Kelompok 1
Reguler 2
1. Lataniya Aulia Rizky
(1914301051) 7. Putra Zulfijar F (1914301078)
2. Shintia Lega Utami (1914301053) 8. Berliana Oktavia (1914301081)
3.Dhimas Oktavian Arisandhi 9. Ilham Ardiansyah (1914301087)
(1914301054) 10. Sila Restu Ria (1914301088)
4. Putri Lesmana (1914301058) 11.Febri Ani Cesaria (1914301100)
5. Rheinabila (1914301067)
6. M.Alfan Alkautas (1914301076)
Konsep Askep Anak Dengan Gangguan
01 02 03
Pernafasan Kardiovaskuler Hematologi
(Pneumonia) (Demam Reumetik) (Thalasemia)
01
Konsep Askep Anak
dengan Gangguan
Pernafasan
(Pneumonia)
Definisi
Pneumonia adalah keadaan akut
pada paru yang disebabkan oleh
karena infeksi atau iritasi bahan
kimia sehingga alveoli terisi oleh
eksudat peradangan (Mutaqin,
2008).
Klasifikasi Pneumonia
Berdasarkan Anatomi Berdasarkan Etiologis
• Bacteria
• Pneumonia lobularis
• Virus
• Pneumonia lobularis
• Jamur
(Bronkopneumonia
• Aspirasi
• Pneumonia Interstitial
• Pneumonia Hipostatik
(Bronkiolitis)
• Sindrom Loeffler
• Manajemen Umum
(Humidifikasi, Oksigenasi, Fisioterapi, Hidrasi)
• Operasi (Thoracentesis)
• Terapi Obat
Penicillin G untuk infeksi pneumonia staphylococcus, amantadine, rimantadine
untuk infeksi pneumonia virus. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin untuk
infeksi pneumonia.
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Indentitas: Nama, usia, jenis kelamin,
b. Riwayat sakit dan kesehatan
1) Keluhan utama: pasien mengeluh batuk dan sesak napas.
2) Riwayat penyakit sekarang: pada awalnya keluhan batuk tidak produktif, tapi selanjutnya akan
berkembang menjadi batuk produktif dengan mukus purulen kekuning-kuningan, kehijau- hiajuan,
kecokelatan atau kemerahan, dan serring kali berbau busuk. Klien biasanya mengeluh mengalami
demam tinggi dan menggigil (onset mungkin tiba-tiba dan berbahaya). Adanya keluhan nyeri dada
pleuritits, sesak napas, peningkatan frekuensi pernapasan, dan nyeri kepala.
3) Riwayat penyakit dahulu: dikaji apakah pasien pernah menderita penyakit seperti ISPA, TBC paru,
trauma. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi.
4) Riwayat penyakit keluarga: dikaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit
yang disinyalir sebagai penyebab pneumoni seperti Ca paru, asma, TB paru dan lain sebagainya.
Pengkajian (Pemeriksaan Fisik)
1) Keadaan umum: tampak lemas, sesak napas
2) Kesadaran: tergantung tingkat keprahan penyakit, bisa somnolen
3) Tanda-tand vital:
TD: biasanya normal
Nadi: takikardi
RR: takipneu, dipsneu, napas dangkal
Suhu: hipertermi
4). Kepala: tidak ada kelainan
5). Mata: konjungtiva nisa anemis
6). Hidung: jika sesak, ada pernapasan cuping hidung
7). Paru:
Inspeksi: pengembangan paru berat dan tidak simetris, ada penggunaan otot bantu napas
Palpasi: adanya nyeri tekan, peningkatan vocal fremitus pada daerah yang terkena.
Perkusi: pekak bila ada cairan, normalnya timpani
Auskultasi: bisa terdengar ronchi.
8). Jantung: jika tidak ada kelainan, maka tidak ada gangguan
9). Ekstremitas: sianosis, turgor berkurang jika dehidrasi, kelemahan
Diagnosa Keperawatan
Penatalaksanaan
Dasar pengobatan demam reumatik terdiri dari istirahat, eradikasi
kuman streptokok, penggunaan obat anti radang, dan pengobatan
suportif.
Konsep Asuhan Keperawatan
Konsep Asuhan Keperawatan
• Pengkajian
Penyakit jantung rematik kebanyakan menyerang pada anak dengan usia 5-15 hal ini lebih dikarenakan bakteri
streptococcus sering berada di lingkungan yang tidak bersih seperti tempat bermain anak di luar ruangan. Penyakit ini
lebih sering terkena pada anak perempuan.
1).dentitas klien
Nama, umur, alamat, pendidikan
2).Riwayat kesehatan
Demam, nyeri, dan pembengkakkan sendi
8).Riwayat nutrisi
a. Peningkatan suhu tubuh tidak terlalu tinggi kurang dari 39 derajat celcius namun tidak terpola.
b. Adanya riwayat infeksi saluran napas.
c. Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dada berdebar-debar.
d. Nyeri abdomen, mual, anoreksia, dan penurunan hemoglobin.
e. Arthralgia, gangguan fungsi sendi.
f. Kelemahan otot.
g. Akral dingin.
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : Ada gerakan yang tidak disadari pada wajah, sclera anemis, terdapat napas cuping
hidung, membran mukosa mulut pucat.
2. Kulit :Turgor kulit kembali setelah 3 detik, peningkatan suhu tubuh sampai 39ᴼ C.
3. Dada
a) Inspeksi: terdapat edema, petekie
b) Palpasi: vocal fremitus tidak sama
c) Perkusi redup
d) Auskultasi terdapat pericardial friction rub, ronchi, crackles
4. Jantung
a) Inspeksi, iktus kordis tampak
b) Palpasi dapat terjadi kardiomegali
c) Perkusi redup
d) Auskultasi terdapat murmur, gallop
Pemeriksaan fisik
Abdomen
a) Inspeksi perut simetris
b) Palpasi kadang-kadang dapat terjadi hepatomigali
c) Perkusi tympani
d) Auskultasi bising usus normal
a) Karditis : takikardi terutama saat tidur, kardiomegali, suara sistolik, perubahan suarah jantung.
a) Poliatritis : nyeri dan nyeri tekan disekitar sendi, menyebar pada sendi lutut, siku, bahu, dan lengan (gangguan fungsi
sendi).
b) Nodul subkutan : timbul benjolan di bawah kulit, teraba lunak dan bergerak bebas. Biasanya muncul sesaat dan umumnya
langsung diserap.
c) Khorea : pergerakan ireguler pada ekstremitas, infolunter dan cepat, emosi labil, kelemahan otot.
d) Eritema marginatum : bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan, bercak merah dapat berpindah
lokasi, tidak parmanen.
Diagnosa Keperawatan
limpa
Pemeriksaan Penunjang
Devinitive
Screening Test
Test
1) Interpretasi apusan 1) Elektroforesis
darah hemoglobin
2) Pemeriksaan osmotic 2) Kromatografi
fragility (OF) hemoglobin
3) Indeks eritrosit 3) Molecular diagnosis
4) Model Matematika
1. Transfusi darah
2. Terapi Khelasi Besi (Iron
Chelation)
3. Suplemen Asam Folat
Asam folat adalah vitamin
Pe
na B
Komplikasi
t ala
4. HLA (Human Leukocyte
Antigens)
ks
a na
a. Komplikasi Jantung
b. Komplikasi pada Tulang
a n c. Pembesaran Limpa (Splenomegali)
d. Komplikasi pada Hati
e. Komplikasi pada Kelenjar Hormon
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian keperawatan
1. Asal Keturunan/Kewarganegaraan
2.Umur
3.Riwayat kesehatan
4.Pertumbuhan dan perkembangan
5.Pola makan
6.Pola aktivitas
7.Riwayat kesehatan keluarga
8.Riwayat kesehatan ibu saat hamil
Pengkajian keperawatan
1. Data keadaan fisik anak thalassemia yang sering didapatkan diantaranya adalah:
• Keadaan umum = Anak biasanya terlihat lemah dan kurang bergairah serta tidak
selincah aanak seusianya yang normal.
• Dada, Pada inspeksi terlihat bahwa dada sebelah kiri menonjol akibat adanya
pembesaran jantung yang disebabkan oleh anemia kronik
• Perut, Kelihatan membuncit dan pada perabaan terdapat pembesaran limpa dan
hati ( hepatosplemagali).
Pengkajian keperawatan
• Pertumbuhan fisiknya terlalu kecil untuk umurnya dan BB nya kurang dari normal.
• Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia pubertas Ada
keterlambatan kematangan seksual
• Warna kulit pucat kekuning- kuningan. Jika anak telah sering mendapat transfusi
darah, maka warna kulit menjadi kelabu seperti besi akibat adanya penimbunan zat
besi dalam jaringan kulit
Diagnosa
keperawtan
Diagnose keperawatan merupakan suatu
penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung actual maupun potensial.
diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu,
keluarga dan komunitas terhadap situasi
yang berkaitan dengan kesehatan.
Diagnose keperawatan yang muncul pada pasien dengan
Thalasemia
1. Pola nafas tidak efektif (D.0005)
Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Gejala dan tanda Mayor
Subjektif : dyspnea
Objektif:
-Penggunaan otot bantu pernapasan
-Fase ekspirasi memanjang
-Pola nafas abnormal (mis.Takipnea, bradypnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)
1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
anklebrachial index)
2. Monitor panas,kemerahan,nyeri, atau bengkak pada extermitas
3. Observasi adanya keterlambatan respon verbal, kebingungan atau gelisah
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau
dingin)
6. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
7. Anjurkan perawatan kulit yang tepat (mis.melembabkan kulit kering pada Kaki)
Intervensi
Intoleransi aktivitas
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan lelah
2. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas,catat kelelahan dan kesulitan
dalam beraktivitas
3. Monitor kelelahan fisik dan emosional
4. Catat respon terhadap tingkat aktivitas
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
6. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
7. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpidah atau berjalan
8. Libatkan keluarga dalam aktvitas, jika perlu
9. Anjurkan Tirah baring
10.Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11.Pilih periode istirahat dengan periode aktivitas
Evaluasi keperawatan