Anda di halaman 1dari 8

2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner

BERANDA MENU KATEGORI CONTACT ME

Beginner
Assalam u ' a l a ik u m w r . . w b .. Selamat datang di blog sa ya, blog gado-gado yang berisikan berbagai
m a c am h a l . S e m o g a b e r m a nfaat.. ^^

Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Page Views


Pemikirannya 1 2 6 8 0

Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya Follow me


Oleh Kel.2: Tweets by @endahoktavia27
Cut Reni Anggreini, NIM: 140603210
Endah Oktavia, NIM: 140603220
Ervi Wanda Riski, NIM: 140603218 Popular Posts
Dosen Pembimbing: Makalah: Hadits Dhaif dan Hadits
Bismi Khalidin S.Ag., M.Si. Maudhu’
Hadits Dhaif dan Hadits Maudhu’
Oleh: Endah Oktavia 140603220
Dosen Pembimbing: Tarmizi M
Daud S.Ag., M.Ag . J...

Belajar Membuat Dokumen


Menggunakan LaTex dari Dasar
bagi Pemula
Assalamua’laikum wr.. wb...
Selamat malam semuanya, jumpa
lagi nih sama admin ketche baday, wkwk.
Malam ini, ku sendiri, tak ada yang m...

Makalah: Renaissance dan


Humanisme Awal Perkembangan
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH Filsafat Modern
Renaissance dan Humanisme
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Awal Perkembangan Filsafat
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY Modern Oleh: Endah Oktavia 140603220 Dosen
Pembimbing: Drs. H. Miskhahud...

BANDA ACEH Makalah: Ketahanan Nasional


KETAHANAN NASIONAL Disusun
oleh: Endah Oktavia Suspita Sari
KATA PENGANTAR Dosen Pembimbing: Dra. Afridar
M.A JURUSAN ...
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Ekonomi Makalah: Ahli-ahli Ekonomi
Islam dan Pemikirannya
Islam yang berjudul “Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya” tepat pada waktunya.
Ahli-ahli Ekonomi Islam dan
Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu Pemikirannya Oleh Kel.2: Cut
memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Kami dapat membuat

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 1/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner
makalah ini dengan baik. Khususnya, Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bismi Reni Anggreini, NIM: 140603210 Endah Oktavia,
NIM: 140603220 Ervi Wanda ...
Khalidin selaku dosen mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberi tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Kami Peran Manusia terhadap
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kehidupan Sosial dan Budaya
dalam Pandangan Islam
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa
Peran Manusia terhadap
pada umumnya. Kehidupan Sosial dan Budaya
dalam Pandangan Islam Oleh: Endah Oktavia
140603220 Dosen Pembimbing: Tab...

Membuat Daftar Pustaka


Banda Aceh, 6 April 2015 Otomatis dengan Menggunakan
Mendeley

Tim Penulis Assalamua’laikum wr.. wb… Hai. .


hai.. semuanya. Jumpa lagi ni
dengan saya, masih dengan berita yang sama,
yang masih hangat-hangatnya ...

DAFTAR ISI Tutorial Cara Menginstall


Mendeley Terlengkap

Kata Pengantari Assalamu’alaikum wr.. wb… Apa


kabar sahabat blogger? hari yang
Daftar Isiii cerah bukan?. Pada kesempatan
Bab 1 Pendahuluan1 kali ini, saya mau share pengalaman saya m...
A.    Latar Belakang1
B.     Rumusan Masalah1 Jurusan Terfavorit dan Paling
C.     Tujuan1 Banyak Diminati
Bab 2 Pembahasan2 Assalamua’laikum wr…wb…
Selamat siang good readers, di
A.    Kilasan Tokoh dan Pemikirannya2
manapun kalian berada semoga
B.     Ahli- ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya2
hari-hari kalian selalu menyenangkan.
1. Periode Pertama/Fondasi 2
Berhubung ...
2. Periode Kedua5
3. Periode Ketiga8
Bab 3 Penutup10
A.    Kesimpulan10
B.     Saran10 BTemplates.com
Daftar Pustaka11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi Islam sebagai sebuah studi ilmu pengetahuan modern baru muncul
pada tahun 1970-an, akan tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam
itu diturunkan melalui Nabi Muhammad Saw. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi
Islam adalah Al-Quran dan Hadist maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga bersamaan
dengan diturunkannya Al-Quran dan masa kehidupan Rasulullah Saw, pada abad akhir 6 M Blog Archive
hingga awal abad 7 M. Setelah masa tersebut banyak sarjana Muslim yang memberikan
▼ 2017 (2)
kontribusi karya pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot, yaitu memiliki
▼ Mei (2)
dasar argumentasi religius dan sekaligus intelektual yang kuat serta -kebanyakan- didukung
Makalah: Renaissance dan Humanisme
oleh fakta empiris pada waktu itu. Banyak diantaranya juga sangat futuristik dimana pemikir-
Awal Perkembang...
pemikir Barat baru mengkajinya ratusan abad kemudian. Pemikiran dikalangan pemikir
Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan
muslim banyak mengisi khasanah pemikir ekonomi dunia pada masa dimana Barat masih Pemikirannya
dalam kegelapan. Pada masa tersebut dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan dalam
berbagai bidang. ► 2016 (7)

B. Rumusan Masalah
Adapun dalam tugas ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya: Labels
1. Siapa sajakah ahli-ahli pemikiran ekonomi Islam?
Data Perkuliahan
2. Apa-apa saja pemikiran yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi Islam?
Makalah

C. Tujuan Tutorial

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai sarana untuk menambah ilmu
Endah Oktavia. Diberdayakan oleh Blogger.
pengetahuan yang telah kita miliki terutama tentang ahli-ahli ekonomi Islam dan
pemikirannya.

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 2/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kilasan Tokoh dan Pemikirannya


Pemikiran ekonomi dalam Islam bertitik tolak dari Al-Quran dan Hadist yang
merupakan sumber dasar utama syariat Islam. Oleh karena itu, sejarah pemikiran ekonomi
Islam sesungguhnya telah berawal sejak Al-Quran dan Hadist ada, yaitu pada masa
kehidupan Rasulullah Saw pada abad ke 7 Masehi. Pemikiran-pemikiran sarjana Muslim
pada masa berikutnya pada dasarnya berusaha untuk mengembangkan konsep-konsep Islam
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan tetap bersandar kepada Al-Quran
dan Hadist.

B. Ahli- ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya


Siddiqi telah membagi sejarah pemikiran ini menjadi tiga periode, yaitu periode
pertama/ fondasi, periode kedua dan periode ketiga. Periodesasi ini masih didasarkan pada
kronologikal (urutan waktu) semata, bukan berdasarkan kesamaan atau kesesuaian ide
pemikiran. Hal ini dilakukan karena studi tentang sejarah pemikiran ekonomi Islam masih
pada tahap eksplorasi awal. Dalam buku ditambahkan periode kontemporer, pemikiran yang
muncul sejak tahun 1930-an hingga sekarang.

1. Periode Pertama/Fondasi (Masa Awal Islam-450 H / 1058 M)


Pada periode ini banyak sarjana Muslim yang pernah hidup bersama para sahabat
Rasulullah dan para Tabi’in sehingga dapat memperoleh referensi ajaran Islam yang
autentik.

Abu Hanifah Al-Nu’man Ibn Sabit bin Zauti (80-150 H / 699-767 M)


Abu Hanifah menyumbangkan beberapa konsep ekonomi, salah satunya adalah
salam, yaitu suatu bentuk transaksi di mana antara pihak penjual dan pembeli sepakat bila
barang yang dibeli dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak
disepakati. Abu Hanifah mengkritisi prosedur kontrak tersebut yang cenderung mengarah
kepada perselisihan antara yang memesan barang dengan cara membayar lebih dulu,
dengan dengan orang yang membelikan barang. Beliau mencoba menghilangkan
perselisihan ini dengan merinci lebih jauh apa yang harus diketahui dan dinyatakan
dengan jelas di dalam kontrak. Beliau memberikan persyaratan bahwa komoditas tersebut
harus tersedia di pasar selama waktu kontrak dan waktu pengiriman.
Abu Hanifah tidak membebaskan perhiasan dari zakat dan akan membebaskan
kewajiban membayar zakat bagi pemilik harta yang dililit hutang. Beliau tidak
memperbolehkan pembagian hasil panen dari penggarap kepada pemilik tanah dalam
kasus tanah yang tidak menghasilkan apapun. Hal ini dilakukan untuk melindungi para
penggarap yang umumnya orang lemah.

Abu Yusuf (103-182 H / 731-798 M)


Abu Yusuf menekankan pentingnya sifat amanah dalam mengelola uang negara,
uang negara bukan milik khalifah, tetapi amanat Allah dan rakyatnya yang harus dijaga
dengan penuh tanggung jawab. Ia sangat menentang pajak atas tanah pertanian dan
mengusulkan penggantian sistem pajak tetap atas tanah menjadi sistem pajak
proporsional atas hasil pertanian. Sistem proporsional ini lebih mencerminkan rasa
keadilan serta mampu menjadi automatic stabilizer bagi perekonomian sehingga dalam
jangka panjang perekonomian tidak akan berfluktuasi terlalu tajam.
Beliaun juga menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran, dan
penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam pengelolaan keuangan negara. Ia
juga membahas teknik dan sistem pemungutan pajak, serta perlunya sentralisasi
pengambilan keputusan dalam administrasi perpajakan. Menurutnya, negara memiliki
peranan besar dalam menyediakan barang/fasilitas publik, yang di butuhkan dalam
pembangunan ekonomi, seperti: jalan, jembatan, bendungan dan irigasi. Dalam aspek
mikro ekonomi, Abu Yusuf juga telah mengkaji bagaimana mekanisme harga bekerja
dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh berbagai perpajakan terhadapnya.

Muhammad bin Al-Hasan Al-Shaybani (132-189 H / 750-804 M)

Buku pertama Al-Shaybani banyak membahas berbagai aturan syariat tentang


ijarah, tijarah, ziraah, dan sinaah. Perilaku konsumsi ideal seorang Muslim menurutnya
adalah sederhana, suka memberikan derma (charity), tetapi tidak suka meminta-minta.

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 3/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner
Buku yang kedua membahas berbagai bentuk transaksi/kerja sama usaha dalam bisnis,
misalnya salam, sharikah, dan mudharabah. Buku-buku yang ditulis Muhammad bin Al-
Hasan ini mengandung tinjauan normatis sekaligus positif, sebagaimana karya
kebanyakan sarjana Muslim.

Abu Ubayd Al-Qasim Ibn Sallam (w.224 H / 838 M)


Buku yang berjudul Al-Amwal ditulis oleh Abu Ubayd merupakan suatu buku
yang membahas keuangan publik/kebijakan fiskal secara komprehensif. Di dalamnya
dibahas secara mendalam tentang hak dan kewajiban negara, pengumpulan dan
penyaluran zakat, khums, kharaj, fay, dan berbagai sumber penerimaan negara lainnya.
Buku ini juga kaya dengan paparan sejarah ekonomi negara Islam pada masa dua abad
sebelumnya, selain juga merupakan kompendium yang autentik tentang kehidupan
ekonomi negara Islam pada masa Rasulullah Saw.

Harith bin Asad Al-Muhasibi (w.243 H / 859 M)


Harith bin Asad Al-Muhasibi menulis buku berjudul Al-Makasib yang membahas
cara-cara memperoleh pendapatan sebagai mata pencaharian melalui perdagangan,
industri dan kegiatan ekonomi produktif lainnya. Pendapatan ini harus diperoleh secara
baik dan tidak melampaui batas / berlebihan. Laba dan upah tidak boleh dipungut atau
dibayarkan secara zalim, sementara menarik diri dari kegiatan ekonomi bukanlah sikap
Muslim yang benar-benar Islami. Harith menganjurkan agar masyarakat harus saling
bekerja sama dan mengutuk sikap pedagang yang melanggar hukum (demi mencari
keuntungan).

Ibn Miskwaih (w.421 H / 1030 M)


Ibn Miskwaih banyak membahas tentang pertukaran barang dan jasa serta peranan
uang. Menurutnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama
lainnya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Karenanya, manusia akan
melakukan pertukaran barang dan jasa dengan kompensasi yang pas. Dalam melakukan
pertukaran uang akan berperan sebagai alat penilai dan penyeimbang dalam pertukaran,
sehingga dapat tercipta keadilan. Ia juga banyak membahas kelebihan uang emas (dinar)
yang dapat diterima secara luas dan menjadi substitusi bagi semua jenis barang dan jasa.
Hal ini dikarenakan emas merupakan logam yang sifatnya: tahan lama, mudah dibawa,
tidak mudah ditiru, dikehendaki dan digemari banyak orang.

Mawardi (w.450 H / 1058 M)


Pemikiran Mawardi tentang ekonomi terutama dalam bukunya yang berjudul, Al-
Ahkam al-Sulthoniyyah dan Adab al-Din wa’l Dunya. Buku yang pertama banyak
membahas tentang pemerintahan dan administrasi, berisi tentang: kewajiban pemerintah,
penerimaan dan pengeluaran negara, tanah (negara dan masyarakat), hak prerogatif
negara untuk menghibahkan tanah, kewajiban negara untuk mengawasi pasar, dan lain-
lain. Terdapat tugas muhtasib untuk mengawasi pasar, menjamin ketepatan timbangan
dan berbagai ukuran lainnya, serta mencegah penyimpangan transaksi dagang dan
pengrajin dari ketentuan syariah.
Buku yang kedua banyak membahas tentang perilaku ekonomi Muslim secara
individual. Buku ini menyampaikan ajaran-ajaran tasawuf tentang budi luhur individu
dalam perekonomian yang meliputi empat mata pencaharian utama, yaitu: pertanian,
peternakan, perdagangan dan industri. Selain itu, buku ini juga membahas perilaku-
perilaku yang dapat merusak budi luhur, antara lain: ketamakan dalam menimbun
kekayaan dan menuntut kekuasaan. Mawardi juga membahas tentang berbagai hukum
syariat dari mudharabah dalam karyanya, Al-Hawi al-Mudharabah.

2. Periode Kedua (450-850 H / 1058-1446 M)


Pemikiran ekonomi pada masa ini banyak dilatarbelakangi oleh menjamurnya
korupsi dan dekadensi moral, serta melebarnya kesenjangan antara golongan miskin dan
kaya, meskipun secara umum kondisi perekonomian masyarakat Islam berada dalam taraf
kemakmuran. Para pemikir ini memang berkarya dalam berbagai bidang ilmu yang luas,
tetapi ide-ide ekonominya sangat cemerlang dan berwawasan ke depan. Berikut ini
beberapa pokok pikiran mereka.

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 4/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner

Al-Ghazali (451-505 H / 1055-1111 M)


Dalam pandangan Al-Ghazali, kegiatan ekonomi merupakan amal kebajikan yang
dianjurkan oleh Islam. Kegiatan ekonomi harus ditujukan mencapai maslahah untuk
memperkuat sifat kebijaksanaan, kesederhanaan, dan keteguhan hati manusia.
Bagi Al-Ghazali, pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”. Dalam Al-
Ihya’, ia menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar. Al-Ghazali telah
mendiskusikan kerugian dari sistem barter dan pentingnya uang sebagai alat tukar dan
pengukur nilai barang dan jasa. Uang bukanlah komoditas sehingga dapat
diperjualbelikan. Memperjualbelikan uang ibarat memenjarakan uang, sebab hal ini akan
mengurangi jumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar. Ia menyatakan bahwa
pemalsuan uang (maghsyusy) sangat berbahaya karena dampaknya yang berantai, bahkan
lebih berbahaya daripada pencurian uang.
Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu masyarakat tergantung
kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar: (1) agama (al-dien), (2) hidup atau
jiwa (nafs), (3) keluarga atau keturunan (nasl), (4) harta atau kekayaan (maal), dan (5)
intelek atau akal (aql). Ia menitikberatkan bahwa sesuai tuntunan wahyu, “kebaikan
dunia ini dan akhirat (maslahat al-din wa al-dunya) merupakan tujuan utamanya”.
Tambahan pula, Al-Ghazali memandang perkembangan ekonomi sebagai bagian
dari tugas-tugas kewajiban social (fard al-kifayah) yang sudah ditetapkan Allah. Dan ia
bersikeras bahwa pencaharian hal-hal ini harus dilakukan secara efisien, karena perbuatan
demikian merupakan bagian dari pemenuhan tugas keagamaan seseorang.
Al-Ghazali juga banyak menyoroti kegiatan-kegiatan bisnis yang dilarang atau
diperbolehkan dalam pandangan Islam. Ia juga menganggap bahwa korupsi dan
penindasan merupakan faktor yang dapat menyebakan penurunan ekonomi, karenanya
pemerintah harus memberantasnya. Pemerintah tidak diperbolehkan memungut pajak
melebihi ketentuan syariat, kecuali jika sangat terpaksa.

Ibn Taimiyah (661-728 H / 1263-1328 M)


Menurut Ibn Taimiyah, penawaran bisa datang dari produksi domestic dan impor.
Perubahan dalam penawaran digambarkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam
jumlah barang yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan
pendapatan. Besar kecilnya kenaikan harga bergantung pada besarnya perubahan
penawaran atau permintaan.
Ibn Taimiyah telah membahas pentingnya suatu persaingan dalam pasar yang
bebas, peranan “market supervisor” dan lingkup dari peranan negara. Negara harus
mengimplementasikan aturan main yang Islami sehingga produsen, pedagang, dan para
agen ekonomi lainnya dapat melakukan transaksi secara jujur dan fair. Negara juga harus
menjamin pasar berjalan secara bebas dan terhindar dari praktik-praktik pemaksaan,
manipulasi dan eksploitasi yang memanfaatkan pasar sehingga persaingan dapat berjalan
dengan sehat. Selain itu, negara bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dasar dari
rakyat.
Banyak juga aspek mikro yang dikaji oleh Ibn Taimiyah, misalnya tentang beban
pajak tidak langsung yang dapat digeserkan oleh penjual (yang seharusnya membayar
pajak ini) kepada pembeli dalam bentuk harga beli yang tinggi. Dalam hal uang, ia telah
mengingatkan risiko yang dimungkinkan timbul jika menggunakan standar logam ganda
(sebagaimana kemudian dikenal sebagai Gresham’s Law di Barat). Hal lain yang dibahas
adalah peranan demand dan supply terhadap penentuan harga serta konsep harga
ekuivalen yang menjadi dasar penentuan keuntungan yang wajar.

Ibn Khaldun (732-808 H / 1332-1404 M)


Secara umum Ibn Khaldun sangat menekankan pentingnya suatu sistem pasar
yang bebas. Ia menentang intervensi negara terhadap masalah ekonomi dan percaya akan
efisiensi sistem pasar bebas. Ia juga telah membahas tahap-tahap pertumbuhan dan
penurunan perekonomian di mana dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya. Jika pengeluaran dan pendapatan suatu negara seimbang serta jumlahnya besar,
maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ia juga menekankan pentingnya
demand side economics khususnya pengeluaran pemerintah untuk mencegah
kemerosotan bisnis dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi kemerosotan
ekonomi, pajak harus dikurangi dan pemerintah harus meningkatkan pengeluarannya
untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 5/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner
Ibn Khaldun menekannkan pentingnya ide-ide baru dalam praktik industri dan
kerajinan, serta menganggap bahwa ekspansi pasar merupakan masalah yang krusial
dalam hal ini. Dalam hal penawaran tenaga kerja ia berpendapat bahwa jika tingkat upah
berada di atas titik tertentu maka penawaran tenaga kerja justru akan menurun,
sebagaimana dikenal sebagai backward sloping supply curve dalam teori ekonomi
modern.
Ketika menyinggung masalah laba, Ibn Khaldun mengatakan bahwa keuntungan
yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan. Sedangkan keuntungan yang
sangat rendah akan membuat lesu perdagangan karena pedagang kehilangan motivasi.
Sebaliknya bila pedagang mengambil keuntungan yang sangat tinggi, hal ini juga akan
melesukan perdagangan karena permintaan konsumen akan melemah.

Nasiruddin Tusi (w.485 H / 1093 M)


Tusi menyatakan bahwa spesialisasi dan pembagian tenaga kerja telah
menciptakan surplus ekonomi sehingga memungkinkan terciptanya kerja sama dalam
masyarakat untuk saling menyediakan barang dan jasa kebutuhan hidup. Hal ini
merupakan tuntunan alamiah, sebab seseorang tidak bisa menyediakan semua
kebutuhannya sendiri sehingga menimbulkan ketergantungan satu dengan lainnya. Akan
tetapi, jika proses ini dibiarkan secara alamiah, kemungkinan manusia akan saling
bertindak tidak adil dan menuruti kepentingannya sendiri-sendiri. Oleh karena itu,
diperlukan suatu strategi (siyasah/politik) yang mendorong manusia untuk saling bekerja
sama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Tusi sangat menekankan pentingnya tabungan dan mengutuk konsumsi yang
berlebihan serta pengeluaran-pengeluaran untuk asset-aset yang tidak produktif. Ia
memandang pentingnya pembangunan pertanian sebagai fondasi pembangunan ekonomi
secara keseluruhan dan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Ia juga
merekomendasikan pengurangan pajak, di mana berbagai pajak yang tidak sesuai dengan
syariah Islam harus dilarang.

3. Periode Ketiga (850-1350 H / 1446-1932 M)


Dalam periode ketiga ini kejayaan pemikiran, dan juga dalam bidang lainnya, dari
umat Islam sebenarnya telah mengalami penurunan. Namun demikian, terdapat beberapa
pemikiran ekonomi yang berbobot selama dua ratus tahun terakhir, sebagaimana tampak
dalam karya dari:

Shah Waliullah (1114-1176 H / 1703-1762 M)


Menurut Shah Waliullah, manusia secara alamiah adalah makhluk sosial sehingga
harus melakukan kerja sama antara satu orang lainnya. Beliau juga menekankan perlunya
pembagian faktor-faktor ekonomi yang bersifat alamiah secara lebih merata, misalnya
tanah. Untuk pengelolaan negara, maka diperlukan adanya suatu pemerintahan yang
mampu menyediakan sarana pertahanan, membuat hukum dan menegakkannya,
menjamin keadilan, serta menyediakan berbagai sarana public seperti jalan dan jembatan.
Untuk berbagai keperluan ini negara dapat memungut pajak dari rakyatnya.
Berdasarkan pengamatannya terhadap perekonomian di Kekaisaran Mughal India,
Waliullah mengemukakan dua faktor utama yang menyebabkan penurunan pertumbuhan
ekonomi. Dua faktor tersebut yaitu: pertama, keuangan negara dibebani dengan berbagai
pengeluaran yang tidak produktif; kedua, pajak yang dibebankan kepada pelaku ekonomi
terlalu berat sehingga menurunkan semangat berekonomi. Menurutnya, perekonomian
dapat tumbuh jika terdapat tingkat pajak yang ringan yang didukung oleh administrasi
yang efisien.

Muhammad Iqbal (1289-1356 H / 1873-1938 M)


Keadilan social merupakan aspek yang mendapat perhatian besar dari Iqbal, dan ia
menyatakan bahwa negara memiliki tugas yang besar untuk mewujudkan keadilan sosial
ini. Zakat, yang hukumnya wajib dalam Islam, dipandang memiliki posisi yang strategis
bagi penciptaan masyarakat yang adil.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 6/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner
Pemikiran ekonomi Islam adalah respon para pemikir Muslim terhadap tantangan-
tantangan ekonomi pada masa mereka. Pemikiran ekonomi tersebut diilhami dan dipandu
oleh ajaran Al-Quran sunnah, ijtihad (pemikiran) dan pengalaman empiris mereka. Objek
kajian dalam pemikiran ekonomi Islam bukanlah ajaran tentang ekonomi, tetapi pemikiran
para ilmuwan Islam tentang ekonomi dalam sejarah atau bagaimana mereka memahami
ajaran Al-Quran dan sunnah tentang ekonomi.
Meskipun para pemikir tersebut tidak hidup pada masa yang sama, tetapi mereka
memiliki pemikiran yang sama tentang ekonomi Islam dan bahkan saling keterkaitan antara
pemikiran yang satu dengan lainnya. Ini menunjukkan bahwa ahli-ahli ini menggunakan
pedoman Al-Quran dan Hadist -yang merupakan sumber ajaran Islam- dalam mengutarakan
pendapatnya.

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini kami sadar bahwasanya makalah kami ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi
pembahasan maupun ejaan kata. Maka dari itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai
ahli-ahli ekonomi Islam dan pemikirannya.

DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman A. 2007. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Misanam, Munrokhim, dkk. Cet. ke-4: 2012. Ekonomi Islam (P3EI). Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

Diposting oleh Endah Oktavia di 15.14.00

Label: Data Perkuliahan, Makalah

1 komentar:

Mazlum Syahid 24 Oktober 2017 19.55

https://drive.google.com/ le/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk

Salam

Kepada:

Redaksi, rektor dan para akademik

Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Muslim yang Disembunyikan

Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari: almawaddah. info

Selamat hari raya, maaf zahir dan batin. 

Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan

Balas

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 7/8
2/18/2018 Makalah: Ahli-ahli Ekonomi Islam dan Pemikirannya | Beginner

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Ateh Hashim (G Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Beginner Template by Ipietoon Cute Blog Design

http://beginnerpro2016.blogspot.my/2017/05/ahli-ahliekonomi-islam-dan-pemikirannya.html 8/8

Anda mungkin juga menyukai