Anda di halaman 1dari 15

1.

Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Whaley dan Wong (2000) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu
peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan perkembngan menitikberatkan
pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah
ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran.
Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahan pada jumlah dan
ukuran sel tubuh yang ditunjukan dengan adanya peningkatan ukuran dan
berat seluruh bagian tubuh. Perkembangan berhubungan dengan perubahan
secara kualitas, diantaranya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk
berfungsi yang dicapai melalui proses pertumbuhan, pematangan, dan
pembelajaran, proses pematangan berhubungan dengan peningkatan
kematangan dan adaptasi. Proses tersebut terjadi secara terus menerus dan
saling berhubungan serta ada keterkaitan antara satu komponen dan
komponen lainnya. Jadi, jika tubuh anak semakin besar dan tinggi,
kepribadiannya secara simultan juga semakin matang.
2. Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa prinsip
dalam prosesnya. Prinsip tersebut dapat menentukan cirri atau pola dari
pertumbuhan dan perkembang setiap anak. Prinsip-prinsip tersebut antara lain
sebagai berikut:
A. Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantuk pada spek
kematangan susunan seraf pada manusia, dimana semakin sempurna
atau kompleks kematangan saraf maka semakin sempurna pula proses
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi mulai dari proses
konsepsi sampai dengan dewasa.
B. Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu adalah sma,
yaitu mencapai proses kematangan, meskipun dalam proses
pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan yang sama antara
individu yang satu dengan yang lain.
C. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang
dapat terjadi mulai dari kepala hingga ke seluruh bagian tubuh atau
juga mulai dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai
kemampuan yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnaan dari
tahap pertumbuhan dan perkembangan (Narendra, 2002)
3. Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan
Setiap individu berbeda dalam proses pertumbuhan dan perkembnagannya
karena pertumbuhandan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik secara herediter maupun lingkungan (Wong,2000) faktor tersebut adalah
faktor herediter, lingkungan, dan internal.
A. Faktor herediter
Faktor yang dapat diturunkan (herediter) adalah jenis kelamin. Ras,
dan kebngsaan. Jenis kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan
(fase konsepsi) dan setelah lahir, anak laki-laki cenderung lebih tinggi
dan berat adri pada anak perempuan dan hal ini berthan sampai usia
tertentu. Ras atau suku bangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Beberapa suku bangsa menunjukan karakteristik
yang khas. Demikian juga kebangsaan tertentu menunjukan
karakteristik tertentu seperti bangsa Asia cenderung pendek dan kecil,
sedngkan bangsa Eropa dan Amerika cenderung lebih tinggi.
B. Faktor lingkungan
a. Lingkungan prenatal
Lingkungan didalam uterus sangan besar pengaruhnya
terhadap perkembangan fetus, terutama karena ada selaput
yang menyelimuti dan melindungi fetus dari lingkungan luar.
b. Pengaruh budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi
bagaimana mereka memersepsikan dan memahami kesehatan
serta berprilakuhidup sehat.
c. Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang sosial ekonominya rendah, bahkan punya banyak
ketterbatasan untuk memberi makanan bergizi, membayar
pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lainnya, tentunya
keluarganya akan mendapat kesulitan untuk membantu anak
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang
optimal sesuai dengan tahapan usianya.
d. Nutrisi
Telah diebutkan bahwa untuk bertumbuh dan berkembang,
anak membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein,
lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus
dikonsumsi secara seimbang, dengan jumlah yang sesuai
kebutuhan pada usianya.
e. Iklim atau cuaca
Iklim tentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak seperti
pada musim penghujan yang dapat menimbulkan bahaya banjir
pada daerah tertentu, dan menyebabkan sulitnya transportasi
sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahkan timbul
berbagai penyakit menular, seperti diare dan penyakit kulit,
yang dapat mengancam semua orang termasuk bayi dan anak
anak.
f. Olahraga / latihan fisik
Olahrag atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan fisik
maupun perkembangan psikososial anak.
g. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah,
anak bungsu akan mempengaruhi bagaimana pola anak
tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga.
C. Faktor internal
a. Kecerdasan
Kecerdasan dimiliki ana sejak dilahirkan. Anak yang
dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang rendah tidak akan
mencapai prestasi yang cemerlang walaupun stimulus yang
diberikan lingkungan demikian tinggi. Sementara anak yang
dilahirkan dengan tingkat kecerdasan tinggi dapat didorong
oleh stimulus lingkungan untuk berprestasi secara cemerlang
b. Pengaruh hormonal
Ada tiga hormone yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, yaitu pertama hormon somatropik
digunakan selama kanak-kanak yang mempengaruhi tinggi
badan, kedua hormone tiroid menstimulasi metabolisme tubuh,
dan ketiga hormone gonadotropik menstimulasi pertumbuhan
organ seksual.
c. Pengaruh emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak
belajar untuk bertumbuh dan berkembang. Anak belajar dari
orang tua untuk dapat emmenuhi kebutuhan dasarnya sendir.
4. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
Dalam peristiwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki berbagai
cirri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
Pertumbuhan memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
- Dalam pertumbuhan aka terjadi perubahan ukuran dalam hal
bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, lingkar dada, dan lain-lain.
- Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari
masa konsepsi hingga dewasa
- Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya cirri-ciri lama
yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu
- Dalam pertumbuhan terdapat cirri baru yang secara perlahan
mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daera
aksila, pubis, atau dada.

Perkembanganmemiliki cirri-ciri sebagai berikut:

- Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari


perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan
diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
- Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hokum tetap, yaitu
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju kea rah kaudal
atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
- Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari
kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan
melakukan hal yang sempurna.
- Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda
- Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya,
dimana tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap
(Narendra, 2002)
5. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Usia 1 Bulan
- Dihari – hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka
matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian bayi akan bisa
melihat dengan jarak 20 cm.
- Bulan pertama bayi akan memulai adaptasinya dengan lingkungan baru
- Memiliki gerakan refleks alami
- Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
- Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang disentuh.
- Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
- Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan itu
sendiri akankita ketahui setelah mengenal tangisannya, apakah ia lapar,
haus, gerah, atau hal lainnya.
- Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga ia
memegang jari tersebut.
- Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
B. Usia 2 bulan
- Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan muka dengan
suara.
- Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke tengah.
- Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
C. Usia 3 bulan
- Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
- Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan ocehan.
- Tertawanya sudah mulai keras.
- Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara atau tersenyum.
- Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman, pendengaran,
serta kontak.
D. Usia 4 bulan
- Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
- Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
- Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari jemarinya.
- Mulai memperluas jarak pandangannya.
E. Usia 5 bulan
- Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
- Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
- Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
F. Usia 6 bulan
- Bisa meraih benda yang terdapat dalam jangkauannya.
- Saat tertawa terkadang memperlihatkan kegembiraan dengan suara tawa
yang ceria.
- Sudah bisa bermain sendiri.
- Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat sedang bermain.
G. Usia 7 bulan
- Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
- Mulai belajar merangkak.
- Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
H. Usia 8 bulan
- Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil mainannya.
- Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
- Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama, bababa, dadada,
tatata.
- Bisa memegang dan makan kue sendiri.
- Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
I. Usia 9 bulan
- Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga ikut menyangga
berat badannya.
- Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua tangannya.
- Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di sekitarnya.
- Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
J. Usia 10 bulan
- Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
- Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
- Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih mainan.
K. Usia 11 bulan
- Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri dan berpegangan
dengan kursi atau meja selama 30 detik.
- Mulai senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
- Bisa mengulang untuk menirukan bunyi yang didengar.
- Senang diajak bermain cilukba.
L. Usia 12 bulan
- Mulai berjalan dengan dituntun.
- Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
- Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa saja.
- Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan sekitarnya.
- Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
- Sudah bisa mengenal anggota keluarga.
- Tidak cepat mengenal orang baru serta takut dengan orang yang tidak
dikenal atau asing.
Tahap-tahap perkembangan gerakan yang dikuasai anak
- Movement without mobility yaitu gerakan yang biasa ada pada bayi baru
lahir. Disini anak mampu menggerakkan anggota tubuh, meski belum mampu
untuk berpindah tempat secara mandiri
- Crowling yaitu belajar menggerakkan lengan, tungkai, dan perutnya dengan
cara menempelkannya dilantai lalu mengesot kea rah depan
- Creeping yaitu gerakan menentang gaya berat tubunya menggunakan tangan
dan lututnya yang dilangkahkan ke muka
- Wolking yaitu gerakan untuk belajar bangkit dengan keduan tungkai bawah
kakinya. Kemudian melakukan langkah-langkah kaki kedepan
- Running yaitu gerakan untuk mempercepat langkah-langkah kakinya.
Awalnya anak melakukannya seolah-olah sedang melayang. Namun seiring
membaiknya keseimbangan dan koordinasi tubuhnya, kelak diapun akan
berlari secara sempurna.
6. Pertumbuhan Bayi

Tentu saja untuk memastikannya dengan jelas, konsultasikan kesehatan bayi Ibu
dengan DSA yang terpercaya.Karena setiap sentimeter dan kilogram pada tubuh bayi
sangat berpengaruh pada grafik bayi Ibu, jadi pengukuran harus dilakukan secara
medis dan sangat teliti.Sangatlah sulit untuk mempercayai angka dan jumlah yang
akurat jika Ibu sendiri yang melakukan pengukurannya.
Pengukuran dasarnya dilakukan pada lima hal berikut:

A. Berat badan

Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat akan


meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk diukur beratnya. Pengukuran
biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan Ibu dapat segera
mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.

B. Tinggi atau panjang badan

Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur bayi Ibu
dari atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah sakit menggunakan alat khusus
dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang pengukur untuk mendapatkan
hasil yang akurat.

C. Lingkar kepala

Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat akan
melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel tepat di atas alis dan
telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah untuk mengetahui
apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah sesuai dan pertumbuhannya
dalam batas wajar.Melalui pengukuran lingkar kepala, dokter anak dapat
langsung mendeteksi bila ada penyakit atau ketidakwajaran dalam
pertumbuhan bayi.

D. Gizi
Hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin
tumbuh kembang putra putrinya maksimal. Pemenuhan gizi pada setiap balita
merupakan suatu keharusan karena hal ini sangat berpengaruh pada masa
depan si buah hati, terutama pada 5 tahun pertama, karena apa yang terjadi
selama 5 tahun pertama tersebut sangat menentukan tahun demi tahun
pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari
setiap orang tua untuk berusaha agar gizi balita terpenuhi semaksimal
mungkin.
7. Perkembangan Bayi
a. 1 bulan tangan dan kaki bergerak aktif. Kepala menoleh ke samping
kanan dan kiri, bereaksi terhadap bunyi lonceng, menatap wajah ibu
atau bapak
b. 2 bulan mengangkat kepala ketika tengkurap, bersuara, tersenyum
dengan spontan
c. 3 bulan kepala tegak ketika didudukkan, memegang mainan, tertawa
atau berteriak,
d. 4 bulan tengkurap atau terlentang sendiri
e. 5 bulan meraih mainan, menggapai, menoleh ke suara,
f. 6 bulan duduk tanpa berpegangan, memasukkan biscuit ke mulutnya
g. 7 bulan mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri, bersuara
ma, ma
h. 8 bulan berdiri berpegangan
i. 9 bulan melambaikan tangan
j. 10 bulan memukul mainan dengan kedua tangan, bertepuk tangan
k. 11 bulan memanggil mama, papa, menunjuk sesuatu
l. 12 bulan berdiri tanpa berpegangan, memasukkan mainan, bermain
dengan orang lain

Perkembangan bayi meliputi:

- Kemampuan berbahasa yaitu kemampuan berbahasa dan mendengar


serta memberi respons terhadap suara dan berbiacara
- Kemampuan motoric halus dan penglihatan yaitu kemampuan
mengamati sesuatu dengan penglihatannya dan menginterprestasikan
apa yang dilihatnya serta melakukan gerakan-gerakan melibatkan
control otot-otot halus, yang memerlukan koordinasi yang cermat
sperti memegang mainan atau mengambil sesuatu
- Kemampuan motoric kasar yaitu kemampuan mengontrol otot – otot
besar yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh, seperti
kemampuan bayi untuk duduk, berjalan, berlari dan menendang bola
- Kemampuan bersosialisasi yaitu kemampuan bayi yang berhubungan
dengan keterampilan bersosialisasi dan bermain, dimana keterampilan
ini akan membuat bayi mampu belajar berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
8. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
- Pertumbuhan Fisik Bayi dan Anak
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian
pertumbuhan fisik, antara lain tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala,
lingkaran dada, lipatan kulit, lingkaran lengan atas, panjang lengan (arm
span), proporsi tubuh/perawakan, dan panjang tungkai. Penilaian
pertumbuhan dimulai dengan memplot hasil pengukuran tinggi badan,berat
badan pada kurva standar (misalnya NCHS, Lubschenko, Harvard, dan lain
sebagainya), sejak dalam kandungan (intra uterin) hingga remaja.
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan
proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar,
muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas
antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas
relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak
laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup
bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata
waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan
panjang badan sekitar 45 –55 cm. Pertumbuhan fisik adalah hasil dari
perubahan bentuk dan fungsi dari organisme
- Perkembangan Bayi
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu
mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development
Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :

- Personal Social (kepribadian atau tingkah laku sosial).


- Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
- Langauge (bahasa)
- Gross Motor (perkembangan motorik kasar)

Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek


perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan
Balita ) yaitu perkembangan :
- Tingkah laku social
- Menolong diri sendiri
- Intelektual
- Gerakan motorik halus
- Komunikasi pasif
- Komunikasi aktif
- Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang
harus dicapai anak pada umur tertentu, misalnya :
- 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian
- 12-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh
kearah suara, memegang beneda yang ditaruh ditangannya
- 20 minggu : meraih benda yang didekatkan padanya
- 26 minggu : dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke tangan
lainnya, duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan, makan biskuit
sendiri
- 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan
ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da.. da…
- 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami
perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami
keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan
intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.
9. Kebutuhan Fisik pada Bayi
A. Kebutuhan Fisik-biomedis (ASUH)
a. Pangan atau gizi merupakan kebutuhan terpenting
b. Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, pemberian ASI, penimbangan
bayi yang teratur, pengobatan kalau sakit dll
c. Papan atau pemukiman yang layak
d. Higyene perorangan, sanitasi lingkungan
e. Sandang
f. Kesegaran jasmani
B. Kebutuhan Emosi atau kasih sayang (ASIH)
Pada tahun-tahun pertama kehidupan hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakan syarat
mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental
atau psikososial. Berperan dan kehadiran ibu atau pengganti ibu sedini
atau selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini
diwujudkan dengan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin,
misalnya dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir,
kekurangan kasih saying ibu pada tahun – tahun pertama kehidupan
mempunyai dampak negative pada tumbuh kembang anak baik fisik,
mental maupun social emosi yang disebut “sindrom deviasi maternal”.
C. Kebutuhan akanstimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar
(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan mental psikososial, kecerdasan,
keterampilan, kemandirian, agama, kepribadian, moral-etika dan
sebagainya.
D. Perkembangan Psikososial Erikson
Menurut Erik Erikson (1963) perkembangan psikososial terbagi
menjadi beberapa tahap.Masing-masing tahap psikososial memiliki dua
komponen, yaitu komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik
(yang tidak diharapkan).Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada
pemecahan masalah pada tahap masa sebelumnya.
Adapun tahap-tahap perkembangan psikososial anak adalah sebagai berikut:
1) Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun )
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah
rasa percaya.Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama
kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontakl dengnan dunia luar maka ia
mutlak terganting dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada
lingkungan merupakan kebutuhan.Alat yang digunakan bayi untuk
berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan
perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan dalah ibu.Hubungan
ibu dan anak yang harmonis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan fisik,
psikologis dan sosial, merupakan pengalaman dasar rasa percaya bagi
anak.Apabila pada umur ini tidak tercapai rasa percaya dengan lingkungan
maka dapat timbul berbagai masalah. Rasa tidak percaya ini timbul bila
pengalaman untukmeningkatkan rasa percaya kurang atau kebutuhan dasar
tidak terpenuhi secara adekwat, yaitu kurangnya pemenuhan kebutuhan
fisik., psikologis dan sosial yang kurang misalnya: anak tidak mendapat
minuman atau air susu yang edukat ketika ia lapar, tidak mendapat respon
ketika ia menggigit dot botol dan sebagainya.

Dr. Soetjingsih, DSAK. 1995. Tumbuh kembang anak. Jakarta EGC.


Dr. eveline PN SpA & Nanang Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi &
Balita. Jakarta. PT WahyuMedia
Dr. Suririnah.2009. buuku ointar merawat bayi 0-12 bulan. Jakarta. Gramedia
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimun. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai