Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis menyelesaikan Tugas Makalah SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu) Penyusunan Tugas Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas pengganti
kuis mata kuliah Praktik P3K di Program Studi Administrasi Rumah Sakit Program Vokasi
Universitas Indonesia. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput
dari kesalahan penulisan maupun ejaan. Oleh kar dari kesalahan penulisan maupun ejaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik itu penulis mengharapkan saran dan
kritik dari Ibu Novita Dwi Istanti S.K.M., M.A.R.S.. Agar kedepan-Nya penulis menjadi
lebih baik. Jakarta, 16 Desember 2018 Penulis Penulis ii
DAFTAR ISI
KataPengantar……………………………………………….……………………..…………. i
Daftar Isi……...……………………………………………….…………...…………………
ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………….……………………….…………...……...… 3
2.1 Pengertian……………………………………..………..……………………………….. 3
3.1 Kesimpulan……………………………………………...………………………………. 8
3.2 Saran……………………………………………………………………...…………….. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu antara Fasilitas
kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan kesehatan satu dengan lainnya, akan
memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan mutu tambah pelayanan kesehatan,
tidak hanya terhadap kasus Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila
setiap saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Pelayanan di tingkat Rumah Sakit Pelayanan gawat darurat meliputi suatu system terpadu
yang dipersiapkan mulai dari IGD, HCU, ICU dan kamar jenazah serta rujukan antar RS
mengingat kemampuan tiap-tiap Rumah Sakit untuk penanganan efektif (pasca gawat
darurat) disesuaikan dengan Kelas Rumah Sakit.
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian
SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur,
pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan
berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving , yang
melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi. Kesiapan IGD serta sistem pelayanan Gawat
Darurat yang terpadu antara Fasilitas kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai
tambah dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus
Gawat Darurat sehari-hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di
wilayah Indonesia.
SPGDT-S(Sehari -Hari )
SPGDT-S adalah rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait yang
dilaksanakan ditingkat Pra Rumah Sakit – di Rumah Sakit – antar Rumah Sakit dan terjalin
dalam suatu sistem. Bertujuan agar korban/pasien tetap hidup. Meliputi berbagai rangkaian
kegiatan sebagai berikut :
SPGDT-B adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra Rumah Sakit dan Rumah Sakit dalam
bentuk pelayananan gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada terjadinya korban massal
yg memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan pelayanan seharihari. Bertujuan umum untuk
menyelamatkan korban sebanyak banyaknya.
Tujuan Khusus :
1) Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
2) Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.
3) Menanggulangi korban bencana.
1) Ditempat kejadian.
2) Dalam perjalanan kepuskesmas atau rumah-sakit.
3) Pertolongan dipuskesmas atau rumah-sakit.
Pengembangan SPGDT-S dan SPGDT-B memerlukan beberapa hal yang terlibat, diantaranya
yaitu:
d. Satgas Sosial
Dalam hal ini rumah sakit harus sanggup memberi pelayanan secara cepat, tepat, cermat,
nyaman, dan terjangkau untuk mencegah kematian dan kecacatan.
Berikut ini label triage dan keterangan tindakan yang harus dilakukan:
b) Sudah tidak ada tanda-tanda vital Sudah tidak ada tanda-tanda vital
c) Usaha-usaha Usaha-usaha pertolongan pertolongan amat sangat kecil keberhasilannya
keberhasilannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) merupakan penanganan awal dan
pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke Rumah Sakit dan mendapatkan penanganan
medis lanjutan, misalnya pada saat terjadi bencana alam. Salah satu hal penting yang perlu
ada pada saat terjadi terjadi bencana bencana alam yaitu posko kesehatan, kesehatan, dimana
penderita penderita gawat darurat darurat atau korban dapat ditangani pada posko kesehatan
ini.SPGDT terdiri dari unsur, pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit dan antar
rumah sakit.
SPGDT dibagi atas SPGDT-S dan SPGDT-B. SPGDT bertujuan yang intinya untuk
mengurangi dan menyelamatkan korban bencana, sehingga diperlukan cara penanganan yang
jelas (efektif, efisien dan terstruktur).
3.2 Saran
Diharapkan semua orang akan mempunyai kesiapan dalam upaya penyelamatan dan
mengurangi dampak kesehatan yang buruk apabila terjadi bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Nazaruddin. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. Departemen Anestesiologi &
Reanimasi Fakultas Kedokteran USU RSUP. H. Adam Malik Medan . SPGDT (Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu)http://pertolonganpertamaonline.blogspot.com diakses tanggal 18
November 2013
https://www.scribd.com/document/409120287/makalah-spgdt-di-Indonesia