Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS II

TREND ISSUE DALAM MATERNITAS KOMPLEMENTER


“ HYPNO-BIRTHING” UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN”

OLEH :

KELOMPOK 6 KELAS B12-C

I MADE SUJANA (193223173)


NI MADE DWI YANI (193223189)
NI MADE RAI DIAH PURNAMA DEWI (193223190)
NI MADE SANTHI ASTUTI (193223191)
NI MADE SUWARTINI (193223192)
NI NYOMAN ANGGRENI (193223193)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Hypno-Birthing”
Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Mata Kuliah
MATERNITAS.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa
bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.

Denpasar, 29 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3

1.4 Manfaat ....................................................................................................... 3

BAB II ..................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

2.1 Terapi Komplementer .............................................................................. 5

2.1.1 Pengertian .......................................................................................................... 5


2.1.2 Jenis Terapi Komplementer Pada Keperawatan Maternitas.............................. 6
2.2.1 Pengertian Aromaterapi .......................................Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Jenis Aromaterapi dan Manfaatnya .....................Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Sejarah Hypno-Birthing ................... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Hypno-Birthing ................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III ................................................................................................................. 42

PENUTUP ............................................................................................................ 42

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 42

3.2 Saran ......................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri
persalinan mulai timbul pada kala I fase laten dan berlangsung sampai fase aktif.
Pada primigravida kala I persalinan bisa berlangsung 20 jam, pada multigravida
berlangsung 14 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi
pada fase aktif (Potter & Perry 2005). Rasa nyeri, tegang, rasa takut menggangu
pada ibu hamil dapat menghasilkan sejumlah katekolamin (hormon stress) yang
berlebihan seperti ephinephrin dan norephinephrin. Tingkat katekolamin yang
tinggi dalam darah bisa memperpanjang persalinan dengan mengurangi efisiensi
kontraksi rahim dan dapat merugikan janin dengan mengurangi aliran darah
menuju plasenta. Keadaan ini dapat mengakibatkan penatalaksanaan persalinan
menjadi kurang terkendali dan memungkinkan terjadi trauma pada bayi
(Andarmoyo, 2013).

Banyak cara yang dapat digunakan dalam menghilangkan rasa sakit saat
persalinan, cara tersebut antara lain dengan tindakan farmakologis dan tindakan
non farmakologis. Tindakan farmakologis yang digunakan antara lain
penggunaan analgesik, suntikan epidural, Intracthecal Labor Analgesik (ILA).
Tindakan- tindakan tersebut hampir semua mempunyai efek samping pada ibu
dan juga janin. Misalnya pada analgesik dapat menembus plasenta sehingga
menimbulkan efek terhadap pernafasan bayi. Efek samping pada ibu adalah
adanya perasaan mual dan pusing, serta ibu menjadi tidak dapat mengandalkan
otot perutnya dan mendorong ketika terjadi kontraksi rahim, sehingga persalinan
menjadi lebih lama (Wong, 2004).

Penatalaksanaan nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan


tindakan non farmakologi, namun tindakan farmakologi lebih mahal dan
sebagian besar memiliki efek yang merugikan sedangkan tindakan non
farmakologi lebih murah, sederhana, efektif dan tanpa efek yang merugikan
(Yanti, 2010). Metode nonfarmakologis juga dapat meningkatkan kepuasan
selama persalinan, karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya.
Relaksasi, teknik pernafasan, pergerakan dan perubahan posisi, massage,
hidroterapi, terapi panas/dingin, musik, guided imagery, akupresur, aromaterapi
merupakan beberapa teknik nonfarmakologis yang dapat meningkatkan
kenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyai pengaruh pada koping yang
efektif terhadap pengalaman persalinan (Arifin, 2008).

Keunggulan aromaterapi dibandingkan dengan metode non farmakologis


adalah dapat membantu meringankan stress, anti depresan, meningkatkan
memori, meningkatkan jumlah energi, penyembuhan dan pemulihan, mengatasi
insomnia, sistem kekebalan tubuh, menghilangkan rasa sakit, meringankan
gangguan pencernaan (Sulaksono, 2013). Aromaterapi mempunyai efek yang
positif karena diketahui bahwa aroma yang segar, harum merangsang reseptor
sensori dan pada akhirnya mempengaruhi organ yang lainnya sehingga dapat
menimbulkan efek kuat terhadap emosi. Aroma ditangkap oleh reseptor di
hidung yang kemudian memberikan informasi lebih lanjut ke area di otak yang
mengontrol emosi dan memori maupun memberikan informasi juga ke
hipotalamus yang merupakan pengatur sistem internal tubuh, termasuk sistem
seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress (Shinobi, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Terapi Komplementer ?
2. Apa saja jenis terapi komplementer ?
3. Apa pengertian aromaterapi?
4. Apa sajakah jenis aromaterapi dan manfaatnya?
5. Bagaimana cara melakukan pemberian aromaterapi?
6. Apa trend issue dalam pemberian aromaterapi pada komplementer
keperawatan maternitas?

1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan pemberian aromaterapi untuk
mengurangi nyeri persalinan
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami pengertian dari
Terapi komplementer
b. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami jenis terapi
komplementer
c. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami pengertian
aromaterapi
d. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mampu memahami mengenai
jenis aromaterapi dan manfaatnya
e. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami trend issue
pemberian aromaterapi pada komplementer keperawatan maternitas

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada
mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
asuhan keperawatan komplementer keperawatan maternitas
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu
tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan dalam praktik
keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Terapi Komplementer

2.1.1 Pengertian
Terapi komplementer adalah terapi yang menjadi pendamping dari terapi
utama, dan digunakan sebagai tambahan yang direkomendasikan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan. Bisa dibilang bahwa terapi komplementer
merupakan katalisator dalam proses penyembuhan pasien. Menurut WHO
Traditional Medicine Strategy 2002-2005, Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Dasar dari kebijakan ini adalah penghargaan terhadap nilai-nilai
budaya, adat, keyakinan dan sumber daya yang berkembang di seluruh wilayah
dunia yang telah menjadi pedoman turun temurun dalam memberikan pelayanan
kesehatan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tetapi di
Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan yang tertuang dalam keputusan menteri


kesehatan No. 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan tradisional, definisi
pengobatan komplemneter tradisional alternative adalah pengobatan non
konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, meliputi upaya promotiv,preventive,kuratif, dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan
evektivitas yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
Jadi pada hakikatnya pengobatan komplementer merupakan suatu pengobatan
sebagai pendamping bagi pengobatan primer yang bertujuan untuk mempercepat
proses penyembuhan pasien dan sudah mendapatkan pengakuan serta legalitas
yang jelas. Oleh karena itu aturan tentang pengobatan komplementer, seperti
yang terangkum dalam peraturan Menteri No. 1109/Menkes/PER/X/2009
tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer alternative difasilitas
kesehatan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan tenaga pelaksana termasuk
tenaga asing yang menjadi inspirasi untuk perumusan RUU keperawatan.

2.2 Jenis Terapi Komplementer Pada Keperawatan Maternitas


1. Hipnoterapi
Hypnotherapy yaitu suatu terapi yang dilakukan dengan cara
hipnosis yakni perubahan status kesadaran saat konsentrasi individu
terfokus dan distraksi minimal, hipnosis juga bisa digunakan untuk
mengendalikan nyeri, hipnosis dapat mencegah stimulus nyeri dalam
otak menembus pikiran sadar, hipnosis bekerja dengan mengaktifkan
saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti morfin
alamiah yang disebut enkefalin dan endorphin.
Indikasi untuk semua orang termasuk anak-anak yang memiliki
keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dalam bidang kesehatan, khususnya
keperawatan maternitas, terapi ini diindikasikan untuk mengurangi
intensitas nyeri haid (dismenore), mengurangi rasa gelisah dan rasa
nyeri saat persalinan.
Kontraindikasi pada hypnoterapi adalah bagi orang yang tidak
dapat fokus, tidak bisa mengerti komunikasi yang diberikan dan bagi
orang yang tidak bisa mendengar.
2. Yoga dan Meditasi
a) Yoga
Yoga merupakan pengendalian aktivitas pikiran dan penyatuan roh
pribadi dengan roh tertinggi. Yoga juga dapat diartikan sebagai salah
satu disiplin terhadap diet makan, tidur, pergaulan, kebiasaan,
berkata dan berfikir, serta satu usaha sistematis untuk mengendalikan
pikiran.
b) Meditasi
Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan
pikiran dari semua hal yang menarik, membebani maupun
mencemaskan dalam hidup sehari-hari. Meditasi merupakan kegiatan
mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk
menganalisa, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah
lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau membolak-
balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan.
3. Senam
a) Senam Hamil
Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil,
memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau
pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan, aktifitas otot dan
panggul untuk menghadapi proses persalinan yang aman, lancar dan
spontan.
Kontraindikasi: preeklamsia, KPD, perdarahan trimester II dan
III, kemungkinan lahir prematur, incopeten cervik, diabetes, anemia,
thyroid, aritimia, palpitasi, riwayat perdarahan, penurunan / kenaikan
BB berlebihan.
b) Senam Nifas
Senam nifas adalah suatu aktivitas yang dianjurkan untuk
dilakukan bagi ibu pada masa nifas. Senam nifas dapat dilakukan 6
jam setelah melahirkan normal dan untuk ibu yang melahirkan
dengan operasi, senam nifas dapat dilakukan setelah 24 jam operasi.
Tujuan dilakukan senam nifas yaitu memperbaiki elastisitas otot-otot
yang telah mengalami peregangan, memperlancar sirkulasi darah,
mencegah kesulitan buang air kecil, mengembalikan rahim pada
posisi semula (involusi), memperlancar lochea dan kontraksi uterus,
dan membantu kelancaran ASI.
c) Senam Dismenore
Senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat
digunakan untuk mengurangi nyeri saat haid. Hal ini disebabkan saat
melakukan olahraga atau senam tubuh akan menghasilkan
endorphin. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami
yang diproduksi otak dan susunan syaraf tulang belakang sehingga
menimbulkan rasa nyaman.
4. Akupunktur
Akupunktur merupakan pengobatan yang dilakukan dengan cara
menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya
adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga
pasien sehat kembali. Prinsip dasar cara penyembuhan akupunktur, yaitu
dengan tusukan jarum (secara umum dengan menggunakan benda tajam)
yang berarti pemberian suatu rangsangan ke dalam tubuh.
5. Akupresur
Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang
paling efektif dalam manajemen nyeri persalinan dan merupakan
pendekatan pengobatan Timur Kuno serta teknik untuk melancarkan
energi vital yaitu: menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama
acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk
menstimulasi aliran energi di meridian.
6. Terapi Herbal (Ayurweda)
Tumbuhan obat atau disebut dengan Ausadha dalam bahasa
sansekerta. Tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai bahan obat dan
sebagainya. Artinya, tumbuhan tersebut berkhasiat menghilangkan rasa
sakit, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit dan
memperbaiki organ yang rusak serta menghambat pertumbuhan tidak
normal seperti tumor dan kanker.
Bagian-bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat
yaitu akar, rimpang, umbi, batang dan kulit batang, daun, biji, bunga,
dan buah. Konsep dari pemberian terapi herbalisme yaitu upaya
pengobatan dengan tanaman obat yang dilakukan secara profesional
oleh pengobat herbal.

7. Aromaterapi
Aroma terapi ialah salah satu jenis pengobatan alternative yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal
sebagai minyak essensial, dan senyawa aromatic lainnya dari tumbuhan
yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan
seseorang. Cara penggunaan aroma terapi dapat dengan penghirupan,
pengompresan, pengolesan dikulit, perendaman dan akan lebih efektif
disertai pijatan.
8. Terapi Musik/Instrumental
Terapi musik pada managemen persalinan adalah suatu bentuk
kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyian secara terpadu
dan terarah didalam membimbing ibu selama menghadapi persalinan
untuk mencapai tujuan relaksasi bagi ibu saat nyeri kontraksi dirasakan.
9. Massage / Masase
Beberapa jenis teknik masase yang dapat digunakan antara lain
yaitu:
a) Effluerage
Massage effleurage merupakan analgesia psikologi yang
dilakukan sejak awal bersalin (inpartu), yang dapat menimbulkan
reaksi relaksasi. Massage effleurage adalah pemberian tindakan
stimulasi kuteneus, tindakan ini hampir sama dengan tindakan
pemberian aroma terapi, hipnotis, akupuntur dan yoga.
Adanya perbedaan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah
pemberian massage effleurage, disebabkan karena gerakan massage
effleurage (dimulai dengan sentuhan telapak tangan pada daerah
yang terasa nyeri, manfaat massage effleurage) dapat menimbulkan
rasa nyaman dan relax, sehingga mampu mengurangi rasa nyeri pada
ibu saat bersalin (inpartu). Massage effleurage atau tindakan
tindakan mengusap-usap abdomen secara perlahan, seirama dengan
pernafasan saat kontraksi, yang digunakan untuk mengalihkan
pikiran ibu, supaya ibu tidak memusatkan perhatiannya pada
kontraksi.

b) Kneading
Salah satu jenis massage yang dapat dimanfaatkan untuk
menurunkan nyeri persalinan adalah teknik kneading. Kneading
adalah memijat menggunakan tekanan yang sedang dengan sapuan
yang panjang, meremas menggunakan jari-jari tangan diatas lapisan
superficial dari jaringan otot. Teknik kneading membantu
mengontrol rasa sakit lokal dan meningkatkan sirkulasi.
Teknik kneading dapat memberikan efek fisiologis berupa
peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi sistem saraf,
menghilangkan rasa sakit dengan cara meningkatkan ambang rasa
sakit oleh karena merangsang peningkatan produksi hormon
endorpin, meningkatkan aliran balik vena yang akan membantu
secara efisien pengembalian darah ke jantung, serta membantu
mengalirkan asam laktat yang tertimbun dalam otot sehingga
membantu mempercepat eliminasi asam laktat dalam darah dan otot
Berikut ini merupakan macam-macam pijat yang biasa dilakukan
pada maternitas:
1) Pijat Oxytocin
Setelah melahirkan, seringkali ibu merasa cemas, tidak
tenang, hilang semangat, dan sebagainya. Jika kondisi ini terus-
menerus berlanjut maka akan muncul asumsi-asumsi negatif.
Perasaan negatif ini akan membuat refleks oksitosin menurun dan
produksi ASI pun terhambat.
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang
belakang mulai dari nervus ke 5-6 sampai scapula yang akan
mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan
perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat
oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI dan merangsang hormon prolaktin
dan oksitosin setelah melahirkan.
2) Pijat Perineum
Pijat ini dilakukan beberapa minggu sebelum melahirkan
tujuannya adalah untuk meningkatkan peredaran darah /
meningkatkan elastisitas perenium, mencegah terjadinya robekan
perineum maupun episiotomi. Disamping itu juga untuk
mempersiapkan jaringan perenium dengan baik untuk proses
peregangan pada saat persalinan akan mengurangi robekan
perenium dan mempercepat proses penyembuhan. Keuntungan
masase perineum antara lain:

a. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu


mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
b. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina

c. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan regangan


perineum di kala kepala bayi akan keluar
d. Menghindari terjadinya episiotomi

e. Melancarkan aliran darah ke daerah perineum dan vagina


f. Dengan masase aliran hormon membantu melemaskan otot-
otot dasar panggul sehingga proses persalinan menjadi lebih
mudah
g. Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan

3) Refleksiologi
Refleksiologi adalah cara pengobatan dengan merangsang
berbagai daerah refleks (zona atau mikrosistem) di kaki, tangan
dan telinga yang ada hubungannya dengan berbagai kelenjar,
organ dan bagian tubuh lainnya.
Bagi wanita hamil, refleksiologi bisa membantu
mengurangi ketegangan dan memberikan relaksasi yang
diperlukan selama kehamilan. Obyek pijat utamanya adalah
telapak kaki dan tangan, lebih tepatnya titik-titik refleksi
(pressure points). Refleksiologi terbukti meringkankan keluhan
ibu hamil di tiap trimester seperti:

a. Trimester pertama

Rasa mual dan muntah ibu hamil di trimester awal dapat


diringankan atau bahkan diatasi dengan melakukan terapi pijat
refleksiologi. Sebab, dapat mengembalikan keseimbangan
tubuh, mengatasi kelelahan dan mencegah morning sickness
calon ibu.

b. Trimester kedua

Melakukan refleksiologi secara rutin mengoptimalkan


kesehatan ibu hamil. Bahkan, di setiap minggu terapis dapat
memberikan program pijat refleksiologi dengan penekanan
yang berbeda.
c. Trimester ketiga

Mempersiapkan ibu dan janin untuk siap menghadapi


proses persalinan. Jika posisi janin sungsang, pijat
refleksiologi dapat merangsang janin berputar dan masuk jalan
lahir. Pijat refleksiologi yang rutin dan tepat juga mendukung
aliran oksigen dan nutrisi lebih lancar untuk ibu dan janin.

A. 2.2 Sejarah Hypno-Birthing

Bagi wanita hamil, apalagi yang baru pertama kali menjalani kehamilan,
kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan selama hamil dan saat menghadapi persalinan,
sering menghinggapi hati dan fikiran mereka.

Berikut ini kecemasan dan kekhawatiran ibu hamil :

 Takut perdarahan
 Takut tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasanya (karier, pekerjaan)
 Takut anak cacat
 Takut ditinggal suami
 Takut bentuk tubuh tidak bisa kembali seperti semula
 Takut terjadi komplikasi pada persalinan
 Takut menghadapi hari H persalinan
 Takut di Operasi (bagi yang tidak ingin dioperasi)
 Takut mati

Hal ini tidaklah mengherankan, karena sejak kecil ketakutan pada proses
melahirkan tanpa disadari telah tertanam di alam/pikiran bawah sadar wanita khususnya
dan hampir semua orang pada umumnya. Televisi maupun film sering menampilkan
adegan melahirkan yang begitu menegangkan dan menakutkan, penuh dengan jeritan
histeris. Setiap kali menyambut kedatangan bayi dari teman atau kerabat, kita juga
hampir selalu mendengar cerita seputar rasa sakit dan penderitaan si ibu ketika
melahirkan. Bahkan saat kita bertanya dengan orang tua, kerabat dan teman kita tentang
seputar pengalaman melahirkan itu antara hidup dan mati dan bila tidak sakit bukan
melahirkan namanya.
Cerita – cerita semacam inilah yang terus terbawa dari masa kecil, dalam masa
pertumbuhan mereka sampai saat ini. Cerita yang sedikit demi sedikit memasuki pikiran
bawah sadar dan akhirnya tertanam sebagai suatu program negatif dalam pikiran bawah
sadarnya.
Salah satu upaya untuk mereprograming rekaman-rekaman negative tersebut
adalah menggunakan tehnik hypno - birthing.
Metode Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis (selfhypnosis)
atau swasugesti dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan
sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan
cara yang alami, lancer dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi
adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.
Metode hypno birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa
dengan persiapan melahirkan yang cukup, calon ibu dan pendampingnya saat persalinan
akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, nyaman dan
memuaskan, jauh dari rasa takut dan cemas yang menimbulkan ketegangan dan rasa
sakit.
 Berasal dari kata Yunani Hypnos (tidur/pikiran tenang)
 Birthing adalah proses kehamilan sampai melahirkan
 Dikembangkan oleh Marie Mongan sejak tahun 1959
 Hypno-birthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar
untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar
 Hypno-birthing adalah suatu metode persalinan kolaboratif, Bukan suatu metode
alternative
 Persiapan Hypno-birthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka
yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori
resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapakan.
 Hypno-birthing membuat orang tua menjadi lebih rileks, tenang dan memegang
kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi
situasinya dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang
tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan
mengurangi komplikasi.
 Hypno-birthing merupakan sebuah paradigm baru dalam pengajaran melahirkan
secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam,
pola pernafasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorphin dari dalam
tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses
kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
 Hypno-birthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi
dr.Grantle Dick-Read, yang mempublikasikan buku childbirth without fear pada
1994. Therapi Hypno-birthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie Mongan,
pendiri HypnoBirthing Institute.

Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-
Pain Syndrome yang sering kali menjadi penyebab kesakitan dan ,ketidaknyamanan
selama proses kelahiran.

Dalam metode hypno-birthing ini,konsep kelahiran yang mudah dan aman,dan


nyaman dapat terjadi dengan cara pasien di tuntun untuk menyadari kekuatan
pikiran bawah,sadar,karena hukum pertama dari pikiran bawah sadar adalah:

“apapun yang anda pikirkan,tubuh anda dapat menciptakannya dan


memberikan anda dengan apapun sesuai yang anda pikirkan.”

Dalam persalinan, rasa nyeri dapat terabaikan dengan cara relaksasi dan visualisasi
karena pada dasarnya manusia biasa memusatkan pada satu hal saja pada suatu
waktu.pada saat kita memusatkan perhatian pada satu objek atau sensasi,persaan lain
akan di kesampingkan. Hal ini berlaku pada saat prtoses persalinan akan
berlangsung scara alami,nyaman,dan lancer,calon ibu akan mengalami seperti apa
yang akan diyakini.oleh karena itu,dengan melakukan relaksasi dan visualisasi maka
rasa nyeri dalam persalinan dapat diminimaliskan.

Metode relaksasi dan hypno-birthing didasarkan pada keyakinan bahwa


perempuan dapat mengalami persalinan dengan intervensi medis yang minimal.
program ini mengajarkan calon ibu untuk menyatu dengan gerak dan ritme dari
tubuh yang alami saat menjalankan proses persalinan, membiarkan tubuh dan
pikiran untuk bekerja dan meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagai mana
seharusnya, sehingga rasa sakit menghilang. Relaksasi dan hypno-birthing
mengajarkan calon ibu untuk menjalankan teknik relaksasi yang alami.
Pelatihan Basic Hypnosis & Hypno –birthing sehingga tubuh dapat bekerja dengan
seluruh saraf secara harmonis dan dengan kerja sama penuh bukannya melawan.

B. Filosofi Hypno-birthing

1. Filosofi Hypno-birthing didasarkan pada kepercayaan bahwa kelahiran adalah


normal,wajar, dan sehat, bahwa kelahiran bukan suatu peristiwa yang medis.
2. Itu didasarkan pada kepercayaan bahwa kelahiran adalah tentang para ibu, ayah
dan bayi mereka.
3. Hypno-birthing didasarkan pada kepercayaan, hak-hak dan berbagai keinginan
keluarga itu untuk membawa bayi-bayi mereka ke dalam dunia disuatu cara yang
tenang, lembut harus terhormat dan dimudahkan.
4. Hypno-birthing didasarkan pada kepercayaan bahwa ketika seorang wanita di beri
persiapan yang tepat untuk bayi, ibu dan suami sehingga dapat mengalami suatu
proses kelahiran aman,tenang,dan memuaskan,bebas dari ketakutan yang
menyebabkan nyeri.
5. Hypno-birthing membantu ibu hamil membingkai harapan yang positif dan
mempersiapkan persalinan dengan menciptakan rasa percaya dan keyakinan pada
tubuh sendiri dan pada keseluruhan yang alam demonstrasikan dalam persalinan.

Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi
lebih mudah dan sempurna

C. Manfaat relaksasi Hypno- brithing:


Untuk ibu:
1. Merupakan formula dasar yang alami dari pain management. metode ini tidak
memiliki potensi efek samping terhadap bayi kita
2. Mampu menyadari rasa nyaman,relaks,dan aman menjelang kelahiran
3. Hypno-birthing mengajarkan level yang lebih dalam dari relaksasi untuk
mengeliminasi stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat
menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit pada saat bersalin
4. Membuat ibu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus.
5. Membantu ibu untuk meningkatkan ketenangan diri saat proses persalinan.emosi dan
jiwa tenang memungkinkan ibu tidak berteriak/mengamuk/menjerit pada saat
menahan sakit akibat kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental.
6. Membuat ibu bersalin tetap pada kondisi terjaga dan sadar.
7. Martin, A.A., et al., (2001) menyatakan bahwa dengan metode Hypno-Birthing,
dapat mempercepat Kala I Persalinan (± 3 Jam pada primipara dan 2 jam pada
multipara), mengurangi resiko terjadinya komplikasi, dan mempercepat proses
penyembuhan pada post partum.
8. Hypno-Birthing membuat ibu mampu menghemat energinya pada saat bersalin
sehingga dapat mencegah kelelahan saat persalinan.
9. Tidak memerlukan pelatihan yang lama atau suatu ritual khusus untuk dapat sukses
mempraktekkan Hypno-Birthing
10. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat
kontraksi. Endorphin memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morphin untuk menekan
rasa sakit pada saat melahirkan
11. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks/tenang
12. Pada saat stress endorphin terhalang oleh kortisol
13. Menghilangkan rasa takut, tegang dan panik saat bersalin
14. Endorphin dihasilkan diotak dan susunan syaraf tulang belakang
15. Mengurangi resiko terjadi komplikasi dalam persalinan, mengurangi resiko operasi
dan mempercepat pemulihan ibu postpartum (Mehl-Madrona,2004)
16. Persiapan Hypno-birthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka yang
karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori resiko
tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapkan
17. Hypno-Birthing membuat orang tua menjadi lebih rileks, tenang dan memegang
kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya,
dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang tenang dan damai
dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan mengurangi komplikasi
18. Metode Hypno-Birthing mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan
Fear Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan
ketidaknyamanan selama proses kelahiran
19. Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan
20. Meningkatkan ikatan bathin ibu terhadap janin dan suami
21. Membantu kondisi janin terlepas dari kondisi terlilit tali pusat bahkan bisa
memperbaiki posisi janin yang letak sungsang menjadi letak belakang kepala
(vertek), Hal ini dimungkinkan dengan ibu sering melakukan hypnosis atau
berkomunikasi dengan janinnya. Karena ibu dan janin punya komposisi sama yaitu
body, mind dan soul. Komunikasi antara soul ibu dengan spirit baby dapat dilakukan,
Misal “Ayo putar kepalamu kebawah agar keluarnya mudah”

Manfaat dan Keuntungan Untuk Bayi :


1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh Janin yang merupakan dasar dari
perkembangan jiwa (SQ)
2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormone-
hormon yang seimbang ke janin lewat placenta.

Manfaat dan Keuntungan Suami/Pendamping Persalinan :

1. Dengan belajar hypno-birthing, suami/pendamping persalinan menjadi lebih tenang


dalam mendampingi proses persalinan
2. Emosi suami akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari
3. Membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan bathin antar suami
istri serta bayi yang dikandung
4. Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh suami/pendamping persalinan akan
mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya

D. Pengaruh Stres atau Takut pada Proses Persalinan

Saat kita merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari organ pertahanan non
esensial menuju kelompok otot besar diwilayah kaki dan tangan. Akibatnya area wajah
‘ditinggalkan’, makanya ada ungkapan ‘pucat karena ketakutan’. Dalam situasi yang
menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus atau rahim dipandang sebagai
organ ‘tidak penting’, Menurut dr.Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan
secara kasat mata memang tampak putih, Rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri
dan membuat rahim semakin keras kontraksinya.

 Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan menyebabkan cerviks


kaku dan membuat proses persalinan lebih melambat
 Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernafasan tidak teratur, mengurangi asupan
sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi
 Akhirnya membuat jantung memompa lebih cepat sehingga tekanan darah semakin
tinggi
Hypno-Birthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit adalah hal yang wajar
dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari
rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang
akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stress.

Sakit dan Nyeri Berasal dari Ketegangan/Stress

Selama proses persalinan ada beberapa proses-proses secara fisik dan fisiologis terjadi
yang menyebabkan/menimbulkan rasa nyeri :

 Tekanan yang kuat pada rahim dan sendi panggul


 Tekanan dari bayi di leher rahim, liang vagina, saluran kencing dan dubur
 Peregangan leher rahim, otot-otot panggul dan vagina

Kontraksi rahim pada saat ibu masuk Kala I persalinan sering sekali dianggap sumber
dari rasa sakit dan nyeri yang harus dialami ibu dalam persalinan. Kontraksi merupakan
upaya rahim membantu kepala janin untuk menekan mulut rahim, sehingga membuka
jalan lahir, karena kontraksi itu leher rahim akan menjadi lunak, menipis, mendatar
kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut rahim sehingga
membuka.

Konsep tersebut diatas yang harus diedukasikan kepada calon ibu.

Proses-proses ini bersifat tak terelakkan, dan rasa sakit tersebut disebabkan oleh mereka
adalah suatu tanda yang positif bahwa tenaga kerja sedang melangkah maju. Kita tidak
ingin berhenti proses-proses ini dari kejadian, kita hanya harus memahami bagaimana
caranya memperkecil rasa sakit tersebut yang kita mengalami sebagai hasilnya. Maka
dari itu, ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman,
semua lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama secara harmonis seperti seharusnya.

Apabila ibu sudah terbiasa dengan latihan relaksasi, jalam lahir akan lebih mudah
terbuka. Sebaliknya, apabila ibu dalam keadaan tegang, tekanan kepala janin tidak akan
membuat mulut rahim terbuka. Yang dirasakan hanyalah rasa sakit dan sang ibu pun
bertambah panic dan stress. Pada saat tubuh dalam keadaan stress, hormone stress yaitu
katekolamin akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu
tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan. Namun sebaliknya dalam
kondisi yang rileks justru bisa memancing keluarnya hormon endorphin, penghilang
rasa sakit yang alami didalam tubuh, Menurut para ahli, endorphin ini efeknya 200 kali
lebih kuat daripada morphin. Berlatih relaksasi dapat memacu munculnya endorphin
setiap saat dapat sangat membantu proses persalinan.

Cara Pengendalian Rasa Nyeri Pada Persalinan

Hapus rasa takut dengan program yang Positif

Roh adalah Kehidupan, Jiwa adalah Pembangunnya, dan Raga adalah Hasilnya (Edgar
Cayce), Manusia terdiri dari tiga dimensi yang saling terkait, yaitu Mind (jiwa), Body
(Tubuh/Raga), dan Spirit (Roh/Batin), Menurut Dr.Tb Erwin Kusuma, SpKJ, Psikiater
anak dan remaja, medical hypnotherapy, pada dasarnya manusia ibarat biokomputer.
Untuk mencapai sebuah kondisi yang sehat perlu adanya keseimbangan antara tubuh dan
pikiran. Pada ibu hamil kondisi hormone cenderung menciptakan sebuah ketidakstabilan
tubuh dan pikiran. Untuk itu dengan menghapus rasa takut dan kekhawatiran dengan
sebuah program positif akan sangat membantu ibu dalam menghadapi persalinannya.

Belajar Relaksasi

Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileksnya tubuh dan pikiran. Pada saat
ibu hamil beristirahat dalam keadaan duduk atau terbaring rileks, otot-otot dinding perut
dan rahim juga dalam keadaan rileks. Ini akan meningkatkan aliran darah kerahim dan
meningkatkan jumlah oksigen dan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi. Selain itu, akan
memberikan bayi lebih banyak ruang gerak. Umumnya bayi akan mengetahui hal ini dan
menyukainya.

Meurut penelitian, wanita yang mengikuti kelas relaksasi atau yoga sebelum dan selama
hamil, mengalami lebih sedikit komplikasi dan lebih kecil risikonya melahirkan bayi
dengan berat badan rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak terbiasa relaksasi secara
teratur selama kehamilannya.

Relaksasi adalah suatu kondisi istirahatnya jiwa raga untuk mengetahui apakah calon ibu
sudah relaks atau belum, salah satunya dapat menggunakan pemeriksaan EEG (Electro
Ensephalo Grafi). Dalam pemeriksaan tersebut akan terlihat perbedaan irama otak pada
saat otak bekerja (kondisi beta) di atas 12 Hz perdetik, sedangkan otak pada saat istirahat
(kondisi alfa) 8 – 12 Hz perdetik.

1.Training hynoanalgesia dan hynoanesthesia


Training atau pelatihan untuk hypnoanalgesia ataupun hypnoanesthesia bagi bidan,
perawat ataupun dokter mungkin memerlukan waktu khusus, Namun klien yang
terpenting adalah klien mau kooperatif dan mempunyai motivasi yang kuat untuk
tidak merasakan sakit pada proses persalinannya.
Sebelumnya setiap klien harus diberikan informasi tentang analgesia dan anesthesia
yang selama ini tersedia dan mungkin yang mereka perlukan. Informasi tersebut
dijelaskan sejelas-jelasnya kepada klien. Namun dalan sesi ini therapist juga harus
mampu meyakinkan klien bahwa mereka bisa melalui proses persalinan tanpa rasa
sakit. pada sesi ini klien harus dalam kondisi tidak terpengaruhi obat-obatan.
Idealnya kondisi hypnotic dimulai selama kehamilan. menurut Kroger, klien
hendaknya dilakukan sesi hypnosis dua atau tiga kali selama satu bulan sampai
hypnosis maksimal. selama periode pengkondisian klien dalam pengaruh hypnosis,
diajarkan auto atau self hypnosis dan “glove anesthesia.”
Untuk menguji apakah klien dapat menghilangkan rasa nyeri biasanya bisa dengan
menggunkan jarum atau klem yang dijepitkan pada kulit yang sensitif, apabila klien
tidak merasakan sakit atau nyeri akibat tusukan jarum atau klem,berarti klien sudah
mampu melakukan hypnoanesthesia, namun dalam sesi ini yang paling penting
adalah mengajarkan klien untuk dapat masuk dalam kondisi hypnosis . setelah klien
berhasil melakukan sesi ini, untuk memaksimalkan hasil ,maka pada akhir sesi
berikan sugesti post hypnotic secara berulang-ulang supaya hasilnya malsimal yaitu
dimana klien diperintahkan untuk mengatakan bahwa ketika proses persalinan mulai
ketika klien mersakan kontraksi maka klien langsung masuk dalam kondisi trance
hypnotic dengan respon atau pemberian “cue” atau kata kunci biasanya dengan
menepuk dengan lembut atau menyentuh bahu kanan klien

Dengan mengetahui respons pada sugesti post hypnotic dan mengetahui keberhasilan
autohypnosis dan glove anesthesia yang dilakukan klien selama antenatal, maka
dapat dipastikan bahwa ibu hamil tersebut sudah siap melewati semua tahapan
persalinan dengan cara nyaman dan tanpa rasa nyeri.
E. Relaksasi dan Hypno-Birthing

Metode relaksasi dan Hypno-birthing akan sangat bermanfaat bagi mereka selama
proses melahirkan.

Latihan Relaksasi adalah Dasar Hypno-Birthing


Tahapan Relaksasi :
1. Siapkan ruangan yang tenang dan nyaman dengan lampu redup, putar gunakan
music yang tenang.
2. Relaksasi otot
Otot adalah bagian yang paling luas ditubuh manusia dan banyak digunakan
untuk beraktivitas. Pada saat kita berfikir, yang seharusnya menggunakan
kemampuan otak saja, otot juga ikut berfikir alias mengalami ketegangan,
Awalnya rasakan ketegangan otot mulai dari telapak kaki sampai ke wajah.
Rasakan beberapa saat kemudian lepaskan ketegangan sambil mengendurkan
seluruh otot, mulai dari wajah sampai telapak kaki.
3. Tahap kedua adalah relaksasi napas
Perhatikan napas yang keluar masuk lewat hidung, napas yang rileks adalah
napas perut, perlahan-lahan dan dalam sambil diniatkan setiap embusan napas
membuat diri saya semakin tenang.
4. Relaksasi pikiran
Pikiran perlu dilatih agar dapat mencapai ketenangan, sarana yang digunakan
adalah indra mata. Pada saat berbaring, pandang/focus pada satu titik terus-
menerus. Terasa kelopak mata semakin santai, mulai berkedip, dan biarkan
kedua mata terpejam. Nikmati santainya jiwa dan raga.
5. Setelah mencapai kondisi rileks yang dalam, lakukan swasugesti (subconcous
reprogramming) atau dalam bahasa sederhana masukkan niat atau program
positif. Beberapa yang diingat dalam menanamkan program positif adalah :
 Selalu menggunakan kata-kata positif. Contohnya kalau ingin sehat katakana
“sehat” bukan “tidak sakit’
 Programkan mulai saat ini dan seterusnya
 Lakukan secara persisten

Untuk ibu hamil dalam keadaan santai yang dalam, masukkan niat atau program positif
yang terekam di jiwa bawah sadar/disket dan terealisasi dalam kehidupan kita. Contoh
program positif: “ Mulai sekarang dan selanjutnya semakin tenang dalam menghadapi
kehidupan, terutama dalam menghadapi persalinan, persalinan yang alami, nyaman dan
lancar”. Inilah tehnik hypno-birthing (tehnik hypnosis yang sangat bermanfaat pada saat
melahirkan).

Tehnik pernafasan perlahan dan pernapasan tidur yang diajarkan membantu


memunculkan insting alami, membiarkan tubuhnya dan tubuh si bayi yang mengontrol
persalinan, sementara dia memasuki kondisi rileks yang semakin dalam.

Latihan Relaksasi
Langkah Persiapan
Perhatikan hal-hal berikut ini :
1. Pilihlah waktu untuk rileks jika tidak ingin mendapat gangguan. Lepaskan
telepon dari gagangnya,
2. Lakukan pada waktu yang sama setiap hari dengan disiplin
3. Pilih tempat berlatih yang lampunya bisa dikecilkan, jadikan tempat itu untuk
berlatih setiap hari
4. Pastikan kandung kemih kosong
5. Kenakan baju yang longgar dan nyaman
6. Pasang kaset musik hypnobirthing atau musik yang dapat membantu tubuh
untuk lebih mudah rileks

Memilih Posisi Relaksasi


Setelah proses persiapan, selanjutnya calon ibu perlu memilih sendiri posisi yang
dirasakan paling nyaman saat relaksasi. Mengenai caranya, calon ibu tidak perlu risau
karena tubuh akan memilih sendiri posisi itu jika calon ibu melakukan relaksasi dengan
musik hypnobirthing. Pada dasarnya ada dua macam posisi yang dapat dipilih, yaitu
posisi belakang dan posisi lateral (miring).

Mencapai Relaksasi Wajah

Mencapai relaksasi wajah yang dalam sangat penting karena akan membuat bagian lain
tubuh lebih mudah mengikuti. Setelah menguasai seni relaksasi wajah, rahang akan
benar-benar rileks, dengan rahang bawah sedikit mundur. Calon ibu akan dapat
memasuki kondisi rileks yang alami dengan cepat.

Cara melakukan relaksasi wajah :

Biarkan kedua kelopak mata pelan-pelan menutup. Jangan dipaksa, tetapi biarkan
menutup sendiri perlahan. Fokuskan diri pada otot-otot didalam dan sekitar mata.
Begitu terasa otot-otot mata melemas secara alami, rasakan rileks mengalir dari kedua
kening, turun ke kelopak mata, ketulang pipi, dan sekeliling rahang. Biarkan rahang
bawah sedikit mundur, sehingga gigi atas dan gigi bawah terpisah.

Kelopak mata akan terasa lebih berat ketika pipi dan rahang lemas. Bawa rileks dalam
mata kedalam kadar dimana seolah-olah kelopak mata tak dapat bergerak lagi. Rasakan
kepala menekan bantal. Ketika mempraktikkan teknik ini, calon ibu akan merasakan
leher, bahu dan siku turun. Bayangkan bahu terbuka keluar dan kedua tangan tergantung
lemas dari siku.

Latihan Pernafasan

Beberapa macam teknik pernapasan :

1. Pernapasan Tidur
Pernapasan tidur, yang perlahan dan dalam, adalah teknik pernapasan yang akan
digunakan lebih sering pada awal setiap latihan relaksasi. Calon ibu perlu memfokuskan
perhatian untuk menguasai teknik ini secepatnya.

Cara melakukan pernapasan tidur :

Pernapasan tidur akan membantu calon ibu mencapai relaksasi jika dipraktikkan dengan
kaset atau dengan pendamping persalinan. Teknik ini juga akan dipakai untuk relaksasi
saat menghadapi kontraksi selama tahap pertama persalinan, sehingga calon ibu bisa
lebih kuat menarik napas pada tahap kedua saat mendorong kepala bayi ke jalan lahir.

Untuk membentuk teknik pernapasan yang baik dalam pernapasan tidur, praktikkan
latihan ini :

 Berbaringlah di kursi, pembaringan, atau sofa yang nyaman, gunakan satu atau
dua bantal untuk menyangga kepala dan leher
 Supaya lebih nyaman, gulung atau lipat bantal dibawah lutut, sehingga pinggul,
sendi dan lutut sedikit membengkok
 Biarkan kedua kelopak mata menutup perlahan, jangan dipaksa, mulut dengan
lembut ditutup, dengan bibir hampir bersentuhan
 Saat menarik napas, tarik napas dari perut sambil menghitung dalam hati
“masuk-2-3-4”, Rasakan perut mengembang saat anda menarik napas lewat
langit-langit mulut
 Ketika menghembuskan napas, hitung dalam hati “keluar-2-3-4-5-6-7-8”.
Dorong lembut napas anda turun lewat kerongkongan dan dada, biarkan bahu
dan dada layu mengikuti kerangka tubuh. Jangan bernapas lewat mulut atau
langsung lewat hidung. Dorongan harus kebawah dan kedalam.
Bernapaslah dengan rileks, biarkan bahu, siku dan dada semakin lemas
memasuki kerangka tubuh dengan setiap tarikan napas. Lepaskan.

2. Pernapasan Pelan
Pernapasan pelan adalah bagian penting pada persiapan melahirkan. Pernapasan
pelan adalah tarikan napas panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan
calon ibu pada apa yang terjadi pada bayi dan membantunya pada setiap
kontraksi. Pernapasan pelan membutuhkan latihan yang harus dikerjakan setiap
hari. Beberapa menit ketika terbangun di pagi hari dan sebelum tidur di malam
hari adalah waktu yang baik untuk berlatih.
Tujuan napas panjang adalah untuk membuat tarikan dan embusan napas
sepanjang mungkin untuk menyesuaikan dengan panjangnya gelombanmg
kontraksi dan untuk membuat dinding perut mengembang sebesar dan setinggi
mungkin. Napas ini membantu memaksimalkan efisiensi dari kontraksi. Dengan
membuat pengembangan gelombang kontraksi, calon ibu membantu otot vertical
untuk mendorong naik keatas otot berbentuk melingkar yang terletak dibawah
dan membuka mulut rahim.
Cara melakukan pernapasan pelan :
 Baringkan tubuh pada posisi terlentang atau miring, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, letakkan tangan diperut bagian paling atas.
Embuskan napas sebentar untuk membersihkan paru-paru dan bagian
hidung. Perlahan-lahan sedikit demi sedikit tarik napas dalam hitungan 1-20.
Hindari penggunaan napas pendek yang masuk karena dapat melelahkan dan
membuat calon ibu harus menarik napas beberapa kali untuk bisa menyamai
panjang gelombang kontraksi. Tarikan napas yang dihitung lebih dari 20 kai
dan embusan napas yang sama pelannya akan membuat cukup waktu untuk
mengatasi setiap gelombang kontraksi. Jika memang perlu menarik napas
dua kali dalam satu kali kontraksi, lakukan dengan cara yang sama, jangan
pernah menahan napas.
 Tetap lemaskan badan, jangan tegang, bayangkan perut seolah-olah kawah.
Bagian tubuh lain dibawah “kawah” sepenuhnya rileks, sementara calon ibu
melakukan pernapasan pada setiap kontraksi. Teknik relaksasi sarung tangan
yang akan dipelajari nanti adalah teknik yang baik untuk digunakan saat
calon ibu mengalami kontraksi tahap pertama.
 Sambil menarik napas, fokuskan perhatian pada perut yang mengembang
dan membawa gelombang kontraksi ke atas sebisanya, bayangkan sedang
mengisi balon saat menarik nafas. Bayangkan balon itu perlahan lahan
melayang ke angkasa . Berikan nafas untuk bayi dengan lembut dan perlahan
memasuki vagina.
 Mulanya calon ibu mungkin akan menemukan bahwa nafasnya hanya
mencapai hitungan 13- 15 Ini hal biasa. Calon ibu akan mencapai yg lebih
banyak setelah sering berlatih, dan nafasnya dengan cepat akan meningkat
menjadi nafas yg dalam dan perlahan. Jangan hiraukan betapa tinggi
hitungan yang di capai, teknik sepenuhnya membesarkan perut akan dapat
digunakan ketika memerlukannya disaat persalinan. Setiap kali terjadi
kontraksi, calon ibu akan merasakan hasil dari latihan, ketika dengan sukses
menempuh gelombang kontraksi dengan tarikan napas yg cukup panjang
dan embusan nafas yang sama panjangnya. Sebagaimana saat mempelajari
teknik pernafasan tidur, calon ibu tidak perlu lagi menggunakan hitungan
jika telah mempelajari tekniknya.
 Bayangkan balon berwarna warni yang indah. Dalam setiap hitungan nafas,
calon ibu terus menerus mengisi udara di dalam balon, hingga akhirnya
balon itu melayang dari pemandangan dalam pikiran dan ibu perlahan
kembali menarik napas untuk mempersiapkan balon berikutnya.

3. Teknik Pernapasan Lanjut


Sekali napas menjadi ritmis dan ibu mampu membawa diri menuju kondisi
rileks dengan mudah, calon ibu dapat memperdalam relaksasi dengan cepat,
dengan menggunakan relaksasi lanjut, yang digambarkan berikut ini.
Hubungkan setiap bagian tubuh, mulai dari kepala sampai ujung kaki dengan
angka bagian tubuh yang berhubungan (lihat gambar). Akhirnya, calon ibu akan
dapat menarik napas yang dalam, memikirkan angkanya saat mengembuskan
napas dan membuat bagian tubuh yang berhubungan dengan angka tersebut
segera rileks. Semakin cepat memikirkan angkanya, semakin cepat akan
merasakan efeknya.
4. Teknik Menghilangkan Huruf
Teknik ini sangat baik untuk memasuki kondisi rileks secara instan atau
memasuki kondisi yang lebih dalam adalah menggunakan latihan
menghilangkan huruf. Barangkali inilah cara yang termudah dibandingkan cara
lain yang digunakan.
TEKNIK
 Tutup mata
 Tarik nafas yang dalam – berhenti
 Dengan cepat dan dengan tenang, katakan pada diri sendiri sambil
mengembuskan napas : AAA - BBB - CCC – D
 Biarkan bahu tenggelam ke dalam kerangka tubuh
Dengan latihan, calon ibu akan menemukan bahwa sangat mencapai D
pertama, sisa huruf dalam alfabet akan terhapus dalam pikiran. Latihan
ini adalah salah satu cara tercepat untuk membawa calon ibu menuju
relaksasi yang dalam.

F. Hypnobirthing Selama Persalinan

Saat menjelang proses persalinan, selalu ingat berdoa dan tanamkan niat positif,
ketenangan pikiran sangat diperlukan, pada awal kala I kontraksi biasanya masih jarang
terjadi, gunakan waktu itu untuk latihan relaksasi dan menenangkan pikiran, saat
memasuki fase aktif, fokus pada napas dan affirmasi positif

(berikut contoh affirmasi sebelum persalinan) :

Affirmasi Sebelum Persalinan

 Sukacita mengalir sepanjang hari setiap aku mengingat hari perkiraan kelahiran
janinku
 Setiap kali aku berfikir tentang proses persalinanku, aku bernafas dalam kearah
perut bawahku
 Setiap aku tarik nafas dalam…kami merasakan kedamaian dan ketenangan
mengalir keseluruh tubuh
 Aku menyadari pertumbuhan dan perkembangan janinku yang sempurna
 Aku mengetahui dan menyadari bahwa kontraksi yang aku rasakan menjelang
persalinan merupakan cara yang terbaik untuk proses persalinan bayiku
 Setiap kali aku merasakan kontraksi diperutku…secara otomatis aku mengambil
nafas dalam untuk diarahkan kedalam perutku dan saat aku menghembuskan
nafas…rasa relaksasi mengalir kedalam tubuhku
 Kontraksi yang kurasakan memandu bayiku dengan lemah lembut utnuk lahir
dari rahimku dengan tenang dan nyaman
 Saat waktunya tiba, aku melahirkan dengan nyaman dan mudah
 Tubuhku semakin rileks saat aku merasakan kontraksi
 Kita merasakan yang nyaman, aman dan yakin selama kelahiran
 Seluruh proses persalinanku berlangsung dengan cepat, mudah dan nyaman
Therapi Hypnobirthing, melahirkan tanpa sakit atau rasa nyeri saat melahirkan bisa
disebabkan oleh ketakutan, namun rasa nyeri itu kini dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan sama sekali. Lewat sebuah proses latihan relaksasi dan metode
hypnobirthing, Lanny Kuswandi memperkenalkan cara melahirkan tanpa rasa sakit.

Menurut dr.Tb.Erwin Kusuma, Sp.KJ, rasa cemas pada banyak orang dewasa sekarang
adalah akibat dari rekaman getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan. Padahal
bayi didalam kandungan perlu mendapat ketenangan dan kedamaian dari ibunya.
Getaran seperti itulah yang akan terekam sampai usia dewasa.

Dalam bukunya, Super Baby, dr.Sarah Brewer mengungkapkan bahwa kecemasan dan
stress berlebihan pada saat hamil sama berbahaya dengan ibu hamil yang perokok,
keadaan itu bisa berakibat bayi lahir premature, kesulitan belajar, anak menjadi
hyperaktif atau bahkan mengalami autism, menurut dr. Sarah lagi, stress yang
berlebihan pada ibu hamil akan mengakibatkan kadar pregnanolone dalam tubuh tidak
mencukupi.

Untuk mengatasi kecemasan itu Lanny Kuswandi mengembangkan tehnik relaksasi dan
Hypnobirthing yang disadapnya dari berbagai pusat latihan di Amerika Serikat.
Menurut Lanny, persalinan yang normal selayaknya berlangsung lancer. Pada beberapa
penelitian di Negara barat membuktikan ibu hamil yang mengikuti latihan mengalami
lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan yang tidak terbiasa melakukan relaksasi
secara teratur, adanya rasa nyeri yang berlebihan lebih disebabkan adanya rekaman di
alam bawah sadarnya, “bayangkan saja semua orang selalu mengatakan bahwa
melahirkan itu sakit sekali”, ujar wanita lulusan pendidikan kebidanan RS St.Carolus
Jakarta ini, katanya lagi kontraksi otot pada saat persalinan adalah sebagai upaya
membantu terbukanya jalan lahir. Karena kontraksi itu, leher rahim akan menjadi lunak,
menipis dan mendatar, kemudian menarik leher rahim saat itulah kepala janin menekan
mulut rahim sehingga membuka.

Bila si ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Keuntungan
lain dari teknik ini adalah mencegah kelelahan yang berlebihan saat persalinan. Program
positif Hypnobirthing dengan penambahan sugesti melalui usapan tangan, menjadi
sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga peru. Sebenarnya cara ini telah
dilakukan secara natural oleh ibu-ibu hamil saat janinnya meronta dalam kandungan.
Ketika itu ibu akan mengusap perut sambil membisikkan kata-kata lembut yang
menenangkan.

Untuk mengikuti program yang diajarkan Lany, ada empat langkah yang harus
dijalankan :

1. Pertama : Kepala dimiringkan diatas bahu kanan kemudian berputar sampai


diatas bahu kiri, kembali kebahu kanan sampai delapan kali hitungan, setelah
itu jari kanan diatas bahu diputar kebelakang sebanyak delapan kali, lalu tangan
tetap diatas bahu diputar ke depan sebanyak delapan kali pula.
2. Langkah kedua : adalah relaksasi otot, berbaring santai, lengan disamping kanan
dan kiri, telapak tangan menghadap keatas, lalu tegangkan telapak kaki hingga
merambat ke betis, paha, pinggul dan dada. Pundak ditarik keatas dan kedua
telapak tangan dikepal kuat-kuat, dahi dikerutkan lidah ditarik kearah langit-
langit.
3. Langkah ketiga : berupa relaksasi pernapasan, dalam keadaan berbaring otomatis
napas akan terdorong kearah perut, tarik napas panjang melewati hidung sambil
hitung sampai 10. Kemudian embuskan napas perlahan-lahan lewat mulut,
lakukan 10 kali.
4. Langkah keempat : relaksasi pikiran, langkah ini diwakili oleh indra mata.
Setelah anda terpejam sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang
satu titik tepat diatas mata, makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip dan
hitungan kelima mata akan menutup.
Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan, dan pikiran) dan raga istirahat,
masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar, contoh
program positif, “ Saya dan janin didalam kandungan akan tumbuh sehat dan
persalinan akan menghadapinya dengan tenang.”
Program latihan ini berlangsung hingga empat kali pertemuan.

Healthy Child Bonding with Fetus


G. Affirmasi Untuk Berkomunikasi Dengan Janin

(Salam) …. Selamat Pagi (Siang, Sore, Malam) ….. (Tambahkan nama anak anda atau
istilah sayang untuk anak anda)

 Aku merasakan pertumbuhanmu dalam rahimku sangat sempurna


 Hari demi hari kamu tumbuh dengan sempurna dan semakin matang
 Aku semakin yakin akan kesehatanmu
 Aku sangat bahagia ketika aku merasakan bayiku berkembang, bertumbuh dan
bergerak
 Setiap hari membawa aku dan bayiku semakin dekat dan semakin dekat
 Pertumbuhan dan perkembangan bayiku berlangsung secara sempurna
 Anda merasa dalam dalam damai, Aku merasakan damai mu, Bayiku merasakn
kasih sayangku
 Aku dan bayiku berada di dalam keselarasan yang harmonis, kami benar-benar
bertumbuh dan berkembang bersama-sama
 Pertumbuhan mu adalah idamanku
 Semakin hari semakin aku merasakan indahnya kehadiranmu

H. Panduan Relaksasi

Pada saat melakukan relaksasi pertama-tama gunakan ruangan yang nyaman, remang,
music yang tenang dan yang anda suka bisa ditambah dengan aroma terapi. Penggunaan
sarana diatas bertujuan untuk memberikan rasa nyaman pada masing-masing indera
sehingga proses relaksasi cepat bisa dihayati.

Sebagian besar dari tubuh kita terdiri dari otot dan ini adalah alasan utama mengapa kita
melakukan relaksasi pada otot terlebih dahulu.

(Relaksasi Otot)

Persiapkan posisi berbaring atau duduk dengan nyaman, posisi lengan disamping kanan
dan kiri (Jeda) posisi telapak tangan terbuka menghadap keatas. Pejamkan kedua
kelopak mata dengan lembut (Jeda). Sebelum mengendurkan otot kita akan
menegangkan dahulu agar terasa perbedaan pada saat otot dalam kondisi tegang dan
otot dalam posisi relaks (Jeda).
Tegangkan otot ditelapak kaki (Jari-jari kaki diarahkan ke langit-langit), ketegangan ini
merambat kebetis (Jeda), Paha (Jeda), Pinggul (Jeda), perut (Jeda), dada (Jeda), bahu
sedikit ditarik keatas telinga (Jeda), kedua telapak tangan dikepal (Jeda), wajah
ditegangkan (Jeda), lidah menempel dilangit-langit mulut (Jeda), rasakan ketegangan
beberapa saat kemudian lepaskan sambil menghembuskan nafas (Jeda), kecemasan
(Jeda), kesedihan (Jeda), dan amarah (Jeda) serta semua emosi-emosi negative yang ada
didalam diri anda. Dan kemudian perlahan-lahan lepaskan ketegangan yang anda
rasakan tadi mulai dari otot-otot wajah (Jeda), leher (Jeda), bahu rilekskan (Jeda), kedua
tangan (Jeda), dada (Jeda), perut (Jeda), paha (Jeda), betis sampai ke jari jemari kaki
(Jeda), rilekskan seluruh bagian tubuh anda.

(Langkah ini bisa dilakukan 3 – 4 kali sampai klien benar-benar merasakan


rileksnya otot diseluruh tubuh)

Kini saatnya kembali anda merasakan rileksnya otot-otot didaerah wajah (Jeda), wajah
yang rileks selalu berseri-seri dan tersenyum, rasakan rileksnya otot-otot didaerah leher
(Jeda), bahu kiri dan kanan (Jeda) lengan atas (Jeda) lengan bawah (Jeda) kedua telapak
(Jeda) dan seluruh jari-jemari (Jeda) tangan terasa semakin lama semakin rileks (Jeda).

Selama proses latihan relaksasi (Jeda), apabila ada pikiran-pikiran yang datang
sementara biarkan saja (Jeda) tetap arahkan kedua indra pendengaran anda ke suara
musik dan suara panduan yang terus menghantarkan anda memasuki alam rileksasi yang
semakin dalam (Jeda), Bagus sekali.

Kini rasakan rileksnya otot-otot didaerah dada depan sampai belakang (Jeda), seiring
dengan tarikan dan hembusan nafas anda rasakan semakin lama semakin rileks (Jeda),
Bagus sekali. Kemudian sekarang rasakan rileksnya otot-otot didaerah panggul (Jeda)
rasakan seluruh otot semakin mengendur semakin rileks (Jeda).

Dan tiba saatnya rasakan rileksnya otot-otot didaerah paha kiri (Jeda) dan paha kanan
(Jeda), lutut kiri (Jeda) dan lutut kanan (Jeda) kedua telapak kaki (Jeda) dan seluruh jari
jemari (Jeda) kaki terasa semakin rileks (Jeda) dan telapak kaki yang rilkes perlahan-
lahan terjatuh kesisi kiri dan kanan (Jeda), Bagus sekali.

Rasakan betapa nikmatnya dan betapa nyamannya seluruh otot mulai dari puncak
kepala (Jeda) sampai jari jemari kaki (Jeda) terasa semakin rileks seluruh sel (Jeda)
seluruh pembuluh darah (Jeda) seluruh saraf (Jeda) seluruh organ (Jeda) bekerja dengan
seimbang dan semakin sehat bagus sekali (Jeda).

(Relaksasi Pikiran)

Setelah melakukan relaksasi otot, langkah selanjutnya adalah relaksasi pikiran yang
diwakili mata sebagai indera penglihatan. Silahkan membuka mata dan pandang satu
titik tepat diatas mata, semakin lama kelopak mata terasa semakin rileks, mulai
berkedip-kedip dan pada hitungan ketiga : satu, dua, tiga mata terpejam dengan santai.

(Relaksasi Nafas)

Dan kini tiba saatnya untuk melakukan relaksasi nafas (Jeda), nafas yang rileks adalah
rileks nafas perut (Jeda), silahkan menghirup nafas panjang (Jeda) dari hidung (Jeda)
tahan sejenak kemudian hembuskan lewat mulut (Jeda) sembari lepaskan semua
ketegangan.

Tarikan nafas yang panjang dari hidung (Jeda) tahan sejenak kemudian hembuskan
lewat mulut (Jeda) sembari lepaskan semua kecemasan (Jeda), kesedihan (Jeda),
ketakutan (Jeda), kemarahan (Jeda), dan seluruh kebencian (Jeda) serta perasaan
dendam (Jeda), Bagus sekali.

Silahkan tarik nafas yang panjang dari hidung (Jeda) tahan sejenak kemudian
hembuskan lewat mulut (Jeda) dengan perlahan-lahan teruslah bernafas dengan
pernafasan perut (Jeda) dan hayati bahwa nafas adalah nafas kehidupan (Jeda), nafas
adalah sarana yang penting dalam kehidupan, bayangkan saja tanpa nafas manusia
hanya bertahan beberapa menit. Perhatikan nafas keluar dan masuk hidung, nafas yang
rileks lambat dan teratur. Dalam keadaan berbaring saat kita bernafas secara secara
otomatis udara akan terdorong ke rongga perut. Tarik nafas panjang sambil hitung ± 10
kali hitungan, kemudian hembuskan perlahan-lahan, setiap tarikan nafas niatkan
semakin santai dan terus semakin santai dan selalu niatkan dari dalam hati bahwa setiap
kali anda menghirup nafas dan menghembuskannya, masuki alam relaksasi 10 kali lipat
dari sebelumnya (Jeda), Bagus sekali (Jeda).

Pada saat ketiga unsure jiwa (perasaan, kemauan dan pikiran) dan ketiga unsur raga
dalam keadaan rileks, rasakan dan hayati betapa nyamannya. Dan teruskan dengan
memusatkan perhatian pada nafas keluar dan masuk yang terus menghantarkan kedalam
ketenangan pikiran yang jauh lebih ….. dalam jauh lebih dalam.

Dan dalam keadaan yang relaks (setelah melakukan konsolidasi pada klien), saatnya
untuk menanamkan niat atau sugesti positif kedalam pikiran bawah sadar klien sesuai
dengan kasus yang dihadapi klien.

Contoh : Anda adalah mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa mulai saat ini dan
seterusnya semakin tenang dalam menghadapi kehidupan, semakin sehat dan sukses
menuju sempurna.

Berikan kalimat sugesti positif yang berulang-ulang dan setelah dirasa cukup lakukan
terminasi dan kini tiba saatnya untuk mengakhiri latihan relaksasi ini, persiapkan diri
anda dan pada hitungan kelima latihan selesai dan semua sugesti yang anda terima
menjadi realita dalam kehidupan anda (Jeda), bagus sekali saya akan menghitung dari
angka satu sampai lima (Jeda), pada hitungan kelima anda bangun dalam keadaan sehat
(Jeda), tenang (Jeda) dan bugar (Jeda).

Satu (Jeda) sadari nafas alami anda (Jeda)

Dua (Jeda) sadari saat ini anda berada diruangan ini bersama saya (Jeda)

Tiga (Jeda) suara-suara disekitar selain suara music dan suara saya semakin jelas
terdengar (Jeda)

Empat (Jeda) persiapkan untuk membuka kedua kelopak mata (Jeda)


Lima (Jeda) buka mata anda (Jeda), anda bangun dalam keadaan sehat (Jeda), tenang
(Jeda) dan bugar (Jeda)

Sebagai hasil dari latihan relaksasi ini setiap klien berbeda-beda karena memang
kondisi setiap manusia berbeda dan kadar kesehatannya juga berbeda. Sehingga apa
yang dirasakan setelah melakukan relaksasi terima saja apa adanya.

Perhatian :

Untuk memasukkan program/niat ada 3 hal yang harus diperhatikan :

1. Kalimat positif, contoh kalau anda ingin sehat katakan sehat bukan sakit,
Tekanan darah normal bukan tekanan darah turun, dll.
2. Kalimat mulai saat ini (menggunakan present tense)
Contoh : Mulai saat ini dan selanjutnya ……
3. Kalimat Persistance (diucapkan/dilakukan berkali-kali)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bagi wanita hamil, apalagi yang baru pertama kali menjalani kehamilan,
kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil dan saat menghadapi
persalinan, sering menghinggapi hati dan fikiran mereka.
Metode Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis
(selfhypnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta
perisiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan
dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit).
Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang di
kandungnya.
Metode Hypno-birthing ini di kembangkan berdasarkan adanya keyakinan
bahwa dengan persiapan melahirkan yang cukup, calon ibu dan pendampingnya saat
persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, nyaman
dan memuaskan jauh dari rasa takut dan cemas yang menimbulkan ketegangan dan
rasa sakit. Dan tentunya tujuan yang akhir yng ingin dicapai yaitu persalinan normal
apalagi jika bisa dilalui tanpa rasa sakit. Perawat dan Bidan sebagai penolong angka
persalinan normal terbesar tentunya sangat merasakan manfaat dari hipnobirthing ini.

B. Saran

1. Perawat dan Bidan sebagai tenaga kesehatan yang competen dalam menangani
persalinan normal sudah selayaknya mengikuti perkembangan trend dan issue
keperawatan terkini dengan mngikuti pelatihan Hpnobirthing.

2. PPNI sebagai lembaga yang menaungi para bidan sebaiknya menfasilitasi para
angotanya untuk pengembangan hipnobirthing dalam prakek Perawat dan Bidan
Mandiri sehari-hari
3. Semoga pada periode akan datang hipnobirthing dapat menjadi mata kuliah yang
diajarkan dalam kurikulum pendidikan bidan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri
persalinan mulai timbul pada kala I fase laten dan berlangsung sampai fase aktif.
Pada primigravida kala I persalinan bisa berlangsung 20 jam, pada multigravida
berlangsung 14 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi
pada fase aktif (Potter & Perry 2005).
Keunggulan aromaterapi dibandingkan dengan metode non farmakologis
adalah dapat membantu meringankan stress, anti depresan, meningkatkan
memori, meningkatkan jumlah energi, penyembuhan dan pemulihan, mengatasi
insomnia, sistem kekebalan tubuh, menghilangkan rasa sakit, meringankan
gangguan pencernaan (Sulaksono, 2013). Aromaterapi mempunyai efek yang
positif karena diketahui bahwa aroma yang segar, harum merangsang reseptor
sensori dan pada akhirnya mempengaruhi organ yang lainnya sehingga dapat
menimbulkan efek kuat terhadap emosi. Aroma ditangkap oleh reseptor di
hidung yang kemudian memberikan informasi lebih lanjut ke area di otak yang
mengontrol emosi dan memori maupun memberikan informasi juga ke
hipotalamus yang merupakan pengatur sistem internal tubuh, termasuk sistem
seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stress (Shinobi, 2008).

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari tentu banyak kkurangan
dan kejanggalan baik dalam penulisan maupun penjabaran matei serta
penyusunan atau sistematika penyusunan. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca semua. Dan
penyusunan juga berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiyana. (2013). Pengaruh Metode Hypnobirthing Terhadap Intensitas Nyeri Pada 1bu
Bersalin di Klaten Jawa Tengah

Andarmoyo, S.,.2013. Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan. Yogjakarta: Ar-Ruzz


Media.Hal: 24

Arifin, L. (2008). Teknik Akupresur Pada Persalinan.

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:


Penerbit Rineka Cipta. Hal : 192.

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.l.,& Jensen,M.D.2004. Buku Ajar keperawatan Maternitas.


Jakarta: EGC. Hal : 205
Cuningham, G.F., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap. L.C., Huath, J.C., & Wenatrom,
K.D. (2005) Obstetri Williams. Jakarta: EGC . Hal :78
Dahlan, S. 2014. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan edisi 6
Jakarta: Salemba Medika. Hal : 174
Datak, G. (2008). Perbedaan Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah Pada
Pasien Transurethral Resection of The Prostate di Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati. [Thesis]. Indonesian University
Hale, G. (2008). Lavender - nature's aid to stress relief.
Hadibroto, I. & Alam, S. (2006). Seluk Beluk Pengobatan Alternatif dan Komplementer.
Jakarta : PT Buana Ilmu Populer. Hal : 69
Hutasoit, A. (2002). Aromatherapy Untuk Pemula. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.Hal : 74
Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta Muha
Medika. Hal : 169
Kartika, R. (2014). Efek Lilin Aromaterapi Lavender Terhadap Peruba

Anda mungkin juga menyukai