Ruang Arjuna merupakan Ruang perawatan syaraf dan Jantung dengan kapasitas tempat
tidur 30 Bed. Dalam 6 bulan terakhir rata rata klien yang dirawat 25 klien dengan tingkat
ketergantungan klien 60% Parsial dan 40% Total care.
Ruang Arjuna di pimpin oleh seorang Karu tamatan Ners 10 tahun yang lalu, dengan
ketenagaan yang dimiliki 5 orang ners dan 10 orang D 3 Keperawatan , Fungsi manajerial
yang dijalankan diruangan tersebut terlihat mulai berjalan, Karu tiap kali mengadakan
kegiatan terencana, menunjuk anak buah untuk seminar dan pelatihan juga terencana. Metode
penugasan yang di gunakan secara tertulis metode TIM, dan Karu membuat 2 tim dengan
ketenagaan di dalamnya secara proporsional.
Pre conference, post dan case conference berjalan baik. Ronde belum pernah di lakukan.
Supervisi tidak pernah dilakukan Jika karu tidak masuk maka otomatis tugas atau
pendelegasian di berikan ke katim. Hand over dilakukan dengan menjelaskan klien satu
persatu di depan klien baik untuk tim 1 maupun tim 2.
Angka kejadian pasien safety 1 – 3 kasus dalam per 3 bulan dengan masalah medication
error ataupun pasien cidera.
Ruangan memiliki SAK dan SOP namun tersimpan rapi, pendokumentasian askep dengan
CPPT
Hasil survey kepuasan pasien menyatakan klien atau keluarga kurang puas dengan pelayanan
di ruangan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian
a) Struktur Organisasi
b) Uraian Tugas
KARU didalam ruangan bertanggung jawab tentang manajerial observing,
melakukan pendelegasian kepada ketua tim 1 dan tim 2. Lalu Katim 1
bertanggung jawab terhadap tim 1 dan Katim 2 bertanggung jawab terhadap tim
2.
c) Sistem Perhitungan Tenaga Keperawatan
Sistem Penghitungan Tenaga Keperawatan yang di lakukan di ruangan seruni menggunakan
metode douglas. Douglas (1984, dalam swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing
kategori mempunyai unit standar persifatnya, yaitu sebagai berikut.
d) Metode Penugasan
Di ruangan seruni melakukan metode TIM, jadwal dinas harian tertulis di
whiteboard dekat dengan trolley obat dan tercantum nama – nama perawat per
tim serta pembagian ruangan sesuai shift dan jadwal dibuat untuk 1 bulan
kedepan.
3. Fungsi Pengarahan
a) Hand Over
Kegiatan timbang terima KARU membuka acara dengan mengucapkan salam dan
doa, menentukan kamar membagikan lalu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
di ruang seruni sudah dilakukan berdasarkan metode yang digunakan. Lalu
KARU membagikan kamar ruangan sesuai tim. Perawat pun menuliskannya
dalam buku operan masing - masing perawat. Setelah selesai melakukan operan,
perawat ke ruangan pasien memperkenalkan diri untuk memberitahu pertukaran
shift kepada pasien.
Hand over dilakukan dengan menjelaskan klien satu persatu di depan klien baik
untuk tim 1 maupun tim 2.
b) Pre dan Post Conference
Di ruangan seruni setelah operan kegiatan pre, post dan case conference telah
berjalan dengan baik.
c) Motivasi Kepada Perawat
Di ruangan seruni setiap selesai operan kepala ruangan memberikan motivasi
kepada perawat atau petugas yang lain. Motivasi yang diberikan berupa ucapan
melalui tulisan via whatsapp di grup setiap hari. Untuk ruangan seruni tidak ada
pemberian hadiah kepada perawat ruangan.
d) Pendelegasian
KARU mendelegasikan kepada ketua tim, lalu ketua tim mendelegasikan kepada
penanggung jawab shift dan kemudian penanggung jawab mendelegasikan
kepada perawat pelaksana hanya melalui lisan.
e) Supervisi
Supervisi belum pernah dilakukan di ruang Seruni
f) Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan tidak dilaksanakan
4. Pengendalian
a) Indikator Mutu
(1) BOR (Bed Occupancy Rate)
∑ jumlah pasien
BOR = x 100%
∑ tempat tidur
25
BOR = x 100%
30
= 83,33 % atau 83 %
C. Analisa Masalah
1. Identifikasi masalah
Ruang rawat inap arjuna sudah menjalankan pre confrence, post dan case
confrence. namun perawat ruangan arjuna belum pernah melakukan ronde maupun
suppervisi. Sedangkan dalam proses pemberian asuhan keperawatan, perawat
hanya menyimpan SAK dan SOP, tanpa digunakan dan hanya tersimpan rapi
didalam ruangan. Dari survey kepuasan pasien hasil survey menyatakan bahwa
klien atau keluarga kurang puas dengan pelayanan yang ada diruang arjuna .
2. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dihitung dengan mempertimbangkan:
a. Magnitude (Mg) adalah kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
b. Severty (Se) besarnya kerugian yang ditimbulkan dalam masalah ini
c. Manageability (Mn) berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur
perubahannya
d. Nursing consent (Nc) melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
e. Affordability (Af) ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh ruangan
Rentang nilai untuk pembobotan skor yang digunakan adalah :
5: sangat penting
4: penting
3: cukup penting
2: kurang penting
1:sangat kurang penting
Priotitas masalah manajemen keperawatan diruangan arjun
No Masalah Mg Se Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Perawat ruangan arjuna belum 4 5 3 5 4 1.200 I
pernah melakukan ronde
maupun suppervisi.
2. Perawat hanya menyimpan 4 5 3 3 3 540 III
SAK dan SOP, tanpa
digunakan dan hanya
tersimpan rapi didalam
ruangan.
3. Hasil survey kepuasan pasien 5 4 4 4 3 960 II
menunjukkan bahwa klien atau
keluarga kurang puas dengan
pelayanan yang ada diruang
arjuna