DISUSUN
KELOMPOK. VIII
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniaNya makalah ini dapat kami susun , makalah ini membahas mengenai perkembangan
fisik, motorik, kognitif dan sosioemosial pada masa bayi, Kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan.
Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat dalam setiap pembelajaran
dan dapat menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………..
ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
iii
BAB: 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
……. iv
BAB:2 PEMBAHASAN.........................................................v
2.2perkembangan motorik......................................................vi
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
……… xiv
SARAN...........................................................................................................xiv
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………… xv
BAB:I
PENDAHULUAN
Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya
ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional.
Agar masa ini dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak maka perlu diupayakan pendidikan
yang tepat bagi anak sejak usia dini. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada masa ini
seluruh aspek perkembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Berdasarkan hasil
studi longitudinal Bloom (Juntika Nurikhsan, 2007: 138) menyebutkan bahwa pada usia 4
tahun kepasitas kecerdasan sudah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan usia 13
tahun mencapai 92%. Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
berada pada rentang usia 0-8 tahun (Sujiono, 2009: 6). Pada masa ini proses pertumbuhan dan
perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang
perkembangan hidup manusia Berk (dalam Sujiono 2009: 6). Proses pembelajaran sebagai
bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki
setiap tahapan perkembangan anak.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAAN
Perkembangan dan pertumbuhan anak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik biologis
maupun lingkungan. Faktor biologis ini memainkan peran yang sangat penting dalam
perkembangan usia awal anak.Tak hanya itu, perkembangan anak juga bisa dioptimalkan
sejak di dalam kandungan sampai ia masuk ke usia remaja nanti. Untuk tahu apa saja lima
faktor tersebut, simak pembahasan berikut ini.kondisi Biologis yang Memengaruhi Tumbuh
Kembang Anak
1. Keturunan
Kondisi biologis umumnya diwariskan dari orang tua ke anak, baik berupa fisik, sifat, mau
pun genetik.
Dari segi fisik seperti tinggi, berat badan, bentuk tubuh, warna mata, tekstur rambut, bahkan
kecerdasan, dan bakat sekali pun, sebagian besar akan diturunkan dari orang tua ke anaknya.
Tak hanya itu, apabila orang tua memiliki kondisi kesehatan buruk atau bahkan suatu
penyakit, kemungkinan anak juga bisa mengalami hal yang sama. Kondisi ini akan
memengaruhi kesehatan anak dewasa nanti.
Sedangkan masalah pewarisan sifat, antara orang tua dan anak tidak selalu punya watak atau
karakter yang mirip. Selain didapat dari orang tuanya, sifat juga bisa terbentuk dari
lingkungan dan pola asuh terhadap anak.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan anak, baik
fisik atau pun mental. Contohnya secara fisik, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih
kuat daripada perempuan.
Namun, secara pendewasaan diri, pola pikir anak perempuan lebih cepat matang, terutama
saat ia memasuki masa remaja. Sementara untuk anak laki-laki, proses pendewasaan dirinya
butuh waktu lebih lama dibanding anak perempuan.
Latihan ini maksudnya mengarah pada aktivitas serta olahraga yang anak lakukan Tujuan
latihan untuk mendukung kesehatan, membantu memperoleh kekuatan otot, dan menambah
massa tulang tubuhnya.
Dengan rajin atau melakukan olahraga yang tepat, fisik anak dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu, olahraga juga membuat ukuran fisik anak mencapai standar sehat yang tepat sesuai
waktunya.
Misalnya, menurut pedoman kesehatan, usia 6 tahun tinggi idealnya mencapai 100 cm lebih.
Lalu, usia 10 tahun nanti, tinggi badan anak normalnya mencapai 120 cm lebih. Dengan
olahraga, perkembangan fisik anak bisa ideal dan sesuai dengan ukuran rata-rata.
Tak hanya itu, olahraga juga membuat fisik anak tetap sehat dan sistem kekebalan tubuhnya
kuat melawan penyakit.
4. Hormon
Hormon yang dikeluarkan oleh sistem endokrin berguna untuk mengatur berbagai fungsi
tubuh.
Jika hormon yang dihasilkan tidak seimbang, perkembangan fisik atau mental anak bisa
tumbuh tidak normal. Risikonya, anak bisa mengalami gangguan perilaku atau kondisi
kesehatan yang kronis (berlangsung lama).
Tak hanya itu, pada masa-masa tertentu seperti pubertas, hormon seks akan keluar dan
mengubah kondisi fisik anak.
Misalnya, pada laki-laki, hormon seks yang keluar akan membuat jakun di lehernya muncul
dan suaranya jadi lebih berat. Sedangkan perubahan anak perempuan, kulitnya jadi lebih
halus dan payudaranya mulai tumbuh.
5. Nutrisi
Nutrisi adalah faktor yang tidak kalah penting berpengaruh pada perkembangan anak. Tidak
hanya berawal dari usia balita, sejak di dalam kandungan pun nutrisi yang dikonsumsi ibu
akan memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Misalnya, asupan asam folat selama tiga bulan sebelum dan selama awal kehamilan,
ditemukan dapat menurunkan risiko cacat lahir pada otak bayi (anencephaly) dan tulang
belakang.
Di sisi lain, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Maka itu, pola makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak
sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak.
anak dapat dikatakan mengalami gangguan tumbuh kembang kalau kemampuan dan
perkembangannya tidak sesuai dengan usianya.
Perkembangan anak yang terganggu ini juga bisa dilihat sebelum anak menginjak usia satu
tahun.
Misalnya, pada usia enam bulan, anak belum bisa tengkurap, mengangkat kepala, atau
berguling. Dengan tanda dasar ini saja, orang tua mesti waspada dan memahami bahwa ada
gejala tumbuh kembang buah hati terganggu.
Artikel ini akan membahas sedikit tentang bagaimana perkembangan sosio emosional pada
masa kanak-kanak, terutama pada masa kanak-kanak awal melalui sifat dan daya pikir anak.
Ketika anak sudah memasuki usia usia yaitu masa tahap tahap demi tahap anak akan mengerti
apa yang sudah dilihatnya dari contoh yang diberikan olehnya. Seperti halnya anak usia 3
tahun yang bisa berdialog sampai mencapai batas pemikirannya. Anak juga menunjukkan dan
mengerti apa yang dirasakan pada oranglain dan juga memperhatikan serta memperhatikan
apa yang dirasakan oranglain. Sedangkan usia 5-6 tahun anak tidak hanya mengatakan
perkataan benar atau salah, anak juga akan melakukan suatu hal kebenaran.
Anak juga perlu diperkenalkan dengan namanya teman. Pengalaman interaksi sosial sangat
berperan dalam mengembangkan kemampuan berpikir anak. Anak yang mempunyai emosi
yang positif, emosi yang positif memberi pengaruh terhadap anak-anak yang dapat menyerap
dengan suatu hal-hal yang positif seperti perlakuan dengan teman yaitu berteman dengan baik
dan saling tolong menolong.
Anak mendapat pembelajaran dari sebuah permainan dan penglihatan yang dilihatnya seperti
melihat televisi. Permainan sangat penting bagi anak-anak karena pelatihan keterampilan
bahasa, keterampilan pikir anak. Pada saat anak sedang asyik bermain, anak melakukan satu
langkah menuju berfikir abstrak artinya mereka berpikir pemikiran mereka dari suatu hal
yang mereka rasakan yaitu tekanan atau ketidakpuasan dari si anak.
Anak-anak juga penting untuk melihat masalah televisi yang sangat penting bagi orang yang
tidak tahu apa-apa atau waktu yang paling penting dan yang dilewatkan si anak untuk
menonton televisi, melainkan program-program yang ditonton anak bagaimana peran
orangtua dan guru manfaat menonton itu bisa dijadikan sebuah pembelajaran bagi si
anak . Janganlah anak dibiasakan ketergantungan (dependence) dengan menonton televisi
terus-menerus sehingga lupa akan bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya, ajarkan anak
bersosialisasi sesama sesama dengan cara mengajak anak keluar rumah, jalan-jalan sambil
meperlihatkan dan memperkenalkan benda-benda disekitarnya dan juga ajaklah si anak untuk
mengobrol dengan teman sebayanya.
Kebiasaan seorang anak fasih dan bisa menirukan suara-suara yang telah diperlihatkan di
televisi mengubah suatu daya pikir yang tangkap yang telah diperoleh dari si anak ketika ia
melihat televisi. Dengan semua segala kepolosan, keluguannya, kelucuannya dengan tingkah
lakunya si anak, keunikannya termasuk juga kemahirannya anak juga sering menirukan
semua gerak dan tingkah laku dari tokoh idolanya di televisi.
Itulah penjelasan singkat mengenai sifat dan daya pikir anak sosio emosional.
BAB:III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa kanak-kanak adalah masa paling vital yang terjadi dalam pertumbuhan dan
perkembangannya terutama dalam perkembangan motorik dan koginif. Pada masa ini
anak-anak mulai dibina untuk menciptakan karakter mereka sendiri melalui kontak
langsung dengan lingkungan setelah lepas dari keluarganya. Anak-anak dituntut untuk
mandiri, bisa bergabung dalam kelompok sosial agar anak-anak tidak menjadi kuper
(kurang pergaulan).
Selain itu juga pembinaan akhlak yang paling penting didalam keluarga. Orang
tua berperan penting mengarahkan anak-anaknya untuk berbudi pekerti yang elok.
Pembiasaan adab sejak dini membuat anak akan selalu menerapkan dalam segala ruang.
Walaupun tanpa orang tua mengawasi jika sudah diajarkan sejak kecil , anak akan
mengingat pelajaran hingga dewasa kelak.
3.2 saran
Mungkin inilah yang dapat kami tulis pada penulisan ini sehingga dalam penulisan
ini jauh dari kata sempurna sehingga Masih banyak kesalahan dari penulisan . dan kami juga
membutuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing
mata kuliah perkembangan perserta didik Yang telah memberi kami tugas kelompok demi
kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Fahyuni, Eni Fariyatul & Istikomah. 2016. Psikologi Belajar dan Mengajar.
Sidoarjo:Nizamian
Learning Center
Herlina, Biblioteraphy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja Melalui Buku, (Bandung:
Pustaka
Cendekia Utama, 2013), 8
Janice J.Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini diterjemahk dari OBESERVING
OF THE
YOUNG CHIL: Seventh Ediotopon PEARSON EDUACATION oleh Arif Rakhmah. 235
Perkembangan Anak-anak Awal diakses darri staffnew.uny.ac.id pada 9 Desember 2017
Suadirman, Siti Partini. Hiryanto. Ayriza, Yulia. Purwandari. Izzaty, Rita Eka & Rosita
Endang
Kusmaryani. 2017. Masa kanak-kanak awal, diakses dari staffnew.uny.ac.id pada 9
Desember 2017
Sujarwo & Cukup Pahala Widi, Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6 Tahun,
Jurnal pendidikan, Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 2 November 2015,
diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Univertsitas Negeri Yogyakarta, 97.