Anda di halaman 1dari 9

TUMBUH KEMBANG MANUSIA

XI. Keperawatan

Bab 1 - Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

• Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses sinkronisasi yang bersifat


interdependen dalam Kesehatan individu. Individu mengalami perubahan secara kuantitatif
dan kualitatif dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan merupakan hal yang kuantitatif atau dapat diukur, aspek peningkatan ukuran
fisik individu sebangai hasil peningkatan jumlah sel. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi
perubahan tinggi dan berat badan, gigi, struktur skelet dan karakteristik seksual. Misalnya,
anak-anak secara umum memiliki berat badan dua kali berat badan lahir pada usia 6 bulan dan
tinggi badan dua kali tinggi badan lahir pada usia 36 bulan.

Perkembangan merupakan aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan yang bersifat


kualitatif. Contoh perubahan kualitatif ini adalah peningkatan kapasitas fungsional penguasaan
beberapa keterampilan yang lebih kecil. Misalnya, perubahan kualitatif yang signifikan dan
dapat diobservasi untuk anak usia prasekolah adalah berpartisipasi dalam percakapan telepon
dengan orang tua mereka.

• Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan


Beberapa prinsip pertumbuhan dan perkembangan benar untuk semua orang. Hal ini dijelaskan
dengan konsep berikut ini.
1. Individu memiliki potensi adaptif untuk perubahan kualitatif dan kuantitatif dengan
menerima stimulus dari lingkungan dan memberi stimulus pada lingkungan tersebut.
2. Individu memperoleh keunikannya dari interaksi hereditas dan lingkungan.
3. Tujuan utama perkembangan adalah pencapaian potensi ( realisasi diri atau aktualisasi
diri).
Prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut.
1. Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaian tertentu.
2. Perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dengan cara sebagai
berikut :
- Cephalacaudal (pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian
tubuh).
- Proximodistal (perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh
ke arah luar (distal).
- Differentiation (perkembangan berlangsung terus dari hal yang mudah ke arah yang
lebih kompleks).
3. Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola
konsisten dan kronologis.
4. Perkembangan merupakan hal yang unik untuk individu dan untuk potensi genetic, serta
setiap individu cenderung mencari potensi maksimum perkembangan.
5. Perkembangan meliputi tantangan bagi individu dalam bentuk tugas yang pasti sesuai usia
dan kemampuan.
6. Tugas perkembangan membutuhkan praktik dan tenaga. Fokus perkembangan ini berbeda
sesuai dengan tahap perkembangan dan tugas yang dicapai.

• Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
1. Kekuatan alami
a. Hereditas
Genetik menetapkan pembawaan jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikat tubuh dan beberapa keunikan psikologis yang lebih mendalam.
b. Temperamen
Temperamen ditandai dengan alam perasaan psikologis ketika anak dilahirkan dan
mencakup tipe perilaku mudah, lambat sampai hangat dan sulit. Hal tersebut
memengaruhi interaksi antara individu dan lingkungan.
2. Kekuatan eksternal
a. Keluarga
Tujuan keluarga adalah melindungi dan memberi makan anggota keluarganya. Fungsi
keluarga meliputi keinginan untuk bertahan hidup, rasa aman, bantuan dalam
perkembangan emosi dan social, bantuan dalam mempertahankan hubungan,
penjelasan mengenai masyarakat dan dunia dan bantuan dalam mempelajari peran dan
perilaku.
b. Kelompok teman sebaya
Kelompok teman sebaya memberi Pelajaran lingkungan yang baru dan berbeda.
Kelompok teman sebaya memberi pola dan struktur yang berbeda dalam hal interaksi
dan komunikasi dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok teman
sebaya adalah membiarkan individu belajar mengenai kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran, perasaan, dan konsep untuk mendapatkan
penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian
dari keluarga dan mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan, tekanan
dan harapan.
c. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran menyebabkan individu berkembang
dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari pada kebutuhan yang perlu
dipelajari. Proses pembelajaran meliputi beberapa tahapan, yaitu mengenali kebutuhan
untuk mengetahui tugas, menguasai keterampilan untuk menjalankan tugas,
membutuhkan kemampuan yang lebih meluas, integritas ke dalam seluruh fungsi dan
menggunakan keterampilan yang telah diakumulasi dan pengalaman untuk
mengimbangkan penampilan perilaku yang efektif.
d. Kesehatan lingkungan
Tingkat kesehatan memengaruhi respons individu terhadap lingkungan dan respons
orang lain terhadap individu tersebut.
e. Kesehatan prenatal
Faktor prekonsepsi (mis., factor genetic dan kromosom, usia maternal, kesehatan) dan
pascakonsepsi (mis., nutrisi, kenaikan berat badan, pemakaian tembakau dan alcohol,
masalah medis penggunaan pelayanan prenatal) memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin.

• Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan


Ciri Pertumbuhan :
yaitu bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Misalnya, dari kecil menjadi besar, dari
BB ringan menjadi BB berat, dan dari pendek menjadi tinggi. Pertumbuhan seorang anak
bukan hanya sekadarmemberikan gambaran perubahan berat badan (BB), tinggi badan (TB)
atau ukuran tubuh lainnya, melainkan memberikan gambaran tentang keseimbangan antara
asupan dan kebutuhan zat gizi anak yang berada dalam proses pertumbuhan. Jika jumlah
asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhan, disebut gizi seimbang atau gizi baik.
Jika jumlah asupan gizi kurang dari kebutuhan, disebut gizi kurang, sedangkan jika jumlah
asupan zat gizi melebihi kebutuhan, disebut gizi lebih. Dalam keadaan gizi baik dan sehat atau
bebas dari penyakit, pertumbuhan anak akan normal. Sebaliknya, jika dalam keadaan gizi tidak
seimbang, pertumbuhan anak akan terganggu, misalnya anak tersebut akan kurus, pendek atau
gemuk.

Ciri Perkembangan :
yaitu bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, pengelihatan, kecerdasan dan tanggung
jawab. Misalnya, anak dari hanya berbaring menjadi mampu berjalan, anak tidak dapat
berbicara menjadi mampu berbicara.

• Aspek perkembangan yang dipantau


Aspek perkembangan yang dipantau, yaitu sebagai berikut :
1. Penentuan status gizi balita berdasarkan antropometri.
2. Penentuan status gizi balita berdasarkan tanda – tanda klinis.
3. Tindak lanjut hasil penentuan status gizi.
• Penilaian pertumbuhan dan perkembangan
1. Penilaian Pertumbuhan, penilaian ini perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh
kembang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistic.
Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal apabila diberikan
lingkungan bio-fisio-psikososial yang adekuat.
Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi
sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut
merupakan proses interaksi yang terus menerus dan rumit antara factor genetic dan factor
lingkungan bio-fisio-psikososial. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama
pertumbuhan fisiknya, digunakan parameter tertentu, yaitu sebagai berikut.
- Ukuran Antropometrik - Lingkar Kepala
- Tinggi Badan - Lingkar Lengan Aatas
- Berat Badan - Lipatan Kulit

2. Penilaian Perkembangan
Tujuan penilaian perkembangan anak, adalah agar tenaga kesehatan :
- Mengetahui kelainan perkembangan anak dan risiko kelainan perkembangan tersebut
- Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau
konseling genetic, dan
- Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke senter yang lebih tinggi.

Tahap penilaian perkembangan anak, yaitu sebagai berikut.


- Anamnesis - Evaluasi penyakit metabolic
- Skrining gangguan perkembangan anak - Integrasi dari hasil penemuan
- Evaluasi lingkungan anak
- Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
- Evaluasi bicara dan Bahasa anak
- Pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis

Bab 2 – Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Sekolah

• Usia Sekolah
Di negara industry, periode ini dimulai saat anak mulai masuk sekolah dasar sekitar usia 6
tahun dan pubertas sekitar usia 12 tahun merupakan tanda akhir masa kanak-kanak
menengah. Selama masa ini, anak mengembangkan kompetensi dalam keterampilan fisik,
kognitif dan psikososial. Misalnya, mereka dapat berlari lebih cepat dan lebih jauh sesuai
perkembangan percakapan dan daya tahannya. Sekolah dan rumah memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan masa sekolah. Masa sekolah membutuhkan penyesuaian
pada orang tua dan anak. Anak harus belajar menghadapi peraturan dan harapan yang dituntut
oleh sekolah dan teman sebaya dan orang tua harus membiarkan anak membuat keputusan,
menerima tanggung jawab dan belajar dari pengalaman kehidupan.

• Tahap Pertumbuhan Masa Sekolah


Laju pertumbuhan selama masa sekolah awal lebih lambat daripada setelah lahir, namun
meningkat secara terus-menerus. Anak tertentu mungkin tidak mengikuti pola secara tepat.
Anak usia sekolah tampak lebih langsing daripada anak prasekolah akibat perubahan
distribusi dan ketebalan lemak (Eddelman dan Mandle, 1994). Laju pertumbuhan berbeda
pada setiap anak dan waktu yang berbeda. Rata-rata tinggi badan meningkat 5 cm per tahun
dan berat badan yang lebih bervariasi, meningkat 2-3,5 kg per tahun. Banyak anak yang
memiliki berat badan dua kali lipat selama tahun pertengahan masa kanak-kanak. Sekolah
memberikan peluang pada anak untuk membandingkan dirinya dengan kelompok besar
anak-anak dengan usia yang sama.

• Tahap Perkembangan Masa Sekolah


Tahap perkembangan pada masa sekolah dapat diketahui berdasarkan keterampilan motoric
halus dan motoric kasar. Berikut table perkembangan masa sekolah.
Usia Keterampilan Motorik Halus Keterampilan Motorik Kasar
• Menggunting, melipat, menempelkan
kertas • Melompat dan meloncat dalam
• Menulis dengan pensil kotak kecil
6-7 tahun
• Menggambar orang 12-16 bagian • Belajar bermain lompat tali,
• Mencontoh mengendarai sepeda, berenang
• Mewarnai gambar
• Menggunakan sendok dan garpu
secara bersamaan
• Dapat menangkap atau
• Belajar memasukkan benang dalam
melempar bola yang jauh dan
jarum
memukul bola kasti
8-10 tahun • Menulis huruf
• Melakukan berbagai gaya
• Menggambar sesuatu dengan symbol
lombat tali dengan nyanyian
• Membuat model pesawat terbang
atau ucapan lain
sederhana
• Belajar bermain kelereng
• Belajar mengupas apel
• Membuat model pesawat yang lebih
• Dapat melakukan lombat jauh
9-12 tahun rumit
• Dapat melakukan lompat tinggi
• Menulis rangkaian haruf-huruf
• Belajar memainkan instrument musik
• Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Sekolah.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan masa sekolah, yaitu sebagai berikut.
1. Gangguan perkembangan
2. Masalah
3. Adanya cacat fisik dan pelecehan terhadap anak
4. Faktor biaya karena anak mulai masuk sekolah
5. Kuatnya tekanan masyarakat terhadap keluarga.
6. Gangguan hubungan suami istri dan komunikasi keluarga.

• Peran Perawat pada Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Sekolah.


Peran perawat pada tahap pertumbuhan dan perkembangan masa sekolah, yaitu sebagai
berikut.
1. Mendeteksi dini kelainan yang mungkin timbul dan melakukan penanganan sementara.
2. Mempersiapkan keluarga untuk anaknya yang akan memisahkan diri (mulai sekolah).
3. Mempersiapkan keluarga dalam proses perpisahan.
4. Menyiapkan anak untuk memasuki sistem sekolah dan lingkungan yang sesuai dengan
standar dan kemampuan keluarga.
5. Menyiapkan keluarga untuk dapat menerima tekanan dari masyarakat.
6. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan harmonis suami istri.

Bab 3 – Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Remaja

• Usia Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan ketika individu mengalami
perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Istilah
adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, sementara pubertas
menunjukkan titik ketika reproduksi dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada remaja.
Penyesuaian dan adaptasi dibutuhkan sebagai bentuk koping terhadap perubahan
simultan ini dan usaha untuk membentuk perasaan identitas yang matur di masa lalu.
Banyak yang menyatakan bahwa adolesens adalah periode yang penuh gejolak dan tekanan
yang diisi dengan kekacauan dalam diri. Akan tetapi, saat ini diketahui bahwa kebanyakan
remaja sukses menghadapi tantangan pada periode ini. Adaptasi yang dibutuhkan
mendorong remaja mengembangkan mekanisme koping dan gaya perilaku yang akan
digunakan atau diadaptasi sepanjang kehidupan. Tantangan ini dapat menyebabkan remaja
suka murung dan sulit.
Pemahaman perawat tentang perkembangan merupakan perspektif yang unik untuk
menolong remaja dan antisipasi orang tua serta koping stress pada adolesens. Aktivitas
perawat, terutama pendidikan kesehatan dapat meningkatkan perkembangan yang sehat.
Aktivitas ini dapat dilakukan pada lingkungan yang beragam dan dapat ditujukan pada
remaja, orang tua atau keduanya. Misalnya, perawat dapat melakukan seminar di SMA.
Perawat memberikan saran praktis untuk menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian
Sebagian besar remaja, seperti mengobati jerawat atau membuat keputusan yang
bertanggung jawab terhadap penggunaan obat dan alcohol. Program pendidikan kesehatan
kelompok untuk orang tua tentang bagaimana menghadapi remaja dapat meningkatkan
pemahaman orang tua terhadap perkembangan remaja. Program ini dapat dilakukan di
sekolah, klinik, praktik pribadi atau pusat komunitas. Untuk mempelajari topik atau
masalah spesifik, perawat harus mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan remaja.
Keterlibatan remaja menghasilkan pembelajaran yang lebih aktif dan menarik.

• Tahap Pertumbuhan Masa Remaja (Pertumbuhan Fisik dan Maturasi Seksual)


Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada remaja. Maturasi seksual terjadi seiring
perkembangan karakteristik seksual primer dan sekunder. Karakteristik primer berupa
perubahan fisik dan hormonal yang penting untuk reproduksi dan karekteristik sekunder
secara eksternal berbeda pada laki-laki dan perempuan. Empat fokus utama perubahan
fisik, adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kecepatan perubahan skelet, otot dan visera.
2. Perubahan spesifik seks, seperti perubahan bahu dan lebar pinggul.
3. Perubahan distribusi otot dan lemak.
4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.
Variasi yang luas terjadi dalam waktu perubahan fisik yang berkaitan dengan pubertas.
Pada anak Perempuan, perubahan fisik cenderung mulai lebih awal daripada anak laki-laki.
Variasi kultur dapat menyebabkan pertumbuhan yang cepat. Misalnya, anak Afrika dan
Amerika lebih awal mencapai proporsi tinggi yang lebih besar saat dewasa. Berikut table
usia rata-rata perubahan fisiologis pada adolesens.
Usia (dalam tahun)
Karakteristik
Anak Perempuan Anak Laki-laki
8-14,5 10,5-16
Permulaan laju pertumbuhan skelet
(puncak : 12) (puncak : 14)
Permulaan perkembangan payudara 8-13
Pembesaran testis dan kantong skrotum 8-13,5
Munculnya rambut pubis berpigmen dan lurus yang secara bertahap
8-14 10-15
menjadi keriting
Perubahan suara awal (serak) 11-14,5
Pembesaran penis dan kelenjar prostat 11-14,5
10-18
Menarke
(rata-rata: 10-12,5)
11-17
Spermatogenesis (ejakulasi sperma)
(rata-rata : 13,5)
14-18 (rata-rata:
Ovulasi dan lengkapnya perkembangan payudara 15,5)

Munculnya rambut halus pada wajah 12-17


Munculnya rambut aksila (dibawah lengan) dan peningkatan kelenjar
yang menghasilkan minyak dan keringat, yang dapat menyebabkan 10-16 12-17
jerawat
Pelebaran dan pendalaman pelvis pada anak perempuan dengan
deposisi lemak subkutan yang memberikan penampilan bulat pada 10-18
tubuh
Peningkatan pelebaran bahu 11-21
Pendalaman suara pada anak laki-laki dengan munculnya rambut kasar
16-21
dan berpigmen pada wajah dan munculnya rambut dada

• Tahap Perkembangan Masa Remaja


Tugas perkembangan pada masa remaja (Carter dan McBoldier, 1988; Duval dan Miller,
1985), yaitu sebagai berikut.
1. Menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab sebagai remaja yang
matang dan menjadi percaya diri (meningkat otonominya).
2. Memusatkan kembali pada hubungan perkawinan, dengan tetap mampu membagi
waktu antara tugas luar dan tugas di dalam keluarga.
3. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
Cara mencapai tugas perkembangan pada masa remaja, adalah sebagai berikut.
1. Memberikan kebebasan pada remaja dengan memperhatikan norma dan perannya.
2. Memfokuskan kembali hubungan kekeluargaan dari pasangan (Wilson,1988).
3. Menciptakan hubungan terbuka antar-anggota keluarga.
4. Mempertahankan standar moral dan etika keluarga (Duval dan Miller, 1985).
Penyimpangan/masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada masa remaja, yaitu sebagai
berikut.
1. Mulai merasakan mudah terserang penyakit.
2. Pada remaja terjadi kecelakaan seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga.
3. Penyalahgunaan obat dan alcohol.
4. Penyimpangan perilaku seksual.

• Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Remaja


Gangguan pertumbuhan dan perkembangan masa remaja, yaitu sebagai berikut.
1. Karena tidak mendapatkan fasilitas yang sesuai, anak menjadi anarkis.
2. Melecehkan orang lain karena dirinya tidak pernah dihargai di dalam keluarga.
3. Menarik diri/anarkis bersama kelompoknya
4. Tidak mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri.
• Peran Perawat pada Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Masa Remaja.
Peran perawat pada tahap pertumbuhan dan perkembangan masa remaja, yaitu sebagai
berikut.
1. Memfasilitasi remaja dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti olahraga,
ekstrakulikuler.
2. Konseling dengan keluarga dan anak yang dapat menjadi dasar tanggung jawab
terhadap diri dan orang lain serta lingkungan.
3. Konseling dengan orang tua tentang meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan
anak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai