OLEH
KELOMPOK 1
2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan petunjuknya pada penulis, sehingga Penulis dapat
menyelaikan makalah ini yang berjudul “Teori dan Model Keperawatan Komunitas”.
Demikianlah makalah ini Penulis buat, semoga bermanfaat bagi kita bersama,
terutama bagi Penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
danmelibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987)
1.3 TUJUAN
a. Mampu menjelaskan pengertian keperawatan komunitas
b. Mampu menjelaskan sejarah keperawatan komunitas
c. Mampu menjelaskan prinsip – prinsip keperawatan komunitas
d. Mampu menjelaskan teori dan model keperawatan komunitas
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menambah
wawasan mengenai “Teori dan Model Keprawatan Komunitas “
BAB II
PEMBAHASAN
2
masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya
(Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
3
1) Evaluasi kesehatan dunia barat
Didalam riwayat kesehatan dikatan bahwa sejak jaman prasejarah telah
dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang terorgainisir, seperti pencegahan
pwenyakit menular , memperpanjang usia san meningkatkan kesehatan.menurut
polger ( 1964) riwayat penyakit pada manusia dapat dibagi dalam lima tahapan
yaitu :
Tahap mencari dan mengumpulkan
Pada tahap ini masyarakat jarang terkena penyakit menular kaerena mereka
berjauhan tidak menetap dan tidak ada kontak sdwengan kelompok lain yang
sedang sakit
Tahap menghuni tetap dsisuatu twmpat atau daerah
Permasalahan muncul berkaitan dengan perubahan gaya hidup penyakit atau
permasalahan kesehatan yang timbul bekaitan dengan kedekatanya pada
binatang peliharan seperti terjangkitnya salmonewla anthrax,tuberkolosis.
4
seperti persiapan obat-obatan, sistem pengairan dan pengawetan manusia
yang telah meninggal dengan rempah-rempah dan zat kimia.
Zaman Yunani
Berawal sari pendapat yunani tentang kesehatan adalah suatu keadan yang
harmonis antara alam sdan masyarakat. Masyarakat mwembweri pelayanan
kesehatan sebagai ujud dari suatu pertanggung jawaban dengan mengacu
pada peraktik kedoktera. Oleh karena itu perlu adanya kode etik kedokteran
selain itu ditanamkan pentingnya manusia intuk mempertahankan kebersihan
diri, latihan diet dan sanitasi.
Zaman Kaisar romawi
Ada beberapa perbedan-perbedan antara zaman romawi dan zaman
yunani .pada zaman yunani ide lebih banyak brsifat pragmatic aplikatif dari
pada observasi dan penelitian untuk melahirkan ilmu baru sedangkan pada
zaman romawi lwebih diarnai dengan administrasi dan bangunan penunjang
yang sesuai pada era ini pengobatan dipandang sebagai hal yang perlu
diramalkan didepan agar sesuai dengan situasi dsan kondisi masyarakat yang
ada.
Zaman Reneissance
Zaman ini merupakan petunjuk jalan adanya periode baru dalam sejarah
selama kebangkitan pengetahuan pada tabel ini terdapat adanya perubahan
desain teknologi untuk pengobatan epidemi yang dijadikan daya dorong
serta pertumbuhan pada jaman ini.
Tabel sejarah perkembangan kesehatan dan keperawatan komonitas ( 1600-1685 ):
Tahun Sejarah
1601 Penulisan tentang hukum oleh Elizabetn
1617 Pemberian bantuan orang orang miskin di Stvincents de paul
perancis oleh blarat dan organisasi masyarakat
1789 Berdirinya departemen kesehatan di baltimore
1812 Birawati menunjukan belas kasihan pada orang-orang miskin
dengan mengunjunginya
1813 Adanya perkumpulan wanita yang baik hati untuk
penggalangan dana
5
1855 Tempat karangtina penyakit TBC dibangun di New Orleans
1860 Berdiri sekolah perawat yang diinginkan oleh florenxcew
1864 Nightingale dirumah sakit S Tomas london lahirnya palang
merah.
Pada zaman ini kota menjadi bersih, Mempunyai tempat pembuangan sampah
yang baik serta suplai air bersih yang cukup.
Zaman colonial
Tindakan-tindakan masyarakat pada awal mas colonial ini adalah
pengumpulan data,peningkatan sanitas, dan menghindari penyakit-
pwenyakit asing yang twerbawa sdalam rotwe pwersdagangan
3) Perawatan Modern
Selama pertengahan abad Ke 19 florence nightingale menunjukan kesungguhan
kerjanya denagn cara mengawali kebentukan perawat moderen.ia juga
mendirikan sekolah perawat jasa-jasa yang disumbangkan oleh dia antara lain
adalah memperingati ketentaran, memdirikan usaha kesehatan masyarakat atas
kerja sama dengan wiliam rathbone seorang pengusaha catatan dari rumah sakit
yang isinya tentang kekurangan dan perbaikan yang dilakukan dirumah sakit
,catatan perawatt untuk memperbaiki perinsip-perinsip dasar dalam
keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas juga dibagi dalam era sejarah
perkembangan keperawatan komunitas yaitu :
Empirical health era (< 1850 )
Pendekatan kearah symptom/gejala yg dikeluhkan si sakit, pendidikan,
yankes, penelitian berorientasi pada gejala penyakit
Basic science era (1850-1900)
Ditemukannya laboratorium, Ilmu kesehatan berkembang ke arah penyebab
terjadinya penyakit yg dpt dibuktikan secara laboratoris.
Clinical science era ( 1900-1950)
Ilmu kesehatan, bagaimana mendiagnosis, mengobati dan memulihkan
individu yg menderita sakit tertentu/ Patient oriented.
Publc health science era (1950-2000)
6
Mulai dikembangkan kesehatan masyarakat (public health), yankes tdk lagi
mengutamakan upaya kuratif tetapi juga memikirkan upaya promotif dan
rehabilitatif.
7
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan professional,yang pada
praktiknya memerlukan acuan /landasan teoritis untuk menyelesaikan atau
mengatasi fenomenan yaitu penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas.Terdapat berbagai macam model konseptual keperawatan yang
dikembangkan oleh para ahli,diantaranya sebagai berikut (Marriner-Tomey,1994)
:
2.4.1 Teori dan Model Konseptual Hildegard Peplau
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau(1952)
berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien. Model konsep dan teori keperawatan
yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.
1) Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah
subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan
isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan
pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk
meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat. Perawat mempunyai 7 peran sebagai berikut :
8
Orang asing (Stanger), menerima klien dengan cara yang sama ketika
bertemu orang lain dalam situasi kehidupan lain yang menyebabkan
adanya suasana penerimaan yang membangun kepercayaan.
Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga
perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat
mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada
klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah
kesehatan.
Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.
Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal.
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
3) Sumber kesulitan
9
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi
dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu
perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya
ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4) Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai
proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk
membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh
perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap
ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi
dapat berupa :
Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
10
Individu mandiri terpisah dari perawat.
Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
3. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien
dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi
interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat
berusaha mendorong kemandirian pasien.
11
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi
perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika
kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang
tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati,
instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan
dari model konseptual Peplau.
Menentukan kebutuhan
c. Perawat sebagai orang asing (stranger) akan menerima klien dengan cara yang
sama dan tidak membeda-bedakan klien terutama dalam komunitas.
d. Perawat sebagai mitra kerja akan membantu dalam membangunn kerja sama
antara perawat dan masyarakat dalam komunitas.
13
e. Perawat sebagai nara sumber akan membantu masyarakat dalam pemberian
informasi, terutama yang berhubungan dengan kesehatan.
14
b. Lingkaran inti (core)
Selama langkah penyembuhan ini kepedulian dan aspek inti adalah yang
terkemuka. Ukuran lingkaran menunjukkan derajat tingkat pada ketiga aspek
tersebut (care,core,dan cure).
1. Manusia atau seseorang yang berusia 16 tahun atau lebih yang mengalami
suatu penyakit membutuhkan bantuan/proses keperawatan yang lebih.
15
Individu ini membutuhkan motifasi dari semua keluarganya agar cepat
sembuh.
2. Kesehatan yang optimal dapat dilihat dari perilaku manusia itu sendiri
Hall memberikan motivasi pada pasien demi proses penyembuhan. Aspek ini
meliputi 5 proses keperawatan yaitu: penilaian, diagnosis, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
16
4.Implementasi melibatkan institusi rencana kerja yang nyata. Tahap ini
adalah merupakan tahap memberikan pelayanan yang nyata antara perawat
dengan pasien yang meliputi memandikan pasien, membalut luka, makan,
memberikan kebutuhan kenyamanan dan lain-lain. Perawat juga membantu
pasien dan keluarga untuk memahami dan menerapkan rencana yang medis.
a. Sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Hall, yaitu 3 teori lingkaran
menunjukkan pentingnya peran perawat dalam keperawatan komunitas,
terutama dalam membantu proses penyembuhan masyarakat.
b. Lingkaran kepedulian (care), menunjukkan kepedulian perawat kepada
masyarakat, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang
berkembang dalam masyarakat, dan memberikan informasi dan bimbingan
kepada masyarakat dalam mencari solusi dari permasalahan yang di hadapi
masyarakat.
17
d. Lingkaran keperawatan (cure), pentingnya peran perawat dalam proses
kesembuhan klien dan membantu perawatan klien yang dilakukan diluar
lingkungan rumah sakit, yaitu perawatan dalam masyarakat (perewatan
rumah).
19
o tujuan
o praktik
o seni.
The Philosophy (filosofi)
Filosofi perawat adalah tingkah laku dan kepercayaan mereka tentang hidup
dan bagaimana efeknya bagi mereka
Wiedenbach percaya bahwa ada 3 komponen inti yang berhubungan dengan
filosofi perawat:
o Referensi kehidupan
o Penghargaan pada martabat, nilai, otonomi dan induviality yang
dimiliki masing-masing orang
o Resolusi untuk bertindak secara personal dan dengan profesional
membangun kepercayaan.
The Purpose (Tujuan)
Tujuan perawat adalah yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa
yang ia lakukan.
Itu adalah semua kegiatan langsung untuk semua kebaikan pasien.
The Practice (Praktik)
Practice adalah tindakan observasi perawat yang menimbulkan kepercayaan
dan perasaan tentang kebutuhan pasien akan pertolongan.
20
Keperawatan juga fokus pada pencegahan komplikasi yang berhubungan pada
kekambuhan atau pengembangan dari kepentingan yang baru.
Imlementasi Teori Ernestine Weidenbach Dalam Keperawatan Komunitas
a. Menurut Weidenbach yang menerima perawatan adalah masyarakat
(komunitas)
b. Perawat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya.
c. Perawat membantu masyarakat untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
d. Perawat memberikan pendidikan pada masyarakat agar tidak menjadi sakit.
e. Philosofi sangat dibutuhkan oleh perawat dalam menjalin hubungan yang baik
dengan masyarakat.
f. Perawat harus mempunyai tujuan (purpose) dalam menjalankan tugasnya
yaitu membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang
dihadapi.
21
Model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh virgina
Henderson adalah model konsep need based atau aktivitas hidup sehari-hari
(activity daily living model) dengan memberikan gambaran tugas perawat.
Tugas perawat menurut model konseptual ini adalah mengkaji individu,
baik sehat maupun sakit dalam melaksanakan aktivitas kuntuk mendukung
kesehatanya, proses penyembuhan bahkan meninggal dalam damai, yang
dilakukan secara mandiri karena individu memiliki kemampuan, kemauan
dan pengetahuan.
Menurut Henderson, prisip dasar dari konsptual ini adalah sebagai berikut
22
Komponen aktivitas sehari-hari dapat dikembangkan menjadi bahan untuk
mengkaji kebutuhab klien, sehingga dapata menentukan masalah
keperawatan atau diagnosis keperawatan. Komponen tersebut antara lain:
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, serta memiliki sifat dan
karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraks dengan lingkungannya,
manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing.
Dengan kata lain, setiap individu berbeda dengan lainnya. Konsep marta E.
Rogers ini dikenal dengan konsep manusia sebagai unit. Dengan
demikian, teori ini dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi prilaku yang
ada di masyarakat, dimana jika prilaku mereka baik, maka dapat menunjang
kesehatan, tetapi jika prilaku mereka kurang baik, maka dapat menurunkan
derajat kesehatan dalam komunitas.
23
2.4.7 Model konseptual dari Dorothea Orem
24
2. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air
3. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan
4. Pemeliharaan proses eliminasi
5. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan
interaksi sosial
7. Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia
8. Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan
potensi,pengetahuan,dan keinginan manusia
1. Individu
Individu merupakan integrasi keeluruhan aspek,baik fisik
internal,psikologis, maupun sosial dengan berbagai variasi
tingkat kemampuan keperawatan mandiri. Self care merupakan
refleksi untuk mengkaji kebutuhan dan pilihan yang teliti
bagaimana untuk memenuhi kebutuhan. Individu dalam konsep
keluarga dipandang sebagai anggota keluarga,yang harus
dimandirikan untuk mencapai kemandirian keluarga
2. Keperawatan
Pelayanan terhadap manusia,proses interpersonal,dan teknikal
merupakan tindakan khusus. Tindakan keperawatan dapat
meningkatkan kemampuan perawatan mandiri yang terapeutik.
Asuhan keperawatan mandiri dapat digunakan dalam praktik
keperawatan keluarga dengan sasaran :
a) Menolong klien untuk melakukan keperawatan mandiri
secara terpeutik
b) Menolong klien bergerak ke arah tindakan asuhan
keperawatan mandiri
c) Membantu anggota keluarga merawat anggota keluarga
yang mengalami ganggaun,sehingga kembali kompeten.
3. Fokus asuhan keperawatan
25
a) Aspek interpersonal,aspek ini meningkatkan hubungan
di dalam keluarga
b) Aspek sosial, yaitu hubungan keluarga dengan
masyarakat di sekitarnya
c) Aspek prosedural,melatih keterampilan dasar
keluarga,sehingga mampu mengantisipasi perubahan
yang terjadi
d) Aspek teknis,mengajarkan keluarga teknik-teknik
keperawatan dasar yang mampu dilakukan keluarga di
dalam rumah seperti cara mengompres secara baik dan
benar.
4. Kategori bantuan dalam self care atau keperawatan mandiri.
Teori system keperawatan merupakan teori yang menguraikan
secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri penderita
dipenuhi oleh perawat atau penderita sendiri berdasrkan
kemampuannya dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam
pandangan teori sistem ini, orem melakukan identifikasi dalam
system pelayanan keperawatan mandiri yang dibagi dalam tiga
kategori bantuan,antara lain:
a) System bantuan secara maksimal/penuh (wholly
compensatory system)
Yaitu bantuan secara menyeluruh dibutuhkan oleh klien
yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungannya,serta tidak berespon terhadap
rangsangan. Ketidakmampuan klien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri memerlukan
bantuan perawat dalam hal pergerakan, pengontrolan
dan ambulasi, serta manipulasi pergerakan.
Misalnya,klien dengan koma, fraktur vertebra, dank
lien yang tidak mampu mengurus dirinya sendiri,
sehingga diperlukan penilaian serta keputusan dalam
perawatan mandirinya.
26
b) System bantuan sebagian (partially compensatory
system)
Yaitu bantuan sebagian dibutuhkan oleh klien yang
mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau
kecelakaan, seperti klien pascaoperasi abdomen dimana
klien ini memiliki kemampuan dalam minum,cuci
tangan,gosok gigi, cuci muka,dan lainnya, tetapi
membutuhkan bantuan perawat dalam ambulasi dan
melakukan perawatan luka.
c) System pendukung dan edukatif (supportive educative)
Yaitu dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukan bantuan belajar, sehingga mampu
melakukan asuhan keperawatan mandiri.
Model kenseptual menurut Orem ini tepat digunakan untuk
keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait
dengan lima tugas kesehatan keluarga,yaitu: mengenal masalah,mengambil
keputusan untuk mengatasi masalh,merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan,memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang kesehatan,dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
secara tepat.
27
Menurut King, komunitas merupakan suatu system yang terdiri atas
subsistem keluarga dan suprasistemnya adalah system sosial yang lebih
luas. Subsistem yang terdapat pada komunitas saling melakukan
interaksi,interelasi,dan interdependensi antara yang satu dan yang lain.
Adanya gangguan atau stressor pada slah satu subsistem akan
mempengaruhi komunitas. Misalnya,gangguan pada salah satu subsistem
pendidikan,maka masyarakat akan kehilangan informasi atau mengalami
ketidaktahuan, sehingga menimbulkan masalah kesehatan dan memerlukan
intervensi keperawatan. Keluarga sebagai subsistem komunitas merupakan
system terbuka dimana terjadi hubungan timbale balik antara keluarga dan
komunitas, yang sekaligus sebagai umpan balik. Sesuai dengan model
system, untuk mengetahui permasalahan dalam komunitas, maka perlu
dilakukan pengkajian pada keluarga yang menjadi subsistem dari
komunitas. Intervensi keperawatan yang dilakukan terkait dua sasaran,yaitu
keluarga dan komunitas. Dengan demikian keluarga merupakan unit
pelayanan dasr di masyarakat atau komunitas.
28
1. Manusia, merupakan suatu system terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel
yang utuh, yaitu: fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembngan, dan
spiritual.
2. Lingkungan, meliputi semua factor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar atau system klien.
3. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan
kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor . untuk
lebih jelas mengenai hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
29
3. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang
mampusecara social, baik ekonomi maupun interaksi social dengan
masyerakat;
4. Hypochondriacal, yaitu penyakit bersedih hati dan kesedihan tanpa alas
an;
5. Medically ill. Yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan diukur;
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal daripada
menyerah karena mempertahankan agama /kepercayaan. Dalam hal
kesehatan, seseorang yang tidak mempedulikan kesehatannya, dia tetap
berjuang untuk kesehatan/keselamatan orang lain;
7. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi
mempunyai harapan baik, keadaan ini sering kali sangat membantu
dalam penyembuhan sakit medisnya;
8. Seriously ill, yaitu benar-benar sakit, baik secara psikologis, medis, dan
social.
30
Keperawatan ditunjukan untuk mempertahankan keseimbangan
tersebut dengan berfokus pada empat intervensi berikut ini.
31
b. Pencegahan sekunder , meliputi berbagai tindakan keperawatan
dengan mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi
tubuh lainnya karena adanya stressor
c. Pencegahan tersier, meliputi pengobatan secara rutin dan teratur ,
serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari
komplikasi suatu penyakit.
1. Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok, antara lain
sebagai berikut.
a. Inti(CORE), meliputi:data demografi kelompok atau komunitas
yang terdiri atas usia yang berisiko, pendidikan ,jenis kelamin ,
pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunitas
b. Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas , antara lain:
. perumahan, bagaimana penerangannya , sirkulasi, bagaimana
pendapatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
. pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakart
32
. keamanan dan keselamatan , bagaimana keselamatan dan
keamanan dilingkungan tempat tinggal , apakah masyarakat merasa
nyaman atau tidak,apakah sering mengalami sters akibat keamanan
dan keselamatan yang tidak terjamin
. politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan , apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarat mendapatkan
pelayanan berbagai bidang , termasuk kesehatan
. pelayanan kesehatan yang tersedia , untuk melakukan deteksi ini
dan merawat / memantau gangguan yang terjadi
. system komunitas, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan dimasyarakat tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit. Misalnya media
televise, radio,Koran, leflet yang diberikan kepada masyarakat.
System ekonomi, tingkat social ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan upah
minimum regional (UMR) atau sebaliknya dibawah upah minimum. Hal
ini terkait dengan upaya pelayanan kesehatan ditujukan pada anjuran
untuk mengonsumsi jenis makanan sesuai kemampuan ekonomi
masing-masing.
Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah
biaya dapat dijangkau oleh masyarakat. Rekreasi hendaknya dapat
digunakan masyarakat untuk membantu mengurangi stresor.
2. Diagnosa keperawatan
33
a. 0,15% ditemukan angka dirawat dengan gannguan kardiovaskular;
b. 50% RT 01 RW10 mengkosumsi lemak tinggi;
c. Didapat 20% saja yang kebiasaan berolahraga;
d. Rekreasi tidak teratur;
e. Informasi tentang gangguan kardiovaskular kurang.
3. Perencanaan intervensi
4. Implementasi
34
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
5. Evaluasi
35
model konseptual keperawatan komunitas menurut Roy adalah untuk
mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Upaya pelayanan keperawatan yang dapat dilakukan antar lain
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif
serta memberikan intervensi keperawatan yang ditujukan untuk menekan
stressor dan meningkatkan mekanisme adaptasi.
Kunci utama dari model adaptasi Roy adalah sebagai berikut.
1. Manusia sebagai makhluk biologis,psikologi dan sosial yang selalu
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk individu dapat meningkatkan
kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan
mengubah perilaku maladaptif.
3. Agar terjadi keadan homeostasis atau terjadi integrasi antara
individu dengan lingkungannya,maka individu tersebut harus
beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi
4. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada individu,yaitu:
a) Focal stimulation, merupakan stimulus yang langsung
beradaptasi dengan individu dan mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap individu
b) Contextual stimulation, merupakan stimulus lain yang dialami
seseorang, baik stimulus internal maupun eksternal, yang dapat
mempengaruhi,kemudian dapat dilakukan observasi,dan dapat
diukur secara subjektif
c) Residual stimulation, merupakan stimulus lain yang merupakan
cirri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses
penyesuaian dengan lingkungan yang sulit untuk di observasi.
5. System adaptasi memiliki empat efektor, yaitu:
a) Fungsi biologis/fisiologis. Komponen system adaptasi
ini antara lain kebutuhan oksigenasi (oksigen
demand),nutrisi (nutrition),eliminasi (elimination),
aktivitas dan istirahat (activity and rest), integritas kulit
(skin integrity), indra,cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis,serta fungsi endokrin.
36
b) Konsep diri, yang berarti bagaimana individu mengenal
pola-pola interaksi sosial saat berhubungan dengan
orang lain.
c) Fungsi peran, merupakan proses penyesuaian yang
berhubungan dengan bagaimana peran individu dalam
mengenal pola-pola interaksi sosial saat berhubungan
dengan orang lain.
d) Interdependen, merupakan kemampuan seseorang
mengenal pola-pola kasih saying dan cinta yang terjadi
melalui hubungan secara interpersonal, baik pada
tingkat individu maupun kelompok.
6. Individu harus mampu meningkatkan energy untuk beradaptasi,
sehingga mampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan
kehidupan, perkembangan,reproduksi,dan keunggulan. Tujuan
keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan seseorang
dengan meningkatkan respons adaptif.
37
Jhonson, komponen subsistem yang membentuk system perilaku manusia
adalah:
38
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model dan teori model dalam keperawatan
komunitas merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan terhadap masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan dasar
manusia dan upaya meningkatkan status kesehatannya melalui pendekatan
model-model yang ada.
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan professional,yang pada
praktiknya memerlukan acuan /landasan teoritis untuk menyelesaikan atau
mengatasi fenomenan yaitu penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas.
3.2 SARAN
Sebagai seorang pendidik, perawat diharapkan dapat memberikan
pendidikan pada masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan yang
dihadapi, sebagai nara sumber perawat diharapkan dapat memberikan
39
informasi pada masyarakat dan sebagai seorang mitra kerja, masyarakat dapat
bekerja sama dengan masyarakat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
40