Kelompok 3-2013-Kelas
Nama Kelompok
1. Fungsi Proteksi
2. Fungsi Sensori atau Sensasi
3. Fungsi Termoregulasi
4. Fungsi Ekskresi dan Absorbsi
Infeksi jamur pada Kulit
Pengertian
Dermatofita Candidiasis Pityriasis Versikolor
Dermatofitosis adalah salah Kandidiasis adalah infeksi Pitiriasis versikolor
satu kelompok dermatomikosis akut atau kronis yang merupakan penyakit infeksi
Dermatofitosis
Nama Penyakit Jamur Penyebab Lokasi Infeksi
Tinea Korporis T. rubrum,
Pada permukaan kulit yang
T. mentagrophytes,
M. audouinii, tidak berambut kecuali telapak
M. canis
tangan, telapak kaki, dan
bokong
Tinea Pedis T. rubrum Pada Kaki
T. mentagrophytes
E. floccosum
Tinea Manuum T. rubrum Pada tangan
T. mentagrophytes
E. floccosum
Tinea Unguium T. rubrum Kuku jari tangan dan jari kaki
Gambar
Tinea Kapitis Tinea Favosa
Tinea Pedis
Tinea Korporis
Tinea Unguium
Lanj. . .
Non-Dermatofitosis
Pityriasis
Versikolor/Tinea Piedra Otokimosis Tinea Nigra
Versikolor
adalah infeksi Merupakan infeksi
Otomikosis adalah ialah infeksi jamur
ringan yang jamur pada rambut
sering terjadi sepanjang corong infeksi jamur pada superfisialis dengan
disebabkan oleh rambut yang
liang telinga bagian memberikan warna
Malasezia furfur. memberikan
Ditandai oleh benjolan-benjolan luar. hitam sampai coklat
bercak putih di luar permukaan
pada kulit yang
sampai coklat rambut tersebut.
yang bersisik. terserang.
Piedra Beigeli
Piedra Hortal
Tinea Nigra
2. Klasifikasi Candidiasis
2. Orofaringeal kandidiasis (OPC) : Kandidiasis oral merupakan salah satu infeksi yang
paling umum, sering terlihat pada orang dengan HIV
3. Vulvovaginal kandidiasis: . gejala yang berhubungan dengan VVC adalah lesi
dermatitis eczematoid bahwa kadang-kadang menunjukkan vesikular dan
pseudomembran abu-abu putih, pruritus vulva, terbakar, eritema.
4. Kandidiasis Kulit : infeksi sekunder dari kulit dan kuku (lipatan-lipatan tubuh) pada
pasien yang memiliki kecenderungan
Dermatofit Candidiasis
Pityriasis
a Versikolor
Pityriasis
Versikolor
Dermatofita
Candidiasis
Manifestasi
Klinis
1. Dermatofitosis
1. Lesi dijumpai di bagian atas dada dan meluas
DERMATOFITA
VERSIKOLOR
PITYRIASIS
Lanj.
Manifes
Candidisis
Lokasi Karakteristik
Lipatan Kulit (di bawah payudara, di Lesi eritemosa yang kering atau lembab. Lesi memiliki batas yang tegas
yang terkikis bisa lebih dari daerah lidah dan rongga mulut
Penis Penis ditutupi oleh lesi dan lesi tersebut dapat pula ditutupi oleh plak
Vagina Serviks dapat ditutupi oleh plak putih. Lesi tersebut memberikan bau
yang tidak enak dan adanya keputihan yang disertai rasa gatal dan
PATOFISIOLOGI
CANDIDIASIS
DERMATOFITA
Oral candidiasis telah dinyatakan sebagai ‘penyakit dari penyakit’ karena oral
Dermatofit adalah sekelompok candidiasis seringkali mengindikasikan adanya penyakit yang mendasari
jamur yang memiliki timbulnya poliferasi komponen Candida dari flora mulut. Spectrum spesies
kemampuan membentuk Candida yang dapat terbentuk di dalam rongga mulut meliputi C, albicans,
molekul yang berikatan Candida glabrata, Candida tropicalis, candida pseudotropicalis, Candida
dengan keratin dan guillerimondiserta Candida krusei. Walaupun setiap spesies candida dapat
menggunakannya sebagai menimbulkan infeksi mulut, sebagian besar disebabkan oleh C. albicans
sumber nutrisi untuk
membentuk kolonisasi.
Terjadinya penularan
dermatofitosis ada 3 cara : PITYRIASIS VERSIKOLOR
1. Antropofilik
2. Zoofilik Adanya factor predisposisi menyebabakan ragi saprofit Pityrosporum
3. Geofilik orbiculare berubah menjadi bentuk miselium parasitic yang dapat
Terjadinya infeksi dermatofit menimbulkan gejala klinis.
melalui tiga langkah utama, Hipopigmentasi terjadi akibat :
yaitu : perlekatan pada 1. Pititiasitrin dan pitirialakton yang mampu menyerap sinar UV
keratinosit, penetrasi melewati 2. Asam azalea, asam dekaboksilat yang menurunkan produksi melanosit
dan di antara sel, serta dengan menghambat enzim tirosinase
pembentukan respon pejamu. 3. Malasssezia yang menginduksi apoptosis melanosit
4. Malasssezindole A, aktivitasnya menghambat kerja tirosinase dan
mengganggu sintesis tirosinase
5. Keto- malasssezin sebagaiinhibitor tirosinase dengan menghambat
reaksi DOPA (3,4-dihidroksifenilalanin) melanosit
6. Metabolit lain seperti indirubin, ICZ, pitiriarubin, dan triptanthrin.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
PITYRIASIS
DERMATOFITA CANDIDIASIS VERSIKOLOR
Dermatofita Candidiasis
1. Menjaga kebersihan baik perseorangan 1. Oral hygiene yang baik
maupun lingkungan sekitar 2. Pada bayi utamakan ASI daripada susu
2. Mandi dengan menggunakan sabun formula
dapat mencegah penyebaran dan 3. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat
penularan penyakit ini. untuk membilas mulut bayi setelah
3. hindarilah mengenakan pakaian yang minum susu
tidak dapat menyerap keringat. 4. Pastikan bayi beristirahat yang cukup
5. Berikan bayi makanan yang mengandung
nutrisi yang lengkap
Pityriasis Versikolor
1. pemakaian 50% propilen glikol dalam air
untuk pencegahan kekambuhan
2. Pada daerah endemik dapat disarankan
pemakaian ketokonazol 200 mg/hari selama
3 bulan atau itrakonazol 200 mg sekali
sebulan atau pemakaian sampo selenium
sulfid sekali seminggu
3. Pajanan terhadap sinar matahari dan kalau
perlu obat fototoksik dapat dipakai dengan
hati-hati
KOMPLIKASI
DERMATOFIT
CANDIDIASIS
A
•Rekurens atau infeksi berulang kandida pada
•Tinea kapitis
kulit
•Infeksi pada kuku yang mungkin berubah
menjadi bentuk yang aneh dan mungkin
•Tinea korporis
menginfeksi daerah di sekitar kuku
•Candidiasis tersebar pada tubuh yang
kekebalan tubuhnya kurang
•Tinea cruris
•Candida albicans yang bermetastase dapat
menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar
dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa
abses hati dan otak.
PROGNOSIS
CANDIDIASIS
Umumnya baik, bergantung
pada berat ringannya faktor
predisposisi
PITYRIASIS VERSIKOLOR
Prognosisnya baik dalam hal
kesembuhan bila pengobataan
dilakukan menyeluruh, tekun dan
konsisten. Pengobatan harus di
teruskan 2 minggu setelah
fluoresensi negatif dengan
pemeriksaan lampu Wood dan
sediaan langsung negatif. (Partogi,
2008)
WOC
ASUHAN
KEPERAWATAN
DERMATOFITA
1. Anamnesa
a. Data umum pasien/ Identitas/ Data demografi : nama, usia, suku bangsa/ ras, jenis kelamin, pekerjaan
saat ini dan sebelumnya (apakah sering terpapar sinar matahari secara langsung, bahan kimia, iritasi
zat atau substansi yang abrasif),kondisi tempat tinggal, status perkawinan, agama, status sosial
ekonomi dan keterangan lain mengenai identitas pasien
b. Keluhan Utama : Biasanya keluhan utama yang dialami pasien yaitu gatal-gatal pada kulit, bercak
merah bersisik pada kulit, dan perubahan bentuk pada kulit
c. Riwayat Penyakit Sekarang : Kapan terjadinya penyakit kulit yang diderita, apakah keluhan utamanya
seperti sering gatal/ menggaruk, ada lesi pada kulit penyebab terjadinya penyakit, apa yang dirasakan
klien dan apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya.
d. Riwayat penyakit dahulu : Kaji apakah klien pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya,
berapa lama pasien pernah mengalaminya, dan pengobatan apa yang dilakukan pasien
1. Riwayat penyakit masa kecil dan imunisasi
2. Riwayat penyakit akut dan kronis, pengobatan termasuk terapi dan hospitalisasi
3. Faktor resiko: usia, terpaparnya sinar matahari
4. Riwayat pembedahan: biopsy kulit
5. Riwayat alergi
6. Riwayat pengobatan
e. Riwayat penyakit keluarga
1. Adanya riwayat keluarga yang mengidap penyakit kulit
2. Riwayat status kesehatan yang menyebabkan kematian keluarga dan saudara seperti kanker kulit,
f. Riwayat kebiasaan/ sosial
1. Merokok, minum minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang lainnya.
2. Lingkungan: terpapar serangga dan hama seperti jamur, terpapar bahan kimia, & perubahan suhu
yang ekstrim.
3. Pekerjaan/ aktivitas: petani, tukang kebun
4. Diet: perubahan pola makan, pertambahan atau penurunan berat badan, nafsu makan.
5. Pola tidur: insomnia, cemas
6. Personal hygiene: mandi, keramas, lotion, bedak sabun
7. Riwayat perjalanan terakhir
g. Riwayat psikososial : Perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta
tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita, cemas, murung, depresi, atau marah
h. Riwayat diet : Kaji BB, bentuk tubuh, dan makanan yang disukai
2. Pemeriksaan Fisik
Lokalisasi :
Regio inguinalis bilateral, simetris. Meluas ke perineum,sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus. Dapat
pula meluas ke suprapubis dan abdomen bagian bawah. Effloresensi/sifat-sifatnya: Makula eritematosa
numular sampai geografis, berbatas tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari papula atau pustul. Jika
kronik macula menjadi hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya (Siregar, 2003).
Setelah dilakukan perwatan 1x24 jam klien melaporkan nyeri 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi,
Pain control (1605) 2. Observasi ekspresi klien secara non verbal agar mengetahui
1. Nyeri terkontrol yang dilihat dari indicator: 3. Kolaborasi pemebrian analgesic sesuai advis dokter dan
1) Klien menuliskan gejala nyeri berkurang ( skala 1-10) monitoring respon klien
2) Klien dapat menjelaskan faktor penyebab nyeri 4. Kaji pengetahuan dan perasaan klien menegnali nyerinya
3) Klien dapat mengetahui intervensi yang dilakukan untuk 5. Ajak klien untuk mengkaji faktor yang dapat memperburuk
4) Klien melaporkan perubahan gejala nyeri yang terkontrol pada 6. Kaji dampak nyeri tyerhadap kualitas hidup klien (ADL)
NOC NIC
pengaturan suhu tubuh pasien normal. 2. Menjauhkan pasien dari sumber panas
1. Domain 2 kelas 1 thermoregulation (0800) luar (kompres pasien dileher, dada, ketiak,
5) Nadi
3. Gangguan Citra Tubuh (00118) b.d Lesi dan perubahan struktur kulit
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam 1. Dorong individu untuk mengekspresikan
1. Domain 6 kelas 3 body image (1200) 2. Dorong individu untuk bertanya mengenai
120008 Penyesuain dalam perubahan fungsi tubuh informasi yang telah diberikan.
EVALUASI emosional.
1. Klien mengatakan nyerinya berkurang
5. Dorong kunjungan teman sebaya dan orang
2. Suhu badan klien normal (36,5-37,5 oC)
3. Gangguan Citra tubuh klien teratasi terdekat.
CANDIDIASIS
KASUS
• Tn.G asli Surabaya berumur 57 tahun dibawa oleh istrinya ke
RSUA tanggal 18 Maret 2016, dengan keluhan nyeri hebat seperti
terbakar dimulut, permukaan lidah memerah dan ada bercak-
bercak putih seperti beludru sejak 9 hari yang lalu, mulut terasa
kering karena produksi saliva yang kurang. Dan sudah 6 hari Tn.G
tidak nafsu makan, dan badannya panas. Klien mengatakan bahwa
klien sedang mengkonsumsi obat dalam jangka panjang sudah 4
bulan karena untuk terapi penyakitnya leukima akut. Pada
pengkajian ditemukan data status mental klien compos mentis.
Hasil pemeriksaan TTV didapatkan data TD: 130/80 mmHg, N: 92
x/menit, S: 39,4 oC dan RR: 19x/menit dan BB klien turun 7 kg dari
BB awal (65kg) TB 178 cm Klien terdiagnosa mengalami
candidiasis oral akut: kandidiasis pseudomembranosus.
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Keluhan utama : Klien merasakan nyeri hebat seperti
terbakar dimulut.
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang : Klien mengeluh nyeri
2. Pemeriksaan fisik
hebat di multnya seperti tebakar, terdapat bercak putih
a. TTV: TD: 130/80 mmHg, N: 92
di permukaan lidah seperti beludru sejak 9 hari yang
x/menit, S: 39,4 oC dan RR: 19x/menit
lalu, akhirnya tanggal 18 maret 2016 klien dibawa ke
b. ROS (Review Of System) :
RSUA oleh istrinya. Selama 9 hari selama keluhan
B1 (Breathing): normal
timbul klien belum pernah periksa, dan saat ini klien
B2 (Blood): normal
masih mengkonsumsi obat kostikosteroid sudah jalan 4
B3 (Brain): normal
bulan karena terapi penyakit leukemia akut
B4 (Bladder): normal
2. Riwayat penyakit dahulu : Klien menderita penyakit
B5 (Bowel): timbul rasa nyeri hebat
leukima akut, dan sampai sekarang klien masih
disekitar mulut, nafsu makan klien
mengkonsumsi obat terapi dan sudah jalan 4 bulan
menurun.
3. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang
IMT = BB: TB (m)2
pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit
= 58 : (1.78)2
kulit lainnya
= 18,3 (normal IMT 18,5-22,9
c. Riwayat nutrisi : Klien mengatakan sudah sudah 6 hari
kg/m2)
tidak nafsu makan, mulutnya terasa kering
B6 (Bone): normal
d. Riwayat pertumbuhan
BB sebelum sakit 65 kg
BB saat sakit 58 kg
e. Riwayat kesehatan atau social :Klien sering gosok gigi
dan cuci mulut, namun semenjak muncul bercak putih
dimulutnya klien jarang merawat mulut dan giginya,
karena mulutnya terasa nyeri hebat
Data Etilogi MK
Analisa Data
DS: Kortikosteroid (antibiotic tidak terkontrol) Nyeri akut (00132)
Klien mengeluh mulutnya nyeri seperti terbakar ↓ Domain 12. Comfort
DO: Imunodefisiensi Class 1. Physical Comfort
Ditemukan adanya bercak putih pada permukaan ↓
mukosa mulut dan lidah candida albican
Skala nyeri: ↓
P (Provoke) : nyeri timbul setelah adanya bercak Gg keseimbangan flora normal dimulut
putih dimulut ↓
Q (Quality): nyeri seperti terbakar dan sangat Sekresi saliva ↓
tajam, skala 8 (1-10) ↓
R (Radition atau relief): nyeri di sekitar mulut Jamur tumbuh tak terkontrol
dan terkadang samping ke tenggorokan ↓
S (Severity atau tanda dan gejala): jika dibuat System imun ↓
makan akan terasa nyeri ↓
T (Time): Timbul saat dibuat bicara, makan, Timbul lesih, bercak merah dan plak putih
frekuensi menetap seperti terbakar ↓
Nyeri akut
Setelah dilakukan perwatan 1x24 jam klien melaporkan nyeri 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi,
Pain control (1605) 2. Pbservasi ekspresi klien secara non verbal agar
1. Nyeri terkontrol yang dilihat dari indicator: 3. Kolaborasi pemebrian analgesic sesuai advis dokter dan
1) Klien menuliskan gejala nyeri berkurang ( skala 1-10) monitoring respon klien
2) Klien dapat menjelaskan faktor penyebab nyeri 4. Kaji pengetahuan dan perasaan klien menegnali
mengurangi nyeri (farmaka dan non farmaka) 5. Ajak klien untuk mengkaji faktor yang dapat
pada tim medis 6. Kaji dampak nyeri tyerhadap kualitas hidup klien (ADL)
5) Klien mengetahui onset nyeri 7. Control faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
2. Hipertermi (00007) berhubungan dengan proses peradangan dan infeksi
NOC NIC
jam pengaturan suhu tubuh pasien normal. 2. Menjauhkan pasien dari sumber panas
1. Domain 2 kelas 1 thermoregulation (0800) dari luar (kompres pasien dileher, dada,
5) Nadi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002) berhubungan dengan nafsu makan yang menurun
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan 1. Monitor kondisi mulut pasien (misalnya, bibir, lidah, mukosa
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi secara seimbang. membrane, gigi, gusi, dan peralatan gigi) termasuk karakter
Kriteria hasil: kelainan (misalnya, ukuran, warna, dan lokasi lesi internal atau
Domain-physiologic helath (II) eksternal atau peradangan, dan tanda-tanda lain dari infeksi)
Class-tissue integrity (L) 2. Monitor perubahan dalam rasa, menelan, kualitas suara,
1. Lesi mukosa oral (4) 3. Tentukian frekuensi yang diperlukan untuk perawatan mulut,
2. Nyeri (4) dorong pasien atau keluarga pasien untuk memathu jadwal jadwal
3. Bau mulut (5) atau membantu dengan perawatan mulut, yang diperlukan
Domain-physiologic helath (II) 4. Anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi lembut atau sekali
Nutritional status (1004) 5. Berikan kumur untuk pasien (misalnya, anestesi, effervescent,
4. Pemasukan nutrisi (5) garam, coasting, antijamur, anti bakteri atau solusi)
5. Pemasukan makanan (5) 6. Berikan obat (misalnya analgesic, anestesi, antimikrobadan agen
usianya
berat badan
dengan paien
Pengkajian
Identitas Pasien : nama, jenis kelamin,
agama, alamat, pendidikan
Keluhan Utama : Pasien mengeluh gatal
Riwayat Kesehatan Pemeriksaan Fisik
Riwayat Penyakit Sekarang : Tanyakan Subjektif : Gatal-gatal.
sejak kapan pasien merasakan keluhan Objektif : Terdapat makula di lipat
seperti yang ada pada keluhan utama paha, axila ( ketiak ) dan
dan tindakan apa saja yang dilakukan punggung pasien.yang dapat
pasien untuk menanggulanginya, hipopigmentasi, kecokletan,
memiliki riwayat penyakit alergi atau keabuan atau kehitam-hitaman
tidak. dalam berbagai ukuran, dengan
Riwayat Penyakit Dahulu : Apakah skuama halus di atasnya. Makula,
pasien dulu pernah menderita penyakit berbatas tegas (sharply
seperti ini atau penyakitkulit lainnya. marginated ), berbentuk bundar
Riwayat Penyakit Keluarga : Apakah ada atau oval, dan ukurannya
keluarga yang pernah menderita bervariasi
penyakit seperti ini atau penyakit kulit
lainnya.
Pola Kebiasaan ; Penggunaan handuk
bersama atau sendiri, pola aktifitas.
Diagnosa
• Nyeri akut b.d proses infeksi.
• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi
akibat pitiriasis vesikolor.
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan status kesehatan
klien (adanya pitiriasis versikolor).
1. Nyeri akut b.d proses infeksi
NOC NIC
penurunan nyeri dengan indikator: kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan
yang dilakukan untuk mengurangi 4. Kaji dampak nyeri terhadap kualitas hidup
NOC NIC
integritas kulit pasien dapat diatasi dengan 1. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang
indikator: longgar.
1. Integritas kulit klien baik ditandai dengan 2. Hindari kerutan pada tempat tidur.
adanya sensasi, elastisitas baik, temperatur, 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
2. Tidak ada bekas luka atau lesi pada kulit. atau miring kanan.
3. Mampu melindungi kulit dan 5. Monitor kulit akan adanya kemerahan yang
4. Menunjukkan terjadinya proses 7. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
dokter.
3. Gangguan citra tubuh b.d status kesehatan klien (adanya pitiriasis versikolor)
NOC NIC