Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah tentang
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini baik berupa ide, pemikiran, dan lain sebagainya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Yang mana makalah ini merupakan tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mengbangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Magelang, 9 Februari 2017

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A Latar belakang......................................................................................................................3
B Rumusan masalah................................................................................................................5
C Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A Definisi pertumbuhan dan perkembangan............................................................................6
B Definisi definisi dari toddler................................................................................................6
C Faktor pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak .....................................................8
D Tumbuh kembang anak toddler............................................................................................8
E Nutrisi anak toddler..............................................................................................................13
F Parameter penilaian pertumbuhan dan perkembangan.........................................................14
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan...........................................................................................................................17
..............................................................................................................................................
B Saran.....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil.
7
Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada
masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional
dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan
interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. 4
Pada usia Toddler anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya
kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat
sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan
fisiknya melambat.
Pada makalah ini, akan dibahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sejak usia 1
tahun sampai 3 tahun atau usia Toddler.
Untuk mencapai perkembangan tumbuh kembang anak yang optimal perlu diperhatikan
beberapa aspek perkembangan, yakni sensoris, motorik, komunikasi bahasa dan bicara, kognitif,
kreatifitas seni, urus diri, emosi sosial, kerjasama, dan leadership, moral & spriritual. Dimana
perkembangan tersebut berkaitan dengan perkembangan otak anak juga. Jika melihat dari
perkembangan otak, otak terbagi menjadi 2 sisi yakni: Otak kiri (hard skill 10%) spesific
competencies yakni berhubungan dengan logika, berhitung, rasional dan merencanakan. Otak kanan
(soft skill 90%) basic competencies yakni berhubungan dengan sensitiveness,self controlling, vision,
communication, risk taking dan continual learning. Kemudian dalam tahap perkembangan tumbuh
kembang anak, anak berusia 12 bulan seharusnya sudah bisa untuk berjalan dituntun, makan dengan
sendok, dipanggil datang, dan bicara lebih dari 8 kata. Usia 18 bulan sudah bisa untuk naik tangga
dibantu, susun balok 6, dan mengikuti mimik. Anak usia 1-2 tahun cenderung gerakannya memakai
otot-otot besar, bergerak dengan banyak komponen tubuh dan dapat merangsang oksigenasi otak. Dan
untuk mengetahui anak sudah siap jalan atau belum dapat dilihat dari refleks jinjit (plantar refleks)
yang mulai hilang, atau sudah dapat melakukan koordinasi kompleks.

3
B. Rumusan Masalah

4
1. Apa definisi dari pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa definisi dari toddler?
3. Bagaimana faktor pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak?
4. Bagaimana tumbuh kembang anak toddler?
5. Bagaimana nutrisi anak toddler?
6. Bagaimana parameter penilaian pertumbuhan dan perkembangan?

C. Tujuan
1 Untuk mengetahui definisi dari pertumbuhan dan perkembangan.
2 Untuk mengetahui definisi dari toddler.
3 Untuk mengetahui faktor pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak.
4 Untuk mengetahui tumbuh kembang anak toddler.
5 Untuk mengetahui nutrisi anak toddler.
6 Untuk mengetahui parameter penilaian pertumbuhan dan perkembangan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

5
Menurut kamus kedokteran Dorland, pertumbuhan ialah proses normal pertambahan ukuran
organisme sebagai akibat pertambahan jaringan pada yang telah ada sebelumnya. Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bias diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter) umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut
Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan Anak batasan dari pertumbuhan adalah setiap perubahan dari
tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh baik fisik (anatomis) maupun
struktural dalam arti sebagian atau menyeluruh. 4,6,12
Menurut kamus kedokteran Dorland, perkembangan ialah proses pertumbuhan dan
diferensiasi. Definisi lain dari perkembangan ialah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Istilah Perkembangan meliputi pertumbuhan fisik, maupun
pematangan fungsi, emosi dan perilaku sosial. Menurut Pedoman Diagnosis Ilmu Kesehatan
Anak batasan dari perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur, dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks.4,6,12
Bila berbicara tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun maka ada dua tahapan masa yang harus
dilalui yaitu:
1. Toddler : umur 1 s/d 3 tahun13

B. DEFINISI TODDLER
Anak usia toddler adalah anak usia 12 36 bulan (1-3 tahun) pada periode ini anak berusaha
mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui
kemarahan, penolakan dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting
untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal (Perry, 1998).
1 Pertumbuhan dan Perkembangan Toddler Whaley dan Wongs (2000) mengemukakan
pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur.
2 Sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya sempurnanya fungsi alat tubuh yang
dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar.

Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah
dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila
disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya
mengatakan " tidak" baik dengan kata-kata maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu di
sukai (Psikolog menyebutnya Negatifisme). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah sate

6
tahun, si kecil akan menjadi seorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan
menyelinap keluar masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya,
menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang dapat dijatuhkan, memanjat
apa yang bisa dipanjat, memasukkan benda-benda kecil kedalam benda yang lebih besar dan
sabagainya. Pendek kata tangannya tidak bisa diam setiap hari (Hurlock, 2002:98).

Pada usia 2 tahun si kecil akan cenderung mengikuti orang tuanya kesana-kemari, ikut ikutan
menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini di lakukan dengan penuh kesungguhan. Pada
usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain,
perasaan takut dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri.
Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali bekerja dan
meminta bantuan orang lain untuk mengawasi anaknya, biasanya anak tidak rewel pada saat
orang tua pergi tetapi pada saat mereka kembali anak akan terus-menerus melekat pada ayah dan
ibunya dan tidak mengizinkan siapapun juga mendekatinya, karena ia takut orang tuanya akan
pergi lagi. Perasaan takut akan semakin menghambat pada saat tidur ia mau berbaring jika ayah
atau ibunya duduk di sampingnya ( Hurlock, 2002:101).

Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam
perkembangan emosi, sehingga mereka menganggap ayah dan ibunya sebagai orang yang
istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2 - 3 tahun
tampaknya makin berkurang, Sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tetapi sangat ramah dan
hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku
baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya
karena mereka tetap makluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun anak
cenderung meniru siapa pun yang dilakukan orang tuanya sehari-hari disebut proses identifikasi.
Dalam proses inilah karakter anak di bentuk jauh lebih banyak dari petunjuk yang diterima dari
orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap
dasar, baik terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri (Hurlock, 2002:111).

C. FAKTOR PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


1. Faktor herediter Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai
tumbuh kembang anak disamping faktor lain. Faktor herediter adalah bawaan, jenis kelamin,
ras, suku bangsa.

7
2. Faktor lingkungan Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki antara lain :
a) Lingkungan pranatal Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir
sampai yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan
merokok dan lain-lain.
b) Lingkungan postnatal Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca,
olahraga, posisi anak dalam orang tua dan status kesehatan.

D. TUMBUH KEMBANG ANAK TODLER


a. PERKEMBANGAN KOGNITIIF
1. Pengertian kognitif adalah operasi-operasi atau prosedur-prosedur mental yang bisa
digunakan individu untuk mendapatkan, menahan, serta mengambil kembali berbagai
pengetahuan dan kepandaian (Rigney,1978 dalam Jonassen 1987 ).
Strategi kognitif mencerminkan bagaimana seseorang belajar, mengingat, dan berfikir
serta bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Weinstein dan mayer, 1985 dalam
Jonassen (1987). Jonassen (1987) berkesimpulan bahwa strategi-strategi kognitif
merepresentasikan kegiatan- kegiatan kognitif yang sangat luas yang mendukung
pembelajaran seseorang. Dengan demikian, jelas bahwa strategi kognitif sangat penting
bagi siapa pun untuk mencapai kompetensi yang baik.
2. Sifat-sifat kognitif yang umumnya pada bayi toddler : Menurut Jean Piagiet pada usia 1-3
tahun anak sudah dapat :
a Membedakan diri sendiri dengan setiap objek.
b Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan tujuan tertentu
contohnya : menarik seutas tali untuk menggerakkan sebuah mobil atau
menggerakkan mainan supaya bersuara.
c Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa benda tetap ada
meskipun tidak terjangkau oleh mata.
3. Sifat-sifat fisik kognitif yang umumnya pada bayi toddler :
Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Sedangkan
pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa
(sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak
sangat pesat. Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
a. Pada usia 1 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini,
anak mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini :
b. Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata. Pada usia 12 17 bulan, anak
sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain itu,
anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan
tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat

8
mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama atau papa. Pada usia 17 bulan,
umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan
beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti: Adik mau susu.
c. Cepat menangkap kata-kata baru. Pada usia 18 23 bulan, anak mengalami
perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata anak-
anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah mulai sadar bahwa setiap
benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan
kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih cepat.
d. Belajar melalui pengamatan / mengamati. Mulai usia 13 bulan, anak sudah mulai
mengamati hal-hal di sekitarnya. Banyak keajaiban di sekitarnya mendorong rasa
ingin tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang sering dianggap bermain,
padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah anak
melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak
sudah dapat mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang tidak
semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya.

b. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
1 Pengertian Teori perkembangan psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud mengatakan
bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu
pula manusia juga mengalaminya. Freud mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor
pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa anak-anak pun
mengalami ketertarikkan dan kebutuhan seksual. Apabila tahap-tahap psikoseksual
selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yang sehat. Jika masalah tertentu
tidak diselesaikan pada tahap yang tepat, fiksasi dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang
gigih pada tahap awal psikoseksual. Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap
terjebak dalam tahap ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin
terlalu bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui merokok,
minum, atau makan.
2 Sifat-sifat umum Perkembangan Psikoseksual Anak Pada Usia 1-3 Tahun Dibagi dua fase
:
a. Fase Anal Pada fase ini fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar pada sekitar
anus. Tugas perkembangan yang harus dilalui anak adalah melakukan kontrol
terhadap BAB dan BAK, dan bila tercapai anak akan senang melakukan sendiri.
Sedangkan bila tugas perkembangan tidak tercapai akan muncul beberapa masalah
seperti anak akan menahan dan melakukannya dengan mempermainkan. Peran
lingkungan adalah membantu anak untuk belajar mengontrol pengeluaran

9
(melakukan Toilet Training), yaitu suatu konsep bersih dimana anak belajar
mengontrol pengeluaran tepat waktu dan tempat serta dapat melakukan dengan
mandiri. Adapun kreteria yang umumnya ditemukan antara lain :
Kehidupan anak berpusat pada kesenangan anak terhadap dirinya sendiri, sangat
egoistik, mulai mempelajari struktur tubuhnya. Pada fase ini tugas yang dapat
dilaksanakan anak adalah latihan kebersihan.
Anak senang menahan feses, bahkan bermain-main dengan fesesnya sesuai
dengan keinginanya.
Untuk itu toilet training adalah waktu yg tepat dilakukan dalam periode ini.
Masalah yang yang dapat diperoleh pada tahap ini adalah bersifat obsesif
(ganggan pikiran) dan bersifat impulsif yaitu dorongan membuka diri, tidak rapi,
kurang pengendalian diri.
b. Fase Perkembangan Moral Menurut Kohelberg, tingkatan pertama dari
perkembangan moral adalah prekonvensional ketika anak merespon pada label baik
atau buruk. Selama tahun kedua kehidupan, anak mulai belajar mengetahui
beberapa aktifitas yang mendatangkan pengaruh dan persetujuan. Mereka juga
mengenal ritual-ritual tertentu, seperti mengulang bagian dari doa-doa. Saat usia dua
tahun, toddler belajar pada perilaku orang tua mereka yang berkaitan dengan urusan
moral. Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral toddler :
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus cenderung membentuk moral
yang negatif.
Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai bentuk dari hukuman menimbulkan
perasaan bersalah pada toddler.
Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan penjelasan yang sederhana
mengapa perbuatan nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian terhadap
perbuatan yang baik.

c. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
1. Pengertian Menurut ERIK H. ERIKSO Teori perkembangan psikososial ini adalah salah
satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya
bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting
dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan
ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut
Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru
yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa
kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi
positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan

10
psikososial. Erikson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang
bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan dilalui oleh
manusia. Menariknya bahwa tingkatan ini bukanlah sebuah gradualitas. Manusia dapat
naik ketingkat berikutnya walau ia tidak tuntas pada tingkat sebelumnya. Setiap tingkatan
dalam teori Erikson berhubungan dengan kemampuan dalam bidang kehidupan. Jika
tingkatannya tertangani dengan baik, orang itu akan merasa pandai. Jika tingkatan itu
tidak tertangani dengan baik, orang itu akan tampil dengan perasaan tidak selaras. Dalam
setiap tingkat, Erikson percaya setiap orang akan mengalami konflik/krisis yang
merupakan titik balik dalam perkembangan. Erikson berpendapat, konflik-konflik ini
berpusat pada perkembangan kualitas psikologi atau kegagalan untuk mengembangkan
kualitas itu. Selama masa ini, potensi pertumbuhan pribadi meningkat. Begitu juga
dengan potensi kegagalan.
2. Sifat-sifat umum psikososial yang pada bayi toddler Anak di daycare/toddler akan banyak
berinteraksi dengan teman sebayanya di sekolah toddler/PG atau ketika aktivitas daycare.
Anak akan bertemu dengan guru, pengasuh, orang tua, dan terutama temen-temannya itu
sendiri. Anak belajar bagaimana bisa berhubungan dan berteman dengan baik.

d. PERKEMBANGAN BAHASA
Pengertian Bahasa adalah alat berkomunikasi berdasarkan visual daripada rangsangan
pendengaran,dan penglihatan,yang mempunyai tiga bentuk secara umumm yaitu bahsa
lisan,tulisan,dan bahasa isyarat. Lev Vygotsky Tokoh psikologi Rusia menyatakan bahwa
bahasa memegang peranan kunci dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa adalah "alat"
menuju kecerdasan-kecerdasan lain karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi.
Katakanlah begini, jika si kecil belajar matematika ia perlu memahami soal- soalnya. Itu
berarti ia perlu memahami bahasa. Begitu juga dengan kecerdasan lainnya.Perkembangan
bahasa anak toddler secara umum Pemerolehan bahasa pada anak usia 1 3 tahun merupakan
proses yang bersifat fisik dan psikhis. Secara fisik, kemampuan anak dalam memproduksi
kata-kata ditandai oleh perkembangan bibir, lidah, dan gigi mereka yang sedang tumbuh.
Pada tahap tertentu pemerolehan bahasa (kemampuan mengucapkan dan memahami arti kata
juga tidak lepas dari kemampuan mendengarkan, melihat, dan mengartikan simbol-simbol
bunyi dengan kematangan otaknya. Sedangkan secara psikhis, kemampuan memproduksi
kata-kata dan variasi ucapan sangat ditentukan oleh situasi emosional anak saat berlatih
mengucapkan kata-kata. Anak-anak yang mendapatkan bimbingan dan dorongan moral yang
sangat kuat akan memperoleh kata-kata yang banyak dan bervariasi dibandingkan anak-anak
lainnya. Makalah ini menguraikan secara singkat dan sederhana proses pemerolehan bahasa

11
tersebut secara pragmatis dan memaparkan beberapa contoh ucapan anak untuk fonem-fonem
tertentu yang secara umum mengalami kesulitan dalam pengucapan (ditinjau secara
fonologis). Dari berbagai macam keuniversalan serta proses pemerolehan seperti yang baru
saja digambarkan tampak bahwa pemerolehan bahasa seorang anak berkaitan erat dengan
keuniversalan bahasa. Bahkan keterkaitan ini lebih menjurus lagi dalam arti bahwa ada
elemen-elemen bahasa yang urutan pemerolehannya bersifat universal absolut, ada yang
universal statistikal, dan ada pula yang universal implikasional. (Soenjono Dardjowidjojo :
21)

e. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik (motorik)merupakan proses tumbuh kembang sistem gerak seorang
anak .setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan sistem interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik ini
terbagi menjadi sistem motorik halus dan kasar :
1. MOTORIK HALUS
Pengertian Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik
halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu
secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam
lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya
Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum
menggambar mengikuti bentuk
menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran
membuka menutup kotak 4. menggunting kertas mengikuti pola garis lurus
2. PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
Pengertian Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berhubungan dengan
gerak-gerak kasar yang melibatkan sebagian besar organ tubuh seperti berlari, dan
melompat .perkembangan motorik kasar sangat dipengaruhi oleh proses kematangan anak
semakin karena proses kematangan anak juga bisa berbeda.
Kemampuan dasar motorik halus anak usia toddler secara umum
Berjalan dan berlari kecil di sekitar rumah
Mengangkat dan mengambil benda disekitanya
Menari dengan gerakan kecil tangan dan kaki 10

E. NUTRISI PADA TODDLER

Anak kecil membutuhkan diet dengan kandungan energi yang besar, mereka cenderung
makan-makanan tinggi lemak dan karbohidrat namun rendah buah-buahan dan sayur-sayuran.

12
Secara umum, usia toddler merupakan usia transisi dari perubahan diet tinggi lemak sejak bayi
menjadi diet rendah lemak pada usia pra sekolah dan anak yang lebih tua
Orang tua harus diberitahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat harus diberikan
saat anak makan menu utama. Pemberian buah-buahan dan sayur-sayuran dengan porsi 80 gram
sehari harus dipikirkan oleh orang tuanya, sangat penting untuk memberikan buah dan sayur pada
setiap kali makan untuk membuat anak terbiasa dengan makanan ini. Dengan memotong-motong
sayur atau buah menjadi potongan kecil, diaduk pada penggorengan, dan dibakar untuk membuat
manis rasanya dan ditambahkan pada sup dan saus dapat menambah konsumsi sayur dan buah
pada anak. Susu dan produk susu merupakan sumber kalsium dan nutrisi lainnya yang sangat
penting, dan orang tua sebaiknya memberikan sebanyak 3 kali sehari. Namun, memberikan
banyak susu dapat menggantikan makanan penting lainnya dan dapat mengarah kepada defisiensi
Fe pada toddler. 1 sampai 2 kali pemberian daging, ikan, dan makanan alternatif bagi vegetarian
(seperti telur, buncis, kacang) juga harus diberikan dan dapat disajikan dengan makanan yang
berkuah untuk melembutkan bentuknya. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat (seperti es krim,
kue, biskuit) dapat diberikan dalam jumlah tidak banyak dan tidak boleh menggantikan makanan
penting lainnya. Suplemen vitamin (tetes vitamin A dan D) juga dianjurkan pada anak-anak.
Anak-anak dengan pertambahan berat badan yang sedikit-sedikit menandakan buruknya
pertumbuhan yang disebabkan oleh nutrisi yang rendah dan infeksi, ini merupakan kasus yang
terus-menerus terjadi pada negara berkembang.
Namun, anak juga dapat menjadi gemuk (obes). Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi obesitas pada anak, yaitu genetik, faktor lingkungan, seperti diet yang rendah dan
aktivitas fisik yang rendah, merupakan faktor resiko yang besar membuat bertambahnya berat
anak. Terdapat bukti bahwa kebiasaan makan terus memburuk dibandingkan dengan tahun 1950-
an dan beberapa bukti bahwa toddler tidak aktif daripada yang seharusnya (contohnya di
Amerika, penonton televisi semakin banyak dengan hampir setengahnya anak-anak berusia 2-3
tahun yang menonton lebih dari 3 jam per hari).
Menganjurkan pemberian makan 3 kali sehari ditambah pemberian makanan kudapan, hindari
percekcokan saat makan, namun batasi lama waktu makan, mendorong anak untuk makan sendiri
menggunakan sendok dan cangkir, dan batasi makan makanan gula dan mengandung natrium.

F. PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Parameter penilaian pertumbuhan fisik :

a Ukuran antropometrik

13
o Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik terpenting, karena dapat
digunakan untuk menilai peningkatan/ penurunan semua jaringan yang ada dalam
tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain lain
Untuk menilai berat badan normal yang sesuai usia todler dapat dilihat di tabel
NCHS terlampir

o Tinggi badan
Keistimewannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan
meningkat terus sampai tinggi maksimal tercapai dan akhirnya berhenti pada
umur 18 20 tahun.
Untuk menilai tinggi bdan yang sesuai dengan usia todler dapat dilihat ditabel
NCHS terlampir

o Lingkar kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial, dipakai untuk menaksir
pertumbuhan otak. Untuk rentang normal menurut nellhaus pada anak usia 1
tahun adalah 43,5 49( perempuan) & 43,5 49 ( laki laki ) , kemudian anak
usia 2 tahun adalah 45 51( perempuan ) & 46 51( laki laki ) dan anak usia 3
tahun adalah 46,25 53 (perempuan) & 46,25 53 ( laki laki ). namun
demikian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik Nellhaus terlampir

o Lingkar lengan atas


LLA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak
terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan,
laju tumbuh lambat, dari 11 cm waktu lahir menjadi 16 cm pada satu tahun,
selanjutnya tidak banyak berubah pada umur 1 3 tahun.

o Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi
tumbuh jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi.
dalam keadaan defisiensi lipatan kulit akan menipis dan sebaliknya menebal jika
masukan energi berlebihan

b Gejala/tanda pemeriksaan fisik


Keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut, gigi geligi
c Pemeriksaan laboratorium
Hb, serum protein dan hormon.
d Pemeriksaan radiologis
Umur tulang

Perkembangan
Aspek perkembangan yang seharusnya dicapai anak pada usia todler adalah sebagai berikut
a Usia 12 18bulan
Berjalan sendiri tidak jatuh

14
Mengambil benda kcil dengan ibu jari dan telunjuk
Mengungkapkan keinginan secara sederhana
Minum sendiri dari gelas dan tidak tumpah
b Usia 18 24 bulan
Berjalan mudur setidaknya lima langkah
Mencoret coret dengan alat tulis
Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga
c Usia 2 3 tahun
Berdiri satu kaki tanpa berpegangan minimal 2 hitungan
Meniru membuat garis lurus
Menyatakan keinginan sedikitnya dengan 2 kata
Melepas pakaian sendiri

Parameter penilaian perkembangan dengan DDST


Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan DDSTadalah :

a Alat yang Digunakan


Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-
biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan pensil.
Lembar formulir DDST
Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
menilainya.
b Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:
Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia 3 6 bulan, 9
12 bulan, 18 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun.
Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan
pada tahap pertama kemudian dilarutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.
c Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur
kronologis, yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan
(Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).

Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.

15
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Usia batita merupakan masa keemasan bagi perkembangan anak. Pada usia 1-3 tahun inilah
perkembangan otak, psikologi, sosial, dan fisik anak berjalan dengancepat. Tahap-tahap
perkembangan batita dapat dilihat dari bertambahnyakemampuan anak dalam bersosialisasi,
perkembangan mental, dan aktifitas fisiknya. Perkembangan batita sejatinya merupakan
perkembangan yang sangat cepathingga mau tidak mau, orangtua harus selalu waspada dan
selalu bersiap untukterkejut melihat perkembagan batita mereka.

B. SARAN
Hal hal yang perlu diperhatikan Didalam melakukan didikan anak usia toddler dengan
tujuan meningkatkan kecerdasan anak perlu diperhatikan perkembangandan pertumbuhannya
dalam aspek fisik dan pisikis yang didampingi denganperhatian pula pda gangguan
gangguan yang dialami oleh anak dan carapenanggulangan serta cara mengatasinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta; Salemba
Mesika. Hal : 8-23
Rukiyah, Ai Yeyeh.2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta; Trans Info Media. Hal :
106-123
Soetjiningsing, dr. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta; EGC. Hal: 1-13
Engel, joyce. (1998). Pengkajian Pediatrik, Alih Bahasa Teresa. Jakarta: EGC

Beth cecily L, sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa: Maulanny R.F. Jakarta: EGC

Markum, A.H. (1991). Buku Ajar Anak. Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Soetjingsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Suherman ( 1999 ). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: EGC

17

Anda mungkin juga menyukai