Disusun Oleh
Kelompok 2
MoritzLazarus
Menurut Moritz Lazarus, anak bermain karena mereka memerlukan
penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis
digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari. Hal ini mengandung
pengertian bahwa apabila tidak bermain anak akan menderita
kelesuan akibat ketiadaan penyegaran.
Erikson
Menurut Erikson (1963), bermain membantu anak
mengembangkan rasa harga diri. Alasannya adalah karena
dengan bermain anak memperoleh kemampuan untuk
menguasai tubuh mereka, menguasai, dan memahami benda-
benda, serta belajar keterampilan sosial.
D. Fungsi Bermain
Membantu perkembangan sensorik dan motoric
Membantu perkembangan kognitif
Meningkatkan sosialisasi anak
Meningkatkan kreatifitas
Meningkatkan kesadaran diri
Mempunyai nilai terapeutik
Mempunyai nilai moral pada anak
E. Pola-pola Bermain
6. Hiburan
Berdasarkan isinya
- Bermain afektif social (Social affective play)
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal
yang menyenangkan antara anak dengan orang lain.
- Dramatic play
Sesuai dengan sebutannya, pada permainan ini anak
memainkan peran sabagai oranglain melalui permainanya.
Anak berceloteh sambil berpakaian meniru orang
dewasa, misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya
dan sebagainya yang ingin ia tahu.
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bermain Pada Anak
Menurut Supartini (2004), ada beberapa factor yang mempengaruhi
bermain,yaitu:
o Tahap perkembangan anak
Aktifitas bermain yang dilakukan anak harus sesuaidengan
tahapan pertumbuhan danperkembangannya.
o Alatdanjenispermainan
Orang tua harus bijaksana dalam memberikan alat
permainan untuk anak. Pilih yangsesuai dengan tahapan
tumbuh kembang anak.
I. Pedoman Untuk Keamanan Bermain
c. Alat permainan
Untuk bermain, alat permainan harus disesuaikan dengan
usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur
edukatif bagi anak.
Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri
dan yakin akan kemampuan yang ia miliki.
Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun
jenis permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan seperti jatuh saat bermain.
Mitra
Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan
rasa kekompakan dan melatih anak untuk bias
bekerjasama saat bermain
J. Stimulasi dan Aktivitas Bermain Pada Masa Balita
dan Prasekolah
2. Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis
permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan seperti jatuh saat bermain.
3. Mitra
Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan
rasa kekompakan dan melatih anak untuk bias bekerja
sama saat bermain.
PENUTUP
Kesimpulan
Bermain bagi anak berkaitan dengan peristiwa,
situasi,interaksi,danaksi. Bermain mengacu pada aktivitas,seperti
berlaku pura-pura dengan benda, sosiodrama, dan permainan yang
beraturan. Bermain berkaitan dengan tiga hal, yakni keikutsertaan
dalam kegiatan, aspek afektif, dan orientasi tujuan.
Lebih lanjut, anak-anak mengatakan bahwa bermain
bersifat manasuka, sedangkan bekerja tidak demikian.
Bermain dilakukan karena ingin dan beker jadi lakukan
karena harus. Bermain berkaitan dengan kata “dapat” dan
bekerja berkaitan dengan kata “harus”.