Manusia adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-
faktor dari luar. Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi
terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang
kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh
banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya.
Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui
hukum-hukum belajar : (a) pembiasaan klasik; (b) pembiasaan operan; (c)
peniruan
Karakteristik konseling behavioral adalah : (a) berfokus pada tingkah laku yang
tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan
konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan
masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
TEHNIK TEHNIK PENDEKATAN BEHAVIOR
Latihan Asertif
Desensitisasi Sistematis
Pengkondisian Aversi
Pembentukan Tingkah laku Model
2. PENDEKATAN REBT
Teknik-teknik Behavioristik
Reinforcement
Dengan sistem nilai yang positif.
Social modeling
Teknik-teknik Kognitif
Homework assigments
Latihan assertive
3. PENDEKATAN GESTALT
Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.
Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak,
dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah
keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk
mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Jadi
hakikat manusia menurut pendekatan konseling ini adalah : (1) tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan
konteksnya, (2) merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan
lingkungannya itu, (3) aktor bukan reaktor, (4) berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan
pemikirannya, (5) dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab, (6) mampu mengatur dan mengarahkan
hidupnya secara efektif.
Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai (unfinished business), yakni mencakup
perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan,
rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-
ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal
pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif
dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani
perasaan-perasaan yang tak terungkapkan itu.
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN GESTALT
Permainan Dialog
Latihan Saya Bertanggung Jawab
Bermain Proyeksi
Teknik Pembalikan
Tetap dengan Perasaan
4. PENDEKATAN REALITAS
Terapi Realitas merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan bentuk
bantuan langsung kepada konseli, yang dapat dilakukan oleh guru atau konselor di sekolah daam rangka
mengembangkan dan membina kepribadian/kesehatan mental konseli secara sukses, dengan cara memberi
tanggung jawab kepada konseli yang bersangkutan. Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh
optimis menerima bantuan dari terapist untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi
kenyataan tanpa merugikan siapapun.
Terapi Realitas lebih menekankan masa kini, maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh
mungkin pada masa lalunya, sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh
kesuksesan pada masa yang akan datang.
William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan bentuk terapi ini. Menurutnya, bahwa tentang hakikat
manusia adalah:
1. Bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh kehidupannya, sehingga menyebabkan
dia memiliki keunikan dalam kepribadiannnya.
2. Setiap orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai pola-pola tertentu menjadi
kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi seorang individu yang sukses.
3. Setiap potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha membangun anggapan bahwa tiap
orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
TEHNIK – TEHNIK PENDEKATAN REALITAS