Anda di halaman 1dari 25

Nama Dosen: Abdullah S.Kep,. Ns,. M.

Kes
Mata Kuliah: Keperawatan Jiwa

ASKEP SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN

PADA DEWASA

OLEH KELOMPOK 7

MARIA ELVINA BHEBHE MBAI

KETSIA IBAIGADJIR
FATMAWATI

saiun

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES GUNUNG SARI MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2024/202
BAB I

LAPORAN

1.Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

a.Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran yang


dapat diukur secara kuantitatif. Indikator pertumbuhan meliputi tinggi
badan, berat badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi.Pola
pertumbuhan fisiologis sama untuk semua orang. Akan tetapi, laju
pertumbuhan bervariasi pada tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang berbeda.

B.Perkembangan

Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan


ke terampilan. Perkembangan adalah kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki individu untuk beradaptasi dengan linkungan.
Perkembanganmerupakan aspek perilaku dari pertumbuhan.

 Defnisi dewasa

Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan


individu setelah masa remaja pengertian masa dewasa dari sisi boilogis
dapat di artiakan sebagai suatau periode dalam kehidupan individu yang
di tandai dengan pencapaian ,kematangan,tubuh secara bereproduksi
(berketurunan).

2.Perkembangan Orang Dewasa

a. Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa Karakteristik


perkembangan pada orang dewasa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik orang dewasa terus berjalan
sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan, dan latihan serta hobi-
hobiaktivitas fisik. Usia dewasa merupakan usia yang secara fisik
sangatsehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar.
Kekuatan dankesehatan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
ekonomi, kebiasaanhidup, kebiasaan makan, dn pemeliharaan kesehatan.

2. Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus


berkembanglebih meluas atau komprehensif dan mendalam.
Perkembangan initergantung pada pengetahuan dan informasi yang
dikuasai. Semakintinggi dan luas ilmu pengetahuan, dan informasi yang
dimiliki, semakin tinggi kualitas kemampuan berpikir.

3. Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. Melalui


pengalaman moral, orang dewasa mengubah pemikiran-pemikiran moral
menjadi perbuatan moral.

4. Bekerja untuk pengembangan karier merupakan tuntutan dan


karakteristik utama dari masa dewasa.

B.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang


dewasaadalah sebagai bberikut

1.Faktor Genetik

a .Faktor keturunan-masa konsepsi

b .Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

c .Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras,


rambut,warna mata,pertumbuhan fisik, sikap tubuh, dan beberapa
keunikan psikologis seperti temperamen

2. Faktor Eksternal atau Lingkungan


Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari mulai
konsepsisampai akhir hayatnya dan sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkantercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang
baik akanmenghambatnya.

a.Keluarga

Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup, rasa aman,


perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat
dandunia, serta membantu mempelajari peran dan perilaku.

b.Kelompok teman sebaya

Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang
berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya
perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok teman sebaya adalah
sebagaitempat belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi
danmenantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan
penerimaan,dukugan dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagiandari keluarga serta untuk mencapai tujuan kelompok
denganmemenuhi kebutuhan dan harapan.

c.Pengalaman hidup

Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu


berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.

d.Kesehatan

Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap lingkungandan


respon orang lain pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum bayi
lahir) memoengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal(janin).
Ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan
karena kesehatan terganggu akan mengakibatkantumbuh kembang
juga terganggu.
e.Lingkungan

tempat tinggal Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan stats sosial


ekonomi jugamempengaruhi perkembangan seseorang

C.Perbedaan Individual Orang Dewasa

1.Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual orang dewasa


adalah faktor lingkungan, pembawaan, dan pengalaman

.2.Unsur-unsur perbedaan individu yang disebabkan oleh perbedaan


lingkungan dan pembawaan adalah perbedaan dalam minat,
kepribadian,dan kecakapan (kecerdasan).

3.Penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh lingkungan


(pengalaman)ditentukan oleh:

a.Kekuatan daya pendukung The IQ dan daya kendali dari super ego.

B.Cita-cita dan hasrat (Alfred Adler)

c.Kadar rasa harga diri (Kunkel)

d.Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkandirinya


(Stern).

e.Dengan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan (RulloMay).

f.Kemampuan membaca situasi atau kerangka berpikir (Lewin).

g.Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan)


5.Dewasa Muda (20-40 Tahun)

a.Tahap Perkembangan

Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur. Mereka sudah dapat
memikul tanggung jawab diri mereka sendiri dan mengharapkan hal uang
sama dari orang lain. Mereka menghadapi berbagai tugas dalam hidup
dengan sikap realistis dan dewasa, membuat keputusan dan bertanggung
jawab atas keputusan tersebut.

1.Perkembangan Fisik

Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia 20


tahun.Semua sistem pada tubuh (seperti kardio vaskuler, penglihatan,
pendengaran, dan reproduktif) juga berfungsi pada efesiensi
puncak.Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat badan, dan masa
otot dapat berubah akibat diet dan olah raga.

2.Perkembangan Psikososial

Idvidu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman serta


perubahan gaya hidup yang baru saat beranjak dewasa, mereka
harusmembuat pilihan mengenai pendidikan, pekerjaan, perkawinan,
memulairumah tangga, dan untuk membesarkan anak. Tanggung jawab
sosialmeliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan
menjalani beberapa kegiatan di masyarakat. Beberapa perkembangan
psikososial pada dewasa muda, yaitu:

a. Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan untuk


mencapai hubungan seksual yang matur (mengacu pada teori Freud).

b.Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada pemikiran


Havighurst: memilih pasangan, belajar untuk hidup bersama pasangan,
membentuk sebuah keluarga, membesarkan anak, mengatur rumah
tangga, memulai suatu pekerjaan, memikul tanggung jawabsebagai warga
negara, menemukan kelompok sosial yang cocok.
3.Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna


terjadikurang lebih sejak usia 11-15 tahun. Sejak periode tersebut,
operasiformal (contoh: membuat hipotesis) menandakan pemikiran
selama masadewasa, egosentrismenya terus berkurang. Mereka mampu
memahamidan menyeimbangkan argumen yang diciptakan oleh logika
dan emosi.

4.Perkembangan Moral

Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari


pengharapandan aturan-aturan orang lain, dan mendefinisikan moralitas
terkait prinsipmoral. Saat mempersepsikan konflik dengan norma dan
hukummasyarakat, mereka membuat penilaian berdasarkan prinsip
pribadimereka.

5.Perkembangan Spiritual

Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu dewasayang


berusia 27 tahun dapat mengemukakan pertanyaan yang bersifat filosofi
mengenai spiritualitas dan menyadari akan hal spiritual tersebut.Ajaran-
ajaran agama yang diperoleh semasa kecil, sekarang dapat diterima atau
didefinisikan kembali.

B.Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada kelompok


usia ini meliputi kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat, hipertensi,
penyakit menular seksual (PMS), penganiayaan terhadap wanita,
dankeganasan tertentu.

1.Kecelakaan

Cedera tidak sengaja (terutama tabrakan kendaraan


bermotor)merupakan penyebab kematian utama pada kelompok usia 1-44
tahun.Oleh sebab itu pendidikan mengenai tindakan kewaspadaan
keselamatandan pencegahan kecelaksaan merupakan peran utama
perawat dalammeningkatkan kesehatan orang dewasa muda.

2.Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada individudewasa


muda di AS (Murray & Zentner, 2001 dalam Kozier dkk, 2011).Secara
umum, tindakan bunuh diri disebabkan oleh ketidakmampuanindividu
dewasa muda untuk menghadapi berbagai tekanan, tanggung jawab, dan
tuntutan di masa dewasa. Peran perawat dalam mencegahupaya bunuh
diri meliputi mengidentifikasi perilaku yangmengindikasikan masalah
potensial, depresi, bebrbagai keluhan fisik seperti penurunan berat badan,
gangguan tidur, dan gangguan pencernaan, penurunan minat dalam
peran sosial dan pekerjaan, sertaseringnya individu mengurung diri,
menyediakan informasi mengenaitanda awal bunuh diri dalam program
pendidikan. Apabila terindentifikasi berisiko melakukan buh diri maka
harus dirujuk ke profesional kesehatan jiwa atau pusat penenangan kritis.

3.Hipertensi

Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok, obesitas,diet


tinggi-natrium, dan tingkat stres yang tinggi.

4.Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan zat merupakan ancaman utama terhadap


kesehatanindividu dewasa muda. Alkohol, mariyuana, amfetamin, dan
kokainmisalnya, dapat menimbulkan perasaan bahagia pada individu
yangmemiliki masalah penyesuain dan akan berakibat buruk pada
masalahkesehatan di kemudian hari. Sebagai contoh, penyalahgunaan
obatselama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada janin,
penggunaanalkohol dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit
berbahaya.Strategi perawat berkaitan penyalahgunaan obat meliputi
penyuluhtentang komplikasi penggunaan obat itu, upaya pengubahan
sikapindividu terhadap penyalahgunaan obat, dan konseling tentang
berbagaimasalah yang menyebabkan penyalahgunaan obat.

5.Penyakit Menular Seksual (PMS)

PMS seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi yang


umumterjadi pada individu dewasa muda. Fungsi perawat disini
terutamasebagai pendidik.

6.Kekerasan

Tindakan pembunuhan akibat kekerasan merupakan penyebab


keduakematian pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun.

7.Penganiayaan Terhadap Wanita

Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat


sosioekonomi.Kondisi stres yang memicu keluarga untuk melakukan
penganiayaanmeliputi masalah keuangan, perpisahan keluarga, dan
dukunganmasyarakat, serta isolasi fisik dan sosial. Perawat yang
menangani wanitatersebut harus:

a.Memiliki komunikasi terbuka yang mendorong merekamengemukakan


masalah.

b.Membantu mereka meningkatkan harga dirinya.

c.Terus mendukung dan mendidik wanita agar memahami sebab


danakibat perilaku kekerasan dan penganiayaan.

8.Keganasan

Masalah kegansan yang sering muncul pada pria usia 20-34


tahunadalah kanker testis. Pemeriksaan testis harus diadakan sebulan
sekalisebagai identifikasi dini terjadinya kanker skrotum (Barkauskas
ddk.,2020 dalam Kozier, 2011). Sedangkan pada wanita adalah kanker
payudara yang mneingkat setelah usia 30 tahun. Kanker
payudaramerupakan penyebab kematian uatama yang terjadi pada wanita
6. Dewasa menengah Atau Paruh Baya (40-65 Tahun)

a.Tahap Perkembangan

1.Perkembangan Fisik

Pada perkembangan ini, banyak perubahan fisik yang terjadi, antara lain
sebagai berikut:

a. Penampilan

Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit berkurang, muncul


kerutan pada kulit, jaringan lemak diretribusikan kembali sehingga
menyebabkan deposit lemak di area abdomen.

b. Sistem Muskuloskeletal

Masa otot skeletal berkurang sekiat usia 60 tahun. Penipisan


diskusinterverbal menyebabkan penurunan tinggi badan
sekitar 1 inci.Kehilangan kalsium dari jaringan tulang lebih sering
terjadi padawanita pasca menstruasi. Otot tetap bertumbuh sesuai
penggunaan.

c. Sistem Kardiovaskular

Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebih tebal.

d. Presepsi Sensori

Ketajman visual menurun, seringkali terjadi diakhir usia 40


tahun,khususnya untuk penglihatan dekat (presbiopia). Ketajaman
pendengaran untuk suara frekuensi tinggi juga menurun
(presbikusis),khususnya pada pria. Sensasi perasa juga berkurang.

e.Metabolisme

Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan.

f.Sistem Pencernaan
Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat
menyebabkankecenderungan terjadinya konstipasi pada individu.

g.Sistem Perkemihan

Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi


glomelurusmenurun.

h.Seksualitas

Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wanita.

2.Perkembangan Psikososial

Menurut Havighurst, individu paruh baya memiliki tugas perkembangan


psikososial sebagai berikut :

1.Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa dantanggung


jawab sosial.

2.Memebangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup.

3.Memebnatu anak yang beranjak remaja untuk menjadi individudewasa


yang bahagia dan bertanggung jawab.

4.Mengemabngkan berbagai aktivitas untuk mnegsisi waktu luang

5.Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu.

6.Menerima dan menyesuaikan perubahan fisik di masa paruh baya.

7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia.

3.Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya tidak banyak


mengalami perubahan. Proses kognitif meliputi waktu rekreasi, memori,
persepsi, pembelajran, pemecahan masalah, dan kreativitas.

4.Perkembangan Moral
Pada tahap ini, individu perlu memeliki pengalaman yang luas tentang
pilihan moral personal serta tanggung jawab.

5.Perkembangan Spiritual

Pada tahap ini, individu dapat memandang “kebenaran” dari sejumlah


sudut pandnag. Mereka cenderung tidak terlalu fanantik
terhadapkeyakinan agama dan agama seringkali memberikan lebih
banyak kenyamanan pada dari individu di masa ini dibandingkan
sebelumnya.Individu kerap kali bergantung pada keyakinan spiritual untuk
membantumereka mneghadapi penyait, kematian, dan tragedi.

b.Masalah Kesehatan

Risiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih


besar daripada kelompok usia dewasa muda, antara lain:

1.Kecelakaan

Faktor perubahan fisiologis dan kekhawatiran terhadap tanggung


jawab personal dan pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan
pada individu paruh baya, terutama kecelakaan kendaraan bermotor.

2.Kanker

Kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu yang


berusia antara 25 dan 64 tahun di AS. Pria memiliki insiden
penyakitkanker paru dan kandung kemih yang tinggi. Pada wanita,
penyakit payudara menempati posisi tertinggi, diikuti kanker kolon dan
rektum,uterus, dan kanker paru.

3.Penyakit Kardiovaskular

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di


AS.faktor penyebabnya meliputi merokok, obesitas, hipertensi,
diabetesmelitus, gaya hidup kurang gerak riawayar keturunan atau
riwayatkematian mendadak pada ayah saat berusia kurang dari 55 tahun
atau ibusaat berusia kurang dari 65 tahun, serta faktor usia individu.

4.Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko untuk banyak penyakit kronis


sepertidiabetes dan hipertensi. Klien harus mencegah obesitas
denganmengurangi asupan kalori dan berolahraga secara teratur.

5.Alkoholisme

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah


pengangguran, keretakan dalam rumah tangga, kecelakaan, dan berbagai
penyakit.

6.Perubahan Kesehatan Mental

Stresor perkembangan seperti menopause, penuaan, dan masa


pensium yang semakin dekat, serta stresor situasional seperti perceraian,
pengangguran, dan kematian pasangan, dapat memicu
peningkatandepresi di masa paruh baya. Klien dapat memperoleh
manfaat darikelompok pendukung atau terapi individu untuk mengatasi
masalah ini.

7.Dewasa Tua Atau Lansia (Lebih Dari 65 Tahun)

a.Tahap Perkembangan

1.Perkembangan Psikososial

Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa ini adalah integritasego


versus putus asa. Seseorang yang mencapai integritas egomemandang
kehidupan dengan perasaan utuh dan meraih kepuasan darikeberhasilan
yang dicapai di masa lalu. Mereka memandang kematiansebagai akhir
kehidupan yang dapat diterima. Sebaiknya, orang yang putus asa sering
kali merasa pilihannya salah dan berharap dapatmengulang kembali
waktu. Tugas perkembangan lansia menurut Peck tahun 1968, antara lain:
a.Usia 65-75 tahun

1.Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yangmenurun.

2.Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan


yangmenurun.

3.Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, danteman.

4.Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak


yang sudah dewasa.

5.Menyesuaikan diri dengan waktu luang.

6.Menyesuaikan diri dengan respons fisik dan kognitif yang melambat.

b.Usia 75 tahun atau lebih

1.Beradaptasi dengan situasi “hidup sendiri”

2.Menjaga kesehatan fisik dan menta

l3.Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo

4.Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain

5.Menemukan makna hidup

6.Mengurus akan kematiannya kelak

7.Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas

8.Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan

2.Perkembangan Kognitif

Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring


bertambahnyausia. Diyakini bahwa terjadi penurunan jumlah neuron yang
progresif.Selain itu, aliran darah ke otak menurun, dan metabolisme otak
melambat. Penurunan intelktual umumnya mencerminkan proses penyakit
seperti arterosklerosis. Pada lansia, proses penarikan onformasidari
memori jangka panjang dapat menjadi lebih lambat. Lansiacenderung
melupakan kejadian yang baru saja berlalu. Dan merekamemerlukan
waktu yang lebih banyak dalam belajar.

3.Perkembangan Moral

Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional


perkembangan moral, mereka mematuhi setiap aturan agar tidak
menyakiti atau menyusahkan orang lain. Sedangkan pada
tingkatkonvensional, mereka mengikuti kaidah sosial yang berlaku
sebagairespons terhadap harapan orang lain.

4.Perkembangan Spiritua

lCarson (1989) mengemukakan bahwa agama “memberi makna baru


bagi lansia, yang dapat memberikan kenyamanan, penghiburan, dan
penguatan dalam kegiatan keagamaan”. Banyak lansia memilikikeyakinan
agama yang kuat dan terus menghadiri pertemuan atau
ibadahkeagamaan. Keterkaitan lansia dalam hal keagamaan kerap
membantumereka dalam mengatasi berbagai masalah yang berkiatan
dengan maknahidup, kesengsaraan, atau nasib baik.

c.Masalah KesehatanMasalah kesehatan yang mungkin dialami oleh


lansia, diantaranyasebagai berikut:

1.Kecelakaan

Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi


lansia.Healthy People (2010) melaporkan bahwa sebanyak 87% dari
seluruhkasus fraktur yang terjadi pada lansia di atas 65 tahun disebabkan
olehinsiden jatuh. Karena penurunan fungsi penglihatan, refleks
yangsemakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lansia harus selalu
berhati-hati pada saat menaiki anak tangga, mengemudikan mobil, dan
bahkan saat berjalan.

2.Penyakit Ketunadayaan Kronik


Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang serius
sepertiartritis, osteoporosis, penyakit jantung, stroke, perubahan
penglihatan dan pendengaran, pneumonia, fraktur, trauma akibat jatuh,
atau insidenlainnya yang menyebabkan masalah kesehatan kronis.

3.Penggunaan dan Pengguna salahan Obat

Lansia yang menderita satu jenis penyakit kronis lebih kerap memerlukan
obat-obatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian penggunasalahan,
seperti mengonsumsi obat terlalu banyak atau terlalusedikit,
mengonsumsi obat bersama alkohol, mengonsumsi obat resep Bersama
obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang lain tanpasengaja.

4.Alkoholisme

Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh buruk


pada semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif padahati
dan ginjal, merusak lambung dan organ lain yang terkait,
sertamemperlambat respons mental yang kerap mengakibatkan
kecelakaandan kematian.

5.Demensia

Demensia merupakan proses yang membahayakan dan


berlangsunglambat, yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara
progresif.Tipe dimensia yang paling sering ditemui adalah penyakit
Alzheimer.

6.Penganiayaan Lansia

Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada wanita diatas
usia 75 tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan
bergantung pada pelaku dalam perawatan diri. Penganiayaan dapat
berupa penganiayaan fisik, psikologis, atau emosi penganiayaan seksual,
penganiayaan keuangan, dan pelanggaran terhadap HAM. Secara
psikologis, lansia dapat mengalami kekerasan verbal,
ancaman,oenghinaan, atau ejekan. Penganiayaan atau pengabaian lansia
dapatterjadi di rumah pribadi, penampungan lansia, umah sakit, atau
fasilitaslayanan jangka panjang.

8.Fase-Fase Interaksi Dalam Asuhan Keperawatn Sehat Jiwa Klien


Dewasa

a.Pra-Interaksi

Dimulai sebelum kontak pertama dengan pasien. Perawat


mengeksplorasikan perasaan, fantasi, dan ketakutannya, sehingga
kesadarandan kesiapan perawat untuk melakukan hubungan dengan klien
dapatdipertanggung jawabkan. Tugas tambahan pada fase ini adalah
mendapat kaninformasi tentang klien dan menentukan kontak pertama.

b.Perkenalan atau Orientasi

Dalam memulai hubungan, tugas utama adalah membina rasa percaya,


penrimaan, dan pengertian, komunikasi yang terbuka dan
perumusankontrak dengan pasien. Elemen-elemen kontrak perlu
diuraikan dengan jelas pada klien sehingga kerjasama perawat-pasien
dapat optimal. Diharapkan pasien berperan serta secara penuh dalam
kontrak, namun pada kondisitertentu, misalnya pasien dengan gangguan
realita maka kontrak dilakukansepihak dan perawat perlu mengulang
kontrak jika kontrak realitas pasienmeningkat.

c.Fase Kerja

Pada fase kerja, perawat dan pasien mengeksplorasi stessor yang


tepatdan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan, dan perbuatan klien.
Perawat membantu pasienmengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian dan tanggung jawab dirisendiri, serta mengembangkan
mekanisme koping yang konstruktif.Perubahan perilaku yang maladaptif
menjadi merupakan fokus fase ini.
d.Terminasi

Terminasi merupakan fase yang sangat sulit dan penting dalam


hubunganterapeutik. Rasa percaya dan hubungan intim yang terapeutik
sudah terbinadan berada dalam tingkat yangboptimal (Dalami, Ernawati,
dkk, 2009).Kriteria penetapan kesiapan pasien untuk terminasi yaitu:

1.Klien mengalami kelegaan dari masalah yang ada

2.Fungsi klien sudah meningkat

3.Harga diri klien meningkat dan rasa identitas diri yang kuat

4.Klien menggunakan respon koping yang lebih adaptif

5.Klien telah mencapai hasil asuhan yang telah direncanakan

6.Kendala sudah ditemukan dalam hubungan perawat-klien yang tidak


dapat diselesaikan (Stuart & Gail, 2016)
1. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

Ketika mengkaji dewasa awal dan tengah, perawat harus


mempertimbangkan perbandingan tugas perkembangan mereka dan juga
membedakan tahap sertakonsekuensi perkembangan baik psikologi dan
biologis.

a. Perkembangan Psikologis

Dewasa muda telah melengkapi pertumbuhan fisiknya pada usia


20tahun.Pengecualian pada hal ini adalah wanita hamil dan menyusui.
Perubahanfisik, kognitif dan psikososial serta masalah kesehatan pada
wanita hamil dan keluarga usia subur sangat luas. Dewasa awal biasanya
lebih aktif, mengalami penyakit berat tidak sesering kelompok usia yang
lebih tua. Cenderung mengakibatkan gejala fisik dan sering menunda
dalam mencari perawatan kesehatan. Karakteristik dewasa muda mulai
berubah mendekati usia baya. Temuan pengkajian umumnya dalam batas
normal, kecuali klien mempunyai penyakit.Namun demikian klien pada
tahap perkembangan ini dapat mengambil manfaat dari pengkajian gaya
hidup pribadi. Pengkajian gaya hidup dapat membantu perawat danklien
mengidentifikasi kebiasaan yang meningkatkan resiko penyakit
jantung,maligna, paru, ginjal atau penyakit kronik lainnya. Pengkajian
gaya hidup pribadi dewasa awal meliputi pengkajian kepuasan hidup
secara umum, yaitu :

a). Hobi dan Minat

b). Kebiasaan meliputi : diet, tidur, olah raga, perilaku seksual dan
penggunaan

c). kafein, alcohol dan obat terlarang


d). Kondisi rumah meliputi : rumah, kondisi ekonomi, jenis asuransi
kesehatan

e). dan hewan peliharaan

f). Lingkungan pekerjaan meliputi :

jenis pekerjaan, pemajanan terhadap fisik

g). dan mental

b. Perkembangan Kognitif

Kebiasaan berpikir rasional meningkat secara tetap pada masa dewasa


awal dantengah. Pengalaman pendidikan formal dan informal,
pengalaman hidup secaraumum dan kesempatan pekerjaan secara
dramatis meningkatkan konsep individu,pemecahan masalah dan
keterampilan motoric. Mengidentifikasi area pekerjaanyang diinginkan
adalah tugas utama dewasa awal. Ketika seseorang mengetahuipersiapan
pendidikannya, keahlian, bakat dan karakteristik kepribadian. Pilihan
pekerjaan menjadi lebih muda dan biasanya meraka akan lebih luas
dengan pilihannya. Akan tetapi, banyak dewasa awal kekurangan sumber
dan system pendukung untuk memfasilitasi pendidikan lebih lanjut atau
pengembangan keahlianyang diperluhkan untuk berbagai posisi
pekerjaan. Akibatnya, beberapa dewasaawal mempunyai pilihan
pekerjaan yang terbatas.

C .Perkembangan Psikososial

Kesehatan emosional dewasa awal berhubungan dengan kemampuan


individumengarahkan dan memecahkan tugas pribadi dan social. Dewasa
awal kadangterjebak antara keinginan untuk memperpanjang masa
remaja yang tidak adatanggung jawab dan memikul tanggung jawab
dewasa. Namun pola tertentu ataukecenderungan relatif dapat
diperkirakan. Antara usia 23-28 tahun, arang dewasamemperbaiki
perpepsi diri dan kemampuan berhubungan. Dari usia 29-34 tahunorang
dewasa mengarahkan kelebihan energinyaterhadap pencapaian
danpenguasaan dunia sekitarnya. Usia 35-43 tahun adalah waktu ujian
yang besar daritujuan hidup dan hubungan. Perubahan telah dibuat dalam
kehidupan pribadi, sosialdan pekerjaan. Seringkali stress dalam ujian ini
mengakibatkan “krisi usia baya”ketika pasangan dalam pernikahan, gaya
hidup dan pekerjaan dapat berubah.Selama masa dewasa awal,
seseorang biasanya lebih perhatian pada pengejaranpekerjaan dan sosial.
Selam periode ini individu mencoba untuk membuktikan
statussosialekonominya. Mobilitas yang lebih tinggi didapat melalui pilihan
karier. Akantetapi adanya kecenderungan saat ini terhadap pengecilan
perusahaanmenyebabkan posisi yang tinggi lebih sedikit. Kemudian
banyak dewasa awalmenghadapi peningkatkann stress karena
persaingan yang lebih besar di tempatkerja untuk mencapai dan
mempertahankan status kelasmenengah. Konseling karier dan
kepribadian dapat membantu individu mengidentifikasi pilihan karier
danmenentukan tujuan yang realistik. Faktor etnik dan jender mempunyai
dampaksosiologis dan psikologis dalam kehidupan dewasa dan faktor
tersebut dapat merupakan tantangan yang jelas bagi asuhan
keperawatan. Dewasa awal harus membuat keputusan mengenain kerier,
pernikahan dan menjadi orang tua.Meskipun setiap orang membuat
keputusan tersebut berdasarkan faktor individu,perawat harus memahami
prinsip umum yang tercangkup dalam aspek pengembangan psikososial
dewasa awal.

d.Stress Pekerjaan

Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Kebanyakan dewasa awal dapat mengatasi krisis dari hari ke hari. Stres
situasi pekerjaansituasional dapat terjadi ketika atasan baru memasuki
tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau seorang pekerja
diberi tanggung jawab baru atau besar.Kecenderungan terbaru pada
dunia bisnis saat ini dan faktor risiko stres pekerjaanmenurun, yang
memicu peningkatan tanggung jawab pegawai dengan posisinyalebih
sedikit dalam struktur perusahaan. Stres pekerjaan juga terjadi jika
seseorangtidak puas pada pekerjaan atau tanggung jawabnya. Karena
setiap individumenerima pekerjaan yang berbeda, maka tiap stresor
bervariasi pada setiap klien.Pengkajian perawat pada dewasa awal harus
meliputi deskripsi pekerjaan yangbiasa dilakukan dan pekerjaan saat ini
jika berbeda. Pengkajian pekerjaan jugameliputi kondisi dan jam kerja,
durasi bekerja, perubahan pada kebiasaan tidur ataumakan, dan tanda
peningkatan iritabilitas dan kegugupan.

e.Stress Keluarga

Setiap keluarga mempunyai berbagai peranan dan pekerjaan yang


dapatdiprediksi untuk anggota keluarganya. Peran ini memungkinkan
keluarga berfungsidan menjadi bagian efektif dalam masyarakat. Salah
satu peran penting adalahkepala keluarga. Bagi kebanyakan keluarga,
salah satu orang tua adalah pemimpin keluarga atau kedua orang tua
berperan coleader. Dalam keluarga orang tuatunggal, orang tua atau
adakalanya seorang anggota keluarga besar menjadi kepalakeluarga.
Ketika perubahan akibat dari penyakit, krisis keadaan dapat
terjadi.Perawat harus mengkaji faktor lingkungan dan keluarga termasuk
sistempendukung, penguasaan mekanisme yang biasa digunakan oleh
anggota keluarga.

2.Diagnose Keperawatan

1). Ketidak efektifan koping keluarga berhubungan dengan ketidak


adekuatan sumber psikologi untuk beradaptasi terhadap proses
meninggalkan rumah,pilihan karier

2). Gangguan proses keluarga berhubungan dengan pertambahan


anggotakeluarga (misalnya pernikahan)
3). Risiko kesepian berhubungan dengan pelepasan anak (anak telah
menikahdan pergi dari rumah)

3.Intervensi Keperawatan

1. Ketidak efektifan koping keluarga berhubungan dengan ketidak


adekuatan sumber psikologi untuk beradaptasi terhadap proses
meninggalkan rumah, pilihan karier.

.Intervensi :

a. Kaji status koping individu saat ini

- Kaji kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta

- Dengarkan dengan cermat dan amatiwajah, gerak tubuh, kontak


mata,intonasi, dan intensitas suara

b. Bicarakan alternative yang mungin timbul (misalnya membicarakan


denganorang terdekat)

c. Berikan kesempatan untuk belajar dan menggunakan teknik


pelaksanaanstress (misalnya jogging, yoga)

2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan pertambahan anggota


keluarga(misalnya pernikahan).

Intervensi :

a. Bantu keluarga menghadapi kekhawatirannya terhadap masalah


tersebut

b. Dorong keluarga untuk mengungkapkan rasa bersalah, marah,


menyalahkandiri, bermusuhan, dan mengenal lebih lanjut perasaannya
dalam anggotakeluarga

c. Bantu keluarga untuk mengenal peran dan menentukan prioritas


untukmempertahankan integritas keluarga dan menurunkan stress

d. Bina hubungan saling percaya antara anggota keluarga


3. Risiko kesepian berhubungan dengan pelepasan anak (anak telah
menikah danpergi dari rumah)

.Intervensi :

a. Identifikasi factor penyebab dan penunjang

b. Beri dorongan individu untuk membicarakan perasaan kesepian

c. Tingkatkan interksi social

- Kerahkan system pendukung tetangga dan keluarga individu

- Rujuk pada penyuluhan keterampilan social

- Tawarkan umpan balik tentang bagaimana individu menampilkan diri


pada orang lain.

Evaluasi

 Menilai proses setelah melakukan dan memberikan Tindakan


keperawatan
 Evaluasi perubahan dan perilaku serta lingkungan
Daftar Pustaka

Stuart & Sundeen .2000. Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta : EGC

Yosep,Iyus .2011. keperawatan jiwa . Bandung : PT Refika Aditma

Beck, A.T. (1967). Depression : Causes and treatmen.


Philadephia.University of Pennsylvania Press

Anda mungkin juga menyukai