OLEH :
Kelompok 1
1. Friskawaty R. Hinelo
2. Mohamad Iswanto Podungge
3. Rizki Dairi Putra Padang
4. Lisnawaty Labansir
5. Ais Hasan
6. Ryena Febryanie Pombaile
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................. 4
2.1 Pengertian Tumbuh Kembang Anak................................................. 4
2.1.1 Pertumbuhan............................................................................. 4
2.1.2 Perkembangan.......................................................................... 4
2.1.3 Tumbuh Kembang.................................................................... 5
2.1.4 Anak......................................................................................... 6
2.2 Tahap Tumbuh Kembang Anak........................................................ 6
2.3 Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Anak..................... 8
2.3.1 Ciri-Ciri Pertumbuhan Pada Anak........................................... 8
2.3.2 Ciri-Ciri Perkembangan Pada Anak......................................... 9
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan......................... 11
2.5 Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang Anak........................... 12
2.6 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak.............................................. 13
BAB III PENUTUP............................................................................... 16
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 16
3.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
biologik seseorang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan
berbeda sifat. Peristiwa tersebut saling berkaitan dan sangat sulit untuk
berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan (Soetjiningsih,2012).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak berada pada usia dibawah
lima tahun. Pada masa ini pertumbuhan dasar sangat mempengaruhi dan
1
tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas tumbuh
belum diketahui dengan pasti, tapi diperkirakan sekitar 1-3% anak dibawah usia 5
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SSDIDTK). Hasilnya, dari
476 anak yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan
perkembangan motorik terganggu apabila kemampuan anak saat ini tidak sesuai
pada usia 3 bulan anak belum bisa mengangkat kepala 45 derajat padahal anak
dari satu aspek saja. Pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu
2
tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor keturunan, kejiwaan,
perkembangan ?
1.3 Tujuan
perkembangan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pertumbuhan
yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik saja, melainkan juga
ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013).
intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes
RI, 2014).
menambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh makhluk hidup yang biasanya
dapat dilihat dari fisik makhluk hidup itu sendiri. Proses pertumbuhan dapat
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel karena pembelahan sel. Umumnya,
pertumbuhan akan terbatas pada usia. Artinya pada usia tertentu makhluk hidup
2.1.2 Perkembangan
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari
4
proses suatu kematangan (Setiawan, Prasetyo, Santuso, Muhsi, Anwar, Alfian,
Perkembangan merupakan suatu pola dari perubahan yang dimulai dari masa
proses mental, dapat berlangsung seumur hidup, dan berkaitan langsung dengan
suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
tetap dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan merupakan suatu yang
(Susanto, 2015).
Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa
tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan setelah kelahiran
merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan
mudah diamati. Sejak lahir hingga usia kurang lebih dua tahun perkembangan
hanya dalam dua atau tiga bulan saja (Soetjiningsih dan Ranuh, 2013).
5
2.1.4 Anak
Indonesia nomor 23 tahun 2002 pasal 1 ayat 1 tentang perlindungan anak, anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk juga yang masih di
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengertian anak adalah
sebagai manusia yang masih kecil. Dalam sumber lain dijelaskan bahwa anak
adalah keadaan manusia normal yang masih muda usia dan sedang menentukan
yang masih dibawah umur dan belum dewasa, serta belum kawin (Marsaid, 2015).
Pada masa ini terjadi tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang
organorgan tubuh yang berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9
umur 8 minggu (ada yang mengatakan sampai 12 minggu). Pada saat ini terbentuk
organ-organ yang sangat peka terhadap lingkungan. Pada masa fetus ini, terjadi
6
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia yang sempurna, dan organ-
organ tubuh yang telah terbentuk mulai berfungsi. Sedangkan pada masa fetus
(Adriana, 2013).
ektrauteri dan terjadi perubhan siklus darah. Organ-organ tubuh berfungsi sesuai
tugasnya di dalam kehidupan ektrauteri. Pada masa 7 hari pertama (neonatal dini),
bayi harus mendapatkan perhatian khusus, karena angka kematia pada masa bayi
dan proses maturasi yang berlangsung, terutama sistem saraf. Pertumbuhan fisik
terhadap orangtua atau benda lainnya sampai akhir tahun pertama, kesadaran diri
berkembang pesat dan rasa tertarik terhadap anak lain meningkat (Adriana, 2013).
masa ini terdapat kecepatan perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Aktifitas
fisik bertambah serta keterampilan dan proses fikir meningkat. Selain itu,
Keluarga masih merupakan fokus dalam hidupnya, walaupun anak lain menjadi
7
lebih penting, ketermpilan motorik kasar dan halus serta kekuatan meningkat,
sudah bisa mandiri, kemampuan mengontrol diri dan merawat diri meningkat.
mengakibatkan pandangan yang tidak logis terhadap dunia sekitar. Perilaku pada
Masa praremaja ini anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa
remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari
masa anak ke dewasa, pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat badan, tinggi
badan dan juga pertumbuhan yang pesat pada alat-alat kelamin dan timbul tanda-
tanda seks sekunder. Teman sebaya sangat penting, anak mulai berfikir logis,
formal, konsep diri tubuh yang mempengaruhi harga dirinya, pertumbuhan fisik
1. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan,
8
2. Perubahan proporsi
dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusat
terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik
pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi
Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap
ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama
9
dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh
tertentu.
melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan,
10
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan
tangan berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang
terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain sekunder
seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita
dan lain-lain.
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
b. Faktor lingkungan
bawaan.
1) Faktor pranatal
kandungan. Misalnya: gizi ibu pada waktu hamil, toksin/zat kimia, endokrin,
11
2) Faktor post-natal
a) Lingkungan biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, Jenis kelamin, umur, gizi,
hormon.
b) Faktor fisik, antara lain: cuaca/musim, sanitasi, keadaan rumah dan radiasi.
d) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain: pekerjaaan, pendidikan, jumlah
Pada tahun pertama kehidupan , hubungan penuh kasih sayang, erat, mesra,
dan selaras antara ibu/pengasuh dan anak merupakan syarat mutlak untuk
12
menjamin tumbuh kembang yang optimal, baik fisik, mental, maupun
akan menjalin rasa aman bagi bayi.hubungan ini diwujudkan dengan kontak
fisik (kulit/tatap mata) dan psikis sedini mungkin, misal dengan menyusui bayi
secepat mungkin segera setelah lahir (inisiasi dini), peran ayah dalam
media yang bagus untuk tumbuh kembang anak. Kekurangan kesih sayang ibu
tumbuh kembang anak secara fisik, mental sosial, emosi, yang disebut
dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini merangsang mental
13
4) Lingkar lengan atas
5) Lingkar dada
b. Keseluruhan fisik
Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari
pemeriksaan fisik adalah :
1) Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggota gerak,
ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.
2) Jaringan otot
Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, dan paha
untuk mengetahui lemak subcutan.
3) Jaringan lemak
Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dan
subskapular.
4) Rambut
Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakah
akar rambut mudah dicabut atau tidak.
5) Gigi geligi
Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigi
permanen.
2. Deteksi Perkembangan dan Standar Normalnya
Terdapat empat aspek perkembangan anak balita, yaitu :
a. Kepribadian/tingkah laku social (personal social)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik halus (fine motor adaptive)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang
tepat, serta tidak memerlukan banyak tenaga, misalnya memasukkan
manik-manik ke dalam botol, menempel dan menggunting.
14
c. Motorik kasar (gross motor)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
yang melibatkan sebagian besar tubuh karena dilakukan oleh otot-otot
yang lebih besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan
dan berlari.
d. Bahasa (language)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara
secara spontan. Pada masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif,
sehingga pernyataan akan perasaan atau keinginan dilakukan melalui
tangisan atau gerakan. Semakin bertambahnya usia, anak akan
menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan berbicara.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang anak merupakan sebuah perubahan yang dimulai dari
kelahiran dan ketika seorang anak mencapai kedeawasaan. Dalam konsep tersebut
Hal tersebut ditujukan agar kita bisa memahami konsep tersebut secara lebih luas
dikarenakan anak merupakan sebuah kajian yang sangat unik. Dengan memahami
konsep tersebut kita dapat mengetahui bagaimana seharusnya kita bertindak dalam
3.2 Saran
Dalam konsep tumbuh kembang anak, tidak hanya aspek fisiologis yang
hanya di perhatikan, akan tetapi faktor psikologis sangat penting untuk proses
karakter dan dasar seseorang bertindak. Oleh sebab itu pemahaman yang
agar terbentuk sebuah pribadi dan karakter yang baik dalam proses tumbuh
kembang anak.
16
DAFTAR PUSTAKA
IDAI. 2013. Sari Peditari. Hubungan status gizi dengan perkembangan anak,
sapipediatri.idai.or.id.
Poltekkes Makassar.
Oktiawati, A. khodijah. Setyaningrum, I. dan Dewi, R.C. 2017. Teori Dan Konsep
Perawatan Pediatrik. Trans Info Media. Jakarta.
17
Setiawan, D, et.al. 2014. Keperawatan anak dan tumbuh kembang. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Wong, D., L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P.
2012. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 vol 1. Jakarta: EGC.
18