Menurut
Hildegard E. Peplau
A. Sejarah Peplau
Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma
Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College bidang
interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947
dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR Peplau memiliki
pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah, 2
tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan praktek paruh waktu di keperawatan
jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan
professor emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang
pertama eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di belgia.
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari Pottstown
Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian bekerja sebagai
perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas sebagai perawat untuk
New York University perkemahan musim panas menyebabkan rekomendasi untuk Peplau
untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh
gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui
pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis
dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-Reichmann , dan Harry Stack Sullivan .Pekerjaan
seumur hidup Peplau sebagian besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang
Sullivan untuk digunakan dalam praktik keperawatan.
Dari 1943-1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke Field
Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry terletak. Di sini
ia bertemu dan bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam psikiatri Inggris dan Amerika.
Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-laki yang sama seperti
mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di Amerika Serikat
melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional 1946 .
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia University.
Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institute of New York
City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas pertama untuk lulusan
kejiwaan mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr Peplau adalah anggota fakultas
dari College of Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau
menciptakan program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan spesialis klinis di
keperawatan jiwa .
Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk presentasi,
pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat menganjurkan bahwa
perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa memberikan perawatan yang
benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan kustodian yang umum di rumah sakit
jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan 1960-an, ia mengadakan lokakarya musim panas
untuk perawat di seluruh Amerika Serikat, terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam
seminar ini, ia mengajar konsep interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan
terapi kelompok individu.
Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat.Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di bidang
keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General, Angkatan Udara AS,
dan National Institute of Mental Health . Dia berpartisipasi dalam banyak kelompok
pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai presiden American Nurses
Association 1970-1972 dan wakil presiden kedua 1972-1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia
menjabat sebagai profesor tamu di University of Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia
meninggal dengan tenang dalam tidurnya di rumah di Sherman Oaks, California.
1. Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang
progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam megatasi masalah kesehatan.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat
ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi
klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa
percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak
awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman
menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan
menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase
identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam
proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan
energi kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.
Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak peran lainnya, termasuk
konsultan, guru, agen keamanan, mediator, administrator, pengamat, dan peneliti. Ini tidak
didefinisikan secara rinci tetapi "diserahkan kepada kecerdasan dan imajinasi pembaca."
(Peplau, 1952).
E. Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses
Keperawatan
Dari empat tahap orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi seperti yang dibahas di
atas. Proses keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas’’, yang disengaja intelektual dimana
praktek keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antar pribadi Peplau itu.
Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik.
Menggunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk berkolaborasi
pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke khusus, misalnya, perasaan yang samar-
samar pasien terhadap fakta-fakta spesifik tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi
observasi, komunikasi, dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.
Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika
mempertimbangkan perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam
Hubungan Keperawatan’’ diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan profesional saat ini
berfungsi dengan tujuan lebihjelas.
Gerakan jauh dari perawat sebagai pembantu dokter dan perawat sebagai advokat
konsumen. Misalnya, hari ini bagian dari proses keperawatan diagnosis. Asosiasi Perawat
Amerika dalam Standar Praktik Keperawatan, menyatakan: "Diagnosis keperawatan berasal
dari data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi utama dokter
adalah "mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan profesional yang
dibutuhkan" yang hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi dan mendiagnosa masalah
muncul". Ini bertentangan dengan pengakuan sekarang dari fungsi keperawatan mandiri.
1.Kesadaran Diri
Kesadaran diri yang mantap akan mempengaruhi komunikasi yang teraupetik.Untuk
membantu mengenal sipa sebenarnya diri seseorang pada aspek perilaku,pikiran,dan
perasaan,dapat di lihat dari teori “Self Disclosure” yang di gambarakan oleh Johari Window.
I II
Diketahui oleh diri sendiri Hanya diketahui oleh
Dan orang lain orang lain
III IV
Hanya di ketahui oleh Tidak diketahui oleh
Diri sendiri siapapun
2.Klarifikasi Diri
Kenyaman dan kepuasan perawat terhadap system nilai yang dianut merupakan model
yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan komunikasi teraupetik.Perawat akan lebih
siap dan mantap dalam mengidentifikasikan situasi yang bertentangan dengan nilai yang
dimiliki ,sehingga hubungan teraupetik antara perawat-klien tidak terganggu.
3.Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia
dapat menggunakan dirinya secara teraupeutik.
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasih
penting,yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada
klien.Sehingga pada saat berbicara dengan klien,perawat harus menyadari responnya dan
mengontrol penampilannya.
10. Informing,tehnik ini bertujuan member informasi dan fakta untuk pendidikan
kesaehatan bagi klien.
Misalnya perawat menjelaskan tentang penyebab panas yang di alami klien
Klien : suster,kenepa suhu tubuh saya masih tinggi? Padahal saya sudah
minum obat,kira-kira kenapa ya suster?
Perawat : baik saya jelaskan,penas tubuh atau suhu tubuh meningkat dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena ada proses infeksi,dehidrasi atau
karena metabolism tubuh yang meningkat.
Kelebihan:
→Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
→Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
→Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
→Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan:
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan: dinamika
intra keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial
komunitas/masyarakat juga kurang diperhatikan.
Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengekspresikan
kebutuhannya.
PENUTUP
1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan
adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien
dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien
dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang terdiri dari
bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang
di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadian.
MAKALAH
KONSEP KEPERAWATAN
MENURUT
HILDEGARD E. PEPLAU
OLEH
ADE ARDINAL
OLEH
DENI SUSANTI