BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
2
PEMBAHASAN
2
3
Saya meatinya bergantung pada beberapa hal dan orang lain, dan
mestinya memiliki orang-orang yang sungguh bisa diandalkan
untuk memperhatikan saya.
Pengalaman dan kejadian masa lalu menentukan perilaku saya
saat ini; pengaruh masa lalu tidak pernah bisa dihapus.
Saya mestinya cukup kesal terhadap problem dan gangguan
yang ditimbulkan orang lain.
Selalu terdapat solusi benar atau sempurna untuk setiap
problem, dan itu mestinya bisa ditemukan, atau problemnya
tidak akan pernah selesai hingga tuntas.
Masa lalu menentukan tingkh laku saat ini dan tidak dapat
diubah
Individu bertanggung jawab atas masalah orang lain
Selalu ada jawaban yang benar pada setiap masalah, maka
kegagalan menemukan jawaban yang benar merupakan
bencana
2.5 Tujuan
Dryden & David (2008) dalam Erford (2016:270) menyatakan alah
satu tujuan utama REBT adalah untuk membantu klien memperjuangkan
unconditional self-acceptance (USA) (menerima dirinya sendiri tanpa
syarat), unconditional other-acceptance (UCA) (menerima orang lain
tanpa syarat), dan unconditional life-acceptance (ULA) (menerima hidup
tanpa syarat).
Ellis & Wilde (2002) dalam Erford (2016:270) menyatakan tujuan
dari REBT sebagai berikut.
(1) Membantu klien mencapai insight tentang self-talk-nya sendiri; (2)
membantu klien mengases pikiran, perasaan, dan perilakunya; dan (3)
melatih klien tentang prinsip-prinsip REBT sehingga mereka akan dapat
berfungsi secara lebih efektif di masa mendatang tanpa bantuan konselor
profesional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa REBT bertujuan untuk mendorong
konseli untuk lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, serta
megajak konseli untuk mencapai tujuan pribadi dengan berpikir rasional.
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Dalam model konseling ini manusia bersifat rasional dan irasional.
Orang berperilaku dalam cara-cara tertentu, mempunyai derajat yang
tinggi dalam sugestibilitas dan emosionalitas yang negatif.Para penganut
teori REBT percaya bahwa tidak ada orang yang disalahkan dalam secala
sesuatu yang dilakukannya, tetapi setiap orang bertanggungjawab akan
semua perilakunya.
Unsur pokok terapi rasional-emotif adalah asumsi bahwa berfikir
dan emosi bukan dua proses yang terpisah. Emosi disebabkan dan
dikendalikan oleh pikiran. Emosi adalah pikiran yang dialihkan dan
diprasangkakan sebagai suatu proses sikap dan kognitif yang intrinsic
3.2 Saran
Konselor perlu memahami satu model yang disebut konseling
rational emotive behaviour, model aalah salah satu model yang harus
diketahui tehnik nya, karena tehnik ini pokok terapinya ialah berfikir dan
emosi bukan dua proses yang terpisah
Daftar Pustaka
Ellis, Albert & Windy Dryden. 1997. The Practice of Rational Emotive
Behavior Therapy. New York: Springer Publishing
Erford, Bradley T. 2016. 40 Teknik 14
yang Harus Diketahui Setiap konselor
Edisi Kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
14