Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang
optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan
yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini
dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak (asah, asih, dan asuh) terpenuhi.
Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi yang mencakup perhatian, kasih sayang,
gizi, kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman/perlindungan, partisipasi,
stimulasi dan pendidikan (asah, asih dan asuh). Kebutuhan dasar tersebut harus
dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.
Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa tumbuh
dan berkembang dengan optimal. Karena itu pastikan bahwa menu yang disajikan
bagi si kecil memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Di usia ini anak memasuki
usia pra sekolah dan mempunyai risiko besar terkena gizi kurang. Pada usia ini
anak tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang
lebih banyak, sementara mereka mengalami penurunan nafsu makan dan daya
tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi dibandingkan
anak dengan usia lebih tua. Zat gizi yang mereka perlukan adalah Karbohidrat
berfungsi sebagai penghasil energy bagi tubuh dan menunjang aktivitas anak yang
mulai aktif bergerak. Mereka biasanya membutuhkan sebesar 1300 kkal per hari.
Protein berfungsi untuk membangun dan memperbaiki sel tubuh dan
menghasilkan energy. Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari
Mineral dan vitamin yang penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium,
zinc, asam folat, asam folat, zat besi, vitamin A,B,C,D,E, dan K. Mineral dan
vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik, pertumbuhan, dan kecerdasan
anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat. Sementara pertumbuhan
fisik tubuh sedikit melambat, karenanya anak perlu makan makanan yang
memberikan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan otaknya.

1
Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal.
Pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup
atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung
banyak gizi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan ini dibuat untuk memahami, mengerti dan melakukan tindakan
asuhan kebidanan pada anak pra sekolah tumbuh kembang normal dengan
menerapkan management kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a) Mengaplikasikan teori kedalam praktek klinik dalam asuhan pada anak pra
sekolah yang diperoleh selama pendidikan.
b) Mampu mengembangkan pola pikir dalam bentuk tulisan maupun
pelaporan.

BAB II

2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan
1. Pengertian
Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia 3 – 6 tahun. Mereka
biasa mengikuti program prasekolah dan kinderganten. Sedangkan di
Indonesia pada umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak 3
– 5 tahun dan kelompok bermain atau Play Group (usia 3 tahun), sedangkan
pada anak usia 4 – 6 tahun biasanya mereka mengikuti program taman kanak-
kanak.
Tumbuh dan Kembang Anak
Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan
lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan
perkembangan juga berbeda. (Soetijiningsih, 2012)
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter),
dan ukuran tulang. (Soetijiningsih, 2012)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yang menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. (Soetijiningsih,
2012)
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
(Soetijiningsih, 1995) Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel
pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru mengahsilkan
peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel (Wong, 2009).

3
Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap
perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih
tinggi,
Peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan
maturasi serta pembelajaran. Pola tumbuh kembang bersifat jelas dapat
diprediksi, kontinyu, teratur, dan progresif, pola atau kecendrungan ini juga
bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik dalam hal
cara dan waktu pencapaiannnya.
a) Pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik
Sejalan dengan pertumbuhan anak, dimensi eksternal anak prasekolah
juga berubah. Perubahan ini disertai dengan perubahan yang berkaitan
dengan struktur dan fungsi organ internal dan jaringan yang
mencerminkan diperolehnya kompetensi fisiologis secara bertahap. Setiap
bagian memiliki laju pertumbuhan masing-masing yang dapat secara
langsung berkaitan dengan perubahan ukuran anak (missal, frekunensi
jantung). Pertumbuhan otot rangka hamper sama dengan pertumbuhan
seluruh tubuh, jaringan otak, limfoid, adrenal dan reproduksi tumbuh
dalam pola yang berbeda dan bersifat individual.
b) Perubahan fisiologis
Perubahan fisiologis yang terjadi disemua organ dan system berkaitan
dengan disfungsinya. Hal ini seperti frekuensi nadi dan pernafasan serta
tekanan darah. Selain itu juga terdapat perubahan-perubahan pada
disfungsi dasar, termasuk metabolisme, suhu, pola tidur dan istirahat
(Wong, 2009).

2. Ciri-ciri Anak Prasekolah


Dikutip dari Padmonodewo (2008) mengemukakan ciri-ciri anak
prasekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.
a) Ciri Fisik
Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah dibedakan dengan
anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.

4
1) Anak prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki
penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat menyukai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri. Berikan kesempatan kepada
anak untuk lari, memanjat, dan melompat. Usahakan kegiatan-kegiatan
tersebut sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan anak dan selalu
di bawah pengawasan.
2) Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak perempuan lebih
terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas
motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila
dia tidak terampil. Jauhkan dari sikap membandingkan lelaki-
perempuan, juga dalam kompetensi ketrampilan.
b) Ciri Sosial
Anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang di
sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua
sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan
diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang biasa
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda.
c) Ciri Emosional
Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas
dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering terjadi,
mereka seringkali memperebutkan perhatian guru atau orang sekitar.
d) Ciri Kognitif
Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa, sebagian besar
dari mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya. Sebaliknya
anak diberi kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik.
3. Tugas Tumbuh Kembang Anak
Soetijiningsih (2012) mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan
anak usia 4-6 tahun itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur
dalam empat kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang
meliputi :
a) Perilaku Sosial

5
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan kemandirian, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan misalnya, membantu di rumah,
mengambil makan, berpakaian tanpa bantuan, menyuapi boneka,
menggosok gigi tanpa bantuan, dapat makan sendiri.
b) Gerakan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu yang
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat
misalnya menggambar garis, lingkaran dan menggambar manusia.
c) Bahasa
Kemampuan yang memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah,
misalnya bicara semua dimengerti, mengenal dan menyebutkan warna,
menggunakan kata sifat (besar-kecil).
d) Gerakan Motorik Kasar
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, misalnya
berdiri dengan satu kaki, berjalan naik tangga dan menendang bola ke
depan.
4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan
a) Keturunan
Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besar pada
perkembangan jenis kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi acak
pada waktu konsepsi, mengarahkan pola pertumbuhan dan perilaku
orang lain terhadap anak. Jenis kelamin dan determinan keturunan lain
secara kuat mempengaruhi hasil akhir pertumbuhan dan laju
perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir tersebut.Terdapat
hubungan yang besar antara orang tua dan anak dalam hal sifat seperti
tinggi badan, berat badan dan laju pertumbuhan. Kebanyakan
karakteristik fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran, bangun tubuh
dan keganjilan fisik diturunkan dan dapat mempengaruhi cara
pertumbuhan dan integrasi anak dengan lingkungan.
b) Faktor Neuroendoktrin

6
Penelitian menunjukan kemungkinan adanya pusat pertumbuhan
dalam region hipotalamik yang bertanggungjawab untuk
mempertahankan pola pertumbuhan yang ditetapkan secara genetic.
Beberapa hubungan fungsional diyakini diantara hipotalamus dan
system endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan.
c) Nutrisi
Nutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling pada
pertumbuhan. Factor diit mengatur pertumbuhan pada semua tahap
perkembangan dan efeknya ditunjukan pada cara yang beragam dan
rumit, selama masa bayi dan kanak-kanak. Kebutuhan kalori relative
besar dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat badan.
d) Hubungan interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam
perkembangan terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan
kepribadian, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan
kepribadian tidak hanya kualitas dan kuantitas kontak dengan orang
lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang berkembang
tetapi luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran dan
perkembangan kepribadian yang sehat.

e) Tingkat Sosioekonomi
Tingkat sosioekonomi keluarga mempunyai dampak signifikan
pada pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia anak dari
kelas atas dan menengah mempunyai tinggi lebih dari anak keluarga
dengan strara ekonomi rendah. Keluarga dari sosioekonomi rendah
kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang diperlukan untuk
memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi dan kaya nutrisi
yang membantu perkembangan optimal anak.
f) Penyakit
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah satu
menifestasi klinis dalam sejumlah gangguan hereditas. Gangguan

7
pertumbuhan terutama terlihat pada gangguan skeletal, seperti
berbagai bentuk duarfisme dan sedikitnya satu anomaly kromosom
(sindrom turner) banyak gangguan metabolisme seperti riketsia
resisten-vitamin D, mukopoli sekaridosis, dan berbagai gangguan lain,
kecendrungannya adalah kearah persentil atas tinggi badan. Gangguan
apapun yang dicirikan dengan ketidakmampuan untuk mencerna dan
mengabsorsi nutrisi tubuh akan memberi efek merugiokan pada
pertumbuhan dan perkembangan
g) Bahaya Lingkungan
Bahaya dilingkungan adalah sumber kekawatiran pemberi asuhan
kesehatan dan orang lain yang memperhatikan kesehatan dan
keamanan cedera fisik paling sering terjadi akibat bahaya lingkungan,
dan berkaitan dengan usia bahaya khusus dan ketidakmampuan fisik.
Anak beresiko tinggi mengalami cedera akibat resiko kimia dan ini
berhubungan dengan potensi kardiogenik, efek enzimatik dan
akumulasi. Agens berbahaya yang paling sering dikaitkan dengan
resiko kesehatan adalah bahan kimia dan radiasi.

h) Stres pada masa kanak-kanak


Meskipun semua anak mengalami stress beberapa anak
mudatampak lebih rentan disbanding yang lain. Usia anak temperamen
situasi hidup dan status kesehatan mempengaruhi kerentanan reaksi
dan kemampuan mereka mengatasi stress. Orang tua dapat mencoba
untuk mengenali tanda stress untuk membantu anak mengahdapi stress
sebelum menjadi berat.
i) Pengaruh media massa
Media dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan anak,
media memberi anak suatu cara untuk memperluas pengetahuan

8
mereka tentang dunia tempat mereka hidup dan berkontribusi untuk
mempersempit perbedaan antar kelas. Anak dapat mengidentifikasi
secara dekat orang atau karakter yang digambarkan dalam materi
bacaan, film, fideo dan program televise serta iklan.
5. Pertumbuhan Perkembangan Sesuai Umur
a) Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ.
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel
dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan,
jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya
b) Tumbuh kembang anak menurut umur
Menurut Soetjiningsih, 2012 : 33-36
1) Usia 0-1 bulan
 Fisik BB meningkat 150-200 gram/minggu.
TB meningkat 2.5 cm/bulan
Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan sampai
usia 6 bulan.
 Motorik Mengangkat kepala dibantu.
Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
Reflek primitif baik, sucking, rotting, moro
reflek, menelan dan menggenggam
 Sensorik Mengikuti sinar ke tengah.
 Sosialisasi Mulai tersenyum
2) Usia 2-3 bulan
 Fisik Fontanela posterior sudah menutup.
 Motorik Mengangkat kepala bayi ditahan dengan
tangan.
Memasukkan tangan ke mulut.
Meraih benda-benda yang menarik.
Sudah dapat didudukan dengan punggung
ditopang.
 Sensorik Mengikuti sinar ke tepi.
Koordinasi vertikal dan horisontal
Mendengarkan suara.
 Sosialisasi Tertawa pada seseorang.
Senang tertawa keras.

9
Menangis sudah mulai kurang.
3) Usia 4-5 bulan
 Fisik BB 2 kali BBL.
Ngeces (belum ada koordinasi menelan).
 Motorik Duduk kepala mulai seimbang dan punggung
mulai kuat.
Tengkurap susah bisa miring dan kepala
tegak lurus
Reflek primitif mulai menghilang.
Meraih benda dengan tangan.
 Sensorik Sudah mengenal orang.
Akomodasi mata baik.
 Sosialisasi Senang berinteraksi dengan orang lama.
Mengeluarkan suara tidak senang bila mainnya
diambil orang.
4) Usia 6-7 bulan
 Fisik BB meningkat 90-150 gr/minggu.
TB meningkat 1.25 cm/bulan.
Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan sampai
12 bulan.
Gigi mulai tumbuh.
 Motorik Membalikan tubuh.
Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan
lainnya.
Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
Makanan ke mulut.
 Sensorik : -
 Sosialisasi Dapat membedakan orang yang dikenalnya.
Merangkul/memeluk orang yang dicintai.
Menyebutkan (ma….ma……).
Dapat menangis cepat lalu tertawa lagi.
5) Usia 8-9 bulan
 Fisik BB3 kali BBL.
TB lebih ½ kali BBL.
Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.
 Motorik Duduk sendiri.
Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.
Tengkurap dan merangkak.

10
Mengambil dengan jari.
 Sensorik :Tertarik dengan benda kecil.
 Sosialisasi Cemas terhadap orang tua.
Mengulang kata tidak ada arti.

6) Usia 10-12 bulan


 Fisik BB 3 kali BBL.
TB lebih ½ kali BBL
Gigi atas dan bawah sudah sembuh.
 Motorik Berdiri tidak lama.
Berjalan dengan bantuan.
Berdiri dan duduk sendiri.
Mulai makan dengan sendok.
Main ciluk….ba……
Senang mencoret kertas.
 Sensorik : Dapat membedakan bentuk.
 Sosialisasi Emosi berlebihan, cemburu, marah.
Senang lingkungan yang dikenal.
Takut lingkungan asing.
Mengerti perintah sederhana.
c) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
1) Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik
faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain :
 Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek, nenek atau
generasi sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk tubuh.
 Untuk berpikir dan kemampuan intelektual
Misal : kecepatan berfikir.
 Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
 Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.
2) Faktor luar menurut Mardho :
 Keluarga
- Umur ibu kurang dari 20 tahun.
- Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih.
- Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak
dan sulit menerima pesan-pesan kesehatan.
- Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau
tekanan jiwa yang berat.

11
- Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh terhadap
kesejahteraan/perkembangan anak.
- Rumah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya
perhatian terhadap keselamatan anak dan perawatan rumah.
- Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol
atau ada gangguan jiwa
- Hubungan suami istri yang buruk.
 Gizi
 Budaya
 Teman bermain dan sekolah
d) Tanda Balita Sehat
1) Lincah dan aktif.
Dunia anak sehat adalah dunia yang ceria dan dinamis. Mereka
tak berhenti bergerak dan berceloteh. Hal ini antara lain ditunjang
oleh otot-otot tubuhnya yang lentur, sehingga balita luwes
menekuk sendi srluruh tubuhnya. Untuk itu, waspada jika balita
tiba-tiba lesu, karena mungkin saja dia sedang tidak enak badan
namun enggan mengatakannya.
2) Bahagia dan responsif
Ketika diajak bicara, balita menunjukkan kontak mata yang
responsif. Untuk menstimulasinya, ajak anak bicara setiap ada
kesempatan. Saat makan, bermain, atau diajak bepergian. Biasakan
berbicara dengan melihat mata balita.
3) Rambut tidak mudah kusam dan rontok.
Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak
kusam. Bisa jadi dia kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B
kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, dengan rambut
mengilap dan kuat, menunjukkan bahwa balita cukup gizi, serta
kebersihan rambut dan kulit kepalanya terjaga.
4) Gigi cemerlang.
Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa
jadi balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan
sekali untuk pemeliharaan.
5) Gusi merah muda

12
Tak mudah berdarah. Jika mudah berdarah ad akemungkinan
mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C. gusi dan gigi yang
sehat dan terawatt juga membuat mulut bayi tak bau busuk.
6) Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh.
Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit juga menjadi lebih cepat
emperbaiki diri ketika terjadi luka.
7) Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh.
Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia
(kekurangan sel darah merah) dan tidak kekurangan mineral
kalsium.
8) Suhu tubuh antara 36,5ºC – 37,5ºC.
Tak perlu mengecek suhu setiap saat, cukup amati perilakunya
saja. Kelincahan dan cerianya bisa jadi pertanda suhu tubuhnya
normal. Jika tampak lesu, baru cek suhu tubuh.
9) Makan lahap.
Jika di usia 2 tahun anak masih melepeh makanannya,
misalnya, bisa jadi dia mengalami gangguan mengunyah dna
menelan makanan, karena ia tak melalaui “tahap emas” belajar
makan dengan baik di usia 6-12 bulan. Gangguan makan bis
amengakibatkan kurang gizi dan menggangu kemampuan bicara ,
karena kerja otot oromotor di organ mulut berkaitan erat dengan
keterampilan bicara.
10) Tidur lelap dalam waktu cukup
Di bawah usia 5 tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari.
Sehingga sel-sel saraf otak berkembang baik untuk mendukung
kecerdasannya.
11) BAB lancar.
Buang air besar (BAB) teratur, tidak pernah sembelit dan diare,
menunjukkan organ pencernaanya baik. Sembelit berkepenjangan
dapat mengakibatkan gangguan organ dalam karena sisa makanan
terlalu lama tersimpan di perut dan terjadinya ambeien karena anak
sering mengejan. Sementara diare menunjukkan ada gangguan alat
pencernaan, sehingga penyerapan makanan kurang baik.
12) Cocok dengan KMS

13
Kartu Menuju Sehat (KMS) atau agenda tumbuh kembang
balita dari dokter jadikanlah alat untuk memantau perkembangan
balita. Bila ada penyimpangan, jangan tunda konsultasikan dengan
dokter agar segera ditangani.
13) Antusias bermain
Anak sehat selalu antusia bermain, kecuali bila dia sedang
mengantuk.
14) Bentuk kaki normal.
Ketika lahir bentuk kaki O, biasanya menjelang usia 2 tahun
akan berangsur normal. Jika setelah usia 3 tahun kakai balit amasih
tampak O atau X, sebaiknya periksakan ke dokter.
15) Harum baunya.
Berkeringat boleh, tapi sebaiknya segera dilap dan diganti
bajunya, sehingga bau tubuh tidak menyengat. Keringat yang tidak
dilap dan tubuh yang jarang dibersihkan, bis amenjadi sumber
munculnya penyakit
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA
An. M UMUR 47 BULAN DENGAN TUMBUH KEMBANG NORMAL
DI PUSKESMAS BANGETAYU

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 13 November 2019
Waktu : 09.30 WIB
Tempat : PUSKESMAS BANGETAYU
II. IDENTITAS
1. Identitas Bayi
Nama : An.M
Tanggal/Jam lahir : 17 Mei 2015 / 07.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
2. Identitas Orang tua
Nama ibu : Ny U Nama suami : Tn B
Umur : 21 tahun Umur : 23 tahun

14
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pendidikan : Swasta
Alamat : Tlogomulyo 7/1 Alamat : Tlogomulyo 7/1

III. DATA SUBYEKTIF


1. Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh
kembang anaknya
Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya
2. Riwayat Kesehatan:
a. Dahulu : Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki cacat bawaan, anak
tidak pernah menderita penyakit yang memerlukan penanganan
khusus. 1 bulan yang lalu anak menderita demam, batuk, dan pilek.
b. Sekarang : Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat,
tidak mengalami deman, batuk, pilek, diare, mual, muntah. Anak tidak
pernah dirawat di rumah sakit ataupun menjalani operasi.
c. Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga bayi tidak ada yang
menderita penyakit yang mengarah ke penyakit jantung, hipertensi,
hepatitis, malaria, asma, DM, TBC, PMS, HIV/ AIDS. Dalam keluarga
tidak ada riwayat kembar maupun cacat bawaan.
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas:
Dahulu :Ibu mengatakan An. M merupakan anak pertamanya
Sekarang:
Hamil Persalinan Nifas

Ke Komplik Tahu U Jenis Penol tempa penyu BB Jk Lakta Komplik


asi n K ong t lit L si asi

1 Tidak 2015 38 Norm Bidan BPM Tidak 315 L Ya Tidak


ada mg al ada 0 ada

4. Riwayat tumbang:
Pertumbuhan BB:

15
BB 1 bulan lalu : 13,5kg
BB sekarang : 15kg
Perkembangan anak:
Berdiri : ±9 bulan
berjalan : 1 tahun
naik sepeda roda 3 : 3 tahun
saat ini : Pemantauan menggunakan KPSP

KPSP An. M umur 47 Bulan menggunakan KPSP 42-46 bulan


a. Anak dapat mengayuh sepeda roda tiga
b. Anak dapat mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
c. Anak dapat berdiri dengan satu kaki tanpa beregangan tangan
d. Anak dapat meletakkan selembar kertas dilantai
e. Anak dapat menyusun kubus sendiri
f. Anak dapat bermain petak umpet
g. Anak dapat menggunakan baju sendiri
h. Anak dapat menyebutkan namanya sendiri

Kelainan bawaan: Tidak ada kelainan bawaan

5. Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap


6. Pola kebiasaan sehari- hari:
a.Pola nutrisi : Ibu mengatakan anaknya makan 3x dalam sehari
dengan menu : nasi, sayur bervariasi, daging, ayam, tahu, tempe, telur,
dan camilan berupa biskuit. Minum :4-5 gelas/ hari (air putih, sirup)
dan 2 gelas susu perhari. Nafsu makan baik.
b. Pola eliminasi : Ibu mengatakan anaknyan BAB 1-2x dalam
sehari, konsistensi lembek, warnan kuning kecoklatan ,bau khas feces.
Sedangkan BAK 4-5x dalam sehari konsistensi cair, warna kuning
jernih, bau khas urine. Tidak ada keluhan pada pola eliminasi
c.Pola istirahat : Ibu mengatakan anaknya tidur siang selam 2 jam per
hari dan tidur malam 9-10 jam per hari
d. Pola aktifitas : Ibu mengatakan anak selalu aktif bermain
dengan teman-teman sebayanya di luar rumah.

16
e.Personal hygiene : Ibu mengatakan anaknya mandi 2x /hari,
gosok gigi 2-3x/hari, keramas 2 hari sekali, ganti baju 2-3x/hari
setelah mandi atau apabila baju kotor
f. Pola Sosial Ekonomi : Ibu mengatakan anak diasuh langsung oleh
orang tuanya, dalam keluarga yang harmonis. Ibu mengatakan
penopang perekonomian keluarga adalah ayah, penghasilan keluarga
mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan kebutuhan anaknya.

IV. DATA OBYEKTIF


1. Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital signs :N = 86x/mnt
RR =30x/mnt

T = 36,7

2. Pengukuran antropometri:
BB : 15 KG LILA : 16 CM
PB :100 CM
3. Status Present:
Kepala : rambut hitam, pertumbuhan rambut merata, simetris, tidak
ada benjolan abnormal
Muka : tidak pucat, tidak ada pembengkakan
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik
Hidung : terdapat sedikit sekret, tidak ada polip, simetris
Mulut : simetris, bibir lembab, gusi tidak berdarah, 4 gigi depan
tampak karies
Telinga : tidak ada penumpukan serumen, tidak ada benjolan abnormal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis. Tidak ada nyeri tekan
Dada :simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada nyeri tekan

17
Pulmo/COR : tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi dan stridor. Deyut
jantung teratur
Abdomen : tidak ada pembesaran limpa dan hepar, tidak kembung
Genetalia : bersih, tidak ada tanda-tanda radang
Punggung : tidak ada kelainan tulang punggung
Anus : bersih, tidak ada tanda-tanda radang
Ekstremitas : ekstrimitas atas dan bawah pergerakan normal, tidak ada
oedem, jari lengkap, kuku bersih dan tidak pucat
Kulit : Turgor kulit baik

V. ANALISA
Diagnosa :An M Laki-kaki umur 47 bulan dengan tumbuh kembang
normal
Masalah :-
Kebutuhan : Pemeriksaan tumbuh kembang

VI. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat
dan normal BB = 15 Kg, TB = 100 Cm, LILA = 16 Cm
Hasil: ibu tahu bahwaanaknya dalam keadaan sehat dan normal BB = 15
Kg, TB = 100 Cm, LILA = 16 Cm
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tumbuh kembang dengan metode
KPSP
Hasil: ibu mengetahui hasil pemeriksaan tumbuh kembang anaknya adalah
normal.
3. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi dan memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya seperti meminta anak untuk melompat dengan satu
kaki beberapa kali tanpa berpegangan, meminta anak untuk memakai
pakaian lengkap sendiri tanpa dibantu, meminta anak untuk menggambar
ditempat kosong, meminta anak menulis jawaban suatu pertanyaan.
4. Memberitahu ibu untuk segera memeriksakan anaknya ke tenaga kesehatan
apabila ada keluhan atau ketidaknormalan terhadap tumbuh kembang

18
anaknya serta menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang setiap 6
bulan atau mengikuti posyandu setiap bulan.
Hasil: Ibu mengerti dan bersedia untuk segera memeriksakan anaknya ke
tenaga kesehatan apabila ada keluhan atau ketidaknormalan terhadap
tumbuh kembang anaknya serta bersedia untuk melakukan kunjungan
ulang.

BAB IV

19
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kehamilan kepada An. M dengan Tumbuh Kembang


Normal di Puskesmas Tanggungharjo maka ada beberapa hal yang ingin penulis
uraikan mengenai penanganan masa kehamilan ini, pengkajian, analisa, dan planning
yang telah penulis lakukan antara lain :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan umum, sehingga kebutuhan penulis akan data klien lengkap
sehingga mendukung penetapan diagnosa.
Persamaan dan perbedaan pengkajian antara teori dan praktek
PENGKAJIAN TEORI PRAKTEK
D Identitas Nama, Umur, Agama, Sama dengan teori
S pasien dan Pendidikan,Pekerjaan,
penanggung Suku, Alamat
jawab
Alasan Ada alasan datang dan Sama dengan teori
datang keluhan utama pasien
Riwayat Kesehatan sekarang, Sama dengan teori
kesehatan dahulu, dan keluarga
Riwayat Riwayat haid, riwayat Sama dengan teori
obstetrik kehamilan, persalinan dan
nifas lalu,riwayat
perkawinan, kehamilan
sekarang, dan KB

20
Pola Pola nutrisi,istirahat, Hanya ada pola
pemenuhan aktivitas,eliminasi, personal nutrisi, aktivitas,
kebutuhan hygiene,psico,sosial, dan eliminasi
sehari - hari cultural,tingkat
pengetahuan

D KU,Tanda- Kesadaran, TD, N, RR, T Sama dengan teori


O tanda vital
Pemeriksaan Head to toe Hanya sebagian
fisik yaitu muka, dada,
perut, genetalia
Pemeriksaan Muka, payudara, abdomen, Muka, payudara,
obstetri genetalia abdomen, genetalia
2. Analisa
Analisa yang ada pada praktek umumnya sudah sesuai dan sama dengan teori
asuhan kehamilan dengan anemia ringan
3. Penatalaksanaan
Penanganan balita pada An.M ini, asuhan kebidanan yang dilakukan adalah
metode asuhan balita dengan tumbuh kembang normal. Selain itu dalam
penanganannya tidak lupa berprinsip pada asuhan sayang anak yaitu dengan
memperhatikan kondisi psikologi anak yaitu dengan mengikutsertakan orang tua
anak dalam masa balita

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Sedangkan perkembangan adalah perubahan
secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan,
atau kedewasaan, dan pembelajaran.
Pada anak dengan usia 4-5 tahun biasanya memiliki panjang badan 100-120
cm dan berat badan mencapai 16-22 kg. pada usia ini anak sudah Dapat berdiri
pada satu kaki,mulai dapat menari, melakukan gerakan olah tubuh, keseimbangan
tubuh mulai membaik serta Mulai belajar membaca, berhitung, menggambar,
mewarnai, dan merangkai kalimat dengan baik.

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan, dalam memberikan asuhan kebidanan pada anak
pra sekolah sebaiknya selalu memberikan konseling serta informasi selengkap
mungkin tentang kebutuhan anak mulai dari nutrisi, istirahat, aktivitas,
pendidikan, factor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, dan
sebagainya serta memberikan deteksi dini terhadap perkembangan anak dengan
KPSP. Sehingga kemungkinan terjadinya keterlambatan pada tumbuh kembang
anak akan semakin kecil, serta bisa dicegah dan diminimalkan. Selain itu,
sebaiknya diadakan pelatihan kader untuk memantau perkembangan anak sesuai
umur atau tidak dengan menggunakan KPSP.

22

Anda mungkin juga menyukai