a) Pertumbuhan (Growth)
Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau
ukuran panjang (meter/centimeter)(Soetjiningsih : 1998).
Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau
ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh
bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).
b) Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan
yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi
dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
a) Pertumbuhan
2. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan,
minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik. Selama
fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai
mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Oedipus compleks
Positif : Egosentris: sosial interaksi
Mempertahankan keinginan
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa
bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan
bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi
lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa
meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah
menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa
bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu
kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
a) Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak
mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan menginterpretasikan benda/kejadian.
Anak mulai menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
1. Personal / sosial
Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
agrsif
2. Motorik
Egosentrik
Ketakutan
Pengrusakan diri
Dikebiri
Gelap
Ketidaktahuan
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus
dipenuhi.
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang
lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor.
Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:
1. Genetika
o Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesiaatau bangsa lainnya, dengan
demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
o Keluarga
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan pendek
o Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami pertumbuhan
cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
o Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
o Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
2. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur empat bulan. Pada
saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon
pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar tiroid juga
menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan
otak.
2. Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran,
dan pascanatal.
1. Faktor pranatal
Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester
akhir kehamilan
Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan
conginetal, misalnya club foot
Toksin, zat kimia, radiasi
Kelainan endokrin
Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual
Kelainan imunologi
Psikologis ibu
2. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan trauma kepala
pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
3. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap TUMBANG anak
adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia, psikologis,
endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.
EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
http://thinkgoodone.blogspot.com/2013/04/asuhan-keperawatan-keluarga-dengan_8977.html
B. PENGKAJIAN FOKUS
Perawat perlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasari oleh :
1. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda karena ada perubahan
anggota keluarga (dapat bertambah atau berkurang)
2. Pada tahap tiap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus
dilakukan.
3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda
Usia 4 Tahun
− Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas motorik dan
penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
− Bersikap menentang terhadap orangtua
− Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak.
− Masukkan anak ke TK
− Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex.
− Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak.
− Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya.
− Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering anak terbangun karena adanya
mimpi yang menakutkan.
− Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai pada usia 5 tahun.
Usia 5 Tahun
− Masa tenang pada usia 5 tahun
− Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
− Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.