Anda di halaman 1dari 6

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (SI PGSD)
KELOMPOK BELAJAR SEPUTIH AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
MASA UJIAN 2022.2
======================================================================

TUGAS TUTORIAL 1

Mata kuliah ; MKDK 4002/Perkembangan Nama : dini farhani


PesertaDidik
Tutor : Haryono,S.Sos. M.Pd NPM : 855747548
Tanggal : 23 april 2022

Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskanhakikat dan faktor-faktoryangmempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan. …?

2. Jelaskan fase perkembangan pra natal dan fase remaja.

3. Jelaskanhukumkonvergensidanhukummasapekadalam
perkembangan!

4. Salah satu asfek perkembangan pada usia anak-anak adalah konservasi. Jelaskan
apa yang dimaksud konservasi!

5. Jelaskan apa saja yang mempengaruhi perkembangan emosional!


JAWABAN :

1. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai mencapai kematangan fisik
yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu yang satu dengan yang lain berbeda.

Sedangkan perkembangan adalah perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi
unik untuk setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan juga memiliki
pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa diukur.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian


seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi
makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh
karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan
anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Orang tua, lingkungan, dan pengasuhan adalah faktor yang berperan penting pada pertumbuhan
dan perkembangan anak-anak. Selain itu, ada banyak faktor lainnya yang tidak kalah penting.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain:
1. Keturunan
Ciri fisik dapat diturunkan kepada anak melalui gen kedua orang tua. Ini memengaruhi semua
aspek penampilan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, struktur tubuh, warna mata, tekstur
rambut, bahkan kecerdasan dan bakat. Penyakit dan kondisi tertentu seperti penyakit jantung,
diabetes, obesitas, dan lainnya juga dapat diturunkan melalui gen orang tua, sehingga
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara negatif. Namun, faktor lingkungan
dan pengasuhan bisa memberikan yang terbaik dari kualitas yang sudah ada dalam gen orang
tua.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin anak menjadi faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
fisik anak. Pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda, terutama
menjelang pubertas. Badan anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan secara fisik lebih kuat
daripada anak perempuan. Namun, anak perempuan lebih cepat dewasa selama masa remaja,
sedangkan anak laki-laki dewasa dalam jangka waktu yang lebih lama. Struktur fisik tubuh juga
memiliki perbedaan yang membuat anak laki-laki lebih atletis dan cocok untuk aktivitas fisik.
Temperamen keduanya juga bermacam-macam, yang membuatnya menunjukkan ketertarikan
pada hal-hal yang berbeda.
3. Hormon
Faktor hormon termasuk dalam sistem endokrin dan memengaruhi berbagai fungsi tubuh anak.
Ini diproduksi kelenjar berbeda yang terdapat di bagian tubuh tertentu untuk mengeluarkan
hormon yang mengontrol fungsi tubuh. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik normal pada anak-anak. Ketidakseimbangan fungsi kelenjar penghasil
hormon bisa menyebabkan cacat pertumbuhan, kelebihan berat badan (obesitas), masalah
perilaku, dan penyakit lainnya. Selama masa pubertas, gonad (kelenjar seks atau kelenjar
reproduksi) menghasilkan hormon seks. Ini yang mengontrol perkembangan organ seks dan
munculnya karakteristik seksual sekunder pada anak laki-laki dan perempuan.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan anak dan mewakili jumlah total
rangsangan fisik dan psikologis yang anak terima. Beberapa faktor lingkungan yang
memengaruhi perkembangan anak usia dini terkait lingkungan fisik dan kondisi geografis
tempat tinggal anak, serta lingkungan sosial dan hubungan dengan keluarga dan teman
sebayanya. Sekolah yang baik dan memiliki keluarga yang penuh kasih dapat membangun
dalam diri anak-anak terhadap keterampilan sosial dan interpersonal yang kuat. Hal ini akan
memungkinkan anak unggul di bidang lain, seperti akademisi dan kegiatan ekstrakurikuler.
5. Nutrisi
Nutrisi juga menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hal
ini karena makan makanan yang bernutrisi dibutuhkan tubuh untuk membangun dan
memperbaiki dirinya sendiri. Kekurangan nutrisi dapat memicu gizi buruk yang berdampak
buruk pada tumbuh kembang anak. Namun, makan yang berlebihan dapat memicu obesitas dan
gangguan kesehatan dalam jangka panjang, seperti diabetes dan penyakit jantung. Oleh karena
itu, menerapkan pola makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan
lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh.
6. Status Sosial Ekonomi
Kondisi status sosial ekonomi keluarga dapat menentukan kualitas pertumbuhan dan
perkembangan anak. Belajar di sekolah yang lebih baik dan lebih mahal memiliki manfaat
dalam jangka panjang. Keluarga yang berkecukupan juga dapat memberikan pendidikan yang
lebih baik untuk anak-anak dan memberikan bantuan khusus jika anak-anak membutuhkannya.
Anak-anak dari keluarga yang lebih kekurangan secara ekonomi mungkin tidak mendapatkan
pendidikan dan nutrisi yang baik untuk mencapai potensi dalam diri anak.
7. Latihan dan Kesehatan
Kata latihan bukan berarti latihan secara fisik atau anak-anak yang sengaja melakukan aktivitas
fisik untuk membantu pertumbuh. Latihan di sini lebih pada waktu bermain dan olahraga
normal untuk membantu tubuh meningkatkan kekuatan otot dan menambah massa tulang.
Olahraga yang tepat bisa membantu anak-anak tumbuh baik sesuai usianya. Rajin olahraga juga
membuat anak tetap sehat dan melawan penyakit dengan memperkuat sistem imun, terutama
saat bermain di luar. Ini karena bermain di luar ruah membuatnya rentan terpapar mikroba yang
membantu anak membangun ketahanan dan mencegah alergi.
8. Pengaruh Keluarga
Peran keluarga memiliki dampak paling besar dalam mendidik anak dan menentukan cara anak
berkembang secara psikologis dan sosial. Terlepas dari apakah anak dibesarkan oleh orang tua,
kakek nenek, atau pengasuh, anak membutuhkan cinta, perhatian, dan kesopanan dasar agar
anak berkualitas. Pertumbuhan anak paling positif terlihat ketika keluarga menginvestasikan
waktu, energi, dan cinta dalam perkembangan anak melalui kegiatan, seperti membacakan
dongeng atau cerita untuk anak, bermain bersama, dan melakukan percakapan. Hal ini akan
mambangun keterampilan soaial anak.
9. Pengaruh Geografis
Tempat di mana anak tinggal juga memiliki pengaruh yang besar terhadap anak-anak nantinya.
Misalnya sekolah, lingkungan tempat tinggal, komunitas, dan teman sebaya merupakan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam aspek sosial. Tumbuh dalam
komunitas yang memiliki taman, perpustakaan, dan pusat komunitas untuk kegiatan kelompok
dan olahraga, semuanya berperan dalam mengembangkan keterampilan, bakat, dan perilaku
anak.
10. Pembelajaran
Belajar lebih dari sekadar sekolah, karena juga berkaitan dengan membangun anak secara
mental, intelektual, emosional, dan sosial sehingga anak aktif sebagai individu baik dalam
masyarakat. Hal ini membantu perkembangan pemikiran dan anak bisa mencapai kedewasaan.

2. Fase prenatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa
pertumbuhan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari
satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku,
dihasilkan dalam waktu lebih kurang Sembilan bulan. Fase perkembangan pra natal:
a. Tahapan Germinal
Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu. Zigot membelah diri dan
menjadi lebih kompleks kemudian menempel pada dinding rahim menjadi tanda awal
masa kehamilan. Dalam waktu 36 jam setelah pembuahan, zigot memasuki masa
pembelahan dan duplikasi sel cepat (mitosis).
b. Tahap Embrio (Embriyonic Stage)
Pada fase ini, massa sel dikenal sebagai embrio. Awal minggu ketiga setelah konsepsi
menandai dimulainya periode embrionik, masa ketika massa sel menjadi manusia. Tahap
embrionik ini memainkan peran penting dalam perkembangan otak.
c. Tahapan Fetal
Tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu sampai dengan masa kelahiran.
Selama masa ini, janin tumbuh dengan pesat sekitar 20 kali lebih besar daripada ukuran
panjangnya dan organ sekaligus sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sentuhan akhir
seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka

Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira
umur 18 sampai 22 tahun titik remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat

cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik


seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan
perubahan suara pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas
diri. Pemikirannya lebih logis abstrak dan idealistik semakin lama banyak waktu dimanfaatkan
di luar keluarga.

3. Hukum Konvergensi
Hukum ini di pelopori oleh William Stern seorang Psikolog berkebangsaan Jerman, ia berpendapat bahwa
perkembangan individu adalah pengaruh unsur lingkungan dan bawaan, kedua-duanya menentukan

perkembangan manusia, dari duah buah faktor perkembangan dan lingkungan. Tetapi perkembangan
manusia bukan hanya dari pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan

tetapi jugamemperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk yang memiliki pemikiran sendiri
untuk menentukan pilihan dan sesuatu yang mengenai dirinya dengan bebas. Aktivitas manusia itu sendiri

dalam pekembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Jadi kedua pengeruh diatas
sangat ditekankan untuk membentuk karakter individu.

Hukum Masa Peka


Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka
merupakan masa yang terjadinya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak
usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga
apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
Masa peka adalah masa dimana suatu fungsi yang perkembangannya harus dilayani dan diberi
kesempatan sebaik-baiknya, dan masa dimana perkembangan sesuatu fungsi maksimal
besarnya. Contoh ; Masa peka untuk berjalan pada anak adalah pada tahun ke 2, masa peka
untuk menggambar adalah pada tahun ke 5, dan masa peka untuk ingatan logis adalah tahun ke
12. Kadang-kadang seorang anak telah peka membaca pada umur 4 tahun, sedangkan anak lain
baru peka membaca pada umur 5 tahun. Tetapi ada yang lambat lagi, ia baru mengalaminya
pada umur 6 atau 7 tahun, sebab masa peka tidak sama timbulnya, dan hanya sekali saja dialami
anak dalam kehidupannya.

4. Perkembangan konservasi merupakan salah satu proses perkembangan anak pada tahap aplikasi
terhadap kehidupan. Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat
mengembangkan berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah
kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama
dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.

5. Berdasarkan para ahli pendidikan anak, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
emosional anak usia dini diantaranya adalah :

1. Kematangan, kematangan mental biasanya dipengaruhi usia kronologis .


2. Belajar: pembiasaan dan contoh Anak yang dibiasakan untuk mengekspresikan emosinya secara wajar
akan memiliki perkembangan emosi yang baik dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan
kesempatan. Anak akan mendapatkan keseimbangan emosiyang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan lainnya.
3. Contoh melalui pembiasaan untuk bersikap positif terhadap ekspresi emosi Yang muncul akan menjadikan
anak tidak mengalami gangguan dalam perkembangan emosi.
4. Inteligensi;
5. Jenis kelamin; Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi perkembangan emosi terutama karena
perbedaan hormonal antara laki-laki dan perempuan. Peran jenis kelamin dan tuntutan sosial sesuai jenis
kelamin juga akan mempengaruhi perkembangan emosi anak.
6. Status Ekonomi
7. Kondisi fisik;
8. Pola Asuh; Keluarga berperan optimal dalam perkembangan bila menerapkan pola pengasuhan
demokratis. Pola asuh ini akan memenuhi kebutuhan psikologis anak karena orang tua cenderung
memberikan perlakuan yang tepat terhadap ekspresi emosi anak. Pola asuh demokratis juga akan membuat
keluarga menjadi harmonis yang sangat membantu anak dalam membangun kecerdasan emosinya.

Anda mungkin juga menyukai