Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH MODUL MAHASISWA

BLOK 2. SISTEM TUBUH II

SEMESTER II
MODUL 4. NUTRISI
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

DISUSUN OLEH :

1. DESIAYU INDRIASARI NIM. 2012.07.0.0001


2. MELINDA DWI ASTARI NIM. 2012.07.0.0006
3. EMERALD NAVY WILBARINE NIM. 2012.07.0.0019
4. FANNY MARISCA ALVIONY NIM. 2012.07.0.0023
5. JULIUS MONTANA NIM. 2012.07.0.0030
6. DYAH MAULIDARAHMAH NIM. 2012.07.0.0045
7. MARIA ANDRIANI SURJANTO NIM. 2012.07.0.0059
8. HENRY SEBASTIAN NIM. 2012.07.0.0065
9. GREGORIO DAVIN LIE U NIM. 2012.07.0.0073
10. PATRICIA B WIJAYA NIM. 2012.07.0.0078
11. PARAMITA DEVI OKTAVIANI NIM. 2012.07.0.0087
12. DINDA DIVILLIA KARTIKA NIM. 2012.07.0.0093
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah
Surabaya
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa ,
karena atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu .

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Tubuh II
untuk DKK MODUL 4 dengan judul “NUTRISI” selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk mengetahui dan memahami secara jelas tentang pentingnya kecukupan nutrisi
yang diberikan pada ibu hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan juga
pengaruh asupan nutrisi pada petumbuhan gigi anak.

Kami mengharap kritik dan saran yang membangun sehingga makalah


selanjutnya kami dapat membuatnya lebih baik . Kami mohon maaf apabila dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan.

Surabaya , 16 Juni 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………..…1
Daftar Isi…………………………………………………………………………..…2

Bab I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...4
1.2 Peta Konsep………………………………………………………………………...5

Bab II : PEMBAHASAN

2.1 NUTRISI

2.1.1 Pengertian..............................................................................................6
2.1.2 Fungsi……………………………………………………………………......6
2.1.3 Macam-macam……………………………………………………………...7
2.1.4 Nutrisi Sebagai Sumber Energi…………………………………………..14
2.1.5 Gizi Menurut Daur Kehidupan…………………………………………….15

2.2 STATUS GIZI

2.2.1 Definisi……………………………….……………………………………...18
2.2.2 Cara Penilaian..………………………………………………………….…18

2.3 NUTRISI IBU HAMIL

2.3.1 Konsumsi Makanan……………………………………………………….19


2.3.2 Kecukupan Gizi.……………………………………………………………21

2.4 PENGARUH MASA KEHAMILAN TERHADAP PERTUMBUHAN GIGI ANAK

2.4.1 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap Tumbuh Kembang Janin..…..…..22

2
2.4.2 Pengaruh Gizi Ibu Hamil Terhadap Pertumbuhan Gigi Anak……....…23

2.5 KMS (Kartu Menuju Sehat) IBU HAMIL

2.5.1 Definisi…..……..……………………………………………………………24

2.5.2 Fungsi dan Kegunaan…………………………………………………….24

2.5.3 Manfaat………………….…………………………………………………..26

2.5.4 Bagian-Bagian dari KMS………………………………………………….29

2.6 PENYULUHAN

2.6.1 Definisi………………………………………………………………………31

2.6.2 Fungsi……………………………………………………………………….31

2.6.3 Implikasi……………………………………………………………………..32

2.6.4 Syarat untuk Memberi Penyuluhan……………………………………....32

2.6.5 Metode Penyuluhan………………………………………………………..33

2.6.6 Faktor–faktor.………………………………………………...…………….35

2.6.7 Ruang Lingkup Penyuluhan…………………………………………...….36

2.6.8 Langkah-Langkah Penyuluhan………………………………………….37

Bab III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………...……….38

3.2 Kata Penutup……………………………………………………...…………….….38

Daftar Pustaka.…….……………………………………………………………….39

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk


melakukan fungsinya yang berupa energi. Selain itu energi juga dapat
membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur proses
kehidupan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi,
dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga dapat
dikatakan sebagai suatu proses organisme yang menggunakan objek
utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi yang normal,
dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta metabolisme yang pada
nantinya akan membuang beberapa zat yang memang tidak digunakan oleh
tubuh.
Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang menjadi
asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan
sebagai pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam
seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai
subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun
nutrisi sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya, nutiri
adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi juga berperan
aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh, tubuh setidaknya
mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya. Tidak lantas kita
menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan memiliki nutrisi.
Ada beberapa jenis nutrisi yang memang perlu untuk diserap oleh kita
tiap harinya. Seperti karbohidrat, jenis nutrisi ini adalah komposisi yang terdiri
dari elemen karbon,hydrogen serta oksigen. Jenis zat ini terdapat pada beras,
jagung, gandum, umbi-umbian. Ada lemak sebagai jenis nutrisi yang juga
diperlukan oleh tubuh kita, lemak berperan sebagai sumber energi yang
dipadatkan. Ada protein yang merupakan konstituen Nutrisi Bagi Kesehatan
Penting untuk semua sel-sel dalam tubuh. Vitamin juga menjadi sarana nutrisi

4
yang tak kalah penting untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Meniral
serta air juga merupakan jenis nutrisi yang penting bagi tubuh.
Nutrisi bagi kesehatan adalah semacam asupan penting yang terdapat
pada makanan yang sering dikonsumsi oleh kita. Berisi zat-zat penting seperti
vitamin, mineral, karbohidrat dan lainnya. Pengetahuan akan pengertian
nutrisi memang perlu kita ketahui sebagai pengatur pola makanan.

1.2. PETA KONSEP

SURVEY

Gangguan Pertumbuhan Gigi

Penilaian Status Gizi dari KMS

PENYULUHAN IBU HAMIL

Perbaikan Nutrisi Nutrisi Ibu Hamil BURUK

Gangguan Pertumbuhan Gigi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 NUTRISI

2.1.1 Definisi

Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan kebutuhan utama


pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral karena lebih
mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh
lebih efisien. Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu
proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).

2.1.2 Fungsi

Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi,


dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Nutrisi juga
dapat dikatakan sebagai suatu proses organism yang menggunakan
objek utamanya yaitu makanan yang sering dikonsumsi dalam kondisi
yang normal, dengan menggunakan proses degesti, absorsi serta
metabolisme yang pada nantinya akan membuang beberapa zat yang
memang tidak digunakan oleh tubuh.
Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses
pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik
yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi
sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya, nutiri
adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi juga
berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh, tubuh

6
setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap harinya.
Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan
memiliki nutrisi.

2.1.3 Macam-macam

Nutrisi terbagi menjadi 2 yaitu makronutrien dan mikronutrien.

1. Makronutrien

Makronutrien merupakan makanan yang membina tubuh dan


membekalkan tenaga yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu karbohidrat,
protein dan lemak.

a. Karbohidrat

Makanan yang kita makan sehari-hari mengandung berbagai jenis


karbohidrat. Dari berbagai jenis karbohidrat ada yang lebih baik
untuk kesehatan kita disbanding jenis karbohidrat yang lain, jenis-
jenis kerbohidrat tersebut antara lain :

 Gula

Gula dapat ditemukan pada buah-buahan, sayur-


sayuran, dan juga pada susu. Makanan seperti biscuit dan
kue memiliki kandungan pemanis buatan atau disebut juga
dengan gula tambahan. Gula yang kita dapat secara alami
maupun tambahan, semuanya dapat diubah menjadi
glukosa. Sel-sel kita akan membakar glukosa menjadi
energy.

 Zat Tepung

Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula.


Zat tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti
kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Ia juga
ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.

7
 Serat

Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat


dicerna oleh tubuh kita. Serat melewati tubuh kita tanpa
dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak
mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu
menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang membantu
mencegah penyakit jantung. Serat juga membantu
mendorong makanan melalui usus, yang membantu
mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan,
sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan
gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras
merah).
Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi
kita perlu menjaganya agar tetap seimbang. Jika kadar
glukosa dalam darah tinggi dalam rentan waktu yang lama,
maka kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes tipe
2. Untuk menjaga glukosa darah, kita perlu membatasi
makanan dengan gula tambahan. Kita dapat mengetahui
apakah sebuah makanan telah menambahkan gula dengan
melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan
tersebut. Carilah istilahistilah seperti, jagung, dekstrosa,
fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, madu, gula,gula
merah, dan sirup.
Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat
dan alami. Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat
gula alami buah-buahan, sayuran, susu, dan produk
susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan gandum, buncis,
kacang polong, dan jagung.
b. Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot dan kulit. Fungsi
protein adalah untuk memecah nutrisi menjadi energy, selain itu

8
protein juga berfungsi sebagai struktur bangunan dalam tubuh serta
untuk menghancurkan racun. Kita dapat memperoleh energy dari
daging dan produk hewani yang mengandung asam amino yang
dibutuhkan. Sumber protein yang beik berupa ikan, kerang, daging
unggas, daging merah (sapi, babi, domba), telur, kacang-kacangan,
biji-bijian produk kedelai dan susu.

c. Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, kita membutuhkan lemak. Fungsi lemak
adalah sebagai sumber energy terbesar, memproduksi zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu menyerap vitamin tertentu
dari makanan. Lemak yang baik untuk dikonsumsi adalah lemak tak
jenuh tunggal (monounsaturated) juga lemak tak jenuh jamak
(poliunsaturated). Mengkonsumsi lemak tak jenuh dapat
meminimalisir akan terserang penyakit.

2. Mikronutrien

Mikronitrien merupakan komponen yang diperlukan agar makronutrien


dapat berfungsi dengan baik (mikronutrien=pelengkap makronutrien).
Mikronutrien terdiri dari :

a. Vitamin

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang


dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13
vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin
memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh kita.
i. Vitamin A
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa
infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat.
Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli,

9
bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan
keju.
ii. Vitamin B1
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin
B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati, kacang,
sereal, roti, dan susu.
iii. Vitamin B2
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa
mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu, makanan hijau,
kacang polong, dan gandum.
iv. Vitamin B3
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu
Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit
kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam makanan antara
lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
v. Vitamin B5
Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan
karbohidrat dan lemak dan membantu dalam produksi sel
darah merah. Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging
sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong,
brokoli, ragi, dan bijibijian.
vi. Vitamin B6
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam
proses transportasi oksigen serta sangat baik untuk
kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati, biji-
bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
vii. Vitamin B9 (asam folat)
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan

10
hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan
gandum mengandung vitamin jenis ini.
viii. Vitamin B12
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12
dapat kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang,
sarden, dan telur.
ix. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit
dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C
antara lain jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan
kubis.
x. Vitamin D
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur
atau terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2
kali dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi
makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
xi. Vitamin E
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,
memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki
jaringan tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E
antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan
bayam.
xii. Vitamin H (Biotin)
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan
karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan
sel. Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning
telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis,
kacang, tomat, dan susu.
xiii. Vitamin K
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan
pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli,

11
kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga memproduksi
vitamin K.
b. Mineral

Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan


mineral anorganik. Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan
serta berguna bagi tubuh yang dapat diperoleh melalui makanan
setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta
buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangan mineral anorganik
adalah mineral yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Contohnta
timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic,
magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari
resapan tanah. Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Contoh mineral makro adalah
kalsium, fosofor, magnesium, natrium, klorida, dan kalium.
Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng, iodium, selenium,
tembaga, mangan, kromium, dan flor.
a) Kalsium.
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta
membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung
dalam ikan salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina,
kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
b) Khlorida.
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh
kita. Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum, tomat,
selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.
c) Tembaga.
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk
membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat
ditemukan dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang,
dan gandum.
d) Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh
merupakan makanan yang mengandung flouride.

12
e) Yodium.
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid
terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.
f) Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke
seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi
daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai, telur, kacang-
kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.
g) Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk
memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium
terkandung dalam beberapa makanan yaitu kacang-kacangan,
seafood, susu, keju, dan yogurt.
h) Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk
membentuk tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan
otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan pada makan
antara lain susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan, telur,
kacangkacangan, dan kacang polong.
i) Kalium.
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh
kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Kalium terkandung dalam Susu, pisang, tomat, jeruk, melon,
kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan
kacang polong.
j) Selenium.
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu
fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-
bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi
untuk memeneuhi kebutuhan akan Selenium.
k) Sodium.
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga
keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi
13
memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang
mengandung Sodium antara lain adalah Garam, susu, keju, bit,
seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan buah zaitun hijau.
l) Seng (Zinc).
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi
membantu tubuh kita untuk melawan penyakit. Seng dapat kita
temukan dalam beberapa makanan antara lain Hati, telur, makanan
laut, daging merah, tiram, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal,
gandum, dan biji labu.
2.1.4. Nutrisi sebagai Sumber Energi
Nutrisi digunakan untuk:
1. Pertumbuhan dan perkembangan
2. Repair/maintenance
3. Disimpan
4. Digunakan untuk berbagai fungsi tubuh, antara lain: biosintesis,
transport, sekresi molekul, pergerakan sel, aktivitas otot,
pertumbuhan, dan fungsi organ.
Terdapat 4 bentuk energi dalam tubuh kita, yaitu: energi
kimia, listrik, mekanik, dan panas. Dalam proses metabolism, terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik (untuk otak dan
saraf), energi panas (untuk regulasi suhu), energi mekanik (untuk
kontraksi otot), dan energi kimia lain (untuk membentuk senyawa
baru).
Terdapat 4 macam substances yang digunakan oleh tubuh
sebagai sumber energi, yaitu:
1. Karbohidrat (4 cal/g)
2. Protein (4 cal/g)
3. Alcohol (7 cal/g)
4. Lemak (9 cal/g)

2.1.5 Gizi menurut Daur Kehidupan

14
Daur kehidupan manusia adalah rangkaian perjalanan hidup
seseorang, mulai dari kelahiran hingga berakhir pada saat seseorang
tersebut meninggal dunia dari waktu-kewaktu, manusia menghadapi
berbagai perubahan dalam kehidupannya. Ada perubahan yang
berlangsung sangat lambat dan terus menerus, adapula perubahan
secara drastis atau dramatis.

Daur kehidupan tersebut berlaku bagi setiap manusia tanpa terkecuali,


dengan urutan dan tahapan yang sama. Daur kehidupan tersebut
meliputi pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Tahapan dari daur kehidupan dimulai atau diawali dari masa


kehamilan, bayi, anak-anak usia sekolah dan remaja, dewasa, dan
lansia.

Siklus dimulai dari bumil KEK (ibu hamil yang kekurangan energi
kronis) atau WUS KEK (Wanita Usia Subur kekurangan energi kronis),
seorang ibu hamil yang kekurangn energi kronis atau kekurangan
energi protein akan berpotensi menghasilkan BBLR (berat badan lahir
rendah). Gizi pada ibu hamil memengaruhi pertumbuhan janin.
Perubahan fisiologis pada ibu mempunyai dampak besar terhadap diet
ibu dan kebutuhan gizi, karena selama kehamilan, ibu harus memenuhi
kebutuhan pertumbuhan janin yang sangat pesat, dan agar keluaran
kehamilannya berhasil baik dan sempurna. Yang perlu diingat, status

15
gizi ibu hamil ditentukan jauh sebelum ibu itu hamil, yaitu selama
masa kanak-kanak hingga dewasa. Gizi selama kehamilan penting,
namun banyak tambahan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi apabila ibu
mempunyai cadangan nutrisi yang cukup sebelum hamil. Kebutuhan
energi dan nutrisi selama kehamilan lebih tinggi daripada orang
dewasa.

Setelah ibu hamil, tahap kedua adalah bayi. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang
mengalami KEK dan KEP berpotensi mengalami BBLR (berat badan
lahir rendah), berat badan bayi yang normal antara 2,5-3,5 kg.
Tahun pertama setelah bayi lahir merupakan salah satu perubahan
besar yang dialami bayi. Bayi yang kecil, pertumbuhan yang lebih
cepat dibanding dengan fase lain dalam daur kehidupan, imaturitas
dari organ-organ tubuh dan kemampuannya dalam mencerna dan
menyerap nutrient dari ASI atau susu formula, serta perilaku makan
yang berkembang tahap demi tahap, mengharuskan masukan gizi
sangat diperhatikan. Implikasi praktis dari keadaan di atas adalah
pemberian makanan yang sering, pemberian makanan tinggi dalam
energi dan nutrient serta diet yang bersifat cair dengan jumlah air yang
tinggi.
Bayi membutuhkan diet yang cukup berbeda dengan anak-anak dan
dewasa. Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan
faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan energi dan nutrient bagi
bayi. Imaturitas dari fisiologi dan perkembangan menyebabkan bayi
membutuhkan bentuk makanan yang berbeda.

Bayi BBLR rentan mengalami IMR (Indeks Masa Relatif)


perkembangan terhambat, mengalmi penyakit kronis akan berdampak
pada siklus selanjutnya. Bayi BBLR ditambah kurangnya asupan
makan, pelayanan kesehatan yang kurang, pola asuh yang tidak
memadai dan sering terkena infeksi akan mengalami balita KEP
(Kekurangan Energi dan Protein), balita KEP tersebut mengalami
masa pertumbuhan yang tidak optimal dan tumbuh kembangnya
terhambat.

16
Balita KEP dengan konsumsi yang tidak mencukupi dan pola asuh
yang kurang, akan mengakibatkan remaja dan anak usia sekolah
mengalami gangguan pertumbuhan dan tumbuh kembangnya.
Keadaan tubuh remaja dan anak usia sekolah mengalami produktivitas
fisik yang menurun dan berkurang. Selama remaja, perubahan
hormonal mempercepat pertumbuhan. Pertumbuhan lebih cepat dari
tahap yang lain dalam kehidupan, kecuali satu tahun pertama
kehidupan (bayi), karena pada masa ini terjadi kejar tumbuh. Pada
tahap ini kebutuhan nutrisipun akan bertambah dari tahapan
sebelumnya.

Dari anak usia sekolah dan remaja yang terganggu pertumbuhannya


akan menyebabkan orang dewasa KEP. Perubahan yang terjadi pada
masa dewasa selain perubahan fisik juga perubahan fisiologis,
misalnya pertumbuhan yang cepat, perkembangan seksual, perubahan
bentuk badan, dan perubahan hormonal. Selain perubahan di atas,
perubahan penting lain yang terjadi adalah perubahan psikologis yang
cukup besar dan perubahan sosial. Kelompok dewasa muda perlu
meningkatkan kebutuhan gizinya baik untuk pertumbuhan maupun
perkembangan. Namun, karena hal-hal yang berhubungan dengan
penampilannya, pada umumnya kelompok ini membatasi dietnya.
Perubahan yang terjadi pada kelompok ini meletakkan kelompok ini,
terutama perempuan, ke dalam kelompok risiko tinggi untuk
berperilaku mengubah penampilan hingga memberi rasa nyaman,
melalui pola makannya. Dan kondisi demikian memberikan
konsekuensi dari ringan hingga berat.

Tahapan terakhir dari siklus hidup adalah lansia (lanjut usia), di mana
Bumil KEK dan WUS KEK berisiko lebih tinggi menjadi lansia yang
kurang gizi.

2.2 Status Gizi

2.2.1 Definisi

17
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting
karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan
dan kematian. Status gizi yang baikbagi seseorang akan berkontribusi
terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses
pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian
konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif
(Supariasa, 2001).
Status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang
berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan
pada kategori dan indikator yang digunakan (DepKes,2002).
2.2.2 Cara Penilaian

Penilaian Status Gizi Secara Langsung


1) Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh
antara lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal
lemak di bawah kulit.
2) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervisial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau organ-organ
yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain :

18
darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti otot dan
hati.
4) Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan dan jaringan.

Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung


1) Survei Konsumsi Makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.
2) Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
3) Faktor Ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah
ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung
dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain
(Supariasa, 2002).

2.3 NUTRISI IBU HAMIL


2.3.1 Konsumsi Makanan

Makanan ibu sewaktu hamil mengandung jumlah dan mutu gizi


yang baik. Ibu hamil dianjurkan untuk makan secukupnya saja dan
bervariasi sehingga kebutuhan akan aneka macam zat gizi dapat
terpenuhi.

Kebutuhan lemak pada ibu hamil tidak perlu dikurangi apalagi


sayuran serta buah-buahan segar. Adapun makanan yang sangat

19
dianjurkan pada masa kehamilan adalah susu, telur, sayur, buah,
mentega, mergarin, serta vitamin utamanya vit. A,C, dan D. Makanan
yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang
mengandung zat pertumbuhan atau pembangunan yaitu protein,
selama itu juga perlu tambahan vitamin dan mineral untuk membantu
proses pertumbuhan janin.

Pada kehamilan trisemester pertama umur kehamilan 0-3 bulan,


agar kecukupan zat-zat gizi terpenuhi dapat diperhatikan hal-hal
tersebut :

 Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna, buah-


buahan serta sayuran hijau bisanya dapat mengurangi rasa
mual.

 Porsi makan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila


kurang selera makan nasi, dapat diganti dengan kentang,
macaroni, mie/jajanan lain yang bergizi.

Pada trisemester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk


pertumbuhan serta perkembangan janin dan juga untuk
mempertahankan kesehatan ibu. Yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :

 Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan


sumber protein (zat pembangun) agar janin mengalami
pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein
adalah telur, daging, ikan, kacang-kacangan.

 Selain zat pembangun, zat-zat pengetur juga diperlukan.


Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur yang
banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.

 Perlu diperhatikan bila ibu mengalami bengkak-bengkak


pada kaki hendaknya mengurangi konsumsi garam dan
makanan. Bahan makanan yang banyak mengantung
garam adalah mie instan, margarine, mentega, kecap, dll,

20
bahan makanan tersebut hendaknya dibatasi
konsumsinya.

Pada trisemester ketiga, diperlukan makanan dengan nilai


biologis yang tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang
dibutuhkan. Secara garis besar makanan yang dibutuhkan pada
trisemester ketiga sama dengan makananpada trisemester kedua,
tetapi hendaknya jangan terlalu banyak agar ibu terhindar dari
kegemukan.

2.3.2 Kecukupan Gizi

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:


1. Umur.
2. Berat badan.
3. Suhu lingkungan.
4. Aktivitas.
5. Status kesehatan.
6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan.
7. Status ekonomi.
Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih
banyak.
Berat Badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk
umur tertentu, merupakanfaktor menentukan jumlah zat makanan yang
harus dicukupi selama hamil.
Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang
digunakan untuk metabolismeoptimum. Lebih besar perbedaan
suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula
masukanenergi yang diperlukan.
Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin
banyak energi yang dibutuhkan olehtubuh.

21
Status Kesehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatikan.
Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu
atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang
mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat
dan seimbang antara lain:
1. Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.
2. Pengetahuan tentang zat gizi.
Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam
menyerap zat gizi dari makanansehari-hari.

Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan


Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih
memperhatikan keluarga daripada saat ibu tersebuthamil. Ibu
hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal empat kali
selama kehamilannya.

Status Ekonomi
Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap
pemilihan makanan.

2.4 PENGARUH MASA KEHAMILAN TERHADAP PERTUMBUHAN GIGI


ANAK

2.4.1 Pengaruh Gizi Ibu Hamil terhadap Pertumbuhan Janin

Selama kehamilan, ibu harus mendapat makanan tambahan


setiap hari, karena akan sangat besar perannya dalam mencegah
malnutrisi pada janin yang dikandung serta menghindarkan bayi lahir
dengan berat badan rendah.

22
Bila ibu hamil yang mengkonsumsi makanan yang rendah baik
jumlah maupun mutu gizinya akan mengakibatkan kemunduran
kesehatan janin. Dalam keadaan seperti ini, mula-mula janin akan
mengambil cadangan zat-zat gizi yang ada dalam tubuh ibu, dan bila
keadaan ini berlanjut janin menggunakan zat-zat gizi yang ada dalam
jaringan tubuh ibunya, keadaan tersebut mengkhawatirkan kesiapan
ibu sewaktu masa persalinan.

DAMPAK GIZI Ibu Hamil :


KURANG
Kesakitan dan kematian tinggi

Perkembangan otak janin dan


pertumbuhan terhambat

Berat bayi lahir rendah

PENURUNAN
BALITA : KUALITAS
SDM
Perkembangan otak dan
pertumbuhan fisik terhambat

Perkembangan motorik, mental,


kecerdasan terhambat

Kesakitan dan kematian anak


tinggi

2.4.2 Pengaruh Gizi Ibu Hamil terhadap Pertumbuhan Gigi Anak

Saat bayi tumbuh selama 4 bulan, gigi sudah mulai tumbuh.


Bayi menyerap kalsium dan fosfat dari aliran darah ibu yang sedang
mengandungnya. Zat-zat itu yang tereliminasi menjadi gigi. Vitamin D
dan hormone pertumbuhan juga merupakan bagian penting dari proses
tersebut. Tidak perlu melakukan hal khusus untuk membantu gigi bayi

23
tumbuh dengan baik, selain merawat diri dan menyantap diet
seimbang.

Selain itu ada beberapa peristiwa yang berdampak langsung


pada pertumbuhan gigi bayi misalnya : infeksi virus atau bakteri, obat-
obatan (contoh tetrasiklik : membuat gigi bayi menjadi coklat), sinar X,
lahir dengan berat badan rendah (bayi dapat kehilangan pembentukan
mineral tambahan).

Bayi perlu menerima kombinasi kalsium, fosfat, mineral, dan


vitamin lainnya untuj mengembangkan gigi yang sehat dan kuat. Selain
itu juga diperlukan nutrisi esensial seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin.

2.5 KMS (Kartu Menuju Sehat) Ibu Hamil

2.5.1 Definisi

Kartu menuju sehat ibu hamil adalah sebagai alat penyuluhan


ibu hami dan alat komunikasi antar pemberi pelayanan antenatal. KMS
membantu dalam mendeteksi Pre-eklamsi, anemia dan resiko tinggi
kehamilan lainnya (Depkes.RI,1999).

Kartu menuju sehat ibu hamil adalah suatu bentuk kartu yang
disimpan oleh ibu sendiri yang memeberikan informasi mendalam yang
mudah didapatkan tentang kesehatan seorang wanita sebelum
kehamilan pertama, selam kehamilan, persalinan, masa nifas dan
masa antara kehamilan berikutnya serta status keluarga berencana
(Depkes RI, 1996).

2.5.2 Fungsi dan Kegunaan

Secara umum, fungsi KMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama,
antaralain:

24
1. Alat utnuk memantau pertumbuhan. Sebagaimana penjelasan
sebelumnya, bahwa KMS memuat kurva pertumbuhan seorang
anak berdasarkan jenis kelamin, umur dan berat badan anak.
Normal tidaknya pertumbuhan seorang anak dapat di ketahu hanya
melihat trend grafik/kurva yang terdapat pada KMS.
2. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Salah satu informai
tambahan yang bisa anda peroleh dari KMS adalah pelayanan
kesehatan yang telah di peroleh si anak, misalnya catatan
imunisasi, pemberian Kapsul Vitamin A serta pemberian ASI
Eksklusif.
3. Sebagai alat edukasi. Kader posyandu atau petugas kesehatan
bisa langsung memberikan edukasi kepada ibu, dengan melihat
kurva pertumbuhan si anak setelah dilakukan pengukuran berat
badan.

Kegunaan KMS
Bagi Orang Tua Balita

Jika orang tua rutin setiap bulan melakukan penimbangan di Posyandu


atau di sarana kesehatan lainnya, maka mereka dapat mengetahui
status pertumbuhan anaknya dan dapat melakukan antisipasi
pencegahan jika kurva pertumbuhan sudah mulai menunjukkan
penurunan. Disamping itu, orang tua juga bisa mengetahui kapan
seharusnya anak mendapatkan imunisasi atau pemberian Kapsul
Vitamin A selanjutnya.

Bagi Kader Posyandu

KMS digunakan oleh kader sebagai media untuk penyuluhan kepada


ibu-ibu balita, serta indikator untuk merujuk si anak jika kurva
pertumbuhan berada di bawah garis merah (BGM) untuk mendapatkan
pelayanan lebih lanjut.

25
Bagi Petugas Kesehatan

KMS menjadi media yang efektif dan cepat bagi petugas kesehatan
untuk mengetahui pelayanan kesehatan apa saja yang sudah di
dapatkan oleh si anak, khususnya pemberian imunisasi adan kapsul
Vitamin A. KMS juga bisa digunakan oleh petugas kesehatn untuk
melakukan edukasi ke ibu tentang pemberian makanan bergizi untuk
meningkatkan satus gizi anak.

2.5.3 Manfaat

KMS ibu hamil bermanfaat sebagai alat untuk memantau


kesehatan ibu hamil, gizi, pertumbuhan ibu hamil, berat badan,
tekanan darah, denyut jantung janin, hemoglobin (Hb). Pemberian
tablet Fe, pemberian tetanus Toxoid (TT), letak janin sebagai cacatan
bagi petugas kesehatan dan juga bermanfaat sebagai alat penyuluhan
kesehatan ibu (Depkes RI,1998).

Karena bentuknya yang sederhana dan dapat disimpan


dirumah, KMS memiliki beberapa keuntungan sebagai alat bantu
seperti pemeliharaan kesehatan bagi ibu dan anggota keluarga, juga
bagi tenaga pelayanan kesehatan (baik tingkat primer maupun rujukan)
dan manajer kesehatan. Walaupun ibu dan anggota keluarga lainnya
akan membutuhkan bantuan dari tenaga-tenaga kesehatan ataupun
kelompok sukarelawan, khususnya jika mereka buta huruf, dalam
memperoleh keuntungan maksimal KMS. (WHO.1996). manfaat KMS
bagi masing-masing kelompok, yang telah diperlihatkan dalam evaluasi
bersama WHO yaitu:

a. Manfaat KMS ibu hamil bagi wanita dan anggota keluarganya.

1) Mendorong kontinuitas pemeliharaan kesehatan selama masa


kehamilan, persalinan, nifas dan masa antara kehamilan.

2) Mendorong deteksi resiko mandiri dan tindakan tepat pada


waktunya.

26
3) Meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kesehatan dan
tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan.

4) Mengunjungi pusat-pusat rujukan tepat pada waktunya.

5) Mempunyai fungsi sebagai “passport” pada pusat-pusat kesehatan.

6) Meningkatkan kepercayaan terhadap tenaga pelayanan kesehatan


primer dan pusat rujukan.

7) Meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam


pemeliharaan kesehatan.

8) Menjadi suatu kartu pencatatan siap pakai dalam keluarga.

9) Meningkatkan peserta keluarga berencana, menyusui, imunisasi


dan peningkatan status gizi.

10) Menghemat waktu dan biaya.

b. Manfaat KMS bagi dukun beranak dan tenaga kesehatan


masyarakat.

1) Meningkatkan deteksi khasus resiko tinggi.

2) Menambah kredibilitas dan meningkatkan kepercayaan akan


penyediaan pelayanan kesehatan.

3) Membantu membangun dan mempertahankan hubungan baik


dengan wanita dan keluarganya.

4) Meningkatkan cakupan vaksinasi tetanus toksoid, deteksi,


pengobatan dan profilaksis malaria didaerah endemik malaria.

5) Mempromosikan keluarga berencana dan menyusui.

6) Mempromosikan pemantauan pertumbuhan anak melalui


hubungannya dengan KMS pertumbuhan anak.

27
7) Mencatat informasi terhadap wanita yang bermigrasi dan masalah
spesifik setempat seperti goiter, defiensi vitamin A, kanker mulut rahim
dan AIDS.

c. Manfaat KMS untuk perawat, bidan dan dokter.


1) Membantu rujukan yang tepat bagi wanita dengan resiko untuk
tindakan mengurangi komplikasi dan kematian ibu dan bayinya.

2) Mencegah kepadatan dipusat-pusat rujukan wanita tidak bersiko


ditangani secara masyarakat.

3) Memberi informasi tentang kehamilan sebelumnya, imunisasi dan


keluarga berencana.

4) Memantau kemajuan dan akibat persalinan.

5) Memberi data kesehatan penting.

6) Membina hubungan baik dengan wanita.

7) Membantu memperkuat hubungan antara tenaga kesehatan.

8) Mengurangi kebutuhan untuk pemeliharaan dan penyimpanan KMS


dipusat-pusat rujukan.

9) Membantu standarisasi pelayanan untuk wanita hamil.

d. Manfaat KMS untuk manajer program.

1) Membantu dalam pendekatan kasus dengan resiko yang


disederhanakan dalam sistem pelayanan kesehatan persalinan.

2) Memperkuat sistem rujukan.

3) Meningkatkan cakupan kelompok rentan (ibu dan anak)

4) Membantu pencapaian target keluarga berencana, menyusui,


imunisasi, pemeriksaan usapan leher rahim.

28
5) Membantu keterlibatan masyarakat dan sumber-sumber jayanya
dalam pemeliharaan kesehatan.

6) Memberi data yang membantu memperkirakan kebutuhan sekarang


dan nanti, termasuk kebutuhan logistik untuk klinik dan pusat
kesehatan, dan menghimpun statistik kesehatan nasional.

7) Meningkatkan tanggung jawab tenaga pelayanan kesehatan


masyarakat.

2.5.4 Bagian-Bagian dari KMS

KMS ibu hamil terdiri atas:

a. Identitas ibu dan kotak untuk memberikan tanda dengan huruf “R”
bagi ibu beresiko tinggi (dibagian kanan atas halaman muka).

b. Pemantauan kehamilan (Depkes.RI.1999).

1) Pertumbuhan janin dengan gravidograf.

Gravidograf adalah: untuk memantau pertumbuhan janin melalui


pengukuran tinggi fundus uteri menurut umur kehamilan. Grafik
fundus uteri yang berada di kedua grafik menunjukkan
pertumbuhan janin yang normal. Bila gravik fundus uteri berada
dibawah garis gravik bawah, kemungkinan pertumbihan janin
terganggu. Bila garis grafik fundus uteri berada diatas grafik
sebelah atas, kemungkinan janin terjadi hydramnion atau
kehamilan kembar.

2) Pertumbuhan berat badan yang tidak cukup (misalnya kenaikan


berta badan sampai kehamilan 28 minggu kurang dari 5 kg) maka
ada kemungkinan pertumbuhan janin terganggu.

3) Pemantauan janin dengan memeriksa denyut jantung janin (DJJ)


dan letak janin. Bila DJJ lambat atau sangat cepat dan lemah, maka
kemungkinan terjadi gawat janin.

29
4) Pemantauan HB dilakukan terus menerus untuk ibu yang
mempunyai HB kurang 11%.

5) Penyulit kehamilan ditemukan pada setiap kunjungan ditulis untuk


mendapatkan perhatian khusus dan tindakan yang memadai.

6) Pemberian tablet Fe dan imunisasi TT dicatat, sehingga datpat


dilihat apakah pemberian Fe cukup dan apakah pemberian TT
sudah lengka.

c. Kurva KMS ibu hamil

Kurva dalam KMS ibu hamil digambarkan menurut tinggi badan (TB),
berat bandan (BB) dan usia kehamilan. (WHO,1996) penggunaan
kurva pada KMS dilakukan dengan cara:

1) Tebalkan garis kurva yang sesuai dengan tinggi badan ibu.

2) Bubuhkanlah titik berat badan (BB) pada perpotongan garis berat


badan dan umur kehamilan.

3) Bila titik BB terletak diatas garis kurva tebal, maka ini berarti baik,
bila titik BB terletak dibawah garis tebal, kurang baik. Dianjurkan ibu
untuk lebih sering memeriksa kehamilannya.

4) Bubuhkan titik BB seperti AB.2 pada kunjungan berikutnya.

5) Hubungkanlah titik BB hasil penimbangan pada saat ini dengan titik


BB sebelumnya. Kehamilan ini dianggap baik bila terdapat kenaikan
dan berada diatas kurva tebal.

d. Cacatan bagi petugas kesehatan.

Catatan ini berfungsi sebagai alat komunikasi antar petugas


kesehatan, yaitu dengan menuliskan tanggal pelayanan, tempat
pelayanan, keluhan ibu, nasehat/ tindakan yang diberikan.

e. Bahan penyuluhan untuk ibu.

30
Penyuluhan meliputi persiapan persalinan, tanda bahaya selama
kehamilan dan perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, gejala
anemia, pre-eklamsi dan eklamsi, pendarahan dari jalan lahir,
ketuban pecah dini dan infeksi merupakan tanda bahaya yang perlu
diketahui ibu.

2.6 PENYULUHAN

2.6.1 Definisi

Penyuluhan Kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang


dilakukan dengan cara menyebarkanpesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan. (Effendi, 1998)

Penyuluhan Kesehatan juga merupakan gabungan berbagai


kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga, kelompok /
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perseorangan
maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.
(Effendi, 1998)

2.6.2 Tujuan

 Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat


dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan
sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal (Efendi, 1998).
 Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik,
mental, dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian (Efendi, 1998).

31
 Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah merubah
perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan
(Efendi,1998).
 Tujuan dari pendidikan (penyuluhan) kesehatan adalah mengajarkan
orang untuk hidup dalam kondisi yang terbaik yaitu berusaha keras
untuk mencapai tingkat kesehatan yang maksimun (Ali Mohammad,
dkk, 2004).

2.6.3 Implikasi

 Perubahan perilaku yang diharapkan tidak hanya terbatas pada


masyarakat/ klien yang menjadi sasaran utama penyuluhan tetapi
penyuluhan harus mampu mengubah perilaku semua stakeholders
pembangunan, terutama aparat pemerintah selaku pengambil
keputusan, pakar, peneliti, pelaku bisnis, aktivis LSM,tokoh
masyarakat, dan stakeholders lain.
 Perubahan perilaku yang terjadi tidak terbatas atau berhenti
setelah masyarakat/ klien mengadopsi (menerima, menerapkan,
mengikuti ) informasi/ inovasi yg disampaikan, tetapi jg termasuk
utk selalu siap melakukan perubahan-perubahan terhadap inovasi
yg sdh diyakininya, manakala ada informasi /inovasi/kebijakan
baru yg lebih bermanfaat bagi perbaikan kesejahteraannya.

2.6.4 Syarat untuk Memberi Penyuluhan

Penyuluh harus memahami teorinya dan memiliki keterampilan


praktis, bila tidak memenuhi syarat maka terlebih dahulu dia harus
bekerja pada diri sendiri sebelum da berani mencoba mempengaruhi
pendengar. Berikut syarat-syarat saat melakukan penyuluhan :
1. Persiapan penyuluhan & menentukan target pendengar
2. Tidak merugikan dan memberikan hasil
3. Tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku
4. Resiko kecil dengan biaya yang minimal
5. Materi sesua dengan pendengar sehingga dapat di pahami

32
2.6.5 Metode Penyuluhan

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan


salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil
penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :
a. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk
membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik
pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan
pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan
atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
1). Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih
intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi
dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan
sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan
menerima perilaku tersebut.
2). Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi
itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat,
apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

b. Metode penyuluhan kelompok


Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada
sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda
dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung
pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup :

33
1). Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan
seminar.
 Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan metode ceramah adalah :
a). Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri
menguasai materi apa yang akan diceramahkan, untuk
itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari
materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi
kalau disusun dalam diagram atau skema dan
mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.
b). Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila
penceramah dapat menguasai sasaran Untuk dapat
menguasai sasaran penceramah dapat menunjukkan
sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh
bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup
keras dan jelas. Pandangan harus tertuju ke seluruh
peserta. Berdiri di depan / dipertengahan, seyogianya
tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat
semaksimal mungkin.
 Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng
pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian
dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik
yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.

2). Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15


orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi
kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan,
permainan simulasi.
34
c. Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena sasaran
bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa
tersebut.
Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung,
biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari
metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media massa,
simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron,
tulisan dimajalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir
jalan, spanduk, poster dan sebagainya.

2.6.6 Faktor-faktor

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi


oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.
b. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai
materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan
sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh
sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat didengar serta
penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga
membosankan.
c. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah
sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial
ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan
pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan
kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat
kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk
mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang
tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

35
d. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan
tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat
penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu
proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan
yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang
digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta
bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

2.6.7 Ruang Lingkup Penyuluhan

Ruang lingkup penyuluhan kesehatan meliputi 3 aspek yaitu :


a. Sasaran penyuluhan kesehatan
Sasaran penyuluhan kesehatan adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang dijadikan subjek dan objek perubahan
perilaku sehingga diharapkan dpat memahami, menghayati, dan
mengaplikasikan cara-cara hidup sehat dan kehidupan sehari-harinya.
Banyak fakor yang perlu diperhatikan terhadapn sasaran dalam
keberhasilan penyuluhan kesehatan diantaranya adalah :
1. Tingkat pendidikan Tingkat sosial ekonomi
2. Adat istiadat
3. Kepercayaan masyarakat
4. Ketersediaan waktu dari masyarakat
b. Materi/pesan
Materi atau pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dan
keperawatan dari individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung
manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya :
1. Menggunakan bahasa yang mudah tidak terlalu sulit untuk
dimengerti oleh sasaran
2. Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh
sasaran

36
3. Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan alat
peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik
parhatian sasaran
4. Materi atau pesan yang disampaikan merupakan kebutuhan
sasaran dalam masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi.

2.6.8 Langkah-Langkah Penyuluhan

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalm melaksanakan

penyuluhan kesehatan masyarakat, yaitu :

a. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat

b. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat

c. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu untuk ditangani melalui

penyuluhan kesehatan masyarakat

d. Menyusun rencana penyuluhan

e. Pelaksanaan penyuluhan

f. Penilaian hasil penyuluhan

g. Tindak lanjut dari penyuluhan

37
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat kami simpulkan bahwa selama masa kehamilan kebutuhan nutrisi


sangat diperlukan oleh para ibu karena kehamilan akan meningkatkan
metabolism energy oleh sebab itu kebutuhan akan energy serta zat gizi
mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Jika kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi, dapat menyebabkan adanya gizi buruk yang berujung pada
penurunan kualitas SDM. Salah satu akibat adanya gizi buruk pada janin
adalah gangguan pada pertumbuhan gigi anak. Untuk dapat menanggulangi
terulangnya masalah tersebut, maka diperlukan PROMOSI KESEHATAN
salah satu contohnya adalah bentuk penyuluhan gizi pada ibu hamil yang
diharapkan dapat meningkatkan status gizi itu hamil, sehingga tumbuh
kembang janin dapat berlangsung dengan sempurna.

3.2 Kata Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Kami berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi lebih sempurnanya makalah ini serta dalam penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.

38

23
Daftar Pustaka

1. Linder, CM. 1992. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Dengan Pemakaian


Secara Klinis. Penerbit Universitas Indonesia. Edisi 1. Jakarta.
2. Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Edisi 17. Jakarta.
3. Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9.
Jakarta.
4. Murray RK, Granner DK and Rodwell. 2006. Harper’r Illustrated Biochemistry.
27th ed.
5. Oenzil, 2001. Ilmu Gizi : Pencernaan, Penyerapan Dan Detoksifikasi Zat Gizi.
Penerbit Hipocrates.
6. David H. Simanjuntak dan Etti Sudaryati, 2005. GIZI PADA IBU HAMIL DAN
MENYUSUI.Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Available @ url
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18881/1/ikm-okt2005-
9%20(13).pdf
7. Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH,2002. KECENDERUNGAN MASALAH GIZI DAN
TANTANGAN DI MASA DATANG. Dirjen Bina Kesmas Depkes. Available @ url
http://gizi.depkes.go.id/makalah/Makalah%20Dirjen-Sahid%202.PDF
8. Rusman Efendi, 2010. PEDOMAN GIZI IBU HAMIL. Available @ yrl
http://rusmanefendi.files.wordpress.com/2011/03/pmt-bumil-berbasis-pangan-
lokal-2010.pdf
9. Gizi Seimbang bagi Wanita Hamil dan Menyusui
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/
198007012005012-
CICA_YULIA/Gizi_Seimbang_bagi_Wanita_Hamil_dan_Menyusui.pdf
10. Hardiansyah dkk, 2010. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN
KARBOHIDRAT Available @ url :
http://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/2013/03/angka-kecukupan-gizi-2012-
energi-protein-karbohidrat-lemak-serat.pdf
11. Agreecultur, 2010. SPECIAL CONCERNS IN INFANT FEEDING Available @ url
http://www.nal.usda.gov/wicworks/Topics/FG/Chapter6_SpecialConcerns.pdf

39
12. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK .
Available @ url : http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2012/11/buku-
KIA2008_b.pdf
13. Andigayo, 2013. Pengetahuan Bidan tentang KMS ibu hamil dalam pemantauan
kesehatan ibu selama hamil. Available @ url :
andigayo.files.wordpress.com/2013/03/bab-i-ddd.docx
14. Puskesmas, 2010. SOP Pengisian KMS Ibu Hamil. Available @ url :
http://puskesmas-oke.blogspot.com/2010/01/sop-pengisian-kartu-ibu-hamil.html
15. Yetti Wira Citerawati, 2012. PENYULUHAN DAN KONSULTASI Available @ url
http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/penyuluhan-dan-konsultasi.pdf
16. DEPKES RI, 2010.METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
http://www.pamsimas.org/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategi-
clts&download=296:metode-dan-media&Itemid=12
17. Andi agus salim, 2011. pengaruh penyuluhan kebersihan gigi dan mulut
terhadap sikap anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut .Available @
url http://tugas2kuliah.files.wordpress.com/2011/12/kti-kesehatan-gigi-pengaruh-
penyuluhan-terhadap-peningkatan-kebersihan-gigi-dan-mulut.docx
18. Putra, MM. 2012. Gangguan Nutrisi Neurobehaviour. Available at:
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_27340_Gangguan_Nutrisi_Neurobehaviuor.pdf
19. Unknown. 2011. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Available at:
http://rindamayanti.wordpress.com/2011/03/01/gizi-dalam-daur-kehidupan/

40

Anda mungkin juga menyukai