Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang
“Asuhan Keperawatan Kritis Penurunan Cadiac Output”. Adapun penulisan makalah ini
adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Kritis . Kami sampaikan rasa
terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada setiap pihak yang sudah mendukung kami
selama berlangsungnya pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun amat kami nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya
meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah ditugas lainnya dan diwaktu
berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Ds :-
Do :
- Perubahan elektrokardiogram (EKG)
- Distensi vena jugular
- Dispnea
- Perubahan tekanan darah
- Bunyi napas tambahan
- Edema
- Penurunan nadi perifer
B. Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Penurunan Cardiac Output
Terapeutik
Posisikan pasien
semi-fowler atau
fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi
nyaman.
Berikan diet jantung
yang sesuai
Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress,
jika perlu
Berikan dukungan
emosional dan
spiritual
Edukasi
Anjurkan aktivitas
fisik sesuai toleransi
Anjurkan aktivitas
fisik secara bertahap
Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output
cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
jika perlu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cardiac output (CO) merupakan indikator utama atau variabel penting dalam
penilainan status hemodinamik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, CO dapat
dihitung dari perkalian antara stroke volume (SV) dengan frekuensi jantung (HR).
Pengukuran frekuensi jantung mudah dilakukan tetapi pengukuran akurat dari SV
merupakan tantangan yang lebih besar. Karena kesulitan dalam mengukur SV
ventrikel kiri, beberapa metode baik dengan metode invasif maupun noninvasif telah
dikembangkan. Di laboratorium kateterisasi jantung atau di unit perawatan intensif,
CO diukur terutama menggunakan metode Fick atau metode dilusi (misalnya
metode termodilusi) dan menggunakan teknik Doppler ultrasound. Kedua metode
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang akan dibahas lebih
lanjut.
B. Saran
Disusunnya makalah ini dapat menjadi suatu bahan pembelajaran bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mohon untuk kritik dan saran yang membangun.