Anda di halaman 1dari 42

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................5

BAB I.......................................................................................................................7

PENDAHULUAN...................................................................................................7
DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang...............................................................................................8

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................10

1.3 Manfaat Kajian.............................................................................................12

BAB II...................................................................................................................15

PEMBAHASAN...................................................................................................15

2.1     Sejarah Peplau..........................................................................................15

2.2     Teori Peplau.............................................................................................16

2.3     Komponen Sentral Pada Teori Peplau......................................................19

2.4     Relevan Teori yang Diterapkan................................................................30

2.5     Implementasi Teori Peplau.......................................................................31


DAFTAR ISI

2.6     Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau.................................................33

BAB III..................................................................................................................35

PENUTUP.............................................................................................................35

3.1     Kesimpulan...............................................................................................36

3.2     Saran.........................................................................................................37
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN
DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang


Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan
kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
dalam praktik keperawatan profesional. Untuk tercapainya suatu keperawatan
professional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut “Proses Keperawatan”
dan “Dokumentasi” keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang
penyampaian informasi (komunikasi), penerapan sesuai standart praktik, dan
pelaksanaan proses keperawatan.

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik
DAFTAR ISI

keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan


profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut


menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang


digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia.
DAFTAR ISI

Oleh karena itu, makalah ini disusun atas dasar memberikan pengetahuan
kepada para mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses interpersonal
melalui model konsep dan teori keperawatan menurut Peplau,  selain itu dengan
adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan
sikap perawat yang seharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam
01
lingkungan kerja nanti.

Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teori Hildegard E. Peplau?
1.2.2 Apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E. Peplau?
1.2.3 Apa saja relevan teori yang diterapkan?
DAFTAR ISI

1.2.4 Apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau?


1.2.5 Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau?

1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini secara umum, yaitu;
1.3.1 memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa bagaimana peran
perawat dan proses interpersonal melalui model konsep dan teori
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
Sedangkan tujuan makalah ini secara khusus bertitik tolak dari rumusan
masalah yang ada, yaitu:
DAFTAR ISI

1.3.2 untuk mendeskripsikan model konsep dan teori keperawatan menurut


Hildegard E. Peplau;
1.3.3 untuk mendeskripsikan apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E.
Peplau sehingga menumbuhkan sikap berusaha mendorong kemandirian
pasien;
1.3.4 untuk mendeskripsikan apa saja relevan teori yang diterapkan sehingga
dapat mencapai kematangan perkembangan kepribadian;
1.3.5 untuk mendeskripsikan apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau
sehingga hubungan kolaborasi perawat klien melalui hubugan
interpersonal dapat terwujud;
1.3.6 untuk mendeskripsikan apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau
sehingga timbul adanya sikap kritis.
DAFTAR ISI

Manfaat Kajian
Makalah ini memiliki manfaat berdasarkan format yang dipilih dalam
penulisan, yaitu:

1.4.1 bagi penulis, makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang teori dan model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.2 bagi pembaca, makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dalam
mengembangkan penulisan atau sumber inspirasi teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
1.4.3 bagi Universitas Wiraraja Sumenep, makalah ini dapat menambah koleksi
perpustakaan kampus dan memberi wawasan tentang teori dan model
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau;
DAFTAR ISI

1.4.4 bagi masyarakat, makalah ini dapat menjadi ancuan dan bahan referensi
dalam mengenalkan teori dan model keperawatan menurut Hildegard E.
Peplau.
DAFTAR ISI

BAB II

PEMBAHASAN
DAFTAR ISI

2.1     Sejarah Peplau


          Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu
menyusui,” meninggal diusia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu- satunya
perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai
presiden, dia menjabat dua istilah di Dewan International Council of Nurses
(ICN). Pada tahun 1997, dia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang
Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yang berlangsung empat tahun.
Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai
“Legenda Hidup” dan pada tahun 1998, ANA dilantiknya ke dalam Hall of Fame.
(Kutipan dari “warisan daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan
Dunia Mei 1999 ).
DAFTAR ISI

Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di
Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi– pendiri keperawatan jiwa
modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung
pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden
American Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai
dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.

2.2     Teori Peplau


Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu
seni menyembuhkan, menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan
kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena

04
DAFTAR ISI

melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama.
Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik
di mana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai
individu, kedua- duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi. Belajar menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam
lingkungan dan berkembang penuh sebagai reaksi kepada stimulus tersebut.

Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya


dan mulai fokus pada tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui
perbedaan latar- belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang
sebagai satu struktur yang unik bio- psiko- sosial- spiritual yang satu dengan yang
lain tidak bertentangan. 
DAFTAR ISI

Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap
orang datang dari (pemikiran) sudut pandang yang berbeda sehingga
mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan,
yang mengerti tentang teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon
konflik, juga wawasan yang luas tentang peran keperawatan profesional dalam
proses hubungan interpersonal. Sebagai perawat dan pasien yang berhubungan
terus harus mengerti peran masing- masing dan faktor sekitar yang meningkatkan
masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai
tujuan bersama.
DAFTAR ISI

Sebagai perawat ialah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah


yang dihadapi setiap hari, sehingga metode dan prinsip- prinsip yang digunakan
dalam berpraktik secara profesional akan meningkat secara efektif. Setiap
permasalahan akan mempengaruhi kepribadian perawat dan meningkatkan
profesionalisme. Inilah ciri diri perawat yang memiliki perubahan langsung dalam
terapeutik, hubungan interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu,


perawat dan proses interaktif (Peplau .1952).
DAFTAR ISI

2.3     Komponen Sentral Pada Teori Peplau


Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.

2.3.1 Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik
biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien
DAFTAR ISI

adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses


interpersonal.

2.3.2 Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini, berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang
dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian
DAFTAR ISI

seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara


hidup bermasyarakat. Peran perawat sebagai berikut:
a.     Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P- K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.
b.     Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan.
DAFTAR ISI

Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan


rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c.      Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah
kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e.      Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
DAFTAR ISI

interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien


untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan
guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f.      Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
2.3.3 Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik
(sakit jiwa) dan biologis individu. Dalam model Peplau ansietas
DAFTAR ISI

merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung


dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu, perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat
ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien
semakin membaik.
2.3.4 Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai
proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk
membina suatu hubungan.
DAFTAR ISI

Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model


keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama
yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang
berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik,
mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan
penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/ lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
DAFTAR ISI

Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan


proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang
bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam
konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk
memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau
ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
DAFTAR ISI

mencakup proses interpersonal, perawat- klien, dan masalah kecemasan


yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien
ini memiliki empat tahap diantaranya:
a.      Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat
untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal
untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan
data.
DAFTAR ISI

b.      Fase identifikasi, terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi


perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa
penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit,
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan
menguatkan bagian yang positif serta kepribadian pasien. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perwat.
c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
Pada tahap identifikasi ini, peran perawat apakah sudah melakukan
atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
DAFTAR ISI

c.      Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi di mana pasien dapat


merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/ persepsi terhadap
situasi. Fase ini, merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini, perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat
di dalamnya.
d.     Fase resolusi, di mana perawat berusaha untuk secara bertahan
kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada
tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini,
dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada
hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien
DAFTAR ISI

melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan


kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi kearah realisasi potensi. 

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan di


mana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi
interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang
perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

2.4     Relevan Teori yang Diterapkan


Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952)
berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan
DAFTAR ISI

hubungan antara perawat dan klien. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik
klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan
perkembangan kepribadian. Oleh karena itu, perawat berupaya mengembangkan
hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (narasumber,
konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa
keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal.
Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem asuhan kesehatan
untuk memfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk
mengembangkan hubungan interpersonal.
DAFTAR ISI

2.5     Implementasi Teori Peplau


Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk
keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai
perawat jiwa, melalui tulisannya dia kemudian mempublikasikan teorinya
mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Di mana dalam
memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata, yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan
klien bersama- sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya. Dari hubungan ini, klien mendapatkan keuntungan dengan
DAFTAR ISI

memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan


perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan
dengan masalah kesehatannya.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika
kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase- fase yang saling tumpang
tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati,
DAFTAR ISI

instrument perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan


dari model konseptual Peplau.

2.6     Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


2.6.1 Kelebihan:
 Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
 Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
 Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
 Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

2.6.2 Kekurangan:
 Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB III

PENUTUP

3.1     Kesimpulan
          Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai
DAFTAR ISI

kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan


gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh karena itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien di mana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan
wali.

3.2     Saran
3.2.1

3.2.2

3.2.3
DAFTAR ISI

13

Anda mungkin juga menyukai