Anda di halaman 1dari 13

Terapi Bermain Pada Anak Dengan

KKP/KEP (Kekurangan Energi


Proterin)
Kelompok 3
Disusun Oleh:
 
● Rara Suci 1914301077
● Tasya Dwinta 1914301056
● Mustika Ayu 1914301068
● Veronica Anggraini 1914301091
● Evitha Adhe Rahma E 1914301079
● Feni Meliani 1914301085
● Sinta Rizqiani 1914301082
● Sindi Artika 1914301065
● Augy Alfandito 1914301093
● Amri Wijaya 1914301094
● M. Luthfan 1914301095
A. Pengertian KKP/KEP

Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan


keadaan tidak cukupnya masukan protein dan
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau dikenal
dengan nama maramus dan kwasiokor. Kwasiokor
disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi
kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan
marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori dan
protein.
—SOMEONE FAMOUS
b. Etiologi

Faktor - faktor yang dapat menyebabkan Kurang Energi


Protein menurut Nazirudin, 2007 adalah sebagai berikut :

1) Sosial ekonomi yang rendah


2) Sukar atau mahalnya makanan yang baik
3) Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi yang baik
4) Kepercayaan dan kebiasaan yang salah terhadap makanan
5) Faktor infeksi pada anak
 
C. Patofisiologi
Asupan energi protein yang di peroleh dari makanan kurang, padahal untuk
kelangsungan hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang di dapat dari
konsumsi makanan yang cukup, karena asupan makanan yang kurang maka untuk
memenuhi kebutuhan energi tubuh menggunakan cadangan protein dalam tubuh.
Terjadinya kwasiokor dapat diawali oleh faktor makanan yang kadar
proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh sehingga akan kekurangan asam amino
esensial dalam serum yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel.
Kemudian produksi albumin dalam hati pun berkurang, sehingga berbagai
kemungkinan terjadi hipoproteinemia yang dapat menyebabkan asites, gangguan
mata, kulit dan lain-lain.
Sedangkan terjadinya marasmus juga dapat disebabkan faktor makanan dengan
kadar kalori dan protein yang kurang dari kebutuhan tubuh, sehingga dapat terjadi
atropi jaringan khususnya pada lapisan subkutan dan akhirnya kelihatan kurus
seperti orang tua.
D. Klasifikasi KEP
a). KEP ringan
Bila hasil penimbangan berat badan pada KMS
(Kartu Menuju Shat) terletak pada warna kuning
b). KEP sedang
Bila hasil penimbangan berat badan pada KMS
(Kartu Menuju Sehat) terletak di bawah garis merah
(BGM)
c). KEP berat
Bila hasil penimbangan BB/U <60% baku media
WHO-NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah
antara KEP berat atau gizi buruk dengan KEP
sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat atau
gizi buruk digunakan tabel BB/U baku median WHO
NCHS.
E. Gejala Klinis
 Secara klinis KEP terdapat dalam 3 tipe yaitu :
a). Kwashiorkor, ditandai dengan : edema, yang dapat terjadi di seluruh
tubuh, wajah sembab dan membulat, mata sayu, rambut tipis,
kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok,
cengeng, rewel dan apatis, pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi),
bercak merah ke coklatan di kulit dan mudah terkelupas (crazy
pavement dermatosis), sering disertai penyakit infeksi terutama akut,
diare dan anemia.
b). Marasmus, ditandai dengan : sangat kurus, tampak tulang terbungkus
kulit, wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel, kulit keriput,
jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada, perut cekung, iga
gambang, sering disertai penyakit infeksi dan diare.
c). Marasmus kwashiorkor, campuran gejala klinis kwashiorkor dan
marasmus.
 
F. Penatalaksanaan Kurang Energi Protein menurut Lab. UPF,
2007 adalah sebagai berikut:
1. Bila ada dehidrasi maka atasi dulu
2. Pemberian diid (tinggi kalori tinggi protein)
3. Pemberian makanan tambahan berupa formula yang mudah di cerna, murah,
pekat kalori, protein medisco I,II,III memenuhi syarat-syarat tersebut.
4. Bila ada intoleransi, mulailah dengan sub sistem yang di encerkan (2-5, 5-7,5)
+ glukosa 5 % di susul dengan medisco ½, I, II, III.
 5. Bila perlu beri tranfusi sel darah merah padat (PRC) atau plasma
6. Pengobatan penyakit penyerta/penyebab, bila lemah ada hipotermi, hipotensi
dan gangguan pembekuan darah, ada kemungkinan infeksi kuman gram
negatif serta endotoksemia.
7. Terapi : gestamin 1-7.5 mg/kg perhari di bagi 2 kali atau amikasin 15
mg/kg/hari dibagi 3 kali
8. Penyuluhan ibu disertai demontrasi cara pemberian makanan pada Kurang
Energi Protein
9. Kontrol di layanan kesehatan terdekat
G.Dampak Masalah
 Dampak individu
Pada individu akan terjadi perubahan berupa:
a) Aspek biologis
b) Aspek psikologis
c) Aspek sosiologis
 Dampak pada keluarga
Diperlukannya perhatian yang bersifat khusus pada klien dengan KEP sehingga
mengurangi aktifitas keluarga dalam kesehariannya.
 Dampak pada masyarakat
Menurunnya daya tahan tubuh pada klien dengan KEP mempermudah timbulnya
infeksi sehingga mengakibatkan klien sering sakit-sakitan. Hal ini akan untuk
bergaul
dengan klien karena tukut ketularan. Hal ini bukan dikarenakan takut
terhadap KEPnya, dimana KEP bukanlah penyakit yang menular, namun lebih
dikarenakan tertular infeksi dari penyakit yang di bawah, separti pilek, batuk dsb.
H. Terapi bermain pada anak dengan KKP/KEP
Contoh terapi bermain :
 
BERMAIN PESTA JUS BUAH WARNA WARNI
A. Pengertian
Bermain pesta jus buah warna warni adalah bermain dengan menggunakan
beberapa jus buah yang memiliki warna menarik tetapi aman untuk pencernaan anak
B. Tujuan
Dengan bermain pesta jus buah ini anak dapat:
1. Meningkatkan nafsu makanan anak
2. Meningkatkan intake cairan anak
3. Mengenal beberapa jus buah
4. Merasa senang sehingga mempercepat kesembuhan sakit anak
C. Sasaran
Anak usia 18bulan - 5 tahun
D. Persiapan Pasien
1. Pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai tujuan bermain
2. Melakukan kontrak waktu
3. Pasien tidak mengantuk dan tidak rewel
4. Keadaan umum mulai membaik
 
E. Persiapan Alat

Ruangan menyerupai Kursi dan meja kecil Gelas kecil


tempat pesta

Blender Beberapa jenis buah (apel, pepaya,wortel, tomat,


pisang)

1. Air dan gula


2. Alat penyaring
3. Sendok
E. Prosedur Kerja
1. Siapkan ruangan menyerupai tempat pesta anak
2. Tata meja dan kursi
3. Buatlah jus buah apel, pepaya, wortel, pisang dan tomat menggunakan blender
4. Siapkan beberapa gelas kecil untuk anak
5. Letakkan jus buah pada beberapa gelas
6. Kumpulkan pasien anak-anak pada ruangan tersebut (libatkan orang tua)
7. Mulailah pesta dengan menyilahkan anak-anak memilih jus sesuai kesukaan mereka
8. Perhatikan ekspresi anak-anak , apa mereka merasa senang atau tidak dengan pesta jus
buah ini.
9. Dokumentasi tindakan

F. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membereskan dan merapikan alat
4) Mencuci tangan
5) Mencatat respon pasien serta keluarga dalam lembar catatan dan kesimpulan hasil
bermain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai