PENDAHULUAN
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Oleh karena itu, makalah ini disusun atas dasar memberikan pengetahuan kepada
para mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses interpersonal melalui model
konsep dan teori keperawatan menurut Peplau, selain itu dengan adanya makalah
ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat
yang seharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja
nanti.
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini secara umum, yaitu;
1.3.1 memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa bagaimana peran
perawat dan proses interpersonal melalui model konsep dan teori
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
Sedangkan tujuan makalah ini secara khusus bertitik tolak dari rumusan
masalah yang ada, yaitu:
1.3.2 untuk mendeskripsikan model konsep dan teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau;
1.3.3 untuk mendeskripsikan apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E.
Peplau sehingga menumbuhkan sikap berusaha mendorong kemandirian
pasien;
1.3.4 untuk mendeskripsikan apa saja relevan teori yang diterapkan sehingga
dapat mencapai kematangan perkembangan kepribadian;
1.3.5 untuk mendeskripsikan apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau
sehingga hubungan kolaborasi perawat klien melalui hubugan
interpersonal dapat terwujud;
1.3.6 untuk mendeskripsikan apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau
sehingga timbul adanya sikap kritis.
1.4 Manfaat Kajian
Makalah ini memiliki manfaat berdasarkan format yang dipilih dalam penulisan,
yaitu:
1.4.1 bagi penulis, makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang teori dan model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.2 bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dalam
mengembangkan penulisan atau sumber inspirasi teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.3 bagi Universitas Wiraraja Sumenep, makalah ini dapat menambah koleksi
perpustakaan kampus dan memberi wawasan tentang teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.4 bagi masyarakat, makalah ini dapat menjadi ancuan dan bahan referensi
dalam mengenalkan teori dan model keperawatan menurut Hildegard E.
Peplau.
BAB II
PEMBAHASAN
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di
Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi– pendiri keperawatan jiwa
modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung
pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden
American Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai
dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.
04
individu, kedua- duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi. Belajar menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam
lingkungan dan berkembang penuh sebagai reaksi kepada stimulus tersebut.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan
mulai fokus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui
perbedaan latar- belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang
sebagai satu struktur yang unik bio- psiko- sosial- spiritual yang satu dengan yang
lain tidak bertentangan.
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap
orang datang dari (pemikiran) sudut pandang yang berbeda sehingga
mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan,
yang mengerti tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon
konflik, juga wawasan yang luas tentang peran keperawatan profesional dalam
proses hubungan interpersonal. Sebagai perawat dan pasien yang berhubungan
terus harus mengerti peran masing- masing dan faktor sekitar yang meningkatkan
masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai
tujuan bersama.
Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu, perawat dan
proses interaktif (Peplau .1952).
2.3.1 Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah
subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2.3.2 Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan
isi yang menjadi tujuan. Hal ini, berarti dalam hubungannya dengan
pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk
meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam
berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat. Peran perawat sebagai berikut:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P- K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan.
Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan
rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah
kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien
untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan
guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
2.3.3 Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik
(sakit jiwa) dan biologis individu. Dalam model Peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu, perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat
ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien
semakin membaik.
2.3.4 Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk
membina suatu hubungan.
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatan
adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem asuhan kesehatan untuk
memfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk
mengembangkan hubungan interpersonal.
2.5 Implementasi Teori Peplau
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa,
melalui tulisannya dia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan
interpersonal dalam keperawatan. Di mana dalam memberikan asuhan
keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata, yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang
tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-
sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini, klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam
hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal
yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan
dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal
perawat klien digambarkan sebagai fase- fase yang saling tumpang tindih seperti
berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
2.6.2 Kekurangan:
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan
gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh karena itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan
wali.