Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN PROGRAM BK

MATERI PEMBAHASAN
1. Ruang Lingkup Pelaksanaan BK
2. kegiatan pelaksanaan dan pendukung BK
3. Alur mekanisme pelayanan konseling
4. Program BK
RUANG LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN
KONSELING / BK SEKOLAH
Scope of guidance and counseling services -
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki
peranan penting, baik bagi individu yang berada
dalam lingkungan sekolah, rumah tangga
(keluarga), maupun masyarakat pada umumnya.
Peranan BK pada masing-masing ruang
lingkup kerja
• Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus
dibentuk untuk mnyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat.
Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang
pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan
peranan yang khusus yaitu :
A. Keterkaitan antara Bidang Pelayanan Bimbingan Konseling
dan Bidang-Bidang Lainnya Dalam proses pendidikan, khususnya
disekolah, Mortensen dan Schmuller (1976) mengemukakan
adanya bidang-bidang tugas atau pelayanan yang saling terkait.
lANJUT
 B. Tanggung Jawab Konselor Sekolah
• Tanggung jawab konselor kepada siswa
• Tanggung jawab kepada orang tua
• Tanggung jawab kepada sejawat
• Tanggung jawab kepada sekolah dan masyarakat
• Tanggung jawab kepada diri sendiri
• Tanggung jawab kepada profesi
Kegiatan pelayanan pendukung BK

• Kegiatan pendukung ini pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk
memecahkan atau mengentaskan masalah klien, melainkan untuk memungkinkan
diperolehnya data dan keterangan lain serta kemudahan-kemudahan atau
komitmen yang akan membantu kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan
terhadap peserta didik atau klien. Kegiatan pendukung pada umumnya
dilaksanakan tanpa kontak langsung dengan sasaran layanan sebagai berikut :

1. Aplikasi instrumentasi
2. Himpunan data
3. Konferensi kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan kasus
 
Alur mekanisme pelayanan konseling

A. Analisis kebutuhan 
Program layanan bimbingan dan konseling dirancang sesuai dengan data
kebutuhan peserta didik, sekolah, dan orangtua. Data kebutuhan dikumpulkan
dan ditelaah untuk memperbaharui tujuan dan rencana program bimbingan dan
konseling. Bimbingan dan konseling telah direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi serta ditindak lanjuti sesuai dengan prioritas data kebutuhan yang
difasilitasi pemenuhanya dalam bidang dan komponen bimbingan dan konseling.

Kebutuhan dari peserta didik, satuan pendidikan, dan orang tua diidentifikasi
dengan berbagai instrumen non tes dan tes atau dengan pengumpulan fakta,
laporan diri, observasi, dan tes, yang diselenggakan oleh konselor atau guru
bimbingan dan konseling (BK) sendiri atau fihak lain yang mempunyai kredibilitas
dalam menjalanan tes tersebut. Hasil identifikasi dianalisis dan diinterpretasi
untuk menentukan skala prioritas layanan bimbingan dan konseling. 
Lanjut
B. Perencanaan 
Perencanaan (action plans) sebagai alat yang berguna untuk merespon
kebutuhan yang telah teridentifikasi, mengimplementasikan tahap-tahap
khusus untuk memenuhi kebutuhan, dan mengidentifikasi fihak yang
bertanggungjawab terhadap setiap tahap, serta mengatur jadwal dalam
program tahunan dan semesteran serta pengimplementasiannya. 

Sehingga, sejak awal sudah dirancang secara efisiensi dan keefektivan


program dan rencana pengukuran akuntabilitasnya. Program layanan
bimbingan dan konseling direncanakan sebagai program tahunan dan
program semesteran. 
C. Pelaksanaan 
Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus memperhatikan aspek
penggunaan data dan penggunaan waktu yang tersebar ke dalam
kalender akademik. 
Aspek pertama adalah penggunaan data. Kumpulan data akan
memberikan informasi yang penting dalam pelaksanaan program layanan
dan akan diperlukan dalam mengevaluasi program dalam kaitannya
dengan kemajuan yang diraih peserta didik/konseli. 

Data dikumpulkan sepanjang proses pelaksanaan bimbingan dan


konseling sehubungan dengan perencanaan apa yang dikerjakan, apa yang
tidak dikerjakan, apa yang berubah atau ditingkatkan. 
D. Evaluasi 
Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan proses pembuatan
pertimbangan secara sistematis mengenai keefektivan dalam mencapai
tujuan program bimbingan dan konseling berdasar pada ukuran (standar)
tertentu. Dengan demikian evaluasi merupakan proses sistematis dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, keefektivan, dan
dampak dari program dan layanan bimbingan dan konseling terhadap
perkembangan pribadi, sosial belajar, dan karir peserta didik/konseli. Evaluasi
berkaitan dengan akuntabilitas yaitu sebagai ukuran seberapa besar tujuan
bimbingan dan konseling telah dicapai. 
F. Tindak lanjut
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling akan menjadi sebuha alat yang sangat penting dalam
tindak lanjut untuk mendukung program sejalan dengan yang sudah
direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani,
mendukung digunakannya materi yang sesuai, mendokumentasi proses,
persepsi, dan hasil program secara rinci, mendokumentasi dampak
jangka pendek, menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan
program digunakan untuk mengambil keputusan apakah program
dilanjutkan, lalu direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, serta
digunakan untuk mendukung perubahan dalam suatu sistem sekolah. 
E. Pelaporan 
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program bertujuan untuk menjawab
pertanyaan bagaimana peserta didik berkembang sebagai hasil dari layanan bimbingan
dan konseling. Laporan akan digunakan sebagai pendukung program lanjutan untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya. 

Laporan jangka pendek akan menfasilitasi evaluasi aktivitas program jangka pendek. 

Laporan jangka menengah dan jangka panjang akan merefleksikan kemajuan ke arah
perubahan dalam diri semua peserta didik. Isi dan format laporan sejalan dengan
kebutuhan untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada seluruh pemangku
kepentingan. 

Laporan juga akan menjadi informasi penting bagi pengembangan profesionalitas yang
diperlukan bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling. 
Manfaat program BK
• Ujanan setiap kegiatan bibingan akan lebih jelas
• Memungkinkan para guru BK / konselor untuk menghemat waktu,tenaga,dan biaya
dengan menghindarkan kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba
– coba yang tidak menguntungkan.
• Pemberian pelayanan bimbingan lebih teratur dan memadai
• Setiap guru BK / konselor akan menyadari peranan dan tugasnya masing –masing dan
mengetahui pula bilamana dan di mana meraka harus bertindak, dalam pada itu para
guruBK atau konselor akan menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk
memajukan nya sendiri dan untuk kepentingan siswa – siawa yang di bimbingnya
• Penyediaan pasilitas akan lebih sempurna dapat di control
• Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan kegiatan bimbingan
• Ada nya kejelasan kegiatan bimbingan di anatara keseluruhan kegiatan program
sekolah.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA 

Anda mungkin juga menyukai