Anda di halaman 1dari 16

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Kelas: 2B
OLEH
1. Ma’rifatul Hasanah ( 2114060048 )
2. Silvi Amakia Arwin ( 2114060053 )
3. Hanisa Briliana Nurfatikha ( 2114060060 )
4. Nida Salsabilla ( 2114060078 )
5. Reni Ratna Sari ( 2114060025 )

DOSEN PENGAMPU: ILMAWATI FAHMI IMRON S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
Ia berikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan memicu penelitian yang lebih mendalam. Kami sadar bahwa dalam proses
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian.

7 OKTOBER 2022

TIM PENULIS

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………..1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik Anak ………………………………………………………2


B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Anak……………………….2-4
C. Karakteristik Perkembangan Fisik Anak ………………………………………5-8
D. Permasalahan Perkembangan Fisik……………………………………………..8-9
E. Upaya Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam Perkembangan Fisik Anak……..9-
10
BAB III
PENUTUP
Simpulan……………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….12

ii
iii
BAB 1
PENDALUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, hormon, dll), dan
perubahanperubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti
perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), disertai perubahan dalam
kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).
Bagi seorang guru, mengetahui dan memahami perkembangan pserta didik sangatlah
diperlukan. Pemahaman guru yang benar terhadap perkembangan peserta didik akan
menuntun guru membuat disain pembelajaran yang cocok untuk peserta didik. Disain
pembelajaran yang cocok dengan perkembangan peserta didik akan menghasilkan
pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang tidak memperhatikan perkembangan
peserta akan membuat peserta bosan atau frustrasi.
Begitu juga dengan berbagai problem dan permasalahan tentang perkembangan fisik
anak yang biasa terjadi juga harus diketahui oleh guru ataupun orang tua sejak dini, hal ini
penting karena dengan begitu akan lebih cepat dalam penanganan dan penanggulangan
problem tersebut. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan tentang perkembangan fisik
anak, yang meliputi pengertian, tahapan perkembangan, faktor yang mempengaruhi
perkembangan serta beberapa problem perkembangan fisik sekaligus penenganannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui Faktor-faktor yang memengaruhi Perkembangan Fisik anak
2. Memahami Karakteristik Perkembangan Fisik anak
3. Mengetahui Permasalahan Perkembangan Fisik anak
4. Mengetahui Upaya optimalisasi peran pendidikan dalam Perkembangan Fisik
anak

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN FISIK ANAK
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, hormon, dll), dan perubahan
perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan
keterampilan motorik dan perkembangan seksual).
Berkaitan dengan perkembangan anak pertumbuhan tubuhnya dapat dilihat dari tubuh,
tangan, dan kaki semakin panjang, serta otak yang mulai mengalami perkembangan karena
pada fase ini anak mulai mengembangkan rasa ingin tahunya melaui berbagai aktivitas yang
mereka lakukan . Kapasitas sensoris berkaitan dengan stimulus atau rangsangan yang
diberikan dari dalam maupun dari luar. Pada fase ini anak banyak melakukan aktivitas yang
dapat meningkatkan kemampuan sensorisnya, misalnya melalui permainan-permainan.
Ketrampilan motorik berkaitan dengan kemampuan mereka untuk berlari, melompat,
dan memanjat lebih cepat, lebih jauh, dan lebih baik. Kesehatan berkaitan dengan sistem
kekebalan tubuh anak dalam melawan virus penyakit yang menyerang, pada fase ini anak
biasanya diberi vaksin seperti vaksin campak, batuk rejan, namun tuberkolosis masih
menelan korban dalam jumlah besar. Perkembangan fisik merupakan pertumbuhan tubuh dan
otak dan perubahan fisik serta stabilitas dalam kapasitas sensoris, ketrampilan motorik, dan
kesehatan.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FISIK ANAK
Pertumbuhan adalah perubahan bertahap dalam karakteristik fisik seperti tinggi, berat
badan, ukuran, dan lainnya. Sedangkan perkembangan merupakan perubahan kualitatif
terhadap pertumbuhan dengan cara yang teratur dan bermakna yang menghasilkan
kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan saling berperan, tidak dapat dipisahkan, dan
terjadi secara bersamaan. Sebagai contoh, sebagian besar bayi, pada saat tumbuh hingga
berusia 8 bulan, beratnya bisa mencapai 8-10 kilogram dan bisa duduk.

Orang tua, lingkungan, dan pengasuhan adalah faktor yang berperan penting pada
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, ada banyak faktor lainnya yang tidak
kalah penting. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain:
1. Keturunan
Ciri fisik dapat diturunkan kepada anak melalui gen kedua orang tua. Ini
memengaruhi semua aspek penampilan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, struktur
tubuh, warna mata, tekstur rambut, bahkan kecerdasan dan bakat. Penyakit dan kondisi
tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan lainnya juga dapat diturunkan
melalui gen orang tua, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara

2
negatif. Namun, faktor lingkungan dan pengasuhan bisa memberikan yang terbaik dari
kualitas yang sudah ada dalam gen orang tua.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin anak menjadi faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak. Pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan memiliki cara yang
berbeda, terutama menjelang pubertas. Badan anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan
secara fisik lebih kuat daripada anak perempuan. Namun, anak perempuan lebih cepat dewasa
selama masa remaja, sedangkan anak laki-laki dewasa dalam jangka waktu yang lebih lama.
Struktur fisik tubuh juga memiliki perbedaan yang membuat anak laki-laki lebih atletis dan
cocok untuk aktivitas fisik. Temperamen keduanya juga bermacam-macam, yang
membuatnya menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang berbeda.
3. Hormon Faktor
hormon termasuk dalam sistem endokrin dan memengaruhi berbagai fungsi tubuh
anak. Ini diproduksi kelenjar berbeda yang terdapat di bagian tubuh tertentu untuk
mengeluarkan hormon yang mengontrol fungsi tubuh. Hal ini sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan fisik normal pada anak-anak. Ketidakseimbangan fungsi
kelenjar penghasil hormon bisa menyebabkan cacat pertumbuhan, kelebihan berat badan
(obesitas), masalah perilaku, dan penyakit lainnya. Selama masa pubertas, gonad (kelenjar
seks atau kelenjar reproduksi) menghasilkan hormon seks. Ini yang mengontrol
perkembangan organ seks dan munculnya karakteristik seksual sekunder pada anak laki-laki
dan perempuan.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan berperan penting dalam perkembangan anak dan mewakili jumlah
total rangsangan fisik dan psikologis yang anak terima. Beberapa faktor lingkungan yang
memengaruhi perkembangan anak usia dini terkait lingkungan fisik dan kondisi geografis
tempat tinggal anak, serta lingkungan sosial dan hubungan dengan keluarga dan teman
sebayanya. Sekolah yang baik dan memiliki keluarga yang penuh kasih dapat membangun
dalam diri anak-anak terhadap keterampilan sosial dan interpersonal yang kuat. Hal ini akan
memungkinkan anak unggul di bidang lain, seperti akademisi dan kegiatan ekstrakurikuler.
5. Nutrisi
Nutrisi juga menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Hal ini karena makan makanan yang bernutrisi dibutuhkan tubuh untuk membangun
dan memperbaiki dirinya sendiri. Kekurangan nutrisi dapat memicu gizi buruk yang
berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Namun, makan yang berlebihan dapat
memicu obesitas dan gangguan kesehatan dalam jangka panjang, seperti diabetes dan
penyakit jantung. Oleh karena itu, menerapkan pola makan seimbang yang kaya vitamin,
mineral, protein, karbohidrat, dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh.

3
6. Status Sosial Ekonomi
Kondisi status sosial ekonomi keluarga dapat menentukan kualitas pertumbuhan dan
perkembangan anak. Belajar di sekolah yang lebih baik dan lebih mahal memiliki manfaat
dalam jangka panjang. Keluarga yang berkecukupan juga dapat memberikan pendidikan yang
lebih baik untuk anak-anak dan memberikan bantuan khusus jika anak-anak
membutuhkannya. Anak-anak dari keluarga yang lebih kekurangan secara ekonomi mungkin
tidak mendapatkan pendidikan dan nutrisi yang baik untuk mencapai potensi dalam diri anak.
7. Latihan dan Kesehatan
Kata latihan bukan berarti latihan secara fisik atau anak-anak yang sengaja melakukan
aktivitas fisik untuk membantu pertumbuh. Latihan di sini lebih pada waktu bermain dan
olahraga normal untuk membantu tubuh meningkatkan kekuatan otot dan menambah massa
tulang. Olahraga yang tepat bisa membantu anak-anak tumbuh baik sesuai usianya. Rajin
olahraga juga membuat anak tetap sehat dan melawan penyakit dengan memperkuat sistem
imun, terutama saat bermain di luar. Ini karena bermain di luar ruah membuatnya rentan
terpapar mikroba yang membantu anak membangun ketahanan dan mencegah alergi.
8. Pengaruh Keluarga
Peran keluarga memiliki dampak paling besar dalam mendidik anak dan menentukan
cara anak berkembang secara psikologis dan sosial. Terlepas dari apakah anak dibesarkan
oleh orang tua, kakek nenek, atau pengasuh, anak membutuhkan cinta, perhatian, dan
kesopanan dasar agar anak berkualitas. Pertumbuhan anak paling positif terlihat ketika
keluarga menginvestasikan waktu, energi, dan cinta dalam perkembangan anak melalui
kegiatan, seperti membacakan dongeng atau cerita untuk anak, bermain bersama, dan
melakukan percakapan. Hal ini akan mambangun keterampilan soaial anak.
9. Pengaruh Geografis
Tempat di mana anak tinggal juga memiliki pengaruh yang besar terhadap anak-anak
nantinya. Misalnya sekolah, lingkungan tempat tinggal, komunitas, dan teman sebaya
merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam aspek
sosial. Tumbuh dalam komunitas yang memiliki taman, perpustakaan, dan pusat komunitas
untuk kegiatan kelompok dan olahraga, semuanya berperan dalam mengembangkan
keterampilan, bakat, dan perilaku anak.
10. Pembelajaran
Belajar lebih dari sekadar sekolah, karena juga berkaitan dengan membangun anak
secara mental, intelektual, emosional, dan sosial sehingga anak aktif sebagai individu baik
dalam masyarakat. Hal ini membantu perkembangan pemikiran dan anak bisa mencapai
kedewasaan. Penguatan menjadi komponen pembelajaran di mana suatu kegiatan atau latihan
diulangi dan disempurnakan untuk memperkuat pelajaran yang diperoleh anak. Misalnya
ketika memainkan alat musik, anak menjadi lebih baik dalam memainkannya ketika berlatih
memainkan instrumen. Oleh karena itu, pelajaran apa pun pada anak harus diulangi hingga
mendapat hasil yang maksimal.

4
C. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK ANAK
Perkembangan fisik pada masa ini tidak lagi sepesat masa anak awal. Dibandingkan
sebelumnya pertumbuhan berjalan lebih lambat dan merupakan priode tenang sebelum
memasuki pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas/menjelang masa remaja. Umumnya
pada masa ini anak duduk di sekolah dasar.
karakteristik perkembangan anak pada masa usia dasar, sebagai berikut :
1. Tinggi dan Berat Badan
Bentuk tubuh sudah lebih menyerupai orang dewasa. Keadaan “kegemukan bayi”
(baby fat) sudah mulai berkurang, karena kaki dan tangan bertumbuh menjadi lebih panjang,
dan tubuh lebih kurus. Dada dan panggul lebih besar, berat dan kekuatan badan bertambah,
serta kemampuan lari, meloncat, dan melempar bertambah baik. Sesudah usia 6 tahun,
pertumbuhan badan menjadi agak lambat dibanding sebelumnya sampai umur 10 tahun, anak
laki-laki agak lebih besar sedikit dibandingkan anak perempuan, sesudah itu anak perempuan
lebih unggul dalam tinggi badan, walaupun sesudah sekitar usia 15 tahun anak laki-laki lebih
unggul.12 Selama tahun ini, anak bertambah tinggi rata-rata 1-2 inci per tahun, sehingga pada
usia 11 tahun tinggi rata-rata anak perempuan 147 cm dan tinggi rata-rata anak laki-laki 146
cm.
Selama pertengahan dan akhir masa anak usia dasar, berat anak bertambah rata-rata
2,3-3,2 kg per tahun. Berat bertambah terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka,
sistem otot, dan ukuran beberapa otot berangsurangsur bertambah. Kemampuan anak berlipat
ganda selama masa ini dan anak laki-laki umumnya lebih kuat daripada anak perempuan.13
Problem yang berkaitan dengan perkembangan fisik pada tahapan ini adalah malnutrisi,
kegemukan, dan citra tubuh. Efek kegemukan selain berpengaruh pada kesehatan fisik seperti
berisiko terkena darah tinggi, sakit jantung, masalah ortopedis, diabetes, dan gangguan
makan patologis, juga dapat berakiabat anak merasa malu/rendah diri karena bentuk tubuhnya
tidak seperti teman-teman yang lain atau karena ejekan teman-temannya. Kecenderungan
terjadinya kegemukan pada anak-anak meningkat selain karena faktor keturunan juga sebagai
akibat makanan yang tidak terkontrol, makanan yang salah, dan kurang bergerak (karena
banyak di depan komputer/televisi).
Pada masa ini terutama mendekati usia 12 tahun, bentuk tubuh sudah menyerupai
orang dewasa dan keadaan fisiknya secara umum lebih stabil dan lebih kuat dibandingkan
pada masa anak awal.
2. Ketrampilan Motorik Perkembangan
motoriknya menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dari pada masa anak-anak
awal. Keseimbangan badannya menjadi lebih baik, demikian juga koordinasi mata dan tangan
menjadi lebih baik yang dibutuhkan dalam gerakangerakan membidik, menyepak, melempar,
dan menangkap. Sehingga anak senang melakukan kegiatan, antara lain latihan senam,
olahraga, berlari, memanjat, lompat tali, berenang, dan bersepeda secara lebih baik. Pada
tahap ini anak sudah mampu mengendalikan tubuhnya walaupun masih terbatas, dapat
bertahan duduk, dan memerhatikan dalam waktu yang cukup lama, tetapi harus dalam bentuk
aktivitas. Oleh karena itu anak-anak di usia ini harus terlibat aktif dalam kegiatan.

5
Pada usia ini anak juga banyak belajar berbagai macam koordinasi visiomotorik.
Aktivitas-aktivitas sensomotorik telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi
yang sangat penting untuk belajar menulis dan menggambar. Saat usia tujuh tahun, umumnya
sudah dapat menulis karena gerakan tangan anak sudah lebih stabil walaupun kadang belum
rapi, bahkan banyak anak yang sudah mampu melakukannya pada usia sebelumnya. Pada
usia 8-10 tahun, koordinasi motorik halus berkembang lebih baik lagi, dimana anak sudah
dapat menulis huruf bersambung, ukuran huruf lebih kecil dan lebih rata. Usia 10-12 tahun
mereka sudah mampu menunjukkan ketrampilan yang lebih kompleks, rumit, dan cepat yang
diperlukan untuk menghasilkan kerajinan bermutu bagus atau memainkan music dengan lagu
agak sulit. Anak-anak perempuan biasanya menunjukkan ketrampilan motorik halus yang
lebih baik dari pada laki-laki. Perkembangan motorik akan berbeda tingkatannya pada setiap
individu. anak tetentu mungkin akan bisa melompat dan menangkap bola dengan mudah
sementara yang lainnya mungkin hanya bisa menangkap bola yang besar atau berguling-
guling. Oleh karena itu, orang tua dan orang dewasa disekitar anak harus mengamati tingkat.
Perkembangan anak-anak dan merencanakan berbagai kegiatan yang bisa
menstimulusnya. Perkembangan anak juga dapat dibagi menjadi dua priode yaitu : awal masa
kanak-kanak yang berlangsung dari umur 2 tahun sampai umur 6 tahun dan akhir masa
kanak-kanak yang berlangsung dari umur 6 tahun sampai tiba anak matang secara seksual.
Dengan demikian, awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi yang
merupakan masa ketergantungan secara praktis sudah dilewati, diganti dengan tumbuhnya
kemandirian dan berahir di sekitar usia masuk sekolah dasar. Berikut tabel 1 perkembangan
fisik pada awal masa kanak-kanak.
Perkembangan fisik pada awal masa kanak-kanak :
1) Tinggi
Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata 3 inci. Pada usia 6 tahun tinggi anak rata-
rata 46,6 inci.
2) Berat
Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3-5 pon. Pada usia 6 tahun berat anak
harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5
pon dan anak laki-laki 49 pon.
3) Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh sangat berubah dan penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil
tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian
tubuh berangsur-angsur berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut
yang rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih
persegi. Lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus, tangan, dan kaki tumbuh lebih besar.
4) Postur Tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam awal kanak-kanak. Ada
yang posturnya gemuk lembek atau endomorfik, ada yang kuat berotot atau mesomorfik dan
ada lagi yang relative kurus atau ektomofrik.

6
5) Tulang dan Otot
Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum
perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak
tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.
6) Lemak
Anak-anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya dari pada
jaringan otot, yang cenderung mesomorfik mempunyai jaringan otot lebih banyak dari pada
jaringan lemak, dan yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot-otot yang kecil dan sedikit
jaringan lemak.
7) Gigi
Selama 4 sampai 6 bulan pertama dari awal masa kanak-kanak,4 gigi bayi yang terahir yaitu
geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terahir gigi bayi mulai tanggal digantikan
oleh gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi
seri tengah. Bila masa kanak-kanak awal berahir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua
gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana gigi akan tetap muncul.
perkembangan fisik pada akhir masa kanak-kanak :
1) Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inci. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun
mempunyai tinggi badan 58 inci dan anak laki-laki 57,5 inci.
2) Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi dari pada kenaikan tinggi, berkisar anatara 3 sampai 5 pon
pertahun. Rata-rata anak perempuan 11 tahun mempunyai berat badan 88,5 pon dan anak
laki-laki 85,5 pon.
3) Perbandingan Tubuh
Meskipun kepala masih terlampau besar dibandingkan dengan tubuh lainnya, beberapa
perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan
rahang., dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih
berbentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada
melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang ( meskipun kelihatannya kurus
dan tidak berbentuk karena otot-otot belum berkembang), dan tangan dan kaki dengan lambat
tumbuh membesar.
4) Kesederhanaan
Perbandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak
menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping itu, kurangnya
perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman
tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.

7
5) Perbandingan Otot-Lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat dari pada jaringan
otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk
endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak dari pada jaringan otot sedangkan pada
tubuh mesomorfik keadaannya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan
yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.
6) Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 gigi tetap. Keempat
gigi terahir yang disebut gigi kebijaksanaan, muncul selama masa remaja.

D. PERMASALAHAN PERKEMBANGAN FISIK


Permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga yaitu masalah fisik, psikiososial,
dan masalah belajar. Adapun permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem
koordinasi dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra, sistem
koordinasi gerak, atau mengalami hambatan dalam perkembangan fisik motorik dapat
dikatakan mengalami masalah secara fisik. Beberapa permasalahan fisik pada anak antara
lain
a. Masalah Motorik
Masalah motorik terbagi menjadi dua bagian yakni motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan tubuh secara harmonis seperti
contohnya berlari, dan mempengaruhi perkembangan motorik halus. Motorik halus sendiri
dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mengkoordinasikan otot-otot halus seperti
menggunting, mewarnai, meronce, menggambar, dan lain sebagainya. Permasalahan yang
sering muncul pada anak adalah belum sempurnanya koordinasi sistem gerak sehingga anak
belum mampu mengontrol motorik kasarnya. Kemampuan anak menguasai keterampilan
motorik kasar dan halus dibutuhkan anak untuk persiapan menulis, menggunting, menari,
mewarnai dan sebagainya.
b. Masalah Penglihatan
Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila indra
penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan terhambat. Melalui indra
penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan menunjang perkembangan
kognitifnya.
Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan penglihatan juga menyebabkan
gangguan ingatan. Gangguan ingatan tersebut antara lain.
a) Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya
b) Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat dari beberapa aspek,
misalnya
bentuk, warna, fungsi dan sebagainya.

8
c) Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu bentuk atau gambar.
d) Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar yang diacak.
c. Masalah Pendengaran
Gangguan pendengaran pada anak bukan berarti anak mengalami tuli, akan tetapi anak
mengalami kesulitan dalam membedakan suatu bunyi atau suara. Sebagian besar orangtua
menganggap masalah pendengaran adalah masalah yang sepele, sehingga masalah yang
awalnya kecil justru menjadi gangguan yang sulit disembuhkan.
d. Masalah Berbahasa
Masalah berbahasa dan berbicara pada anak diawali dari ketidakmampuan mendengar dan
memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang disekelilingnya. Selain itu budaya yang
masih menjamur dikalangan orangtua adalah seringnya orang tua tidak memberi kesempatan
kepada anak untuk mengutarakan isi hatinya, sehingga secara tidak langsung hal tersebut
menghambat perkembangan bahasa anak. Masalah lain yang terkait dengan gangguan
berbahasa adalah berbicara tidak jelas dan gagap.
e. Kegemukan
anak yang memiliki berat tubuh diatas 20 persen diatas- rata anak seusianya dan anak iini
akan mudah terkena diabetes dan penyakit lain maka dari itu perlu pengaturan pola makan
karna pola makan yang salah akan menetap dan penyakit kegemukan akan mengganggu
sepanjang hidupnya
f. tangan kidal
Tidakada alasan fisik mengapa tangan kidal menjadi permasalahan dalam perkembangan
fisik, hanya saja sesuatu yang berbeda pada masa kanak – kanak akan menyebabkan anak itu
merasa rendah diri. dan masih banyak lagi masalah lain dalam perkembangan fisik.

E. UPAYA OPTIMALISASI PERAN PENDIDIKAN DALAM


PERKEMBANGAN FISIK ANAK
Tugas pendidik menurut islam adalah mengupayakan perkembangan seluruh potensi
subjek didik. Pendidik tidak saja bertugas menstrasfer ilmu, tetapi yang lebih penting dari itu
adalah mentrasfer pengetahuan sekaligus nilai-nilai, yang terpenting adalah nilai ajaran islam.
Peran Pendidik dalam menghadapi Permasalahan perkembangan peserta didik antara lain:
a) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya seks
bebas dan penyalahgunaan narkoba serta miras
b) Membantu peserta didik mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau
kondisi dirinya
c) Memberikan pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan
mengambil keputusan
d) Melatih peserta didik mengembangkan resiliensi (kemampuan bertahan dalam kondisi
sulit dan penuh godaan)

9
e) Menjalin hubungan yang harmonis dengan peserta didik dan bersedia mendengarkan
keluhan dan problem yang dihadapinya
f) Memupuk spirit keagamaan peserta didik melalui pembelajaran PAI secara humanis dan
lebih toleran
g) Menerapkan model pembelajaran PAI yang memungkinkan peserta didik untuk berfikir
kritis, reflektif, dan positif
h) Membantu peserta didik mengembangkan etos kerja yang tinggi dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
i) Merumuskan tujuan kurikulum PAI yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik
j) Pendidik harus menjadi figur dan tauladan yang baik bagi peserta didiknya
k) Pendidik harus mampu membentuk kepribadian yang sehat bagi peserta didiknya

10
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, hormon, dll), dan perubahan
perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan
keterampilan motorik dan perkembangan seksual).
Orang tua, lingkungan, dan pengasuhan adalah faktor yang berperan penting pada
pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, ada banyak faktor lainnya yang tidak
kalah penting. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,
Perkembangan fisik pada masa ini tidak lagi sepesat masa anak awal. Dibandingkan
sebelumnya pertumbuhan berjalan lebih lambat dan merupakan priode tenang sebelum
memasuki pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas/menjelang masa remaja. Umumnya
pada masa ini anak duduk di sekolah dasar.
Permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga yaitu masalah fisik, psikiososial,
dan masalah belajar. Adapun permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem
koordinasi dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra, sistem
koordinasi gerak, atau mengalami hambatan dalam perkembangan fisik motorik dapat
dikatakan mengalami masalah secara fisik. Beberapa permasalahan fisik pada anak antara
lain
Tugas pendidik menurut islam adalah mengupayakan perkembangan seluruh potensi
subjek didik. Pendidik tidak saja bertugas menstrasfer ilmu, tetapi yang lebih penting dari itu
adalah mentrasfer pengetahuan sekaligus nilai-nilai, yang terpenting adalah nilai ajaran islam.
Peran Pendidik dalam menghadapi Permasalahan perkembangan peserta didik

11
DAFTAR PUSTAKA

Eka Winarsih, W. (2021). Perkembangan Fisik Anak, Problem Dan Penanganannya.


Atthiflah: Journal of Early Childhood Islamic Education, 8(1), 55–68.
https://doi.org/10.54069/atthiflah.v8i1.126
Farida, F. (2018). Upaya Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini. ThufuLA: Jurnal
Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 2(1), 1.
https://doi.org/10.21043/thufula.v2i1.4263
Rahman, U. (2009). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Lentera Pendidikan :
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 12(1), 46–57.
https://doi.org/10.24252/lp.2009v12n1a4
Rizal, S. (2021). Perkembangan Fisik Anak Usia Dasar. Pandawa, 3(3), 366–383.
Setiawan, R. (2019). Peran Pendidik Dalam Mengatasi Permasalahan Pertumbuhan Dan
Perkembangan Peserta Didik. El-Tarbawi, 12(1), 23–36.
https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol12.iss1.art2

12

Anda mungkin juga menyukai