Anda di halaman 1dari 3

1.

PRINSIP BERUBAH
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah
pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari
sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari
pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
Sebelum menciptakan perubahan sebaiknya kita memahami prinsip-
prinsip dalam menciptakan perubahan yang berarti di dalam sebuah organisasi.
Prinsip-prinsip ini diformulasikan dalam suatu kerangka besar (model)
berdasarkan pengalaman. Menurut John P. Kotter di dalam bukunya bertajuk
Leading Change ia mengatakan bahwa sebagian besar perubahan gagal dan
hanya 30% yang bisa dikatakan berhasil. Dari penyebab kegagalan yang
dijumpai kemudian Kotter merumuskan sebuah solusi yang kemudian dikenal
dengan Delapan Prinsip dalam menciptakan perubahan.

Penyebab Kegagalan Solusi


1) Sudah puas dengan kondisi 1) Menciptakan urgensi untuk
sekarang, tak ada alasan lagi berubah.
untuk berubah.
2) Gagal membangun tim kerja yang 2) Membangun koalisi yang kokoh
solid. Perubahan memerlukan untuk mengawal perubahan.
kepemimpinan.
3) Meremehkan kekuatan visi dan 3) Mengembangkan visi dan strategi
tak ada usaha serius menjelaskan perubahan.
perlunya berubah.
4) Kurang mengkomunikasikan visi. 4) Mengkomunikasikan visi
Komunikasi harus menyentuh perubahan.
hati dan pikiran.
5) Membiarkan hambatan 5) Memberdayakan langkah tindak-
mengganggu visi lanjut yang pokok (utama)
6) Gagal menciptakan manfaat 6) Menciptakan quick wins
langsung.
7) Terlalu cepat merayakan 7) Konsolidasi manfaat perubahan
keberhasilan.
8) Tidak membudayakan perubahan 8) Memantapkan perubahan sebagai
sebagai bagian dari budaya bagian dari budaya
organisas

2. JENIS DAN PROSES BERUBAH


Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, yaitu perubahan yang
tidak direncanakan dan yang direncanakan. Perubahan yang tidak direncanakan
adalah perubahan yang terjadi tanpa persiapan. Sebaliknya, perubahan yang
direncanakan adalah perubahan yang telah direncanakan dan dipikirkan
sebelumnya. Secara umum, perubahan terencana adalah suatu proses di mana
ada pendapat baru yang dikembangkan dan dikomunikasikan kepada semua
orang, walaupun akhirnya akan diterima atau ditolak. Perubahan ini terjadi
dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan yang jelas. Perubahan terencana
lebih mudah dikelola daripada perubahan tidak terencana yang terjadi pada
perkembangan manusia, tanpa persiapan, atau karena suatu ancaman. Oleh
karena alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang sangat
kompleks dan melibatkan interaksi banyak orang, faktor, dan tekanan.
Perencanaan perubahan, sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu
pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu atau kelompok.
Penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, pemikiran kritis, pengkajian,
dan efektivitas penggunaan keterampilan interpersonal—seperti kemampuan
komunikasi, kolaborasi, negosiasi, dan persuasi—adalah kunci dalam
perencanaan perubahan.
Orang yang mengelola perubahan harus mempunyai visi yang jelas
bagaimana proses akan dilaksanakan dengan cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan. Proses perubahan memerlukan tahapan yang berurutan di mana orang
akan terlibat dalam sebuah proses perubahan dan arah perubahan yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, koalisi perlu dan harus dibentuk untuk
mendukung perubahan. Selain itu, perubahan juga harus didukung oleh strategi
perubahan yang baik. Sebelum mempelajari strategi perubahan, rangkuman
teori-teori perubahan perlu dipelajari terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai