TINJAUAN TEORI
7
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2009).
8
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.
5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif
dan promotif.
6. Melibatkan partisipasi masyarakat
7. Bekerja secara team (bekerjasama)
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
2.1.2.2.Tujuan Khusus
9
8. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan
9. Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
10. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal, maka akan dapat mempengaruhi
anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan petumbuhannya, seperti:
1. Ibu hamil
10
2. Bayi baru lahir
3. Balita
4. Anal usia sekolah
5. Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti : TBC, dan lain sebagainya.
2. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranyaa
1. Wanita tuna susila
2. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
4. Masyarakat
1. Tahap persiapan
a. Pengaktifan sumber daya yang dimiliki.
11
b. Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.
c. Interaksi dengan masyarakat yang bertujuan untuk terbinanya rasa
saling percaya
2. Tahap pengorganisasian
a. Pembinaan terhadap organisasi pelayanan kesehatan yang ada seperti
pokjakes, kader, melalui masyarakat RT, tokoh masyarakat, dan
puskesmas
b. Penyusunan rencana kerja kelompok dengan baik dan terperinci
3. Tahap edukasi dan latihan
Mengadakan pertemuan secara teratur dalam kelompok-kelompok inti
dengan menetapkan masalah, rencana tindakan, dan evaluasi.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
c. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
d. Olahraga secara teratur
e. Rekreasi
f. Pendidikan seks
12
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas
ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
Puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas.
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
dilakukan melalui kegiatan Latihan fisik baik yang mengalami
gangguan fisik ataupun yang tidak mengalami gangguan fisik.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga
dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya
adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena
13
menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-
kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jeals dan dapat
dimengerti.
14
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan kesehatan, menjamin suatu hubungan
yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status
kesehatan masyarakat
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat di
rencanakan secara berkesinambungan dan terus menerus
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan sendiri.
a. Manusia
Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang memilki
nilai, keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk mencapai
tujuan.
b. Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien atau komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat kemampuan klien
melalui upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.
15
2.2. Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
2.2.1. Pengertian Proses Keperawatan Komunitas
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan
dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara
kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis.
Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses
pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf,
Weitzel dan Fuerst, 2001).
Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2009). Proses keperawatan pada komunitas
mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan
pelayanan asuhan keperawatan.
Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh –
tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap
pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat
benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan
dan keperawatan yang diberikan (Nursalam, 2008).
16
masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis,
dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas
harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi,
penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal yang baik.
2.2.2.2. Fungsi
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhannya.
Menurut buku (Fallen. R & R. Budi Dwi K, 2010) Banyak ahli yang
mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan diantaranya adalah
sebagai berikut:
17
bersama keluarga dan orang terdekat klien, (d) Merencanakan tindakan
bersama klien, (e) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (f) Hasil
evaluasi.
3. S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu : (a) Pengkajian, (b) Perencanaan, (c)
Implementasi, dan (d) Evaluasi. Dari pendapat – pendapat dari para ahli
tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah –
langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :
(1) Pengkajian
(3) Perencanaan
(4) Pelaksanaan
Pengumpulan data :
1. Data umum
a. Lokasi daerah binaan
b. Keadaan geografi
1) Luas wilayah
2) Pola demografi
2. Data khusus
a. Data cultural
18
1) Tingkat pendidikan
2) Pekerjaan
3) Tingkat sosial ekonomi
4) Kebudayaan dan kebiasaan
b. Data kesehatan (cakupan pelayanan kesehatan)
1) Kesehatan ibu dan anak
2) Keadaan gizi ibu dan anak
3) Keluarga berencana
4) Imunisasi
5) Penyakit-penyakit yang diderita
c. Keadaan Kesehatan Lingkungan
1) Perumahaan
2) Sumber air
3) Tempat pembuangan sampah
4) Pembuangan Air Kotor
5) Jamban
3. Pengelolahan Data
Setengah data diperoleh kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Klasifikasi/kategori
b. Perhitungan persentase cakupan (Telly)
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
e. Analisa data
4. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui
kesenjangan/ masalah yang dihadapi oleh masyrakat, baik itu masalah
keperawatan/masalah kesehatan yang dihadapi masyrakat (Erwin, 2002).
Tujuan analisa data antara lain:
a. Menetapkan kebutuhan komunitas
19
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon komunitas
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
a. Resiko
Merupakan kesehatan spesifik yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
oleh masyrakat
b. Diantara Warga
Berisikan tentang masyrakat binaan
c. Sehubungan Dengan
Mengandung karakteristik masyarakat dan lingkungan yang teridentifikasi.
2.2.3.3. Perencanaan
20
Format formulasi dibatasi (jangka pendek, menegah, panjang)
21
2.2.3.6. Evaluasi
22