Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

TEORI BETTY NAUMAN

KELOMPOK 4

VALERY AYAL

TESSA M SALHUTERU

FANUELLA SAHULEKA

GESANG ARIF WIBOWO

JACK A ELAKE

BRIAN S PERULU

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKPER RUMKIT TK III DR.J.A.LATUMETEN

AMBON

2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk
dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel
perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia
berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan
sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi
(intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari
segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan
merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin
terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan
memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model
Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji,mengatur dan
mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada
peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial
dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana
pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus
pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk
memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan
kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.

B. HISTORIS PERSPEKTIF BETTY NAUMAN


Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi
perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di
desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak
dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di
keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus
program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan
MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari
Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang
Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side
nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di
komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala
perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan
jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala
fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen,
penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan
keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan
program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia
yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American
Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.
Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan
Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan
tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan
manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang
terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model
tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian model health care system


Model konseptual Betty Neuman ini memberi penekanan pada penurunan stres dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat:
 Fleksibel
 Normal
 Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut yang terkait dengan tiga
level prevensi.

B. Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan
feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif
sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau
kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor
bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi
C. Konsep Utama Dan Definisi Teori Model Neuman
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk
dalam konsep mayor menurutnya adalah:
Tekanan
Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu:
1. Intra Personal : Secara individu atau perorangan
2. Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.
3. Ekstra Personal : Diluar individu
1) Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.
2) Tingkat Ketahuan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.
3) Garis Normal Pertahanan Tingkatan
kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
4) Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
5) Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
6) Intervensi
Tindakan yang muncul akibat dari reaksi yang timbul.
7) Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
 Pencegahan primer
Sebelum terjadi tindakan
 Pencegahan sekunder
Ketika terjadi tindakan
 Pencegahan tersier
Adaptasi atau pengaruh kerusakan
8) Penyesuaian Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal, Intra personal
dan ekstra personal
D. Keyakinan dan Tata Nilai
Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau
keluarga yaiyu:
1. Aspek Fisik
2. Aspek Psikologi
3. Aspek Sosial
4. Aspek Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam limgkumgan
yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep
utama yang terkait dengan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut:
1) Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel : fisiologis,
psikologis, sosiokultural,perkembangan dan spiritual.
2) Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem klien.
3) Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stressor.
4) Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui
pencegahan primer, sekunder dan tertier
E. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa :
a. Pendidikan kesehatan.
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
a. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll

b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pra nikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan
resisten dapat berupa:
1) Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.
Misal: melatih klien duduk atau berjalan
2) Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
3) Melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penyelesaian
masalah.
4) Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawata bisa lintas program dan
lintas sektor
F. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi

1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
1) Care atau inti
2) Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi,
kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan
tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di
komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
penyakit.
g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan
ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi
masing-masing.
h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau
komunitas atau tidak.

2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok


Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang
ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
 P ( problem atau masalah )
 E ( etilogi atau penyebab)
 S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)

3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang
berisiko
5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
yang sifatnya :
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
kardiovaskuler
4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.

5. Evaluasi dan penilaian


1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit
G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep
duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis,
psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk
menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai
sebuah stressor, dan akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa
dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam
menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan
primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita
dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang
muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan
stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan
kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota
badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan
pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya
pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995)
menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu :
kekuatan stressor dan banyaknya stressor.
Modifikasi terhadap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri
dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari
kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain
memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang
sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai
modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan Neuman mengenai interaksi
antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan , dan rohani). Kombinasi
beberapa variabel yang unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka
cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang
lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan
normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis pertahanan
dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana stressor
mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu
sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan
bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil.
Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan
dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar
individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan
stres yang menimpa individu (Reed, 1993
H. Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefenisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa
tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implicit dan explicit.
Secara garis besar asumsi didefenisikan Neuman sebagai berikut:
1) Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
2) Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual (garis
pertahanan normal). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
3) Suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis
pertahanan normal.
4) Garis pertahanan flexsible adalah sistem reaksiyang digunakan untuk pertahanan
stressor, ketika garis pertahanan flexsible tidak dapat digunakan untuk
pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
5) Garis pertahanan internal individu stabil dan menghaslkan individu yang normal.
6) Kesakitan adalah hubungna yang dinamis antara fisiologi,psikologi, sosio budaya
dan perkembangan status.
7) Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
8) Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
9) Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari
sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien,
contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan
mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari
pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status
kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat
membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan
hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan
konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan.
Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain.
Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas
atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio
Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek
perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana
sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ).

2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman


Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan. Tujuan
Keperatan adalah menjaga stabilitas sistem klien untuk mengurus klien. Membantu
klien untuk mengurus diri yang mana hal-hal sebagai persyaratan untuk mencapai
tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk
pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas sistem klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien
berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk
bertemu, kesehatan optimal tercapai. Kesehatan adalah juga energi.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien
dan system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal
dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan
internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-
kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi
yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor
energy, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang terancam atau
menifestasi actual rspon terhadap stressor. Proses keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan
hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang didefenisikan oleh Neuman,
yaitu tga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a. Kekuatan
a) Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan – tantangan untuk pertimbangan
b) Model sistem Neuman lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan
pendidikan dan pelatihan keperawatan.

b. Kelemahan
a) Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua prifesi kesehatan
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal
masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
c) Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –
klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam
Asuhan Keperawatan
I. Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka.
Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan
menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan
aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibuny
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik
yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa
dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan
yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah
kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan
ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri
seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilanhan tersebut pada
kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau
nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan
mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal,
garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi :
aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan interpersonal
dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota
keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara
kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi
yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah
membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser terhadap perasaan
kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi
masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun
berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan
diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi
memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat penilaian akan
mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis,
psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan
mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa
perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang.
Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas
kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap
gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan
tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya.
Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari
perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan
sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
NEuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset,
administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu
dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama
keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan
kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik
perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang yang holistik sepertiitu penting sekali
digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional,
misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan
keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman
untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah
riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur
yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam
menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak
dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan
pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu
terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian
kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of
knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami
manusia beserta iplikasinya
B. SARAN
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri
dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau
yang dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. (2004). Pengantar Konsep dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Potter & Perry. (2005). Buku ajar Fundamental keperawatan. Volume 1. EGC. Jakarta.

Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung


Seto

Anda mungkin juga menyukai