BNPB, 2015
(http://
dibi.bnpb.go.id/
DesInventar/
dashboard.jsp)
Jawa Timur
Jenis Bencana (1815 s/d 2015)
BNPB, 2015
(http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp)
BNPB, 2015
(http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp)
2. Non Alam
penyebab: gagal teknologi, epidemi, wabah.
Mis: tabrakan lalin, gangg. Listrik, ledakan, dll.
3. Sosial
Penyebab: manusia
Mis: teror, konflik sosial.
Secara Umum :
5. Kerentanan fisik
6. Kerentanan ekonomi
7. Kerentanan sosial
8. Kerentanan lingkungan Efendi & Makhfudli, 2009
Keperawatan Kesehatan Komunitas:
konsep dan praktik dalam
Keperawatan
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
Kelembagaan
Legislasi • Formal (BNPB)
• Non Formal (Tagana, MPBI)
Pendanaan
• APBN/APBD
• Kontijensi
BNPB, 2014
(http://bnpb.go.id/ • On-call
pengetahuan-bencana/ • Hibah
sistem-penanggulangan- • Masyarakat
bencana) • Komunitas internasional
Safe Community
BACKGROUND
Transisi Epid
“Safe Community”
Sejak 2000
Transisi
budaya
Disaster
Globalisasi
KDRT, lalin
PENGERTIAN
Adalah Keadaan masyarakat yang sehat dan
aman melalui upaya peningkatan community
preparedness prevention dan mitigation
(Care) dan pelayanan respon cepat dan
rehabilitas (Cure) yang dilakukan oleh
masyarakat dari dan untuk masyarakat
didukung oleh pemerintah.
Care
Cure
(Kemenkes No.64 tahun 2006 tentang Pedoman Sistem Komunikasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana)
TUJUAN
1. Meminimalkan jumlah korban.
2. Mengurangi penderitaan korban.
3. Mencegah munculnya masalah kesehatan
pascabencana.
4. Memudahkan upaya tanggap darurat dan
pemulihan yang cepat.
PRINSIP
Meliputi :
1. Perikemanusiaan
dijiwai IMTAQ dan memegang teguh etika profesi
2. Pemberdayaan dan kemandirian
percaya atas kemampuan dan kekuatan sendiri
peran serta masyarakat
3. Adil dan merata
dalam mendistribusikan sarana dan prasarana
4. Pengutamaan dan manfaat
senentiasa mengikuti perkembangan IPTEK, tapi >
mengutamakan pendekatan preparedness masy, quick
respons dan rehabilitasi
ALUR INFORMASI BENCANA
1. Pra Bencana
2. Saat Bencana
Alur informasi awal kejadian bencana
Alur informasi penilaian kebutuhan berjenjang
Alur informasi perkembangan penanggulangan bencana
SATLAK PBP
Community preparedness
Puskesmas Rujukan
Prevention-mitigation
Quick response
CARE
Meliputi :
1. Community preparedness
2. Prevention
3. Mitigation
TUJUAN
1. Merubah perilaku ke arah pola hidup sehat.
2. Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan
sehat.
3. Meningkatkan kesiapan untuk menghadapi bencana
di daerahnya.
4. Meningkatkan kemandirian dalam mengatasi
masalah kesehatan yang terjadi.
5. Mampu melaksanakan koordinasi lintas program
dan sektoral dalam penanggulangan bencana.
6. Mampu melakukan penanggulangan bencana secara
terpadu.
7. Mampu melakukan geomedik mapping rawan
bencana daerah setempat, termasuk
mengelompokkan masyarakat sesuai agregat.
MITIGASI
Meliputi :
SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu)
SPGDT
(Time Saving is Life and Limb Saving)
Ketepatan
PP ditempat kejadian dilakukan dengan benar
Unsur penting: pra RS dan tindakan definitif
di RS
Kecepatan
Sistem komunikasi informasi dan transportasi
yang handal.
(KepMenKes No. 064/Menkes/SK/II/2006)
FASE DALAM UNSUR CURE
Fase Hiperakut
Di tempat kejadian, beberapa menit setelah
kejadian, respon cepat dan tepat.
Ujung tombak : keluarga dan masyarakat.
Puskesmas merupakan tempat pelayanan terdepan
Task :
Awam terlatih, dokter puskesmas, pelayanan
gadar dan stabilisasi pasien sebelum ke RS.
Fase Akut
Setelah > 3-24 jam/keadaan gawat lewat. ABCD
sudah dilakukan, tapi masih butuh tindakan
spesialistik
Fase Kronis
Pasca gawat darurat/kronis.
Tim kesehatan bersama masyarakat dan tim lain
yang terkait menangani masalah kesehatan
masyarakat pasca bencana dan mempercepat
pemulihan ke keadaan sehat dan aman.
SAFE COMMUNITY
SPGDT
Preparedness
Prevention
• Awam
Mitigation Petugas
Umum • Dokter Sp.
• Awam ambulans
• Perawat
Khusus
• PSC
komunikasi
transportasi
TKP
Masyarakat aman,
sehat dan sejahtera
Pusk RS C RS A/B
Pra RS Intra RS
PPGD Antar RS
PASCA BENCANA
Meliputi :
1. Pemulihan
2. Rekonstruksi