceptance (penerimaan)
 respect (rasa hormat)
 understanding (pemahaman)
 reassurance (menentramkan hati)
 encouragement (memberi dorongan)
 limited questioning (pertanyaan terbatas)
 reflection (memantulkan pernyataan dan perasaan).
6. PENDEKATAN PSIKOANALISIS

 Tokoh pendekatan psikoanalisis adalah


Sigmund freud
 Sigmund Freud adalah seorang Austria
 keturunan Yahudi dan pendiri aliran
psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi.
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga
tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious),
prasadar (preconscious), dan tak-sadar
(unconscious).Konsep dari teori Freud yang
paling terkenal adalah tentang adanya alam
bawah sadar yang mengendalikan sebagian
besar perilaku. Selain itu, dia juga
memberikan pernyataan bahwa perilaku
manusia didasari pada hasrat seksualitas
(eros) yang pada awalnya dirasakan oleh
manusia semenjak kecil dari ibunya.
KONSEP DASAR PENDEKATAN
PSIKOANALISIS
 Freud memandang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik,
mekanistik, dan reduksionistik. Di mana manusia dideterminasi oleh
kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-
kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh peristiwa-
pristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
Freud menekankan peran naluri-naluri yang bersifat bawaan dan biologis, ia
juga menekankan pada naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Menurutnya
tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan ini adalah tidak lain
jalan melingkar ke arah kematian
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN
PSIKOANALISIS
 Asosiasi bebas
 Interpretasi
 Analisis mimpi
 Resistensi
 Transferensi
END 

Anda mungkin juga menyukai