DI SUSUN OLEH :
Kelompok : II (DUA)
Fitri Rahmadani (04121003058)
Hafizah Khoradiyah (04121003033)
Indah Prahitaningtias (04121003034)
Intan Gandini (04121003013)
Mitra Yuni Ratna Sari (04121003029)
Made Ayu Haryati (04121003049)
M. Solehudin (041210030
Nia Septiani (04121003054)
Rahma Meta Pratiwi (04121003042)
Riri Farwanti (041210030
Sri Rizki (04121003047)
Tiara Putri Zulyana (04121003063)
Dosen : Nurna Ningsih, S.kep
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang senantiasa rahmat dan hidayahNya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul ‘‘MASALAH ATIK YANG
TERJADI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN”
Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum,
tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun
miliki, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh karena itu pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Nurna Ningsih, S.kep selaku dosen pembimbing dan pengajar yang telah memberi
pengetahuan
2. Teman-teman kelompok kami yang telah banyak membantu dalam terselesainya makalah ini
3. Literatur yang ada di Internet dan perpustakaan serta milik pribadi yang menambah
wawasan.
Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar- besarnya. Semoga makalah ini
bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya.
Penulis
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR
2
DAFTAR
ISI
3
PENDAHULUAN
4
Latar
Belakang
4
Rumusan
Masalah 5
Tujuan
5
PEMBAHASAN
6
Dilema
Etik
6
Kecenderungan dan Isu Etik Keperawatan Retrospektif dan
Prospektif 9
Permasalahan Dasar Etika
Keperawatan 10
Permasalahn Etika dalam Praktek Keperawatan Saat
Ini 11
Penerapan Tanggung Jawab dan Tanggung
Gugat 17
PENUTUP
21
Kesimpulan
21
DAFTAR
PUSTAKA
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan. Upaya untuk memberikan keperawatan bermutu ini dapat dimulai perawat dari
adanya rasa tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Keperawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga
profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan
mengunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dimana ciri sebagai profesi adalah mempunyai body of knowledge yang dapat diuji
kebenarannya serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk implementasi praktek
keperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada individu, keluarga dan masyarakat
dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan guna mempertahankan dan
memelihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lain upaya praktek
keperawatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.
Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan dan
berinteraksi kepada penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul
beberapa hal yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja, kondisi demikian
inilah sering menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan penerima praktek keperawatan.
Oleh karena itu profesi keperawatan harus mempunyai standar profesi dan aturan lainnya yang
didasari oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, guna memberi perlindungan kepada
masyarakat. Dengan adanya standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah
seorang perawat melakukan malpraktek, kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek
keperawatan lainnya baik itu pelanggaran yang terkait dengan etika ataupun pelanggaran terkait
dengan masalah hukum.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja Dilema etika dari segala bentuk aspek etik ?
Apa saja permasalahan dasar etika keperawatan ?
Apa saja permasalahan etika dalam praktek keperawatan saat ini ?
Masalah-masalah apakah yang terkait dengan pelayanan keperawatan ?
C. TUJUAN
Mengetahui macam dilema etik
Mengetahui berbagi permasalahan dasar keperawatan
Mengetahui berbagai etika dalam praktik keperawatan
Mengetahui berbagai permasalahan yg terkait denagn pelayanan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dilema Etik
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua (atau lebih) landasan moral suatutindakan
tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiapalternatif
memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukanyang benar
atau salah dan dapat menimbulkan stress pada perawat karena dia tahu apa yangharus dilakukan,
tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.Nilai-nilai, keyakinan dan filosofi individu
memainkan peranan penting pada pengambilankeputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin
perawat. Peran perawat ditantang ketika harusberhadapan dengan masalah dilema etik, untuk
memutuskan mana yang benar dan salah; apayang dilakukannya jika tak ada jawaban benar atau
salah; dan apa yang dilakukan jika semuasolusi tampak salah.Dilema etik dapat bersifat personal
ataupun profesional.
Kerangka pemecahan dilema etik adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan data dasar
b. Mengidentifikasi konflik
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan
danmempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
e. Mendefinisikan kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
Dilema etik sulit dipecahkan karena memerlukan pemilihan keputusan tepat diantara dua atau
lebihprinsip etis. Penetapan keputusan terhadap satu pilihan, dan harus membuang yang lain
menjadisulit karena keduanya sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan apalagi jika tak
satupunkeputusan memenuhi semua kriteria. Berhadapan dengan dilema etis bertambah pelik
denganadanya dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
pengambilankeputusan rasional.
Dilema etika juga merupakan situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991: 77). Untuk itu diperlukan
pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam pendekatan dapat
dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau menghindari
rasionalisasi perilaku etis yang meliputi: (1) semua orang melakukannya, (2) jika legal maka
disana terdapat keetisan dan (3) kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.
Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan
stress pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk
melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak
lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. Menurut
Thompson & Thompson (1981 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak
ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak
memuaskan sebanding. Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan
pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah secara ilmiah,
antara lain:
1. Model Pemecahan masalah ( Megan, 1989 )
Ada lima langkah-langkah dalam pemecahan masalah dalam dilema etik.
Mengkaji situasi
Mendiagnosa masalah etik moral
Membuat tujuan dan rencana pemecahan
Melaksanakan rencana
Mengevaluasi hasil
2. Kerangka pemecahan dilema etik (kozier & erb, 2004 )
a. Mengembangkan data dasar.
Untuk melakukan ini perawat memerukan pengumpulan informasi sebanyak mungkin meliputi :
Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya
Apa tindakan yang diusulkan
Apa maksud dari tindakan yang diusulkan
Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan.
b.Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan
mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut
d.Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang
tepat
e.Mengidentifikasi kewajiban perawat
f. Membuat keputusan
3. Model Murphy dan Murphy
o Mengidentifikasi masalah kesehatan
o Mengidentifikasi masalah etik
o Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
o Mengidentifikasi peran perawat
o Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan
o Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif keputusan
o Memberi keputusan
o Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan falsafah umum
untuk perawatan klien
o Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi
tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya.
4. Langkah-langkah menurut Purtilo dan Cassel ( 1981)
Purtilo dan cassel menyarankan 4 langkah dalam membuat keputusan etik
a. Mengumpulkan data yang relevan
b. Mengidentifikasi dilema
c. Memutuskan apa yang harus dilakukan
d. Melengkapi tindakan
5. Langkah-langkah menurut Thompson & Thompson ( 1981)
Meninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan,
komponen etis dan petunjuk individual.
Mengumpulkan informasi tambahan untuk mengklasifikasi situasi
Mengidentifikasi Issue etik
Menentukan posisi moral pribadi dan professional
Mengidentifikasi posisi moral dari petunjuk individual yang terkait.
Mengidentifikasi konflik nilai yang ada
c) Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesional kesehatan lain
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dengan tenaga
kesehatan lainnya baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Perawat senantiasa menyebar luaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamanya kepada
sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalamanya kepada sesama perawat serta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi bidang perawatan.
d) Tanggung jawab perawat terhadap profesi perawatan
Perawat selalu berusaha meningkatkan pengetahuan profesional secara sendiri-sendiri dan
atau bersama-bersama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,keterapilan dan pengalam yang
bermanfaat bagi pengembangan perawatan.
Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi perawatan dengan menunjukkan
peri/tingka laku dan sifat-sifat pribadi yang tinggi.
Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelanyanan
perawat an serta menerapkanya dalam kegiatan-kegiatan pelayanan danpendidikan perawatan.
Perawatan secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
perawatan sebagai sarana pengabdian.
e) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah,banggsa dan tanah air
o Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang di gariskan
oleh perintah dalam bidang kesehatan dan perawatan.
o Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada masyarakat.
2. Tanggung Gugat
Tanggung gugat yaitu sebagai konsekuensi apabila seeorang melakukan kesalahan /kelalaian
dalam melaksanakan tanggung jawab tidak sesuai dengan aturan aturan dalam perundang
undangan yang telah ditetapkan.
Peran tinggi perawat dalam pelayanan kesehatan ada tanggung jawab dan tanggung gugat
terhadap pelayanan yang dilakukan , yaitu :
a. Perawat bertanggung jawab dan tanggung gugat terhadap setiap tindakan dan pengambilan
keputusan keperawatan
b. Perawat mempertahankan kompetensinya dalam melaksanakan pelayanan keperawatan .
c. Perawat melatih diri dalam menetapkan informasi dan menggunakan kompetensi individunya
serta kualifikasi kriteria untuk menerima konsultasi tanggung jawab dan memberikan delegasi
tindakan keperawatan kepada tenaga lain.
d. Perawat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang terkait dengan pengembangan ketentuan dari
profesi keperawatan
e. Perawat berpartisipasi dalam upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan stndar
profesi.
Masalah masalah yang timbul dalam praktik keperawatan terkait dengan tanggung jawab dan
tanggung gugat. isu bioetis,yang terkait dengan praktik keperawatan yang berhubungan sesama
perawat dan profesi lain .isu etis ini muncul hampir terjadi disemua bidang keperawatan
Tanggung Gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu
keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya
memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya. Perawat harus
mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya. Hal ini bisa dijelaskan
dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut :
1. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan ?
2. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat ?
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya ?
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan interaksi antara klien
dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara mempertahankan hidup dengan
kebebasan dalam menentukan kematian, upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan
kebebasan menentukan nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi permasalah
klien. Dalam membuat keputusan terhadap masalah etik, perawat dituntut dapat mengambil keputusan
yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien.
Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa
nyaman dan mutu asuhan keperawatan dapat dipertahankan.
Permasalahan etika keperawatan pada dasarnya terdiri dari lima jenis, yaitu :
1. Kuantitas Melawan Kuantitas Hidup
2. Kebebasan Melawan Penanganan dan pencegahan Bahaya.
3. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama,
politik, ekonomi dan ideologi
5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak ilmiah dan coba-coba
Permasalahan Etika dalam Praktek Keperawatan Saat Ini
1. Malpraktek
2. Neglience
3. Liability
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan
dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan
asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan
standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi
keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik
atau dilema etik keperawatan harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip
etik supaya tidak merugikan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika
http://www.slideshare.net/YafetGeu/dilema-etik-keperawatan
Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi ketiga: Jakarta:
EGC.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia.
Addison Wesley.
Carol T,Carol L, Priscilla LM. 1997. Fundamental Of Nursing Care, Third Edition, by
Lippicot Philadelpia, New York.