PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu
dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan ini menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan
dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Pemenuhan dasar
tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan
profesional. Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan.
Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence
Nightingale mulai menulis catatan di atas keperawatan, mulai banyak muncul teori
keperawatan dan model tentang profesi keperawatan. Teori keperawatan ini
berkembang selama dekade terakhir. Adapun ada dua teori yang akan dibahas dalam
paper ini, yaitu Teori Peplau dan Teori Levine.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Teori Peplau.
2. Untuk mengetahui penerapan Teori Peplau dalam keperawatan.
3. Untuk mengetahui pengertian Teori Levine.
4. Untuk mengetahui penerapan Teori Levine dalam kperawatan.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic
individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting
karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji
tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien
semakin membaik.
4. Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan.Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi
yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif
dan produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan
hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses
interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki
empat tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini
perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi proses pengumpulan data.
b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien
dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk
mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan
kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perwat.
c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta
melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan
nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan
inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu
klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang
terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien
untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien
melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana
perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi
interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang
perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.
b. Kesehatan
Kesehatan menjadi "Whole" bukan hanya bebas dari penyakit atau penyakit.
Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup normal
Hal ini secara kultural ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan keyakinan.
Kesehatan adalah keutuhan dan keberhasilan adaptasi.
Bukan hanya menyembuhkan bagian menderita, itu adalah kembali ke
kegiatan sehari-hari, kemandirian dan kemampuan untuk sekali
lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa kendala.
Kesehatan dapat ditentukan secara sosial (melalui interaksi mereka dengan
orang lain yang signifikan). Kegagalan dalam melakukannya adalah skenario
negatif.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus-menerus dan secara aktif
terlibat.
Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup kita.
Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-individu.
Ini berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan eksternal (persepsi,
operasional, dan konseptual).
d. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk mempromosikan
keutuhan melalui adaptasi
Asuhan keperawatan adalah baik mendukung dan terapi (untuk mencapai
tingkat maksimum adaptasi).
Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat prinsip
konservasi.
Keperawatan menyadari bahwa setiap individu membutuhkan cluster yang
unik dan terpisah dari aktivitas.
Integritas individu adalah perhatian taat dan itu adalah tanggung jawab
perawat untuk membantu dia untuk membela dan mencari relization nya.
Daerah utama perhatian bagi perawat dalam pemeliharaan keutuhan
seseorang.
D. Implementasi Teori Levine
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pengkajian Perawat mengobservasi pasien dengan
Mengumpulkan data provokatif melalui melihat respon organisme teradap
wawancara dan observasi dengan penyakit, membaca catatan medis,
menggunakan prinsip konservasi evaluasi hasil diagnostik dan berdiskusi
1. Konservasi energi dengan pasien tentang kebutuhan akan
2. Integritas struktur bantuannya.n
3. Integritas personal Perawat mengkaji pengaruh lingkungan
4. Integritas sosial eksternal dan internal pasien dengan
prinsip konservasi.
Fakta provokatif yang perlu dikaji:
1. Keseimbangan suplai dan
kebutuhan energi
2. Sistem pertahanan tubuh
3. harga diri
4. Kesiapan seseorang dalam
berpartisipasi dalam sosial sistem
3.1 Simpulan
Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus
mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu
individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan
sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan
yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang
bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk
menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal.
3.2 Saran
Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model
konsep keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk
meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti
kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar pasien merasa nyaman
pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah dan
berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan
yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa.
Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk
melakukannya dengan gigih dan rajin.