Disusun Oleh :
Evy Nurhayati : 201901500409
Muhammad Riyana : 201901500028
Rosiala Oktafiani : 201901500739
Dewi Purwati : 201901500539
Destrina Rahmasari : 201901500026
Muhammad Alfiansyah : 201901500720
Zulva Farah Nabila : 201901500511
Nirmala Previani : 201901500619
Tetty Nurhaida S : 201901500596
Neti Nurbaiti : 201901500602
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan
Konseling di SMP/MTS sederajat ini telah diperiksa dan disetujui pada
Tanggal…..
Mengetahui,
Guru Pamong
Mata Pelajaran Bimbingan Konseling
Syaefudin ZuhriS.Pd..
NIP.
Mengetahui,
NIK
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Tujuan Kegiatan PPL BK – S ………………………………. 1
C. Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan ………………………. .2
D. Kondisi Umum Tempat Praktik PPL BK – S ……………….. 6
E. Waktu Penyelenggaraan PPL BK – S ……………………….. 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Program BK
2. Intensitas dan Variabilitas Masalah Peserta Didik
3. Satlan, Satkung, dan Lapelprog
4. Data Kegiatan Khusus
5. Data Managemen Konseling
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah muara dari
seluruh proses pendidikan yang dihayati sepanjang masa belajarnya.
Semua kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk kuliah, praktek,
maupun kegiatan mandiri, diarahkan bagi terbentuknya kemampuan
pembelajaran, secara terjadwal dan sistematis dibina pembentukannya
pada Program Pengalaman Lapangan (PPL). PPL dijadikan sebagai
suatu pegangan sentral oleh semua pengasuh mata kuliah yang
diasuhkan terhadap pembentukan kemampuan professional mahasiswa
calon guru untuk menjadi guru professional. Pengertian dalam kaitan
dengan lembaga pendidikan guru, PPL dapat diartikan sebagai suatu
program dalam pendidikan prajabatan guru yang dirancang khusus
untuk menyiapkan para calon guru menguasai kemampuan keguruan
yang terintegrasi dan utuh sehingga setelah menyelesaikan
pendidikannya dan diangkat menjadi guru, mereka siap mengemban
tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru. PPL juga merupakan
salah satu kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang
mencakup latihan mengajar dan tugas-tugas kependidikan lainnya
secara terbimbing, terarah dan terpadu untuk memenuhi persyaratan
pembentukan tenaga professional dalam kependidikan. Berdasarkan
hal tersebut, PPL juga bertujuan untuk membekali mahasiswa
praktikan agar memiliki kualitas dan sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja. Pengalaman-pengalaman mahasiswa praktikan selama
PPL adalah bekal yang akan sangat berharga sebagai bentuk
pengalaman nyata untuk menjadi guru yang sebenarnya.
B. Tujuan Kegiatan PPL BK-S
PPL diarahkan untuk membentuk kompetensi mengajar
mahasiswa, sehingga lulus nanti akan memiliki kemampuan mengajar
2
3. Bidang Belajar
Dalam bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling
di di SMP Yapemri membantu siswa mengembangkan diri,
sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang
ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien serta produktif, baik dalam mencari, informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar,
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar.
b) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara
mandiri maupun berkelompok,
c) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah
menengah umum sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi dan kesenian.
d) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,
sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar,
dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan
kemampuan, serta pengembangan pribadi.
e) Orientasi belajar di sekolah sambungan/ pergurun tinggi.
4. Bidang Karir
Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP Yapemri membantu siswa merencanakan
dan mengembangkan masa depan karir. Bidang ini dapat
dirinci menjadi pokok-pokok sebagi berikut :
a) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yag hendak dikembangkan.
5
a) Sarana : Ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang
bimbingan konseling, ruang OSIS, ruang Lab, perpustakaan , UKS,
Kolam renang, mushola, ruang satpam, ruang piket, lapangan
upacara, ruang tamu, koperasi dan WC.
b) Prasarana : Instalasi air, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan
internet, dan akses jalan.. Pembinaan dan pengarahan para
pendidik beserta elemen sekolah lainnya melalui pendekatan yang
relevan sangatlah dibutuhkan guna menunjang pencapaian tujuan
pendidikan sekolah sebagai salah satu pusat pengembangan sumber
daya manusia.
E. Waktu Penyelenggaraan PPL BK
BAB II
PROGRAM LAYANAN KONSELING DALAM SATU SEMESTER
a. Studi Kelayakan.
a. Bidang kegiatan
b. Jenis kegiatan
c. Sub.jenis kegiatan
d. Bentuk kegiatan
B. Materi Program BK
Program bimbingan dan konseling untuk setiap periode
berisikan materi yang merupakan sinkronisasi dari unsur-unsur :
a. Tugas perkembangan siswa yang mendapatkan layanan\
Materi-materi tersebut yang meliputi juga materi
pendidikan budi pekerti, mengarah kepada pemahaman diri siswa
dan lingkungannya. Serta pengembangan diri dan arah karir siswa.
Adapun tugas-tugas perkembangan siswa sesuai dengan
tahap perkembangannya, adalah sebagai berikut:
Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama
(SMP):
1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan yang Maha esa
2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
3. Mencapai kemandirian emosional
4. Mengembangkan keterampilan intelektual
5. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
6. Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
7. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
8. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
9. Memiliki wawasan persiapan karir
10. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita (Soeharto, 1998:32-34)
b. Bidang-bidang bimbingan
1. Bidang Pengembangan kehidupan pribadi :
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
16
2. Layanan Informasi
3. Layanan Pembelajaran
9. Layanan Konsultasi
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
4) Tindak Lanjut
22
2. Himpunan Data
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
4) Tindak Lanjut
3. Konferensi Kasus
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
4) Tindak Lanjut
4. Kunjungan Rumah
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
4. Tindak Lanjut
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
4) Tindak Lanjut
Program Bulanan
PROGRAM BULANAN
Pekerjaan yang
berkaitan
Pengenalan
Layanan dengan
1 lingkungan
Orientasi kesehatan yang
sekolah
mendukung
cita-cita
2 Layanan
Informasi
Cara Cara Dampak Peminatan
menghilangkan mengatasi menyontek dalam
perbedaan
30
7 Layanan
konseling
Kelompok Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan
cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak cinta ditolak
secara terang- secara terang- secara terang- secara terang- secara terang-
terangan terangan terangan terangan terangan
Khawatir tugas- Khawatir Khawatir tugas- Khawatir Khawatir
tugas pelajaran tugas-tugas tugas pelajaran tugas-tugas tugas-tugas
hasilnya kurang pelajaran hasilnya kurang pelajaran pelajaran
memuaskan hasilnya memuaskan hasilnya hasilnya
Khawatir tidak kurang Khawatir tidak kurang kurang
mampu memuaskan mampu memuaskan memuaskan
menamatkan Khawatir tidak menamatkan Khawatir tidak Khawatir
sekolah dan mampu sekolah dan mampu tidak mampu
harus segera menamatkan harus segera menamatkan menamatkan
bekerja sekolah dan bekerja sekolah dan sekolah dan
harus segera harus segera harus segera
33
8 Layanan
Konsultasi
Ingin Ingin Ingin Ingin Ingin
membantu membantu membantu membantu membantu
kawan akrab kawan akrab kawan akrab kawan akrab kawan akrab
yang baru saja yang baru saja yang baru saja yang baru saja yang baru
diputus oleh diputus oleh diputus oleh diputus oleh saja diputus
pacarnya pacarnya pacarnya pacarnya oleh pacarnya
Memiliki teman Memiliki Memiliki teman Memiliki Memiliki
yang setiap hari teman yang yang setiap hari teman yang teman yang
melemahkan setiap hari melemahkan setiap hari setiap hari
semangat melemahkan semangat melemahkan melemahkan
belajar semangat belajar semangat semangat
Ingin belajar Ingin belajar belajar
membantu Ingin membantu Ingin Ingin
teman yang membantu teman yang membantu membantu
mengatasi teman yang mengatasi teman yang teman yang
kesulitan mengatasi kesulitan mengatasi mengatasi
memperoleh kesulitan memperoleh kesulitan kesulitan
informasi memperoleh informasi memperoleh memperoleh
tentang informasi tentang informasi informasi
pendidikan tentang pendidikan tentang tentang
lanjutan pendidikan lanjutan pendidikan pendidikan
Memiliki teman lanjutan Memiliki teman lanjutan lanjutan
34
9 Layanan Mediasi
Orang tua tidak Orang tua Orang tua tidak Orang tua Orang tua
sejalan pada tidak sejalan sejalan pada tidak sejalan tidak sejalan
rencana pilihan pada rencana rencana pilihan pada rencana pada rencana
pendidikan pilihan pendidikan pilihan pilihan
lanjutan siswa pendidikan lanjutan siswa pendidikan pendidikan
Siswa dipaksa lanjutan siswa Siswa dipaksa lanjutan siswa lanjutan
mengikuti Siswa dipaksa mengikuti Siswa dipaksa siswa
pilihan karir mengikuti pilihan karir mengikuti Siswa
orang tua pilihan karir orang tua pilihan karir dipaksa
Sedih karena orang tua Sedih karena orang tua mengikuti
35
Pembahasan
kasus-kasus Pembahasan
Pembahasan tertentu yang Pembahasan kasus-kasus Pembahasan
kasus-kasus dialami kasus-kasus tertentu yang kasus-kasus
12 Konferensi Kasus
tertentu yang peserta didik tertentu yang dialami tertentu yang
dialami peserta dialami peserta peserta didik dialami
didik didik peserta didik
siswa melalui
data siswa
data siswa data siswa baik dari
data siswa baik data siswa baik data siswa baik
baik dari buku baik dari buku buku
dari buku dari buku dari buku
penghubung, penghubung, penghubung,
penghubung, penghubung, penghubung,
kartu kartu kartu
kartu kartu kartu
konseling/kart konseling/kart konseling/kar
konseling/kartu konseling/kartu konseling/kartu
u peribadi, u peribadi, tu peribadi,
peribadi, peribadi, peribadi,
catatan catatan catatan
catatan anekdot, catatan anekdot, catatan anekdot,
anekdot, anekdot, anekdot,
observasi, observasi, observasi,
observasi, observasi, observasi,
sosiometri dan sosiometri dan sosiometri dan
sosiometri dan sosiometri dan sosiometri
lain-lain lain-lain lain-lain
lain-lain lain-lain dan lain-lain
Mengetahui:
NIP. NIP.
38
Program Mingguan
PROGRAM MINGGUAN
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi - - - -
39
Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran
Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5 perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan
Layanan Bimbingan Cara mengendalikan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok perasaan cinta dan pacaran
Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
Khawatir tidak mampu
7
menamatkan sekolah
dan harus segera
bekerja
8 Layanan Konsultasi Masalah Pribadi Ingin membantu kawan Masalah belajar Masalah karir
akrab yang baru saja
40
Orang tua tidak sejalan Masalah sosial Orang tua tidak Siswa dipaksa
pada rencana pilihan sejalan pada rencana mengikuti pilihan
pendidikan lanjutan pilihan pendidikan karir orang tua
siswa lanjutan siswa Orang tua tidak
Sedih karena memiliki Sedih karena memiliki sejalan pada rencana
masalah dengan salah masalah dengan salah pilihan pendidikan
9 Layanan Mediasi
seorang guru mata seorang guru mata lanjutan siswa
pelajaran pelajaran Sedih karena
memiliki masalah
dengan salah seorang
guru mata pelajaran
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
41
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Mengetahui:
NIP. NIP.
42
PROGRAM MINGGUAN
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi - - - -
- - - Jenis-jenis pekerjaan
2 Layanan Informasi yang memiliki prospek
bagus di masa depan
Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran
Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5 perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan
Layanan Bimbingan Cara mengendalikan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok perasaan cinta dan pacaran
Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
Khawatir tidak mampu
7
menamatkan sekolah
dan harus segera
bekerja
9 Layanan Mediasi Orang tua tidak sejalan Masalah sosial Orang tua tidak sejalan Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan
44
Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,
PROGRAM MINGGUAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
NAMA SEKOLAH : SMP Yapemri Depok MINGGU / BULAN : I / Agustus
1 2 3 4 5 6
2 Layanan Informasi - - - -
Layanan - - - -
3 Penempatan dan
penyaluran
Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5
perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan
46
Layanan Bimbingan Cara mengendalikan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok perasaan cinta dan pacaran
Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
Khawatir tidak mampu
7
menamatkan sekolah
dan harus segera
bekerja
9 Layanan Mediasi Orang tua tidak sejalan Masalah sosial Orang tua tidak sejalan Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan
pendidikan lanjutan pendidikan lanjutan karir orang tua
siswa siswa Orang tua tidak
Sedih karena memiliki Sedih karena memiliki sejalan pada rencana
masalah dengan salah masalah dengan salah pilihan pendidikan
47
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Mengetahui:
Kepala SMP Yapemri Depok, Guru BK,
PROGRAM MINGGUAN
1 2 3 4 5 6
1 Layanan Orientasi - - - -
2 Layanan Informasi - - - -
Layanan Konseling Ragu pada tercapainya cita- Minder dengan teman di Orang tua kurang peduli Masalah Pribadi
5
perorangan cita karena orang tua tidak kelas terhadap kegiatan belajar
sejalan
49
Layanan Bimbingan Cara mengendalikan Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
6
Kelompok perasaan cinta dan pacaran
Layanan Konseling Pernyataan cinta di tolak Masalah sosial Khawatir tugas-tugas Masalah karir
Kelompok secara terang-terangan pelajaran hasilnya
kurang memuaskan
Khawatir tidak mampu
7
menamatkan sekolah
dan harus segera
bekerja
9 Layanan Mediasi Orang tua tidak sejalan Masalah sosial Orang tua tidak sejalan Siswa dipaksa
pada rencana pilihan pada rencana pilihan mengikuti pilihan
pendidikan lanjutan pendidikan lanjutan karir orang tua
siswa siswa Orang tua tidak
Sedih karena memiliki Sedih karena memiliki sejalan pada rencana
masalah dengan salah masalah dengan salah pilihan pendidikan
50
10 Layanan Advokasi Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Aplikasi - - - -
11
Instrumentasi
12 Alih Tangan Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
13 Konferensi Kasus Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
14 Kunjungan Rumah Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
15 Himpunan Data Masalah Pribadi Masalah sosial Masalah belajar Masalah karir
Program Harian BK
Program Harian
Hari : Rabu
Sasara Kegiata
N n Materi n Alat Pelaksa Keterang
Wak Tempat
o Kegiat Kegiatan Pelayan Bantu na an
tu
an an
1 Meningkat
kan prestasi
belajar
Guru peserta Sound
06.30- MP Briefing Ruang Kepala Kegiatan
didik, syste
06.45 Pagi Guru Sekolah Rutin
dan berkaitan m
BK program
pengayaan
dan
remidial
2 Mengecek
Daftar
ketidakhadi
pesert
ran peserta
a
06.50- Peserta didik Absensi Guru Kegiatan
didik Sekolah
08.00 didik dengan Harian BK Rutin
dan
mendatangi
alat
kelas –
tulis
kelas
3 Buku
layana
Kegiatan
n
tugas Kegiatan
08.05- Guru agend Ruang Guru
harian MGBK Minggua
10.00 BK a BK BK
selama n
kinerj,
sepekan
notule
n
ran peserta
dan didik
Walikel
orang melalui Mediasi Telp
as
absensi
tua
harian
5 Mengundan
g peserta
didik
Bimbing
tertentu
an teman
Peserta untuk Data Lingkung
11.30- dan Guru
didik memberi Riway an Insidental
12.00 Konselin BK
tertentu layanan at Sekolah
g
pada teman
individu
sebaya, saat
jam
istirahat
6 12.00-
Istirahat
12.30
7 Buku
Merekap layana
hasil n
kegiatan agend
agenda Sistem a
12.30- Guru Guru Kegiatan
harian, manajem kinerj Sekolah
14.00 BK BK Rutin
mengisi en a,
buku notule
layanan n dan
kasus alat
tulis
BAB IIII
IDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK
Petunjuk pengisian
a. Isilah data dirimu dengan lengkap.
b. Pilihlah 3 nama teman yang paling asyik dalam bercerita, belajar atau
bermain beserta alasanya.
c. Pilihan satu merupakan pilihan yang paling Anda sukai.
Nama pemilih :
Jenis kelamin :
Kelas :
Untuk memilih teman dalam bercerita, belajar atau bermain saya memilih :
3 ALESIA STEFANI P 10 15 5
4 ALTHAN DARMALAN L 6 7 8
5 ALYA SYAHRANI P 10 13 15
10 CARISA CAYADEWI P 15 16 13
18 MUHAMAD IHSAN L 19 20 21
23 SINTYA OKTAVIA P 24 25 27
24 SYAKINAH PUTRI P 25 27 3
25 TITANIA HIDAYAH P 27 3 5
REKAP
LAKI - LAKI 18
PEREMPUAN 11
JUMLAH 29 Orang
56
b. DCM
DAFTAR CEK MASALAH
INSTRUKSI
Di bawah ini ada bermacam-macam pernyataan. Bila pernyataan tersebut
merupakan masalah bagi Anda, lingkarilah nomor masalah tersebut.
Kerjakan DCM ini dengan sejujur-jujurnya; Anda tidak perlu merasa cemas
(khawatir). Jawaban Anda akan dirahasiakan dan akan membantu kami dalam
membantu mengatasi masalah yang Anda hadapi.
Kerjakan DCM ini pada lembar yang telah diberikan.
Tulislah identitas Anda dengan lengak pada tempat yang sudah disediakan.
IDENTITAS SISWA :
Nama :
Kelas :
Umur :
PRIBADI
PRIBADI YA TDK
KEDISIPLINAN
1. sering terlambat masuk kelas
2. lebih senang dikantin daripada dikelas
3. senang duduk dibangku belakang
4. pekerjaan rumah kadang saya kerjakan disekolah
5. menyontek pekerjaan teman bila lupa mengerjakan
6. saya memakai seragam tidak sesuai jadwal
57
PEMAHAMAN DIRI
1. Sering pesimis dalam mengerjakan berbagai hal
2. Tidak yakin dengan pekerjaan yang saya kerjakan
3. Saya mempunyai kemampuan yang bisa saya andalkan
4. Saya belum mengetahui bakat yang saya miliki
5. Saya ragu dengan kemampuan yang saya miliki
6. Saya tidak mengetahui kekuatan dan kelebihan saya
7. Saya tidak pernah yakin dengan jawaban ketika
mengerjakan ulangan sendiri
8. Saya bingung mengetahui bakat yang saya miliki
9. Merasa tidak memiliki bakat
10. Saya kurang bersemangat ketika di kritik orang lain
11. Saya tidak suka di kritik orang lain
12. Saya merasa diri saya tidak sebaik orang lain
13. Saya merasa tidak percaya diri
58
PENGENDALIAN EMOSI
1. Jika saya ada masalah di rumah sering terbawa marah-
marah di kelas
2. Ketika marah saya membanting barang-barang di sekitar
3. Ketika keinginan tidak dituruti orangtua saya tidak mau
keluar kamar
4. Saya tidak tau bagaimana mengendalikan diri apabila
sedang marah
5. Saya mudah tersinggung dengan perkataan orang lain’
6. Saya mudah marah bila tersinggung
7. Sulit memaafkan kesalahan orang lain
8. Saya tidak dapat menahan emosi ketika marah
9. Saya ingin sekali di kagumi
10. Saya merasa putus asa apabila melakukan kesalahan
11. Apabila saya sedang marah saya tidak mau berbicara
dengan siapapun
12. Susah tersenyum apabila sedang marah
13. Saya merasa kurang puas dengan apa yang saya miliki
14. Sering merasa curiga terhadap orang lain
15. Tidak mudah percaya terhadap orang lain
16. Saya merasa marah bila orang yang saya sayang disakiti
59
SOSIAL
NILAI-NILAI KEHIDUPAN
1. Menghindar apabila ada kerja bakti di desa
2. Lebih baik dirumah daripada mengikuti kegiatan di desa
3. Tidak pernah mengikuti kegiatan karang taruna
4. Mudah tersinggung dengan perkataan teman
5. Bersifat tertutup
6. Tidak dapat menerima kritikan dari orang lain
61
7. Mudah marah
8. Merasa malu jika dilihat banyak orang
9. Merasa genggsi menolong orang lain
10. Senang menjadi pusat perhatian
11. Pernah mengambil tanaman tetangga tanpa izin
12. Pernah melanggar kesusilaan seperti pacaran yang
berlebihan
13. Pernah mengambil barang teman
14. Ucapan dan perbuatan sering tidak sesuai
15. Pernah dimarahi orangtua karena pulang telat dan tanpa
izin
16. Ketika berangkat ke sekolah jarang pamit
17. Tidak suka bertegur sapa
18. Tidak pernah membantu orangtua di rumah
19. Merasa selalu bisa tanpa bantuan orang lain
20. Sukar untuk menetap pada satu pilihan
ETIKA PERGAULAN
1. Sukar berteman dengan lawan jenis
2. Bebas keluar malam setiap hari
3. Lebih suka berteman dengan lawan jenis
4. Ingin diberi kebebasan dalam berteman’
5. Suka berteman dengan teman yang memiliki sifat sama
6. Memilih teman dengan melihat kesukaan yang sama
7. Takut berteman dengan lawan jenis
8. Ingin tampil berbeda dengan orang lain agar menarik
perhatian lawan jenis
9. Sering dilarang keluar malam
10. Tidak boleh berteman dengan lawan jenis
11. Orangtua membatasi saya dalam memilih teman
62
INTERAKSI SOSIAL
1. Tidak senang bermain dalam kelompok
2. Sulit berkomunikasi dengan orang lain
3. Sulit akrab dengan orang baru
4. Takut berhadapan dengan banyak orang
5. Merasa malu bila diajak bicara
6. Sering gagal dalam usaha mencari teman
7. Takut berteman dengan kakak kelas
8. Tidak akrab dengan kakak atau adik kelas
9. Tidak akrab dengan adik kelas
10. Jarang diajak bermain bersama teman
11. Merasa tidak disenangi teman-teman diluar sekolah
12. Jarang menyapa guru
13. Kurang bisa akrab dengan guru di sekolah
14. Kurang senang dengan teman pendiam
15. Hanya senang berteman dengan teman sekelas saja
16. Kurang akrab dengan tetangga di sekitar rumah
17. Sering gugup bila menyampaikan pendapat
18. Jarang menyapa duluan bila bertemu teman
19. Merasa tidak disenangi kawan-kawan di luar sekolah
63
PENYESUAIAN DIRI
1. Sulit menyesesuaikan diri dengan lingkungan baru
2. Sering gelisah ketika berada di lingkungan baru
3. Bingung dan banyak diam ketika berada di lingkungan baru
4. Pelajaran yang bersifat menghafal ayat-ayat sukar bagi
saya
5. Kadang minder dengan teman yang lancar mengaji
6. Pelajaran yang bersifat menghitung sulit bagi saya
7. Sulit menerima teman bila tidak banyak kesamaan
8. Kurang percaya diri dalam bergaul
9. Pelajaran disekolaan terlalu membosankan
10. Bahan pelajaran sulit dikuasai
11. Didalam kelas sering melamun
12. Mudah marah bila tersinggung
13. Sulit mendapat teman yang cocok dengan saya di kelas
14. Mudah tersinggung dengan perkkataan orang lain
15. Takut dengan lingkungan baru
16. Bersifat tertutup bila baru berteman dengan teman baru
17. Sulit menyesuaikan diri dengan teman beda kelas
18. Saya tidak suka masuk sekolah
19. Saya ingin pindah ke kelas lain
20. Saya tidak nyaman dengan kebisingan
ALTRUISME
1. Merasa acuh tak acuh dengan orang lain
2. Kurang ada tenggang rasa
3. Sulit memaafkan teman ketika salah
64
PENGENDALIAN EMOSI
MANAJEMEN WAKTU
KEPERCAYAAN DIRI
NILAI2 KEHIDUPAN
PENYESUAIAN DIRI
PEMAHAMAN DIRI
ETIKA PERGAULAN
INTERAKSI SOSIAL
KEDISIPLINAN
ALTRUISME
PRIBADI
NO NAMA SISWA
SOSIAL
1 Hendry Dwi PW 15% 38% 11% 25% 30% 0% 45% 15% 5% 5% 119% 70%
2 Abdul Azzis R 20% 52% 21% 30% 25% 20% 25% 25% 60% 20% 148% 150%
3 Asyifa Dwi S 40% 86% 79% 55% 75% 40% 45% 70% 80% 40% 335% 275%
4 Rahilah Akmal 25% 76% 58% 80% 55% 55% 40% 85% 90% 55% 294% 325%
5 Lembayung Nara A.W 5% 33% 26% 10% 40% 20% 20% 10% 10% 15% 115% 75%
6 Grace Safiral 30% 52% 53% 40% 75% 45% 30% 10% 15% 25% 250% 125%
7 Dinda Alyera R 25% 86% 74% 85% 90% 45% 40% 85% 70% 55% 359% 295%
8 Radit 55% 100% 47% 60% 95% 55% 40% 40% 60% 40% 357% 235%
9 Anisa Rahayu 65% 76% 74% 35% 85% 40% 30% 55% 65% 45% 335% 235%
10 Dikta Diwa Sakti 55% 35% 16% 40% 60% 25% 25% 15% 15% 10% 206% 90%
11 Kayla Putri A 25% 76% 74% 45% 50% 65% 40% 85% 70% 65% 270% 325%
12 Agus 50% 52% 37% 35% 65% 25% 35% 65% 70% 55% 239% 250%
13 Chico Airasya 35% 57% 68% 1% 50% 60% 30% 75% 80% 80% 211% 325%
14 Dwi Arya 75% 38% 58% 45% 75% 25% 95% 30% 0% 0% 291% 150%
15 Wahyu Alamsyah 60% 90% 68% 60% 90% 55% 65% 65% 80% 30% 369% 295%
16 Arkan Agesta 50% 81% 37% 60% 55% 45% 25% 30% 45% 60% 283% 205%
17 Akram Ahnafia 40% 38% 11% 10% 30% 0% 5% 15% 5% 10% 129% 35%
18 Faris Rasendriya H 55% 62% 32% 35% 70% 30% 45% 15% 40% 0% 253% 130%
19 Shafira Ramadhan 25% 24% 26% 25% 55% 20% 5% 30% 50% 10% 155% 115%
20 Ayomi Indirasanti 20% 33% 58% 35% 40% 25% 10% 35% 65% 35% 186% 170%
TOTAL 770% 1187% 926% 811% 1210% 695% 695% 855% 975% 655% 4904% 3875%
Prosentase Kelas 39% 59% 46% 41% 61% 35% 35% 43% 49% 33% 245% 194%
66
b. Himpunan Data
1 Nama Lengkap
2 Nama Panggilan
3 Kelas
4 Jenis Kelamin
5. Jml Bersaudara
6. No. induk
7. Golongan Darah
8. Agama
12. Tinggi
14. Hobi
1 Nama Ayah
3 Agama
4 Alamat rumah
5. Pekerjaan
6. Jml. Penghasilan
7. Nama Ayah
9. Agama
11. Pekerjaan
TEMAN AKRAB
a.
b.
c.
68
d.
KETERANGAN LAIN
………………………….
(siswa yg membuat)
69
BAB IV
LAPORAN TUGAS INDIVIDU
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTAKU
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP YAPEMRI DEPOK
Jl. Agung Ujung No. 3 Depok Timur, ABADIJAYA, Kec. Sukmajaya, Kota Depok Prov. Jawa Barat
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang bullying, bahaya perilaku bullying serta berani
melawan tindakan bullying
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 8,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial,
Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra
M Pelaksanaan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik
langkah-langkah 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
kegiatan pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan
Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan dibicarakan
kegiatan (konsolidasi)
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke
( Transisi) tahap inti
2. Tahap Inti
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
BK/Konselor 2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
NEvaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
Depok, 7 November
2022
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP YAPEMRI Guru BK
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTAKU
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP YAPEMRI DEPOK
Jl. Agung Ujung No. 3 Depok Timur, ABADIJAYA, Kec. Sukmajaya, Kota Depok Prov. Jawa Barat
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
M Pelaksanaan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
jawab peserta didik
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang akan
dibicarakan
2. Tahap Inti
N Evaluasi
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti :
menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
L. Sumber layanan materi 1. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling Bidang Pribadi, Yogyakarta, Paramitra
2. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
M. Langkah Kegiatan
N. Rencana Penilaian
1. Penilaian Proses Guru BK/ Konselor melakukan penilaian segera terhadap proses
pelaaksanna layanan informasinformat klasikalnya, yaitu menilai
kesungguhan/ semangat/ antusias konseli
2. Penilaian Hasil Guru BK/ Konselor melakukan penilaian segera terhadap proses
pelaksanaan layanan informasi klasikalnya, yaitu :
MATERI
Bimbingan dan Konseling, disingkat BK, adalah proses interaksi antara konselor dengan konseli baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya
ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai
upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi
perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, layanan yang diberikan oleh konselor terhadap konseli harus
didasari oleh asas-asas sebagai berikut :
a. Asas kerahasian,
b. Asas kesukarelaan,
c. Asas keterbukaan,
d. Asas kegiatan,
e. Asas kemandirian,
f. Asas kekinian,
g. Asas kedinamisan,
79
h. Asas keterpaduan,
i. Asas kenormatifan,
j. Asas keahlian,
k. Asas alih tangan kasus,
l. Asas tut wuri handayani
Komponen Layanan, Layanan bimbingan dan konseling memiliki beberapa komponen yang terbagi dalam jenis
layanan, kegiatan pendukung, dan format layanan, yaitu:
Jenis Layanan
1. Layanan Orientasi
Layanan Orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan
baru dan objek-objek yang perlu dipelajari untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran
di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2. Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier/jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif,
dan bijak.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan Penempatan dan Penyaluran adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas
minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif, dan bijak.
A. Tujuan perkembangan Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadadi oleh klien mengenai
sikap malu dan tidak percaya diri
L. Sumber materi Prof. Dr. H. Sofyan S. Willis, M.Pd. 2014. Konseling Individual Teori dan
Praktek. Bandung. Alfabeta
N. Langkah kegiatan
1. Penilaian proses Guru BK/Konselor melakukan penilaian terhadap proses konseling dan
bagaimana respon dalam klien memecahkan setiap permasalahan yang
82
dihadapinya
2. Penilaian hasil BK/Konslor melakukan penilaian terhadap proses pelaksanaan layanan informasi
format klasikal, yaitu :
A. INFORMASI KLIEN
Status : Siswa
HAL YANG INGIN DIDISKUSIKAN DENGAN KONSELOR/GURU BK (Centang (V) yang sesuai)
Anak motivasi
INFORMASI TAMBAHAN
Pelaksaana Layanan
Evy Nurhayati
1) Identitas Pribadi
Nama : Ani Octavia
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
86
No Hp/Tlp : -
Status : Pelajar
Alamat : Jl. Nangka Raya Cimanggis
2) Masalah Konseli
merupakan siswa di sekolah tersebut. Dia merasa bahwa dirinya tidak percaya diri untuk dapat diskusi dan
berbicara di depan kelas dan juga kurangnya bersosialisasai dengan teman temannya yang lain
3) Gambaran Masalah
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh konselor dan klien, klien merasa sangat pemalu dan tidak percaya
diri
4) Hubungan Awal
Hubungan awal dalam pelaksanaan konseling yakni konselor mengupayakan klien agar dapat percaya pada
dirinya sendiri dan lebih bersosialisasi dengan teman temannya.
Dokumentasi kegiatan
88
Konseling Individu
C. DESTRINA RAHMASARI
89
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
serta dapat belajar secara efektif dan efisien
J Sumber Materi
https://promkes.kemkes.go.id/content/?p=1642
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara belajar efektif dan efisien
M Pelaksanaan
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2. Tahap Inti 5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
90
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang
terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
Gaya Hidup
A. Pengertian
Gaya hidup atau Lifestyle adalah gambaran tingkah laku, pola dan cara hidup yang ditunjukkan bagaimana aktivitas
seseorang, minat dan ketertarikan serta apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri sehingga membedakan
statusnya dari orang lain dan lingkungan melalui lambang-lambang sosial yang mereka miliki.
Gaya hidup adalah seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), Gaya
hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Sedangkan dari sisi ekonomi, gaya
hidup adalah perilaku seseorang dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya.
Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup menjadi upaya untuk membuat
diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain. Berdasarkan pengalaman sendiri yang
diperbandingkan dengan realitas sosial, individu memilih rangkaian tindakan dan penampilan mana yang menurutnya
sesuai dan mana yang tidak sesuai untuk ditampilkan dengan ruang sosial.
91
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi gaya hidup dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Sumarwan (2011:57), Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang
(activities, interests, and opinions). Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang
mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuakan dengan perubahan hidupnya.
2. Menurut Weber (Damsar, 2002:120), gaya hidup merupakan selera pengikat kelompok dalam (in group) aktor-aktor
kolektif atau kelompok status, berkompetisi ditandai dengan kemampuan untuk memonopoli sumber-sumber budaya.
3. Menurut Plummer (1983:131), gaya hidup adalah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang
mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
4. Menurut Kotler dan Keller (2012:192), Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
B. Jenis-jenis Gaya Hidup
Menurut Mowen dan Minor, terdapat sembilan jenis gaya hidup yaitu sebagai berikut (Sumarwan, 2011:45):
Funcionalists. Menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting. Pendidikan rata-rata, pendapatan rata-rata, kebanyakan
pekerja kasar (buruh). Berusia kurang dari 55 tahun dan telah menikah serta memiliki anak.
Nurturers. Muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus pada membesarkan anak, baru membangun rumahtangga
dan nilai-nilai keluarga. Pendidikan diatas rata-rata.
Aspirers. Berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan membelanjakan sejumlah uang di atas rata-rata untuk
barang-barang berstatus, khususnya tempat tinggal. Memiliki karakteristik Yuppie klasik. Pendidikan tinggi, pekerja
kantor, menikah tanpa anak.
Experientials. Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap barangbarang hiburan, hobi, dan kesenangan
(convenience). Pendidikan rata-rata, tetapi pendapatannya diatas rata-rata karena mereka adalah pekerja kantor.
Succeeders. Rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya dan berpendidikan tinggi. Pendapatan tertinggi dari
kesembilan kelompok. Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan kemajuan diri. Menghabiskan uang di atas
rata-rata untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
Moral majority. Pengeluaran yang besar untuk organisasi pendidikan, masalah politik dan gereja. Berada pada tahap
empty-nest. Pendapatan tertinggi kedua. Pencari nafkah tunggal.
The golden years. Kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pembelian
tempat tinggal kedua. Melakukan pengeluaran yang besar pada produk-produk padat modal dan hiburan.
Sustainers. Kelompok orang dewasa dan tertua. Sudah pensiun. Tingkat pendapatan terbesar dibelanjakan untuk
kebutuhan sehari-hari dan alkohol. Pendidikan rendah, pendapatan terendah kedua.
Subsisters. Tingkat sosial ekonomi rendah. Persentase kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata. Kebanyakan
merupakan keluarga-keluarga dengan pencari nafkah dan orang tua tunggal jumlahnya di atas rata-rata kelompok
minoritas.
Kegiatan (Activity) adalah apa yang dikerjakan konsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa
yang dilakukan untuk mengisi waktu luang. Walaupun kegiatan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut
jarang dapat diukur secara langsung.
Minat (Interest) adalah objek peristiwa, atau topik dalam tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus
maupun terus-menerus kepadanya. Interest dapat berupa kesukaan, kegemaran dan prioritas dalam hidup konsumen
tersebut. Minat merupakan apa yang konsumen anggap menarik untuk meluangkan waktu dan mengeluarkan uang. Minat
merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
92
Opini (Opinion) adalah pandangan dan perasaan konsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal oral ekonomi
dan sosial. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti kepercayaan mengenai
maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang dan penimbangan konsekuensi yang memberi
ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif.
Pengukuran gaya hidup dapat dilakukan dengan psikografik (psychographic). Menurut Sumarwan (2011:58),
psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup yang bisa memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa
dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar.
Analisis psikografik biasanya digunakan untuk melihat segmen pasar dan segmen konsumen dalam hal kehidupan
mereka, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinion)
atau pernyataan untuk menggambarkan aktifitas, minat, dan opini konsumen.
Menurut Amstrong faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah sikap, pengalaman dan
pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi, kelompok referensi, kelas sosial, keluarga dan kebudayaan
(Nugraheni, 2003:15). Adapun penjelasan untuk masing-masing faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah sebagai
berikut:
Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap
suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa
tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman
dapat diperoleh dari semua tindakannya di 1masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat
memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan
perilaku dari setiap individu.
Konsep Diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi
pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image
merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai
inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise
merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
Persepsi. Persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seharusnya tidak terlalu susah karena pada
umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Pengertian UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidup sehat pada
peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79
tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menyiptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
PHBS di Sekolah
Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat
93
lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Indikator PHBS di Sekolah
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar serta dapat belajar secara efektif dan efisien
94
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk
SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
3.https://sdnwarungboto.sch.id/read/5/cara-belajar-efektif-dan-efisien-belajar-
jadi-lebih-menyenangkan
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara belajar efektif dan efisien
M Pelaksanaan
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang
terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang
sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
95
Destrina Rahmasari
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh
banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal).
Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa
sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi
aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik
batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus.
Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-
sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang
gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir
saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang
dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu
mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya.
Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan
hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu.
Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang
dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena
itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya
mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu perbuatan.
Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah
dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan
sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari
luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi
tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki
motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah keadaan alam
sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan
material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang.
Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana
dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
97
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana
belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),
dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar
dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya
mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang
penting.
3. Kerjakan dahulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi,
selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas.
Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas
5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6. Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba
cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar
7. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
D. MUHAMMAD RIYANA
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa percaya diri dengan
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami Pentingnya rasa
percaya diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri dan manfaat
orang yang mempunyai rasa percaya diri
3. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan rasa
percaya diri
4. Peserta didik/konseli dapat memahami membangun rasa
percaya diri
G Sasaran Layanan Kelas 8
H Materi Layanan 1. Pentingnya rasa percaya diri
2. Ciri-ciri dan manfaat orang yang mempunyai rasa percaya diri
3. Proses pembentukan rasa percaya diri
4. Membangun rasa percaya diri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 8, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Membangun Rasa Percaya Diri
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan
1. Tahap Awal kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
/ 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
2. Tahap Inti 3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
100
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru
BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
.………………………………………… ……………………………………..
……………………………………………. .…………………………………..
101
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki
pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada
dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki
konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri
atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang
semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan
secara konstruktif.
102
Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri dan tidak? Ternyata
ada banyak hal yang membedakan mereka antara lain:
1. Berani Tampil Beda
Orang yang PD adalah sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia mengerti
kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang yang berani tampil
beda, tentunya dalam hal positif.
2. Berani Menerima Tantangan
Bukankah ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan kita? Berani
menerima antangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.
3. Asertif
Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD tentu
bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya” dan kapan saat untuk
berkata “tidak”.
4. Mandiri
Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan kekuatan dirinya
dalam emngatasi permasalahan.
5. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi permasalahan
hidup.
3. Manfaat Rasa Percaya Diri
1. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
2. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
3. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. Memandang semua hal secara optimis.
5. Kualitas kepribadian akan meningkat
6. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
7. Hidup akan lebih sistematis.
Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu dalam pribadi
seseorang sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Secara garis besar, terbentuknya rasa percaya
yang kuat terjadi melalui proses sebagai berikut:
a) Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan kelebihan
– kelebihan tertentu.
b) Pemahaman seseorang terhadap kelebihan – kelebihan yang dimiliknya dan melahirkan keyakinan
kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan tersebut.
c) Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan – kelamahan yang dimilikinya agar
tidak menimbulkan rasa rendah diri atau kesulitan menyesuaikan diri.
d) Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan
yang ada pada dirinya.
Rasa Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan
merasa kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Berikut ini ada tujuh
103
(7) pilar untuk membangun rasa percaya diri yang dikutip dari buku Sukses Membangun rasa Percaya
Diri karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
1. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama yaitu, hak untuk
hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan kita sendiri.
2. Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan hobi sendiri, dan
berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta melakukan apapun yang menjadi
minat dan hobi, sejauh itu tidak merugikan orang lain.
3. Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya dengan sungguh – sungguh.
4. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu dilakukan.
5. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan disamping
kelemahan/kekurangan.
6. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu menegakkan
haknya sendiri.
7. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya memAndang wajah dan
mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative lama (bukan seperti pAndangan sekilas
saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong
ke salah satu sisi); duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk
atau meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak mendongak;
artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini seharusnya memang muncul secara
alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan
bahasa nonverbal tertentu sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan bagaimana rasa
percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri. Nah, sudahkah
Anda termasuk orang yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari sekarang. Tak ada
kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.
Lampiran 2. Instrumen Penilian
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAN
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
105
ketergantungan handphone/medsos
M Pelaksanaan
2. Tahap Inti
108
a. Kegiatan peserta
didik
1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan,
gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah
pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok
masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan
tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
b. Kegiatan Guru BK/Konselor 1. Menayangkan media slide power point
yang berhubungan dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk
brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa
kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi
selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan
3. kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan
secara lisan
4. Guru BK memberi penguatan dan
109
N Evaluasi
penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK
dalam menyampaikan materi: mudah
dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang
diikuti : menarik/kurang
5. menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Depok, 7 November 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Yapemri Guru BK
……………………… ………………………
111
Lampiran materi :
DAMPAK HANDPHONE
A. Pengertian
Apa itu handphone?Telepon genggam atau Handphone adalah
sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun
dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).
C. Fungsi Handphone
Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh
kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi).
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar
pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan
kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu
besar terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat
dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Kemajuan teknologi
seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan
hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh
masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik
yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh
remaja. Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah
mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir remaja. Mereka banyak
berinteraksi dengan teknologi seperti televisi,handphone, ataupun internet.
Dan juga secara pengaruh,merekalah yangpaling rentan terkena
pengaruh/dampak negatif dariteknologi tersebut. Sesungguhnya
handphone sangat penting bagi para remaja, karena dengan handphone
tersebut,para remaja bisa lebih mudah dan lancar untuk berkomunikasi,
akan tetapi, akan tetapi ternyata handphonebisa menjadi barang yang
bahaya ketika ternyatahandphone tersebut disalahgunakan oleh anak untuk
hal-hal yang negative
D. Dampak Handphone
Remaja zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai
handphone dan tiada hari tanpa memeganghandphone terasa tidak enak
karena handphone dapat di pergunakan sebagai alat komunikasi, dan
sebagai alat yang dapat menyimpan file-file yang sangat berharga.
Handphone pada umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi banyak
113
1. Dampak Positif
a. Mempermudah komunikasi.
b. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
c. Memperluas jaringan persahabatan.
2. Dampak Negatif
a. Mengganggu Perkembangan Anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand
phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan
mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak
jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan
pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka
generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
b. Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif
penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap
kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam
menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-
anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak
jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara
permanen.
114
d. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan
bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan
saja.
E. Cara pencegahan
Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa menghindari
penyalah gunaan Handphone
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apakah yang dimaksud denganhandphone
2. Sebutkan fungsi handphone
3. Sebutkan dampak positifhandphone
4. Sebutkan dampak negatif handphone
5. Jelaskan cara mencegah ketergantungan pada Handpone
No
2 Setelah menerima
materi layanan BK
tentang Dampak
Handphone, timbul
kesadaran
sayauntuk
penggunaan
Handphone secara
116
bijak
3 Untuk menjaga
perasaan teman
yang tidak memiliki
Handphone, saya
akan menggunakan
Handphone
seperlunya saja.
4 Setelah menerima
materi layanan BK
tentang Dampak
Handphone saya
menyadari bahwa
saya belum bijak
dalam penggunaan
Handpone
5 Materi layanan BK
tentang Dampak
Handphone,
menyadarkan saya
akan pentinya
membatasi diri
dalam
menggunakan
Handphone
117
HASIL
No PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan
terlaksana sesuai dengan
RPL
4. Menggunakan media
layanan BK
5. Berkembangnya PTSDL
4. Peserta didik
mengerjakan tugas yang
diberikan konselor
D Kesesuaiaan Program
2. Materi layanan
sesuaikebutuhan peserta
didik
5. Program dilaksanakan
sesuai waktu yang telah
ditentukan
………………. ……………
Kegiatan Lamanya
No.
Jam (Dalam
Urut Kode(+) Deskripsi Menit)
Belajar
150
Jumlah Waktu :
menit
Mengetahui,
Guru Pamong
Kegiatan Lamanya
No.
Jam (Dalam
Urut Kode(+) Deskripsi Menit)
45
Membrikan program BK berupa :
menit
1. Lay. Dasar pada kelas 8.1
10:30 Bidang : Belajar
3 – C Tema : Pentingnya disiplin belajar
11:45 Membrikan program BK berupa :
45 menit
1. Lay. Dasar pada kelas 8.1
Tema : Pentingnya disiplin belajar
285
Jumlah Waktu :
menit
Mengetahui,
Guru Pamong
Kegiatan Lamanya
No. Urut Jam Kode (Dalam
Deskripsi Menit)
(+)
150
Jumlah Waktu :
menit
Mengetahui,
Guru Pamong
Memberikan program BK
berupa :
1. Lay.penguasaan konten
45 menit
08:30 – pada kelas 8.2
2 C
09:45 Bidang :Pribadi
Tema : Manusia sebagai
makhluk sosial
berupa :
1. Lay. Penguasaan konten
pada kelas 8.2
Bidang : sosial
Tema : Masa remaja
Memberikan program BK
11:45 berupa :
1. Lay.penguasaan konten
pada kelas 7.1 35 menit
Bidang :Pribadi
Tema : Manusia sebagai
makhluk sosail 10 menit
Permainan : ice breaking
Mengetahui,
Guru Pamong
/
128
-Menanyakankabar
-Ice Breaking
-Guru BK mengajak
siswa melihat wilayah
norma kita yang penuh
dengan keberagaman dan
perbedaan
Guru BK membagi kelas
menjadi 4 kelompok
sehingga 1 kelompok
terdiridari 5 orang
-Peserta didik
mendefinisikan materi
tentang perbedaan dan
keberagaman
kelompok menuliskan
positif dan negative dari
adanya perbedaan dan
keberagaman serta
memberikan kesimpulan
-Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
didepan kelas secara
bergantian dankelompok
yang lain memberikan
tanggapan
Mengetahui Depok
131
Tetty Nurrhaida S
(Pamong) (Pemberi Layanan)
MATERI
FORMAT
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
KONSELING INDIVIDUAL
IDENTITAS
a) Tanggal :
b) Waktu Layanan : Kamis
c) Alokasi Waktu : 45 Menit
d) Tempat :
PENDEKATAN ATAU TEHNIK :
MEDIA/ALAT YANG DIGUNAKAN :
LANGKAH KEGIATAN :
e) Penyampaian asas-asaskonseling
d) Mengakhiri Konseling
Mengetahui
( ) (Tetty Nurhaida S)
136
MATERI
Agar siswa terisolir ini dapat diterima dengan baik oleh kelompoknya,
maka mereka perlu belajar perilaku baru agar lebih terbuka dengan perasaannya
dan mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Konseling behavior sangat
bertitik tolak pada perilaku individu. Hal ini senada dengan hakikat manusia
menurut konseling behavior yang salah satunya menyatakan bahwa manusia
mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri
suatu pola tingkah laku yang baru melalui proses belajar. Adanya perilaku baru
yang menggantikan perilaku adaptif dari siswa diatas merupakan tujuan konseling
dari konseling behavior, yaitu yang awalnya siswa terisolir karena kurangnya
ketrampilan berasertif mereka dapat memunculkan perilaku asertif agar tidak lagi
kesulitan mengungkapkan perasaan yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Konseling behavior dipilih menjadi alternatif pengentasan masalah siswa terisolir,
karena siswa tidak mampu menyerap norma dari lingkungan teman sebayanya
yang berakibat siswa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Agar siswa mampu menyesuaikan diri, maka dibutuhkan suatu ketrampilan baru
yang lebih adaptif. Salah satunya adalah dengan teknik asertif, pada siswa terisolir
yang tidak mampu menolak ataupun melawan segala perilaku yang teman
sekelasnya tujukan padanya dapat dibelajarkan perilaku asertif agar ia dapat dapat
secara tegas mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya dengan berani tanpa
menyinggung teman sekelasnya sehingga ia dapat diterima oleh kelompoknya.
138
Layanan
D.Fungsi Layanan Pemahaman
E. Tujuan Umum Peserta Didik dapat menerapkan pola hidup
Bersih dan Sehat
F. Tujuan Khusus 1. Ingin mengetahui apakah siswa
sudah menerapkan pola hidup bersih
dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Ingin mengetahui apakah di
lingkungan sekolah telah di lakukan,
diterapkan, di sediakan fasilitas
pendukung pola hidup bersih dan
sehat untuk warga masyaraakat
sekolah.
G.Sasaran Layanan Seluruh siswa Kelas (Terjadwal)
H.Materi Layanan 1. Penjelasan Materi PHBS
2. Praktik Cuci tangan yang baik dan
benar
3. Pemeriksaan kuku
I. Waktu 2x Pertemuan x 45 menit (Terjadwal)
J. Sumber Materi http://dinkes.kotimkab.go.id/perilaku-
hidup-bersih-dan-sehat-disekolah/
K.Metode/Teknik Ceramah, Praktik, Tanya Jawab
L. Media/Alat Kertas, Pulpen, Alat Cuci Tangan (Hand
Sanitizer), Alat potong kuku
M.Tahap
Pelaksanaan 1. Membuka dengan salam dan doa
Tahap Awal 2. Membina hubungan baik dengan
peserta didik (menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking)
140
MATERI PHBS
Manfaat PHBS
a. Manfaat bagi peserta didik
1) Meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit
2) Meningkatkan semangat belajar
3) Meningkatkan produktivitas belajar
4) Menurunkan angka absensi karena sakit
143
b. Manfaat bagiwargasekolah
1) Meningkatnya semangat belajar peserta didik berdampak positif
terhadap pencapaian target dan tujuan
2) Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh orangtua
3) Meningkatnya citra sekolah yang positif
d. Manfaat bagimasyarakat
1) Mempunyai lingkungan sekolah yang sehat
2) Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
sekolah.
Komponen
Adapun Komponen yang dapat di Terapkan di dalam Lingkungan Sekolah
terkait PHBS yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4. Olahraga yang teratur dan terukur.
5. Memberantas jentik nyamuk.
6. Tidak merokok di sekolah.
7. Menimbang berat badan dan menguku rtinggi badan setiap bulan.
144
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN(RPL)
BIMBINGAN DAN
KONSELING KONSELING
INDIVIDU
Satuan
Kelas : VIII-
Tahun
Pelajara
n : 2022/2023
Satuan Pendidikan : SMP YAPEMRI DEPOK Semester:Ganjil
Topik/Tema
: Permasalahan klien
B Layanan
Waktu
: 1 x 60 menit
Pertemuan
H
Hari/Tanggal : Rabu,02 November 2022
Tempat : Ruang BK
Penyelenggaraan
145
J Sarana Media/
: Meja, kursi, kertas, pulpen
Alat Dan
K Langkah Kegiatan
a. Berpikir:
1. Guru BK/Konselor mengajak siswa berpikir
dengan melakukan sesi bertanya dan menjawab
mengenai permasalahan yang sedang dihadapi
b. Merasa:
1. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada
siswauntukmenjelaskanapayangsedangdihadapida
ndirasakanklien saat ini
c. Bersikap:
1. GuruBK/
2. Kegiatan Konselormenanyakanpadasiswabagaimanasikapsi
Inti(AlokasiWakt : swaterhadapusahamemahamimengenaipermasalah
u:35Menit) anyangadadidalam dirinya
d. bertindak:
3. Guru BK/Konselor menanyakan apa saja tindakan
yangakan di lakukan atau usaha apa yang harus
dilakukan olehsiswasetelah mendapat kegiatan
konseling
4. Guru BK/Konselor memberikan motivasi atau
pengertiankepadasiswayangbelumdapatberusahaat
aubelumbertindakaktif sertapositif
e.bertanggungjawab:
1.GuruBK/
Konselorbertanyadankemudianmemberikesempata
n kepada siswa untuk mengemukakan
tindakanapasajadalamrangkamengentaskanpermas
alahnyang
dihadapiolehklien
d. GuruBK/Konselormenyimpulkankegiatankonseling
3. Penutup : e. GuruBK/Konselormemberimotivasi
(AlokasiWaktu:5 : f. GuruBK/
Menit) Konselormenutupkegiatankonselingde
nganmemberikanformpenilaianpada
akhir
147
proseskonseling
RencanaPenilai
: Menggunakanpenilaian: Laiseg
L an
BK/Konslormelakukanpenilaianterhadapproses
:
pelaksanaan
layanankonselingindividu, yaitu:
2.PenilaianHasil 4. Pemhamanapayangdiperolehkonseli
5. bagaimanaperasaankonseli
6. aparencanadantindakan konseliselanjutnya
SetelahmelakukanLaiseg,konseliyangmengalamiKES-
TindakLanjut T
: membutuhkan bantuan, maka konselor atau guru BK
M segeramemberikanlayanansesuaidenganmasalahkonsel
idandisesuaikan dalam penerapan layanan
bimbingan dan
konselingnya.
Mengetahui,
/RPL
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
KONSELING FORMAT KLASIKAL
I. IDENTITAS
a. Satuan Pendidikan : SMP YAPEMRI DEPOK
b. Tahun Ajaran : 2019-2020, Semester 2
c. Kelas : XII AP
d. Pelaksana : Neti Nurbaiti
e. Pihak Terkait : - ( Tidak Ada )
d. Tempat
III. MATERI
PEMBELAJARAN : 1. Tema : Minat dan Bakat
a. Tema/subtema 3. Subtema : “Perencanaan Masa
Depan”( point2)
149
IV. TUJUAN/ARAH
PENGEMBANGAN : Agar siswa memahami pengertian, dan
a. Pengembangan KES factor-faktor yang menjadi bakat didalam
dirinya, dan menumbuhkan potensi minat
dan bakat dalam dirinya.
: Untuk mencegah siswa dari situasi yang
tidak menguntungkan sebagai dampak dari
b. Penanganan KES-T
ketidaktahuan dalam mengenali potensi dan
bakat dirinya.
: 1. Siswa mampu memahami makna dari
bakat dan potensi
c. Tujuan Layanan 2. Siswa mampu memotivasi diri sejak dini
bahwa setiap individu mempunyai bakat
dan potensi diri untuk mencapai cita-cita.
3. Siswa mampu mengembangkan bakatnya.
4. Siswa berani mencoba dan
mengaplikasikan potensi dari bakat yang
ada dalam dirinya untuk kearah akademik
atau karir.
5. Siswa mampu Menyusun perencanaan
lanjutan berdasarkan minat, bakat dan
potensi apakah kejalur perguruan tinggi
atau karir.
6. Siswa mampu menjalankan rencana masa
depan baik Pendidikan tingkat lanjut atau
karir dengan komitmen dan penuh tanggung
jawab.
VIII. SARANA
a. Media dan Perlengkapan : Infocus, Power point, Laptop, dan lembar
kerja siswa
:https://www.homeschoolingtalenta-
b. Sumber Kepustakaan
jakartatimur.com/pengertian-bakat-arti-jenis-
jenis-dan-contoh-bakat/artikel-
homeschooling/
https://youtu.be/JaujDUuBoFM
https://youtu.be/TmW3hqJsl-I
Copy and WIN :http://ow.ly/KNICZ/ Bloger
universitas Gunadarma,Mei,2015
A. KES
1. Acuan (A) : Siswa memiliki pengetahuan tentang makna dan arahan
minat dan bakat
2. Kompetensi (K) : Siswa menunjukkan perilaku positif sebagai dampak
dimilikinya arahan dan pengetahuan mengenai makna minat dan bakat
3. Usaha (U) : Siswa Menyusun perencanaan arah tujuan dari minat dan
bakat dengan membuat target pemilihan akademik atau karir
4. Rasa (R) : Perasaan tertarik untuk mengembangkan dengan perilaku
positif minat dan bakatnya dengan mengikuti kursus lanjutan yang
sesuai dengan keahlian yang dimiliki
5. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan dan keseriusan dalam
merancang masa depan dan mengaplikasikannya setelah lulus.
B. KES – T, yaitu terhindarnya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu,
dalam mengembangkan minat dan bakat, berupa :
151
X. LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan ke-1:
memiliki bakat
yang berpotensi
Menjelaskan asas
kegiatan, asas
keterbukaan, asas
kenormatifan, dan
asas kerahasiaan.
Menjelaskan
aturan atau tatacara
kegiatan layanan
informasi yang
diberikan.
Berdoa untuk
memasuki kegiatan
inti
Memperkenalkan
narasumber (Guru
BK) yang akan
mengisi materi
layanan
Inti Guru BK Mengamati 25 menit
menampilkan video dan
inspiratif sosok mencermati
motivator penjelasan dari
Narasumber (Guru narasumber
BK) memberikan Menanya :
materi tentang bertanya
kewirausahaan dengan mengenai hal
power point. yang kurang
Guru BK membuka dipahami
kesempatan bagi tentang materi
siswa untuk bertanya. yang
Narasumber dijelaskan
menganggapi Mengumpulka
pertanyaan dan n informasi :
153
kerahasiaan komponen
Guru BK mengakhiri BMB3
kegiatan dengan Bersyukur dan
ucapan syukur dan berdoa
doa Menjawab
Mengucapkan salam salam guru
XI. PENILAIAN
1. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/pelayanan
untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas
pembelajaran/pelayanan yang telah diselenggarakan dengan dinamika
BMB3.
2. Penilaian Hasil (BMB3)
Konsep BMB3:
Berpikir : hal-hal apa yang dipikirkan siswa tentang makna minat dan
bakat diri
Merasa : bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti materi minat dan
bakat diri
Bersikap : bagaimana sikap siswa terkait materi minat dan bakat diri
Bertindak : hal-hal apa yang akan dilakukan siswa terkait dengan materi
minat dan bakat diri
Bertanggung Jawab : hal-hal apa yang menjadi tanggung jawab setelah
mengikuti materi minat dan bakat diri untuk mencapai kesuksesan karir.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswi PPL
155
Uraian 1. (materi)
Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata –
kata.
Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam
penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat,
menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola
numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini
merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram
komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-
posisinya.
Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas
dan alat – alat lainnya.
157
Daftar Pustaka
Copy and WIN :http://ow.ly/KNICZ/ Bloger universitas Gunadarma,Mei,2015
162
https://www.homeschoolingtalenta-jakartatimur.com/pengertian-bakat-arti-
jenis-jenis-dan-contoh-bakat/artikel-homeschooling/
https://youtu.be/JaujDUuBoFM
https://youtu.be/TmW3hqJsl-I
XIII. IDENTITAS
f. Satuan Pendidikan : SMP YAPEMRI DEPOK
g. Tahun Ajaran : 2022-2023, Semester 1
h. Kelas :7-9
i. Pelaksana : Neti Nurbaiti
j. Pihak Terkait : - ( Tidak Ada )
XVI. TUJUAN/ARAH
PENGEMBANGAN : Agar siswa memahami pengertian,
d. Pengembangan KES dan apa saja yang terkait dengan
konseling perorangan
: Untuk mencegah siswa dari situasi
yang tidak menguntungkan sebagai
dampak dari ketidaktahuan dalam
e. Penanganan KES-T
mengatasi permasalahan yang
dialaminya.
: 1. Siswa mampu memahami makna
konseling perorangan
f. Tujuan Layanan 2. Siswa mampu memotivasi diri
sejak dini bahwa setiap masalah
harus dientaskan.
3. Siswa berani mencoba dan
mengaplikasikan solusi yang
menjadi komitmen diri siswa dalam
konseling perorangan.
5. Siswa mampu membedakan
masalah dengan potensi yang ada
dalam dirinya.
XX. SARANA
c. Media dan Perlengkapan : lembar kertas, papan tulis
d. Sumber Kepustakaan :-
D. KES
6. Acuan (A) : Siswa memiliki pemahaman dan pengetahuan
mengenai Konseling Perorangan
7. Kompetensi (K) : Siswa menunjukkan perilaku positif sebagai
dampak dimilikinya arahan dan pengetahuan mengenai
pengentasan masalah yang dialaminya.
8. Usaha (U) : Siswa Menyusun perencanaan untuk mengaplikasikan
dalam komitmen yang telah dibuat untuk pengentaasan masalah
9. Rasa (R) : Perasaan tertarik untuk bisa melakukan pencegahan dari
masalah yang akan kembali terjadi.
10. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan dan keseriusan dalam
pemeliharaan potensi yang dimiilikinya.
E. KES – T, yaitu terhindarnya kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu, dalam konseling perorangan, berupa :
5. Pemahaman dan persepsi siswa yang menganggap bahwa dirinya
tidak memiliki masalah yang harus di entaskan.
6. Tidak dimilikinya pemahaman tentang konseling perorangan.
7. Tidak mengetahui bagaimana cara mengentaskan permasalahannya
8. Tidak mengetahui bagaimana mengaplikasikan komitmen yang
telah dibuat untuk mengentaskan masalahnya.
F. Ridho Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah :
Memohon Ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk suksesnya siswa dalam
kehidupan sehari – hari dan dalam memilih teman yang baik untuk
perkembangan hidupnya.
165
melakukan
pendekatan
dengan Personal
Client Centered.
Penutup Guru BK Klien 10 menit
mereview mendengarkan
permasalahan review dari
yang ada dan guru BK
komitmen yang Klien
akan dilakukan menandatanga
oleh klien atas ni komitment
pendekatan client yang telah
centered. dibuat.
Guru BK Menyampaika
memberikan surat n kesan-kesan
pernyataan kepada mengenai
klien agar dapat kegiatan
ditanda tangani layanan sesuai
untuk dengan
menjalankan komponen
komitmen yang BMB3
telah dibuat. Bersyukur dan
Menjawab salam berdoa
Mengucapkan
salam
XXIII. PENILAIAN
3. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses
pembelajaran/pelayanan untuk memperoleh gambaran tentang
aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran/pelayanan yang telah
diselenggarakan dengan dinamika BMB3.
4. Penilaian Hasil (BMB3)
Konsep BMB3:
Berpikir : hal-hal apa yang dipikirkan siswa tentang Konseling
167
Perorangan
Merasa : bagaimana perasaan siswa setelah melakukan konseling
perorangan
Bersikap : bagaimana sikap siswa terkait komitmen perubahan atas
permasalahannya
Bertindak : hal-hal apa yang akan dilakukan siswa terkait dengan
komitmen yang telah dibuat.
Bertanggung Jawab : hal-hal apa yang menjadi tanggung jawab setelah
melakukan konseling perorangan
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswi PPL
1. Nama Konseli : MR
2. Kelas / Semester : 7.1 / Ganjil
3. Hari / Tanggal : Kamis/ 24 November 2022
4. Pertemuan ke :1
5. Durasi waktu : 45 menit
6. Tempat : Ruang Kelas
7. Pendekatan dan teknik konseling yang digunakan : Pendekatan Client-
Centered
Mengetahui.
Guru Bimbingan dan Konseling Mahasiswi PPL
A. INFORMASI KLIEN
169
Anak motivasi
INFORMASI TAMBAHAN
- Dijauhi Teman
-
Neti Nurbaiti
1) Identitas Pribadi
Nama : Muhammad Rafa
Umur : 14 tahun
171
/FOTO KEGIATAN
///
172
/
173
M Pelaksanaan
datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat
menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling
(2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang
yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan
sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif,
kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada
kemampuan dan penilaian diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan
dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta
percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi kegagalan secara
konstruktif.
c. Asertif
Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang
yang PD tentu bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk
berkata “ya” dan kapan saat untuk berkata “tidak”.
d. Mandiri
Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada
kemampuan dan kekuatan dirinya dalam emngatasi permasalahan.
e. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
178
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam
menghadapi permasalahan hidup.
1. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama
yaitu, hak untuk hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan
kita sendiri.
2. Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan
hobi sendiri, dan berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta
melakukan apapun yang menjadi minat dan hobi, sejauh itu tidak merugikan
orang lain.
3. Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya
dengan sungguh – sungguh.
4. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu
dilakukan.
5. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan
disamping kelemahan/kekurangan.
6. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.
7. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya
memAndang wajah dan mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative
lama (bukan seperti pAndangan sekilas saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan
berat badan ditumpukan pada kedua kaki (tidak condong ke salah satu sisi);
duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak duduk membungkuk
atau meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak tetapi tidak
mendongak; artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini
seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat
dipelajari. Kita dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal tertentu
sebagai salah satu cara membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan
bagaimana rasa percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki
rasa percaya diri. Nah, sudahkah Anda termasuk orang yang percaya diri alias
PD? Kalau belum, mulailah dari sekarang. Tak ada kata terlambat untuk belajar
dan memperbaiki diri.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor
sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
2 klasikal
Peserta dibutuhkan peserta didik
didik terlibat aktif dalam
kegiatan
3 Peserta layanan
didik tertarik dengan media yang
4 digunakan
Peserta didik senang mengikuti kegiatan
5 bimbingan
Kegiatan klasikal yang dilakukan
bimbingan klasikal
memberikan manfaat bagi peserta
6 Alokasi
didik waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.
CATATAN
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kuran
SKOR
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
181
Keterangan:
4 = Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Cukup Setuju
1 = Kurang Setuju
RENCANA
PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN
INFORMASI
SMP YAPEMRI DEPOK
Didik
b. Kegiatan peserta 1. Mendengarkan penjelasan dari guru BK
didik 2. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru
3. Tahap Penutup Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-aspek
yang ditemukan oleh siswa dalam diskusi atau tanya jawab
O Evaluasi
A. Evaluasi Proses 1. Guru BK mengadakan refleksi tentang kegiatan
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan Guru BK
B. Evaluasi Hasil 1. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Topik yang dibahas: sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara guru BK menyampaikan: mudah dipahami/kurang
dipahami/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: menarik/kurang menarik/tidak
5. Menarik
P Tindak Lanjut 5. -
Lampiran:
1. Uraian materi
2. Media
Pergaulan Bebas
PENDAHULUAN
Di zaman era globalisasi ini banyak beberapa kemajuan di bidang apapun,khususnya
di bidang IPTEK. Oleh karena itu dengan adanya kemajuan IPTEK maka yang timbul
adalah dampak positif dan dampak negatif. Terutama dalam penggunaan internet.
Banyak remaja yang menyalahgunakan teknologi tersebut,salah satunya yang
berdampak pada “Pergaulan Bebas”. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
apa itu pergaulan bebas,penyebab pergaulan bebas,cirri-ciri orang yang melakukan
pergaulan bebas,dampak dari pergaulan bebas,solusi untuk orang yang melakukan
pergaulan bebas.
185
Oleh karena itu,semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dan dapat menjadi sebuah pengetahuan baru agar kita tidak termasuk orang yang
termasuk pelaku pergaulan bebas.
LAYANAN INFORMASI
Layanan informasi yaitu : layanan Bimbingan dan Konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik
(klien). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
Layanan informasi, secara umum sama dengan layanan orientasi bermaksud
untuk memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau
untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Layanan
orientasi dan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan
bimbingan dan konseling. Selain itu akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi
bimbingan dan konseling lainnya dalam kaitan antara bahan-bahan orientasi dan
informasi itu dengan permasalahan individu. (Prayitno, 2008: 260).
PERGAULAN BEBAS
A. Pengertian
Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya
rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
186
berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja
akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia
sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang
lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).
Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari
penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama
dan ketidakstabilan emosi remaja.
Pergaulan bebas juga memiliki dampak yang sangat merusak generasi pola
fikir generasi penerus. Diantara nya yaitu generasi penerus akan terkena HIV/aids dan
remaja akan menggunakan narkoba yang mana itu dapat merusak jaringan otak
remaja.
Jadi, perlunya pengawasan orang tua yang ketat yaitu untuk menghindari
terjadonya pergaulan bebas. Sebagai orang tua, kita juga berperan penting untuk masa
depan anaknya. Karena orang tua mana sihh yang tidak senang jika anaknya dapat
sukses sesuai dengan keinginannya. Maka dari itu, marilah sama-sama kita menjaga
generasi penerus
191
BAB V
KEGIATAN KHUSUS
yang telah disepakati. Lama pelaksanaan bias 1,5 jam efektif ditambah
15 menit istirahat. Waktu yang terlalu lama dimungkinkan digunakan
untuk bergurau dan mengobrol.
6. Cara pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantarannya :
a. Membahas dan menyelesaikan soal.
b. Tanya jawab.
c. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
d. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas dan lain
– lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam
sanubari para anggota setelah dewasa adalah “kenagan indah” saat
aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas kesan – kesan kehidupan remaja
pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh suka –
suka. Nama – nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan
menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.
jam kegiatan
BAB VI
KEGIATAN PENDUKUNG
A. Himpunan data
Data adalah gambaran atau keterangan tentang ada atau keadaan
tertentu. Layanan Himpunan Data adalah upaya Konselor untuk
menghimpun, digolong-golongkan dan dikemas dalam betuk tertentu.
Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang
siswa, menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu.
(Winkel, 2005:253 ). Prayitno, dkk (1997) menyatakan, bahwa salah satu
di antara tugas guru pembimbing adalah melaksanakan segenap program
kegiatan pendukung, sedangkan himpunan data merupakan bagian dari
kegiatan pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data menurut
Prayitno ( 2004:18 ) meliputi perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan
laporan. Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data
dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta
didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Jadi himpunan data
merupakan kegiatan pendukung dalam kegiatan bimbingan konseling yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan evaluasi dan laporan. Dalam hal ini
Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan membagikan
angket data siswa dan membuat format DCM. Angket data siswa
disebarkan kepada seluruh siswa kelas 7,8,9 Uraian kegiatan :
Tanggal : 14 – 17 November 2022
Kelas : 7, 8, 9
Materi : Menyebarkan angket data siswa
Tujuan : Mencari data siswa Pelaksana
Kegiatan : Praktikan BK
Teknis Pelaksanaan : Praktikan menyebar angket data siswa
Kemudian menjelaskan langkah-langkah pengisisan angket
200
B. Koenfrensi kasus
206
C. Home Visit
Home visit merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga
dalam kaitannya dengan pemecahan permasalahan siswa. Home visit ini
dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan orang tua
siswa atau anggota keluarga siswa. Aspek-aspek yang dapat menjadi acuan
dari home visit itu sendiri yaitu kondisi keluarga, ekonomi keluarga,
hubungan dengan keluarga, kebiasaan belajar, kondisi kesehatan, dll.
Tujuan dari Home Visit yaitu :
1. Untuk menambah kelengkapan data / informasi tentang
siswa melalui wawancara dengan orang tua, dan hasil
observasi suasana di rumah.
2. Memberi penjelasan tentang keadaan siswa kepada orang
tua, membangun kerja sama sekolah dan rumah.
3. Mengembangkan tingkat kepedulian orang tua terhadap
masalah anak.
D. Alih tangan kasus
Alih tangan kasus adalah suatu tindakan pemindahan penanganan individu
atau peserta didik kepihak lain yang sesuai dengan keahlian dan
kewenangannya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Petugas atau
lembaga diluar sekolah diperlukan karena mereka dapat memberikan
bantuan yang tidak bisa diperoleh, baik oleh sekolah maupun konselor
setempat. Rujukan dilakukan untuk mendapatkan batuan secara khusus
209
tetapi bukan berarti bahwa individu yang di reveral itu memiliki masalah
yang serius karena pandangan semacam itu terlalu sempit dan salah.
Kegiatan alih tangan kasus diselenggarakan oleh konselor tidak lain
bermaksud agar klien memperoleh pelayanan hingga oktimal ( atas
masalah yang dialami ) oleh ahli pelayana profesi yang benar- benar
handal. Melalui alih tanga kasus yang tepat klien akan segera memperoleh
pelayaan yang tepat itu; sebaliknya, apabila alih tangan kasus tidak tepat
maka akan terjadi hal- hal yang tidak mengenakkan.
Tujuan Alih Tangan Kasus
Tujuan umum alih tangan kasus adalah diperolehnya pelayanan
yang optimal, setuntas mugkin, atas masalah yang dialami klien.
Pelayanan terdahulu mengantarkan klien ke ahli yang bear- benar
berkemampuan dan berkewenangan denagn pengentasa masalah
klien itu.
Tujuan Kusus
Dalam kaitaya dengan fungsi- fungsi koseling, alih tangan khasus
didominasi oleh fungsi pengentasan. Tenaga ahli yang menjadi
arah alih tangan kasus diminta untuk memberikan pelayan yang
spesipik lebih menuntaskan pengentasan masalah klien. Terkait
secara langsung dengan pengentasan ini, fungsi pemahaman
sekaligus termasuk di dalamnya, dan fungsi pencegahan
merupakan dampak positif yang di harapkan. Dengan
terentaskannya masalah klien, masalah yang lebih parah dan
masalah- masalah lain dapat di cegah timbulnya.
Demikian pula fungsi pemahaman dan pemeliharaan. Dengan
terentaskannya masalah dengan potensi klien dapat
terkembangkan. Lebih jauh, alih tngan kasus dapat diarahkan untuk
terselenggaranya fungsi advokasi, khususnya masalah- masalah
klien berkeaan dengan terhambatnya atau teraniayanya hak- hak
klien.
210
LAMPIRAN
DAFTAR CEK MASALAH
INSTRUKSI
Di bawah ini ada bermacam-macam pernyataan. Bila pernyataan
tersebut merupakan masalah bagi Anda, lingkarilah nomor
masalah tersebut.
Kerjakan DCM ini dengan sejujur-jujurnya; Anda tidak perlu
merasa cemas (khawatir). Jawaban Anda akan dirahasiakan dan
akan membantu kami dalam membantu mengatasi masalah yang
Anda hadapi.
Kerjakan DCM ini pada lembar yang telah diberikan.
Tulislah identitas Anda dengan lengak pada tempat yang sudah
disediakan.
IDENTITAS SISWA :
Nama :
Kelas :
Umur :
PRIBADI
PRIBADI YA TDK
211
KEDISIPLINAN
PEMAHAMAN DIRI
PENGENDALIAN EMOSI
SOSIAL
NILAI-NILAI KEHIDUPAN
1. Menghindar apabila ada kerja bakti di desa
2. Lebih baik dirumah daripada mengikuti kegiatan di desa
3. Tidak pernah mengikuti kegiatan karang taruna
4. Mudah tersinggung dengan perkataan teman
5. Bersifat tertutup
6. Tidak dapat menerima kritikan dari orang lain
7. Mudah marah
8. Merasa malu jika dilihat banyak orang
9. Merasa genggsi menolong orang lain
10. Senang menjadi pusat perhatian
11. Pernah mengambil tanaman tetangga tanpa izin
12. Pernah melanggar kesusilaan seperti pacaran yang
berlebihan
13. Pernah mengambil barang teman
14. Ucapan dan perbuatan sering tidak sesuai
15. Pernah dimarahi orangtua karena pulang telat dan tanpa
izin
16. Ketika berangkat ke sekolah jarang pamit
17. Tidak suka bertegur sapa
18. Tidak pernah membantu orangtua di rumah
19. Merasa selalu bisa tanpa bantuan orang lain
20. Sukar untuk menetap pada satu pilihan
1. ETIKA PERGAULAN
216
1. INTERAKSI SOSIAL
PENYESUAIAN DIRI
1. Sulit menyesesuaikan diri dengan lingkungan baru
2. Sering gelisah ketika berada di lingkungan baru
3. Bingung dan banyak diam ketika berada di lingkungan baru
4. Pelajaran yang bersifat menghafal ayat-ayat sukar bagi saya
5. Kadang minder dengan teman yang lancar mengaji
6. Pelajaran yang bersifat menghitung sulit bagi saya
7. Sulit menerima teman bila tidak banyak kesamaan
8. Kurang percaya diri dalam bergaul
9. Pelajaran disekolaan terlalu membosankan
10. Bahan pelajaran sulit dikuasai
11. Didalam kelas sering melamun
12. Mudah marah bila tersinggung
13. Sulit mendapat teman yang cocok dengan saya di kelas
14. Mudah tersinggung dengan perkkataan orang lain
218
ALTRUISME
1. Merasa acuh tak acuh dengan orang lain
2. Kurang ada tenggang rasa
3. Sulit memaafkan teman ketika salah
4. Membiarkan orang kesusahan
5. Senang mendengar penderitaan orang lain
6. Ketika ada yang menanyakan alamat terkadang saya pura-
pura tidak tau
7. Ketika ada pengemis saya tidak pernah member uang
8. Saya merasa orang lain tidak butuh bantuan dari saya
9. Saya merasa kurang mampu untuk membantu orang lain
10. Saya takut bila dikritik
11. Saya tidak pernah tau jika ada tetangga yang sakit
12. Jarang menjenguk teman yang lagi sakit
13. Jika terburu-buru saya membiarkan orang yang jatuh di
jalan
14. Saya jarang meminjami alat tulis kepada teman
15. Saya takut dicemooh
16. Membiarkan teman yang sedang sedih
17. Membiarkan teman yang sedang menangis di kelas
18. Membiarkan teman yang sedang bertengkar di kelas
19. Enggan menerima tamu
20. Tidak suka pilihan
219
220
BAB VII
MANAJEMEN KONSELING SEKOLAH
B. PERENCANAAN KEGIATAN
F. Kepengawasan
Yang menjadi masalah bagi siswa SMP Yapemri Depok ini pada umumnya
sama dialami oleh siswa yang lainnya, karena pada masa ini siswa berada
pada masa pubertas, mereka sedang mencari identitas diri dan ingin diakui
keberadaannya sebagai remaja tetapi mereka belum bisa sepenuhnya
meninggalkan masa anak-anaknya, sehingga akhirnya sering muncul
masalah-masalah sebagai berikut :
a. Masalah Pribadi, seperti pemahaman dan penerimaan diri (kekurangan
dan kelebihan), citra diri/konsep diri negatif, pencarian bakat dan minat,
kurang percaya diri dan lain-lain
b. Masalah Sosial/pergaulan, seperti penyesuaian dengan teman
sebaya,guru dan lingkungan,genk/klik, mulai tertarik pada lawan jenis,
pengaruh media/teknologi.
c. Masalah Belajar, seperti motivasi rendah, kesulitan belajar, nilai kurang,
kurang konsentrasi, cara belajar yang kurang efektif, cara mengatur waktu
belajar, belajar kelompok.
d. Masalah Karir, seperti kelanjutan studi, cita-cita dan pemahaman dunia
kerja.
e. Masalah Pengisian Waktu Luang, seperti penyaluran bakat, kegiatan
ektra kurikuler, dan kegiatan di lingkungan masyarakat.
f. Masalah Sosial Ekonomi Orang Tua,seperti kesulitan memenuhi
kebutuhan/fasilitas belajar, ongkos sehari-hari, dan lain-lain.
Kepala
Bimbingan dan
Guru Mata Pelajaran Wali Kelas
Konseling Sekolah
1 2 3 4
BAB VIII
LAPORAN KHUSUS
Konseling penanganan khusus adalah upaya batuan yang diberikan oleh konselor
kepada konseli agar konseli tersebut dapat menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapinya dan mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang berbeda dengan dirinya serta mereka mampu untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki anak yang membutuhkan penanganan khusus tersebut.
Salah satu contoh seperti kenakalan remaja merupakan problem sosial tidak hanya
di negara Indonesia, melainkan juga terjadi di negara-negara lain, khususnya para
remaja yang tinggal di kota-kota besar karena pengaruh era globalisasi.
230
Akan tetapi, perlu diingat bahwa problem kenakalan remaja dapat diminimalisir
dengan memberikan ruang gerak kepada para remaja dalam mengikuti sertakan
atau menyalurkan mereka dalam kegiatan yang bermanfaat.
Berdasarkan observasi kami pada saat PPL dengan menggunakan instrumen DCM
dihasilkan bahwa tidak ada siswa yang mengalami permasalahan dengan
penanganan khusus pada kelas 7,8, dan 9 di SMP Yapemri Depok.
231
BAB IX
PENUTUP
1. Layanan Informasi Antusias dalam Laiseg: 80%pes 20% yang Bagi peserta
Orientasi mengikuti KBM Memaham erta tidak didik yang belum
tata tertib i materi didik memahami memahami maka
sekolah layanan memaha materi layanan dan
Pergaulan yang mi dan karena tindak lanjut
pada masa
diberikan aktif tidak mengikuti
remaja
mengiku masuk layananan
Motivasi
belajar Laijapen: ti sekolah orientasi perlu
Dilaksana kegiatan dan izin ke diberikan.
kan luar kelas
beberapa
minggu
kemudian.
C. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dan disimpulkan
maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1) Bagi Kepala Sekolah
Semoga dapat menambah jumlah SDM yaitu konselor agar
bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik dan
semakin optimal dan juga memberikan jam khusus untuk
masuk kelas untuk bimbingan dan konseling
2) Bagi Konselor
Terus meningkatkan kapasitas sebagai konselor atau guru
BK agar semakin professional
3) Bagi peneliti
Mengacu pada perubahan-perubahan yang terjadi seiring
berjalan nya waktu.Diharapkan mampu untuk meneliti
lebih lanjut
234
235