Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA


(Topik : Perkembangan Remaja)
Semester Genap TA. 2019/2020

KELAS : BK S2D

 NAMA LENGKAP : IKHWAN HAFIDZ


 NPM : 201901500729

Jurusan Bimbingan dan Konseling


Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta
2020

1
BAB I

A. Latar Belakang Psikologi Perkembangan


1. Pengertian Psikologi Perkembangan
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para
ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi
dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya. Psikologi perkembangan lebih
mempersonalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan
yang terjadi di dalam diri pribadi yang khas itu.

2. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan.


“ Pertumbuhan” terjadi setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel maupun
pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan sel merupakan dasar dari pertumbuhan manusia.
Setiap sel dalam tubuh manusia membelah secara mitosis sehingga terjadilah
pertumbuhan.
Kozier, menyebutkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan fisik dan meningkatnya
ukuran tubuh. Pertumbuhan dapat dinilai secara kuantitatif dengan indikasi antara lain,
tinggi tubuh, berat badan, ukuran tulang, dan gigi. Secara umum, pertumbuhan fisik
semua orang sama. Namun, pertumbuhan sangat bervariasi jika dibedakan dengan
perkembangan. Pertumbuhan dialami pada usia 20 tahun pertama.
“perkembangan” dimaksudkan untuk menunjukan perubahan-perubahan dalam bentuk/
bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya kedalam suatu keadaan fungsional bila
pertumbuhan itu berlangsung.

Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Perbedaan Pertumbuhan Perkembangan

Cara Mengukur Bersifat kuantitatif Bersifat kualitatif sehingga


sehingga dapat tidak dapat digambarkan
digambarkan dalam dalam bilangan
bilangan

Keterlihatan Dapat dilihat secara fisik Tidak dapat dilihat secara


fisik, melainkan secara
fisiologis

Keterbatasan Prosesnya terbatas usia Prosesnya tidak terbatas


usia

Keterulangan Bersifat irreversible atau Bersifat reversible atau


tidak dapat terulang dapat terulang

Faktor yang Dipengaruhi pembelahan Dipengaruhi pengalaman


Mempengaruhi sel

2
Proses Berlangsung secara cepat Berlangsung di setiap fase
pada awal usia hingga kehidupan
remaja

Contoh Ukuran dan berat badan Berubah menjadi dewasa


naik. dan matang

3. Konsep Perkembangan pada masa Remaja


- Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan terjadi setiap saat di tubuh manusia, baik pertumbuhan sel
maupun pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan sel merupakan dasar dari
pertumbuhan manusia. Setiap sel dalam tubuh manusia membelah secara
mitosis sehingga terjadilah pertumbuhan.
- Kematangan (maturation)
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir , timbul
dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan
tingkah laku individu..
- Belajar (learning)
merupakan perubahan tingkah laku individu karena mengalami proses dari
pengalaman yang sudah terjadi di dalam kehidupannya.
- Latihan (exercises)
Perubahan pada pertumbuhan dan kematangan lebih bersifat alamiah, sedangkan
Perubahan pada belajar dan latihan lebih bersifat disengaja dan bertujuan.

hubungannya dengan perkembangan (development)


Karena Pertumbuhan,kematangan dan Belajar merupakan proses dalam
mencapai sebuah perkembangan yang terjadi dalam diri manusia.

4. Pengalaman Transisional dan tahap perkembangan pada masa remaja


a. Teori Nature dan Nurture adalah teori yang mengkaji tentang kepribadian dan
biologis yang berkembang secara alami. Nature adalah suatu faktor kepribadian
tentang kekuatan biologis yang mengatur perkembangan manusia. Nature dapat di
artikan sebagai faktor kepribadian yang berkembang secara alami dan dipengaruhi
oleh genetik.
b. Konstribusi nature dan nurture membentuk kesamaan maupun perbedaan
antarmanusia. Penelitian dalam genetika perilaku (behavioral genetic) berupaya
mengungkap konstribusi dari hereditas (faktor keturunan) dan faktor lingkungan
untuk menjelaskan perbedaan individual dalam karakteristik manusia.
Nature mewakili warisan biologis seseorang, sedangkan nurture pada pengalaman
lingkungannya. Hampir tidak ada seorang pun yang membantah bahwa
perkembangan dapat dijelaskan oleh nature saja atau nurture saja. Tetapi beberapa

3
ahli juga menyatakan bahwa pengaruh terpenting pada perkembangan adalah
warisan biologis, dan yang lain (pendukung “nurture) menyatakan bahwa
pengalaman lingkunganlah yang merupakan pengaruh terpenting. Teori Nurture
adalah teori mengatakan adanya perbedaan wanita dan pria adalah hasil konstruksi
sosial budaya sehingga menimbulkan peran dan tugas yang berbeda antara pria dan
wanita. Perbedaan itu membuat wanita selalu tertinggal dan terabaikan perannya
dan kontribusinya dalam kehidupan berkeluarga, pergaulan bermasyarakat,
berbangsa serta bernegara. Konstruksi sosial menempatkan wanita dan pria dalam
perbedaan kelas / tingkatan-tingkatan. Pria diidentikkan dengan kelas borjuis (kelas
menengah keatas) dan wanita sebagai kelas proletar (kelas keduah atau dibawah
borjuis).

BAB II

A. Tugas perkembangan pada masa remaja


1. Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-
fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua
atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
2. Tugas Masa Remaja
Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
Perkembangan skala nilai
Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
Persiapan mandiri secara ekonomi
Pemilihan dan latihan jabatan
3. Fungsi tugas perkembangan dalam pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah
Keluarga merupakan satu kesatuan hidup (sistem nasional), dan keluarga menyediakan
situasi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat
persahabatan, cinta kasih, hubungan antarpribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku
yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan. Tugas utama keluarga bagi pendidikan
anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan
dari anggota keluarga yang lainDi dalam UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat (4) dinyatakan bahwa: pendidikan keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam
keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan
keterampilan. Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin
kerja sama antara keluarga dengan sekolah. Berikut ini beberapa contohnya.
a. Adanya Kunjungan ke Rumah Anak Didik
b. Diundangnya Orang Tua ke Sekolah
c. Case Conference
d. Badan Pembantu Sekolah
e. Mengadakan Surat Menyurat anatara Sekolah dan Keluarga
4
f. Adanya Daftar Nilai atau Raport

B. Perkembangan aspek fisik, kognisi dan bahasa pada masa remaja


1. Pengertian Pertumbuhan Fisik
a. Karakteristik pertumbuhan fisik remaja
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan
pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat
dan harus membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa
tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar
tubuhnya. Pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan
sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik
remaja menjadi canggung dan tidak bebas.
Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau
atau membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai
kematangan mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai
merasa tertarik kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh
berkembangnya hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. Pada
remaja putri, perkembangan hormon menyebabkan mereka mulai mengalami
menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalaminya, menimbulkan
kegelisahan.
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan
yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-
ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang
terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal
maupun eksternal.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja
Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja Pertumbuhan
fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik
pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi
yang mempengaruhi sebagai berikut :
- Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak
lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya
tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai
tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
- Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang
tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh
pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi
untuk pertumbuhan di masa remaja.
- Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak).
Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak
tercapai berat tubuh yang seharusnya.

5
- Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,
kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih
tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk
tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak
perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
- Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan
tingkat ekonomi rendah.
- Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang
berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan
berat atau besar dibanding yang sering sakit.
- Kecerdasan
Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi di
sekolah biasanya lebih gemuk dan berat daripada anak yang kecerdasannya
rendah.
- Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan
fisik. Di antara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan
tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan “mimpi pertama” pada
anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

c. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah-laku remaja


Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku. Perubahan fisik hampir
selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali
menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan
sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep
dasar bahwa individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga
dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku
mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial
yang berlaku. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi
perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja
untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga
dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Dunbar
dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif terhadap perubahan utama
ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi. Karena berkomunikasi
merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan.
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock
(1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
 Ingin menyendiri
 Bosan
 Inkoordinasi
 Antagonis Sosial

6
 Emosi yang meninggi
 Hilangnya Kepercayaan Diri
 Terlalu sederhana

2. Perkembangan Kognitif/ Intelektual Remaja


a. Karakteristik perkembangan kognitif/ intelektual remaja
Menurut Piaget (dalam Santrock,2003:110) secara lebih nyata pemikiran
operasional formal bersifat lebih abstrak, idealis, dan logis. Remaja berfikir lebih
abstrak dibandingkan dengan anak-anak. Remaja juga lebih idealistis dalam
berfikir. Remaja berfikir secara logis yang mulai berfikir seperti ilmuwan,
menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis
menguji cara pemecahan yang terfikirkan. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja
mempunyai kemampuan untuk berfikir lebih abstrak, idealis, dan logis, serta
kompleks, sehingga mampu mengambil keputusan untuk dirinya.
Keating (Kimmel,1990) berpendapat bahwa ada 5 karakteristik pada remaja, yaitu :
1. Mampu berfikir tentang kemungkinan- kemungkinan baik yang telah terjadi
maupun yang akan terjadi.
2. Berfikir hipotesis
3. Berfikir jauh ke depan, membuat rencana ke depan, dan merencanakan
strategis yang tepat.
4. Metakognisi, adalah suatu proses berfikir tentang berfikir, mereka mampu
mengukur kemampuan diri, pengetahuan, tujuan, serta langkah-langkah untuk
mencapainya.
5. Berfikir tanpa batas dan bersifat abstrak.
Dengan kemampuan- kemampuan tersebut maka remaja semakin yakin akan
kemampuannya dalam mengambil keputusannya sendiri dan tidak lagi terlalu
tergantung pada orang lain (Murniati & Beatrix, 2000). Remaja tidak lagi
menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta
mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif/ intelektual remaja
Dalam perkembangan intelektual terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh, yaitu
faktor hereditas/keturunan dan faktor lingkungan.
1. Faktor Hereditas
Teori hereditas pertama kali dipelopori oleh seorang ahli filsafat. Dia
berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu
yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Berdasarkan teorinya, taraf
intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan. Secara potensial anak telah
membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemampuan berfikir setaraf
normal, di atas normal, atau di bawah normal. Namun potensi ini tidak akan
berkembang secara optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan
untuk berkembang.

2. Faktor Lingkungan
Teori lingkungan dipelopori oleh Jhon Locke. Dia berpendapat bahwa manusia
dilahirkan sebenarnya suci atau tabularasa. Perkembangan taraf intelegensi
sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari
lingkungan. Lingkungan memiliki peran besar bagi perubahan yang positif atau
negative pada individu. Hal ini tergantung bagaimana karakteristik lingkungan
itu sendiri. Lingkungan yang baik tentu membawa pengaruh yang baik bagi

7
individu, sebaliknya lingkungan yang kurang baik, rusak, buruk cenderung
memperburuk perkembangan individu.
Menurut pandangan teori pemrosesan informasi, kemampuan berfikir pada
remaja disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan sumber daya kognitif.
Peningkatan ini disebabkan oleh :
- Kecepatan pemrosesan (Case;Keating & Maclean;dalam Carlson,dkk.1999)
- Pengetahuan lintas bidang yang makin luas (Case,dalam Carlson,dkk.1999)
- Meningkatnya kemampuan dalam menggabungkan informasi abstrak dan
menggunakan argumen-argumen logis (Moshman & Frank,Carlson,dkk.1999)
- Makin banyaknya strategis yang dimiliki dalam mendapatkan dan menggunakan
informasi (Carlson,dkk.1999).

3. Pengertian Perkembangan Bahasa


Bahasa adalah produk sosial sekaligus produk budaya karenanya bahasa berfungsi
sebagai wadah aspirasi sosial, kegiatan dan prilaku masyarakat, wadah penyingkapan
budaya, termasuk teknologi yang berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat
pemakai bahasa itu Kurnia Inggridwati (2007: 5). Sesuai dengan fungsinya, bahasa
merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam pergaulannya atau
hubungannya dengan orang lain. bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu
penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi
dengan orang lain.
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Umur anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,
bertambahnya pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa seseorang akan
berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor
fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan
organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada
masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah
mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat
intelektual, anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
2. Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan
berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di
daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Pada dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud
termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain,
kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.
3. Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda, memerlukan
kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap

8
maksud suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau
kecerdasan seseorang anak.
4. Status sosial ekonomi
keluarga Status sosial
ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi
yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya.
Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang
berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal
ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam
keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga
berpengaruh terhadap perkembangan bahasa.
5. Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara
tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
6. Kedwibahasaan (bilingualism)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa yang lebih dari
satu bahasa akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang
yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan
bahasa secara bervariasi.
7. Jumlah anak atau anggota keluarga
suatu keluarga yang memiliki banyak anak atau banyak anggota keluarga,
perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komuikasi yang bervariasi
dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota keluarga lain selain keluarga inti.

C. Perkembangan aspek emosi, sosial, moral pada masa remaja.


1. Pengertian Emosi
a. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau keadaan, Emosi dapat ditunjukkan
ketika merasa senang, marah, ataupun takut terhadap sesuatu. Emosi ada yang
bersifat positif dan ada yang negatif. Emosi mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan mental dan fisik manusia, serta pengaruh terhadap perilaku remaja.
b. faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Emosi remaja
- Perubahan jasmani, denganditunjukkan adanya pertumbuhan yang sangat cepat
dari anggota tubuh
- Perubahan pola interaksi dengan orangtua, pola asuh orangtua terhadap anak
sangat bervariasi, pemberontakan terhadap orang tua menunjukkan bahwa
mereka berada dalam konflik dan ingin melepaskan diri dari pengawasan orang
tua
- Perubahan interaksi dengan teman, remaja sering kali membangun interaksi
sesama teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk melakukan
aktivitas bersama
- Perubahan pandangan luar, mereka sudah sudah mulai memilih cara hidup yang
dapat dipertanggung-jawabkan terhadap diri sendiri, orang-tua atau masyarakat
c. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan emosi remaja, dan
implikasinya bagi pendidikan
- Pengembangan keterampilan emosional.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan emosional
individu adalah:

9
a. Mengidentifikasi dan memberi nama atau label perasaan.
b. Mengungkapkan perasaan.
c. Menilai intensitas perasaan.
d. Mengelola perasaan.
e. Menunda pemuasan.
f. Mengendalikan dorongan hati.
g. Mengurangi stress, dan
h. Memahami perbedaan antara perasaan dan tindakan.
- Pengembangan keterampilan kognitif.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan kognitif individu
adalah sebagai berikut:
a. Belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan mengatasi
masalah atau memperkuat perilaku diri sendiri.
b. Belajar membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial, misalnya mengenali
pengaruh sosial terhadap perilaku dan melihat diri sendiri dalam perspektif
masyarakat yang lebih luas.
c. Belajar menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan, misalnya mengendalikan dorongan hati, menentukan
sasaran, mengidentifikasi tindakan-tindakan alternatif, dan memperhitungkan
akibat-akibat yang mungkin timbul.
d. Belajar memahami sudut pandang orang lain (empati)
e. Belajar memahami sopan santun, yaitu perilaku mana yang dapat diterima dan
mana yang tidak.
f. Belajar bersikap positif terhadap kehidupan.
g. Belajar mengembangkan kesadaraan diri, misalnya mengembangkan harapan-
harapan yang realistis tentang diri sendiri.
- Pengembangan keterampilan perilaku.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ketempilan perilaku individu
adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari keterampilan komunikasi non-verbal, misalnya berkomunikasi
melalui pandangan mata, ekspresi wajah, gerak-gerik, posisi tubuh, dan
sejenisnya.
b. Mempelajari keterampilan komunikasi verbal, misalnya mengajukan
permintaan dengan jelas, mendeskripsikan sesuatu kepada orang lain dengan jelas,
menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negatif, mendengarkan orang
lain, dan ikut serta dalam kelompok-kelompok kegiataan positif yang banyak
menggunakan komunikasi verbal.

2. Perkembangan Interaksi Sosial remaja


a. Karakteristik yang menonjol dalam Perkembangan hubungan sosial remaja
- Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan. Ini
seringkali menyebabkan remaja memiliki solidaritas yang amat tinggi dan kuat
dengan kelompok sebayanya, jauh melebihi dengan kelompok lain; bahkan
dengan orang tuanya sekalipun. Untuk itu, remaja perlu diberikan perhatian
intensif dengan cara melakukan interaksi dan komunikasi secara terbuka dan
hangat kepada mereka.
- Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial. Ini menyebabkan remaja senantiasa
mencari nilai-nilai yang dapat dijadikan pegangan, sehingga kalau tidak
menemukannya cenderung menciptakan nilai-nilai khas kelompok mereka
sendiri. Untuk itu, orang dewasa dan orang tua harus

10
menunjukkan konsistensi dalam memegang dan menerapkan nilai-nilai dalam
kehidupannya.
- Meningkatnya kesadaran akan lawan jenis. Ini menyebabkan remaja pada
umumnya berusaha keras memiliki teman dekat dari lawan jenisnya atau
pacaran. Untuk itu, remaja perlu diajak berkomunikasi secara rileks dan terbuka
untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan lawan jenis.
- Mulai tampak kecenderungannya untuk memilih karir tertentu, meskipun
sebenarnya perkembangan karir remaja masih berada pada tahap pencarian
karir. Untuk itu, remaja perlu diberi wawasan karir disertai dengan keunggulan
dan kelemahan masing-masing jenis karir tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial remaja
- Lingkungan keluarga
Dalam lingkungan keluarga ada beberapa faktor yang sangat dibutuhkan oleh anak
dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman dan
kebebasan untuk menyatakan diriinteraksi antara anggota keluarga yang tidak
harmonis merupakan suatu korelat yang potensial menjadi penghambat
perkembangan sosial remaja.
- Lingkungan sekolah
Guru dan teman sebayanya membentuk lingkungan norma bagi dirinya. Selama
tidak ada pertentangan maka selama itu pula remaja akan tidak akan mengalami
kesulitan . jika pertentangan terjadi maka remaja akan mencari teman yang dapat
menerima dirinya dalam penyesuaian diri.
- Lingkungan Masyarakat
Menurut Walgito, Salah satu masalah yang dihadapi remaja pada proses
sosialisasinya adalahbahwa tidak jarang masyarakat tidak bersikap konsisiten pada
remaja.di satu sisi mereka dikatatakan dewasa namun kenyataannya di sisi lain
remaja tidak diberikan kesempatan untuk melakukan perah penuh sebagai orang
dewasa

3. Pengertian Nilai, Moral, dan Sikap


a. Kaitan antara nilai, moral, dan sikap terhadap tingkah-laku
Dalam kaitannya antara nilai, moral, dan sikap adalah jika ketiganya sudah
menyatu dalam superego dan seseorang yang telah mampu mengembangkan
superegonya dengan baik, sikapnya akan cenderung didasarkan atas nilai-nilai
luhur dan aturan moral tertentu sehingga akan terwujud dalam perilaku yang
bermoral. Ini dapat terjadi karena superego yang sudah berkembang dengan baik
dapat mengontrol dorongan-dorongan naluriah dari id yang bertujuan untuk
memenuhi kesenangan dan kepuasan. Berkembangnya superego dengan baik, juga
akan mendorong berkembang kekuatan ego untuk mengatur dinamika kepribadian
antara id dan superego, sehingga perbuatannya selaras dengan kenyataannya di
dunia sekelilingnya
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Nilai, Moral dan Sikap pada
Remaja
- Lingkungan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai,
moral dan sikap seseorang. Biasanya tingkah-laku seseorang berasal dari bawaan
ajaran orang tuanya.
- Lingkungan Sekolah

11
Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat
sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang baik dan boleh
dilakukan.
- Lingkungan Pergaulan
Dalam pengembangan kepribadian, faktor lingkungan pergaulan juga turut
mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja, biasanya
seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu ada rasa tidak enak
apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang teman juga bisa
dijadikan panutan baginya.
- Lingkungan Masyarakat
Masyarakat sendiri juga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan
moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari
masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri untuk pelanggar-
pelanggarnya.
- Teknologi
Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat terhadap
terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan teknologi
untuk belajar maupun hiburan. Contoh: internet memiliki fasilitas yang menwarkan
berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung.
c. Upaya yang dapat dilakukan dalam pengembangan Nilai, Moral dan Sikap pada
remaja, serta implikasinya dalam dunia pendidikan
- Menciptakan komunikasi.
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan
moral. Tidak hanya memberikan evaluasi, tetapi juga merangsang anak tersebut
supaya lebih aktif dalam beberapa pembicaraan dan pengambilan keputusan.
- Menciptakan iklim lingkungan yang serasi.
Seseorang yang mempelajari nilai hidup tertentu, dan moral dan kemudian berhasil
memiliki sikap dan tingkah laku sebagai pencerminan nilai hidup itu umumnya
adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan secara positif,jujur dan konsekuen
dalam tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup tersebut

D. Pentingnya Kemandirian
1. Kreativitas dan Kemandirian sangat penting dalam proses pembelajaran
Karena jika kemandirian sudah tertanam di setiap diri para peserta didik tentunya akan
berimplikasi pada pendidikan, Dengan kemandirian, peserta didik akan: Belajar dan
berlatih dalam membuat rencana, Memilih alternatif, Membuat keputusan, Bertindak
sesuai dgn keputusannya sendiri serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dilakukannya.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kemandirian remaja
-Gen atau keturunan orang tua.
Faktor keturunan ini masih menjadi persebatan karena ada yang berpendapat bahwa
sesunguuhnya bukan sifat kemandirian orang tuanya itu menurun kepada anaknya,
melainkan sifat orang tuanya muncul berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya

12
-Pola asuh orang tua.
Orang tua yg terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata “jangan” kepada
anaknya tanpa disertai dgn penjelasan yg rasional akan menghambat perkembangan
kemandirian.
-Sistem pendidikan di sekolah.
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokrasi pendidikan dan
cenderung menekankan indoktrinisasi tanpa argumentasi akan menghambat
perkembangan kemandirian remaja.
-Sistem kehidupan dimasyarakat.
Sistem kehidupan masyarakat yg terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur
sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi
potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran
perkembangan kemandirian remaja.
3. Peranan Orang-tua dan Guru terhadap pembentukan Kemandirian remaja
- Peran Orang tua
 Penciptaan keterbukaan komunikasi dalam keluarga.
 Penciptaan kebebasan mengeksplorasi lingkungan.
 Penerimaan remaja secara positif tanpa syarat atau tanpa pamrih.
 Penciptaan komunikasi empati dengan remaja.
 Penciptaan kehangatan interaksi dengan remaja. Peran

- Guru
 Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang
memungkinkan anak merasa diahargai.
 Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan
keputusandan dalam berbagai kegiatan sekolah.
 Memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan,
mendorong rasa ingin tahu mereka.
 Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.
 Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

E. Pengertian Penyesuaian Diri


1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya/ bisa survive dan
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah/ dapat mengadakan relasi yg
memuaskan dengan tuntutan sosial.
2. Penyesuaian diri dikalangan remaja sangat penting diperhatikan Guru
Karena disaat remaja mulai menyesuikan diri akan banyak hal hal yang membuat
proses itu menjadi negatif seperti terjerumus ke hal hal negatif dan guru seharusnya
juga memantau remaja tersebut supaya proses penyesuaian diri nya menjadi

13
positif,Proses Penyesuaian diri adalah bagaimana individu mencapai keseimbangan
diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan.kalau lingkungan saja tidak
terpenuhi maka akan berdampak ke proses itu sendiri
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian diri
remaja
- Kondisi-kondisi fisik (keturunan, konstitusi fisik, susunan saraf kelenjar, sistem
otot, kesehatan, penyakit dan sebagainya).
- Perkembangan dan kematangan khususnya kematangan intelektual, sosial, moral
dan emosional.
- Penentu psikologis, termasuk didalamnya pengalaman, belajar, pengkondisian,
penentuan diri (self – determination), frustasi dan konflik.
- Kondisi lingkungan khususnya keluarga dan sekolah. Penentu
cultural/ budaya, termasuk agama.

14
BAB III
KESIMPULAN

Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kemasakan dalam


berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini adalah sebuah proses
yang memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik dengan psikis
pada remaja dimana fase perkembangan dalam arti penahapan atau pembabakan
rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola- pola
tingkah laku tertentu.Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut
mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu
akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan,
dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu Dalam
tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa pada fase
pada fase perkembangan berikutnya,Mereka disamping telah mempersiapkan dan
mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan
berkeluarga di masa yang akan datang

15
DAFTAR PUSTAKA

WORD-STEP 7 PERKEMBANGAN FASE REMAJA


STEP 7 - PERKEMBANGAN REMAJA
WORD-STEP 8 - FAKTOR NATURE DAN NURTURE
STEP 8 - FAKTOR NATURE DAN NURTURE
WORD-STEP 9 - TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
STEP 9 - TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
WORD-STEP 10 - Perkembangan Fisik-Kognisi-Bahasa REMAJA
STEP 10 - Perkembangan Fisik-Kognisi-Bahasa Remaja
WORD-STEP 11 - Perkembangan Emosi-Sosial-Moral pada Remaja
STEP 11 - Perkembangan Emosi-Sosial-Moral pada Masa Remaja
WORD-STEP 12- Perkembangan Kemandirian dan Penyesuaian Diri
STEP 12 - Perkembangan Kemandirian dan Penyesuaian Diri
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga, 1980.

16

Anda mungkin juga menyukai