Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebelum menyusun program bimbingan dan konseling di sekolah tertentu, perlu diketahui dulu
apa yang ingin disusun. Pernyataan ini kedengarannya aneh, tetapi kenyataan menunjukkan
bahwa banyak program bimbingan di sekolah berlangsung dari tahun ke tahun tanpa tujuan yang
jelas.

Suatu program bimbingan dan konseling yang baik biasanya mengikuti suatu pola
perencanaan tertentu, dan dapat melihat kondisi-kondisi yang akan dihadapi, serta sanggup
menghadapi perubahan-perubahan. Program disusun bersama oleh personil bimbingan dan
konseling dengan memperhatikan kebutuhan siswa, mendukung kebutuhan pendidik untuk
memfasilitasi pelayanan perkembangan siswa secara optimal dalam pembelajaran dan
mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi sekolah. Program yang telah disusun disampaikan
pada semua pendidik di sekolah pada rapat dinas agar terkembang jejaring layanan yang optimal.

1.2 Rumusan masalah

a. apa pengertian program BK


b.apa personil pelaksanaan program
c. apa syarat syarat program BK
d. apa langkah langkah penyusunan program BK
e. apa oprasional program BK
f. apa ciri ciri program BK
g. apa tujuan program BK
h.apa manfaat program BK
g. bagaimana bentuk contoh programnya

1.3 Tujuan masalah


a.untuk mengetahui pengertian program BK
b. untuk mengetahui personil pelaksanaan program
c. untuk mengetahui syarat syarat program BK
d. untuk mengetahui langkah langkah penyusunan program BK
e. untuk mengetahui oprasional program BK
f. untuk mengetahui ciri ciri program BK
g.untuk mengetahui tujuan program BK
h. untuk mengetahui manfaat program BK
g. mengetahui contoh program BK

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Program Bimbingan dan Konseling


Program kerja adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun dan akan dilaksanakan
dalam suatu satuan waktu tertentu sehingga ada program tahunan, program semesteran, program
catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. untuk menyususun program kerja dibutuhkan
kegiatan perencanaan. Yang dimaksud dengan perencanaan adalah merancang suatu ide/gagasan
kreatif dan cerdas konseptual untuk memenuhi kebutuhan/memecahkan masalah dan kemudian
mengubah ide-ide itu ke dalam kegiatan/aktivitas nyata. Dalam hubungannya dengan bimbingan
dan konseling, perencanaan meliputi kegiatan menemukan substansi material layanan untuk
memenuhi kebutuhan khalayak sasaran, menetapkan strategi penyampaian, menetapkan
koordinator dan personil pelaksana, mengidentifikasi dukungan sistem/sumber, dan menetapkan
kalender kegiatan .

2.2 Personil pelaksanaan program


Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah segena unsur yang terkait
di dalam organisasi pelayanan bimbingan dan konseling, dengan koordinator dan Guru
Pembimbing sebagai pelajksana utamanya. Uraian tugas masing-masing personil tersebut,
khususnya dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan konseling, adlah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya
pelayanan bimbingan dan konseling,
2. Wakil kepala sekolah
Sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
Mengkoordinasikan guru guru pembimbing
4. Guru Pembimbing
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli.
5. Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik
Sebagai tenaga ahkli pengajaran dan/atau praktik dalam bidang studi tertentu, dan sebagai
personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa
6. Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu

2.3 Syarat syarat program BK

Program-program bimbingan dan konseling merupakan isi dari keseluruhan organisasi


bimbingan dan konseling di sekolah. Program-program ini perlu disusun dengan memperhatikan
pola umum bimbingan dan konseling dan berbagai kondisi yang terdapat di lapangan.Kegiatan
bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah tidaklah dipilih secara acak, namun
melalui pertimbangan yang matang dan terpadukan dalam program pelayanan bimbingan dan
konseling yang hendaknya:
1. Berdasarkan kebutuhan, bagi pengembangan peserta didiksesuai dengan kondisi
pribadinya, serta jenjAng dan jenis pendidikannya.
2. Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan, meliputi semua jenis
layanan dan kegiatan pendukung, serta menjamin dipenuhinya prinsip dan asas-asas
bimbingan dan konseling. Kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
3. Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan
menghindari tumpang tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara logis.
4. Terbuka dan luwes, sehingga mudah menerima masukan untuk pengembangan dan
penyampurnaanya, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh.
5. Memungkinkan kerja sama, yaitu dengan semua pihak yang terkait dalam rangka sebesar-
besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelanjaran
dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.
6. Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut, untuk penyempurnaan
program pada khususnya, dan peningkatan keefektifan dan keefisienan penyelenggaraan
program bimbingan dan konseling pada umumnya.

2.4 Langkah-langkah Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling


Menurut Darminto (2011), Tahap penyusunan program Bimbingan dan Konseling meliputi :
a. Merumuskan Rasional
Rasional berisi latar belakang penyusunan pogram bimbingan didasarkan atas landasan
konseptual, hukum maupun empirik. Selain rasional penyusunan program bimbingan dan
konseling juga mempertimbangkan Visi da misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan
Bimbingan dan konseling yang mendukung visi , misi dan tujuan sekolah
b. Asesmen Kebutuhan
- Untuk menemukan apa yang dibutuhkan oleh khalayak sasaran (siswa dan sekolah)
- Untuk menetapkan tujuan program
c. Merumuskan Tujuan
Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan
perkembanganTujuan umum dan tujuan khusus (bisa dalam bentuk komptensi sasaran)
d. Menetapkan struktur isi program
Antara satu sekolah satu dengan lainnya bisa berbeda tergantung pada kondisi masing-
masing dan hasil asesmen
Isi program konvensional:
layanan orientasi
Layanan informasi
Layanan penempatan& penyaluran
Layanan bimbingan
Layanan konseling
Konverensi kasus
evaluasi

2.5 Oprasionalisasi program


Program-program bimbingan dan konseling yang telah direncankan itu tidak mungkin
terlaksana apabila tidak ditunjang oleh tenaga, prasarana, sarana, dan perlengkapan yang
memadai. Hal-hal pokok yang harus mendapatkan perhatian demi terlaksananya pelayanan
bimbingan dan konseling yang baik adalah tenaga, prasarana dan sarana, waktu, kerja sama,
suasana profesional, dan dana.
- Tenaga
Tenaga utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru Pembimbing yang
merupakan tenaga profesional. Tenaga ini hendaklah memiliki modal personal dan modal
professional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas professional bimbingan dan konseling
itu. Rasio antara guru pembimbing dan siswa SLTP adalah 1 : 150. Seorang guru
pembimbing diberi tugas/tanggungjawab penuh melakukan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap 150 orang siswa.
- Prasarana
Prasana pokok yang diperlukan ialah ruangan yang cukup memadai srta perabotannya.
Ruangan ini hendaknya sedemikian rupa sehingga di satu segi para siswa yang berkunjung ke
ruangan tersebut merasa senang, dan di segi lain di ruangan tersebut dapat dilaksanakan
layanan dan kegiatan bimbingan lainnya sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan
dan konseling.
- Sarana
Sarana yang diperlukan untuk penunjang pelayanan bimbingan dan konseling ialah:
- Alat pengumpul data, baik tes maupun non-tes
- Alat menyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data.
- Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informaasi, paket bimbingan, alat bantu
bimbingan.
- Perlengkapan administrasi, seperti alat tulis menulis, format rencana satuan layanan dan
kegiatan pendukung serta blangko laporan kegiatan.
- Waktu
Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan waktu yang cukup. Oleh
karena itu, perlu disediakan waktu dan kesempatan yang memadai bagi terselenggaranya
segenap jenis layanan bimbingan dan konseling dengan berbagai kagiatan pendukungnya
itu.Waktu di luar jam-jam pelajaran (jam sekolah) perlu disediakan dan diatur dengan baik
bagi terselenggaranya layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukungnya.
- Kerjasama
Sebagaimana telah disinggung terdahulu (dalam organisasi dan personil), pelayanan
bimbingan dan konseling yang efektif memerlukan kerja sama semua pihak yang
berkepentingan dengan kesuksesan pelayanan itu. Kerja sama antara personil sekolah dengan
tugas dan peranan masing-masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah sangat
vital. Tanpa kerja sama antarpersonil itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan banyak
mengalami hambatan. Demikian juga kerja sama denga orang tua siswa. Seluruh siswa di
sekolah, para ahli lain yang sangat diperlukan dalam rangka alih tangan kasus, dan berbagai
lembaga serta pihak-pihak lain masyarakat pada umumnya, semua akan lebih menjamin
keberhasilan upaya bimbingan dan konseling.
- Dana
Dana diperlukan bagi penyediaan prasarana dan sarana yang menadai. Juga untuk keperluan
lain, seperti perlengkapan lain, seperti perlengkapan administrasi, kunjungan rumah,
penyusunan laporan kegiatan. Dalam hal ini perlu diingatkan bahwa kekurangan dana tidak
selayaknya mengendorkan semangat para pelaksananya untuk menyelenggarakan tugas-tugas
yang menjadi tanggung jawabnya.

2. 6 Ciri-ciri Program Kerja yang baik


- Program kerja yang baik memliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik
- Diatur menurut prioritas dan kemampuan petugas
- Program memiliki tujuan ideal, realistis dalam pelaksanaan
- Lengkap dan menyeluruh
- Sistematis
- Terbuka dan luwes
- Memungkinkan kerjasama dengan semua fihak
- Adanya tindak lanjut untuk penyempurnaan program

2. 7 Tujuan Program Bimbingan dan Konseling


Menurut Dewa Ketut Sukardi Dan Desak Made Sumiati (2005:3) tujuan program bimbingan dan
konseling disekolah terdiri dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan Khusus. Tujuan dimaksud
adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum Program Bimbingan
1) agar siswa dapar memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuannya
disekolah
2) agar siswa dapat memperkembangkan pengatahuan tetang dunia kerja, kesempatan kerja serta
rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu.
3) agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan
pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang secara tepat dan
bertanggung jawab.
4) agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.
b. Tujuan Khusus Program Bimbingan
1) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
2) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulotan dalam memahami
lingkungannya.
3) agar siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
4) agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengastasi dan menyalurkan potensi-potensi
yang dimilikinya dalam pendidikan dan lapangan kerja secara tepat.

2.8 Manfaat program BK


program kerja yang disusun memiliki manfaat diantaranya :
- pedoman pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dalam satu satuan waktu
- Adanya kemudahan mengontrol dan mengevaluasi kegiatan bimbingan yang dilakukan
- Terlaksananya program kegiatan bimbingan secara lancar, efesien dan efektif.
- Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
- Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan
dengan kegiatan bimbingan.
- Adanya kejelasan kegiatan bimbingan di antara keseluruhan kegiatan program sekolah.
N KEGIATA Materi bidang pengembangan
O N Pribadi Sosial Belajar Karir
Obyek Obyek Obyek Obyek
obyek obyek obyek obyek
pengemban pengemba pengmeb implementa
gan pribadi ngan angan si karir
1. ob hubungan kemampu 1. Kur
yek sosial an belajar sus
per 1. G 1. F kete
iba ot a ram
dat on si pila
an g li n
2. Re ro t 2. Sen
ha yo a i
bili ng s vok
tasi 2. Di b al
pe sk el
nd us a
erit i, j
a se a
nar m r
ko in s
Layanan ba ar e
1
orientasi & k
ke ol
gi a
at h
an 2. L
lai e
n m
b
a
g
a
b
i
m
b
b
el
a
j
2.9 CONTOH PROGRAM
a
r
Informasi Informasi Informasi Info ttg
tentang tentang tentang potensi PROGRAM TAHUNAN
perkemban potensi, potensi, kemampuan LAYANAN KONSELING
gan, kemampu kemampu , arah dan
SMP N BANDAR LAMPUNG
potensi, an dan an, kondisi
TAHUN PELAJARAN 20 /20
kemampua kondisi kegiatan karir
n dan hubungan dan hasil 1. Hu KELAS
kondisi diri sosial belajar b
1. Ba 1. H 1. K ant
kat u it ar
2. Mi b a bak
nat u b at
ng el min
an a at
Layanan
2 an j pek
informasi
ta a erja
r r an
re 2. B dg
m el pen
aj a didi
a j kan
2. D a 2. Info
at r kari
a m r/pe
so a kerj
si n aan
og d
ra ir
m i
Penempata Penempat Penempat Penempatan
n dan an dan an & dan
penyaluran penyalura penyalura penyaluran
untuk n untuk n utk utk
pengmeban pengemba pengemb pengemban
gan ngan angan gan
kemampua kemampu kemampu kemampuan
KE
Materi bidang pengembangan
GI
AT Kari
Pribadi Sosial Belajar
AN r
Ko Pemba Pemba Pembah Pem
nfe hasan hasan asan baha
ren kasus kasus kasus san
N KEGIAT Materi bidang pengembangan
si kasus masala masala kasu
O AN kas masala h sosial h s
Pribadi Sosial Belajar Karir
us h tertent belajar mas
Topik ttg : Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang:
pribadi u yang tertentu alah
kemampuan dan kemampuan dan kemampuan kemampuan dan
tertent dialam yang kari
kondisi pribadi kondisi hubungan belajar arah karir
u yang i dialami r
1. Kebiasa sosial 1. Sikap 1. Hidup
dialami peserta peserta terte
an 1. Hubungan terhad adalah
peserta didik didik ntu
sehari muda ap untuk
didik 1&2 1&2 yang
hari di mudi mata bekerja
1&2 sesuai sesuai diala
Layanan rumah, 2. Suasana pelajar 2. Masa sesuai kebutu kebutu mi
bimbing kegiatan hubungan an depan
kebutu han han pese
6 an rutin disekolah 2. Sikap kita,
han rta
kelompo memban antar terhad pengang didi
k tu orang siswa, guru ap guran, k
tua dan hasil lowonga 1&2
2. Sikap personil ulanga n kerja sesu
terhada sekolah n dan ai
p PHK kebu
narkoba tuha
dan n
KKN Ku Pertem Pertem Pertem Pert
Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah Masalah
nju pribadi
uan uan uan emu
dalalm dalam kehidupan pribadi dalam dalamng dengan dengan dengan an
kehidupan sosial kemampuan pengembangan
Layanan an orang orang orang deng
pribadi 1&2 materi belajar karir ru
konselin tua, tua, tua, an
1&2 materi masalah sosial yang 1&2 materi 1&2 materi
7 g ma keluarg keluar keluarg oran
masalah pribadi terpilih dalam masalah masalah
kelompo h karira, ga, a, g
yang terpilih kegiatan/insidental belajar yang yang terpilih
k peserta peserta peserta tua,
dalam terpilih dalam dalam didik didik didik kelu
kegiatan/insident kegiatan/inside kegiatan/insiden
yang yang yang arga
al ntal tal mengal mengal mengal ,
Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
ami ami ami pese
pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu
masala masala masala rta
untuk untuk dapat untuk dapat untuk dapat
h h sosial h didi
dapat membantu membantu peserta membantu membantu
Layanan pribadi 1&2 belajar k
peserta didik didik dalam peserta didik peserta didik
8 konsulta 1&2 sesuai 1&2 yang
dalam pengembangan dalam dalam
si sesuai kebutu sesuai men
pengembangan kemampuan sosial pengembangan pengembangan
kebutu han kebutu gala
pribadi 1&2 insidental kemampuan karir
han han mi
1&2 insidental belajar 1&2 insidental
mas
1&2 insidental
alah
Upaya
kari
mendamaikan
r
pihak pihak
Layanan 1&2
9 --- tertentu (peserta --- ---
mediasi sesu
didik) yang
ai
berselisih
kebu
1&2 insidental
tuha
Instrumen tes Instrumen tes & Instrumen tes Instrumen tes &
n
dan non tes non tes untuk & non tes non tes untuk
Ta Bacaan Bacaa Bacaan Baca
untuk mengungkapkan untuk mengungkapkan
mp dan n dan dan an
mengungkapkan masalah hubungan mengungkapka masalah karir
ila rekama rekam rekama dan
kondisi dan sosial peserta didik n masalah peserta didik
n n an n reka
masalah pribadi 1. inventori belajar peserta 1.ke Invento
tentang tentan tentang man
Aplikasi peserta didik hubungan didik
10 pu ri perkem g perkem tent
intrumen 1. Tes IQ sosial 1. AUM staminat,
bangan perke bangan ang
2. sosiomet 2. inventori belajar ka karir
dan mbang dan perk
ri tahap 2. Tes 2.an Invento
kehidu an dan kegiata emb
perkemban hasil ri pan kema n anga
gan belajar kreativit
pribadi mpuan belajar n
as 1. masala 1. dan
kea h sosial bel kehi
Data Data Data Data 1. dup
perkembangan perkembangan kemampuan, kemampuan, an
2. su 2.
kondisi dan kondisi hubungan kegiatan dan arah dan kari
mo me
lingkungan diri dan lingkungan hasil belajar persiapan karir r
2.
pribadi sosial 1. nilai 1. pekerja me 1.
Himpun
11 1. masalah 1. teman hasil an k
an data
pribadi dekat belajar orang
2. catatan 2. sosiograf/d 2. masala tua 2.
anekdot ata h 2. bakat, a
hubungan belajar minat
sosial Ali Pendal Pendal Pen
h aman aman dala
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa perogram kerja BK merupakan suatu kegiatan yang
disusun dan akan dilaksanakan dalam suatu satuan waktu tertentudengan tujuan memudahkan
pengontrolan dan mengevaluasi kegiatan bimbingan yang dilakukan disekolah.

Anda mungkin juga menyukai