Anda di halaman 1dari 4

DERMATITIS

ATOPIK,KONTAK,SEBOROID
PENGERTIAN

ATOPIK KONTAK SEBOROIK

Dermatitis Atopik ditandai Dermatitis merupakan Menurut Harahap (2000)


dengan adanya reaksi yang peradangan kulit (epidermis bahwa dermatitis seboroik
berlebihan terhadap dan dermis) sebagai respons adalah peradangan kulit yang
rangsangan dari lingkungan terhadap pengaruh faktor sering terdapat pada daerah
sekitarnya, seperti bahan eksogen dan atau faktor tubuh berambut, terutama
iritan, allergen, dan endogen. Dan bisa pada kulit kepala, alis mata
kecenderungan untuk dikarenakan barang iritan dan dan muka, kronik dan
memproduksi IgE. alergen berulang, terjadi pada bayi
tipe pruritis dari eszema yang dan dewasa.
bersifat umum, kronik, dan
kambuhan. Kata atopik
merujuk pada tiga gangguan
alergi yang berhubungan
yaitu; asma, alergi rhinitis
(hay fever), dan dermatitis
atopik.

ETIOLOGI

ATOPIK KONTAK SEBOROIK

Genetik Genetik Masih belum jelas faktir


Lingkungan (iklim) Hipersensitivitas yang mempengaruhi namun
Faktor imunulogi Lingkungan da sumber yang
Faktor makanan Barang iritan dan alergen mengatakan :
peningkatan IgE karena 1. Mempunyai sebasea
aktivitas limfosit T yang yang berlebih
meningkat. 2. Hormonal
3. Faktor makanan
PATOFISIOLOGI

ATOPIK KONTAK SEBOROID


Gangguan imunologi yang IRITAN reaksi inflamasi sampai
menonjol pada DA adalah kelainan kulit timbul akibat infeksi terjadi karena ragi
adanya peningkatan produksi kerusakan sel yang Malassezia serta kondisi
IgE karena aktivitas limfosit disebabkan oleh bahan iritan yang diperburuk oleh stres
T yang meningkat melalui kerja kimiawi atau emosi dan penyakit
fisis. Bahan iritan merusak neurologi, beberapa peneliti
lapisan tanduk, denaturasi berfikir penyakit ini terjadi
keratin, menyingkirkan karena pengaruh sistem saraf
lemak lapisan tanduk, dan sentral. Malassezia tidak
mengubah daya ikat air kulit. menyebabkan dermatitis
seboroik tetapi merupakan
ALERGEN suatu kofaktor yang berkaitan
pajanan hapten pada individu dengan depresi sel T,
yang telah tersensitasi, meningkatkan kadar sebum
sehingga antigen disajikan dan aktivasi komplemen
lagi oleh sel langerhans ke
sel T memori di kulit dan
limfe regional. Kemudian
terjadi reaksi imun yang
menghasilkan limfokin.
Terjadi reaksi inflamasi
dengan perantaraan sel T,
karena lepasnya bahan-bahan
limfokin dan sitokin.

MANIFESTASI KLINIS

ATOPIK KONTAK SEBOROIK


Gejala dari adanya suatu ALERGEN : 1. Gatal
alergi Gatal-gatal jika terpapar 2. Adanya krusta dan
1. Pruiritus/gatal,kemerahan benda alergen ( ex :sarung skuama( kulit yang
2. Adanya riwayat atopik tangan) menebal dan bersisik)
( Asma,eczema) Eritema ( kemerahan) 3. Gangguan Citra diri
3. Mengenai muka dan Nyeri
bagian ekstensor pada
bayi dan anak-anak IRITAN :
4. Kulit kering Gatal-gatal jika terpapar
5. Eksema pada puting susu benda yang mengiritasi ( ex:
detergent,logam)
Nyeri ( terasa terbakar)
Kemerahan
PENATALAKSANAAN

ATOPIK KONTAK SEBROID

NON FARMAKOLOGI : NON FARMAKOLOGI : NON FARMAKOLOGI


1. Mengindari makanan yang 1. Pencuciansesegera 1. Mineral, minyak zaitun
menimbulkan alergi mungkin pada area yang dipakai pada lesi di
2. Hindari sabun atau terpapar agen iritan akan malam hari
pembersih kulit yang mengurangi waktu kontak
mengandung agen iritan dengan kulit, FARMAKOLOGI
antiseptik/antibakteri dan jika terjadi respon 1. Sampo secara teratur
3. Hindari pakaian yang kulit, hal ini akan Kortikosteroid
terlalu tebal, bahan wol membantuuntuk Topikal .
atau yang kasar karena mencegah penyebaran 2. Betametasone (Valisone)
dapat mengiritasi kulit. dermatitis. 0,05% pada area yang
4. Kuku sebaiknya selalu 2. Hindari substansi yang terdapat rambut
dipotong pendek untuk menyebabkan alergen. 3. Sampo anti seboroik
menghindari kerusakan 3. Penggunaan pelindung,
kulit dan infeksi(erosi, sarung tangan, dll
eksoriasi) akibat garukan.
5. Gatal dikurangi dengan FARMAKOLOGI
emolien ataupun kompres hidrokortisontopikal,
basah antihistamin topikal, dan
beberapa agen antipruritik.
FARMAKOLOGI
kortikosteroid topical dan
sistemik

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

ATOPIK KONTAK SEBROID


1. Darah perifer ditemukan 1. Uji Tempel atau Patch 3. asetilkolin. Suntikan
eosinofilia dan Test (In Vivo) secara IC 1/5000 akan
peningkatan IgE Uji tempel digunakan menyebabkan hipeemi
2. asetilkolin. Suntikan untuk mendeteksi
pada orang normal. Pada
secara IC 1/5000 akan hipersensitivitas terhadap
menyebabkan hipeemi zat yang bersentuhan orang dengan DA akan
pada orang normal. Pada dengan kulit sehingga timbul vasokontriksi,
orang dengan DA akan alergen terlihat kepucatan selama
timbul vasokontriksi, satu jam
terlihat kepucatan selama
satu jam
DIAGNOSA KEPERAWATAN

ATOPIK KONTAK SEBOROIK

1. Gangguan Rasa nyaman ALERGEN 1. Kerusakan integritas kulit


2. Resiko kerusakan Gangguan rasa nyaman 2. Gangguan rasa nyaman
integritas kulit Resiko kerusakan 3. Gangguan citra diri
3. Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan

IRITAN
Nyeri
Kerusakan integritas kulit
Kurang pengetahuan

NB :

1. Dalam menegakkan suatu diagnosa keperawatan yang perlu diacu adalah kasus yang
terkait . Tidak paten dalam teori saja melainkan melihat kasus yang ada jadi bisa saja
prioritas masalahnya berbeda.
2. Untuk menegakkan suatu diagnosa harus mengetahui KEYWORD nya
a. Mis : Klien mengatakan malu dengan penyakitnya ( kuncinya adalah : malu) yang
perlu kita ngkat adalah HDR
b. Klien mengatakan cemas sehingga menimbulkan pikiran yang irrasional jika ingin
mengambil masalah tersebut keywordnya ada di ( meningkatnya TTV)
c. Klien mengatakan nyeri ( keywordnya = PQRST)

Anda mungkin juga menyukai