Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN Kathryn E. Barnard

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas MK Konsep Dasar Keperawatan Anak Dalam Keluarga

Dosen Pengampu : Ibu Siti Dewi M.Kep

Disusun oleh :

RISKA FAUZIAH NURMALA S.Kep., Ners

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDRAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penerapan Teori Model Kathryn E. Barnard dalam
Praktik Keperawatan.”

Makalah ini disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar Keperawatan Anak dalam Keluarga dan juga dalam rangka
memperdalam pemahaman tentang teori dan konsep keperawatan, khususnya teori dan
konsep keperawatan menurut Kathryn E. Barnard. Dengan Dosen Pengampu Ibu Siti
Dewi M.Kep.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah


ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Juni 2021

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan ...............................................................................................4

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Biografi Kathryn E Barnard ...............................................................................5


2.2 Teori Kathryn E Barnard.....................................................................................7
2.3 Aplikasi Teori Kathryn E Barnard......................................................................9
2.4 Peran Praktik Keperawatan Menurut Kathryn E Barnard....................................9
2.5 Paradigma Kathryn E Barnard.........................................................................10

Bab III Pembahasan...............................................................................................................20

Bab IV Simpulan dan Saran .................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,


keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan
yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen
pelayanan kesehatan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.    Dalam


melaksanakan praktiknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan
digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktik keperawatan

Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu


keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam
memperkembangkan sebuah teori. Seiring dengan perkembangan zaman, teori
keperawatan telah banyak dikembangkan dalam upaya untuk menggambarkan
fenomena yang dialami dalam disiplin keperawatan. Kritik teori adalah suatu proses
dimana teori-teori ini dapat dievaluasi untuk menentukan signifikansi dan kontribusi

4
mereka terhadap pengetahuan bagi profesi keperawatan. Oleh karena itu, tujuan
pembuatan makalah ini agar pembaca mengetahui secara rinci tentang penerapan teori
model menurut Kathryn E. Barnard dalam praktik keperawatan dan menginformasikan
kontribusi pemikiran Kathryn E. Barnard dan andilnya dalam perkembangan
keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi Kathryn E. Barnard?


2. Bagaimana teori Kathryn E. Barnard?
3. Bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard?
4. Bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn E. Barnard?
5. Bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn E. Barnard?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana biografi Kathryn E. Barnard.


2. Untuk mengetahui bagaimana teori Kathryn E. Barnard.
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn E.
Barnard.
5. Untuk mengetahui bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn E.
Barnard.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun maanfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi tentang biografi Kathryn E. Barnard.


2. Untuk memberikan informasi tentang teori Kathryn E. Barnard.

5
3. Untuk memberikan informasi tentang aplikasi teori Kathryn E. Barnard.
4. Untuk memberikan informasi tentang peran praktik keperawatan menurut
Kathryn E. Barnard.
5. Untuk memberikan informasi tentang paradigma keperawatan menurut Kathryn
E. Barnard.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biografi Kathryn E. Barnard

Kathryn E Barnard lahir di Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April 1938. 


Beliau memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut Baker et al. (1994),
setelah Barnard lulus dari University of Nebraska, ia bekerja sebagai asisten instruktur
di keperawatan anak. Ketika dia selesai gelar Master-nya di Boston University, ia
dipekerjakan sebagai instruktur untuk University of Washington di keperawatan ibu-
anak. Di sini, ia meraih gelar doktor dalam ekologi perkembangan anak usia dini dan
menjadi profesor keperawatan orangtua-anak di University of Washington. Dr Barnard
berpartisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di bidang pengembangan masa
kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian yang mengarah pada pembentukan
Nursing Child Assessment Project (NCAP), yang merupakan dasar dari Model PCI.

7
2.2. Teori Kathryn E. Barnard

Dr. Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model bahwa hubungan interaktif
antara orang tua dan anak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kognitif. Selain itu, kualitas interaksi ini dapat diukur untuk keberhasilan
mereka dan informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi berisiko keluarga (PCI,
2007). Menurut model ini, orang tua dan anak terus tanggung jawab untuk menetapkan
"komunikasi isyarat," atau akurat mengirim dan menerima isyarat dalam lingkungan
mereka (The Barnard Model, 2007). Interpretasi yang sesuai dan tepat waktu respon
oleh kedua belah pihak merupakan komponen penting dari dialog (Huber, 1991).

Barnard juga mengidentifikasi faktor-faktor tertentu di lingkungan yang


memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan hubungan yang diinginkan
(Illman, 1996). Untuk mendukung teori dan mengidentifikasi beresiko keluarga, Dr.
Barnard dirancang skala penilaian yang dikenal sebagai Nursing Child Assessment
Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child Assessment Teaching Scale (NCATS),
untuk mengukur perilaku antara orangtua dan anak akurat (Huber, 1991). Skala ini telah
diuji dan ditemukan diandalkan untuk digunakan baik sebagai langkah penilaian dan
hasil untuk kelompok berisiko termasuk rendah bayi sosial-ekonomi, prematur, dan bayi
dari ibu remaja (Huber, 1991).

Menurut Baker et al. (1994), Model Barnard juga dapat diterapkan di banyak
disiplin ilmu lain yang mengamati hubungan orangtua anak. Selain adaptasi mereka,
kekuatan tambahan skala penilaian Barnard adalah waktu singkat administrasi,
kemudahan penggunaan, dan kemampuan mereka untuk dilakukan di sekitar aktivitas
normal anak makan dan atau bermain tanpa memerlukan gangguan pola harian nya
(Huber, 1991). Keumuman Model Dr Barnard, awalnya dirancang untuk mengatasi
tahun pertama kehidupan seorang anak, sejak burgeoned untuk menyertakan penilaian
anak-anak sampai usia tiga tahun (Masters, 2012).

8
2.3 Aplikasi Teori Kathryn E. Barnard

Teori keperawatan Barnard berfokus pada interaksi antara ibu-bayi dan


lingkungannya. Menurut teori ini, karakteristik individu dipengaruhi oleh sistem ibu-
bayi yang terjadi dan perilaku adaptifnya memodifikasi karakteristik tersebut untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang ada. Teori Barnard dikembangkan dari
psikologi dan perkembangan manusia. Teori ini didasarkan skala perkembangan untuk
mengukur efek pemberian makan, pendidikan kesehatan dan lingkungannya ( Tomey &
Alligood, 2006).

Model keperawatan Barnard pada awalnya dikembangkan untuk bayi/infant, dan


selanjutnya berkembang menjadi teori interaksi pengkajian pada anak. Model ini
difokuskan pada pengembangan perangkat atau suatu format pengkajian untuk
mengevaluasi kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhannya dengan melihat
hubungan orangtua- anak sebagai suatu interaksi. Karakteristik orang tua dan anak
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan sistem. Barnard menekankan
modifikasi sebagai perilaku adaptif (Tomey & Alligood, 19980).

Perilaku adaptif tersebut meliputi :

a. Child characteristic

1) Infant’s Clarity to cues (kejelasan isyarat bayi)

Untuk berpartisipasi dalam suatu hubungan yag seimbang. Bayi harus


memberikan isyarat kepada caregivers. Isyarat yang diberikan dapat dipermudah
atau mempersulit orangtua untuk memahami isyarat tersebut dan membuat
modifikasi yang tepat sesuai dengan perilaku tersebut. bayi memberikan beberapa
isyarat seperti: rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar dan rasa kenyang dan
perubahan dalam aktivitas tubuh. Apabila isyarat yang ditunjukkan

9
membingungkan, maka dapat menggangu adaptasi terhadap caregiver (Tomey &
Alligood, 2010)

2) Infants responsiveness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh)

Bayi tidak hanya mengirimkan isyarat kepada orangtua untuk


memodifikasikan perilaku, tetapi bayi juga harus dapat membaca isyarat tersebut
sehingga memodifikasi kembali perilakunya. Jika bayi tidak berespon terhadap
perilaku dari petugas kesehatan, maka adaptasi tidak mungkin terjadi (Tomey &
Alligood, 2010)

b. Caregiver parent characteristic

1)  Parent sensitivity to the child’s cues (rasa sensitif orang tua terhadap isyarat bayi)

Seperti halnya bayi, orang tua juga harus dapat menginterpretasi dengan
tepat isyarat yang ditunjukkan bayi, sehingga dapat memodifikasi perilaku dengan
tepat pula. Kesensitifan orang tua dalam hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya status keuangan, emosi, stress perkawinan dan sebagainya. Masalah
tersebut dapat mengurangi kemampuan orangtua untuk membaca isyarat yang
ditunjukkan bayi (Tomey & Alligood, 2010)

2)  Parent’s ability to alleviate the infant’s distress (kemampuan orang tua


mengurangi distress pada bayi

Beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas


orang tua dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal, yaitu :
orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi, harus mengetahui
tindakan yang tepat untuk mengurangi distress. Dan akhirnya orangtua harus
mampu melaksanakan tindakan sesuai pengetahuannya (Tomey & Alligood,
2010)

3)  Parent’s social and emotional growth fostering activities (orang tua membantu
pertumbuhan sosial dan emosional)

10
kemampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang tua harus
mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi sosial saat
memberi makan memberi pujian atas perilaku anak. Orang tua harus menyadari
tingkat perkembangan anak dan mampu mengatur perilaku yang sesuai. Hal ini
bergantung pada kemampuan orang tua dalam menerapkan pengetahuan dan
keahliannya (Tomey & Alligood, 2010).

4) Parent’s cognitive growth fostering activities (orang tu membantu perkembangan


kognitif)

Pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai


tingkat pemahaman anak

. Untuk melaksanakan orang tua harus memiliki pemahaman tentang


kemampuan anaknya dan orang tua harus memiliki pemahaman tentang
kemampuan anaknya dan orangtua harus memilki energi untuk menerapkan
keahliannya (Tomey & Alligood, 2010).

Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori interaksi


pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction Theory). Konsep
utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu atau pengasuh (mother/caregiver),
dan lingkungan (environment) ( Tomey & Alligood, 1998) :

Infant Care Giver

Environment

11
2.4 Peran Praktik Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard

Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori Kathryn E.
Barnard:

Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung


jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya ketika memberikan perawatan
pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi anak dan ahli terapi fisik saat
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.

Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori


Kathryn E. Barnard:

Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk
memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak tersebut, agar
tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah, dengan
memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan respon terhadap isyarat
bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar dengan melakukan kolaborasi antar
perawat dengan sang ibu.

Sehat sakit:

a. Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Ibu sebagai orang terdekat bagi bayi,
maka ibu memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tugas perawat adalah memberikan informasi, memberikan dukungan, dan juga
membantu ibu dalam memberikan kebutuhan bayi karena perawat juga
mempunyai tugas untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistic atau
menyeluruh.
b. Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan menyebabkan
rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. Untuk dapat memulihkannya
lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi, disinilah sensitivitas ibu harus

12
ditingkatkan agar dapat mengenali dan meringankan penderitaan bayi. Bukan
hanya ibu, namun perawat juga harus selalu membantu untuk memulihkan
kesehatan bayi dengan memberikan perawatan agar bayi kembali sehat.

2.5 Paradigma Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard

Paradigma keperawatan menurut Konsep Model Parent Child Interaction (Tomey &
Alligood, 2002), yaitu :

2.5.1 Manusia

Barnard menjelaskan manusia atau human being dihubungkan pada kemampuan


dalam adaptasi melalui pendengaran, penglihatan dan stimulasi taktil dari
lingkungan.

2.5.2 Lingkungan

Barnard menjelaskan bahwa dalam tahun pertama kehidupan, lingkungan


termasuk seluruh pengalaman yang dihadapi oleh anak sangat mempengaruhi
kehidupan anak, baik berupa objek, tempat, suara, visual, sensasi taktil bahkan
orang- orang sekitar, yang disebut hidup dan mati.

2.5.3 Sehat

Barnard menggambarkan keluarga sebagai unit dasar perawatan. Dalam nursing


child assessment satellite training study ia menyatakan bahwa perawatan kesehatan
bertujuan untuk pencegahan primer.

2.5.4 Keperawatan

Barnard mendefinisikan keperawatan sebagai "diagnosis dan pengobatan


tanggapan manusia terhadap masalah kesehatan" (Fine, 2002).

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Aplikasi PCI pada keperawatan anak


PCI pada Keperawatan anak bisa diaplikasikan pada anak sehat dan sakit atau
dengan gangguan baik fisik atau mental. Selain pada tataran klinik juga bisa
dilakukan pada tataran komunitas.
PCI bisa diterapkan pengkajian dan intervensi:
1. Pengkajian

Tool yang bisa digunakan untuk melakukan pengkajian seperti:

1. PCIS, Valid dan reliable untuk mengkaji interaksi antara orang tua dan anak.
Didalam nya ada dua skala yakni feeding scale untuk infant sampai umur 1
tahun dan teaching scale , untuk anak sampai dengan 36 bulan
2. BNBAS (The Brazelton Neonatal Bahavioral Assesment) Brazelton, 1973
adalah instrument pembelajaran untuk mengenalkan orang tua kepada bayinya.
Instrument itu juga mengembangakan untuk mengkaji perilaku bayi baru lahir
dan keadekuatan neurologis. Instrumen ini mempuyai fokus pada
pengembangn untuk melakukan screening terhadap faktor risiko dan mengkaji
kriteria hasil dari intervensi keperawatan untuk mendukung kesehatan dan
perkembangan anak
3. NCAST 1995 Nursing Child Assesment Satellite Training adalah tool yang
digunakan untuk mengkaji kualitas caregiver dan anak dari lahir sampai usia 3
tahun.
4. Nursing Child assessment Feeding Scale
Dari penelitian yang dilakukan oleh JOy V, Browne and Ayeled Talmi (2005),
intervensi yang dilakukan di NICU (Intensive Care Unit) bertujuan untuk dapat
merubah pengetahuan parental dan behavioral dan menurunkan stress. Dengan
metode Eighty-four-hight-risk mother-infant dyad secara acak dan group
control. Menggunakan videotape untuk merekam interaksi ibu dan bayi.

14
Dengan menggunakan Nursing Child assessment Feeding Scale. Dan untuk
melengkapi pengukuran stress di ukur dengan menggunakan Parenting Scale
index, dan pengetahuan isyarat bayi (Knowledge of preterm infant Behavior
Scale).

5. Nursing Child assessment Feeding Scale (NCAFS)


Nursing Child assessment Feeding Scale (NCAFS) mengkaji karakteristik unik
dari interaksi menyusui antara ibu dan bayi selama satu tahun. Ada 6 kunci dari
interaksi atau adaptasi antara pengkajian anak dan orang tua. 4 karakteristik
yang bisa dinilai dari orang tua dan 2 karakteristik d nilai dari anak.
Karakteristik tersebut antara lain :

1) Rasa sensitive orang tua terhadap bayi

2) Kemampuan orang tua untuk mengurangi distress pada bayi,

3) Orang tua juga harus membnatu pertumbuhan dan emosional,

4) Orang tua juga membantu perkembangan kognitif anak

5) Kejelasan isyarat bayi

6) Respon bayi terhadap pengasuh.

6. Parenting Scale index (PSI), Parenting Scale index (PSI) mengevaluasi stress
berhubungan dengan pemeliharaan, yang mungkin berhubungan dengan
pengasuhan disfungsional. Ada 3 domain stressor yang dapat diidentifikasi dan
dievaluasi. Domain anak terdiri dari kemampuan beradaptasi, menerima
kemampuan, kemampuan untuk menuntut, suasana hati, kemampuan
mengalihkan perhatian, atau hyperactivity, dan penguatan orang tua. Factor
dari orang tua terdiri dari depresi, ikatan antara orang tua dan anak, pembatasan
peran orang tua, kompetensi, isolasi social, hubungan dengan pasangan, dan

15
kesehatan. PSI dapat digunakan untuk tujuan klinik karena kedua instrument
valid dan reliable.

2. Intervensi

PCIT (Parent child interaction therapy) adalah model training orang tua dan anak
yang unik , kuat , intensive dan interaksi yang positif. Parent-Child Interaction
Therapy (PCIT) mencakup dua fase berurutan dan membutuhkan rata-rata 15 minggu
sesi rawat jalan. Tujuan dari tahap pertama Child Direction Interaction Interaction
(CDI), adalah untuk meningkatkan kualitas hubungan orangtua-anak dan
memperkuat perhatian dan penguatan untuk perilaku anak yang positif. Dalam CDI,
orang tua belajar untuk mengikuti jejak anak mereka dalam satu-satu dan bermain
untuk memberikan perhatian positif dikombinasikan dengan aktif mengabaikan
kenakalan anak di bawah umur. Mereka diajarkan untuk menggunakan ketrampilan
Pujian, Refleksi, imitasi, Keterangan, dan Kenikmatan-untuk memperkuat, perilaku
yang sesuai positif. Orang tua juga belajar untuk menghindari terlibat dalam
memimpin atau perilaku mengganggu selama bermain dengan anak mereka. Pada
tahap PDI ( Parent Direction Interaction , pada tahap ini orang tua belajar untuk
memberikan instruksi yang efektif dan untuk menindaklanjuti dengan konsekuensi
yang konsisten, termasuk pujian untuk kepatuhan dan prosedur batas waktu untuk
ketidakpatuhan. Kedua fase pengobatan didahului oleh sesi perawatan didaktik di
mana orang tua dan anak yang diperintahkan dalam dasar PCIT Relationship
Enhancement dan Perilaku. Timmer,et al. 2006. Parent child interaction therapy :
application of an empirically supported treatment to maltreated children in foster
care.

3. Honoring Children, Making Relatives: The Cultural Translation of Parent-

Child Interaction Therapy for American Indian and Alaska Native Families

(BigFoot, & Funderburk)

16
Praktik PICT di Alaska :Pengenalan, Interaksi, Pelatihan, Respon verbal, Irama
bahasa, Bermain Menjawab/mengeliminasi pertanyaan, Pujian, Bug in the ear
dimana alat kecil untuk mendengarkan diselipkan dalam telinga untuk mendengarkan
komentar dari pelatih

3.2 ASPEK PENGKAJIAN TEORI PCI

Klaim filosofis Barnard mengenai Model PCI, disebut dalam beberapa referensi
sebagai Child Health Assessment Interaction Theory (Masters, 2012 dalam Collins,
(2012)), dan merupakan aspek dalam pengkajian yang dapat diterapkan dalam
keperawatan terdiri dari:

1. Identifikasi masalah sebelum berkembang,


2. Identifikasi faktor sosial-lingkungan yang penting dalam menentukan kesehatan
anak,
3. Lakukan pengamatan singkat dan berikan hasil pengkajian yang valid,
4. Identifikasi pola pengasuhan dan pengasuh yang unik,
5. Identifikasi baik pengasuh dan anak yang saling mempengaruhi satu sama lain,
6. Proses adaptasi lebih dimodifikasi daripada karakteristik dasar,
7. Dimulai perilaku anak merupakan peluang pembelajaran anak yang sangat
penting,
8. Identifikasi hubungan pengasuhan yang berharga,
9. Penting untuk mengidentifikasi lingkungan sosial anak, dan
10. Penting untuk mengidentifikasi lingkungan fisik.

3.3 APLIKASI TEORI PCI DENGAN PENDEKATAN SNL NANDA, NOC DAN
NIC

Secara umum, seluruh masalah keperawatan dalam NANDA 2012-2014 dapat


diaplikasikan sesuai dengan teori PCI, akan tetapi secara spesifik dapat lebih fokus lagi
pada masalah keperawatan pada domain 7 (tujuh) tentang hubungan peran yang dibagi
dalam 3 (tiga) kelas, yaitu :

17
a. Kelas 1 : Peran Pemberi Asuhan

Terdiri dari masalah keperawatan sebagai berikut :

1. Peran Pemberian ASI


2. Diskontinuitas Pemberian ASI
3. Kesiapan Meningkatkan Pemberian ASI
4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
5. Resiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
6. Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua
7. Kesiapan Meningkatkan Menjadi Orang Tua
8. Resiko Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua

b. Kelas 2 : Hubungan Keluarga

Terdiri dari masalah keperawatan sebagai berikut :

1. Resiko Gangguan Perlekatan


2. Disfungsi Proses Keluarga
3. Gangguan Proses Keluarga
4. Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga

c. Kelas 3 : Performa Peran

Terdiri dari masalah keperawatan sebagai berikut :

1. Ketidaksiapan Hubungan
2. Kesiapan Meningkatkan Hubungan
3. Resiko Ketidakefektifan Hubungan
4. Konflik Peran Orang Tua
5. Ketidakefektifan Performa Peran
6. Hambatan Interaksi Sosial

18
NOC Domain : family health
Clases: family caregiver performance,. Family member health status, family well-being,
parenting,
NIC Domain : family
Clases: childbearing care, childrearing care, lifespan care

19
3.4 FORMAT PENGKAJIAN BAYI

MENURUT TEORI KATHRYN E BARNARD

Tanggal /Jam masuk RS :


Ruang :
Diagnosa Medis :
Tanggal Pengkajian :
A. INFORMASI IDENTITAS
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin :
Agama :
Suku :
Bahasa :
Alamat :
B. Keluhan Utama : Keluhan Yang dirasakan saat dilakukan pengkajian
PQRST
C. Riwayat Penyakit Sekarang : Riwayat penyakit tang berkaitan dengan
penyakit saat ini
D. Riwayat Kelahiran
1. Riwayat Prenatal (Riwayat Ibu sakit ) :( )Ya ( )Tidak
2. Bila Ya pada usia kehamilan ( minggu ) :
3. Riwayat Prenatal (perdarahan) :( )Ya ( )Tidak
4. Bila Ya pada usia kehamilan (minggu ) :
5. Riwayat Kelahiran : Normal ( ) SC ( )
VE( ) Forcep ( )
6. Usia Kehamilan :

20
7. Ditolong Oleh :
8. Berat bada lahir :
9. Panjang Badan :

E. Riwayat Imunisasi
1. Usia Balita :( )BCG ( )Campak
:( )DPT I ( )DPTII
:( )DPT 3 ( )Hep 1
:( )Hep 2 ( )Hep 3
:( )Polio1 ( )Polio2
:( )Polio3 ( )Polio4
:( )VitK

F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Anak mendapatkan ASI sampai umur :
2. Anak mendapatkan susu formula umur :
3. Anak mendapatkan makanan tambahan umur :
4. Berbicara :( ) Belum ( ) sudah
5. Mulai berbicara umur :
6. Duduk :( ) Belum ( ) sudah
7. Mulai duduk umur :
8. Mulai Berdiri umur :
9. Motorik kasar :
10. Motorik halus :
11. Bahasa :

G. Riwayat Alergi
1. Ada Riwayat Alergi :( ) Ya ( ) Tidak
2. Penyebab Alergi :
3. Riwayat Alergi Terakhir :( ) Ya ( ) Tidak
4. Kapan :
5. Bentuk Reaksi :

21
H. Pengkajian Interaksi Kesehatan Anak, Ibu dan Lingkungan
1. Karakteristik Anak
a. Observasi Keadaan Umum
1) Kesadaran :
2) TTV : TD: HR: RR: S:
3) BB: TB:

b. Tampilan Fisik
1) Mata
2) Telinga
3) Hidung dan Sinus
4) Mulut
5) Dada
6) Pemeriksaan Jantung
7) Abdomen
8) Punggung dan Ekstrimitas
9) Kulit
10) Genetalia dan Anus

c. Pola ADL

NO Kebutuhan Sehat Sakit

1 Nutrisi :
Frekuensi
Jenis
Porsi
Total Konsumsi
Keluhan

2 Personal Hygiene
Mandi /diseka
Gosok Gigi
Cuci Rambut

22
Keluhan

3 Eliminasi Bowel
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan

4 Eliminasi Urine
Frekiensi
Pancaran
Warna
Total Produksi
Keluhan

5 Istirahat Tidur
Jam Tidur Siang
Jam Tidur Malam
Pengantar Tidur
Gangguan Tidur

d. Temperamen (gaya dan perilaku anak dalam memberi tanggapan)


Bagaimana Respon bayi jika merasakan sesuatu yang kurang nyaman pada
tubuhnya,
Respon Bayi jika dibangunkan saat tidur
e. Infant’s Clarity Cues (Kejelasan Isyarat Bayi)
Bagaimana Respon bayi bila haus dan waktunya minum susu?
f. Infant’s Responsiveness to Caregiver (Respon Bayi terhadap Caregiver)
Bagaimana Respon bayi kepda Pengasuh/ orangtua / perawat saat diberikan
sentuhan pada tubuhnya, atau saat didekap ?

2. Karakteristik Ibu
a. Kondisi umum
Nama :
Usia :
Gestasi :
b. Psikososial, Perasaan ibu saat ini

23
c. Perhatian (Pusat Perhatian Ibu Saat Ini)
d. Harapan ( Harapan ibu terhadap anaknya)
e. Jumlah Perubahan Dalam Hidup (seberapa banyak perubahan yang terjadi
dalam hidup ibu karena penyakit anaknya )
f. Gaya Mengasuh Anak (bagaimana cara ibu dalam mengasuh anaknya)
g. Keterampilan Beradaptasi (Bagaimana kemampuan Ibu dalam Beradaptasi
Terhadap Masalah)
h. Nada Suara, Sentuhan, Verbalisasi saat berinteraksi antara Caregiver dan
Anak
Nada Suara : Intonasi, volume,
Sentuhan : adakah sentuhan lembut seorang ibu?
Verbalisasi : Menatap dengan kasih sayang,
i. Parent’s Sensitivity the Cilds Cues (Rasa Sensititife Orangtua Terhadap
Bayi)
Bagaiaman sensitivitas ibu dalam merespon keluhan bayi nya
j. Parent’s Ability To Alliviate the Infants Distress (Kemampuan Orangtua
Mengurangi Distress Pada Bayi)
Dapatkah ibu menenangkan Bayi Ketika bayi menangis?
Dengan cara ibu mengurangi distress pada bayi?
k. Parents Social And Emotional Growth – Fostering Activities (Orangtua
membantu pertumbuhan Sosial dan Emosional Bayi)
Bagaimana cara ibu berinteraki dengan bayi?
Adalah ibu membiasakan komunikasi dengan bayi?
l. Parents Cognitive Growth Fostering Actiitties (Orangtua membantu
Meningkatkan Kemampuan Kognitif)
Bagaiamana Cara ibu meningkatkan kemampuan kognitif bayi?

3. Karakteristik Lingkungan
a. Keterlibatan Ayah
Apakah Ayah membersamai Ibu dan bayinya,

24
b. Kondisi Lingkungan
- Suhu lingkungan
- Kebersihan Lingkungan

- Kelembaban Lingkungan

I. Obat-obatan
Obat-obatan yang di rekomendasikan Dokter

J. Pemeriksaan Laboratorium

25
DAFTAR PUSTAKA

BigFoot, D.S & Funderburk, B.W. Honoring Children, Making Relatives: The Cultural
Translation of Parent-Child Interaction Therapy for American Indian and Alaska
Native Families.

Collins, K. (2012). Theory Critique of the Parent-Child Interaction Model. Ferris State
University

Ismanti, R, 2012. Pengalaman ibu dalam memberi nutrisi pada anak dengan malformasi
fasial di RSU Serang. Tesis. FIK UI Depok

Joy V, Brouwne and Ayeled Talmi. 2005. Family Based Intervention to Enhance Infant
– Parent Relationships in the Neonatal Intensive Care Unit. Jurnal Pediatric
Psychology vol.30 no 8. Author 2005, Publised by Oxford Univercity press on
behalf of the society of pediatric Psycology.

Lutz, K.F., et al. (2009). Furthering the understanding of parent child relationship :a
nursing scholarship review series. tPart 1: introduction. Journal Spect Pediatric
Nursing. Vol 14 (14):256-261. Retrieved http://www.ncast.org/index.cfm?
fuseaction=category.display&category_id=24

NANDA, 2012. NURSING DIAGNOSIS, Jakarta: EGC

Saidah, Q. 2010. Identifikasi pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kecemasan


ibu dan status bangun tidur BBLR di RS di Surabaya.

Timmer, et al. 2006. Parent-Child Interaction Therapy: Application of an Empirically


Supported Treatment to Maltreated Children in Foster Care. Child Welfare
League of America: Vol LXXXV.#6. November/December

Timmer,et al. 2006. Child Welfare League of America. 2006. Vol LXXXV.#6.
November/December.

th
Tomey & Alligood. 2006. Nursing Theories and their work. 4 ed. St. Louis: Mosby-
Year book Inc

Baker, JK, Borchers, DA, Cochran, D., Kaltofen, KG, Orcutt, N., Peacock, JA, & ...
Yeager, LA (1994). Model interaksi orangtua-anak. Di AM Tomey, teoris
Keperawatan dan Pekerjaan mereka (3rd ed., Pp. 406-422). St Louis, MO: Mosby
Yearbook, Inc.

iv
Huber, CJ. 1991. Mendokumentasikan kualitas interaksi orangtua-anak. Penggunaan
NCAST Timbangan Bayi dan Anak Muda, 4 (2), 63-75.

Illman, DL (1996, November) 1979:. Interaksi orangtua-anak Diperoleh dari


Pathbreakers:. Sebuah Century of Excellence dalam Sains dan Teknologi di
University of Washington:
http://www.washington.edu/research/pathbreakers/1979a. html.

Skala interaksi orangtua-anak (PCI) makan dan mengajar. 2007. Retreived dari
http://www.ncast.org/index.cfm?category=2

Anda mungkin juga menyukai