34-44
1. PENDAHULUAN
Pada tahun 2001, No Child Left
Behind
(NCLB)
dan
dan
Education,
2001
disahkan
dalam
Coker,
menganalisa
informasi
terhadap
Konselor
Sekolah
Amerika
(ASCA)
baru
yang
menekankan
pada
program
Menurut
mendefinisikan
dan
tentang
layanan
Henderson
(2004)
evaluasi
sebagai
34
diterima?
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
c. Bagaimana
prestasi
siswa
telah
khusus?
d. Bagaimana
bimbingan
dan
membantu
konseling,
akan
konselor
menginformasikan
meningkatkan
dalam
praktik
pelayanan
dan
(tanpa
Astramovich
tahun)
&
Hoskins
menjelaskan
evaluasi
memonitoring
direncanakan
dan
untuk
mengkomunikasikan
program
dapat
membantu
baik
tujuan
program
merupakan
konselor
yang
layanan
melakukan
konseling
Melakukan
faktor
secara
evaluasi
penting
evaluasi
sistematis.
program
tidak
dan
intervensi
e. Seberapa
dan
kecil,
2. PEMBAHASAN
diarahkan
kelas
konseling
penempatan
35
mempersiapkan
mereka
dalam
melakukan evaluasi.
pada
upaya
pencegahan
dan
merasa kurang
kemampuannya
kedua
program
pelaksanaan
layanan
konseling
kemampuannya
dalam
evaluasi
meliputi
menggunakan
temuanya
untuk
salah
satu
penghambat
e. Kurangnya
dukungan
dari
administrator untuk melaksanakan
evaluasi program
mendukung
gagasan
bahwa
permasalahan
yang
terjadi,
evaluasi
tersebut
36
memanfaatkan
dikumpulkan
mereka sendiri.
gagal
untuk
memberikan
dari
informasi
yang
evaluasi
program
pelatihan
Dengan
demikian,
akuntabilitas
efektivitas
Coker, 2007).
konseling
dan
Astramovich
Evaluasi Program dan Akuntabilitas
Membedakan
antara
konsep
memberikan
efisiensi
&
pelayanan
Coker,
2007).
akuntabilitas
layanan
demikian,
evaluasi
konseling
praktisi
pelayanan
cermat
membantu
dan
para
sistematis
komponen
konseling
intrinsik
yang
merencanakan,
memiliki
membantu
kebutuhan
untuk
menunjukkan
dan
konselor
dapat
dampak
secara
akuntabilitas
program
tidak
konseling.
konseling
bukan
Dengan
harus
Loesch
hanya
yang ada.
Model Evaluasi Program Jembatan
Akuntabilitas
dan
stakeholder.
nilai
konselor
melaksanakan,
pada
program,
efektif
kinerja
yang
menunjang
37
konsekuensi
pencapaian
tujuan
sekolah
waktu,
peningkatan
prestasi
belajar
dan
siswa
negatif
tidak
pengukuran,
dari
evaluasi,
memahami
dan
muncul
kriteria
anggapan
tahun).
(Edwards, 2009).
Menurut
Duncan
jembatan
bagaimana
memperoleh
jembatan
data
&
pengaruh
dalam
siswa
untuk
program
Bardhoshi
menunjukkan
layanan
konseling
akuntabilitas
dikembangkan
akuntabilitas
melakukan
mengkomunikasikan
membantu
masa depan.
Banyak
litelatur
mengekspresikan
kebutuhan
sekolah
berpartisipasi
untuk
yang
konselor
dalam
evaluasi
merupakan
Model
sekolah
dalam
layanan mereka.
Menurut
sekolah
akuntabilitas
melakukannya.
dan
(2007)
gagal
hasil.
konselor
program
Astramovich
pada
ini,
&
Coker
model
jembatan
evaluasi
konseling
adalah
adanya
kekhawatiran
dari
38
evaluasi
konteks
mewakili
konseling
perbaikan
yang
Dua
siklus
evaluasi
program
terus-menerus
balik
berikut:
stakeholder,
dan
kebutuhan
konseling
pada
sedangkan
program,
siklus
konseling
berfokus
evaluasi
konteks
konseling
oleh
program,
dan
program
konseling.
dihubungkan
oleh
stakeholder
implementasi
Kedua
sebuah
siklus
jembatan
dikomunikasikan
dalam
konteks
kepada
sistem
daya
pertanggungjawaban
para
konselor
kepada
yang
diperlukan
sekolah
perlu
untuk
sengaja
menilai hasil.
Sarana untuk menilai hasil dapat
mencakup instrumen pra-post, indikator
kinerja, dan daftar cek. Selain itu, data
dasar yang tersedia di sekolah, data selfreport, dan data hasil diobservasi dapat
39
Studer
&
Sommers,
dalam
Coker,
sebagai
hasil
evaluasi
formatif
karena
penilaian
membantu
menentukan
mengidentifikasi
antara
program.
perbedaan
apakah
untuk
Konselor
tujuan
telah
sekolah
dengan
berkonsultasi
supervisor
untuk
penganalisisan.
Penggunaan
konselor
perlu
melakukan
dengan
kolega
membantu
konseli
dan
pihak
lain
kebutuhan
Monitoring
berhasil
konseli
yang
keberhasilan
membantu
mempercepat
yang
diubah
program
dari
atau
memenuhi
dilayani.
program
b. Jembatan Akuntabilitas
Proses
pengkomunikasian
hasil
40
layanan.
menunjukkan
informasi
siklus
yang
aktif
berkepentingan.
dari
Administrator,
mengumpulkan
umpan
balik
balik
keberhasilan siswa.
dipertahankan
stakeholder
dianggap
melalui
sebagai
siklus
terus-
mengenai
yang
dirancang
untuk
membantu
perkembangan
konseling
(Ernst
Setelah
&
tujuan
umpan
balik,
konselor
sekolah
bentuk
visi
laporan,
ringkasan,
keseluruhan
dalam
dalam
termasuk
terlibat
Hiebert
dan
perencanaan
program
konseling
evaluasi
konteks
konseling
41
dalam
membuat
progam
BK
yang
memadai
Setelah
perencanaan
mendefinisikan
ulang
keseluruhan
mengevaluasi
tujuan
efektivitas.
layanan
program
ditetapkan,
tentang
siklus
tidak
hanya
termasuk
juga
kebutuhan
stakeholder
komprehensif,
mengumpulkan
berdasar
pemikiran
Logan,
2001
dalam
Coker,
didasarkan
pada
hasil
kunci
dari
implementasi
Implikasi
Dengan
akuntabilitas
penekanan
baik
dalam
pada
pendidikan
program.
akuntabilitas
Model
jembatan
memberikan
konselor
proaktif
ketika
menunjukkan
42
4. DAFTAR PUSTAKA
3. KESIMPULAN
Konselor profesional secara aktif
mempelajari dan menggunakan metode
evaluasi sebagai sarana meningkatkan
praktik
konseling,
memberikan
konseling.
Siklus
evaluasi
stakeholder
dan
menggunakan
dikomunikasikan
dalam
konteks
kepada
sistem
43
44