Anda di halaman 1dari 35

BIMBINGAN

DAN
KAUNSELING
NOR AMIRAH BINTI HASHIM

UNIT BIMBINGAN DAN KAUNSELING

1
TEORI-TEORI
BIMBINGAN DAN
KAUNSELING

2
TEORI- TEORI KAUNSELING .

TEORI ELBERT ELLIS REBT

1.0 PENGENALAN

REBT merupakan akronim kepada Rational Emotive Behavior Therapy yang mana
sebelumnya disebut sebagai Rational Therapy dan Rational emotive Therapy . REBT
merupakan terapi yang komprehensif , aktif direktif , filosofis dan empiris berdasarkan
psikoterapi yang berfokus pada penyelesaian masalah-masalah gangguan emosional
prilaku, serta menghantarkan individu untuk lebih bahagia dan hidup yang lebih bermakna
atau dalam istilah inggerisnya ialah Fulfilling Lives

Elbert Ellis.

3
REBT diciptakan dan dikembangkan oleh Albert Ellis (1950an) .Albert Ellis dilahirkan
pada tahun 1913 di pittsburgh , Amerika Syarikat . Teori ini mula terbina apabila beliau
mendapati bahawa teori psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund Freud tidak mendalam
dan adalah satu bentuk pemulihan yang tidak saintifik . Pada awal tahun 1955an , beliau
telah menggabungkan terapi-terapi kemanusiaan , tingkah laku dan dikenali sebagai teori
emosi-rasional (RET) . Semenjak itu , beliau terkenal sebagai Bapa kepada teori RET dan
datuk kepada teori tingkah laku kognitif . Beliau merupakan seorang psikoterapis yang
terinspirasi oleh ajaran-ajaran filsuf Asia, Yunani, Romawi dan modern yang lebih mengarah
pada teori kognitif .

Asal usul terapi rasional emotif dapat ditelusuri dengan falsafah dari Stoicisme di Yunani
kuno yang membezakan tindakan dari interpretasinya. Epictetus dan Marcus Aurelius dalam
bukunya The Enchiridion, menyatakan bahwa manusia tidak begitu banyak dipengaruhi
oleh apa yang terjadi pada dirinya, melainkan bagaimana manusia menafsirkan apa yang
terjadi pada dirinya .

Pada mulanya Ellis menggunakan psikoanalisis dan person centered therapy dalam
proses terapi, namun ia merasa kurang puas dengan pendekatan dan hipotesis tingkah laku
klien yang dipengaruhi oleh sikap dan pandangan mereka. Hal inilah yang memotivasikan
Ellis mengembangkan pendekatan rational emotive dalam psikoterapi yang ia percaya dapat
lebih efektif dalam memberikan kesan terapeutik. Ellis mengembangkan teori ABC, dan
kemudian dimodifikasi menjadi pendekatan ABCDEF yang digunakan untuk memahami
keperibadian dan untuk mengubah kepribadian secara efektif. Pada tahun 1990an, Ellis
mengganti nama pendekatan tersebut dengan Rasional Emotive Behavior Therapy atau
yang biasa kita singkat menjadi REBT. Sampai saat ini, REBT merupakan salah satu
bahagian dari cognitive behavior therapy (CBT).

1.1 PENGERTIAN REBT

Pendekatan yang dibawa oleh Albert Ellis , Rational Emotive Behavior Therapy
memandangn manusia sebagai individu yang didominasi oleh sistem berfikir dan sistem
perasaan yang berkaitan dalam sistem psiki individu. Keberfungsian individu secara
psikologi ditentukan oleh aspek kognitif , affektif dan tingkah laku .

Menurut Ellis , beliau berpendapat bahawa REBT merupakan terapi yang sangat
komprehensif untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kognitif, affektif dan
perilaku .

4
Menurut Gerald Corey dalam bukunya Teori Praktikal Kaunseling dan Psikoterapi
terapi rasional emotif behavior merupakan pemecahan masalah yang fokus pada aspek
berfikir, menilai , memutuskan, direktif tanpa lebih banyak berurusan dengan dimensi-
dimensi pemikiran seimbang dengan dimensi-dimensi perasaan.

Selain itu , menurut W.S Winkel dalam bukunya Bimbingan Dan Kaunseling di Institut
Pendidikan adalah pendekatan kaunseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi
berfikir dengan waras(akal yang sihat) berperasaan dan berperilaku , serta menekankan
pada perubahan yang mendalam dalam cara berfikir dan berperasaan yang mengakibatkan
perubahan perasaan dan perilaku.

Kesimpulan daripada beberapa pendifinisian diatas, terapi rasional emotif merupakan


terapi yang berusaha untuk menghilangkan cara berfikir seseorang klien yang tidak logik,
tidak rasional dan menggantikannya dengan sesuatu yang logik dan rasional dengan cara
menjelaskan kepada klien dengan keyakinan-keyakinan irrasionalnya dan menentang,
mempertanyakan serta membahas keyakinan-keyakinan yang rasional.

Secara khususnya , pendekatan ini menekankan bahawa seseorang individu harus


memiliki ciri-ciri seperti berikut :

1.Individu memiliki potensi yang unik untuk berfikiran rasional dan irrasional.

2.Pemikiran irrasional berasal dari proses belajar , yang irrasional berasal daripada
pengalaman dan budayanya .

3. Manusia merupakan makhluk verbal dan berfikir melalui simbol dan bahasa. Dengan
demikian , gangguan emosional yang dialami individu disebabkan oleh verbalisasi dan
pemikiran irrasional

4. Gangguan(self verbalising) yang terus menerus emosional yang disebabkan oleh


verbalisasi dan persepsi serta sikap terhadap kejadian merupakan punca sebenar sesuatu
masalah.

5. Individu memiliki potensi untuk mengubah arah hidup personal dan sosialnya.

1.3 KONSEP-KONSEP DASAR RASONAL EMOTIF BEHAVIOR THERAPY.

Konsep-konsep dasar terapi rasional emotif ini mengikut pola yang didasarkan pada
teori A-B-C:

A= activating experence (pengalaman aktif) ialah suatu keadaan , fakta peristiwa atau
tingkah laku yang dialami oleh seseorang individu .

5
B= belief system (cara individu memandang suatu hal) . Pandangan dan penghayatan
individu terhadap A.

C= consequences (akibat emosional) . Emosi atau reaksi seseorang individu sama ada
positif atau negatif terhadap A&B.

Menurut pandangan Ellis, A(pengalaman aktif) tidak langsung menyebabkan timbulnya


C(akibat emosional) , namun bergantung pada B(belief system). Hubungan dan teori A-B-C
yang didasari tentang teori rasional emotif dari Ellis dapat digambarkan seperti berikut:

A------C

Keterangan:

----: pengaruh tidak langsung

B : pengaruh langsung

Dalam teori A-B-C , sasaran utama yang harus diubah ialah aspek B (belief system) iaitu
bagaimana caranya seseorang itu melakukan sesuatu yang irasional , sejurus dengan itu
seseorang kaunselor memainkan peranan yang penting sebagai pendidik, pengarah dan
dapat mempengaruhi sehingga dapat mengubah pola pemikiran seseorang klien yang
irasional kepada pola pemikiran yang irasional iaitu kepada pemikiran yang waras . Pada
kaunseling REBT, teori A-B-C dikembangkan lagi dengan penambahan D-E, sehingga
menjadi model A-B-C-D-E

D= disputing (argumen) pembahasan terhadap keyakinan irasional

E= effect(perubahan emosi) perubahan emosi terhadap seseorang individu selepas


proses kaunseling .

F= perubahan tingkah laku selepas seseorang individu melalui proses sesi kaunseling

6
C
(consequences)
A B
(belief system) akibat yang berlaku
(activating experence) kepercayaan yang tidak kepada seseorang individu
kejadian/peristiwa rasional dan mencetuskan
emosinya

F D
E (disputing)
perubahan tingkah laku (Effect) argumen dalam roses
seseorang individu selepas
kesan perubahan emosi kaunseling- perubahan
sesi kaunseling
selepas sesi kaunseling kepercayaan melalui
irasional-rasional kaunseling

Rajah 1.0 Prinsip REBT

1.4 MEKANISMA PENDEKATAN REBT

1.4.1 TAHAP-TAHAP KAUNSELING

Terdapat tiga tahap perlaksanaan REBT, tahap yang pertama ialah proses dimana
kaunselor memperlihatkan kepada klien tentang pemikiran mereka yang tidak rasional .
Proses ini membantu klien memahami bagaimana dan mengapa mereka mempunyai
pemikiran yang irasional .Pada tahap ini , klien diajarkan bahawa mereka mempunyai
potensi untuk mengubah hal tersebut .

Tahap yang kedua, klien dibantu oleh seorang kaunselor untuk yakin bahwa pemikiran
dan perasaan mereka yang irasional tersebut dapat dihapuskan dan diubah . Pada tahap ini,
klien mengeksplorasi pemikiran mereka untuk menentukan tujuan-tujuan rasional .
Kaunselor perlu membahaskan kepada klien mereka tentang pemikiran irrasional yang
terdapat dalam diri seseorang klien dengan menggunakan pertanyaan dan hujah yang
berkaitan dengan apa yang berlaku kepada klien tersebut . pada tahap ini , kaunselior
perlulah menggunakan teknik-teknik kaunseling REBT untuk membantu klien
mengembangkan lagi pemikiran rasional .

7
Pada tahap ketiga , klien akan dibantu secara terus menerus mengembangkan
pemikiran rasional mereka serta mengembangkan lagi falsafah hidup yang rasional
sehingga klien tidak terjebak pada masalh yang disebabkan oleh pemikiran yang tidak
rasional . Tahap-tahap ini merupakan proses natural dan berlanjutan . Tahap ini
menggambarkan keseluruhan proses kaunseling yang dilalui oleh kaunselor dan klien .

1.5 TEKNIK-TEKNIK KAUNSELING

Terdapat tiga teknik dalam melaksanakan pendekatan teknik ini iaitu teknik emotive,
teknik behavioristik dan teknik kognitif. Teknik pertama ialah teknik Emotive, menurut
Corey(1955) ada beberapa teknik emotif iaitu assertive learning yang mana digunakan untuk
melatih, mendorong dan membiasakan klien untuk secara terus menerus menyesuaikan diri
dengan pola perilaku sesuai dengan yang diinginkannya . Seterusnya, sosiodrama yang
mana digunakan untuk mengekspresikan berbagai jens perasaan yang menekan klien
(perasaan-perasaan negatif) melalui suatu suasana yang dramatisasikan sehingga klien
dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri dengan secara lisan, tulisan ataupun
gerakan dramatis. Selain itu , self modeling yang mana digunakan dengan meminta klien
untuk berjanji atau mengadakan komitmen dengan kaunselor untuk menghilangkan
perasaan ataupun prilaku-prilaku tertentu . Disamping itu , imitasi digunakan dimana klien
diminta untuk menirukan secara terus menerus suatu model perilaku tertentu dengan
maksud menghadapi perilakunya sendiri yang negatif.

Teknik kedua yang digunakan dalam pelaksanaan pendekatan teknik REBT ialah
teknik behavioristik . Dalam teknik ini , Reinforment digunakan untuk mendorong klien
kearah perilaku yang lebih rasional dan logik dengan memberikan pujian verbal ataupun
denda. Selain itu , social modelling turut diaplikasikan untuk menggambarkan perilaku-
perilaku tertentu khususnya situasi-situasi interpersonal yang kompleks dalam bentuk
percakapan sosial, interaksi dengan memecahkan masalah-masalah .

Teknik yang ketiga ialah teknik kognitif yang dikenali sebagai Home Work
Assignment atau teknik tugasan di rumah yang mana digunakan agar klien dapat
membiassakan diri serta menginterpretasikan sistem nila-nilai tertentu yang menuntun pola
perilaku yang diharapkan. (corey, 1995)

8
1.6 APLIKASI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT)

Pendekatan rational emotive behavior therapy merupakan satu pendekatan yang bersifat
multimodal dan intergrative yang mana pendekatan ini menggunakan pelbagai teknik
melibatkan aspek kognitif , effektif dan tingkah laku yang dipadankan sesuai dengan
keperluan klien. Seterusnya, penekanan adalah ditumpukan kepada cara berfikir daripada
pemikiran yang tidak rasional kepada pemikiran rasional.

Tambahan pula, terapi ini digunakan keatas pelbagai masalah klinikal seperti anxiety,
depression, obssessive, compulsive disorder, personality disorder, eating disorder , anger,
marital difficulties, parenting failurs dan lain-lain lagi . Pendekatan ini boleh diaplikasikan
untuk terapi individu, terapi keluarga, terapi perkahwinan, terapi kelompok dan lain lain .

9
TEORI CLIENT CENTERED

OLEH

CARL ROGERS

2.0 PENGENALAN

Terapi Client Centered dipelopori oleh Carl R. Rogers sebagai reaksi terhadap apa
yang disebutnya keterbatasan-keterbatasan dari teori psikoanalisis . Carl Rogers atau
dengan nama penuhnya ialah Carl Ransom Rogers dilahir pada tanggal 8 januari 1902
di Chicago. Beliau mula menghasilkan nukilan yang bertajuk Caunseling and
Psychotherapy pada tahun 1942. Pada tahun 1945 , beliau diundang untuk mendirikan
pusat kaunseling di University of Chicago.

Carl Ransom Rogers

Idea asal untu teori ini adalah , bahawa individu memiliki kemampuan dalam diri
sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup dan menangani masalah-masalahnya ,
dengan syarat kaunselor membantu untuk menpermudahkan lagi seseorang individu
untuk memperkembangkan lagi dirinya .

Menurut Roger , seseorang manusia yang sedar dan rasional tidak lagi dikawal oleh
peristiwa-peristiwa yang pernah berlaku sebelumnya seperti ajaran yang dibawa oleh
Freudian, misalnya, toliet training ataupun pengalaman-pengalaman seksual
sebelumnya .

10
Pada hakikatnya , pendekatan client centered adalah cabang dari terapi humanistik
yang menggaris tindakan yang dialami oleh klien menurut subjektif dan fenomena yang
berlaku . pendekatan Client Centered ini menaruh kepercayaan yang besar pada
kesanggupan klien mengikuti sesi kaunseling dan sesi terapi untuk kembali ke jalannya
sendiri.

Menurut Rogers yang dipetik oleh Gerald Corey menyebutkan bahawa terapi Client
Centered merupakan teknik kaunseling dimana klien yang memainkan peranan yang
sangat penting , klien yang diminta untuk mengambil tinidakan bagi mencari
penyelesaian untuk masalah mereka sendiri . Hal ini bermaksud , seseorang kaunselor
hanya menjadi pendorong dan pencetus kepada klien untuk membantu klien bagi
menyelesaikan masalah yang dialami .

2.1 KONSEP TEORI KEPERIBADIAN DALAM TERAPI CLIENT CENTERED

Client Centered (Kaunseling berpusat Klien ) Model kaunseling berpusat peribadi


dikembangkan oleh Carl R. Rogers . Rogers sebenarnya tidak terlalu memberi perhatian
kepada teori kepribadian. Baginya cara mengubah dan perihatian terhadap proses
perubahan kepribadian jauh lebih penting dari pada karakteristik kepribadian itu sendiri.

Namun demikian, karena dalam proses konseling selalu memperhatikan perubahan-


perubahan kepribadian, maka atas dasar pengalaman klinisnya Rogers memiliki
pandangan- pandangan khusus mengenai kepribadian, yang sekaligus menjadi dasar dalam
menerapkan asumsi- asumsinya terhadap proses konseling. Kepribadian menurut Rogers
merupakan hasil dari interaksi yang terus- menerus antara organism, self, dan medan
fenomenal. Untuk memahami perkembangan kepribadian perlu dibahas tentang dinamika
kepribadian sebagai berikut:

1. Kecenderungan Mengaktualisasi

Rogers beranggapan bahwa organism manusia adalah unik dan memiliki kemampuan untuk
mengarahkan, mengatur, mengontrol dirinya dan mengembangkan potensinya.

2. Penghargaan Positif Dari Orang Lain

Self berkembang dari interaksi yang dilakukan organism dengan realitas lingkungannya, dan
hasil interaksi ini menjadi pengalaman bagi individu. Lingkungan social yang sangat
berpengaruh adalah orang- orang yang bermakna baginya, seperti orang tua atau terdekat

11
lainnya. Seseorangakan berkembang secara positif jika dalam berinteraksi itu mendapatkan
penghargaan, penerimaan, dan cinta dari orang lain.

3. Person yang Berfungsi Utuh

Individu yang terpenuhi kekbutuhannya, yaitu memperoleh penghargaan positif tanpa syarat
dan mengalami penghargaan diri, akan dapat mencapai kondisi yang kongruensi antara self
dan pengalamannya, pada akhirnya dia akan dapat mencapai penyesuaian psikologis
secara baik.

2.2 CIRI-CIRI PENDEKATAN CLIENT CENTERED


1. Lebih mengutamakan sasaran perasaan daripada intelek
2. Masa kini lebih banyak diperhatikan aripada masa yang lalu
3. Proses terapi ini merupakan penyerasian antara gambararan klien dengan keadaan
diri seterusnya dengan pengalaman diri klien.
4. Klien seharusnya bersifat aktif berbanding kaunselor .
5. Klien dapat bertanggungjawab , memiliki kesanggupan dalam menyelesaikan
masalah dan memilih perilaku yang rasional .
6. Menekankan fenomena apa yang berlaku terhadap klien . dengan empati sebagai
seorang kaunselor dan pemahaman terhadap klien , terapi ini menflkuskan kepada
persepsi diri klien dan persepsi klien terhadap dunia.
7. Prinsip-prinsip prikoterapi menyatakan bahawa tahap keinginan psikologi manusia itu
bermula dengan diri individu tersebut .Maka psikoterapi itu bersifat konstruktif yang
mana impak psikoterapeutik terjadi kerana hubungan kaunselor dan klien . Hal ini
tidak dapat dilakukan dengan diri klien sahaja .
8. Pendekatan ini bukanlah satu bentuk kumpulan teknik . tetapi ia berakar pada
sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses terapi , kaunselor dan
klien memperlihatkan perkembangan pertumbuhan .

2.3 HUBUNGAN KAUNSELOR DENGAN KLIEN

Konsep hubungan kaunselor dengan seseroang klien dalam pendekatan oleh


pernyataan Carl Rogers (1961) jika saya dapat memberi satu ranta hubungan , makan
orang lain akan menemukan dirinya dalam dirinya sendiri kesanggupan untuk menggunakan
hubungan ini untuk pertumbuhan dan perubahan , sehingga perkembangan peribadi pun
dapat dihasilkan ada enam keadaan yang diperlukan bagi perubahan keperibadian .

12
1) Dua orang berada dalam hubungan psikologis .
2) Orang pertama disebut klien , ada dalam keadaan tidak rasional , peka dan
cemas.
3) Orang kedua disebut sebagai terapis , ada dalam keadaan yang rasional dan
selari dalam perhubungan.
4) Terapis merasakan perhatian positif tidak bersyarat kepada klien
5) Terapis merasakan pengertian empatik terhadap kerangka acuan internal klien
dalam berusaha meluahkan perasaannya ini kepada terapis .
6) Komunikasi pengertian empati dan rasa hormat yang positif tak bersyarat dari
terapis kepada klien setidak-tidaknya dapat dicapai .

2.4 PERILAKU BERMASALAH DALAM TERAPI CLIENT- CENTERED

Klien memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas maslahmasalahnya serta cara-
cara mengatasinya. Kepercayaana di letakkan pada keasanggupan klien untuk
mengarahkan dirinya sendiri. Kesehatan mental adalah keselarasan antara diri ideal dengan
diri riil. Pribadi yang penyesuaiannya baik sangat erat hubungannya dengan pengalaman
individu, yaitu segenap pengalamannya diasimilasikan dan disadari ke dalam hubungan
yang selaras dengan konsepsi self. Sebaiknya, penyesuaian psikologis yang salah terjadi
apabila konsepsi self menolak menjadi sadar pengalaman, yang selanjutnya tidak
dilambangkan dan tidak diorganisasikan ke dalam struktur self secara utuh.

Menurut Rogers, pembentukan self berhubungan dengan pengalamannya.


Hubungan self dengan pengalaman seseorang pada dasarnya dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Kongruensi, pengalaman yang sesuai dengan self


2. Tidak kongruensi, pengalaman yang tidak sesuai dengan self
3. Self yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman

Berdasarkan uraian- uraian diatas secara singkat dapat dikemukakan karakteristik


perilaku bermasalah adalah adalah: pengasingan yaitu orang yang tidak memperoleh
penghargaan secara positif dari orang lain, ketidak selarasan antara pengalaman dan self,
mengalami kecemasan yang ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan mengenai konsep dirinya,
defensive, dan berperilaku yang salah penyesuaiannya

13
2.5 PERANAN KAUNSELOR DALAM TERAPI CLIENT-CENTERED

Dalam pandangan Carl Rogers kaunselor sangat memainkan peranan sebagai


partner klien dalam menyelesaikan masalahnya . Dalam hubungan kaunseling , kaunselir ini
lebih banyak memberikan ruang kepada klien untuk mengungkapkan segala permasalahan ,
perasaannya dan persepsinya , dan kaunselor merefleksikan balik segala yang diungkapkan
oleh klien.

Kaunselor juga seharusnya menciptakan iklim atau keadaan yang mempu


menciptakan sesi kaunseling yang kondusif. Selain itu , peranan utama sebagai seorang
kaunselor adalah membantu klien agar potensi dan kemampuan yang ada pada dasarnya
ada pada diri klien berkembang secara optimum , dengan cara menciptakan hubungan yang
utuh diantara seorang kaunseling dengan seorang klien . Dalam suasana yang kondusif
dalam sesi kaunseling , kaunselor tersebut merupakan agen pencetus yang mana
mendorong perubahan pada diri seseorang klien tanpa dorongan kaunsleor yang maksimum
dan terlibat lansung dalam perubahan tersebut.

14
TEORI PSYCHOANALYSIS

OLEH

SIGMUND FREUD

3.0 PENGENALAN

Psychoanalysis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Signmund Freud dan
para pengikutnya . Sigmund Freud dilahirkan di Morvia pada tanggal 6 Mei 1856 dan
meninggal di London pada tanggal 23 September 1939 .

Sigmund Freud

Pada mulanya , istilah psikoanalisis hanya digunakan dalam kajian Freud sahaja.
Apabila terdapat beberapa pengikut Freud menyimpang dari ajarannya dan mecipta haluan
sendiri, mereka meninggalkan istilah psychoanalisis dan memilih nama lain bagi
menunjukkan ajaran mereka . Contoh yang terkenal ialah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler
yang menciptakan nama psikologi analisis dan psikologi individual bagi ajaran masing-
masing .

Dalam ilmu Psikoanalisis ada setidak-tidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari


teori tentang pemahaman mental manusia dan perkembangan manusia. Psikoanalisis
Freudian , baik teori mahupun terapi berdasarkan idea-idea Freud telah menjadi asas

15
bagi terapi-terapi moden dan menjadi salah satu aliran terbesar psikologi . Sebagai
tambahan , istilah psikoanalisis juga merujuk kepada metod penelitian terhadap
perkembangan anak.

Sumbangan Freud dalam teori psikologi begitu luas yang mana beliau menekankan
proses bawah sedar seseorang manusia . Dia membuktikan betapa pentingnya proses
itu mempengaruhi isi mimpi . Freud mengembangkan teknik psikoanalasis sebagai satu
metod penyembuhan penyakit mental dan merumuskansatu bentuk teroi berkenaan
dengan peribadi manusia dan dia juga mempopularkan teori psikologi yang bersangkutan
dengan rasa cemas, mekanisma mempertahankan diri , perasaan tertekan dan banyak
lagi .

3.1 PENGERTIAN TEORI PSIKOANALISIS

Freud sebagai pemikir terkemuka pada abad ke-20 yang turut menentukan cara
bagaimana kita memandang dunia dan diri kita sendiri. Penemuan ini menyebabkan nama
Frued menjadi masyhur dengan teori psikoanalisis. Sigmund Freud mengemukakan bahawa
kehidupan jiwa mempunyai tiga tingkat kesedaran , iaitu sedar(concious),
prasedar(preconcious) dan tidak sedar (unconcious). Topografi atau peta kesearan ini
dipakai untuk menjelaskan kesedaran dalam setiap tindakan fizikal dan mental . Sampai
tahun 1923an , Freud mengenalkan lagi tiga model struktur lain iaitu ID,EGO dan SUPER
EGO. Struktur baru ini tidak menggantikan struktur yang lama , tetapi melengkapkan lagi
struktur yang sedia ada.

Freud lebih terkenal dalam hal-hal yang berkaitan dengan seksual yang tertekan
yang mana hal ini menjadi punca utama dalam hal penyakit menta atau neurosis .
Tambahan pula, Freud bukan orang pertama yang mengemukakan masalah ini meskipun
penulisannya banyak memberi dorongan dalam penggunaan bidang-bidang ilmiah . Dia juga
turut mengemukakan bahawa nafsu seksual bermula pada saat kanak-kanak dan bukannya
saat dewasa .

Matlamat utama teori psikoanalisis ialah teliti pengalaman lepas klien dari segi
hubungan dengan ibu bapa dan ahli keluarga, kenalpasti konflik terpendam serta punca

16
3.2 CIRI-CIRI PSIKOANALISIS
- Manusia dilahirkan dengan desakan naluri yang semula jadi yang digelar
sebagai inborn drives
- Tingkah laku manusia lebih digalakkan oleh naluri kehaiwanan atau disebut
sebagai animalistic instinct dan desakan biologi .
- Desakan yang paling utama adalah desakan untuk mendapatkan kepuasan
nafsu untuk diri sendiri atau dikenali sebagai self gratification
- Desakan-desakan kejahatan perlu dibendung dengan pengalaman-
pengalaman dalam masyarakat .

3.3 PANDANGAN TEORI PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS MENURUT


SIGMUND FREUDS

Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat


kesadaran, yakni sada (conscious), prasadar (preconscious), dan taksada (unconscious).
Topografi atau peta kesadaran in dipakai untuk mendiskripsi unsur cermati (awareness)
dalan setiap event mental seperti berfikir dan berfantasi Sampai dengan tahun 1920an, teori
tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Pada tahun 1923
Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yakni id, ego, dan superego. Struktur
bar ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi/menyempurnakan gambaran mental
terutama dalam fungsi atau tujuannya.

Sadar (Conscious)

Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu.
Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan
dan ingatan) yang masuk kekesadaran (consciousness). Isi daerah sadar itu merupakan
basil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus. Isi isi kesadaran itu hanya bertahan
dalam waktu yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan ke daerah perconscious
atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke arah yang lain .

17
Prasedar

Tingkat prasedar ini merupakan tempat penyimpanan pemikiran dan maklumat yang
boleh dilakukan apabila dikehendaki . Ingatan pada tahap ini merupakan perlakuan yang
lalu . Ia disimpan sementara dan akan dilakukan semula apabila sampai masanya .

Bawah sedar

Peringkat ini merupakan peringkat yang paling penting dalam proses psikoanalisis.
Tahap bawah sedar ini merupakan pemikiran perasaan yang mana seseorang tidak dapt
mengeluarkannya dengan sendiri . Dalam psikoanalisis . bahan-bahan yang dimaksudkan
dalam bawah sedar ini meliputi kata-kata yang tersasul, mimpi, fantasi atau khayalan
seseorang individu . Tahap inilah yang membezakan diantara kaunseling psikoanalisis dan
teori lainnya .

3.4 Komponen Dinamik (energy psiki)

Semangat (atau arah) perkembangan ilmiah dan intelektual pada akhir abad ke19
terpusat di sekitar kajian tentang energi, dan Freud menerapkan konsep energi tersebut
terhadap perilaku manusia. Ia menyebut energi ini sebagai energi psikis (psychic energy
atau energy yang mengoperasikan berbagai komponen sistem psikologi.

Freud berpendapat bahwa insting (instincts) atau dorongandorongan psikologis yang


muncul tanpa dipelajari adalah sumber utama energy psiki. Insting memiliki dua ciri khas
yang sangat penting, yang mana ciri konservatif (pelestarian) dan ciri repetitif (perulangan).
Maksudnya, naluri selalu menggunakan sesedikit mungkin jumlah energi yang di perlukan
untuk melaksanakan aktivitas tertentu dan kemudian mengembalikan organisme kepada
keadaannya yang semula, dan hal itu terjadi secara berulang ulang.

Dalam sistem Freud, insting bertindak sebagai perangsang pikiran mendorong


individu untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tertentu. Naluri juga bisa dipandang sebagai
gambaran psikologi dari proses biologi yang berlangsung.

3.4 PANDANGAN MENGENAI MANUSIA:

a) Personaliti manusia terdiri daripada id, ego dan superego. Id adalah nafsu
terendah sekali, dan paling tidak matang dan ia digelar komponen Struktural.
b) Manusia mempunyai banyak helah bela diri (alasan-alasan). Contoh helah bela
diri ialah menafikan kenyataan, mengganti-alih, merasionalkan sesuatu tindakan
untuk kepentingan diri.

18
Komponen Struktural

a) Id

Id adalah sistem keperibadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian
akan muncul ego da superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang
diturunkan, seperti instict, impuls dan drives. Ia berada dan beroperasi dalam daerah
unansdous, mewakili subjektivitas yang tidak pemah disadari sepanjang usia. Id
berhubungan erat dengan proses fizik untuk mendapatkan tenaga psiki yang digunakan
untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.

Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), iaitu: berusaha


memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Bagi Id, kenikmatan adalah keadaan
yang relatif inaktif atau tingkat tenaga yang rendah, dan rasa sakit adalah tegangan atau
peningkatan tenaga yang menginginkan kepuasan. Jadi ketika ada stimuli yang memicu
tenaga untuk bekerja maka timbul tegangan tenaga dan id beroperasi dengan prinsip
kenikmatan. Hal in yang mana ia akan berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan
itu dan mengembalikan din ke tingkat tenaga yang rendah.

Pleasure principle diproses dengan dua Cara, tindak refleks (reflex actions) dan
proses primer (primaryprocess) . Tindak refleks adalah reaksi secara lansung yang dibawa
sejak lahir seperti mengejamkan mata dan dipakai untuk menangani pemuasan rangsang
sederhana serta biasanya segera dapat dilakukan. Proses primer adalah reaksi
membayangkan atau mengkhayal sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan
tegangan , dipakai untuk menangani stimulus kompleks, seperti bayi yang lapar
membayangkan makanan atau puting ibunya. Proses membentuk gambaran objek yang
dapat mengurangi tegangan, disebut pemenuhan hasrat (nosh fullment), misalnya mimpi,
lamunan, dan halusinasi psikotik.

Id hanya mampu membayangkan sesuatu, tanpa mampu membezakan khayalan itu


dengan kenyataan yang benar-benar memuaskan. Id tidak mampu menilai atau membezaka
benar atau salah. Jadi ia dikembangkan jalan memperoleh khayalan itu secara nyata, yang
memberi kepuasan tanpa menimbulkan ketegangan baru khususnya masalah moral. Alasan
inilah yang kemudian membuat Id memunculkan ego.

c) Ego

Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realiti sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realiti (realityprinciple). Usaha memperoleh kepuasan yang
dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan atau menunda kenikmatan sampai

19
ditemukan objek yang nyatanyata dapat memuaskan. Prinsip realiti itu dikerjakan melalui
proses sekunder (secondaryprocess) yang mana berfikir secara realistik menyusun rencana
dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud. Proses pengujian itu
disebut uji realiti reality test dan melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
difikirkan secara realistik. Dari cara kerjanya dapat difahami sebagian besar daerah ego
berada di kesedaran, namun ada sebahagian kecil ego beroperasi di daerah prasedar dan
daerah taksedar.

Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama
pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau instinct mana yang akan
dipuaskan sesuai dengan keperluan keinginan tersebut. Kedua, menentukan masa dan
bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang. Dengan kata lain,
ego sebagai eksekutif keperibadian berusaha memenuhi keperluan Id sekaligus juga
memenuhi keperluan moral dan keperluan berkembang mencapai kesempurnaan dan
superego .Ego sesungguhnya bekerja untuk memuaskan Id, karana itu ego yang tidak
memiliki tenaga sendiri akan memperoleh tenaga dari Id.

c) Superego

Superego adalah kekuatan moral dan etika dari keperibadian yang beroperasi
berdasarkan prinsip idealistik (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id
dan prinsip realistik Ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak
mempunyai tenaga sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah
kesedaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai konteks dengan dunia luar
(sama dengan Id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak realistik
(Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).

Prinsip idealistik mempunyai dua subprinsip iaitu conscience dan ego ideal.
Superego pada hakikatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang tua atau
interpretasi orang tua mengenai standard sosial, yang diajarkan kepada anak melalui
berbagai larangan dan perintah. Apapun tingkah laku yang dilarang, dianggap salah, dan
dihukum oleh orang tua, akan diterima anak menjadi suara hati (conscience), yang berisi
apa saja yang tidak boleh dilakukan. Apapun yang disetujui, dihadiahi dan dipuji orang tua
akan diterima menjadi standard kesempurnaan atau ego ideal, yang berisi apa saja yang
seharusnya dilakukan. Proses mengembangkan consciemce dan ego ideal, yang bererti
menerima standard salah dan benar itu disebut introjection. Sesudah terjadi introjection ,
pengawalan peribadi akan mengganti pengawalan orang tua.

20
Superego bersifat non-rasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan
keras kesalahan ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran. Superego juga
seperti ego dalam hal mengontrol id, bukan hanya menunda pemuasan tetapi merintangi
pemenuhannya. Paling tidak, ada 3 fungsi superego (1) mendorong ego menggantikan
tujuan- tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik, (2) merintangi impuls id, terutama
impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standard nilai masyarakat, dan (3)
mengejar kesempurnaan.

Struktur kepribadian id ,ego ,superego itu bukan bahagian bahagian yang


menjalankan kepribadian, tetapi itu adalah nama dalam sistem struktur dan proses psikologi
yang mengikuti prinsip prinsip tertentu. Biasanya sistem sistem itu bekerja bersama sebagai
kumpulan di bawah arahan ego. Baru kalau timbul konflik diantara ketiga struktur itu,
mungkin sekali muncul tingkah laku abnormal.

Setiap individu melalui tahap perkembangan psikoseksual seperti berikut:


1. Oral (mulut) bagi bayi di bawah umur 1 tahun, kawasan mulut atau oral merupakan zon
keseronokan
2. Anal (dubur)- kanak-kanak berumur antara 1 hingga 2 tahun di mana latihan
menggunakan tandas bermula
3. Phalic (zakar/faraj) kanak-kanak berumur 3 hingga 5 tahun cuba menyelesaikan identiti
seksual mereka .
#Oedipus kompleks wujud pada tahap ini bagi kanak-kanak lelaki dan elektra compleks bagi
kanak-kanak perempuan
4. Latency /Pendaman kanak-kanak berusia 6 hingga 12 tahun
5. Genital (Syahwat) bagi dewasa
Tahap 1, 2 dan 3 juga dikenali sebagai tahap pragenital

Menurut teori Psikoanalisis yang telah diutarakan oleh Sigmund Freud , terdapat
beberapa punca masalah iaitu , pengalaman negatif ibu-bapa dan semasa kanak-kanak.
Masalah juga berlaku kerana seseorang kanak-kanak tersebut mempunyai konflik masa
silam dengan ibu bapa mereka . Oleh itu , seseorang kanak-kanak mengalami penyekatan
perkembangan mereka pada tahap tertentu dan tindakan yang akan mereka lakukan akan
terlalu mengikuti nafsu keinginan mereka .

21
3.5 Matlamat Proses Bimbingan dan Kaunseling menurut Teori
Psikoanalisis.

Menurut Teori Psikoanalisis , terdapat beberapa matlamat proses bimibingan dan


kaunseling , yang pertama ialah untuk memahami alam tidak sedar atau dipanggil
unconcious seseorang klien . Pada masa yang sama , dalam proses bimbingan dan
kaunseling , matlamat yang lain ialah untuk menyedarkan prihal alam tidak sedar seseorang
klien dan membangunkan klien daripada alam tersebut .

Selain itu , seseuatu proses bimbingan dan kaunseling akan membantu seseorang
klien untuk mengorganisasikan semula personaliti (reconstruction personality) . Disamping
itu, membantu klien untuk menyelesaikan tahap perkembangan yang tidak sempurna jika
ada berlaku kepada seseorang klien.

Pada masa yang sama , matlamat yang lain dalam proses bimbingan dan kaunseling
ialah membantu klien menyuaikan diri dengan tuntutan masyarakat setempat . Akhir sekali
matlamat bimbingan dan kaunseling ialah menguatkan lagi ego seseorang klien agar lebih
berkeyakinan.

22
TOERI EXISTENTIAL

OLEH

VIKTOR FRANKL

4.0 PENGENALAN

Tokoh bagi teori ini ialah Sidney Jourard, Abraham Maslow, Viktor Frankl, Irvin Yalom,
Rollow May dam Clement Vontrest . Mereka adalah ahli teori psikologi di Amerika .
Falsafah-falsafah asas teori kewujudan ini berasal daripada Eropah. Tulisan-tulisan Soren
Kierkegard , Pyoder Dostoyeski dan Viktor Frankl banyak mengandungi falsafah-falsafah
kewujudan dan mereka datang daripada Eropah.

Walaubagaimanapun, Rollo May dan Viktor Frankl adalah dua tokoh teori yang utama ,
Terapi existential yang juga dikenali sebagai terapi kewujudan berasal daripada suatu
bentuk falsafah yang menekankan kebebasan individu . Kehidupan manusia tidak disekat
oleh kuasa-kuasa yang tidak sedar , seperti mana yang diutarakan oleh teori psikoanalisis
ataupun pelaziman-pelaziman yang dipelajari di dalam masyarakat seperti mana yang
dianjurkan oleh teori tingka laku . Malah , terapi existential ini memberi maruah ,
penghormatan dan kedudukan kepada manusia sebagai unsur yang boleh memandu
hidupnya sendiri.

Hasil daripada keyakinan dan kepercayaan seperti ini telah wujud terapi yang hampir
sama kepada falsafah ini. Terapi pemusatan klie oleh Carl Rogers dan Terapi Gestalt oleh
Perls yang memberi status dan keyakinan telah sedikit sebanyak dipengaruhi oleh falsafah
existential . Oleh kerana falsafah ini begitu selari dengan sifatnya , maka Terapi kewujudan
ini yang terhasil juga mempunyai asas-asas dan pengaruh yang berbeza . Menyedari akan
wujudnya perbezaan-perbezaan di antara teori-teori yang diutarakan serta sifat-sifat umum
yang terdapat dalam pandangan tokoh-tokoh teori ini , maka satu keputusan telah diambil
untuk menghuraikan teori ini , sebagai satu pendekatan yang berteraskan falsafah teori
existential .

Viktor Frankl dilahirkan pada tahun 19005 di Venna Australia . Beliau merupakan pelajar
kepada Freud , dan beliau meminati teori existential yang diperkenalkan pada tahun 1930-
an . Semasa perang dunia kedua (1942-1945) , beliau telah dipenjarakan oleh nazi di Kem
Auschwitz dan Dachau dan ahli keluarganya termasuk abang , isteri dan anak-anaknya tela
mati .

23
Viktor E. Frankl

4.1 KESEDARAN DIRI

Memang terdapat batasan secara biologi dan persekitaran terhadap kebebasan


manusia . Walaubagaimanapun , dalam batasan batasan ini manusia masih mempunyai
banyak pilihan-pilihan yang tertentu . Dalam kehidupan , manusia tidak dapat lari daripada
batasan biologi dan persekitaranya dalam setiap langkahnya sehari-hari. Contohnya , sikap
malas, lembab , masalah kesihtan , kemiskinan dan pelbagai sekatan lagi . Walaupun begitu
, manusia masih banyak lagi alternatif lain untuk mendapatkan sesuatu perkara yang terbaik
dalam kehidupannya .

4.2 TANGGUNGJAWAB

Kita sebagai manusia sememangnya tidak boleh lari daripada tanggungjawab untuk
memilih kerana kita selalu membina diri kita melalui pilihan-pilihan yang kita lakukan .
Menurut (Frankl: 1962) ,kesedaran tentang tanggungjawab ini selalunnya menghasilkan
kerisauan dan kegusaran terhadap bagaimanan kita mengendalikan kerisauan ini berkait
rapat dengan identiti kita sendiri . Pada hakikatnya , manusia hidup untuk memikul pelbagai
tanggungjawab . Lazimnya , manusia akan sentiasa risau dan bimbang kerana tidak dapat
menjalankan tanggungjawab . Selain dari tanggungjawab untuk diri sendiri , kita mempunyai
tanggungjawab kepada Tuhan dan juga sesama manusia. Sekiranya, tanggungjawab ini
tidak dapat dilaksanakan dengan baik , manusia akan sentiasa berada dalam kerisauan .

24
4.3 KEBEBASAN

Dalam menghadapi situasi yang mungkin tidak mempunyai makna ini, kita menyedari
akan kebebasan semula jadi yang ada pada diri kita untuk memilih sikap terhadap situasi
tertentu dan juga tindakan yang akan kita lakukan (Frankl,1962) . Ini bermakna walaupun
terdapat batasan atau sekatan dari segi biologi untuk setiap manusia , kita masih
mempunyai kebebasan untuk memilih sikap dan bagaiman tindakan seterusnya yang akan
kita lakukan . Kebebasan semula jadi ini perlu digunakan sebaiknya kerana itulah hak kita .
Jika kita tidak memilih sikap dan tindakan yang bijak maka , kita menemui jalan buntu atau
menambahkan lagi masalah kita .

4.4 MENCARI IDENTITI DAN HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN

Setiap manusia ingin mencari identiti diri sendiri . Sebagai makhluk perhubungan ,
manusia berusaha untuk mencipta dan mencari hubungan dengan orang lain . Terapi
Kewujudan percaya apa yang menjadi masalah kepada manusia adalah kebanyakan
manusia mendapat arahan , jawapan , nilai dan kepercayaan daripada orang lain dan orang
orang yang penting dalam hidup kita . Seharusnya , manusia percaya kepada diri sendiri
untuk mencari jawapan dalam diri sendiri mengenai konflik yang kita hadapi bukan
membukakan diri dengan menjadi apa yang diharapkan oleh orang lain .

4.5 PENGALAMAN KESEORANGAN

Rasa keseorangan ini datang apabila manusia mendapati ia tidak boleh bergantung kepada
orang lain untuk peneguhan kendiri. Oleh itu, kita perlu memberikan makna kepada hidup
kita dan kita sendiri perlu membuat keputusan bagaimana kita harus hidup. Jika kita tidak
dapat bertoleransi dengan diri kita apabila kita berseorangan, bagaimana kita
mengharapkan orang lain mendapat sesuatu daripada kehadiran kita bersama mereka.
Sebelum kita dapat membina hubungan baik dengan orang lain, kita perlu membuat
perhubungan dengan diri kita sendiri. Kita perlu belajar untuk dengar kepada diri kita. Kita
perlu dapat berdiri berseorangan sebelum berdiri sebelah orang lain.

4.6 PENGALAMAN BERHUBUNGAN

Manusia bergantung kepada perhubungan dengan orang lain. Kita ingin signifikan
kepada dunia orang lain dan kita ingin merasakan kehadiran orang lain adala penting di
dalam dunia kita. Apabila kita dapat berdiri berseorangan da mendalami diri untuk mendapat
kekuatan, hubungan kita dengan orang lain adala berasaskan untuk memenuhi sesuatu.
Terapis boleh mencabar klien untu memeriksa apa yang ia dapati daripada perhubungan,
bagaimana ia menolak keintiman, bagaimana ia mengelak daripada membina hubungan

25
sama jenis dan bagaimana ia hendak membina hubungan yang teraputik, sihat dan matang
denga orang lain.

4.7 PERANAN KAUNSELOR DAN KLIEN

Kaunselor semamangnya memainkan peranan yang amat penting dalam suatu sesi
kaunseling . Menurut Graen (1976) , terdapat tiga faktor utama yang menetapkan satu
peranan. Yang pertama ialah had keupayaan yang dibuat oleh seseorang itu ditetapkan oleh
cara kewarasan dia berfikir , metodologi serta alat-alat kelengkapan yang telah sedia ada .
Seterusnya , had keupayaan yang menggolongkan unsur-unsur yang telah ditetapkan oleh
sesebuah organisasi itu sendiri . Disamping itu , had keupayaan bagi seseorang itu untuk
memnuhi peranan itu sendiri . Teori kewujudan membuat andaian bahawa individu tersebut
mempunyai masalah hasil daripada kewujudan yang terbatas. Sekatan yang dimaksudkan
ialah batasan persekitaran dan batasan diri sendiri .

Antara tugasan utama seseorang kaunselor ialah , membantu dan membimbing


seseorang klien mengenali masalahnya serta mencari alternatif untuk membuat pilihan
kepada klien bagi menyelesaikan masalahnya . Seterusnya , kaunsleor seharusnya
mengenali klien dengan lebih dekat , mengetahui dunia subjektifnya serta membantu
menerokai kemungkinan-kemungkinan yang baru dalam hidupnya . Disamping itu ,
seseorang kaunselor perlu mencabar dan seterusnya mendorong klien bagi mencabar
dirinya sendiri sehingga mereka menyedari tindakan-tindakan yang dilakukan selama ini
telah menyebabkan mereka menghadapi masalah .

Seseorang klien juga memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sesi
kaunseling . Klien merupakan orang yang datang memohon bantuan pertolongan dalam
menyelesaikan masalahnya . Setiap klien yang datang menemui seseorang kaunselor
mengharapkan pertolongan dan bantuan agar soalan-soalan yang mereka kemukakan akan
terjawab dalam sesi kaunseling. Selain itu , bukan semua harapan diletakkan kepada
kaunsleor dapat dipenuhi oleh kaunsleor semata-mata tanpa bantuan, kerjasama dan
pendedahan serta penerokaan yang jujur , ikhlas, terbuka dan bebas daripada pihak klien
kerana merekalah yang sebenar-benarnya yang akan menentukan kejayaan satu sesi
kaunseling .

Dalam teori kewujudan, perhubungan kaunselor dan klien dalam satu sesi
kaunseling juga sangat penting . Kaunselor haruslah bersifat jujur , ikhlas , boleh dipercayai
dan dicontohi oleh klien . Melalui teknik empati, refleksi, prafasa dan lain-lain teknik bukan
arahan yang digunakan akan menyebabkan klien dapat membina hubungan dengan
kaunselor dan sedia berkongsi segala isi hati , perasaan dan pengalamannya .

26
PERLAKSANAAN
BIMBINGAN DAN
KAUNSELING DI
SEKOLAH

27
5.0 SEJARAH PERKHIDMATAN BIMBINGAN DAN KAUNSELING .

Bimbingan dan kaunseling diperkenalkan di sekolah-sekolah ada awal 1960-an dikenali


sebagai panduan . Peristiwa 13 Mei 1969 membawa kepada perubahan andangan
masyarakat terhadap pendidikan . Oleh itu , muncul banyak kelas-kelas bimbingan yang
lulus dengan baik dalam peperiksaan .

Unsur-unsur persaingan antara kaum juga menyuburkan kegiatan bimbingan dan


kaunseling terutama bimbingan pelajaran . Pada mulanya , ia diadakan oleh guru-guru
sukarelawan dan ia dijalankan tidak formal. Menjelang penghujung 80-an dan 90-an ,
Malaysia mengalami perubahan dari segi budaya dan komposisi masyarakat . Disebabkan
masalah wujud, muncul pihak yang menawarkan perkhidmatan bimbingan secara berbayar
.Pada tahun 1962 sehingga 1963 , pakar perundingan R.K Mackenzi dari Kanada memberi
latihan mengendalikan perkhidmatan bimbingan kepada beberapa pegawai pendidikan .

Pada tahun 1969 , 275 orangg guru telah didedahkan dengan bimbingan dan kaunseling
di Maktab Ilmu Khas di Cheras. Maktab tersebut telah memperkenalkan kursus selama
setahun untuk mendapatkan sijil khas Bimbingan dan Kaunseling . Selepas kursus ini , Guru
akan menjadi kaunselor di sekolah masing-masing .

Universiti Putra Malaysia , Universiti Sains Malaysia , Universiti Malaya dan Universiti
Kebangsaan Malaysia telah menawarkan kursus dalam bidang psikologi . Bimbingan dan
Kaunseling terus berkembang sebagai salah satu bidang di universiti .

Pada tahun 1973, unit panduan telah diwujudkan . Pada tahun 1980 pula , pegawai khas
yang mana bertanggungjawab terhadap unit pendidikan penyalahgunaan dadah dilantik .
Seterusnya , pada tahun 1981 , unit panduan bertukar kepada unit bimbingan dan
kaunseling . Pada tahun 1979 pula , unit bimbingan dan kaunseling telah diletakkan di
bawah unit Hal Ehwal Pelajar .

Kementerian Pelajaran Malaysia telah mengarahkan Jawatankuasa bimbingan dan


kaunseling di sekolah . Berdasarkan pekeliling , setiap sekolah menengah harus mempunyai
seorang kaunselor sepenuh masa . Kursus-kursus kaunseling jangka pendek pula
dikendalikan oleh agensi-agensi kerajaan dan swasta yang tidak berkaitan dengan
pendidikan . Kursus juga turut dikendalikan oleh Kaunselor di Institusi Pengajian Tinggi
(IPT). Pada tahun 1980 , telah wujud kesedaran akan kepentingan bimbingan dan
kaunseling sebagai satu piawaian yang proffesional .

Pada awal 1990-an , satu jawatankuasa telah ditubuhkan bagi menggubal Akta
Kaunselor yang mana jawatankuasa ini berperanan dalam menggubal dasar-dasar

28
kaunselor . Pada 24 March 2009, sektor pengurusan kaunseling dan disiplin ditubuhkan
secara rasmi di Sektor Pembangunan Kemanusiaan di Kementerian Pelajaran Malaysia .

5.1 PERLAKSANAN BIMBINGAN DAN KAUNSELING DI SEKOLAH

Bimbingan dan kaunseling dilaksanakan disekolah bagi mengenal pasti masalah di


peringkat awal dan mencegahnya daripada berlarutan . Kepentingan sekolah-sekolah
rendah sebagai asas pembentukan murid dari segi akademik, psikologi kerjaya dan
pembangunan negara akan terjamin . Seterusnya, perkhidmatan bimbingan dan kaunseling
memberi ruang kepada murid untuk mengenali dan membangunkan diri sendiri . Oleh itu ,
cabaran masa kini memerlukan bimbingan dan kaunseling yang lebih berkualliti , sistematik
dan berkesan.

5.2 FALSAFAH BIMBINGAN DAN KAUNSELING

Falsafah bimbingan dan kaunseling ialah bahawasanya setiap murid mempunyai potensi
yang boleh digembelengkan secara optimum menerusi pengurusan menyeluruh
perkhidmatan bimbingan dan kaunseling yang cekap , berkesan dan beretika serta
berteraskan sumber dalaman dan luaran bagi melahirkan murid yang seimbang dalam
aspek intelek , jasmani, rohani serta beriman dan beramal soleh .

5.3 ETIKA BIMBINGAN DAN KAUNSELING

Terdapat beberapa etika yang perlu dipatuha dalam bimbingan dan kaunseling
berdasarkan Kod Etika Kaunseling . Yang pertamanya ialah perhubungan menolong . Yang
keduanya ialah kerahsiaan , komunikasi privilej dan privasi. Yang ketiga ialah
tanggungjawab professional. Yang keempat ialah hubungan dengan profesional-profesional
lain. Yang keempat ialah penilaian , pentaksiran dan pentafsiran . Yang kelima ialah
penyeliaan , latihan dan pengajaran .

Perhubungan menolong
Kaunselor menggalakkan pertumbuhan dan perkembangan klien mengikut cara-cara
yang memupuk kepentingan dan kebajikan klien melalui jalinan hubungan yang sihat.
Kaunselor secara aktif cuba memahami latar belakang budaya yang berbeza di kalangan
klien yang mereka kendalikan. Kaunselor juga hendaklah meneroka identiti mereka sendiri
dan mengenal pasti bagaimana identiti ini mempengaruhi nilai dan kepercayaan mereka
mengenai proses kaunseling. Kaunselor digalakkan untuk memberi sumbangan kepada
masyarakat dengan mengagihkan sebahagian daripada aktiviti profesional mereka kepada

29
perkhidmatan yang membawa sedikit atau tiada pulangan kewangan langsung (pro bono
publico).

Kerahsiaan, komunikasi privilej, dan privasi

Kaunselor sedar bahawa kepercayaan adalah tunjang kepada perhubungan


menolong. Justeru, kaunselor hendaklah berusaha untuk mendapatkan kepercayaan klien
melalui jalinan perkongsian yang berterusan, dengan mewujud dan mempertahankan
sempadan yang sesuai, serta mengekalkan kerahsiaan klien. Kaunselor perlu menjelaskan
parameter kerahsiaan dengan cara yang cekap dan beradab, mengikut budaya klien.

Tanggungjawab Profesional

Kaunselor perlu mempunyai hasrat untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur dan
tepat apabila berhadapan dengan orang awam dan profesional lain. Mereka hendaklah
menjalankan amalan mereka dalam suasana yang tidak diskriminatif, dalam lingkungan
sempadan profesional dan kompetensi peribadi, dan mematuhi Kod Etika Kaunselor
Lembaga Kaunselor. Kaunselor hendaklah melibatkan diri secara aktif dalam pertubuhan
profesional peringkat tempatan, negeri dan negara yang memupuk perkembangan dan
kemajuan kaunseling. Kaunselor hendaklah advokat untuk memupuk perubahan pada
peringkat individu, kelompok, institusi dan masyarakat yang menambah baik kualiti
kehidupan individu dan kelompok, serta menghapuskan halangan yang menyekat
pemberian atau akses kepada perkhidmatan yang sesuai yang disediakan. Kaunselor
bertanggungjawab kepada orang awam untuk menjalankan amalan kaunseling yang
berasaskan kepada penyelidikan yang tepat dan teliti. Seterusnya, kaunselor hendaklah
melakukan aktiviti penjagaan-kendiri bagi mengekalkan dan memupuk kesejahteraan emosi,
fizikal, mental dan spiritual mereka supaya mereka dapat melaksanakan tanggungjawab
profesional secara terbaik.

Hubungan dengan profesional lain

Kaunselor profesional sedar bahawa kualiti interaksi mereka dengan rakan sejawat
boleh mempengaruhi kualiti perkhidmatan yang mereka berikan kepada klien. Mereka
berusaha untuk mengenali dan mengetahui rakan sejawat di dalam dan di luar bidang
kaunseling. Kaunselor menjalinkan hubungan kerja dan sistem komunikasi yang positif
dengan rakan sejawat bagi menambahbaikkan perkhidmatan mereka kepada klien.

30
Penilaian, penaksiran, dan pentafsiran

Apabila kaunselor mengguna instrumen penaksiran sebagai satu komponen dalam


proses kaunseling dengan mengambil kira konteks peribadi dan budaya klien. Kaunselor
memupuk kesejahteraan seseorang klien atau kelompok dengan membangunkan dan
mengguna instrumen penaksiran pendidikan, psikologi atau kerjaya yang sesuai.

Penyeliaan, latihan dan pengajaran

Kaunselor berhasrat untuk memupuk hubungan profesional yang bermakna dan


dihormati, serta memelihara sempadan yang sewajarnya dengan individu yang diselia dan
juga pelajar. Kaunselor hendaklah mempunyai asas teori dan pedagogi bagi kerja mereka
dan berhasrat untuk berlaku adil, tepat dan jujur dalam penaksiran mereka terhadap
kaunselor pelatih.

**Perkaitan antara falsafah dan etika seperti yang dinyatakan diatas ialah falsafah
bimbingan dan kaunseling mengikut batasan etika bimbingan dan kaunseling

31
CIRI-CIRI
KAUNSELOR
PROFESSIONAL

32
6.0 PENGENALAN

Kaunseling melambangkan satu perhubungan professional diantara kaunselor yang


terlatih dengan seorang atau sekumpulan klien. Dengan kata lain, kaunseling adalah bidang
perkhidmatan yang member perkhidmatan menolong kepada klien iaitu orang yang dibantu
melalui suatu perhubungan yang rapat dengan kaunselor bagi menghadapi, memahami dan
menerima dirinya dan orang lain.

Kaunselor merupakan orang yang terlatih dan penting dalam perkhidmatan kaunseling
ini. Kaunselor dibekalkan dengan ilmu yang dipelajari dan diberi latihan yang diselia sebagai
persediaan bagi menjadi kaunselor yang berkualiti dan berkesan.

Seseorang kaunselor perlu mempunyai ciri-ciri peribadi tertentu bagi membolehkan


beliau menjadi seorang kaunselor yang berkesan. Untuk menjadi kaunselor yang berkesan,
kaunselor juga wajib mematuhi etika yang ditetapkan.

Oleh itu, perhubungan antara kaunselor dank lien dalam sesi kaunseling adalah saling
berhubung kait dan kaunselor perlu sentiasa menunjukkan sikap ingin menoong kepada
klien supaya klien berasa selamat dan yakin dengan kemampuan kaunselor.

6.1 CIRI-CIRI KAUNSELOR PROFESSIONAL

Proses kaunseling yang berkesan telah dikenalpasti mempunyai kaitan dengan sifat-sifat
kaunselor di samping kemahiran-kemahiran kaunseling yang dimiliki. Dalam mewujudkan
sesi kaunseling yang selesa, kaunselor terlatih dan berpengalaman diperlukan. Ciri yang
pertama ialah tahap dan gaya kefungsian kaunselor. Kaunselor perlu berempati keatas
klien. Kemahiran berempati adalah kebolehan kaunselor memasuki ruang dunia klien dan
membenarkan dirinya mengalami proses mental dan emosi yang dialami oleh klien. Disinilah
peluang kaunselor menggunakan kemahiran yang ada bagi mencungkil dengan lebih lanjut
permasalahan klien berlandaskan proses berempati.

Ciri yang seterusnya , gaya hidup dan perhubungan menolong klien. Gaya hidup
yang natural seorang kaunselor diluar perhubungan menolong dan sentiasa bersedia untuk
mempertingkatkan dirinya. Kaunselor perlu terus meningkatkan kesedaran untuk terus maju,
bersedia menghadapi sebarang perubahan dan menjadi model bagi tingkah laku yang baik
dan aktiviti berisiko.

33
Kesesuaian diantara kaunselor dan klien merupakan salah satu ciri seorang
kaunselor yang professional .Personality yang sama iaitu personality yang dapat digunakan
walaupun berbeza etnik dan budaya. Kaunselor haruslah menunjukkan rasa memahami,
menghormati dan menghargai diri klien.

Disamping itu , kaunselor sebagai fasilitator yang memberikan pertumbuhan


.Menurut Rogers (1957) terdapat beberapa keadaan untuk perkembangan diri klien iaitu di
antaranya kongruen (bermaksud konsisten dan ketulenan) dalam perhubungan, penerimaan
tanpa syarat terhadap klien, pemahaman empati terhadap ruang rujuk klien dan usaha
berkomunikasi untuk memahami.

Menurut Brammer (2003), dalam satu sesi kaunseling, kaunselor dan klien
mempunyai ciri-ciri peribadi yang tersendiri. Ciri-ciri kaunselor profesional ialah kesedaran
tentang diri dan nilai-nilai .Seseorang kaunselor yang rofessional memerlukan satu
kesedaran yang luas mengenai kedudukan nilai mereka sendiri. Boleh menjawab persoalan
siapakah aku? dan apakah yang penting bagi aku?. Kesedaran membentuk kaunselor
menjadi jujur dengan klien. Ciri yang seterusnya ialah kesedaran tentang pengalaman-
pengalaman dan budaya . Hal ini kerana , seseorang kaunselor proffesional perlu
mengetahui tentang perbezaan dan persamaan di antara kaunselor dan klien . Hal ini perlu
dilakukan supaya kaunselor dapat bertindak dengan berkesan dan selesa melalui
perbezaan budaya .

Disamping itu , kebolehan untuk menganalisa perasaannya sendiri . Kaunselor


mempunyai perasaan seperti kecewa kerana klien tidak dapat berkembang dengan baik dan
tidak dapat berperanan seperti yang diharapkan oleh klien . Pada masa yang sama ,
kaunselor perlu menangani keraguan dan konflik nilai serta berkarisma . Tambahan pula,
seseorang kaunselor yang proffesional seharusnya berkebolehan sebagai model dan
mempengaruhi . Kaunselor proffesional boleh menggunakan hubungan menolong untuk
memenuhi keperluannya yang tidak dipenuhi . Seseorang kaunselor yang professional
sepatutnya menjadi model kesopanan, kematangan dan keberkesanan di dalam kehidupan
peribadinya. Seseorang kaunselor yang proffesional juga bertindak sebagai pakar
(berpengatahuan tentang klien, latar belakang, sebab utama klien berjumpa kaunselor dan
dapat bergerak ke masalah utama klien .

Ciri-ciri yang setersunya ialah Altruism and Compassion . Minat kepada hubungan
sesama manusia dengan memberi perhatian yang berat . Pada masa yang sama , kaunselor
yang proffessional mengidentifikasikan diri sebagai penolong dengan kemanusiaan dan
tidak melihat diri mereka sebagai terpisah dengan masyarakat . Mereka juga seharusnya
mempunyai belas kasihan dilihat sebagai tindak balas melihat penderitaan orang lain.

34
Menurut Ram Daas (1992), belas kasihan sebagai acting from our deepest
understanding of what life is, listening intently, and not compromising the truth. Belas
kasihan sebagai asas dalam spiritual dan agama. Seseorang kaunselor yang proffesional
juga mempunyai tanggungjawab terhadap apa sahaja yang dilakukan ke atas klien.
Klien bertanggungjawab terhadap keputusannya. Kaunselor bertanggungjawab melahirkan
idea, memberikan reaksi atau sokongan selaras dengan kehendak klien. Kaunselor yang
bertingkah laku secara etika dengan dapat mengimbangi antara kebajikan dengan klien dan
harapan sosial .

Kesimpulannya , ciri-ciri tersebut sama ada semula jadi atau dipupuk serta dipelajari
adalah penting untuk kauselor membantu klien . Individu yang memenuhi syarat kaunselor
berkesan akan lebih mudah mengendalikan sesi kerana ia dapat memahami klien dengan
lebih effektif . Oleh itu , keberkesanan kaunselor terletak kepada kemahiran-kemahiran yang
terdapat dalam seseorang kaunselor yang professional .

35

Anda mungkin juga menyukai