Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

PENDEKATAN TEORI MODEL KEPERAWATAN PADA ANAK

Dosen : Ns. Ria Setia Sari, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

Siti Min Mudattiiles (17214147)


Winda Amalia (17214166)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI


Jl. Arya Santika Margasari Karawaci Kota Tangerang- Banten
Telp : (021) 5921132 / 55799961

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas
penyusunan makalah tentang “Pendekatan Teori Model Keperawatan Pada Anak”.
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Keperawatan Anak. Kami sampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung kami selama berlangsungnya pembuatan
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun amat saya nantikan dari kalangan
pembaca agar nantinya meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah di
tugas lainnya dan diwaktu berikutnya.

Tangerang, 2 Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pendekatan Teori Model Keperawatan pada Anak 3
2.2 Biografi Kathryn E.Barnard 3
2.3 Teori Kathryn E.Barnard 4

2.4 Aplikasi Teori Kathryn E.Barnard 5

2.5 Peran Praktik Keperawatan Menurut Kathryn E.Barnard 7

2.6 Paradigma Keperawatan Menurut Kathryn E.Barnard 8

BAB III PENUTUP 9


3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,


keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan meyembuhkan
kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan praktiknya perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat
suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan dan model konsep keperawatan digunakan untuk menentukan model
praktik keperawatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu
keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam mengembangkan
sebuah teori. Seiring dengan perkembangan zaman, teori keperawatan telah banyak
dikembangkan dalam upaya untuk menggambarkan fenomena yang dialami dalam
disiplin keperawatan. Kritik teori adalah suatu proses dimana teori-teori ini dapat
dievaluasi untuk menentukan signifikasi dan konstuti mereka terhadap pengetahuan
bagi profesi keperawatan. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini agar
pembaca mengetahui secara rinci tentang teori pendekatan model keperawatan pada
anak.

4
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan pendekatan teori model keperawatan pada anak?
b. Apa saja teori keperawatan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada anak?
c. Bagaimana upaya untuk mengaplikasikan pendekatan teori model
keperawatan pada anak?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui teori-teori pendekatan model keperawatan pada anak


b. Untuk lebih memahami teori pendekatan pada anak menurut ahli
c. Agar lebih memahami tentang Konsep Teori pendekatan Model pada Anak.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah Keperawatan Anak dan juga lebih memahami tentang Konsep Teori
pendekatan Model pada Anak.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Teori Model Keperawatan pada Anak

Berikut beberapa teori keperawatan yang dapat digunakan sebagai acuan


dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak :

1. Kathryn E.Barnard ( Hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara
langsung yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan harian)
2. Florence Nightingale ( Lingkungan Keperawatan : ventilasi, kehangatan, cahaya,
diet, kebersihan dan ketenangan)
3. Lydia E.Hall (Lingkaran Keperawatan Care, Cure, Core)
4. Hildegard E.Peplau (Fase Hubungan Perawat-Pasien Orientasi, kerja, terminasi)
5. Margaret ean Herman Watson (Ten Caractive Faktor)
6. Madeleine Leininger (Culture Care Deversity and University)
7. Afaf Ibrahim Meleis (Teori Transisi)
8. Kristen M.Swanson (Caring)
9. Katharine Kolcaba (Teori of Comfort)
10. Eakes, Burke dan Hansworth (theory of Chronic Sorrow)

2.2 Biografi Karthryn E.Barnard

Karthryn E. Barnard lahir di Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April 1938.


Beliau memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut Baker et al 1994,
setelah Barnard lulus dari University of Nebraska ia bekerja sebagai asisten instruktur
di keperawatan anak. Ketika dia selesai gelar Master-nya dia Boston Universty, ia di
pekerjakan sebagai instruktur untuk University of Washington di keperawatan ibu-

6
anak. Disini ia meraih gelar doktor dalam eklogi perkembangan anak usia dini dan
menjadi professor keperawatan orang tua-anak di University of Washington.
Dr.Barnard berpartisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di bidang
pengembangan masa kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian yang
mengarah pada pembentukan Nursing Child Assesment (NCAP), yang merupkan
dasar dari model PCI.

2.3 Teori Kathryn E.Barnard

Dr.Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model mendalilkan bahwa


hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara langsung mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Selain itu kualitas interaksi ini dapat diukur
untuk keberhasilan mereka dan informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi
beresiko keluarga (PCI,2007). Menurut model ini, orang tua dan anak terus
bertanggung jawab untuk menetapkan “komunikasi isyarat” atau akurat mengirim dan
menerima isyarat dalam lingkungan mereka (The Barnard Model,2007). Interpretasi
yang sesuai dan tepat waktu respon oleh kedua belah pihak merupakan komponen
penting dari dialog (Huber, 1991) Teori PCI yang dikemukanan oleh Kathryn
E.Barnard merupakan teori middle range yang menjelaskan fenomena interaksi anak
dan orang tua yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Teori Barnard dikembangkan dari teori psikologi dan perkembangan manusia.


Model ini awalnya dikembangkan untuk bayi/infant dan selanjutnya berkembang
menjadi teori interkasi pengkajian pada anak. model ini difokuskan pada
pengembangan perangkat atau suatu format pengkajian untuk mengevaluasi
kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhannya dengan melihat hubungan orang
tua-anak sebagai suatu interaksi. Barnard menekankan modifikasi sebagai perilaku
adaptif.

Barnard juga mengidentifikasi faktor-faktor tertentu di lingkungan yang


memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan hubungan yang diinginkan
(Ilman, 1996). Unutk mendukung teori dan mengidentifikasi beresiko keluarga,
Dr.Barnard merancang skala penilaian yang dikenal sebagai Nusing Child
Assessment Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child Assesement Teaching Scale
(NCATS), untuk mengukur perilaku antara orang tua dan anak yang akurat (Huber,
1991). Skala ini telah diuji dan ditemukan juga diandalkan untuk digunakan baik
sebagai langkah penilaian dan hasil untuk kelompok beresiko termasuk rendah bayi
sosial-ekonomi, premature dan bayi dari ibu remaja (Huber1991).

Menurut Baker et al (1994), Model Barnard juga dapat diterapkan dibanyak


disiplin ilmu lain yang mengamati hubungan orangtua-anak. Selain adaptasi mereka,
kekuatan tambahan skala penilaian Barnard adalah waktu singkat administrasi,

7
kemudian penggunaan, dan kemampuan mereka untuk dilakukan disekitar ativitas
normal anak makan dan atau bermain tanpa memerlukan gangguan pola hariannya
(Huber,1991). Keumuman model Dr.Barnard awalnya dirancang untuk mengatasi
tahun pertama kehidupan seseorang anak, sejak Burgeoned untuk menyertakan
penilaian anak-anak sampai usia tiga tahun (Masters,2012).

2.4 Aplikasi Teori Kathryn E.Bernard

Teori keperawatan Barnard berfokus pada interaksi antara ibu-bayi dan


lingkungannya. Menurut teori ini, karakteristik individu dipengaaruhi oleh sistem ibu-
bayi yang terjadi dan perilaku adaptifnya memodifikasi karakteristik tersebut untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang ada. Teori Barnard dikembangkan
dari psikologi dan perkembangan manusia. Teori ini didasarkan skala perkembangan
untuk mengukur efek pemberian makan, pendidikan kesehaatan dan lingkungannya
(Tomey & Alligood, 2006).
Model keperawatan Barnard pada awalnya dikembangkan untuk bayi/infant,
dan selanjutnya berkembang menjadi teori interaksi pengkajian pada anak. Model ini
difokuskan pada pengembangan perangkat atau suatu format pengkajian untuk
mengevaluasi kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhannya dengan melihat
hubungan orang tua anak sebagai suatu interaksi. Karakteristik orang tua dan anak
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan sistem. Barnard menekankan
modifikasi sebagai perilaku adaptif (Tomey & Alligood, 1980)

Perilaku adaptif tersebut meliputi:

a) Infant Clarity Of Cues (Kejelasan Isyarat Bayi)


untuk berpartisipasi dalam suatu hubungan yang seimbang, bayi harus
memberikan isyarat kepada care giver. Isyarat yang diberikan dapat
mempermudah atua mempersulit orang tua untuk memahami isyarat
tersebut dan membuat modifikasi yang tepat sesuai perilaku tersebut. Bayi
memberikan beberapa isyarat seperti rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar
dan rasa kenyang juga perubahan aktifitas tubuh.

b) Infant Reponiviness To Caregiver (Respon Bayi Terhadap Pengasuh)


Buakan hanya bayi harus memberikan isyarat sehingga bayi dapat
memodifikasi kembali perilakunya. Secara jelas jika bayi tidak merespon
terhadap isyarat dari caregiver, adaptasi tidak mungkin terjadi.

c) Parent Sensitivity To The Child’s Cues (Rasa Sensitive Orang Tua


Terhadap Isyarat Bayi)
Orang tua seperti halnya bayi, harus mampu memahami isyarat yang
diberikan bayi sehingga mereka memodivikasi perilakunya dengan tepat.

8
Orang tua yang memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti:
maslaah pekerjaan dan keuangan, masalah emosional atau stress dalam
pernikahan, dapat menjadi tidak sensitive terhadap isyarat bayi. Jika stress
dapat diatasi oleh orang tua, orang tua dapat memahami isyarat bayinya.

d) Parent’s Ability To Alleviate The Infant’s Distress (Kemampuan


Orang Tua Mengurangi Distress Pada Bayi)
beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas
orang tua dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal,
yaitu:
1. Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi,
2. Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress.
3. Orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai
pengetahuannya.

e) Parent’s Social And Emotional Growth Fostering Activities (Orang


Tua Membantu Pertumbuhan Social Dan Emosional)
kemampuan untuk membantu aktifitas pertumbuhan sosial emosional
bergantung kemampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang
tua harus mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan
interaksi sosial saat memberi makan, memberi pujian atas perilaku anak.
Orang tua harus menyadari tingkat perkembangan anak dan mampu
mengatur perilaku yang sesuai. Hal ini tergantung pada kemampuan orang
tua dalam menerapkan pengetahuan dan keahliannya

f) Parent’s Cognitive Growth Foresting Activities (Orang Tua


Membantu Perkembangan Kognitive)
pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai
tingkat pemahaman anak. Untuk melaksanakannya orang tua harus
memiliki pemahaman pemahaman tentang kemampuan anaknya dan orang
tua harus memiliki energy untuk menerapkan keahliannya.

Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori interaksi


pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction Theory). Konsep
utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu atau pengasuh
(mother/caregiver), dan lingkungan (environtment) (Tomey & Aligood, 1998):

1) Anak (Child)
Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut: perilaku bayi
baru lahir, pola makan dan tidur, tampilan fisik, temperament dan
kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan petugas kesehatan.

9
2) Ibu/Pengasuh (Mother/ Caregiver)
Karakteristik ibu yang digambarkan Barnard meliputi: aspek psikososial,
pethatian terhadap anak, kesehatan ibu sendiri, pengalaman ibu yang
mengubah kehidupannya, harapan ibu terhadap anaknya, dan yang paling
penting adalah pola hubungan orang tua-anak dan kemampuan
adaptasinya.

3) Lingkungan (Environtment)
Karakteristik lingkungan, aspek lingkungan fisik dan kelurga ,
keterlibatan ayah, dan derajat hubungan orang tua untuk menghormati
anaknya.

2.5 Peran Praktik Keperawatan Menurut Kathryn E.Barnard

Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori Kathryn
E.Barnard:

Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegaiskan tanggung


jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya ketika memberikan perawatan
pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi anak dan ahli terapi fisik saat
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.

Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori Kathryn
E.Barnard:

Selain bekolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk
memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak tersebut,
agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan
memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan respon terhadap
isyarat bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar dengan melakukan
kolaborasi antar perawat dan sang ibu.

Sehat sakit :

a) Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik


kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Ibu sebagai orang
terdekat bagi bayi, maka ibu memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Tugas perawat adalah memberikan informasi,
memberikan dukungan, dan juga membantu ibu dalam memberikan
kebutuhan bayi karena perawat juga mempunyai tugas untuk memberikan
asuhan keperawatan secara holistic menyeluruh

10
b) Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan menyebabkan
rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. untuk dapat
memulihkannya lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi, disinilah
sensitivitas ibu harus ditingkatkan agar dapat mengenali dan meringankan
penderitaan bayi. Bukan hanya ibu, namun perawat juga harus selalu
membantu untuk memulihkan kesehatan bayi dengan memberikan
perawatan agar bayi kembali sehat.

2.6 Paradigma Keperawatan Menurut Kathryn E.Barnard

Paradigma keperawatan menurut konsep model parent child interaction (Tomey dan
Alligood 2002) yaitu :

a) Manusia
Barnard menjelaskan manusia atau human being dihubungkan pada
kemampuan dalam adaptasi melalui pendengaran, pengelihatan dan
stimulasi taktil dari lingkungan.
b) Lingkungan
Barnard menjelaskan bahwa dalam tahun pertama kehidupan, lingkungan
termasuk seluruh pengalaman yang dihadapi oleh anak sangat
mempengaruhi kehidupan anak, baik berupa objek, tempat, suara, visual,
sensasi taktil bahkan orang-orang sekitar, yang disebut hidup atau mati
c) Sehat
Barnard menggambarkan keluarga sebagai unit dasar perawatan. Dalam
nursing child assessment satellite training study ia menyatakan bahwa
perawatan kesehatan bertujuan untuk pencegahan primer.
d) Keperawatan
Barnard mendefinisikan keperawatan sebagai “Diagnosis dan Pengobatan
Tanggapan Manusia terhadap masalah kesehatan” (Fine 2002).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori keperawatan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam


melaksanakan Asuhan Keperawatan pada anak : Kathryn E.Barnard, Florence
Nightingale, Lydia E.Hall, Hildegard E.Peplau, Margaret Jean Herman Watson,
Madeleine Leininger, Afaf Ibrahim Meleis, Kristen M.Swanson, Katharine Kolcaba,
Eakes, Burke dan Hansworth. Dr.Barnard PCI (Parent Child Interantion) Model
mendalilkan bahwa hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Pada model ini selain
perawat selaku caregiver, peran orang tua sangat juga berpengaruh antara hubungan
orangtua-anak. Menurut model ini, orang tua dan anak terus bertanggung jawab untuk
menetapkan “komunikasi isyarat”. Dr.Barnard merancang skala penilaian yang
dikenal sebagai Nusing Child Assessment Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child
Assesement Teaching Scale (NCATS), untuk mengukur perilaku antara orang tua dan
anak yang akurat

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa keperawatan dan calon perawat yang professional, ada


baiknya kita benar-benar mendalami teori model keperawatan terutama pada pasien
anak, karena pada dasarnya melakukan tindakan keperawatan tanpa dibekali dengan
teori akan sangat sulit untuk tercapainya tujuan perawat dalam melakukan pengkajian
pada pasien.

12
Daftar Pustaka

Baker, JK, Borchers, DA, Cochran, D., Kaltofen, KG, Orcutt, N., Peacock, JA, & … Yeager,
LA (1994). Model interaksi orangtua-anak. Di AM Tomey, teoris Keperawatan dan
Pekerjaan mereka (3rd ed., Pp. 406-422). St Louis, MO: Mosby Yearbook, Inc.

Barnard Model. 2007. Diperoleh dari http://www.ncast.org/BarnardModel.

Huber, CJ. 1991. Mendokumentasikan kualitas interaksi orangtua-anak. penggunaan NCAST


Timbangan Bayi dan Anak Muda, 4 (2), 63-75

Illman, DL (1996, November) 1979: Interaksi orangtua-anak Diperoleh dari Pathbreakers:


Sebuah Century of Excellence dalam sains dan Teknologi di University of
Washington: http://www.washington.edu/research/pathbreakers/1979a.html.
Skala interaksi orantua-anak (PCI) makan dan mengajar, 2007. Retrieved dari
http://www.ncast.org/index.cfm?categori=2

13

Anda mungkin juga menyukai