Anda di halaman 1dari 21

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

MAKALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

Dosen pengampu mata kuliah :

Ns. Ni Made Ari Sukmandari,S.Kep.,M.Kes

Oleh :
1. Ketut Adi Pramana (C1122048)
2. Ida Ayu Putu Cindyana Putri (C1122050)
3. Kadek Ayu Puspita Apriliani (C1122051)
4. Kadek Sindy (C1122053)
5. Ni Kadek Ayu Dwi Lestari (C1122056)
6. Ni Kadek Dwi Bintang Utami (C1122057)
7. Ni Nyoman Kartika Tri Widiari (C1122068)
8. Ni Putu Chandra Adelia (C1122069)
9. Hina Ranja Taka (C1122045)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunianya makalah yang berjudu “Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca mengenai nutrisi dimulai dari penertian,
fungsi, pengaturan pencernaan dan absorbs vitamin, air dan juga proteimineral, hingga
hal lainnya. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan berikan
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia, Ibu Ns. Ni
Made Ari Sukmandari,S.Kep.,M.Kes yang telah membimbing kami serta seluruh pihak
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan berguna
bagi kami maupun pihak lain yang berkepentingan. Kami jauh dari kata sempurna dan ini
merupakan langkah yang baik dari studi sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu
dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan untuk perbaikan makalah kami kedepannya.

ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Nutrisi .................................................................................................................. 3
2.2 Fungsi Nutrisi ........................................................................................................................... 3
2.2.1 Vitamin ................................................................................................................... 4
2.2.2 mineral ................................................................................................................... 9
2.2.3 Air ............................................................................................................................. 13
2.3 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Vitamin .......................................................... 14
2.4 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Air.................................................................... 14
2.5 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Mineral .......................................................... 16
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 17
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 18

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makanan adalah bahan-bahan yang mengandung zat gizi dan unsur-unsur ikatan
kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat gizi sehingga berguna bagi
tubuh. Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, jika makanan tidak dipilih
dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu.
Setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi
berbagai bahan makanan. Zat gizi atau nutrisi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan
makanan yang telah dikonsumsi. Nutrisi memiliki nilai yang sangat penting untuk
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan dan digunakan
sebagai sumber energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
Selain fungsi diatas, zat gizi yang diperoleh dari makanan tersebut juga berfungsi
dalam metabolisme tubuh. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel
tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah). Oleh karena itu pentingnya pengetahuan tentang nutrisi pada makanan
sangat diperlukan agar kita lebih mengetahui kandungan apa di dalam makanan yang
sedang kita konsumsi tersebut dan apakah baik dan cukup untuk memenuhi
kebutuhan pada tubuh kita.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi?
2. Apa fungsi dari nutrisi?
3. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi vitamin?
4. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi air?
5. Bagaimanakah pengaturan pencernaan dan absorbsi mineral?
1.3 TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian nutrisi.
2. Mendeskripsikan fungsi dari nutrisi.
3. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi vitamin.
4. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi air.
5. Mendeskripsikan pengaturan pencernaan dan absorbsi mineral.
1
1.4 MANFAAT
Bagi Mahasiswa
1. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian dan fungsi nutrisi.
2. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang pengaturan pencernaan dan
absorbsi pada vitamin, air, dan mineral.
3. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan hal baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.

Bagi Pembaca

1. Dapat mengetahui pengertian dan fungsi nutrisi.


2. Dapat mengetahui pengaturan pencernaan dan absorbs pada vitamin, air, dan
mineral.

Bagi Penulis

1. Dapat menambah wawasan penulis tentang pengertian dan fungsi nutrisi.


2. Dapat menambah wawasan penulis tentang pengaturan pencernaan dan
absorbsi pada vitamin, air, dan mineral.
3. Dapat menambah pengetahuan penulis akan hal baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NUTRISI


Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Ada dua jenis nutrisi yakni:
• Mikronutrisi.
Sesuai dengan namanya, mikronutrisi merupakan nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit dan hanya berfungsi untuk
mendukung metabolisme tubuh. Terdapat tiga senyawa yang dapat
dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin, mineral dan air.
• Makronutrisi.
Makronutrisi merupakan kebalikan dari mikronutrisi. Nutrisi ini
biasanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar karena sebagai
sumber energi. Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi tiga senyawa,
yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
2.2 FUNGSI NUTRISI
Berdasarkan fungsinya, zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
• Sebagai sumber energi.
Zat gizi yang termasuk sebagai sumber energi yaitu karbohidrat,
lemak, protein. Oksidasi zat ini akan digunakan untuk aktivitas tubuh.
Jumlahnya pun paling besar dalam bahan pangan.
• Sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan zat tubuh.
Zat gizi yang termasuk di dalamnya antara lain : protein, mineral,
dan air. Fungsinya adalah untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan
mengganti sel-sel yang rusak. Zat ini juga disebut juga dengan zat
pembangun.
• Sebagai pengatur zat tubuh.

3
Zat yang termasuk di dalamnya adalah protein, mineral, air, dan
vitamin untuk mengatur proses tubuh. Fungsi protein sebagai pengatur
keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai pemelihara netralitas tubuh
dan membentuk antibodi penangkal organisme infektif dan bahan-bahan
asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
2.2.1 Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme dan
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Terdapat 13 jenis vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak
aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti
buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin juga
tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.
Vitamin terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda, yaitu :
• Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina.
Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah
rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A
banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang

4
berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang,
dan pepaya).
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan rabun senja,
katarak, infeksi saluran pernapasan, dan penurunan daya tahan
tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan
keracunan.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-
pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain
itu, bila sudah dalam kondisi akut, hal ini dapat menyebabkan
kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati,
dan iritasi kulit. Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai
sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
• Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam
metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi
saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh,
yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B
ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-
sayuran hijau.
• Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas
sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses
metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1,
kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan
bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran
pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal
tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi,

5
daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan
inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
• Vitamin B2.
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2
berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine
dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses
respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul
steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik,
mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
• Vitamin B3.
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini
berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar
gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin
yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati,
ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam
kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan,
keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan
mual.
• Vitamin B5.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi
enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5
6
berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam
reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem
saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan
dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging,
susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau
dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik.
Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.
• Vitamin B6.
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin
ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan
tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak,
seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga
berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan
salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini
banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
• Vitamin B12.
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin
yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan
pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin
ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati,
dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk

7
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan
iritasi kulit.
• Vitamin C.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi
kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan
sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein
penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
penyokong lainnya.Vitamin C merupakan senyawa antioksidan
alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di
sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan
laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai
penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu,
vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari
berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi
berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang
berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal,
gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
• Vitamin D.
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur,
susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling
banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini
dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel
kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya
matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka
tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal,
dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu,

8
gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan.Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam
tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan
pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis,
yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.
• Vitamin E.
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah
merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi
paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait
dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,
ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan
baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan.
• Vitamin K.
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin
ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis
reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita
perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar
yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan
kebutuhan di dalam tubuh.
2.2.2 Mineral
Mineral ialah zat gizi yang dibutuhkan manusia guna mendukung
proses tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit

9
atau kecil.Mineral mempunyai komposisi unsur murni dan juga garam
sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk hingga
ribuan bentuk. Dalam mendefinisikan arti mineral, ada banyak sekali
tergantung dari mana memandang pengertian dari mineral itu sendiri,
dapat dari ilmu farmasi atau ilmu geologi.
Mineral merupakan sebuah substansi anorganik yang diperlukan
tubuh dalam jumlah yang kecil guna berbagai fungsi tubuh. Vitamin
berbeda dengan mineral, hal ini karena vitamin merupakan senyawa yang
terdiri dari berbagai unsur seperti : karbon, hidrogen, oksigen.
Mineral merupakan unsur kimia individu. Mineral tidak dapat
rusak. Kandungan mineral dari berbagai jenis makanan biasanya disebut
“abu”, hal ini karena mineral ialah produk yang tersisa dari makanan
setelah seluruh makanan tersebut dihancurkan pada suhu yang tinggi atau
didegradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia, mineral membentuk
sekitar 4 persen dari berat badan orang dewasa.
Berikut fungsi mineral :
• Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
• Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
• Menghasilkan berbagai jenis enzim.
• Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses
faal dalam tubuh.
• Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi
dalam tubuh.
• Kontraksi pada otot serta respon saraf.
• Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja
sistem enzim.
• Membantu dalam pembuatan antibodi.
• Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
• Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
• Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
• Menjaga kesehatan tulang.
• Menjaga fungsi otak.
• Mencegah nyeri otot.
• Berperan dalam proses pembangunan sel.
10
• Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari, mineral


dapat dibagi menjadi 3 jenis, antara lain :

• Major Minerals
Major Minerals atau mineral utama ialah mineral yang
dibutuhkannya dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar
lebih dari 100 mg termasuk diantaranya magnesium, kalsium,
kalium, fosfor, sulfur, natrium, dan klorida.
• Trace Minerals
Trace Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari
100 mg per hari. Terdapat 9 jenis mineral yang termasuk dalam
kategori ini, antara lain : zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium,
selenium, tembaga, molibdenum, dan kromium.
• Ultratrace Minerals
Ultratrace Minerals ialah mineral yang ditemukan pada
tubuh manusia, namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak
diketahui. Ini termasuk arsenik, nikel, silikon, boron, serta
vanadium.
Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh
• Kalsium
Kalsium merupakan salah satu mineral yang sangat penting
serta yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalsium
berfungsi untuk membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
serta juga diperlukan dalam proses pembekuan darah, transmisi
sinyal sel saraf, serta kontraksi otot. Kalsium dapat membantu
mencegah osteoporosis dan kekurangan kalsium dapat
menyebabkan osteoporosis. Dari semua kalsium yang terdapat
pada tubuh manusia, 99 persen terletak di tulang dan gigi. Kalsium
juga berperan guna menurunkan tekanan darah serta juga terbukti
dalam mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler yang terjadi
pada wanita.
• Fosfor

11
Fosfor merupakan mineral yang sering ditemukan dalam
berbagai jenis makanan termasuk produk dari olahan susu dan
daging. Fosfor sangat penting guna membuat tulang dan gigi
menjadi kuat dan menjaga kesehatan fungsi saraf. Fosfor adalah
bagian dari kerangka struktural molekul biologis contohnya DNA
dan RNA. Sel-sel hidup juga memakai fosfor dalam transportasi
seluler.
• Potasium
Potasium merupakan mineral yang membantu dalam
mengatur fungsi kerja jantung, tekanan darah, serta saraf, dan
aktivitas kerja otot.
• Sodium
Sodium merupakan elemen dan juga komponen elektrolit
serta garam yang membantu dalam mengatur keseimbangan
cairan sel.
• Zat besi
Zat besi ialah sebuah trace element yang penting dan
dibutuhkan dalam produksi hemoglobin, komponen sel darah
merah yang kemudian membawa oksigen kepada seluruh tubuh.
Orang yang kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, hal ini
karena tubuh mereka kelaparan oksigen. Besi merupakan bagian
dari mioglobin, yang berfungsi untuk membantu menyimpan
oksigen di otot.
• Magnesium
Magnesium merupakan logam putih yang lentur yang cukup
permanen di udara kering namun berkarat apabila di udara
lembab. Ion magnesium penting bagi semua sel makhluk hidup.
Sekitar lebih dari 300 enzim memerlukan ion magnesium.
Magnesium diperlukan karena digunakan dalam pembentukan
protein, tulang, sel-sel baru, mengaktifkan vitamin B, asam lemak,
merelaksasi otot, membekukan darah, serta membentuk adenosin
trifosfat atau ATP. Produksi dan juga penggunaan insulin
membutuhkan magnesium.
• Natrium
12
Natrium merupakan mineral yang ditemukan pada tubuh
manusia dan dalam berbagai jenis makanan. Natrium adalah
nutrisi yang sangat penting dalam mempertahankan volume darah,
mengatur keseimbangan air dalam tiap sel, serta menjaga fungsi
saraf.
2.2.3 Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi yang
dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya
memerlukan air untuk minum. Manusia tidak bisa hidup tanpa minum air
akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan
sehingga air sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia
(Fauziah, 2011).
Tubuh manusia terdiri dari 80% komposisi air yang memegang
peranan penting dalam kinerja organ-organ tubuh. Organ-organ yang
berperan penting dalam hubungannya dalam kinerja air adalah otak
manusia yang tersusun atas 75% air, darah yang tersusun atas 82% air,
jantung tersusun atas 75% air, paru-paru tersusun atas 86% air dan ginjal
yang tersusun atas 83% air. Inilah yang menyebabkan air merupakan
komponen zat gizi kedua yang paling penting setelah oksigen (Muyosaro,
2012). Secara ilmiah, air bisa diartikan sebagai sebuah senyawa kimia
yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hidrogen) yang berikatan
dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkan senyawa air
(H2O).
Air sangat penting bagi manusia dan mengatur semua metabolisme
agar berjalan dengan baik sehingga tubuh perlu keseimbangan dalam
mengkonsumsi air minum. Konsumsi air minum yang tidak diimbangi
akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kehilangan cairan dalam
tubuh dimana air lebih banyak keluar dibanding pemasukan. Dehidrasi
dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh yang berpengaruh pada
ginjal dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut :
• Memperlancar sistem pencernaan.
Apabila kebutuhan cairan didalam tubuh terpenuhi, maka
akan terhindar dari konstipasi karena cairan dalam proses

13
pencernaan, selain itu dapat membantu penyerapan nutrisi yang
juga berfungsi untuk membentuk massa kotoran manusia.
• Mencegah penyakit jantung.
Menurut studi yang dikemukakan oleh Amirican Journal of
Epidemiology orang yang sudah terbiasa minum air putih lebih
dari 5 gelas pada setiap harinya mengalami penurunan resiko
sebesar 41 persen akibat penyakit jantung.
• Mengeluarkan racun dalam tubuh.
Dengan mengkonsumsi air putih sesuai yang dibutuhkan
oleh tubuh perhari, maka racun yang terdapat dalam tubuh akan
dikeluarkan melalui urine atau keringat.
• Menjaga berat badan tubuh.
• Mencegah penyakit batu ginjal.
2.3 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Vitamin
Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu sendiri.
Berdasarkan sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Vitamin yang larut dalam air.
Terdiri dari vitamin B kompleks dan C, dimana vitamin ini
mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kadang-kadang
sulfur, dan karbondioksida. Dalam proses penyerapannya, vitamin yang
larut dalam air akan memasuki sistem pembuluh darah secara langsung
(diserap oleh vena porta) setelah diserap oleh dinding usus. Dalam hal ini,
terkecuali vitamin B12, karena dalam proses penyerapannya, vitamin B12
membutuhkan pengantar/pembawa berupa protein.
• Vitamin yang larut dalam lemak.
Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K, dimana vitamin ini hanya
mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Vitamin ini diserap
secara tidak langsung, yaitu melalui sistem limfatik dan pada uumnya
membutuhkan pengantar berupa protein.
2.4 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Air
Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada memaparkan
bahwa dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses yang penting yaitu
penyerapan, penyaluran dan akan diperbaharui. Saat akan memasuki organ dan
sistem organ pencernaan air akan melewati pembuluh kapiler dan darah sehingga
14
tahap selanjutnya akan masuk kedalam sel sel darah. Dalam proses masuk
kedalam sel air akan membutuhkan kisaran waktu 5 menit sampai 10 menit tapi
normalnya 5 menit. Air tersebut akan tersebar dalam sel sehingga dia akan
menyebar dan bisa disalurkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Dan juga
air akan berada dalam tubuh selama 10 sampai 50 hari dan akan dikeluarkan
setelahnya. Setelah itu, air membantu jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Saat air sampai di paru-paru, akan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Proses selanjutnya, terjadi pada organ hati. Pada tahap ini, air akan membantu
proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Setelah 10 atau lebih maka
air akan disekresikan baik dari keringat uap pernafasan atau urine.
Dalam pembentukan urin maka akan melewati 3 tahapan penting yaitu filtrasi,
reabsorbsi serta augmentasi.
• Filtrasi
Terjadi di malphigi, plasma darah dan zat terlarut didalamnya
disaring oleh glomerulus didalam malphigi dan setelah disaring darah akan
keluar melalui fenarinalis hasil saringan akan masuk kedalam kapsula
bowmen. Harus diingat bahwa hasil filtrasi dari gromerulus dan kapsula
bowmen disebut dengan urine primer (fitrat gromerulus). Urine primer
masih bermamfaat bagi tubuh dan zatnya hampir sama dengan cairan
kapiler sel. Zat zat tersebut seperti air, glukosa, asam amino, dan ion
anorganik.
• Reabsorbsi
Urin primer mengalami tahap ini dalam tubulus kontortuss proksimal
dan lengkung henle. Proses ini dilakukan oleh sel epitelium di tubulus
ginjal. Banyaknya zat yang diarbsobrsi tergantung kebutuhan tubuh yang
diinginkan. Zat zat yang diabsorbsi itu seperti glukosa, asam amino, garam
dan masuk kesekitar pembuluh darah disekitar tubulus. Hasil dari tahap ini
disebut dengan urin sekunder. Urin sekunder akan memasuki lengkungan
henle dan terjadilah osmosis sehingga volume urin sekunder menipis dan
lebih pekat
• Augmentasi (pengumpulan)
Terjadi pada tubulus kontortus distal. Darah akan mengeluarkan zat
zat sisa seperti keratinin, K+ DAN lainnya. Sehingga ph darah akan normal.
Selain itu disini akan ditambahkan pula zat dari organ lain seperti bilirubi
15
sebelum akhirnya terbentuk Dan terlihat hasil akhir dari proses ini adalah
urine asli dengan sedikit kandungan air.
Urin asli adalah yang mengandung zat seperti urea, asam amino dan
zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi serta racun racun dalam tubuh. Urine
akan menuju kepada tubulus kolektivus sebelum dibawa ke pelvis. Setelah
sampai di pelvis akan di arahkan langsung menuju kantung kemih (vesika
urinaria) melalui uretra.
2.5 Pengaturan Pencernaan dan Absorbsi Mineral
Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah, karena
mineral umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui dinding usus.
Pada penyerapan mineral berlaku penyerapan secara selektif, contoh: zat besi
dalam bentuk ferro lebih mudah diserap daripada ferri.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nutrisi adalah ikatan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi, membangun dan memeihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan. Nutrisi berfungsi sebagai sumber energi, sebagai
pertumbuhan dan pemeliharaan zat tubuh, serta sebagai pengatur zat
tubuh.
Proses pencernaan vitamin tergantung pada sifat-sifat vitamin itu
sendiri. Berdasarkan sifatnya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Profesor francois peronnet dari universitas montreal, kanada
memaparkan bahwa dalam tubuh seseorang air akan melewati 3 proses
yang penting yaitu penyerapan, penyaluran dan akan diperbaharui. Saat
akan memasuki organ dan sistem organ pencernaan air akan melewati
pembuluh kapiler dan darah sehingga tahap selanjutnya akan masuk
kedalam sel sel darah.
Penyerapan mineral penting bagi tubuh didapat lebih mudah,
karena mineral umumnya larut dalam air sehingga mudah diserap melalui
dinding usus. Pada penyerapan mineral berlaku penyerapan secara
selektif.
3.2 SARAN
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat
memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.

17
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia

Kartasapoetra. 2010. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja). Jakarta
: Rineka Cipta

Mardalena, Ida. 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka
Baru

18

Anda mungkin juga menyukai