Anda di halaman 1dari 13

TEORI PENDEKATAN PADA ANAK MENURUT PARA AHLI

DISUSUN OLEH :

FITRIYANTI ABDJUL

2120004

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang
“Pendekatan Teori Model Pada Anak”. Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Anak. Saya sampaikan rasa terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung kami selama berlangsungnya
pembuatan makalah ini.

Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya
meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah di tugas lainnya dan diwaktu
berikutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. perkembangan
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, karena ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan perawat
harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang selalu
berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan .
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan .
Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga
(family centered care), pencegahan terhadap trauma (atrumatic care), dan manajemen
kasus. Dalam dunia keperawatan anak, perawat perlu memahami, menginggat adanya
beberapa prinsip yang berbeda dalam penerapan asuhan dikarenakan anak bukan miniatur
orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik (Hidayat, 2005). Sebagai perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan anak, harus mampu memfasilitasi keluarga dalam
berbagai bentuk pelayanan kesehatan baik berupa pemberian tindakan keperawatan
langsung maupun pemberian pendidikan kesehatan pada anak dan asuhan keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Yang
dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan . Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan. Dalam keperawatan anak
terdapat teori dan model yang dapat diterapkan sebagai dasar keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori model pendekatan pada anak menurut Kathiryn E. Barnard
2. Bagaimana teori model pendekatan pada anak menurut Caring Kristen Swanson
3. Bagaimana teori model pendekatan pada anak menurut Konservasi Myra Levin
4. Bagaimana teori model pendekatan pada anak menurut Katharine Kolcaba

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui teori model pendekatan pada anak menurut Kathiryn E.
Barnard
2. Untuk mengetahui teori model pendekatan pada anak menurut Caring Kristen
Swanson
3. Untuk mengetahui teori model pendekatan pada anak menurut Konservasi Myra
Levin
4. Untuk mengetahui teori model pendekatan pada anak menurut Katharine Kolcaba
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Kathryn E. Barnard


1. Biografi Kathryn E. Barnard
Karthryn E. Barnard lahir di Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April 1938.
Beliau memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut Baker et al 1994,
setelah Barnard lulus dari University of Nebraska ia bekerja sebagai asisten
instruktur di keperawatan anak. Ketika dia selesai gelar Master-nya di Boston
University, ia di pekerjakan sebagai instruktur untuk University of Washington di
keperawatan ibu-anak. Disini ia meraih gelar doctor dalam eklogi perkembangan
anak usia dini dan menjadi professor keperawatan orang tua-anak dia University of
Washington. Dr. Barnard berpatisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di
bidang pengembangan masa kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian
yang mengarah pada pembentukan Nursing Child Assessment (NCAP), yang
merupakan dasar dari model PCI.
2. Teori Kathryn E. Barnard
Dr. Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model mendalilkan bahwa hubungan
interaktif antara orangtua dan anak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kognitif.Selain itu, kualitas interaksi ini dapat diukur untuk
keberhasilan mereka dan informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi berisiko
keluarga (PCI, 2007).Menurut model ini, orang tua dan anak terus tanggung jawab
untuk menetapkan "komunikasi isyarat," atau akurat mengirim dan menerima isyarat
dalam lingkungan mereka (The Barnard Model, 2007).Interpretasi yang sesuai dan
tepat waktu respon oleh kedua belah pihak merupakan komponen penting dari
dialog(Huber, 1991).
Barnard juga mengidentifikasifaktor-faktor tertentu di lingkungan yang memiliki
dampak yang signifikan terhadap pembentukan hubungan yang diinginkan (Illman,
1996). Untuk mendukung teori dan mengidentifikasi beresiko keluarga, Dr. Barnard
dirancang skala penilaian yang dikenal sebagai Nursing Child Assessment Feeding
Scale(NCAFS) dan Nursing Child Assessment Teaching Scale(NCATS), untuk
mengukur perilaku antara orangtua dan anak akurat (Huber, 1991).Skala ini telah
diuji dan ditemukan diandalkan untuk digunakan baik sebagai langkah penilaian dan
hasil untuk kelompok berisiko termasuk rendah bayi sosial-ekonomi, prematur, dan
bayi dari ibu remaja (Huber, 1991).
Menurut Baker et al.(1994), Model Barnard juga dapat diterapkan di banyak
disiplin ilmu lain yang mengamati hubungan orangtua anak. Selain adaptasi mereka,
kekuatan tambahan skala penilaian Barnard adalah waktu singkat administrasi,
kemudahan penggunaan, dan kemampuan mereka untuk dilakukan di sekitar aktivitas
normal anak makan dan atau bermain tanpa memerlukan gangguan pola harian nya
(Huber, 1991). Keumuman Model Dr Barnard, awalnya dirancang untuk mengatasi
tahun pertama kehidupan seorang anak, sejak burgeoned untuk menyertakan
penilaian anak-anak sampai usia tiga tahun (Masters, 2012).

B. Teori Caring Kristen Swanson


1. Biografi Kristen Swanson
Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A.A.N., lahir pada tanggal 13 januari 1953 di
Provinsi Rhode Island. Ia memperoleh gelar sarjananya (magna cumlaude) dari
University of Rhode islan College of Nursing tahun 1975. Setelah lulus, ia memulai
karirnya sebagai Registered Nurse pada Univesity of Massachusetts Medical Center
di Worcester. Setelah menerima gelar Magister Keperawatan pada tahun 1978,
Swanson bekerja selama setahun sebagai instruktur klinik keperawatan medical
bedah di University of Pennsylvania School of Nursing dan terdaftar pada program
Ph.D keperawatan di University of Colorado in Denver, Colorado. Ia mempelajari
psikososial keperewatan yang menekankan pada konsep kehilangan, stress, coping,
hubungan interpersonal, individu dan kepribadian, lingkungan dan kepedulian
(caring).
2. Teori Kristen Swanson
Menurut Swanson (1991) ada 5 dimensi yang mendasari konsep caring yaitu :
a) Maintaining Belief
Adanya kepercayaan dan keyakinan seseorang dalam melalui proses
kehidupan dan masa saat transisi dalam hidupnya untuk menghadapi masa
depan dengan penuh keyakinan, menumbuhkan bersikap optimisme,
memaknai arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan selalu ada
untuk orang lain dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah untuk membantu
orang lain dalam batas-batas kehidupannya sehingga dapat menemukan
makna dan mempertahankan sikap yang penuh harapan. Memelihara dan
mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring
dalam praktek keperawatan.
b) Knowing
Berusaha mengerti kejadian-kejadian yang memberikan makna dalam
kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari caring
keperawatan, knowing dianggap suatu pembelajaran terhadap pengalaman
hidup klien dengan mengesampingkan asumsi perawat yang mengetahui
kebutuhan klien, Universitas Sumatera Utara menggali/mencari informasi
klien secara detail, peka terhadap bahasa verbal dan non verbal, memfokus
kepada satu tujuan keperawatan, serta melibatkan orang yang memberi
asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyatukan persepsi antara perawat
dan klien.
c) Being with
Bukan hanya hadir secara menyeluruh tetapi juga saling berkomunikasi
yang bertujuan untuk berbagi apa yang dirasakan klien dan secara emosional
memberikan dukungan dan kenyamanan serta memantau klien baik fisik
maupun emosional
d) Doing For
Melakukan sesuatu tindakan kepada klien dengan mengantisipasi
kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga privasi dan martabat klien
e) Enablings
Memberikan kemudahan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien
agar dapat melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap
peristiwa dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi
informasi, menjelaskan, mendukung dengan fokus masalah yang relevan,
berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah
sehingga meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu melakukan
tindakan yang tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan,
memvalidasi perasaan dan memberikan umpan balik/feedback.

C. Teori Konservasi Myra Levin


1. Biografi Myra Levin
Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illionis. Ia adalah anak tertua
dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena
ayahnya sering sekali sakit (mengalami masalah pada GI/ gastrointestinal) dan
memerlukan asuhan keperawatan. Levine lulus dari Bachelor Science of Nursing
(BSN) dari Universitas Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja
sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan di
Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan keperawatan di
berbagai lembaga. Seperti di Univesity of Illionis di Chicago dan Tel Aviv
University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk
artikel : An Introduction to Clicical Nursing yang di publikasikan berulang kali pada
tahun 1969, 1973 dan 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola
University pada tahun 1992. Myra Estrin Levine akhirnya meninggal dunia pada
tahun 1996.
Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk
mengembangkan “Teori Keperawatan”, tetapi ingin menemukan cara untuk
mengajarkan konsep-konsep utama dalam keperawatan medical bedah dan berusaha
untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan
keperawatan. Levine juga ingin berpindah dan praktek keperawatan pendidikan yang
menurutnya sangat procedural dan kembali focus pada pemecahan masalah secara
aktif dan perawatan pasien.
2. Teori Konservasi Myra Levin
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan
pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa
intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy
sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi
energy dalam lingkup area sebagai berikut , Levine menyebutnya sebagai empat
prinsip konservasi dalam keperawatan :
a) Konservasi Energi
Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan
energy yang berlebihan atau kelelahan. Karena individu memerlukan
keseimbangan energy dan memperbaharui energy sevara konstan untuk
mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di
ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien .
b) Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur Seorang
perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit
melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan .
c) Konservasi integritas personal
Seorang perawat harus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat
ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi
karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama
prosedur.
d) Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social
yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan
kebutuhan terhadap keluarga ,membantu kehidupan religius dan
menggunakan hubungan interpersonal .

D. Teori Katharine Kolcaba


1. Biografi Katharine Kolcaba
Katharine Kolcaba (lahir 28 Desember 1944 di Cleveland, Ohio) adalah seorang
Amerika keperawatan teori dan keperawatan profesor. Dr. Kolcaba bertanggung
jawab atas Theory of Comfort , teori keperawatan rentang menengah yang luas yang
umumnya diterapkan di seluruh bidang keperawatan hingga tingkat institusional.
Keperawatan Rumah Sakit St. Luke pada tahun 1965. Kolcaba menyelesaikan
pekerjaan pascasarjana di Case Western Reserve University , memperoleh gelar
Master of Science dalam Keperawatan pada tahun 1987 dan PhD dengan spesialisasi
Gerontologi pada tahun 1997. Karir Kolcaba meliputi praktik keperawatan di ruang
operasi, keperawatan medis/bedah, kesehatan di rumah, dan perawatan jangka
panjang. Kolcaba adalah Associate Professor Emeritus di University of Akron dan
memegang posisi tambahan di Ursuline College.
2. Teori Katharine Kolcaba
Teori kenyamanan Kolcaba terdiri atas tiga tipe, yaitu (1) relief: kondisi resipien
yang membutuhkan penanganan spesifik dan segera, (2) ease: kondisi tenteram atau
kepuasan hati dari klien yang terjadi karena hilangnya ketidaknyamanan fisik yang
dirasakan pada semua kebutuhan, (3) transcendence: keadaan dimana seseorang
individu mampu mengatasi masalah dari ketidaknyamanan yang terjadi.
Kolcaba memandang bahwa kenyamanan merupakan kebutuhan dasar seorang
individu yang bersifat holistik, meliputi kenyamanan fisik, psikospiritual,
sosiokultural, lingkungan. Kenyamanan fisik berhubungan dengan mekanisme
sensasi tubuh dan homeostasis, meliputi penurunan kemampuan tubuh dalam
merespon suatu penyakit atau prosedur invasif. Beberapa alternatif untuk memenuhi
kebutuhan fisik adalah memberikan obat, merubah posisi, backrub, kompres hangat
atau dingin, sentuhan terapeutik. Kenyamanan psikospiritual dikaitkan dengan
keharmonisan hati dan ketenangan jiwa, yang dapat difasilitasi dengan memfasilitasi
kebutuhan interaksi dan sosialisasi klien dengan orang- orang terdekat selama
perawatan dan melibatkan keluarga secara aktif dalam proses kesembuhan klien.
Kebutuhan kenyamanan sosiokultural berhubungan dengan hubungan
interpersonal, keluarga dan masyarakat, meliputi kebutuhan terhadap informasi
kepulangan (discharge planning), dan perawatan yang sesuai dengan budaya klien.
Beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan sosiokultural adalah menciptakan
hubungan terapeutik dengan klien, menghargai hak-hak klien tanpa memandang
status sosial atau budaya, mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya, dan
memfasilitasi kerja tim yang mengatasi kemungkinan adanya konflik antara proses
penyembuhan dengan budaya klien. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan akan
kenyamanan lingkungan yang berhubungan dengan menjaga kerapian dan kebersihan
lingkungan, membatasi pengunjung dan terapi saat klien beristirahat, dan
memberikan lingkungan yang aman bagi klien (Kolcaba, Tilton, & Drouin, 2006).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan Teori Menurut para ahli meliputi Teori Kathryn E. Barnard dengan
model mendalilkan bahwa hubungan interaktif antara orangtua dan anak secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Teori caring Kristen Swanson
yang meliputi maintaining beliefs, knowing, being with, doing for, dan enablings. Teori
keperawatan Myra menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa intervensi
keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai
pertimbangan utama. Teori kenyamanan Kolcaba terdiri atas tiga tipe, yaitu (1) relief:
kondisi resipien yang membutuhkan penanganan spesifik dan segera, (2) ease: kondisi
tenteram atau kepuasan hati dari klien yang terjadi karena hilangnya ketidaknyamanan
fisik yang dirasakan pada semua kebutuhan, (3) transcendence: keadaan dimana
seseorang individu mampu mengatasi masalah dari ketidaknyamanan yang terjadi.

B. SARAN

Sebagai mahasiswa keperawatan dan calon perawat yang professional ada


baiknya kita benar-benar mendalami konsep teori keperawatan menurut para ahli
terutama pada pasien anak karena pada dasarnya melakukan tindakan keperawatan tanpa
dibekali dengan teori yang telah dikuasai akan sangat sulit untuk tercapainya tujuan
perawat dalam melakukan pengkajian dan juga akan menjadi berbelit dan tidak nyaman
bagi klien/pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2018). Aplikasi model konseptual caring dari Jean Watson dalam
asuhan keperawatan. Berita ilmu keperawatan, 1(3), 147-150

https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Katharine_Kolcaba

https://id.scribd.com/document/391941462/Biografi-Myra-Estrin-Levine

https://id.scribd.com/document/405054137/BENAR-MAKALAH-TEORI-KRISTEN-M-
SWANSON-docx

https://id.scribd.com/document/499158759/Pendekatan-teori-model-keperawatan-pada-anak

Anda mungkin juga menyukai