Anda di halaman 1dari 30

PERAN DAN FUNGSI BERMAIN DALAM PERKEMBANGAN

BERDASARKAN PERIODE ANAK


: NEONATUS DAN INFANT
Mata Kuliah:Keperawatan Anak dalam
Konteks Klinik
Dosen Pengampu danS.Kep.,Ners.,M.Kep
:Rini Mulyati, Komunitas

Disusun Oleh
Kelompok 2

Fitri Diana Astuti, S.Kep.,Ns 215120066


Kansia Anastasia Terok, S.Kep.,Ns 215120032
Erna Herawati, S.Kep.,Ns 215120026

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANJENDERAL ACHMAD YANI -
CIMAHI
2021
TINJAUAN PUSTAKA
A.Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang

beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan agar aktivitas


bermain bisa merupakan stimulasi yang efektif bagi tumbuh
kembang anak yaitu:
 Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih
sayang dari orang-orang terdekatnya
 Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan
meniru tingkah laku orang-orang didekatnya
 Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak.
Saat bermain anak perlu teman, bisa teman sebaya,
saudara, atau orang tuanya. Namun saat-saat
tertentu anak akan bermain sendiri untuk menemukan
kebutuhannya.
 Lakukan aktivits bermain secara bervariasi,
menyenangkan bagi anak, tanpa paksaan dan tidak ada
hukuman. Anak sehat memerlukan aktivitas bermain
yang bervariasi, baik secara aktif maupun pasif.

 Lakukan stimulasi terhadap 4 aspek perkembangan anak


secara bertahap dan berkelanjutan yaitu stimulasi
terhadap motorik kasar, matorik halus, bicara dan bahasa,
mandiri dan sosialisasi.

 Gunakan alat bantu permainan yang sederhana, aman


dan ada disekitar anak serta mempunyai unsur edukatif
(alat permainan edukatif/APE).

 Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki


dan perempuan. Namun hendaknya anak juga
diperkenalkan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan terutama dalam bentuk fisiknya.

 Selalu beri pujian, bila perlu beri hadiah atas


keberhasilannya.
B. Pengertian Bermain
Pengertian Bermain Menurut Para Ahli
 Herbert Spencer
Menurut Herbert Spencer (Catron & Allen, 1999) anak bermain
karena mereka punya energy berlebih. Energi ini mendorong
mereka untuk melakukan aktivitas sehingga mereka terbebas dari
perasaan tertekan.

 MoritzLazarus
Menurut Moritz Lazarus, anak bermain karena mereka memerlukan
penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis
digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari. Hal ini mengandung
pengertian bahwa apabila tidak bermain anak akan menderita
kelesuan akibat ketiadaan penyegaran.

 Erikson
Menurut Erikson (1963), bermain membantu anak
mengembangkan rasa harga diri. Alasannya adalah karena
dengan bermain anak memperoleh kemampuan untuk
menguasai tubuh mereka, menguasai, dan memahami benda-
benda, serta belajar keterampilan sosial.
D. Fungsi Bermain
 Membantu perkembangan sensorik dan motoric
 Membantu perkembangan kognitif
 Meningkatkan sosialisasi anak
 Meningkatkan kreatifitas
 Meningkatkan kesadaran diri
 Mempunyai nilai terapeutik
 Mempunyai nilai moral pada anak
E. Pola-pola Bermain

Hurlock membagi pola bermainan meurut tingkat perkembangan


dari bayi hingga masa anak-anak:
1. Sensomotorik
Merupakan bentuk permainan yang paling awal dan terdiri dari
tendangan, gerakan- gerakan, mengangkat tubuh, bergoyang-
goyang, menggerak- gerakkan jari jemari tangan dan kaki,
memanjat, bercelothe dan menggelinding.
2. Menjawab
Dengan berkembangnya koordinasi lengan dan tangan,
bayi mulai mengamati tubuhnya dengan menarik rambut,
menghisap jari-jari tangan dan kaki, memasukkan jari
kedalam pusar, dan memainkan alat kelamin.
3. Meniru
Mencoba untuk menirukan orang- orang yang ada
disekitarnya, sepertihalnya membaca majalah,
menyapu lantai, atau menulis dengan pensildankrayon.
4. Berpura-pura
Selama tahun kedua, kebanyakan anak banyak memberikan
sifat kepada mainannya seperti sifat yang sesungguhnya.
Seperti boneka hewan diberikan sifat seperti hewan. Mobil-
mobilan dianggap seperti orang atau mobil.
5. Permainan
Sebelum berusia satu tahun anak mulai memainkan cilukba,
petak umpet dan sebagainya bersama dengan orang tua,
dan kakaknya.

6. Hiburan

Bayi senang dinyanyikan, diceritai, dan dibacakan


dongeng- dongeng kebanyakan bayi menyenangi
siaran radio dan televisi dan suka melihat
gambar- gambar
F. Pengaruh Aktivitas Bermain
Menurut Elizabeth B.Horlock, aktivitas bermain memiliki pengaruh
yang besar diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik. Bermain aktif penting bagi anak untuk
mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh.
2. Dorongan berkomunikasi. Agar dapat berkomunikasi dengan anak lain.
3. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan yang
tidak dapat dipenuhi dengan cara lain seringkali dapat dipenuhi dengan
cara bermain.
4. Sumber belajar. Bermaian memberi kesempatan untuk mempelajar
iberbagai hal melalui buku, televisi,majalah, danlingkungan.
5. Rangsangan bagi kreativitas.
6. Perkembangan wawasan diri. Dengan bermain anak
mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman
bermainnya. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan
konsep dirinya (selfconcept) dengan lebih pasti dan nyata.
7. Belajarbermasyarakatdanbersosialisasi.
8. Belajarbermainsesuaidenganperandanjeniskelamin.
G. Jenis-jenis Permainan
Macam-macam dari permainan di antaranya (Nursalam,2005):

Berdasarkan isinya
- Bermain afektif social (Social affective play)
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal
yang menyenangkan antara anak dengan orang lain.

- Bermain bersenang-senang (Sense of pleasure play)


Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan
rasa senang pada anak dan biasanya mengasyikan.

- Bermain keterampilan (skill play)


Sesuai dengan sebutannya, permainan ini
meningkatkan keterampilan anak, khususnya motorik
kasar dan motorik halus

- Games atau permainan


Games dan permainan adalah jenis permainan yang
menggunakan alat tertentudengan menggunakan
perhitungan atau skor.
- Unoccupied behavior
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar
mandir, tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, bungkuk-
bungkuk, memainkan kursi, meja, atau apa saja yang
ada disekitarnya.

- Dramatic play
Sesuai dengan sebutannya, pada permainan ini anak
memainkan peran sabagai oranglain melalui permainanya.
Anak berceloteh sambil berpakaian meniru orang
dewasa, misalnya ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya
dan sebagainya yang ingin ia tahu.
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bermain Pada Anak
Menurut Supartini (2004), ada beberapa factor yang mempengaruhi
bermain,yaitu:
o Tahap perkembangan anak
Aktifitas bermain yang dilakukan anak harus sesuaidengan
tahapan pertumbuhan danperkembangannya.

o Status kesehatan anak


Untuk melakukan aktifitas bermain diperlukan energi.
Walaupun demikian, bukan berarti anak tidak perlu
bermain pada saat sedang sakit
o Jenis kelamin anak
Ada beberapa pandangan tentang konsep gender
dalam kaitanya dengan permainananak.
o Lingkungan
Terselanggaranya aktifitas bermain yang baik untuk
perkembangan anak salah satunyadipengaruhi oleh
nilai moral, budaya, dan lingkungan fisik rumah.

o Alatdanjenispermainan
Orang tua harus bijaksana dalam memberikan alat
permainan untuk anak. Pilih yangsesuai dengan tahapan
tumbuh kembang anak.
I. Pedoman Untuk Keamanan Bermain

Menurut Soetjiningsih (1995), agar anak-anak dapat bermain


dengan maksimal, maka diperlukan hal-hal seperti:
a. Ekstra senergy
Untuk bermain diperlukan energy ekstra. Anak-anak yang sakit kecil
kemungkinan untuk melakukan permainan.
b. Waktu
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga
stimulus yang diberikan dapat optimal.

c. Alat permainan
Untuk bermain, alat permainan harus disesuaikan dengan
usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur
edukatif bagi anak.

d. Ruang untuk bermain


Bermain dapat dilakukan di mana saja, di ruang tamu,
halaman, bahkan di tempattidur.
Peran orang tua lainnya dalam kegiatan bermain anak
adalah:

 Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri
dan yakin akan kemampuan yang ia miliki.

 Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun
jenis permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan seperti jatuh saat bermain.
 Mitra
Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan
rasa kekompakan dan melatih anak untuk bias
bekerjasama saat bermain
J. Stimulasi dan Aktivitas Bermain Pada Masa Balita
dan Prasekolah

Stimulasi pada masa bayi bertujuan


untuk :

a. Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis;

b. Melatih koordinasi mata dan tangan, mata dan telinga;

c. Melatih mencari obyek yang tidak kelihatan

d. Melatih sumber asal suara;

e. Melatih kepekaan perabaan.


ANALISIS TEORI DAN APLIKASI
 Bermain di Rumah Sakit
Untuk mendukung proses pengobatan, maka bermain di
rumah sakit harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan, diantaranya ialah:
a. Anak tidak banyak menggunakan energi, waktu bermain
lebih singkat untuk menghindari kelelahan.
b. Relatif aman dan terhindar dari infeksi silang
c. Sesuai dengan kelompok usia.
d. Tidak bertentangan dengan terapi.
e. Apabila program terapi mengharuskan anak untuk untuk
beristirahat, maka aktivitasbermain hendaknya dilakukan di
tempat tidur.
Keuntungan bermain dirumah sakit bagi anak:

1. Meningkatkan hubungan antara klien (anak dan keluarga) dan perawat.

2. Aktivitas bermain yang terprogram akan memulihkan


perasaan mandiri pad aanak
3. Permainan pada anak di rumah sakit tidak hanya
memberikan rasa senang pada anak,tetapi juga akan membantu
anak mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas,
takut,sedih,tegang dan nyeri.
4. Permainan yang terapeutik akan dapat meningkatkan
kemampuan anak untuk mempunyai tingkah laku yang
positif.
 Manfaat bermain
Ternyata, bermain juga menjadi sesuatu yang menarik
untuk bayi. Meski biasanya terkadang kita tidak
menyadarinya, tetapi manfaat bermain untuk bayi
sangat luar biasa

Sains bisa membuktikan bahwa terdapat manfaat saat kita


bermain dengan bayi di antaranya sbb :

- Mengembangkan Ketrampilan Sosial

- Meningkatkan Ketrampilan Motorik

- Menjadi Lebih Dekat dengan Orang Tua

- Kualitas Tidur yang Baik


 Bagaimana Caranya Mulai Bermain Dengan Anak?
Sebelum anak memahami apa itu bermain, kita bisa
mendorong perilaku bermain. Dapat dimulai dari seringnya
kontak mata, mengajak bayi berbicara sesering mungkin, dan
mulai mengenalkan seperti apa bentuk permainannya.
Saat anak merasa bahwa tersenyum dan kegiatan
menggelitik itu menyenangkan, ia akan menunjukkan
ketertarikannya dengan menunjukkan senyum lebih sering
kemudian tertawa.

Untuk bermain dengan bayi, American Academy Of


Pediatrics menyarankan untuk mengobrol bersama
bayi, memperlihatkan obyek berwarna-warni, dan
menempatkan bayi di posisi berbeda supaya ia bisa
melihat dunia dari sisi yang lain
 Stimulasi Sesuai Tahapan Perkembangan Si Kecil
1. Cilukba
Cilukba adalah salah satu permainan paling mudah, praktis, dan
dapat dilakukan bersama si Kecil. Ia biasanya akan kebingungan
ketika wajah Bunda menghilang dari pandangannya.
2. Bernyanyi
Bernyanyi sambil beraktivitas adalah hal menyenangkan
yang bisa dilakukan bersama si Kecil. Bunda bisa
menyanyikan lagu apa saja, mengganti lirik lagu, atau
bahkan mengarang lagu sendiri.
3. Meniru
Bunda dapat menirukan ucapan atau gerakan kecil si
Kecil seperti tersenyum atau tertawa. Meskipun
pada usia ini si Kecil belum bisa berbicara, ini
adalah cara tepat untuk merangsang kemampuan
komunikasinya.
4. Permainan menggambar
Saat usianya sudah mendekati setahun, kenalkan
ia pada pensil berwarna atau krayon.
 Analisis Fungsi Bermain
o Membantu perkembangan sensorik dan motorik
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan merangsang sensorik
dan motorik terutama pada bayi.
Rangsangan bisa berupa taktil, audio dan visual
o Membantu perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan.
Anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan Bahasa
anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia
tempat tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan,
mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai
manfaat benda yang digunakan dalam permainan.
o Meningkatkan sosialisasi anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan.
Sebagai contoh pada usia bayi ia akan merasakan
kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan
merasakan ada teman yang dunianya sama.
o Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana
anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan
mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan
sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti
bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
o Meningkatkan kesadaran diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada
anak untuk mengekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar
akan orang lain yang merupakan bagian dari individu yang
saling berhubungan.
oMempunyai nilai terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan
nyaman sehingga stress dan ketegangan dapat
dihindarkan. Dengan demikian bermain dapat menghibur
diri anak terhadap dunianya.
oMempunyai nilai moral pada anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri
kepada anak
Alat Permainan Edukatif
Alat permainan edukatif merupakan alat permainan yang dapat
memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak,
dimana melalui alat permainan ini anakakan selalu dapat mengembangkan
kemampuan fisiknya, bahasa, kemampuan kognitifnyadan adaptasi
sosialnya.
Contoh alat permainan yang bersifat edukatif
seperti :
o Permainan sepeda roda tiga atau dua, bola, mainan yang ditarik dan didorong.
Jenis ini mempunyai fungsi pendidikan dalam pertumbuhan fisik atau motoric
kasar.
oUntuk mengembangkan motoric halus alat-alat permainan dapat berupa gunting,
pensil, bola, balok, lilin dan sebagainya.
oBuku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio dan lain-lain
dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif atau kecerdasan
anak
oAlat permainan seperti buku gambar, buku cerita, majalah,
radio, tape dan televise dapat digunakan dalam mengembangkan
kemampuan bahasa,
oAlat permainan seperti gelas plastik, sendok, baju, sepatu,
kaos kaki dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan
menolong diri sendiri
oAlat permainan seperti kotak, bola dan tali, dapat
digunakan untuk mengembangkan tingkah laku sosial.
Peran Orang Tua Lainnya Dalam Kegiatan Bermain Anak adalah :
1. Memotivasi
Dengan memberikan motivasi, anak akan semakin percaya diri dan
yakin akan kemampuan yang ia miliki.

2. Mengawasi
Pengawasan dalam bermain juga mutlak diperlukan apapun jenis
permainannya, hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan seperti jatuh saat bermain.
3. Mitra
Peran orang tua sebagai mitra bermain akan memunculkan
rasa kekompakan dan melatih anak untuk bias bekerja
sama saat bermain.
PENUTUP
 Kesimpulan
Bermain bagi anak berkaitan dengan peristiwa,
situasi,interaksi,danaksi. Bermain mengacu pada aktivitas,seperti
berlaku pura-pura dengan benda, sosiodrama, dan permainan yang
beraturan. Bermain berkaitan dengan tiga hal, yakni keikutsertaan
dalam kegiatan, aspek afektif, dan orientasi tujuan.
Lebih lanjut, anak-anak mengatakan bahwa bermain
bersifat manasuka, sedangkan bekerja tidak demikian.
Bermain dilakukan karena ingin dan beker jadi lakukan
karena harus. Bermain berkaitan dengan kata “dapat” dan
bekerja berkaitan dengan kata “harus”.

Bagi anak-anak, bermain adalah aktivitas yang


dilakukan karena ingin, bukan karena harus memenuhi
tujuan atau keinginan orang lain. Bermain tidak
memerlukan konsentrasi penuh,tidak memerlukan
pemikiran yang rumit. Sebaliknya,bekerja menuntut
konsentrasi penuh,harus belajar, dan menggunakan
pikiran secara tercurah.
Secara umum, bermain bermanfaat, setidak-tidaknya
untuk kenikmatan, kesenangan, relaksasi, pelepasan energi,
pengurangan ketegangan, serta ekspresi diri. Selain itu,
bermain juga bermanfaat menyalurkan hobi, memelihara
kebugaran dan kesehatan, sarana mendidik anak, menerapi
anak, mengembangkan imajinasi, belajar perspektif,
memunculkan ide baru, menemukan solusi, membangun
konstruk kerjasama, dan mendapatkan konsep sistem.
Hal ini menunjukkan bahwa bermain mampu menyegarkan,
bahkan mengembangkan, kognisi melaluikreativitas, berpikir
abstrak, memecahkan masalah, menguasai konsep-konsep
baru, dan keterampilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai