Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM BK UNTUK MENGATASI KESULITAN

BELAJAR SISWA
TIM DOSEN

MATKUL DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR & REMEDIAL

2020
Pengertian Program BK
Program bimbingan (guidance program) yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang
terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun
ajaran (Winkel, 1991:105).
Pedoman untuk melakukan suatu kegiatan maka salah satu komponen yang harus dimiliki guru
pembimbing di sekolah adalah program bimbingan dan konseling, karena program merupakan
suatu pedoman dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling
Program BK
Suatu program bimbingan dapat disusun dengan berdasarkan pada suatu kerangka berpikir
tertentu yang dapat mempengaruhi pola dasar yang dipegang dalam mengatur kegiatan-kegiatan
bimbingan yang diadakan oleh berbagai pihak. Kegiatan bimbingan mencakup tiga jenis
bimbingan, yaitu bentuk bimbingan, sifat bimbingan, dan ragam bimbingan, yang masing-masing
memberikan corak tertentu pada kegiatan yang tertampung dalam suatu program bimbingan. Di
dalam program bimbingan terdapat beberapa komponen, yang meliputi saluran-saluran formal
untuk melayani para siswa, tenaga kependidikan yang lain, serta orang tua siswa.
Beberapa hal pengembangan Program
BK
1. Karakteristik peserta didik serta kebutuhan akan bimbingan dan konseling
2. Dasar dan tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan
3. Kemampuan lembaga dalam menyediakan dana dan fasilitas yang diperlukan
4. Lingkup sasaran dan prioritas kegiatan
5. Jenis kegiatan dan layanan yang perlu diprioritaskan.
6. Ketersediaan tenaga professional untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.
Tujuan Program Bimbingan dan Konseling.

Tujuan merupakan pernyataan yang menggambarkan hasil yang diharapkan atau hasil yang akan
dicapai dari setiap kegiatan, dalam hal ini kegiatan bimbingan dan konseling, maka tujuan
hendak disesuikan dengan visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, kebutuhan siswa dalam
pencapaian tugas-tugas perkembangannya, serta mengembangkan bakat, potensi serta
kemampuan akademis siswa.
Perumusan tujuan bimbingan dan konseling didasarkan pada needs assessment dengan
langkah-langkah sebagai berikut, Erford Bradley T ( 2004: 401):
1. Selecting, administering and interpretasi instruments yaitu menyeleksi mengadministrasikan dan
menginterpretasikan instrumen.
2. Mempelajari atau menyusun tes yang terstandar.
3. Menyeleksi kebutuhan yang dikaitkan dengan konseling kelompok dan individual.
4. Interpreting yaitu mengintepretasikan kebutuhan yang dapat digunakan dalam perencanaan dan
evaluasi program konseling.
5. Menentukan kebutuhan yang dapat digunakan untuk perencanaan dan evaluasi program.
6. Adapting yaitu menyesuaikan antara perencanaan, kebutuhan dan evaluasi program
7. Disigning and implementing plans yaitu mendesain dan mengimplementasikan perencanaan dan
mengumpulkan data untuk menyusun program konseling.
8. Komponen atau struktur Program
ciri-ciri program bimbingan yang baik seperti yang dikemukakan oleh Miller (Suherman dan
Sudrajat, 1998: 23) adalah sebagai berikut :
1. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata siswa
2. Diatur menurut skala prioritas berdasarkan kebutuhan siswa
3. Dikembangkan secara berangsur-angsur dengan melibatkan semua unsur petugas.
4. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistis
5. Mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua staf pelaksana
6. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
7. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan
8. Memberikan kemungkikan pelayanan kepada seluruh siswa
9. Memperlihatkan peran yang penting dalam menghubungkan sekolah dengan masyarakat
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian baik mengenai program itu sendiri, kemajuan siswa yang
dibimbing, dan kemajuan pengetahun, ketrampilan serta sikap para petugas pelaksanaannya.
11. Menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan
Fase-fase dalam pengembangan program menurut Gybers dan
Henderson (Muro & Kottman, 1995:55-61)
1. perencanaan (planning),
2. perancangan (designing),
3. penerapan (implementing), dan
4. evaluasi (evaluating).
Komponen Program Bimbingan dan Konseling

7 Bidang Pengembangan
1. Bidang Pengembangan Pribadi
2. Bidang Pengembangan Sosial
3. Bidang Pengembangan Belajar
4. Bidang Pengembangan Karir
5. Bidang Pengembangan Keberkeluargaan
6. Bidang Pengembangan Keberagamaan
7. Bidang Pengembangan Keberwarganegaraan
Komponen Program BK
10 Layanan BK

1. Layanan Orientasi (L.Orin)


2. Layanan Informasi (L.Info)
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran (L.PP)
4. Layanan Penguasaan Konten (L.PKo)
5. Layanan Konseling Perorangan (L.KP)
6. Layanan Bimbingan Kelompok (L. BKp)
7. Layanan Konseling Kelompok (L. KKp)
8. Layanan Konsultasi (L. Kons.)
9. Layanan Mediasi (L. Med)
10.Layanan Advokasi (L. Advo)
Komponen Program Bimbingan dan Konseling

6 kegiatan pendukung BK

1. Aplikasi Instrumentasi
2. Himpunan Data
3. Tampilan Kepustakaan
4. Home Visit (kunjungan rumah)
5. Referal (Alih tangan Kasus)
6. Konferensi Kasus
Hasil Penelitian kesulitan Belajar
Gambaran Kesulitan Belajar Siswa Serta Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling (S
Solihatun - Jurnal Counseling Care, 2019)
Program bimbingan dan konseling untuk mengatasi kesulitan belajar siswa SD Negeri 05 Ciganjur
Jakarta Selatan (S Solihatun, S Folastri - TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2019)
Gambaran Keterampilan Sosial Siswa Terisolir Serta Implikasinya Dalam Pelayanan Bimbingan dan
Konseling S Solihatun, M Oktasari
Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan 16 (3), 330-337
Kontribusi Kunjungan Rumah terhadap Kesulitan Belajar SiswaS Solihatun, H Stevani, S Folastri
ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam 4 (2), 127-141
Pembinaan Pendidikan Karakter Cerdas melalui Format Kelompok (PKC-KO) untuk Membantu
Mengatasi Kesulitan Belajar di SMK Tecma CiambarE Fitriyanti, S Solihatun, S Folastri Jurnal Abdimas
Prakasa Dakara 1 (2), 47-55

Anda mungkin juga menyukai