4. 4. Tingkatan stimuli adaptasi Stimuli Fokal yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dan
akan mempunyai pengaruh kuat Stimuli Kontekstual yaitu stimulus yang dialami seseorang
dan baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi, diukur secara subyektif. Stimuli Residual yaitu stimulus lain yang merupakan ciri
tambahan atau sesuai dengan situasi dalam prosespenyesuaian dengan lingkungan yang
sukar dilakukan observasi
5. 5. Adaptation process
Recommended
Callista roy
pjj_kemenkes
Makalah kelompok 2
Hildegard e.peplau
2. 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang
Tokoh Keperawatan: di dunia sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Pembuatan
makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh pembelajaran di
semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada : 1. Direktur Akper Pemda Indramayu
2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu; 3. Dosen Keperawatan
Profesional ; 4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
4. 4. Her life was often marked with controversy, which she faced with courage and
determination. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan
keberanian dan tekad. B. MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E PEPLAU Model
Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal 1. Klien.
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal 2. Perawat Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi
yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan
sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal. Pendidikan atau pematangan tujuan yang
dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. Perawat
mempunyai 6 peran sebagai berikut : a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang
positif pada pasien. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerha
sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling
mengasihi dan menghargai.
6. 6. Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal
untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data. b. Fase identifikasi Terjadi
ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan
yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai
suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat. Individu mandiri terpisah dari
perawat. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya. d. Fase resolusi
7. 7. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea
rah realisasi potensi. Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan
dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi
yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha
mendorong kemandirian pasien. Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E.
Peplau(1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan
kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya
suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau
tetap sehat (hubungan antar manusia). Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien
dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian.
Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui
peran yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali). Adapun kerangka kerja praktik
dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik,
dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun struktur system asuhan
kesehatan untuk menfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk
mengembangkan hubungan interpersonal. Implementasi Teori Peplau Pada awalnya, Peplau
mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan
Custodial Care, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian
mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana
dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik. Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama
9. 9. PENUTUP Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif (Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,
1986). Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk
mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan
pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana perawat bertugas
sebagai nara sumber, konselor, dan wali. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia
dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori
Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal
ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan
pengembangan kepribadian.
10. 10. Daftar Pustaka Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
http://abiperawat.bogspot.com/2007/050model-adaptasi-callista-roy.html
http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html
http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html